Tibem
Telope iste bubrah
ente mawut
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah omellet western, rasanya gurih, enak, dan selalu nagihi untuk
memakannya. Ngga ada bosan bosannya. Cocok sebagai menu breakfast pembuka hari.
09
– 09 – 2010
“
bli “
“
hmm? “
“
kita ini gila. Aku cowok kamu cowok, kenapa kita pacaran. Selain itu kita masih
saudara “
“
yang penting kita bahagia kan?. Cinta itu ngga punya aturan dan ngga mau di
atur “
“
betul “
“
dia mau hinggap di mana saja dan tumbuh di kondisi manapun terserah dia,
semaunya dia, dan sesukanya dia. Seperti saat ini, ia menyemai di antara kita
tak perduli kalau kita sesama jenis “
“
tapi bli “
“
kenapa?. Kamu malu?, takut di cibir orang? “
“
iya “ aku mengangguk
“
bencong kamu “
“
ini aib bli. Kalau orang tua kita mengetahui hal ini mati kita “
“
mati di kubur “
“
serius bli “
“
tanjung, denger aku baik baik yach. Orang yang bener bener orang adalah orang
yang mau menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Entah itu sedeng,
miring, sempurna, baik, jahat dan lain sebagainya. Kalau misalnya ada orang
mencaci keadaan kita. Ke”orang”annya masih harus di pertanyakan. Toh selain itu
apakah dia lebih baik dari kita. Engga juga kan? “
“
kamu ngomong apa sech bli?, aku ngga ngerti “
“
hahahaha, tanjung tanjung. Kebinguanganmu adalah kebahagiaanku. Udahlah ngga
usah di piker. Aku punya puisi bagus nech, dengar baik baik yach “
“
ini yang paling ku suka. Tapi setelah itu gantian aku. Aku juga punya puisi “
“
sip sip sip “
Cinta adalah pertanyaan
cinta
adalah teka teki
jawabannya
entah seperti apa
bisa
senyum terkulum
bisa
tangis meringis
bisa
pula lamunan tertahan
cinta
adalah jalinan rumit
cinta
adalah pintalan ruwet
Alurnya entah berujung di
mana
Butuh fikiran matang
memaknainya
Ah pusing
Bagaimanapun cinta ia
adalah bahagia
Ia adalah damai
Dan ia adalah pertautan hidup
antara hatiku dan hatimu
Bibirku
langsung terkulum mendengar kata kata bli
“
very good. Bli emang pinter bikin puisi “
“
ah biasa aja. Sekarang giliran kamu “
“
oke “
Aku
langsung membetulkan posisi duduk untuk memulai aksi
“
dengar baik baik yach “
“
sip “
Bila aku menangis meradang
dalam resah
Hanya kau penenangku
Kita ini bagiakan malam
dengan gelap
Bagaikan pagi dengan fajar
Dan bagaikan kembang
dengan kumbang
Rotasi waktu yang terus
beralur sepanjang zaman sudah pasti mengukir cerita berjuta warna
Entah itu bahagia,
nestapa, gulana, semua unjuk muka tak tersisa
Tapi dengan kamu di sisiku
Hari hari seterang bintang
Tiap saat terasa nikmat
Dan semyummu yang terkulum
mengukir damai
Jangan sampai enyah lepas
tanpa bekas
“
dalem banget jung puisimu? “ komentar bli secepat kilat dalam tanda tanya
“
dari situ udah jelas bli, aku ngga mau kita pisah. Aku ingin kita selamanya “
“
aku ngga akan bisa pergi jauh dari kamu. Kita ini simbiosis mutualisme tanjung.
Satu sama lain saling membutuhkan dan menguntungkan “
Sekejap
ku tatap lekat lekat mata bli. Tajam dan menebar aura cinta pencipta damai.
Dialah bli puta, lelaki terindah yang saat ini sedang bertapa dalam jiwa
“
bli “
“
iya jung? “
“
apa yang akan kau lakukan bila orang tua kita mengetahui hubungan ini? “
“
entahlah jung. Biarkan semuanya mengalir seperti air, pasti akan menemukan
muaranya “
Senyumku
kembali tersungging. Kata kata bli benar, keadaan biarlah seperti ini, apa yang
terjadi biarlah urusan nanti
“
bli “
“
iya jung “
“
aku ingin mencium bibirmu “
“
lakukanlah. Aku yakin sekarang ini kamu pasti sedang ketakutan “
“
bli kok tahu? “
“
kamu takut orang tua kita mengetahui hubungan kita kan? “
“
yang kau katakana benar bli. Bapak sama ibu pasti marah . . . . . “
“
sssttt, jangan di pikirkan. Ciumlah bibirku sekarang juga agar kau merasa
nyaman “
“
tapi bli “
“
ciumlah “
Aku
pun melakukan yang di perintahkan bli puta. Bibir kita sudah menyatu dalam
untaian cinta. Benar kata bli, dengan melakukan hal ini sebuah kedamaian tak
terlukiskan merasuk. Ia ada di sini, di
dalam dadaku.
“
i love you bli “
“
i love you tu jung “
Bibir
kita semakin liar mengulum cium, semakin lama semakin erat tak terlepas. Aku
dan bli puta bener bener gila, tapi apa mau di kata, inilah cinta, sangat
membingungkan.
cinta ini beralur kronis
Ia bagaikan siang tapi
penuh bintang
Ia juga bagaikan malam,
tapi berhias matahari secerah pagi
Sangat membingungkan
Kadang kala aku berfikir
cinta apakah seperti ini
Gila atau setengah normal?
Tak ada jawaban
Namaku
tanjung nadir bima sakti, umurku 20 tahun dan sedang tedfaftar sebagai
mahasiswa sekolah perhotelan di surabaya, jurusan food product. Bapak memberi
nama tersebut agar aku segagah bima sakti dalam tokoh pewayangan, api nyatanya berbalik
180 derajat. Aku lembek, feminism, kalem, keperempuanan, gemulai dan sangat
lemah. Yang lebih parah aku menyukai sesama jenis. Lelaki, aku gay, homo, dan
sebangsanya. Mungkinkah ada kesalahan waktu ibu mengandungku?, entahlah, aku
tak tahu pasti. Aku lahir di sebuah daerah yang sangat damai. Kediri. Kabupaten
di jawa timur yang terkenal dengan tahu taqwanya. Tapi sudahlah, sepertinya tak
perlu untuk di bahas. Dan laki laki yang menjadi bagian dalam hidupku adalah
puta wardana, atau yang lebih akrab ku panggil bli puta. Aku dan dia masih
saudara sepupu. Ibu bli puta dan bapakku kakak adik, hubungan persaudaraan di
antara kita sangat dekat.
Ngomong
ngomong soal ibunya bli atau biasa ku pangil bude, ia mempunyai cerita sendiri.
Waktu gadisnya dulu bude merantau ke bali di ajak salah satu temannya. Di sana
ia bekerja sebagai pramusaji di sebuh restoran. Di restoran itulah ia mengenal
supervisornya yang kemudian menjadi suaminya. Pak poh wayan (begitulah aku
memanggilnya) dia orang bali asli dan beragama hindu. Kalau aku bertandang ke
rumahnya di jimbaran aku seneng sekali, karena deket pantai.
Setelah
pak poh wayan dan bude mempunyai dua anak hubungan mereka megalami kekacauan,
pak poh wayan mempunyai wanita idalam lain dan membuat luka di hati bude, bude
tak terima dan meminta cerai. Begitu urusan selesai buda kembali ke kediri
membawa anak keduanya. Puta wardana.
Sedangkan pak poh tetap berda di bali dengan anak pertamanya. Ni kade claudia
ayu.
Detik
ini aku dan bli sedang bertahta di bangunan belum jadi di pojokan jl. Ngagel
dan jl. Bung tomo surabaya. Apartemen adistana, kita berada di lantai puncak
dan duduk di pinggir lantai. Kaki kita menggantung ke bawah seraya menikmati
suasana surabaya yang semakin sumpek. Aku dan bli sering menghabiskan waktu di
sini.
“
tanjung “
“
iya bli “
Kita
berdua sudah mengakhiri ciuman
“
udah sore, pulang yuk, perutku udah laper nech “
“
ayuk “
Kita
berdua segera enyah dari peraduan. Angin yang berhembus menampar pipi terasa
dingin. Apartemen adistana ini adalah tempat favorit aku dan bli, kita seirng
mengahbiskan waktu di sini, rasanya damai sekali. Ada sensasi tak terungkap
yang susah di ucap dengan kata. Pokoknya asyik aja.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah chicken grilled with sauce inggris. Nikmat banget, apalagi makannya
waktu perut lagi laper. Yummy serasa tak ada tandingannya.
Kediri,
01 – 09 – 1998
Kakek
dan nenek hanya memiliki dua anak, ayahku dan bude (ibunya bli puta), sedangkan
anaknya ayahku dan anaknya bude juga dua, so, jumlah cucu kakek nenek hanya
empat, dua cewek dua cowok, pas. Rumah kakek berada di sebuah desa sejuk yang
di kelilingi persawahan. Suasananya damai dan menentramkan. Keluarga kecil ayah
yang terdiri dari empat orang masih tinggal satu rumah dengan kakek dan nenek.
Ayah tidak mau tinggal berpisah karena kakek dan nenek tidak ada temannya.
Sejak
bude dan pak poh wayan bercerai, kediaman ini bertambah dua orang, yaitu bude
sendiri dan bli puta. Hari hari yang ku lewati semakain ramai, bahagia, ceria,
dan tak mungkin bisa di lupakan. Setiap hari aku menghabiskan waktu bersama bli,
kemana mana selalu berdua, main selalu bersama, yang kluyuran ke sawah sawah,
manjat jambu tetangga, berenang di sungai, main gundu, dan lain sebagainya. Aku
dan bli puta tak pernah pisah sedetik pun, aku dan dia sepantaran, makanya kita
sangat dekat. Kakek sangat menyayangi kita, kita di buatkan satu kamar khusus
yang terletak di pojok rumah, tiap malam kakek sering menghabiskan waktu di
kamar tersebut bersama kita, entah itu bercanda, bercengkerama, tebak tebakan,
dan lain sebagainya. Pokoknya bahagia sekali. Di rumah kakek yang sebesar ini
cucunya yang ada hanya aku dan bli puta. Ni kade ikut pak poh wayan di bali,
sedangkan mbak ratna (kakakku) mondok di sebuah pesantren di jombang dan masih
kelas 2 smp. Praktis, kasih sayang kakek yang sangat besar hanya tercurah untuk
aku dan bli saja, oh bahagianya.
Kediri,
03 – 09 – 1998
Pagi
hari suasana cerah sekali, udara seger banget. Aku dan bli persiapan mau berangkat
sekolah. Kita masih kelas 2 sd.
“
puta, tanjung sarapan dulu “
Bude
datang ke hadapan sambil membawa nasi hangat dan telor mata sapi yang di baluri
kecap. Aromanya menggugah selera, aku dan bli puta di suapinya bergantian
“
masakan bude enak sekali “ pujiku tulus
Kediri,
10 – 10 – 1998
“
orang manjat kelapa klihatan apanya? “ tanya kakek kepada aku dan bli, sekarang
ini kita sedang tebak tebakan
“
apa kek? “
“
jawab dong “
Aku
dan bli puta kebingungan, tapi setelah itu langsung berfikir. Malam ini kakek
stay di kamar pojok. Ini adalah tempat favorit beliau saat melepas lelah
“
kelihatan kakinya “ tebak bli asal
“
salah “
“
lalu apa dong? “
“
kliatan bodohnya “
“
kok bisa? “ aku dan bli puta protes
“
yang di panjat tuh pohonnya, bukan kelapanya. Iya tho? “
Aku
dan bli puta langsung tersenyum geli. Lucu banget
“
kakek bisa aja “
Satu
lagi yang paling ku suka dari kakek, adalah tawanya. Di dalam tawa tersebut
seolah olah ada aura magis yang bisa menentramkan hatiku.
Malam
makin merangkak menjadi sepi. Semua orang sudah berlayar ke mimpi. Tapi kita
tidak, kita bertiga masih bercengkerama sepuas hati, padahal jam dinding
menunjukkan pukul 24:00 wib. Peduli setan, toh sekarang malam minggu, besok
libur
“
tanjung puta “
“
iya kek “
“
kakek punya pusisi bagus. Mau denger gak ? “
“
mau kek “
Setelah
itu kakek lngsung menunjukkan aksi
senandung alam menyanyi riang
menyapa bintang
bulan purnama secerah matahri
malam ini tak ada awan berkabut
mendung
terasa damai, ayem, dan menentramkan
burung gagak berkicau melengking
suaranya terdengar mengerikan
tetapi tetap diam laksana kubangan
bertapa tenang
malam ini begitu indah
Aku
dan bli puta langsung bertepuk tangan
“
puisi kakek bagus sekali “ puji bli puta tulus
“
aku ingin seperti kakek, bisa menciptakan puisi “
“
asal terus berlatih dan berkarya “
“
benar kek? “
“
iya “
Kakek
adalah seorang satrawan yang di perhitungkan. Walaupun namanya tak sebesar
chairil anwar atau ws. Rendra tapi puisi puisi kakek mampu mengundang decak
kagum kritikus sasatra. Beberapa kali kakek pernah memenangi sayembara yang di
adakan intitusi seperti dewan kesenian, pusat bahasa, komunitas sastra dan lain
sebagainya. Selain itu kakek juga menjadi pembimbing tetap di komunitas sastra
sabtu pahing yang base camp-nya di universitas pawiyatan daha kediri. Dari
kakeklah aku dan bli puta belajar membuat puisi. Dengan berpuisi kita bisa
mengutak atik kata hingga indah di baca
“
tanjung puta, sudah malam, kalian gak ngantuk? “
“
enggak kek “
“
besok kalian sekolah “
“
libur “
“
oh yach, ini kan malam minggu, kakek lupa “
“
kakek sudah pikun yach “
“
hahahaha “ kakek hanya cengengesan dan tertawa mesem.
Kediri,
12 – 12 – 1998
Hari
ini rumah kakek rame sekali, kakek mempunyai hajatan besar, yaitu mengkhitankan
aku dan bli puta. Untuk memeriahkan acara kakek nanggap wayang semalam suntuk.
Aku dan bli puta senang seklai. Semua biaya di tanggung oleh kakek, awalnya
orang tuaku dan orang tua bli puta keberatan, takut membebani kakek, tapi kakek
sudah memberikan argumentasi jauh jauh hari
“
cucu lelakiku cuma dua orang, mumpung aku masih hidup biarkan aku melakukan hal
ini “
Kediri,
15 – 12 – 1998
Aku
tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi. Kakek pergi untuk selamanya,
beliau meninggal karena komplikasi jantung dan paru paru yang selama ini di
deritanya. Aku dan bli puta sedih sekali, tapi yang lebih sedih adalah nenek.
Sedari tadi wanita itu tak kunjung henti mengeluarkan tangisannya, begitu pun
dengan orang tuaku, bude, pak poh wayan, ni kade dan mbak ratna. Keluarga
besarku tengah di landa rasa duka.
Beberapa bulan kemudian
Semenjak
kepergian kakek kamar pojok rumah serasa tak berwarna, tidak ada lagi tebakan
tebakan bersama kakek, tidak ada lagi senyum pencipta damai dari bibir kakek,
dan yang paling mnyedihan tidak ada lagi puisi puisi indah yang tercipta dari
buah pikiran kakek. Hidupku dan hidup bli puta serasa tak berwarna. Setiap hari
kita melewati waktu hanya berdua, sesekali nenek menemani kita di kamar pojok
rumah, tapi tak seperti ada kakek. Tiap malem kita akan berada di kanan kiri
nenek seraya memeluk tubuhnya erat erat.
“
nek, kenapa kakek harus pergi? “ tanya bli puta polos
“
karena tuhan sayang sama kakek “
Dalam
sekejap aku melihat ada embun hangan mengalir lembut di pipi nenek. Beliau
menangis.
Ibarat makanan cintaku sekaranmg
ini adalah cap cay chinesee yang di masak dengan arak cina, di campur udang
rebus, ayam dan bakso. Rasanya asam, gurih, lezat dan sudah pasti membuat lidah
berjingkat jingkat.
12
– 09 – 2010
Jam
dinding menunjukkan pukul 08:00 wib, surabaya makin panas aja. Sepanas area kitchen
yang di penuhi 14 anak dan 1 instruktur. Malam ini kita praktek food product,
dan menu yang di masak adalah chiken grilled with sauce inggris. Penampilanku
sudah memenuhi standart, dari ujung kaki hingga kepala sudah oke. Pertama topi
kitchen, lalu uniform, apron, nepkins, celana hitam, dan safety shoes. Cakep
banget, kayak chef findex gituloh. Bli puta sedari tadi terus setia di siiku,
tangannya begitu cekatan mencicang bawang putih menjadi irisan bronoa kecil
kecil. Sedangkan aku mem fillet paha ayam untuk memisahkan dengan tulangnya.
Kitchen sangat ramai, di ujung sana mam prada sang intrukstur asyik mengawasi
dan memberikan arahan pada anak anak
“
motong wortelnya tidak seperti ini, tapi di julien oke “ koreksinya pada salah
satu anak
“
oke mam “ jawab yang di keroksi mantap. Mam prada adalah excekutif chef salah
satu hotel ternama di surabaya. Kita beruntung sekali mendaptakan seorang
intrukstur seperti dia. Mam prada sudah 16 tahun berkecimpung di dunia food
product.
“
tanjung, puta sudah selesaikan pekerjaanmu? “
“
belum mam, sebentar lagi “
Di
klas food product aku dan bli puta merupakan murid kesayangan mam prada, entah
apa penyebabnya kita tak tahu pasti, mungkn karena kita sopan, anteng, nurut
dan sedikit manis. Hahahaha. Narsis.
Beberapa
waktu kemudian cincang mencincang sudah selesai, ayam fillet juga sudah beres.
Setelah itu di sisening dengan salt, peper, minyak wijen, dan saos raja rasa.
Di biarkan beberapa menit dan langsung di bagikan rata kepada 14 anak dan di
grilled dengan sedikit minyak di atas teflon. Yummy baunya sedep banget.
“
perutku udah keroncongan jung “ seru bli puta sedikit kocak
“
makan aja di pikirin “
“
hahaha “
“
ingat anak anak, begitu ayam sudah kecoklatan langsung angkat dan tiriskan ke
dinner plate, setelah itu kalian membuat sauce inggrisnya “ seru mam prada
memberikan intruksi
“
oke mam “ jawab anak anak.
Jam
dinding sudah menunjukkan pukul 18:30 wib, tanpa terasa setengah jam sudah
berlalu, ayam di atas teflon juga sudah berubah warna.
“
kalau sudah mateng minyak bekas ayam tak usah di buang, itu langsung kalian
gunakan untuk membuat sauce inggris. Ingat method-nya. Pertama masukkan chopped
garleek, chopped unioun dan seterusnya. Oke?. Lets go “
Kita
semua segera mengikuti intruksi yang di perintahkan mam prada. Aku dan bli puta
sangat menikmati kelas ini. Kita tidak seperti study, tapi seperti main main.
Benar kata ranchodas samaldas canchad
di film three idiot (boliwood), bila kamu ingin menuntut ilmu, pilihlah
yang sesuai dengan minat dan bakatmu, karena dengan begitu kau akan merasa
seperti main main dalam proses belajar.
Bau
garleek dan union yang di sauté harum sekali, benar benar mengundang lapar
“
perutku juga ikut ikut keroncongan bli “
“
ah dasar kamu “
Saudara
sepupuku itu hanya senyum kecut. Setelah itu kaldu langsung masukkan, tak lupa
di tambah dua sendok kecap inggris, dua sendok sauce tiram, di taburi salt
peper sugar dan chiken powder, aduk aduk sebentar, masukkan irisan cabe besar
tanpa isi, paprika merah, dan daun bawang. Langkah terakhir tinggal
mengentalkan dengan lartuan maizena sebanyak tiga sendok. Yummy, pemandagan di
depan mata sangat menggoda, membuat lidah berjingkat jingkat.
“
saucenya sudah mateng tho? “
“
sudah mam. Punyaku dan bli puta udah yummy “
“
oke, kalau gitu siramkan ke ayam grilled, jangan lupa garnish secantik mungkin
dengan partsely dan carrot julien “
“
sip mam “
“
ih tanjung, kamu imut deh “
Sambil
ngomong kayak gitu ekcexutif chef itu mencubit pipiku, bli puta yang persis di
sampingku berdehem dehem ria sambil berbisik pelan
“
sepertinya mam prada naksir kamu jung. Hati hati lho di jadi’in suami
keempatnya hahaha “
“
dasar kamu bli, kedengaran orangnya mampus kau “
Mam
prada adalah seorang wanita berpenampilan modern yang berusia 43 tahun. Seperti
yang di katakan bli puta, suaminya ada tiga orang. Suami pertama di bali, suami
kedua di surabaya, dan suami ketiga di jakarta. Mam prada mandul, so ia tak
punya anak.
Tarra,
akhirnya selesai sudah masak chiken grilled with sauce inggris, aku dan bli
puta langsung bernarsis narsis ria di depan kamera. Kita seneng banget.
merenda hari yang penuh warna
cinta terasa indah
Setiap
saat terus seperti ini
Ku
berharap bukan sesaat
Tapi
selamanya
Sampai
nafas lepas dari raga
Sampai
jantung tak lagi berdetak
Sampai
mata terpejam tak terbuka
Dan
sampai nanti saat hari tak tersapa lagi.
14
– 09 – 2010
“
lihat kakakku nggak? “ tanyaku pada anak kamar sebelah
“
tadi keluar sama kenari ngga tahu kemana “
“
ya udah “
“
kenapa jung? “
“
ngga apapa “
Sebel
sebel sebel. Pantesan dari tadi ngga kliatan, ternyata blakra’an sama cewek
nyebelin kamar bawah. Selama di surabaya aku dan bli puta tingal di kost
kostan. Yang punya kost namanya tante anjar. Perawan tua yang ngga nikah nikah
dengan umur 40 tahun. Orangnya antic banget. Di tempat kosnya ini ia menerima
cewek dan cowok. Mulai dari karyawan, mahasiswa, pelajar, hingga pasangan rumah
tangga. Untuk anak anak cowok kamarnya di atas, kalau anak cewek di bawah. Yang
kost di tempat ini lumayan banyak, ada 11 orang, 5 cowok dan 6 cewek. Kalau
lagi ngumpul di ruang tv pasti rame banget.
Sekarang
kembali ke masalah tadi. Cewek yang namanya kenari itu emang bener bener
brengsek, akhir akhir ini sering banget curi curi pandang cari perhatian di
depan bli. Yang begini lah, yang begitu lah, yang minta tolong ini lah dan lain
sebagainya. Aku gedeg banget ama dia. Yang lebih nyebelin, bli puta juga
meladeninya. Aaarrrggghhh. Kira kira mereka keluar kemana yach?. Terus
ngapain?. Iiiihhh, awas aja kalau sampai bli macem macem. Aku ngga rela
pokoknya
Malam
kembali datang, aku sedang serius membaca novel dalam kamar, suasana begitu
damai. Sedamai lagunya diana ross feat westlife yang mengalun merdu dari kamar
sebelah. When you tell me that you
love me. Krieeekkk. Tiba itba pintu terbuka. Bli puta masuk dan langsung
duduk di sampingku. Oh yach, aku dan saudaraku satu kamar. Alasannya untuk
mengirit biaya dan harga mati kalau kita tidak bisa di pisahkan.
“
baca apa jung? “
“
novel “ jawabku datar dan males. Aku masih gedeg ama bli
“
udah makan belum? “
“
makan ati “ nada sinis suaraku makin terdengar dengan jelas. Kening bli puta
berkerut penuh tanya
“
tanjung kamu kenapa sech? “
“
nggak “
“
boong. Jawab kamu kenapa? “
Novel
langsung ku tutup. Bruaaakkk. Suaranya sangat keras dan kasar. Setelah itu
wajah bli puta ku tatap dengan tajam tajam seperti tatapan harimau mengaum
“
bli pasti senang kan? “
“
senang kenapa? “
“
pake nanya “
“
kamu ngomong apa sech jung?. Aku ngga ngerti “
“
kenari “
“
ouw. Kamu cemburu “ puta langsung tertawa geli sambil memandangiku aneh
“
ngga usah ketawa bli. Aku sebel sama kamu “
“
tanjung tanjung, aku uth tadi cuma nganterin kenari belu buku. Udah itu aja “
“
alah boong. Jujur aja kalau kamu udah bosen ama aku kan? “
“
kamu sensitive banget sech jung? “
“
habisnya kamu juga yang kayak gitu “
Pluk.
Bli puta ngga mau piker panjang, ia langsung mencium bibirku untuk menghentikan
omelanku, aku berusaha mengelak. Tapi percuma. Tangan bli sudah erat
mencengkeram kepalaku, dan ciuamannya semakin liar.
“
lepas bli. Aku males ciuman sama kamu “ aku mereonta hebat dan berhasil lepas
dari dekapan laki laki ini
“
kalau kamu ingin marah marahlah. Biar dadamu plong. Kalau kamu menganggapku
main hati dengan kenari biarlah, tapi aku tidak begitu. Sampai detik ini kamu
masih nomor satu di dadaku “
“
gombal “
“
kau ragu? “
Aku
diam
“
sumpah tanjung. Aku tidak ada apa apa dengan kenari “
“
tapi dia suka kamu bli “
“
itu haq dia. Yang penting hatiku hanya untukmu “
Aku
terdiam. Tersekap dalam keheningan. Tak ada satu patah kata pun keluar dari
mulutku
“
benarkah yang kau katakan? “
Bli
puta menangguk, nafasklu pun bisa berhembus lega. Senyum mengembnag sempurna,
dan setelah itu tubuh bli puta ku peluk erat erat
“
kamu memang tercipta untukku bli “
“
percayalah kepadaku 100%. Jangan kau ragu sedikit pun “
“
iya bli, maafkan aku “
Bli
puta membalas pelukanku semakin erat
“
tanjung “
“
iya bli? “
“
cinta kita itu sangat aneh, seperti benang kusut, ah udah lah ngga usah di
bahas. Yang penting kita berdua selalu bersama “
“
benar “
Tiba
tiba aku merasakan ada bau kecut yang tak di undang mampir ke hidung
“
bli “
“
iya? “
“
kamu belum mandi yach? “
“
he-eh “
“
jorok “
“
tapi kamu seneng kan? “
“
males “
“
buktinya kamu meluk aku makin kenceng “
“
iya juga sech hehehehe “
Malam
semakin larut
Bintang
bersinar menyapa alam
Aku
dan kamu semakin dalam
Semakin
larut dalam indah pengukir cinta
19
– 09 – 2010
Minggu
sore ini aku dan bli puta duduk manis di lantai puncak gedung adistana
aprtemen. Di bawah sana di lihat dari ketinggian ini surabaya masih hiruk pikuk,
carut marut, dan semrawut. Auranya terasa panas dan gerah itu sudah pasti, apalagi
di tambah dengan riuh rendah raung kendaraan yang berseliweran kesana kemari.
Minggu
sore ini tidak ada kuliah. So, aku dan bli puta bisa leluasa menikmati waktu
hanya berdua, tidak ada orang lain dan pengacau. Gedung mangkrak di jl. Ngagel
ini memang terkesan angker, banyak semak belukar dan ilalang bertumbuhan,
rangka rangka beton juga mulai berlumutan, tapi tetap menimbulkan aura romantic
antara aku dan bli, rasanya tak ada tempat lain yang seindah ini. Entah kenapa,
aku juga tak tahu penyebabnya.
“
bli “
“
hmmm? “
“
kadang kala aku suka mikir mikir “
“
mikirin apa? “
“
tentang kita lah “
“
masalahnya? “
“
mungkin kalau orang tuamu tidak bercerai, kalau bude tidak kembali ke kediri,
kalau kakek tidak membuatkan satu kamar khusus untuk kita, kalau kita tidak
menghabiskan waktu selalu bersama, kkk . . . . . . “
“
kamu ngomong apa sech jung?. Berbelit belit. Langsung aja ke inti masalahnya “
“
kamu jangan terburu buru memotong kata kataku “
“
oke oke oke. Terus tadi gimana? “
“
kalau semua ini tidak sepeti yang ku katakan, mungkin kita tak kan menjadi
pasangan yang aneh “
“
terus? “
“
andai saja kamu masih di bali dan aku di kediri kita tidak akan pacaran bli “
Bli
puta tak bereaksi, ia hanya diam sambil memandangiku dengan tatapan penuh tanda
tanya.
“
kamu menyesal dengan kondisi saat ini? “
“
fifty fifty. Aku masih takut bli cinta ini tak kan untuk selamanya “
“
ketakutan itu yang membuat kamu sendiri jung, bukan aku atau orang lain. Ia ada
di dalam dirimu sendiri, kalau kau bisa mengatasinya, hari harimu pasti akan
tenang, gak usah mikir ini dan itu “
“
ngomong lebih enak dari pada menjalani “
“
iya juga sech, tapi itu tergantung kita menyikapinya “
“
ah pusing aku bli, ngomongin yang lain aja “
“
oke oke oke “
Aku
dan bli puta kembali terdiam, adistana apaertemen semakin angkuh, angin berdesir
menampar wajah, terasa dingin, dan matahari mulai tenggelam di ufuk barat.
“
setiap kali berada di tempat ini kau selalu menunjukkan ketakutan di wajahmu.
Kenapa sech jung?. Jujur, aku tak nyaman dengan hal itu “
“
entahlah bli, tempat ini seolah olah menyiratkan aura tak baik “
“
ah udahlah dari pada pusing baca puisi yuk. Kamu punya ngga? “
“
punya dong “
“
oke, kalau gitu kamu duluan setelah itu aku “
“
sip “
aku seperti merangkak dalam masa
yang di pertanyakan
tidak siang, tidak malam, tidak pagi,
juga tidak sore
semua sangat membingungkan
aku seperti merangkak dengan tidak
menggunakan tangan kaki
hanya timbunan bingung yang menelusup
sudut sudut relung
beralaskan kebimbangan
berhiaskan sejuta warna tak tersirat
dan melukiskan sesuatu yang entah ku
tahu wujud dan wajahnya
aku seperti tak bernyawa
aku seperti tak bertenaga
tak punya daya dan upaya
lemah
itu yang ku rasakan
Ibarat
kata yang di ucap pribahasa, aku adalah lap meja yang di rajut dari benang sutra
Lepek,
kusam, lecek, di simpan tak ada arti, di buang tak sampai hati
Aku
benar benar tenggelam dalam bimbang
Tapi
di susut sempit menyimpan misteri tak tersibak
Ada
satu senyum yang mengulum dari bibir tak mengaum
Ia
membuat damai
Ia
membuat tenang
Dan
ia adalah kamu
“
udah? “ tanya bli spontan
“
udah “
Bli
puta terus memandangiku, semakin dalam dan aku merasakan aneh. Tatapan bli
tidak seperti tatapan tatapan sebelumnya
“
tanjung “
“
ya bli? “
“
apa yang kau takutkan? “ aku menggeleng
“
tanjung, cium dan peluklah aku agar kau tenang “
“
oke “
Aku
segera melakukan apa yang di minta bli. Memang benar, ini sangat ampuh mengusir
gundahku. Bibir bli memang bisa menenangkanku, pelukan bli memang bisa mendamaikanku,
dan ini benar benar gila.
“
sekarang giliranku baca puisi “
“
oke “
Aku
langsung mendengarkan untaian kata kata bli di dalam pelukannya. Bibirnya
melekat erat di telingaku, deru nafasnya berhembus pelan mneyapa tengkukku,
suaranya terdengar jelas dan sangat lembut, benar benar menenangkan.
kita tak pernah tahu arah mana
yang harus di tuju
kita juga bingung menentukan jalan tuk
menapak jejak
tapi satu, kita akan terus selalu
bersama
jujur dalam hati ku tak ingin seperti
ini
seeprti malam berhias langit biru
seperti siang berteman bintang berjuta
pendar
dan seperti sore yang bertahta bintang
kejora
aku ingin seperti manusia pada umumnya
tapi takdir berkata lain
Bli
mengakhiri puisinya dengan nada lemah, aku masih berada dalam pelukannya, aku
merasakan ada yang tak biasa pada bli puta
“
bli “
“
hmm? “
“
aku ingin kau jujur “
“
tentang apa? “
“
puisi yang baru saja kau ucapkan seperti menyiratkan sesuatu “
“
sok tahu kamu jung “
“
kau merasakan yang aku rasakan kan? “
“
kamu ngomong apa sech? “
“
jawab bli sejujurnya walaupun pahit. Perasaanmu sama kan dengan perasanku,
puisimu tadi menggambarkan dengan jelas isi hatimu “
Bli
puta diam, ia masih berada dalam pelukanku dan tak mengucapkan sepatah kata
pun. Deru nafasnya masih terdengar
“
jawab bli “
“
apa yang harus ku jawab? “
“
kamu tak usah berbelit belit bli. Jawab “
“
iya. Apa yang kau katakan memang benar. Jujur tanjung, aku merasa ada yang
salah dengan hubungan kita. Tak seharusnya kita seperti ini. Semestinya tak ada
hubungan asmara antara kau dan aku “
“
tapi kenapa begini? “
“
salahku. Aku terlalu mencintaimu, aku terlalu menyayangimu, aku tak bisa jauh
darimu. Sedetik tanpa kamu serasa setahun, sehari tak melihatmu aku langsung
blingsatan seperti itik kehilangan induk. Aku terlalu mencintaimu tanjung. Itu
salahku “
“
bli, berarti kita merasakan yang sama. Kita bedua sama sama tak ingin larut
dalam jalinan kacau ini. Tapi kita tak dapat keluar dan semakin tenggelam “
“
mungkin benar katamu “
“
tentang? “
“
kalau orang tuaku tidak bercerai, kalau ibu tidak kembali ke kediri, kalau
kakek tidak membuatkan satu kamar khusus untu kita, kalau kita tidak melewati
hari selalu bersama, dan kalau kita tidak terlahir sebagai sepupu, pasti tidak
akan ada cerita cinta yang sangat keparat ini “
“
benar bli. Semua itu adalah bibit bibit cinta yang sekatang ini sudah membesar
di hati kita. Susah menumbangkannya. Dari bibit bibit itulah kita berdua saling
membutuhkan, saling menyayangi, saling bersama sama, dan tanpa kita sadari
semua itu telah menjadi gelora asmara yang sangat membara. Kita telah salah
arah bli “
“
iya jung. Kita salah arah “
“
lalu apa yang harus kita lakukan? “
“
biarkan seperti air mengalir “
“
pasti akan menemukan muaranya “ aku langsung menyahut
“
benar “
Oh
tuhan, ini benar benar membingungkan.
Ibarat makanan, cintaku sekarang
ini adalah cap cay chinesee yang di bumbui dengan sauce tiram, arak cina, dan
kecap asin. Di dalamnya di isi berbagai macam jenis vegetable mulai dari
carrot, sawi putih, buncis, brokoli dan lain sebagainya. Persis dengan isi
hatiku yang berkecamuk dengan berbagai pikiran menggelisahkan.
aku mengharap bulan datang ke
pangkuan
tapi yang ada malah bintang
Kecil
Berpendar
setitik dan tak mampu menerangi gelap
Aku
menanti pagi dengan fajar senyum cerah
Tapi
yang ada pagi buta dengan langit berhias mendung
Tak
ada hangat mentari
Hanya
gerimis mengundang membasah lapang
Cinta
yang ku harapkan tak seindah kenyataan
Angan
yang ku impikan tak sesuai keinginan
Benar
benar kacau
Ini
adalah jalinan resah perajut semrawut
Ini
adalah alur gundah pelukis tangis
Dan
ini adalah ketidak warasan berkalang asmara.
Angin
terus berhembus semakin kencang, semakin lama terasa dingin. Tak terasa bibirku
mulai gemeteran. Adistana apartemen terus terdiam, angkuh, dan tak memberi senyum
sesimpul pun. Di bawah sana dari ketinggian ini jalanan mulai macet, banyak
kendaraan menjejal menyesak, semakin kacau dengan arus sepeda motor yang saling
zig zag ke kanan ke kiri. Ini sudah pukul 17:00 wib waktunya orang orang pulang
kerja.
Aku
masih berada di pelukan bli dan bli masih berada di pelukanku
“
bli, lepaskan pelulukanmu. Kita pulang yuk. Udah sore nech “
Bli
puta diam tak memberikan reaksi apa pun. Aku maklum, mungkin dia ingin mencari
ketenangan dengan cara ini. So, aku biarkan saja. Tapi bebereapa menit
berselang bli masih tetap seperti ini. Aneh
“
bli lepaskan pelukanmu. Kita pulang. Udah sore nech “
Bli
tetap diam
“
bli “ aku berubah panic dan tanpa basa basi langsung ku lepaskan pelukanku . .
. . Oh tuhan, ini sangan mengejutkan
“
bli . . . Bli . . . Kamu kenapa? “
Sepupuku
itu nampak terkulai lemas dengan mata terpejam, ia pingsan. Yang lebih
mengerikan, menetes cairan merah dari lubang hidungnya. Darah
“
bli . . Bli . . Bangun bli. Kamu kenapa
bli? “
Aku
panic bukan main dan langsung menggoyang goyang tubuhnya
“
bli bangun bli “
Semakin
lama semakin keras, dan ini cukup memberikan hasil
“
tanjung “ nada suara bli lemah
“
kamu kenapa bli? “
“
kepalaku pusing. Bawa aku ke rumah sakit jung “
“
baik bli “
Aku
langsung membantunya berdiri dan memapahnya menuruni gedung mangkrak ini. Oh
tuhan ada apa dengan bli. Jangan biarkan dia kenapa napa tuhan. Aku masih
sangat membutuhkannya.
Malam,
19 – 09 – 2010
Setelah
peristiwa tersebut bli puta langsung menjalani rawat inap di rumah sakit, bli
begitu lemah, wajahnya begitu pucat, dan matanya mengantung hebat. Bli
tergeletak di ranjang pesakitan tanpa daya dan upaya. Aku masih setia menungguinya,
sedari tadi mataku tak kunjung lepas dari wajahnya
“
bli, bangun bli. Kamu kenapa bli? “
Tanganku
juga erat menggenggam tangannya. Tangan bli puta begitu dingin. Sedingin
perasaanku yang kacau oleh berbagai perasaan menyesak dada. Oh tuhan, apa yang
harus ku lakukan?.
“
tanjung, kamu sendirian? “ tiba tiba bude muncul. Raut panic terlihat jelas di
mukanya
“
iya bude “
“
puta kenapa? “
“
entahlah bude, tadi sore tiba tiba bli pingsan dan langsung ku bawa ke rumah
sakit. Di hidungnya keluar darah “
“
astaga, . . . Kenapa si puta? “
“
entahlah bude, aku juga bingung “
Jam
dinding menunjukkan pukul 00:00 wib. Tak terasa sudah sekian lama aku di sini.
Lelah sekali rasanya. Lelah fisik tak begitu ku rasakan, tapi lelah bathin yang
paling menyilksa
“
bude dari kediri? “
“
iya tanjung. Setelah kamu telfon bude langsung ke sini. Sekarang kamu istirahat
dulu. Puta biar bude yang jaga, kamu pasti sudah capek “
“
iya bude. Ya udah kalau gitu aku pulang dulu “
Aku
segera bergegas meninggalkan peraduan. Suasana rumah sakit ini sangat sepi.
Sesepi hatiku yang di rundung bingung harus memilih jalan mana. Aku mencintai
bli, begitu pun sebaliknya. Tapi ini tidak boleh. Ah, pusing.
20
– 09 – 2010
Hari
ini di kelas aku bagai sayur tanpa garam, bagai kopi tanpa gula, dan bagai
langit tanpa bintang. Tawar. Bli masih di opname dan aku merasakan kehampaan
yang amat sangat. Materi psp yang di ajarkan di depan tak satu pun masuk ke
pikiran. Hanya sekilas lantas lekas meninggalkan indra pendengaran. Guru psp
menerangkan tentang kepribadian manusia yang terdiri atas introvert,
ekstrovert, melankolis, dan phlegmatic. Mahasiswa perhotelan wajib memepelajari
psp, karena menjadi acuan untuk kita bersikap dengan baik dan benar. Ingat,
industry perhotelan adalah bidang jasa.
So, kita harus membawa diri dengan baik agar pengguna jasa kita terpuaskan dan
kembali lagi memakai jasa kita.
Begitu
pun saat pelajaran kedua berlangsung, japanesee food. Garing. Tidak ada bli puta
di sampingku aku benar benar mati gaya. Aku tidak bisa berkonsentrasi. Berulang
kali praktek membuat roll sushi bubrah tak karuan. Mulai yang dari kebanyakan
rice vinegar, kulit norinya sobek, gulungannya tidak rata, banana leaf terlalu
kecil, dan lain sebagainya. Pokoknya aku tidak seperti tanjung yang biasanya.
Benar benar kacau, ini baru di tingal sebentar, gimana kalau lama. Oh tuhan,
aku tidak mau hal ini terjadi. Aku masih membutuhkan bli puta.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah stick beef yang di sisening dengan salt, peper, oregano, mustard, dan
sugar. Setelah itu di santap dengan saus lada hitam dan di temani fruit salad.
Tapi sayang, proses memasaknya over cooking, gosong malah, oil-nya kurang banyak
dan apinya terlalu besar. Rasanya jadi hancur hancuran. Pahit banget.
Begitulah cintaku saat ini. Seperti
stick beef yang prosesnya over cooking hingga gosong tak beraturan.
23
– 09 – 2010
Sudah
tiga hari bli puta tergeletak tak berdaya di atas ranjang pesakitan. Ia masih
koma dan tak bereaksi sedikit pun. Bli terlihat lemah, seperti mayat hidup. Aku
dan bude tiap hari gantian menjaga dia. Selama di surabaya bude tingal di kost
ku.
Pagi
ini kost kostan sedang sepi, yang ada hanya tiga penghuni saja. Aku tengah
asyik duduk duduk di depan rumah sembari memandangi bocah yang bebarengan pergi
ke sekolah, mereka bahagia banget. Jadi ingat waktu kecil dulu saat bersama
bli. Saat kita berangkat sekolah pasti akan mampir ke warung mbah gemin, di
sana kita akan beli pisang goring yang harganya cuma 50 rupiah. Andai waktu itu
bisa terulang
“
tanjung “ tiba tiba menyapa seoang wanita, aku segera menoleh
“ kenari “
“
gimana keadaan kakakmu? “
“
tetep sama, kamu tak ingin menjenguknya? “
“
mungkin nanti siang, kamu mau kan nganterin aku “
“
boleh “
Aku
berubah ramah di depan kenari. Ini benar benar aneh. Padahal biasanya tak
seperti ini. Sangat membingungkan.
24
– 09 – 2010
“
jadi ada apa dengan anak saya? “ tanya bude langsung masuk point kpd orang di
depanya. Dr. Ishadi
“
penyakit langka “
“
maksud dokter? “
“
dari sejuta orang yang hidup di muka bumi hanya satu yang menderita penyakit
ini. Stosia 6f “
“
penyakit apa itu dokter? “
“
sejenis kanker yang meggerogoti jantung, hati dan ginjal. Orang yang menderita
penyakit ini akan pingsan dalam sekejap di sertai kleuarnya darah dari lubang
hidung “
“
benar dokter, bli puta mengalami hal tersebut “ aku menimpali dengan serius
“
setelah itu penderita mengalami koma selama tujuh hari dan kembali normal
seperti sedia kala “
“
puta sudah lima hari koma, berarti dua hari lagi dia akan siuman “
“
benar. Tapi anak ibu hanya akan bertahan selama tiga bulan “
“
setelah itu apa yang akan terjadi? “
Dr.
Ishadi diam, tak ada satu patah kata pun keluar dari mulutnya. Ia tak segera
memberi jawaban
“
apa dok? “ bude mendesak
“
kematian “ berat nada suara dr. Ishadi, seberat beban menggunung yang
menghimpit dada ini
“
apakah anak saya bisa di selamatkan? “
“
cangkok hati, jantung dan ginjal “
Aku
dan bude semakin terhenyak. Itu berarti kita harus mencari nyawa penganti untuk
menyambung hidup bli puta. Menyedihkan
“
selama tiga bulan sisa hidupnya “ lanjut dr. Ishadi memberikan penjelasan “ ia
akan menjalani hidup seperti normalnya manusia. Tampak segar, sehat, dan tidak
menunjukkan kalau ia mengidap kanker di dalam tubuhnya. Tapi begitu memasuki
bulan ketiga kanker itu akan menggerogoti tubuhnya dengan ganas, dan melemahkan
kondisinya “
“
cukup dokter, aku tak mau mendengarnya lagi “ potong bude meng-cut kata kata
dr. Ishadi.
Bli
puta sedang di ambang maut, aku tak mungkin bisa tanpa dia.
10
– 10 – 2010
Hari
ini aku senang sekali. Bli puta terlihat segar walaupun dalam penantian maut.
Detik ini aku dan bli sedang casual/kareja paruh waktu di catering sativa
surabaya. Kita menjadi anggota service wedding yang melayani prasmanan
undangan. Acaranya di selenggarakan di ballroom asofa majid agung al-akbar
surabaya.
Sebelumnya
seluruh anggota casual yang berjumlah sepuluh orang ngumpul dulu untuk di briefing
sama supervisor
“
satu anak jaga satu pos makanan, kan jumlahnya sepuluh tho? “
“
iya pak “ jawabku tegas
“
nanti kalau makanannya udah habis atau tinggal dikit kalian langsung ke
belakang untuk ngisi lagi “
“
baik pak “
“
acaranya jam sepuluh sampai jam dua, kalian akan dapat fee 40 ribu oke? “
“
oke oke “
“
ya udah, sekarang lets go “
Casual/kerja paruh
waktu adalah kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang tenaga
kita di perbantukan selama satu hari atau lebih di catering, hotel, restoran,
café, dan tempat tempat lain yang berhubungna dengan sekolah ini. Dan sudah
pasti mendapat duit. Hehehe lumayan buat nambah nambah uang saku.
Acara
kawinan sudah di mulai, kedua mempelai sudah di pelaminan. Penotocoro sudah
berceoloteh, music electon plus penyanyis udah beraksi, dan para undangan sudah
saling berbaris memberikan ucapan selamat.
Aku
menunggu gubuk menu bakso, sedangkan bli puta persis di sebelahku menunggu
gubuk siomay. Para undangan mulai berdatangan menikmati hidangan, aku pun
langsung cekatan memberikan layanan. Para undangan terlebih dulu mengisi
mangkuk dengan mie, lontong, siomay goring, daun bawang dan bawang goring,
setelah itu di serahkan kepadaku untuk untuk ku tuangi kuah
“
silahkan “ seruku ramah sambil menyerahkan kembali mangkuk itu
“
terima kasih “
Di
belakngnya sudah berjejer undangan lain yang juga ingin menikmati menu di gubug
ini. Tertib sekali. Senang banget kalau casual di catering, coz orang orangnya
ngga crewet
“
permisi mas ganggu sebentar “ tiba tiba muncul seorang bapak bapak menghampiriku
“
iya pak ada apa? “
“
sahut ku ramah sambil meneruskan pekerjaan “
“
catering mana ini mas? “
“
sativa pak “
“
ouw, saya bulan depan mau ngawinin anak saya mas. Rencananya mau pake catering
ini “
“
ouw silahkan pak, dengan senang hati. Kalau mau nanya nanya lebih banyak
supervisornya di sebelah sana “ tunjukku kepada orang yang di maksud.
Acara
terus berlangsung, semakin lama semakin semakin meriah. Begitu jam dinding tet
menunjukkan pukul 13:00 wib tugas kita selesai sudah, tinggal clear-up saja dan
beres beres yang perlu di bereskan. Huffhh, lumayan melelahkan
“
tanjung, kamu ngga bungkus, mumpung tuan rumahnya baik hati nech “
“
boleh, aku pingin siomay ama dim sum. Kamu bungkusin yach bli? “
“
sip “
Begitu
fee sudah masuk kantong aku dan bli puta langsung cabut meninggalkan peraduan.
17
– 10 – 2010
Minggu
pagi sangat menyenangkan, udara terasa segar, sang surya tersenyum hangat, dan
langit terlihat cerah kebiru biruan. Seperi biasa, aku dan bli puta detik ini
duduk bertahta di lantai puncak adistana apartemen, kita hanya berdua
“
bagaimana keadaan bli? “
“
baik. Kenapa sech nanya kayak gitu? “
“
ngga apapa “
Sampai
detik ini bli puta tidak tahu tentang umurnya yang tinggal beberapa bulan. Aku,
dokter dan bude sengaja menutupi kenyataan ini
“
wajahmu pucet bli “
“
agak agak pusing “
“
udah minum obat kan? “
“
udah “
Obat
obat itu pun percuma. Ia hanya berguna untuk menjaga ketahanan tubuh bli sampai
ia benar benar menemui ajal. Sangat menyedihkan
“
kamu punya puisi ngga bli? “
“
ada “
“
baca dong “
“
oke. Setelah itu kamu “
“
sip “
terbaring di atas keresahan membuatku
mati kutu tak berdaya
tak ada cinta yang bisa di rasa jiwa
hanya kesepian merongrong dada
di sini penuh keheningan
sunyi senyap
dan malam kelam
Tapi
begitu mata menangkap senyum mu
Melihat
tawamu
Mendengar
cing cong mu
Semua
resahku musnah
Dunia
ini seolah olah berada dalam rengkuhan
Bli
puta mengakhiri puisinya dengan manis
“
sekarang giliran kamu “
“
oke “
kau adalah nafas dalam hidupku
hidupku tanpa kamu serasa tak bernyawa
datanglah
mendekatlah
masuklah dalam rengkuhan pelukku
aku tengah terserang ketakutan tak
bertuan
biarkan ku dekap erat tubuh hangatmu
agar ketenangan segera meresap tak
tersisa
aku membutuhkanmu
jangan pergi sedikit pun
“
kenapa kata katamu begitu dalam jung? “ bli puta segra mengajukan tanya begitu
aku selesai bersyair
“
apa kau masih mencintaiku bli? “
“
kenapa kau bertanya seperti itu? “
“
jawab “
“
jelas “
“
aku lega “
“
jung, pulang yuk, kepalaku agak pusing nech “
Sekilas
rona pucat terlihat jelas di wajah bli
“
yuk “ kita berdua segera angkat pantat dan menuruni gedung mangkrak ini.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah kue lapis traditional yang terbuat dari tepung beras, tapioca, santan,
gula, daun pandan dan berwarna selang seling. Walapun rasanya gurih, manis dan
legit tapi ia tak bisa bertahan lama. Cintaku dan cinta bli puta seperti itu.
Asmara kita sangat membara, tapi beberapa bulan ke depan akan musnah karena
kematian. Aku tak ingin seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi.
18
– 10 – 2010
“
aku pulang sebulan bli ke kediri. Nenek snedirian, di rumah gak ada temennya “
“
yang lain? “
“
bude ngurusin bisnisnya tho di bali “
“
bener “
“
bapak ibuku di jakarta ngurusin butiknya, terus mbak ratna lagi gawe di batam “
“
kuliahmu “
“
pelajarannya tinggal satu, aku akan seminggu sekali ke surabaya “
“
okelah kalau begitu “
“
jangan lupa minum obat, trus kalau malam jangan nglayap “
“
sip tuan raden hehehe “
“
bulan depan giliran kamu yang jaga nenek “
“
oke “
19
– 10 – 2010
Kediri
sangat menentramkan, sejak kecil aku hidup di sini, tumbuh di sini dan
menghabiskan masa masa indah di sini. Kediri memiliki sejuta pesona yang bila
di tulis dalam kata kata bisa menjadi beberapa jilid buku, apabila di buat
sinetron menjadi beberapa episode, dan bila. . . . . . . . Alah, kok malah berlebihan.
Pertama
kali bertahta di rumah nenek aku langsung bergegas menuju kamar pojok. Design
interiornya masih sama dengan yang dulu. Tak di ubah sedikit pun, di dinding
sebelah kanan ada sebuah lukisan yang bergambar panorama pagi hari gunung
kelud. Aku jadi teringat kakek. Beliau sendiri lah yang mebuat lukisan itu.
Walapun usianya sudah puluhan tahun, tapi lukisan itu tetap cerah dan tidak
pudar, karena terbuat dari bahan dasar yang berkualitas dan bermutu. Selain
lukisan itu di dinding sebelah kiri ada kaligrafi yang juga di buat kakek
menampangkan puisi karyanya.
hidup adalah kenyataan
bukan rekayasa bukan pula hayal semata
di sana terselip prahara
badai gelombang
perjalanan
perjuangan
tangis tawa
dan sejuta kata pengukir cerita
yang tulus akan lulus
yang binal berakhir sesal
hidup adalah kenyataan
bukan rekayasa bukan pula hayal semata
ia seperti air mengalir
walaupun di tengah arus tersangkut
ranting bercabang
di ujung nanti pasti berakhir di muara
kematian
Aku
bergidik membaca karya kakek. Akhir akhir ini entah kenapa aura kematian
terlihat jelas di benakku. Mungkin karena umur bli puta yang tinggal beberapa
bulan. Ah, sudahlah gak usah di bahas.
Semasa
kecil dulu kakek mengajarkan banyak hal kepadaku dan bli puta. Nilai kehidupan,
pengetahuan, seni, puisi, dan lain sebagainya. Tapi satu yang tak di ajarkan
kakek. Cinta, perempuan, dan hubungan asmara antara laki laki dan perempuan.
Itulah yang mengakibatkan aku dan bli puta seperti ini, gay, homo, hombreng,
dan persamaan kata lainnya yang menasbihkan kita sebagai penyuka sesama jenis.
Ini sangat menyedihkan.
Memang
benar pernyataan di bawah ini. Kalau bude dan pak poh wayan tidak bercerai,
kalau bli puta tidak pindah ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar
khusus aku dan bli, kalau aku dan bli tidak menghabiskan waktu selalu bersama,
mungkin di antara kita tidak akan ada kisah cinta. Ah sayang, kata kalau itu sekarang hanya menjadi
angan angan kosong yang tak bermakna dan berarti apa apa.
“
tanjung “ tiba tiba suara nenek terdengar mendadak memecah keheningan
“
nenek “
“
kapan kamu datang? “
“
barusan, nenek dari mana? “
“
pengajian le di mushola sebelah. Terima kasih yach mau nemenin nenek “
“
iya. Nanti bulan depan gantian bli puta “
“
iyo wis “
20
– 10 – 2010
Pagi
hari datang lagi, aku mengawali hari dengan sarapan bersama nenek. Hanya
berdua. Semalam kita tidur dalam satu ranjang di kamar pojok dengan
membicarakan banyak hal. Mulai dari masa muda kakek dan nenek, kisah cinta
mereka, saudara saudara nenek, saudara saudara kakek dan lain sebagainya.
Pagi
ini nenek membuat sambel tumpang dan peyek udang. Rasanya wuiihh, mantep
banget. Sambel tumpang adalah makanan khas dari kediri yang terbuat dari tempe
busuk, santan, bawang, daun jeruk, daun salam, dan rempah rempah. Penyajiannya
seperti ini.
- Nasi
di taruh di atas piring
- Tambahkan
sayur sayuran yang teluh di rebus di atasnya
- Siram
dengan sambel tumpang
- Santap
bersama peyek udang
Wuiiihhh,
udah kebayang kan lezatnya.
Aku
dan nenek beghitu lahap menikmati menu pagi ini
“
kamu ikut nenek ke pasar ya jung? “
“
pasti suruh bantuin kan? “
“
iya, heheheh “
“
oke nek. Pokoknya ama tanjung beres dah “
Untuk
mengisi hari hari tua menjelang tutup usia, nenek melewatinya dengan berjualan
camilan camilan ringan yang di packing ¼ kg, ½ kg, dan 1 kg. Yang di jual macem
macem, mulai dari menterese, kacang telur, kuping gajah, stick, dan lain lain.
Kalau bantuin nenek di pasar aku seneng banget. Coz, bisa nyam nyam seenak
perut.
27
– 10 – 2010
Seminggu
sudah berlalu. Tanpa bli puta aku benar benar kesepian, malam ini huja
mengguyur deras, angin berderu hebat dan terasa dingin. Aku terbaring di atas
ranjang hanya sendiri, benar benar kesepian. Handphone langsung ku raih dan
menelfon bli puta. Begitu sambungan terhubung yang menerima seorang perempuan
“
siapa ini? “
“
ini siapa? “ seru seseorang di sebrang balik nanya
“
bli puta mana, ini tanjung “
“
dia masih mandi “
“
ouw ya udah, ntar ku telpon lagi “
Klik.
Sambungan langsung terputus. Siapa perempuan itu, ah sudahlah gak usah di
piker. Mungkin temennya. Positive tinking aja lah. Bli gak mungkin menduakanku.
Semenjak
bli puta sakit ada sesuatu yang berubah dalam diriku. Tidak terlalu posesif dan
cemburuan. Sebuah kemajuankah ini?, atau kemunduran?. Masih dalam tanda tanya
besar.
Cinta
Hanya
lima huruf
Punya
arti banyak dan makna tak terhingga
Cinta
itu apa, masih membingungkan
Masih
menggelisahkan
11
– 11 – 2010
Hari
ini semua anak cucu kakek kumpul, tumplek blek jadi satu di rumah kediri. Nenek
ulang tahun ke-71. Umur yang sangat panjang dan sudah kenyang asam garam
kehidupan. Aku seneng banget. Ada ayah, ibu, pak poh wayan, bli puta, bude,
mbak ratna, dan ni kade, semuanya ngumpul. Dari tadi bli puta ku tatap lamat
lamat, aku kangen banget dengan lelaki terindahku itu, sudah hampir seminggu
aku tak bertemu, rasanya bagai seabad.
“
rambutmu udah mulai gondrong bli, besok di cukur yach “
“
kamu juga jung. Mending kita cukur bareng bareng. Gimana? “
“
boleh “
“
di rumah mbah sapto aja yach “
“
oke “
“
aku juga udah lama ngga ketemu kakek satu itu “
Mbah
sapto adalah tukang cukur di pasar deket rumah yang menjadi langganan kakek.
Orangnya humoris, kalau ngomong selalu di iringi ketawa, baik dan lucu banget.
Setiap kakek potong di sana pasti akan mengajak aku dan bli, dan di sana
biasanya kita di kasih kue anteng anteng yang di buat sendiri oleh mbah sapto.
Kue anteng anteng terbuat dari parutan singkong yang di kukus dengan gula merah
dan di taburi biji wijen. Rasanya enak banget. Apalagi kalau makannya lagi
panas panas. Hmmmm yummy.
Malam,
11 – 11 – 2010
Pesta
ulang tahun nenek ke-71 di rayakan sederhana. Nenek tidak ingin di besar
besarkan atau mengundang ratusan orang. Nenek hanya ingin anak cucunya ngumpul
jadi satu. Udah itu aja. Ngga lebih. Di ultah ke-71 nya ini nenek memasak nasi
kuning tumpeng, sambel pecel, sambel tumpang, orek orek tempe dan membeli opak
opil buanyak sekali. Pokoknya malam ini keluarga besarku very very happy. Sayang
ngga ada kakek. So, kerasa ada yang kurang.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah siao long po – dim sum. Terbuat dari tepung terigu yang di isi dengan
ayam dan potongan sawi putih. Sebagai bumbunya ada minyak wijen dan minyak
ayam. Yummy, rasanya gurih banget, kalau perut belum kerasa eneg, mulut ngga akan
berhenti ngunyah ngunyah.
12
– 11 – 2010
Aku
dan bli puta jadi potong rambut di rumah mbah sapto. Kita di sambut dengan
ramah
“
puta tanjung, lama ndak kelihatan kemana aja kalian? “
“
kuliah mbah di surabaya “
“
kuliah opo le? “
“
masak mbah “
“
ouw. Calon chef nu?, sing koyok nek tv tv itu “
“
doakan mbah yo “
“
yo, ada gerangan apa kalian kemari? “
“
potong rambut. Oh ya. Mbah, sameyan masih bikin kue anteng anteng tho? “
“
kalian mau “
Aku
dan bli mengangguk
“
nanti tak bikinkan “
“
matur nuwun lho mbah “
30
menit kemudian acara cukur sudah selesai, perut juga udah makan kue anteng
anteng dan sekarang pamit pulang. Tapi sebelumnya mbah sapto mengajukan tanya
yang membingungkan
“
kalian berdua kenapa, sedang apa, dan bagaimana? “
Kontan
kening kita berkerut berlipat lipat
“
maksud mbah sapto? “
“
aku melihat ada sesuatu yang aneh di mata kalian “
“
maksud mbah sapto? “
“
asmara, cinta dan kasih sayang “
“
mbah sapto ngomong apa sech?. Kita ngga paham “
“
aku wis tuo le, aku yo pernah jadi anak muda. Kalian saling jatuh cinta tho “
Deg.
Aku serasa di sambar petir dengan mendadak, pertanyaan mbah sapto sangat
mengagetkan
“
e . . E, . . . Nggak “
“
ndak usah bohong. Aku juga merasakan yang kalian rasakan. Alasan aku sampai
detik ini mbujang karena aku iki homo. Seperti kalian “
“
homo? “ suara bli puta menyentak hebat meminta penjelasan
“ aku homo sama seperti kalian. Dan itu benar
benar ndak nyaman. Aku merasakan hidup yang tak normal. Tanjung puta, dengan
mbah baik baik. Buang cinta asmara di antara kalian. Itu kan menyiksa kalian “
“
tapi mbah “
“
ngga ada tapi tapian. Pokoknya kalian tidak boleh lagi saling mencintai. Titik
“
Mbah
sapto mengakhiri kata katanya dengan tegas. Ini tidak seperti biasanya. Mbah sapto
adalah sosok yang lucu, humoris, kalau bicara di selingi ketawa dan banyolan.
Tapi kali ini tidak. Ia menjadi sosok lain, sebuah sosok yang merasa ter-aniaya
karena orientasi hidupnya sebagai pecinta sesame jenis. Aku dan bli saling
berpandangan. Kalau kita harus berpisah ini sangat berat.
21
– 11 – 2010
Aku
kembali lagi ke surabaya setelah sebulan menemani nenek di kediri. Sekarang gantian
bli yang bertugas. Nenek sebenarnya tidak apa apa di kediri sendirian, beliau
tidak mau merepotkan dan menganggu kuliah kita, tapi aku dan bli puta tak bisa
membiarkan hal itu terjadi.
Hari
ini kost kostan sepi. Anak anak banyak yang mudik, maklum sabtu minggu. Tapi
aku tidak, jam tiga sore nanti ada casual bagian kitchen di ptc. Lumayan untuk
nambah pengalaman dan uang saku.
“
tanjung aku mau bicara sama kamu “ tiba tiba muncul kenari tak di undang. Ia
langsung duduk tepat di sampingku, dan aku biasa aja. Tidak marah, tidak sebel,
tidak cemburu, dan ngamuk. Biasanya kalau deket dia emosiku langsung meletup
letup
“
kenari, ada apa? “
“
t . . T . . Tan . . Tt tanjung “ ada
sedikit aura ketakutan di wajah perempuan itu, aku dapat merasakannya
“
kamu mau ngomong apa kenari? “
“
aaa . . .akakkk . . Aku mm mau mmm minta tolong “ suara kenari semakin tergagap
hebat
“
ada apa? “
“
aku hamil “
“
kok? “ aku sedikit bertanya tanya
“
ini anaknya puta tanjung. Dia ngga mau tanggung jawab. Kamu kan saudaranya,
tolong bujuk dia agar ngawinin aku. Aku tak bisa menggugurkan janin ini tanjung
“
Diaaarrrr.
Aku bagai tersambar petir di siang bolong. Aku benar benar syok. Kenari hamil.
Ini tidak mungkin. Aaarrrggghhh
“
tanjung, kamu mau menolongku kan? “ suara kenari hanya sayup sayup terdengar
telinga. Antara sadar dan tidak ku anggukkan kepala dengan lemah. Aku linglung
sekali.
22
– 11 – 2010
Kediri
pagi ini tak seperti biasanya. Mendung, berkabut, di gelayuti awan hitam dan
siap memuntahkan air hujan. Aku pulang lagi ke kediri untuk membahas kehamilan
kenari
“
kamu jahat bli “
“
kamu ngomong apa jung? “
“
kenari hamil dan itu anakmu. Kamu ngga mau tanggung jawab “
Bli
puta diam. Tak ada satu patah kata pun keluar dari mulutnya
“
kenapa kau tega melakukan ini bli? “
“
aku ingin keluar dari hubungan terlarang di
antara kita “
“
tapi kenapa harus dengan mengahmili kenari?, toh setelah itu kau tak mau
bertanggung jawab “
“
aku bingung jung “
“
bedebah kau bli. Brengsek “
“
aku salah jung “
“
terus sekarang nasib kenari gimana?. Kamu harus nikahin dia bli puta “
“
percuma “
“
maksudmu? “
“
sebentar lagi aku mati “
“
kamu ngomong apa sech bli? “
“
walaupun kau dan ibu tak memberitahu tentang penyakitku, tapi aku tahu kalau
umurku tinggal beberapa hari lagi. Dr. Ishadi menceritakan semuanya kepadaku “
Diarrr.
Aku kembali lagi bagai tersambar petir. Kata kata lelaki di hadapankku sangat
mengagetkan
“
bli “
“
benar kan yang ku katakan? “
Aku
diam tak memberikan jawaban
“
walaupun aku menikahi kenari percuma saja, aku tak akan bisa melihat anakku
tumbuh dewasa, sebentar lagi aku mati “
Aku
semakin tak bisa berkata kata.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah tepanyaki meshi (nasi goring jepang). Sebenarnya rasanya lezat, tapi
berhubung masaknya dengan api sangat besar hasilnya malah gosong. Selain itu
garamnya terlalu sedikit dan black peper kebanyakan. Shoyu dan mirin pun kelupaan
di masukkan. Rasanya ancur ancuran. Persis dengan cintaku saat ini.
30
– 11 – 2010
Keluarga
besar kembali kumpul. Setelah kemarin acara ultah nenek sekarang adalah haul
memperingati kepergian kakek. Seharusnya
aku bahagia. Tapi tidak. Aku malah diam terus. Bude sampai heran. Karena biasanya
aku kan rame
“
kamu sakit tanjung ?”
“
iya bude “ . . . Sakit bathin.
Tetangga
kiri kanan di undang untuk memasak berbagai macam makanan. Malam harinya di
gelar jamaa’ah tahlil sekaligus yasinan untuk kirim doa. Di sudut rumah, nenek
tak kunjung henti menitikkan air mata. Beliau kembali teringat saat saat indah
bersama kakek.
1
– 12 – 2010
Semua
orang marah besar, tak terkecuali nenek. Gara garanya satu. Diary yang ku taruh
geletakan di ranjang di baca ibu
“
kalian berdua benar benar gila, ngga waras. Pantes selama ini lengket terus
kayak amplop sama prangko “
Aku
dan bli puta yang menjadi sasaran kemarahan hanya diam seribu bahasa
“
kalian benar benar memalukan “
Dari
diary itulah keluarga besar mengetahui kalau antara aku dan bli terjadi kisah
cinta. Ini sangat mengerikan
“
puta tanjung. Mulai detik ini kalian tidak boleh bersama lagi. Tanjung ke
jakarta ikut bulek tantric, dan puta ke jimbaran ikut pak poh wayan “
Bulek
tantric adalah sepupu ibu
“
kalau kalian bersama terus ceritanya akan tambah ruwet. Paham “ ibuku berceloteh
panjang lebar
“
tapi tante “ bli mencoba mengelak
“
tidak ada tapi tapian. Mulai sekarang kalian harus pisah. Barang barang kalian
yang ada di surabaya cepat beresi “
Aku
masih diam dan tertekan. Ini sangat berat ku hadapi.
Semua
orang menghakimi kita. Yang paling parah tentu saja ibu. Ibu memang keras
orangnya, kalau sudah tidak sreg dengannya ia akan nyap nyap tak karuan. Di
sudut lain bude dan nenek tak kunjung henti menitikkan air mata. Mereka berdua
sedih sekali, sampai akhirnya muncul pernyataan mengagetkan dari mulut nenek
“
ini semua salah kakek. Kakek lah yang patut di pertanggung jawabkan atas
hubungan puta dan tanjung “
“
kenapa ibu bilang begitu? “ tanya bude dengan kening bererut, selebihnya kaget
“
aku dari dulu sudah menduga hal ini akan terjadi. Dulu waktu kecil puta dan
tanjung selalu dekat. Mereka berdua saling membutuhkan, dimana ada puta pasti
ada tanjung, begitu pun sebaliknya. Yang lebih parah kakek membuatkan satu
kamar khusus untuk mereka berdua. Dulu sebenarnya nenek sudah mencegah, tapi
kakek menolak. Dan sekarang nasi sudah menjadi bubur “
Kita
semua semakin tenggelam dalam keheningan yang menyiksa. Ini benar benar
menakutkan
“
selamat malam “ tiba tiba muncul kenari tak di undang. Aku yakin, sesuatu yang
lebih mengejutkan akan terjadi
“
cari siapa mbak? “ tanya bude ramah
“
puta “
“
ouw silahkan masuk dulu “
Tanpa
tedeng aling aling kenari langsung bergegas menghampiri bli puta dan berceloteh
panjang lebar.
“
puta, sekarang ini aku hamil anakmu. Kau harus menikahiku, kau harus tanggung
jawab puta, aku tidak mau menggugurkannya . . . . “ kenari menghentikan kata
kata sejenak untuk menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan
“
kita harus segera menikah puta. Kalau
tidak ibu bisa sock dan mati mendadak. Ibu punya penyakit jantung puta. Kamu
tahu sendiri kan “
Semua
orang hanya diam tak berkedip dan tercengang
“
sekarang ini yang ku punya di dunia hanya ibu, aku tak bisa kehilangan ibu
puta. Kau harus menikahiku “
Kenari
adalah anak tunggal, bapaknya sudah lama mati 7 tahun yang lalu karena kanker
otak.
Ibarat makanan cintaku sekarang ini
adalah brownies coklat yang kebanyakan backing powder dan soda kue. Rasanya
pahit dan bentuknya tidak cantik di
lihat mata.
02
– 12 – 2010
Pagi
pagi buta muncul kehebohan dari kamar ayah ibu, mereka berdua bertengkar hebat
“
kau itu brengsek, kurang apa aku sampai kamu kayak gini? “
“
kamu terlalu membosankan. Setiap hari kerja kerja dan kerja. Ngga ada waktu
buat aku “
“
aku kan nyari duit juga untuk keluarga kita “ suara ibu makin meninggi
“
aku sudah bilang, aku yang nyari duit, kamu di rumah aja “
“
di rumah nganggur, ngga ngapa ngapain, ngga enak “
“
alah alesan aja. Pokoknya kamu yang salah “
“
aku ngga mau panjang lebar. Pokoknya detik ini kita cerai “
Duaarrrr.
Aku bagai tersambar petir. Kata kata ibu sangat mengagetkan. Aku tak percaya
dengan hal ini. Oh tuhan apa yang harus ku lakukan. Ayah ketahuan sleingkuh dan
itulah akar keributannya.
Pagi
setengah siang bude mendatangiku. Ia berbicara serius denganku
“
tanjung “
“
iya bude “
“
bude bingung sekali “
“
kenapa bude? “
“
kemarin malam bude suah bicara sama kenari “
“
pasti soal kehamilannya “
“
benar. Kenapa kamu tidak mengawasi bli – mu tanjung “
“
setahuku bli puta cinta mati sama aku. Dia menduakanku bude. Sekarang bli di
mana? “
“
keluar sama kenari, entah kemana “
“
apa yang akan bude lakukan? “
“
entah, bude pusing. Walaupun mereka berdua menikah. Percuma. Sebentar lagi puta
meninggal. Umurnya tingaal menghitung hari. Tapi kalau mereka tidak menikah itu
lebih berbahaya. Kamu tahu snediri kan penjelasan kenari kemarin? “
“
iya, ibunya akan mati karena jantungan. Sendangkan orang yang di punyainya
tinggal ibunya saja “
“
bude bingung tanjung. Coba kalau ada orang baik hati mau mendonorkan jantung,
hati dan ginjalnya untuk puta pasti semuanya akan baik baik saja “
“
siapa bude? “
“
entahlah “
Perempuan
paruh baya itu menggeleng lemah. Ada sebulir embun hangat menetes dari kedua
matanya.
Siang
harinya ayah dan ibu serta mbak ratna pulang. Mereka satu mobil dan akan mempersiapkan
perceraian. Tapi sebelumnya ibu mengeluarkan ultimatum keras untukku
“
tanjung, besok kamu harus ke surabaya, beresi barang barangmu, setelah itu ke
jakarta ikut bulek tantric “
Aku
diam tak memberikan jawaban
“
tanjung “ ibu mempertegas suaranya
“
iya bu “
Malamnya
sesuatu yang lebih mengejutkan kembali terjadi, dan ini membuat tubuhku serasa
tak bertenaga. Mobil yang di tumpangi
ayah, mbak ratna, dan ibu kecelakaan hebat, menabrak pohon pinggir jalan dan
ringsek tak karuan. Aku yakin, sebelum kecelakaan itu terjadi pasti terjadi
cekcok hebat antara ayah dan ibu di dalam mobil. Kecelakaan itu sangat parah,
mengerikan dan dahsyat. Ketiga orang penumpang yang sempat mengalami kritis
akhirnya tak dapat di selamatkan. Ayah, ibu, dan mbak ratna pergi untuk
selamanya. Ini sangat mengguncangkan. Tuhan beri aku ketegaran.
03
– 12 – 2010
Usai
pemakaman aku langsung menghampiri bli puta
“
bli “
“
iya jung “
Detik
ini sebenarnya aku hancur berat. Tapi aku mencoba tegar dan ikhlas. Dalam
sekejap orang orang yang paling ku sayang pergi tak kembali, dan ini amat
sangat tak terduga.
“
bagaimana hubunganmu dengan kenari “
“
maafkan aku jung “
“
tak usah di pikirkan bli. Sekarang yang
ada jalanin aja. Kenari bagaimana? “
“
aku akan menikahinya walaupun sebentar lagi aku mati “
“
jangan ngomong begitu bli “
“
tanjung, kadang kala aku berfikir andai saja ada orang baik mau mendonorkan
jantung, hati dan ginjalnya untukku pasti aku akan tetap hidup dan melihat anakku
tumbuh dewasa “
“
semoga saja bli “
sayapku patah
Senyumku
merangas
Hidupku
kacau
Aku
seperti sampah yang di buang dalam jamban
Tak
berguna
Tak
berharga
Makin
menjijikkan
Aku
tak punya apa apa
Aku
tak punya siapa siapa
Haruskah
aku enyah menuju surga jutaan warna?
Entahlah
Ibarat makanan, cintaku sekarang
ini adalah nasi basi. Gak bisa di makan dan di sajikan. Solusinya hanya dua. Di
buang ke tempat sampah atau di jemur di buat nasi akin. Begitulah cintaku saat
ini. Seperti nasi basi.
Memang
benar pernyataan di bawah ini. Kalau bude dan pak poh wayan tidak bercerai,
kalau bli puta tidak pindah ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar
khusus aku dan bli, kalau aku dan bli tidak menghabiskan waktu selalu bersama,
mungkin di antara kita tidak akan ada kisah cinta. Ah sayang, kata kalau itu sekarang hanya menjadi
angan angan kosong yang tak bermakna dan berarti apa apa.
13
– 12 – 2010
Siang
ini suasana begitu terik. Panas sekali. Aku berada di lantai puncak gedung
mangkrak adistana aprtemen. Aku di sini sendiri tanpa bli puta, dan ini tak seperti
biasanya. Pandanganku bebas mengarah ke bawah. Tillit tililit tililit. Telfon
dari tadi terus berdering, bli puta terus memanggil manggil. Tapi tak ku
angkat. Ini sudah ke-25 kalinya. Aku ingin sendiri, aku ingin menyepi dan
merenungi hidup yang beralur ruwet. Kenapa semua harus seperti ini kakek?.
Tolong aku. Apa yang harus ku lakukan. Waktu kecil dulu setiap aku dan bli
terlibat masalah kau selalu ada memberikan solusi. Tililit tililit tililit. Ini
ke-26 kalinya. Aku segera mengangkat.
“
kenapa bli? “
“
kamu di mana? “
“
tempat terindah yang sering kita gunakan mengukir cinta “
“
gedung mangkrak? “
“
iya “
“
aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Ini penting, aku langsung ke sana yach? “
“
sudah tidak ada yang perlu di omongin bli. Percuma “
Klik.
Sambungan langsung ku putus.
Aku
segera bagkit dari duduk dan berjalan pelan menapak jejak menyusuri lantai tak
berpenghuni. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, semakin terasa goyah.
Hingga tak lama berselang tubuhku sudah tepat berdiri di ujung lantai. Mataku tajam
menusuk pandangan bawah. Aku siap terjun mengakhiri hidup yang tak punya makna.
Tililit tililit tililit, hp kembali berbunyi. Aku tak menggubris, detik ini
juga aku harus mati. Sebelumnya ku buka dulu icon menu di layar handphone, setelah itu menuju icon pesan dan bergerak ke konsep, di situ sudah ada satu pesan
yang sudah ku tulis dan siap ku kirimkan pada bli. Tapi sebelumnya ku baca lagi
terelebih dulu.
Setelah
kau baca sms ini aku sudah mati bli. Aku bunuh diri. Kalau aku terus hidup akan
percuma dan sia sia saja. Ayah, ibu dan mbak ratna sudah mati, tidak ada lagi
yang membutuhkanku.
Kalau
kau, keluargamu masih membutuhkanmu. Kenari memerlukan figure ayah untuk
anaknya. Di jimbaran sana, restoran pak poh wayan memerlukan tenaga serta
fikiranmu. Kau lebih pantas untuk terus hidup dengan jantung hati dan ginjalku.
Ambillah ketiga organku bli agar aku turut merasakan hari hari yang kau
rasakan.
Tombol
pilihan segera ku pencet dan
langsung bergerak ke kirim. Ini
benar benar pilihan sulit. Air mataku terus berlinang, tubuhku semakin lemas, antara
sadar dan tidak aku sudah melayang melompat dari lanati puncak gedung mangkrak
adistana apartemen. Tubuhku terasa ringan. Namun tak lama berselang.
Bruooookkkkkk. Bau anyir darah menyengat tajam. Di depan mata dunia ini berubah
gelap gulita.
Epilog
: bude,
pute wardana, nenek dan kenari duduk tertegun sembari menangis sesenggukan di
depan pusara tanjung. Mereka sedih sekali
“tanjung
sudah merelakan hidupnya untuk kita semua “ tutur puta kepada ibunya
“
iya puta. Ini benar benar tragis “
“
padahal waktu itu sebelum ia meloncat dari adistana aku ingin mengatakan kalau
aku sudah mendapat donor jantung, hati dan ginjal dari orang lain. Tapi takdir
berkata lain “
“
ini benar benar menyedihkan “
“
coba kalau dia mau mendnegar pejelasanku terlebih dulu dan tidak memutus
sambungan telfon. Ia pasti masih berada di tengah tengah kita bu “
“
kau tidak usah menyesali yang terjadi. Tak baik. Ikhlaskan kepergian tanjung
agar ia tenang di sisinya “
“
iya bu “.
Surabaya,
9 maret 2012
In
the home of my om
(-^-) hiks”
hiks” hiks”