TIGA LAKI – LAKI
Jalanku
panjang jauh membentang
Tapi
sayang, Banyak kerikil tajam di sana
Aku ingin menapak perlahan mengukir jejak
Tapi
bimbang, Di depan mata alur hidup nampak berkelok dan berliku dahsyat
Jalan
ini artinya apa ?
Hidup
ini harus bagaimana ?
Aku
resah meretas kisah berwajah tak nggenah
Aku
keblinger kalau sayang terengkuh dalam dekapan
Jalanku itu abnormal
Hidupku
itu di gariskan dengan kata bertitel EDAN
Dan . .
. . . aku adalah . . . . . penuh pertanyaan
Laki laki pertama
Muhamad alul, atau biasa di sapa cukup dengan
alul. Begitulah sebuah nama pemberian dari bapak setelah aku lahir. Sebuah nama
yang cukup jelas, singkat, dan padat. Entah dari mana beliau mendapatkan kata
kata seperti itu. Tapi yang pasti nama itu adalah doa. Di balik nama tersebut
pasti terdapat sebuah keinginana bapak yang sampai saat ini belum ku ketahui,
bahkan untuk sekedar menanyakan arti dari nama itu pun sampai saat ini juga
belum tercapai, pasalnya ketika usiaku sudah memasuki sembilan bulan bapak
keburu di panggil oleh sang kuasa. bapak menghembuskan nafas terakhir dengan
cara yang tidak wajar. Bisa di bilang kasarannya itu adalah meninggal dengan
mengenaskan. Beliau jatuh dari lantai dua puluh satu ketika menjadi kuli kasar
dalam pembangunan salah satu swalayan terkemuka. Pihak swalayan tanpa merasa
bersalah malah terang terangan berani mengeluarkan statment bahwa dalam proyek
pembangunan itu tidak ada seorang pekerja pun yang mengalami kecelakaan.
Tapi sudahlah. Kejadian itu sudah tujuh belas
tahun lalu. Namun walau begitu aku masih belum terima dengan pihak swalayan.
Maka dari itu setiap aku mejeng kesana aku selalu mengutil barang barangnya.
Entah itu novel, makanan, snack dan lain sebagainya. Dan entah mengapa aksi-ku
itu selalu tidak ketahuan. Mungkin udah rezekinya aku kali yach?. Hehehe.
Setelah meninggalnya bapak tersebut, ibu menjadi
mesin yang tak pernah berhenti. Setiap hari ibu selalu mencari uang untuk aku
dan juga tiga kakakku. Sampai pada akhirnya ibu mengalami kerapuhan yang menyakitkan.
Akibat kerja kerasnya yang tak kunjung henti itu ibu pun menyususl ayah ke alam
kubur. Aku yang waktu itu masih berusia dua tahun tidak tahu menahu tentang
peristiwa yang terjadi. Namun yang masih teringat sampai saat ini di fikiran
adalah, aku melihat eyang kakung dan eyang putri (orang tua ibu) membawa mbak
ratna (kakak pertamaku) ke rumahnya. kemudian om tino (adik ibu) menggandeng
mesra tangan mas gagas dan mas dodi (kakak keduaku dan ketigaku) menuju ke
mobilnya. Sedangkan aku sendiri, oleh tante tona (adik bapak) di bawa pulang ke
rumahnya.
Di dalam rumah tante tona aku mendapati agustian jiwo
atau biasa di sapa jiwo yang masih kecil. Dia adalah anaknya tante tona yang
usianya selisih sepuluh tahun di atasku. Jiwo begitu bahagia ketika di rumahnya
hadir sosok alul. Setiap hari ia selalu bermain denganku, bercanda denganku,
tidur bareng denganku, dan semuanya denganku. Ia begitu senang karena di
rumahnya sudah ada yang bisa ia anggap sebagai adik, karena selama ini jiwo
selalu memimpikan ingin mempunyai adik. Tapi berhuubung ayah dan ibunya sudah
bercerai keinginannya itu pupus sudah. Walaupun jiwo menganggapku adik, jangan
lupa, dia itu adalah anaknya tanteku yang otomatis adalah adik sepupuku. Maka
dari itu jiwo selalu memanggilku dengan panggilan ”mas alul ”. Lucu yach?.
Saat ini usiaku sudah delapan belas tahun. Aku hidup bahagia bersama bersama tante
tona dan jiwo. INILAH KISAHKU
# # # # # # # # # # # # # # # # # ## # #
Laki laki kedua
Pukul 20:00 wib
Malam ini begitu cerah, mendung yang tadi sore
melahirkan sensasi kilat dan petir detik ini sudah tak nampak keangkuhannya.
Sedangkan jangkrik yang sekarang entah berada di mana wujudnya masih setia
berdendang dengan riang. Dan suasana malam ini begitu lengkap dangan adanya kicauan
burung hantu yanag nadanya sangat menyeramkan.
Pada pukul 20:00 wib ini aku dan jiwo tengah asyik
nonton telvisi. Acaranya
adalah sinetron remaja yang sedang berating tinggi. Di episode kali ini sinetron tersebut menceritakan tentang
pemeran utamanya yang sedang berjuang keras mencari keberadaan orang tuanya. Ceritanya sungguh menyedihkan. Sampai
sampai aku menetaskan air mata
kesedihan.
” mas alul
kok nangis sich?, kayak anak perempuan aja ” tiba tiba jiwo nyeletuk seenak
perut. Mendengar statmentnya itu kontan saja aku rada rada sebel.
” sembarangan aja. Kamu kalau ngomong kok berani
benget sich?. Nyamain aku
sama perempuan”
” terus ngapain pake nangis segala?. ”
” emngnya ngga boleh?.” sahutku dengan bibir
monyong lima centi
” ngga boleh ”
” emangnya kamu siapa pake nglarang nglarang
segala ?.”
” presiden
”
” ngaku ngaku. Ngga usah pd gitu deh wo. Walaupun
bulan jadi bumi dan bumi jadi bulan. Seorang agustuan jiwo itu pasti imposible
banget untuk jadi presiden. Lha wong rapotnya aja banyak yang merah ”
” tapi aku kan punya wibawa ” jiwo mengucapkan
empat suku kata itu dengan sombong.
” wibawa saja ngga bakalan cukup wo. Seorang
presiden itu juga mesti punya otak encer, pinter ngatur, pinter ini, pinter itu
dan lain sebagainya. Kalau misalnya seorang agustian jiwo jadi seorang presiden,
negara ini mau jadi apa coba?. " aku pun nyrocos ngga mau kalah, setelah
itu jiwo hanya mencibirkan bibirnya dengan enteng
" udah deh, mas alul ngga usah ngejek kayak
gitu. Kalau misalnya ada rejeki yang gak terduga bisa aja kan aku jadi
president "
" mimpi kali yee " pada tiga suku kata
tersebut, aku memberikan penekanan yang ekstra pada kata "ye"
" ah udahlah, capek aku debat sama mas alul
" akhirnya jiwo menyerah. Lelaki dua pluh delapan tahun itu memang selalu
kewalahan jika berdebat denganku. Entah kenapa tuhan memberikan aku mulut yang
ember ini. Walaupun aku seorang cowok, kenyataannya aku itu lebih crewet di
banding cewek. Dan hal ini juga sudah di ketahui oleh orang banyak.
Dua menit kemudian kita kembali menekuri televisi,
acara sinetron remaja itu masih seru untuk terus di ikuti
” aluuuuuul, jiwoiiiiiiiii, makaaaaaan ”
Dari arah dapur tiba tiba terdengar suara tante
tona yang nenyuruh kita untuk makan, dan setelah itu tanpa ba-bi-bu dan pikir
panjang serta basa basi aku dan jiwo langsung menuju ke dapur untuk menyantap
masakan tante tona
” masak apa tante ? ” tanyaku seraya memandangi
yang di maksud
” tumisan kacang, sambel trasi, sama tempe goreng
” jawab tante tona antusias
” kayaknya enak nech ” kali ini giliran jiwo yang
angkat suara
” jelas dong ”
Beberapa menit kemudian bibir kita sudah sibuk
menyantap masakan yang ada
# # # # # # # # # # # # #
Pukul 22:00 wib
Semakin lama suasana malam semakin larut. Ketika
mataku dan mata jiwo sudah mulai lelah kami berdua langsung masuk kamar. Oh ya,
aku dan adik sepupuku itu selama ini selalu tidur bersama dalam satu ranjang.
Malam ini tiba tiba saja rasa dingin menyerang
” jiwo!. Selimutnya bagi dong ” pintaku dengan
manja. Tanpa terasa bibirku sudah mulai bergetar
” selimutnya mas alul kemana? ” tanyanya dengan
enggan, dari nada suaranya terdengar
jelas bahwa jiwo sedang dilanda rasa kantuk yang dahsyat.
” selimutku basah, kemarin ku cuci belum kering ”
” ya udah sini ”
Setelah itu aku langsung berbaring di sisinya dan
berselimut berdua dengan jiwo. Pada saat ini suhu tubuh jiwo terasa hangat,
tanganku yang mungil tanpa pikir panjang langsung ku taruh ke badan jiwo, aku
memeluknya erat erat untuk mendapat rasa hangat tambahan
” jiwo!, dingin” ujarku dengan bibir bergetar,
namun jiwo tetap diam
” wo, wo, jiwo! ” aku kembali mengulangi kata kata
itu sambil menguncang guncang tubuh yang di maksud
” hmmmm? ”
” kamu ngantuk banget yach? ”
” he-eh ”
” jiwo, gimana suasana kantor kamu? ”
Jiwo diam, ia sama sekali tak mendengar pertanyaanku.
Pada detik ini saudara sepupuku itu memang benar benar terlelap. Dari bibir
seksinya tiba tiba terdengar suara ngorok. Ia mendengkur begitu hebat. Hal ini
menandakan bahwa jiwo sedang mengalami kelelahan.
Suasana malam begitu sunyi, yang terdengar hanya
suara jangkrik berdendang dan suara jiwo yang ngorok. Tanganku yang mungil
dengan pelan pelan ku lepaskan dari tubuh jiwo, di malam sunyi ini entah kenapa
rasa kantukku hilang, yang terjadi malah insomnia menyergapku. Lima detik
kemudian mataku langsung kutujukan untuk memandangi wajah jiwo. Wajah adik
sepupuku itu tampak kelelahan, dan ketika ku perhatikan lebih seksama, wajah
itu begitu sejuk, wajah itu begitu indah, dan wajah itu begitu tampan. Melihat
keindahan rupanya entah mengapa tiba tiba saja jantungku berdebar kencang,
berjuta hal hal aneh tanpa permisi merasuk di hati. Oh tuhan ada apa ini?,
kenapa perasaanku seperti ini?. Apakah aku mencintai jiwo?. Tidak mungkin . . .
. . . . . . tidak mungkin seorang lelaki
mencintai lelaki, tapi hal ini terjadi dan melanda diriku.
Di tengah tengah rasa kalutku tersebut, tiba tiba
ada sebuah kekuatan yg memaksa bibir ini utuk merasakan bibir jiwo. Dan ketika
bibirku sudah bertemu dengan bibir jiwo aku merasakan nafasnya yang teratur,
aku juga merasakan jantungku berdegup semakin kencang.
Lima detik kemudian peristiwa ganjil ini ku
hentikan, dan aku langsung menghempaskan diri menikmati indahnya mimpi.
Tanpa terasa pagi datang kembali, di luar sana
matahari telah terbit dari balik bukit, kicauan burung yang begitu riang
menambah indah suasana pagi. Bunga bunga yang semalam tampak layu, kini
berangsur angsur memekarkan diri. Orang orang yang sudah bangun dari tidur sudah
bergegas menjalankan aktifitasnya.
Sedangkan di dalam sini. aku jiwo dan tante tona
mengawali aktifitas dengan sarapan pagi. Menu sarapan kita kali aini adalah
roti selai kacang plus segelas susu. Aku, jiwo dan tante tona menyantap makanan
pagi ini dengan begitu lahap
” tante tona tau ngga? ” tanyaku mengawali perjumpaan
” tau apa lul ? ” tante tona balik bertanya
” tadi malem jiwo kalo tidur ngoroknya kuenceng
baget. Persis kayak kebo ”
” jiwo itu kan emang gitu lul, kalau tidur
bawaannya ngorok mulu ” sahut tante tona antusias. Roti selai yang ada di
hadapnnya di potong sedikit, lalu di kunyahnya dengan nikmat. Jiwo yang
mendengar statement kita berdua kontan saja rada rada sebel, dan dari bibirnya
yang seksi muncul kalimat bantahan yang meyakinkan
” kalau ngorok itu kan masih mending dan ngga
parah parah amat. Tapi kalau mama sama mas alul. tidurnya ndah ngga bisa diem
suka bikin pulau lagi, alias ngiler, hiiii jijay ” kali ini jiwo tampak begitu
bahagia karena sudah mengeluarkan kartu mati kita.
” buktinya? ” aku dan tante tona membunyikan kata
kata itu secara bersamaan, alsannya satu, untuk mengelak dari tuduhan
” halaaaaaah, ngga usah pada plin plan. Kemarin
aku tuh nemuin bantal mas alul sama mama di depan tv, baunya pada bacin banget.
Ayo ngaku aja kalau mama sama mas alul suka ngiler kan? Iya kan? Iya dong?
Bener kan? Bener dong? ”
Aku yang menyadari bahwa kedokku sudah benar benar
terbuka tanpa ba-bi-bu langsng mengambil tindakan
” waduh udah siang nech wo, anterin aku ke sekolah
yuk ! ”
” ya bentar minum dulu ”
Sebelum meninggalkan rumah ini aku mencium dan
menyalami tangan tante tona dulu, hal ini untuk menunjukkan rasa terima kasihku
atas kasih sayangnya, sebab selama ini tante tona adalah orang yang selalu mencukupi
kebutuhanku
” alul berangkat dulu ya tante ”
” yach, hati hati di jalan ”
Waktu serasa berjalan begitu cepat. Lima menit
kemudian aku dan jiwo sudah tiba di jalan raya. Setiap beragkat sekolah aku selalu
di antarkan jiwo dengan menggunakan sepeda motornya. Sepeda motor ini adalah
benda yang di belinya sendiri dengan kerja keras. Oh ya untuk masalah pekerjaan.
Adik sepupuku ini bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
elektronik, jabatannya sebagai mandor. Jiwo bekerja di tempat itu sudah
sembilan tahun, tepatnya semenjak ia lulus dari D2 ekonomi. Ngga nyambung ya
ama kerjaannya.
” wo kamu ngga kerja?. Kok dari tadi ngga
kelihatan rapi ”
” ngga mas ”
” emangnya ada apa? ”
” ngga ada apa apa, lagi males aja ”
” diiiiiiiiihhh, kok males sech?, emangnya ngga
takut di pecat? ”
” kalau di pecat ya nyari kerjaan lain dong. gitu
aja kok repot ”
” kamu itu kalau ngomong kok seenak perut sech?, di pecat beneran tau rasa kamu ”
” biarin. emang kenapa sech kalau di pecat? ”
” ngga kenapa napa sech ”
” wong ngga kenapa napa kok mas alul jadi ketar
ketir kayak gitu ”
” ya jelas dong, ntar kalau kamu di peact kamu
ngga dapet gaji. Terus kalau seorang agustian jiwo ngga dapet gaji, entar yang
namanya muhamad alul ngga dapet komisi dong ”
” huuuu, ada maunya, mata duitan, matre ”
” biarin. Yang penting di ambil enaknya ”
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan
penambahan kecepatan yang masih dalam standarisasi lalu lintas. Angin yang
menerpa nerpa wajahku efeknya mampu mengalirkan air dari sudut mata. Dan ketika
jarum jam yg ada di tangan jiwo menunjukkan pukul 06:30, kita sudah tiba di
depan pintu gerbang sekolah. Aku segera turun dari sepeda motor dan di susul
dengan jiwo yg langsung enyah dari pandangan.
Ngomong ngomong soal sekolah, aku itu sekolah di
sebuah sma kejuruan yang bernama paku dewa. Di sekolah itu aku menduduki kelas
11-che yang berpenghuni dua puluh sembilan anak. Terdiri dari dua puluh delapan
perempuan dan satu laki laki. Jadi kesimpulannya di kelas yang bertitel 11-che
tersebut aku adalah anak yang paling ganteng. ( jelas aja, lha cowoknya Cuma
aku doang hehehehee ).
Sesampainya di kelas aku langsung di sambut oleh
teman teman cewek. Mereka mengucapkan ” pagiii luuuuuuuuulllll! ” dengan kompak
dan bersamaan. Persis dengan paduan suara yang biasanya berdendang di upacara
bendera.
” pagi semua ”
Aku menyahut dengan lebih ceria. Setelah itu aku
langsung melangkahkan kaki untuk duduk tenang di bangku tersayang
” alul!, tadi yg nganterin kamu siapa sech? ”
” adik sepupuku ”
” namanya siapa lul? ”
” jiwo ”
” kok guanteng banget? ”
” itu namanya rezeki, emangnya kenapa sech nanya
nanya segala ? ”
” comblangin aku sama jiwo dong, aku lagi jombli
nech ”
” engga ah males, lagian dia itu udah ada yang
punya ” tiba tiba nada suaraku begitu sewot, entah mengapa aku tidak rela teman
cewekku itu ingin memiliki jiwo. Ya tuhan benarkah ini adalah tanda tanda kalau
aku mencintai jiwo. Oh.........ada apa dengan perasaanku, benarkah aku
terjangkit penyakit hombreng, benarkah aku menyukai seorang laki laki, tapi
kenapa musti dengan jiwo?, kenapa tidak dengan laki laki lain?. Aku tidak tahu,
pikiranku bingung.
# # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # #
Hari demi hari terus bergulir, semakin lama aku
semakin menyadari bahwa aku memang benar benar mencintai jiwo. Adik sepupuku
itu telah membuat hatiku untk mencintainya. Namun hingga detik ini aku belum
berani mengutarakan isi hati, aku takut jika jiwo nanti malah membenciku, aku
tak sanggup bila hal itu benar benar terjadi.
Di atas langit sana bulan tengah purnama,
cahayanya sungguh terang. Suasana ini semakin indah dengan adanya bintang
bintang yg bertebaran.
Saat malam menyapa bintang
Dengan sedikit mengintip dan menyelinap
Bulan sabit di panggilnya dengan pelan
Dan akhirnya ia pun berlenggang tenang
Bulan sabit terlihat kecil
Ia tampak tak sempurna dan sangtalah mungil
Namun walau begitu, sinarnya berpendar terang
Ketika butir pasir beradu pandang
Kemilau lah tampak di mata
Begitu merasuk di jiwa
Oh indah terasa
Sedangkan di kamarku yang lumayan mewah ini sedari
tadi terdengar suara seorang penyiar radio yang sedang nyrocos. Radio merk
sharp yang di beli jiwo satu tahun lalu itu memang sudah dari tadi aku
hidupkan, alasannya Cuma satu. Untuk menghilangkan rasa sunyi yang tengah
menyergap. Pada detik ini radio yang sedang ON-AIR itu tengah menyiarkan
acara CURHAT KITA.
” oke para listener. bagi kamu kamu yang pada saat
ini tengah mempunyai problem berat, problem ringan, atau problem yang biasa
biasa aja, ku persilahkan untuk dial di 4687 7977. kamu bisa curhat di acara
curhat kita .. . . . . . . . . weswesweswes . . . . . .bla balab bla . . . . . . . . . . . . . .. .h,gfvwlerlwe . . . . . . . . . . blablablab
. . . . .. weswesewswesewe . . . . . . ... . . . . . . . . . . ” suara sang
penyiar masih terus terdengar. Tiba tiba di hatiku terbersit untuk interaktif
di acara ini. Setelah itu aku meraih telfon dan memencet mencet nomor 4687
7977. dari arah radio merk sharp terdengar lagi suara penyiar
” oke listener langsung aja aku buka line
telfonnya. Kira kira siapa yach yang akan curhat bareng kita malam ini? ”
KLIK
” malem curhat kita? ”
” malem juga ”
” dengan siapa nech? ”
” vian ” aku mencoba menutupi identitasku. Aku tak
ingin orang orang tahu tentang jati diriku
” kamu di mana vian? ”
” jalan cendrawasih ”
” lagi ngapain? ”
” nyantai mas ”
” ya udah vian langsung aja curhat kamu ”
Setelah itu aku langsung menarik nafas
Dalam dalam dan mengumpulkan semua kekuatan untuk
memulai pengakuan.
” dalam hidup ini aku ngga pernah menyangka akan
mengalami suatu hal yang sangat memalukan. Bahkan tindakan ku ini bisa saja
merusak citraku sebagai seorang lelaki ”
” memangnya seorang vian sudah melakukan perbuatan
apa?, memperkosa perempuan kah? ”
” bukan mas, aku sama sekali tidak memeperkosa
perempuan, tapi aku mencintai seorang laki laki dan laki laki itu adalah
sepupuku sendiri. Aku menyadari kalau aku itu seoarang gay dan aku malu atas
kondisiku yang seperti ini. Aku sudah berusaha untuk menghilagkan perasaan itu
tapi tetap tidak bisa ”
Dari arah depan tiba tiba ku dengar pintu
berderit. Aku panik sekaligus kaget, dan tanpa pikir panjag radio beserta
telfon yang ada di sisiku langsung kumatikan dengan kasar.
Ketika pintu sudah terbuka lebar muncul sosok Jiwo
yang baru pulang dari kerja, wajahnya tampak begitu kelelahan. Di tangannya ada
dua buah bungkusan yang isinya pasti makanan
” kok pulang malam wo? ” tanyaku mengawali perjumpaan
” iya mas tadi di perusahaan ada urusan . . . . .
. . . . eh mas alul kok belum bobok?. Ngapain bengong di depan jendela? ”
” belum ngantuk. Ngomong ngomong kamu bawa apaan?
”
” pangsit ”
” bagi dong ”
” nich punya mas alul yang bungkusnya biru. Ngga pedes.
Mas alul ngga suka pedes kan? ”
Aku mengangguk dan setelah itu kita berdua tampak
asyik mengunyah pangsit. Dari arah jendela yang setengah terbuka muncul angin
malam yang terasa dingin
” mama kemana mas? ” tanya jiwo di sela sela acara
makannya
” tante tona tadi pamit arisan ”
” ouw, pantesan dari tadi ngga kelihatan ”
Bibirku dan bibir jiwo kembali mengunyah pangsit.
Terlalu indah untuk lupakanmu
Apalagi mencintaimu, Terlalu lelah
Tiap malam dirimu besemayam
Tiap masa wajahmu bertapa
Tiap waktu senyummu mengganggu
Tiap detik suaramu menggelitik
Hingga hati terasa gundah dan gelisah
Entah kenapa harus ada i love you
Membuat waktu yang terlewati jadi i love you
Sebenarnya aku jemu dengan i love you
Tapi dia enggan untuk pergi tinggalkanku
Detik ini di atas kertas putih secarik
Ku tuliskan sebuah kata tak menarik
Yang membuat seekor jangkrik mungkin saja susah lagi
berderik
Bisa nggak sih kamu pergi dariku?
Membawa sejuta rasa yang selalu mengganggu
Yang membuat air mata bermuara
Yang membuat angan angan kelayapan
Di tengah rasa cinta yang meraja saatnya untuk lupakanmu
dari jiwa
Namun tidak bisa
Aku hanya bisa berdiri di bawah fajar pagi
Meratapi bahwa aku lelaki dan kamu lelaki
Yang dengan segenap hati aku cintai
Waktu berjalan serasa begitu cepat, ketika jam
dinding sudah menunjukan pukul 22:00 wib kita berdua sudah terlelap menikmati
indahnya mimpi.
PUKUL 07:00 WIB
Pada masa masa seperti ini biasanya aku sudah
berada di sekolah. Tapi berhubung hari
ini adalah hari minggu aku masih setia untuk menikmati liburan di rumah.
Hari senin sampai dengan sabtu tante tona selalu
selesai masak tepat pada pukul 06:30 wib. Tapi kalau hari minggu sudah tiba
tanteku itu sudah menyiapkan sajian pada ukul 07:00 wib. Karena kalau hari
minggu tante tona juga turut libur kerja, dan waktunya selalu di gunakan untuk
santai, menyiapkan sarapan pagi pun juga ikut ikut santai.
# # # # # # ## # # # # # # # ## # # # # ##
# #
Pada pagi yang tampak cerah ini aku sang muhamad
alul beserta tante tona dan jiwo tengah sarapan pagi seraya menikmati acara televisi.
Kotak ajaib yg berukuran 14 inchi tersebut tengah menyiarkan program berita
selebriti. Gosipnya adalah tentang sebuah group band yang mengalami perpecahan,
namun kita bertiga tidak terlalu serius menanggapi gosip itu
” ngomong ngomong. liburan hari minggu ini kalian
berdua mau rencana kemana? ” tiba tiba suara tante tona muncul dengan begitu
nyaring, aku dan jiwo yang sedang sarapan otomatis langsung menunjukkan aksi
” kalau alul mau di rumah aja tante. Mau nonton
film di tv ”
” kalau kamu wo? ”
” hari ini jiwo ama temen temen sekantor mau kemping
ke gunung ma ”
Mendengar pernyataan jiwo tiba tiba saja ada satu
kebahagiaan yang melanda hati
” kamu mau kemping wo? ” tanyaku antusias
” iya ”
” ikut doooong ”
” ngga boleh ”
” kok ngga boleh? ”
” soalnya kita itu kempingnya tiga hari, ntar
kalau mas alul ikut mas alul ngga sekolah dong ”
” kan bisa ijin wo ”
” pokoknya ngga. Ingat. Pendidikan itu penting lho
mas ”
” jiwoiii, kamu kok gitu sech ” nada suaraku kali
ini tampak begitu keras
” sekali ngga tetep ngga ” dan adik sepupuku itu
menjawab kejengkelanku dengan sangat enteng. Huuuhhhh sebel.
” tanteee aku mau ikuuuut ” rengekku manja. Aku
menunjukkan rengekan ini pada tante tona. supaya beliau membujuk jiwo agar mengajakku.
Dan setelah itu hasilnya sungguh ajaib
” jiwo, alul di ajak aja kenapa sech. Toh ngga ada
salahnya kan? ”
Menanggapi komentar tante tona aku hanya bisa
mengangguk anggukan kepala.
” iya deh mas alul boleh ikut kemping ”
” horeee ”
” tapi awas kalau sampai mas alul ngrepotin, tak
bikin perkedel ”
” HEEHHH emangnya aku bakal ngrepotin apa sech? ”
” yaaaaa contohnya itu kalau malam suka ngorok,
terus kalau tidur ngga bisa diem, ngigaunya berisik banget, dan kadang kadang
masih suka ngompol ”
” sembarangan kalau gomong. Bukannya kamu yang
biasanya kayak gitu ”
” alah mas alul ngaku aja deh. Ngga usah malu malu
kenapa sech? ”
” busyet kamu kalau ngomong kok makin ngga bermutu
gitu?. adik sepupuku tersayang denger baik baik ye, kalau aku ngga berbuat
kenapa aku musti bertanggung jawab. Jaka sembung naik ojek ngga nyambung jack ”
Jiwo terdiam dan kembali melanjutkan acara sarapannya.
Lelaki dua puluh tujuh tahun itu sudah tidak ada rasa untuk meladeni ocehanku,
orang itu mungkin saja mengalami kalah debat. Tapi tauk lah emangnya ku
pikirin.
Selang beberapa waktu kemudian aku dan jiwo
persiapan segala sesuatu untuk di bawa kemping. tante tona yang sedari tadi
santai aja akhirnya turun tangan membantu kita.
” nanti di tempat kemping kalian musti hati hati
lho, soalnya di gunung itu banyak bahayanya, terus kalau kemana mana musti
bareng bareng biar ngga tersesat. Inget pesen ini baik baik ” tutur tante tona
panjang lebar
” iya ma ” jawab jiwo
” iya tante ” jawabku
” ngomong ngomong, yang ikut kemping berapa orang
sech? ”
” dua puluh orang ”
Setelah itu kita bertiga kembali mempersiapkan
segala sesuatunya
Waktu serasa berjalan begitu cepat. Ketika seiko
sudah menunjukan pukul 12:00 wib kita sudah dalam perjalanan menuju ke gunung.
Kita melewati perjalanan ini dengan begitu bahagia, bercanda , tertawa, dan
bersuka ria. Oh ya, berkat kemping ini aku mendapat teman baru lho. Di
antaranya ada mas wawan dan mba icha (mereka sepasang kekasih) terus mas gagas,
mba nita, mas yogi, dan lain lain. Mereka semua adalah rekan kerja jiwo di
perusahaan. Adik sepupuku itu mengenalkan aku kepada mereka semua ketika tengah
persiapan di kantor sebelum berangkat. Mereka semua orangnya baik baik, aku
seneng banget menjalani petualangan ini.
Ketika sampai di suatu tempat yang cukup lapang kita
memutuskan untuk mendirikan tenda di sini saja. Tendanya ada sepuluh buah, dan
masing masing tenda di isi dua orang
” mba icha alul boleh nanya nanya ngga? ” tanyaku
saat membantunya mendirikan tenda. Jiwo yang berada sepuluh meter dari arah
kita yang secara tak sengaja mendengar ocehanku langsung menolehkan pandangan
ke arahku, keningnya pun berkerut. Kayaknya adik sepupuku itu mengalami
kepenasaranan deh
” boleh,
emangnya kamu mau nanya apa? ”
” tapi jangan bilang siapa siapa yach? Ntar aku bisa malu ”
” oke deh ”
Aku langsung mendekatkan diri ke arah mba icha
” mba icha itu kan cewek, menurut mbak, jiwo itu
orangnya gimana sech? ” aku berkata dengan pelan pelan, jiwo yang melihat
kejadian ini kepenasarannya makin menjadi jadi
” menurut aku jiwo itu orangnya baik, ganteng,
tampan, ngga banyak tingkah, nyenengin dan enak di ajak bicara ”
Aku menangguk angguk
” mbak bilang jiwo itu ganteng? ”
” iya jiwo itu ganteng. Aku sebenarnya naksir lho
sama dia ”
DEG. Mendengar pernyataan tersebut tiba tiba saja
aku merasakan cemburu yang amat sangat
” tapi berhubung kita berdua beda agama akhirnya
aku mesti ngilangin rasa itu ”
” mbak icha pernah katakan cinta ke jiwo? ”
” dulu pernah ada rencana, tapi mas wawan keburu
nembak aku ”
” apa si jiwo tahu perasaan mba? ”
” ngga. Sampai detik ini jiwo sama sekali tidak
mengetahui hal ini ”
Setelah itu suasan hening, yang terdengar hanya
suara orang orang kemping yang saat ini sedang membuat tenda
” mba icha, jiwo kalau di kantor itu orangnya
kayak gimana sech? ”
” galak banget, dia itu orangnya perfeksionis,
kalau misalnya ada buruh yg kerjanya ngga becus dia langsung bentak bentak ”
” huuuuu kejam banget ” aku bergidik
” ah ngga juga, dia nglakuin kayak gitu kan untuk
kebaikan perusahaan. Lagian jiwo itu orangnya ngga jahat jahat amat, dia itu
adil lho kalau mbagi gaji. Kalau misalnya si ini dapat sejuta ya jiwo pasti
akan ngasih sejuta, pas, ngga kurang ngga lebih. Terus kamu tau ngga masalah
yang satu lagi? ”
” apaan? ” wajahku kali ini tampak serius. Aku
ingin mengorek lebih dalam lagi tentang jiwo dari mba icha. Tanpa terasa
pembuatan kerangka tenda sudah selesai, terus tinggal mengikatnya dan menutupi
dengan terpal
” jiwo itu sangat di senangi, di kagumi dan di
sungkani sama para buruh ”
” waduh. Wibawanya dia gede banget dong? ”
” iyalah ” Mba icha mengangguk
” heran deh. Padahal dia kalau di rumah kayak anak
kecil lho. Manja banget, nyebelin ngeselin, crewet, tapi baik hati hehehe ”
” masak sech? ”
” iya mba, jiwo itu sering ngerjain aku,
ngejahilin aku, dan nraktir nraktir aku ”
” terus? ”
” selama ini kan kita tidurnya selalu bareng,
kadang kadang kalau becandanya lagi parah bisa bisa kita pukul pukulan pake
bantal. Kayak anak kecil kan? ”
Mba icha
mengangguk angguk
” terus jiwo itu masih suka ngompol ”
” oh ya? ” wajah mbah icha terlihat sock berat
” kalau tidur ngoroknya kenceng banget. Makanya
dia milih satu tenda sama aku, ngga mau sama yang lain. soalnya kalau nanti
belangnya ketahuan bisa malu. Iya tho? Mba icha kembali mengangguk
” dan kadang kadang nech kalau malesnya lagi kumat
celana dalem ama kaos dalemnya itu aku yang di suruh nyuciin, kebangetan kan? ”
” iya. Hehehe, ternyata begitu sifatnya agustian jiwo
di rumah? ”
” tapi inget lho mba jangan bilang siapa siapa
ntar kalau jiwo tahu ini semua bisa bisa aku di mampusin sama dia ”
” oke kamu tenang aja ”
” hayooo lagi ngomongin aku yach? ” tiba tiba jiwo
muncul mengagetkan aku dan mba icha. Aku yang melihat wajah sepupuku yang
sedang cengar cengir itu langsung bereaksi keras
” janagn GE-ER emangnya kamu siapa pake di omongin
segala, kepedean deh lu ” Aku mengejeknya dengan keseriusan di atas rata rata.
Lelaki yang sangat. . . . . . . . yang sangat ku cintai itu menanggapi
omonganku hanya dengan cengengesan yang ngga bermutu. Setelah itu jiwo membantu
kami menyelesaikan pembuatan tenda ini
# #
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
Malam telah mengusir siang dari singgasananya,
udara yang berhembus terasa dingin dan menusuk pori pori. Malam ini aku tengah berkumpul
bersama yang lain dengan bahagia. Malam ini kita tengah melakukan api unggun
seraya bernyanyi bersama, malam ini bintang di langit berkerlipan di susul
dengan bulan purnama yang bersinar terang. Dan malam ini rasa dingin akibat
udara malam telah terkalahkan oleh kehangatan api unggun
” hai alul nglamunin apa sech? ” tiba tiba sebuah
tepukan lembut mengagetkan diriku, ketika ku toleh ke arah sumber suara
ternyata mas yogi yang melakukan tepukan itu. Sejenak ku pandangi sekeliling,
teman teman jiwo tengah stand-by di depan api unggun seraya bernyanyi bahagia
” eh ada mas yogi bikin kaget aja, aku lagi diem
aja mas ngangetin badan ”
” kamu lihat jiwo ngga lul? ”
” engga tuh, emangnya ada apaan kok nyari dia
segala? ”
” ada bisnis ”
” –ouw- ”
mulutku membulatkan diri dan setelah itu mas yogi berlalu dari
pandangan. Di sekelilingku teman teman kerja jiwo masih asyik bernyanyi di
iringi suara gitar yang di mainkan mas wawan. Malam ini aku bahagia banget
karena bisa merasakan kebersamaan yang begitu indah. Dari arah pepohonan tiba
tiba aku melihat sebuah burung yang berkelebat, hinggap dari pohon satu ke
pohon lain. Makhluk itu terbang dengan begitu bebasnya tanpa ada rintangan dan
halangan yang menghadang. Saking terpananya melihat tingkah burung tersebut aku
tak menyadari mas wawan datang menghampiriku dan mengajakku untuk bernyanyi
bersama
” kita nyanyi bareng bareng yuk! ”
” ayo ”
Selang beberapa waktu kemudian gitar di genjreng dengan
perlahan, semakin lama irama permainannya semakin mengasikkan, dan ketika lagu
sudah mulai masuk tanpa ba-bi-bu aku langsung berdendang dengan bersemangat,
namun ketika waktu sudah berjalan lima menit power suaraku mengalami ketidak
stabilan, hal ini bisa terjadi karena aku melihat jiwo dan nita berduaan.
Mereka bermesraan layaknya seorang pangeran dan putri. Menyadari hal ini aku
begitu marah dan cemburu. kurang ajar kamu wo berani-beraninya berbuat seperti
itu di hadapanku. Ups!. Memangnya apa hakku nglarang nglarang jiwo, dia itu kan
bukan pacarku, tapi biarlah yg penting aku ngga terima mereka bermesra-mesraan
di atas rasa kecemburuanku
” mas wawan jiwo sama nita itu pacaran ya? ”
” iya ”
Oh tidak mugkin, kesempatan untuk memiliki jiwo
harus di renggut oleh nita. Ngga mungkin. Sialan kamu nita. Rasa amarah yang
ada di dalam dada ini kian meledak ketika bibir nita dan bibir jiwo saling
berciuman. Bibir mereka saling berpagut satu sama lain dengan parah. Aku yang
menyadari peristiwa ini begitu cemburu dan tidak terima. Dan ketika rasa amarah
sudah sampai di ubun ubun aku langsung berlari ke arah tenda, aku tak mau lagi
melihat peristiwa najis ini.
mataku sudah lelah
memandangmu
rasaku kini lemah
karenamu
kau terus asyik dengan
hidup yang bagiku sengak
yang kau tak tahu
bahwa cintamu berserak
aku ini adalah burung
yang patah sayap kanannya
aku terbang melandai dengan
tidak keseimbangan melawan awan meradang
sayap kiri terus ku
kepak namun tak pernah tuai buah
setelah itu aku diam
mematung
menanti sayang yang
hanya ada dalam angan
kamu itu brengsek
kamu itu sialan
ARRRGGGGHHHH
Sesampainya di dalam tenda aku langsung
membenamkan wajah ke bantal, air mata yang sedari tadi tertahan ku tumpahkan
dengan segala kesedihan. Ya tuhan dosa apa yang telah ku lakukan hingga engkau
begitu tega membiarkan perasaan ini mencintai jiwo?. Seorang lelaki yang selama
ini ku kenal sebagai adik sepupuku, dan mengapa pula semakin aku mencoba
menghilangkan rasa cinta ini, rasa cinta itu semakin menenggelamkan aku hingga
hari hari yang terlewati hanya nama jiwo
yag ada di dalam hati. Apa yang musti ku lakukan?. Aku begitu cemburu
ketika melihat jiwo dan nita berduaa bersam-sama, aku begitu cemburu ketika
melihat mereka berciuman, aku begitu cemburu ya tuhan. Ku lihat di luar sana
rekan-rekan jiwo tengah bernyanyi dengan berbahagia, sedangkan di sisi lain
tepatnya di tempat ini aku tengah bernyanyi dengan air mata sekaligus bernyanyi
dengan kesedihan, mereka semua sama sekali tidak merasakan apa yang tengah aku
rasakan ya tuhan, malam ini aku begitu hancur.
” mas alul belum tidur? ” dari arah pintu tenda
tiba tiba muncul sosok jiwo
” belum ” aku menjawab pertanyaannya masih tetap
dengan membenamkan wajah dalam bantal, sekilas aku mendengar pergerakan tubuh jiwo
yang langsung berbaring di sampingku, sedangkan tubuhku yang sedari tadi tampak
tengkurap langsung ku telentangkan menghadap lagit langit dan tanganku yang mungil
ini aku manfaatkan untuk menghapus air mata yang tersisa di wajah
” mas alul habis nangis yach? ” tutur jiwo dengan
nada bertanya
” iya ” jawabku seraya menganggukan kepala
” emang habis kena apa? ”
” aku patah hati wo ”
” kok bisa? ”
” orang yang aku sayang sudah punya kekasih lain ”
” emangnya orang yang mas alul sayang siapa sech?
”
KAMU. Ngga mungkin aku mengucapkan kata kata ini.
Kalau hal ini sampai terjadi aku ngga tahu peristiwa yang akan terjadi
nantinya. maka dari itu kata KAMU lebih baik aku pendam saja dalam hati
” yang pasti orang yang aku sayang selama ini
sangat dekat denganku, aku dan dia selalu bercanda bersama, tertawa bersama dan
curhat pun juga bersama ”
” mas alul pasti sedih banget yach? ”
” iya” ujarku sambil mengangguk.
Beberapa lama kemudian suasana kembali hening.
Rekan rekan kerja jiwo pada detik ini sudah berada di dalam tenda masing masing,
mereka semua pasti sudah ngorok. Dari arah luar terdengar bunyi kodok dan jangkrik
yang bersahut sahutan dan sekilas kicauan burung hantu makin menambah horor
suasana malam
” jiwo kamu sudah lama pacaran sama nita? ” entah
mengapa untuk memecah keheningan aku mengajukan pertanyaan seperti itu. Jiwo
yang mendengar pertanyaan ini sontak wajahnya bersemangat, seolah olah adik
sepupuku itu ingin mengupas habis tentang nita bersamaku
” udah dau tahun ”
” lama banget. Tapi kamu kok ngga pernah ngenalin
dia sama aku sech? ”
” males, ntar kalau nanti aku kenalin ke mas alul
bisa bisa nita di embat mas alul ”
” huuuu sembarangan aja kalau ngomong. Meskipun di
dunia ini ada seorang wanita yang lebih cantik dari nita, aku ngga bakalan
jatuh cinta deh, karena hatiku itu udah ada rasa sama ka. . . .. . . . . ” ups.
Untung bibirku bisa mengerem otomatis. Slamet slamet
” udah ada rasa sama siapa mas? ” wajah jiwo
menampakkan rona penasran. Keningnya pun berlipat lipat
” ngga. Ngga sama siapa siapa ”
” alah boong, ngaku aja deh, ngga usah malu malau
gitu ”
” apaan sech?, terserah aku dong mau ngomong atau
ngga. Lagian kamu kenapa sech kok jadi sok wartawan gitu? ”
” maksudnya apaan nyama-nyamain aku sama wartawan?
”
” karena kamu banyak nanya. PUAS? ”
Seusainya mengeluarkan kata kata tersebut tiba
tiba jiwo mendekatkan diri ke arahku, kepalanya yag sama sekali tidak gundul di
letakkan di sisi kepalaku, dan kini kita berdua sudah satu bantal
” mas alul!. Aku nanya-nanya boleh ngga? ” ujarnya
dengan pelan
” emangnya kamu mau nanya apa? ” aku menjawab
pertanyaannya dengan suara pelan pula
” menurut mas alul nita itu anaknya gimana? ”
Mendengar nama nita di sebut tiba tiba rasa
cemburu merasuk lagi di dalam hati
” nita itu baik cantik dan ramah. Waktu aku tadi
siang ngobrol ngobrol sama dia isi omongannya itu intelektual banget. Dia itu
pintar dan ngga sombong ”
” terus menurut mas alul aku sama nita pantes
ngga? ”
” pantes. Mirip romeo and juliet ”
” bener ”
” iya bener ”
Dalam bibir jawabannya seperti itu namun dalam
hati berbeda seratus delapan puluh derajat. Dan tanpa ku sadari ternyata jiwo
menangkap keanehan pada exspresi wajahku
” mas alul kenapa sech kok lain banget? ”
” masak sech? ”
” iya, seperti wajah yang tidak suka sama sesuatu
gitu loh ”
” berarti aku berhasil dong? ”
” maksudnya? ”
” aku berhasil untuk akting seperti ini. Waktu
latihan teater untuk belajar exspresi kayak gini sulit banget, dan sekarang aku
udah bisa wo ” kalimat yang baru saja ku ucapkan itu adalah sebuah kebohongan. Jiwo
yang menanggapi hal ini hanya mengangguk-angguk saja pertanda bahwa ia percaya
Dari arah luar tiba tiba angin datang dengan
membawa kedinginan. Efeknya mampu membat bibirku gemetaran, untuk menghilangka
rasa dingin ini aku langsung meraih selimut seraya memeluk tubu jiwo erat erat.
Malam ini aku tidur dengan jiwo serba satu, satu tempat, satu tenda, satu
bantal dan satu selimut
# # # # # # # # # # # ## # # # # # ## # # # # #
Pagi datang kembali menyapa bumi dengan kecerahan
yang menyejukkan hati. Dari arah rimbunnya pepohonan ku lihat burung burung
berterbangan. dan dari celah celah dedaunan menyembur garis garis sinar
matahari yang mencerahkan pagi. Aku yang selama ini terkenal dengan muhamad
alul mengawali hari dengan senam yoga yang cukup tiga puluh menit. Setelah
berlaku seperti itu aku merasakan kesegaran di dalam tubuh. Dari arah belakang
muncul sosok jiwo dengan handuk di lehernya
” mas alul ngga mandi? ”
” mandi dong ”
” ayo! ”
” mandi di mana? ”
” di telaga sebelah ”
” ayo deh ! ”
Kami berdua langsung berjalan menuju telaga.
Sesampainya di tempat tujuan ku lihat rekan rekan kerja jiwo sudah asyik
berendam di tempat tersebut. Beberapa detik kemudian aku dan jiwo juga sudah
bergabung dengan mereka semua, kecimpang kecimpung di air dengan bahagia
” dingin banget wo ” ujarku dengan bibir gemetaran
” aku juga kedinginan mas ”.
Ketika tengah asyik asyiknya tiba tiba muncul nita
mendekati kita. Akibat peristiwa ini kontan saja perhatian jiwo tercurah kepada
pacarnya. Melihat mereka berdua bercumbu sepenuh mesra aku begitu cemburu. Dan
aku memutuskan untuk menghindari mereka. Tubuhku yang masih merasakan
kedinginan ku gerakkan untuk menuju ke tengah-tengah telaga. Ketika aku
menyadari bahwa di bagian ini lumayan cukup dalam, aku mempunyai ide brilian.
Bagaimana kalau aku berpura pura tenggelam aja. Biar acara mesra-mesranya jiwo
gagal total. Setelah itu aku langsung mengumpulkan segala kekuatan untuk
melakukan aksi. Satu, dua, tiga, MULAI.
” tolong . . . . . . toloooooooong . . . .. to. .
.t . tt. . . .tolooooong . . ”
aku meneriakkan kata kata tersebut seraya menimbul tenggelamkan badanku ke
dalam air. Sekilas aku melihat jiwo berenang menghamppiriku. Selang beberapa
waktu kemudian aku di letakkan di darat. Aku berpura pura pingsan. Sosok jiwo
yang wira wiri karena kalut rupanya mampir di telingaku. Sampai pada suatu
waktu ada sebuah bibir yang mendarat di bibirku, tanpa pikir panjang aku langsung
membuka mata dengan tidak lebar lebar. Ya tuhan aku merasakan sekaligus melihat
jiwo yang tengah memberikan nafas buatan kepadaku, akibat peristiwa ini entah
mengapa tiba tiba jantungku berdegup kencang dan aliran darahku pun serasa
berhenti mendadak. Namun dalam hati yang sisi lain aku mengeluarkan statment
yang gila. Dulu aku pernah mencium bibir jiwo. Yang mana adik sepupuku itu
dalam keadaan tertidur, dan sekarang giliran jiwo yang mencium bibirku namun
aku dalam keadaan pura pura pingsan. Impas sudah. Aku sudah cium jiwo dan jiwo
juga sudah cium aku. ANEH. tapi aku bahagia, rencanaku untuk menggagalkan
kemesraan nita dan jiwo sukses besar.
” uhuuuk uhuukkk . . . . uhuuuuk ” aku langsung
membatukkan diri untuk menghentikan aksi jiwo
” mas alul ngga apa apa kan? ” adik sepupuki itu
langsung mengajukan pertanyaan seperti itu ketika melihatku siuman. Wajahnya
begitu panik
” ngga aku ngga apa apa ”
Jiwo dan yang lainnya langsung bernafas lega.
Aku
terdiam
Sekejap
terperanjat terperangkap pengap
Aku
kelabakan
Terjebak
badai bimbang yang entah di mana jalan keluarnya
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ##
# # # #
Acara kemping di gunung sudah memasuki hari kedua.
Hari ini kita sudah membuat jadwal bahwa hari ini kita harus mendaki menuju
puncak. Waktu yang di tempuh dalam pendakian sunguh melelahkan, berbagai
rintangan dan ujian sudah pasti menghambat perjalanan. Ketika kita sudah
mencapai ketinggian seribu dua ratus sembilan meter di atas permukaan laut kita
bertemu dengan kelompok pecinta alam dari salah satu smp swasta. Aku salut
dengan mereka semua. karena anak anak smp itu sudah berani menantang alam, kita
pun juga sempat bercengkerama dengan mereka sebentar dan setelah itu kembali
melanjutkan pendakian.
Kita khirnya mencapai puncak sepuluh jam kemudian.
Sesampainya di puncak rekan rekan kerja jiwo begitu bahagia, mereka berteriak
teriak dengan wajah ceria. Namun aku TIDAK. Pada saat ini aku tengah menderita.
Pasalnya sedari tadi jiwo dan nita selalu nenmpel terus kayak prangko sama
amplop. Di suasana keramaian ini aku masih merasa sepi. Pemandangan indah yang
ada di hadapanku sama sekali tidak menghibur. Semuanya brengsek
Detik demi detik terus berjalan menjadi menit,
menit dami menit terus beradu menjadi jam, dan jam demi jam juga berubah
menjadi hari. Hari ini acara kemping sudah memasuki hari ketiga, berarti acara
kemping musti di selesaikan pada saat ini juga. Ku lihat rekan rekan kerja jiwo
tengah berkemas menyiapkan barang barangnya. mereka memasukkan barng barang
tersebut ke dalam ransel besar untuk di bawa pulang. dan ketika semuanya sudah
siap kita pun meninggalkan tempat ini.
Selama dalam perjalanan pulang dari gunung hatiku
merasakan seneng dan sebel. Senengnya aku telah memiliki pengalaman dengan
alam, aku ngga pernah menyangka jika dalam roda roda kehidupanku akan mengalami kejadian indah seperti ini.
Sedangkan sebelnya, selama masa indah itu aku harus rela melihat orang yang aku
cintai (jiwo) nempel terus dengan nita.
# # # # # # # # # ## # # # # # # ## # # #
# # #
ENAM PULUH HARI SETELAH ACARA KEMPING
Ruang tamu yang ada di dalam rumah tante tona
berukuran dua puluh lima meter persegi. Pekerjaan tante tona yang sebagai wakil
direktur di sebuah perusahaan makanan mampu menyulap ruangan ini menjadi mewah.
Di kawasan langit langit, sebuah lampu hias berharga tiga puluh lima juta
menempel dengan angkuh. Sedangkan sebuah foto berukuran dua puluh dua ribi lema
ratus centi meter persegi menggantung di dinding dengan indah. Di foto tersebut
terdapat wajahku wjah tante tona dan wajah jiwo yang sedang tersenyum ceria
Hari ini jam dinding menunjukkan pukul 12:00 wib.
Aku pulang sekolah sudah lebih dari setengah jam lalu. Pada jam jam seperti ini
jiwo dan tante tona sedang bekerja di tempatnya masing masing, maka dari itu di
rumah sendiri rasanya sepi sekali. Untuk menghilangkan rasa sepi tersebut tanpa
pikir panjang aku menghidupkan televisi. Acaranya berita nasional. Sang
presenter yang terlihat cantik tampak begitu bersemangat mengabarkan kepada
pemirsa di rumah, bahwa di salah satu pulau terbesar pada saat ini tengah
mengalami gempa berkekuatan lima koma lima skala richter. Aku yang melihat
gambar gambar di tv begitu miris. Di sana sini banyak sekali mayat mayat
bergelimpangan, darah darah berceceran dan rumah rumah yang hancur lebur.
” mas alul ikut aku yuk ! ” tiba tiba terdengar
sebuah suara yang mengagetkanku
” jiwo ?, kamu kok udah pulang kerja? ” tanyaku
kepada pemilik sang suara dengan kening berkerut
” tadi udah ijin, soalnya aku mau ada keperluan.
Ikut aku yok ! ”
” kemana? ”
” swalayan ”
” ngapain? ”
” udah, pokoknya mas alul ikut aja ”
Setelah itu tanpa pikir panjang jiwo langsung
menarik tanganku
” eh tunggu bentar, tv-nya aku matiin dulu ”
KLIK. Layar tv sudah gelap dan jiwo kembali
menarik tanganku sekaligus menyeretnya menuju mobilnya. Oh ya, ngomong ngomong
soal mobil, tumpangan adik sepupuku itu kini sudah berubah bentuk, jika dulu ia
lebih seneng dengan sepeda motor, kali ini ia sudah berganti haluan ke mobil.
Waktu aku bertanya mengapa ia berlaku begitu jawabannya hanya pingin aja dan
tidak mau keseringan masuk angin akibat naik sepeda motor. Dan pada masa masa
seperti ini nasib sepeda motor itu telah berganti pemilik.
Tiga puluh menit kemudian kita berdua sudah sampai
di sebuah swalayan. Di tempat ini yang pertama kali kita singgahi adalah daerah
baju. Di derah ini sedari tadi mataku mengawasi tingkah jiwo yang memilah milah
baju. Namun yang membuat aneh baju yang ia pilih adalah baju perempuan.
” selera
kamu kok miring gitu sech? ” keanehan yang sedari tadi bersemayam di hati
akhirnya ku keluarkan juga. Jiwo yang menanggapi pertanyaannyku hanya berkata
” maksudnya? ” seraya mengerutkan kening
” soalnya kamu itu dari tadi nempel terus ama baju
cewek. Heran deh ”
” ouw. . . kalau baju ini bukan untuk aku ”
” terus buat siapa? ”
” ada deh ” jiwo mencoba menutup nutupi kebenaran
di hadapanku
” diiiiiihhh sok pake’ rahasia rahasia segala.
Udah jujur aja, emangnya baju itu buat siapa sech? ”
” ada deh ”
Jiwo tetep kekeh dengan pendiriaannya dan aku pun
hanya bisa maklum dengan tingkahnya. Setelah itu kita berdua kembali
melanjutkan perburuan.
Sampai pada akhirnya waktu telah mengantarkan
mataku untuk beretemu dengan kaos kuning. Pertama kali melihat benda itu aku
langsung jatuh cita dan tanpa pikir panjang langsung mengambilnya
” jiwo aku beliin ini yach? ”
Jiwo mengangguk pertanda setuju. Duhhh senengnya
punya sudara yang royal seperti ini. Mau apa apa tinggal minta, di bayarin lagi
hehehe. . . . ngga bermodal.
Seusainya muter muter di daerah baju kita berdua
langsung beralih ke daerah makanan. Di daerah ini jiwo membeli bahan bahan kue
seperti tepung, telur, gula, mertega, keju, dan lain lain. Ketika kutanya mau
di buat apa dia hanya ngejawab ” ada deh ”. Dan aku pun hanya bisa maklum atas
tingkahnya itu.
Untuk acara selanjutnya kita melanjutkan langkah
ke restoran dan tempat game. Kita melewati acara di swalayan dengan begitu hapyy.
Hingga pada akhirnya waktu harus menuntut kita
untuk menyudahi acara ini. Ketika sudah di dalam mobil sejenak ku amati struck
belanja yang di bawa jiwo. Dari catatan kecil itu aku berani mengambil
kesimpulan bahwa jiwo telah mengeluarkan duit hampir dua setengah juta untuk
acara belanja belanja ini.
” jiwo, baju cewek itu emangnya buat siapa sech? ”
aku kembali mengajukan pertanyaan itu lagi
” ada deh, mas alul mau tau aja ”
# #
# ## # # # ## # # # # # ## # # # # # # #
SMK PAKUDEWA
” adik sepupumu itu namanya siapa lul? ”
” jiwo ”
” kok ganteng banget sech? ”
” itu namanya rejeki ”
” comblangin aku sama dia dong ”
” emang kenapa? ”
” aku lagi jomblo nech ”
” dengerin baik baik yach, jiwo itu sudah ada yang
punya ”
” ngga apapa. Jadi pacar yang kedua aku mau kok ”
” kamu aku kasih tau ye. Jiwo itu orang yang
tipenya setia. Sekali satu ya satu, ngga nambah nambah ”
” kan semua yang ada di dunia bisa berubah lul,
siapa tahu nanti si jiwo bisa jatuh cinta sama aku dan sudi kadi kekasihku ”
” mimpi
kali yeee ”
” tapi lul aku kan blablabla . . . . . . . .
wesewseweseweseew . . . . . . . . .. .
qwetvlc.wer . . . . ertgfw,levl / / / wesewseweseweswesewes d;j. . . . . . . . . . . . ”
Teman sekelasku itu dari tadi tak kunjung haenti
mengupas habis sosok jiwo. Dari cara ngomong dan gerak geriknya aku berani
mengambil kesimpulan bahwa manusia di hadapanku ini tengah di landa cinta mati
sama jiwo, dan hal ini mau tak mau harus membuat aku cembruru. Aku pun juga
memastikan bahwa teman sekelasku itu jangan sampai menjalin cinta dengan jiwo,
karena dengan nita menjadi kekasih jiwo aja aku itu sudah mengalami hati yang
remuk redam, apalagi di tambah dengannya. Bisa bisa aku nanti lupa semuanya,
lupa daratan, lupa lautan dan juga lupa kehidupan. Aku ngga mau hal itu terjadi.
” aluuuuuuul pleeeeeeaaaaasssssssssaae comblangin
aku sama jiwo dong ” rengeknya dengan manja, perempuan yang ada di hadapanku
ini masih tak mau menyerah
” ngga. Jiwo itu sudah ada yang punya ”
” tapi lul apapun bisa aja terjadi . . . . . gini
aja deh. Kamu tak kasih imbalan sejuta kalau misalnya kamu berhasil nyomblangin
aku sama jiwo ”
Busyet, apalagi ini?, rupa rupanya temen sekelasku
itu mau menyogokku. Sialan. Mentang mentang orang kaya terus bisa memiliki
semuanya dengan uang, termasuk cinta. Nggak. Ini nggak boleh. Tapi sebenarnya
dalam hati yang sebelah lain ada sebuah keinginan untuk menerima tawaran itu,
sebab uang yang besarnya sejuta itu mungkin saja bisa memnuhi kepuasanku yang matre
ini hehehe. . . . tapi ups, Kalau misalnya aku menerima tawaran itu sama saja
aku dengan menjual jiwo
” nggak. aku angga mau ” tolakku tegas
” emang kenapa? ”
” karena jiwo sudah punya ”
Setelah itu manusia yang ada di hadapanku tak lagi
melanjutkan perkataannya. Namun tanpa ku sadari. Tiba tiba datang sebuah
perasaan aneh. Seusainya ngobrolin tentang jiwo entah kenapa tiba tiba
perasaanku tidak enak, pikiran ku pun jadi cemas. Oh tuhan apa yang akan terjadi?,
mengapa perasaanku jadi kacau begini? Ku mohon tuhan jangan timpakan kami
dengan musibah, berikan kami kebahagiaan.
TTTEEEETTTTTTT. Tiba tiba bel tanda masuk
berkumandang, waktu istirahat musti di rampungkan saat ini juga. Ku lihat
beberapa siswa siswi memasuki kelas masing masing dengan tenang dan selanjutnya
kita harus menerima pelajaran.
TTTEEEEEEEETTTTTT
TTTTTTTEEEEEEEETTTTTT
TTTTTTTEEEETTTTT
Beel pulang sekolah berbunyi tiga kali dengan
cempreng. Akibat peristiwa ini siswa siswi langsung berhamburan keluar kelas.
Di dalam raut wajah mereka terpancar sebuah aura kelegaan dan kepuasan setelah
berjibaku dengan pelajaran yang memusingkan. Di depan mataku ku lihat para
siswa siswi ada yang pulang dengan jalan kaki, sepeda motor, sepeda kayuh, dan
angkutan. Aku yang hari hari biasa pulang dengan jemputan pada detik ini tengah
berdiri tegak di depan pintu gerbang. Aku menunggu sosok jiwo yang akan
menjemputku.
Tiga puluh lima koma lima menit telah berlalu.
Agustian jiwo tak kunjung tampak batang hidungnya. Dari arah belakang tiba tiba
ada sebuah tangan yang menepukku dengan lembut,
pelakunya adalah pak ali. Guru ma-pel agama islam
” nunggu siapa lul? ” tanyanya kepadaku
” jemputan
pak ” jawabku ramah
” memangnya rumah kamu di mana? ”
” jalan cendrawasih ”
” aouwww jauh banget, dari sini jaraknya tiga kilo
meter kan? ”
” iya pak ” aku mengangguk
Setelah itu pak ali men-strar-ter sepeda motornya
” saya duluan ya lul ” ujarnya berpamitan
” iya pak ”
Seusainya pak ali menghilang dari pandangan aku
masih berdiri tegak di sini menanti agustian jiwo yang tak kunjung muncul. Di
atas sana matahari masih begitu galak menyengat permukaan bumi, suhunya yang
boleh di bilang panas otomatis membuat aku keringetan. Sekilas di balik awan
putih aku melihat sembilan ekor burung tengah terbang dengan bebas, mereka
menikmati indahnya alam dengan begitu bahagia. Sedangkan jam dinding yang ada
di warung depan sekolah, saat ini sudah menunjukkan pukul 13:00 wib. Duuuh
kemana sih jiwo kok ngga dateng dateng?. Awas aja kalau sampai dia ngga ada aku
bakalan bikin pecel ntu anak. Sialan.
Ting ting ting ting ting ting ting ting. Di tengah
rasa kejengkelanku ini tiba tiba melintas seorang penjual bakso. Dari aroma
kuahnya yang menyengat otomatis membuat bibirku berjingkat jingkat, apalagi
pada saat ini perutku terasa amat sangat lapar. Dan setelah itu tanpa pikir
panjang lagi kau langsung berteriak kenceng
” baksooo paaaaakk! ”
Tukang bakso yang dari ujung kaki hingga ujung
kepala bajunya tampak kusam itu langsung berjalan menghampiriku. Dari model
dandanannya aku berani beropini bahwa manusia yang saat ini sedang menyiapkan
bakso untuku adalah anggota masyarakat yang masuk dalam kategori orang orang
miskin. Gerobak baksonya yang berlabel bakso CERIA pun juga tampak lapuk karena
termakan usia
” dik baksonya dik ” tukang bakso itu menepuk
lembut tangan mungilku. Akibat peristiwa ini lamunanku buyar seketika, dan
dengan tanpa basa basi aku segera menerima pemberiannya lalu melahap pentol,
mie, krupuk, kuah dengan rakus.
” sudah lama pak jualan bakso? ” tanyaku dengan
iseng. Pak bakso yang tampak sibuk dengan baksonya langsung menolehkan
pandangan ke arahku
” udah lama dik, saya jualan bakso itu udah lima
belas tahun ”
” berarti di usia muda udah jualan dong? ”
” iya ” jawab tukang bakso enteng. Handuk lap yang
ada di atas dandang di raihnya dengan tenang lalu di usap usapkan di sekitar
daerah dandang yang tampak kotor
” bapak ngga pingin nyari kerjaan lain? ”
” pingin sih, tapi nyari kerjaan saat ini sulit.
Lha wong ijazah saya Cuma sd ”
” terus kenapa dulu bapak ngga nglanjutin sekolah?
”
” biasa lah dik masalah orang miskin, ngga punya
duit ”
” ouw ” aku membulatkan bibir seraya mengangguk
anggukkan kepala. Pentol yang masih tersisa satu langsung ku telan lumat lumat
dan akhirnya bakso dalam mangkuk sudah tamat riwayatnya
” udah pak, berapa nech? ”
” dua ribu lima ratus dik ”
Aku langsung merogoh saku celana dan mengambil
tiga lembar uang seribuan dan menyerahkan pada tukang bakso
” waduh ngga ada kembalinanya dik ” keluhnya dengan
nada kecewa
” ngga apapa, kembaliannya buat bapak aja ”
” bener? ”
” iya ”
” makasih ya dik? ”
” sama sama ”
Setelah itu tukang bakso kembali melanjutkan
perjalanannya dan aku kembali berdiri tegak di tempat ini dengan perut kenyang.
Lima menit kemudian sosok yang aku tunggu akhirnya
muncul di pandangan. Agustian jiwo muncul dengan mobil kerennya seraya membawa
dandanan yang rapi banget persis kayak orang mau tunangan.
” kamu kemana aja seh Jemputnya kok lama banget.
Aku kering tauk nungguin dari tadi, mana matahari nyengatnya panas banget,
tubuhku keringetan nech, bau kecut lagi
” keluhku ketika mobil sudah berjalan. Sedangkan jiwo menanggapi kemarahanku
hanya dengan menutup hidung rapat rapat. Mungkin manusia di sampingku ini
merasakan ketidak nyamanan akibat bau badanku. Biarin aja emang aku pikirin.
Makan nih bau badan. namun tiba tiba dari bibir seksinya aku mendengar ada
suara ketawa lirih, dan seketika itu pula aku langsung tuambah marah
” HHEEEHHHHH, kamu kok ketawa sech?, seneng ya
ngliat aku kayak gitu? ”
Mendengar kemarahanku ketawa jiwo bukannya
berhenti tapi malah menjadi jadi
” mas alul tau ngga?, mas alul kalau marah itu
lucu banget ”
” HHHAAAA? ” aku langsung mendelik lebar. Aku ngga
menyangka kemarahanku akan di sambut seperti ini, padahal yang aku inginkan jiwo
itu membujuk bujuk dan merayu rayu agar kemarahanku bisa mereda
” huuuuuhhhh dasar udah bikin orang marah malah
ngga merasa bersalah. Rasain nech tak cubit kamu ”
Seketika itu jiwo menggeliat hebat, tangan kekarnya
yang saat ini sedang nyetir mobil aku cubitin dengan gregetan
” AWWW SAKIIIT ”
” gimana rasanya?, enak kan? ”
Aku masih terus melakukan aksi
” sakiiiiiiiiiiiiiiiiit maaaaaaaaaaaassssss ”
# # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # #
#
Waktu berjalan terasa begitu cepat. Ketika jam
dinding sudah menunjukan pukul 14:45 aku sudah tiba di rumah dengan selamat.
Namun seusainya jiwo menurunkan aku dari mobil jiwo langsung tancap gas dan
entah pergi kemana. Dan ketika aku sudah di dalam rumah ku lihat tante tona dan
para tetangga tengah sibuk membuat berbagai macam jajanan. Seraya membuat
jajanan mereka semua juga sibuk ngrumpi panjang lebar, topik yang di bahas
adalah tentang acara pertunangan. Namun aku tidak begitu perduli dengan ocehan
mereka karena hal itu adalah sebuah kewajaran. Sebab jika ada para ibu ibu
tengah berkumpul kayaknya kurang afdol gituloh jika tidak ada sebuah topik yang
harus di bahas. dalam kurung di gosipin. Hehehe. Seteleh itu aku melangkahkan
kaki menghampiri tante tona
” udah pulang lul? ” tanyanya seraya mengaduk aduk
sebuah adonan
” udah tante ” jawabku ringan. Tangan tante tona
yang saat ini sedang sibuk aku raih, lalu aku cium untuk sungkem
” gimana sekolahnya lul? ”
” baik baik tante ”
” udah makan belum? ”
” tadi udah di sekolah ”
Sekilas aku melihat ada potongan potongan kue di
samping tante tona, melihat hal ini lidahku terasa berjingkat jingkat dan tanpa
pikir panjang langsung mengambil satu biji dan melahapnya
” sebenarnya di sini mau ada apa sech tante kok
kelihatan repot banget? ” tanyaku dengan nada penasaran
” ngga ada apa apa kok ” jawab tante tona dengan
enteng. Namun dari nada bicaranya aku menangkap sinyal bahwa tante tona
berbohong. Namun setelah itu aku tak begitu perduli, sebab mataku terasa
kantuk. Lima menit kemudian aku sudah berlayar ke pulau kapuk.
# # # # # # # # # # # # # # # # #
PUKUL 20:00 WIB
” mas alul ngga ikut? ”
” ikut kemana wo? ”
Jiwo tak
segera menjawab. Ia langsung masuk kedalam kamar entah apa yang di lakukan di
dalam sana. Dari arah dapur aku melihat tante tona dan para tetangga tengah
menata jajanan dalam sebuah wadah plastik lalu di tutupi dengan hiasan hiasan
yang indah sekali.
” jiwoiiii emangnya aku mau kamu ajak kemanaaaaaaaa?
” teriakku dengan lantang, namun dari arah kamar tak terdengar satu patah kata
pun, malahan yang mampir di telinga ini hanyalah siulan genitnya, dan sekilas
aku melihat seorang agustian jiwo tampak dandan dengan rapi dan necis. Oh iya,
malam ini malam minggu mungkin dia mau kencan sama pacarnya
” alul kamu ngga ikut? ” tiba tiba tante tona juga
memberikan pertanyaan yang sama persis dengan jiwo. Mendadak keningku berkerut
berlipat lipat
” emangnya orang orang pada mau kemana sech tante?
” kali ini rasa penasaran yang ada di dalam hati semakin menjadi jadi, namun
hasil yang aku dapatkan sama, tidak ada jawaban yang keluar dari mulut tante
tona. Sebab adik bapakku itu pada saat ini tengah sibuk dengan jajanannya. Setelah itu aku langsung mengalikan perhatian
pada televisi. Di layar kaca yang berukuran lima belas inchi tersebut detik ini
tenagh menayangkan program reality show. Ceritanya adalah seorang lelaki yang pingin
CLBK dengan mantan pacarnya. Agar rencananya itu bisa sukses lelaki tersebut
harus meminta bantuan kepada orang lain yang di sebut mak comblang. Selama masa
pendekatan sang cowok banyak menemui rintangan, karena mantan pacarnya telah
memiliki idaman lain. Namun pada akhirnya dua sejoli itu bersatu kembali karena
perjuangan sang lelaki yang tak kenal lelah. Melihat tayangan tersebut aku
begitu terharu. Aku ingin kisah yang terjadi di televisi itu bisa terjadi
padaku. Aku ingin seorang lelaki yang bernama agustian jiwo bisa menjadi
separuh nafasku. Mimpi kali YEEE.
” mas alul kok belum dandan? ” sebuah suara yang
datang tanpa di undang membuyarkan senua angan. Ketika aku menoleh ke arah sumber
suara ku lihat jiwo sudah begitu rapi, ganteng, dan wangi.
” emangnya mau kemana? ”
” ke rumah nita ”
” mau ngapain? ”
” seserahan jajanan ”
” buat apa pake seserahan jajanan?, mau pesta
kebon yach? ” tanyaku dengan seenak perut. Sedangkan jiwo yang baru saja
mendengar pertanyaannku kontan saja exspresi mukanya mengalami perubahan
” iiiiihhhh mas alul kok telat informasi gini
sech? ”
” maksudnya? ”
” kita seserahan jajanan di rumah nita itu karena
kita mau tunangan ”
” kamu mau tunangan sama nita? ” tanyaku dengan
nada antara percaya dan tidak
” iya ” jiwo mengangguk
” apaaaaaaa? ”
” iya. Aku mau tunangan sama nita ”
DUARRRRRR.
Tiba tiba aku merasakan petir menghantam seluruh tubuhku. Kedua lutut ini
serasa tak mampu berdiri tegak lagi. Aku begitu hancur ketika jiwo bilang
begitu. Hatiku bagaikan tersayat sembilu ketika jiwo berkata bahwa ia akan
bertunangan dengan nita. Aku masih belum bisa menerima kenyataan ini tuhan.
Mengapa hal ini harus terjadi secepat kilat ?.
” mas alul ikut nggak? ” Aku menggelang. Dari air
muka jiwo yang begitu ganteng aku melihat disana tidak ada rasa bersalah akibat
hancurnya perasaanku. Akibat peristiwa ini rasa keccewa dan sakit hati menerpa
raga semakin menggila. Dan setelah itu aku langsung berlari masuk dalam kamar.
Membasahi bantal dengan air mata kesedihan.
Beberapa waktu kemudian Dari arah luar aku
mendengar deru mesin mobil meninggalkan rumah ini. Seiring dengan hilangnya
suara mobil itu aku merasakan kekecewaan yang begitu dalam. Aku tidak rela jika
jiwo harus menikah dengan nita. Tuhan kenapa engkau begitu tega melakukan ini
padaku. Sebenarnya dalam hati aku tak ingin mencintai jiwo, tapi semakin aku
berusaha menghilangkan rasa ini, rasa cinta itu mengusikku semakin dalam. Yang
tak habis pikir kenapa engkau memberikan karunia itu padaku? Kenapa tuhan? Apa
salahku?. Kalau perasaanku sudah hancur seperti ini siapa yang patut di salahkan?.
Di tengah malam yang gelap gulita
Ku tuliskan satu kisah tak terungkap
Yang membuat tirai kasih tak kan lagi bisa tersibak
Dan membuat mata hanya bisa menangis sembab
Malam ini bulan sabit tersapu awan pekat
Menambah siksa yang semakin lama semakin berat
Hingga cinta yang terperangkap harus terjebak dalam
sekarat
Aku terlalu lelah mengukirmu dalam hati
Tapi entah kenapa semuanya terasa susah untuk ku tinggal
pergi
Aku mau begini, dirimu menghantui
Aku mau begitu, wajahmu terus mengganggu
Sungguh lelah bukan?
Setiap waktu aku selalu merajut cinta untuk menangkapmu
dalam jalinan
Namun semua itu selalu saja hanya ada dalam angan
Karena isi lisan sungguh susah untuk ungkap bilang sayang
Di tengah tengah rasa kesedihanku itu tiba tiba
aku melihat dua ekor cicak di atas atap, cicak cicak tersebut saat ini tengah
memadu kasih dengan bahagia. Melihat peristiwa ini aku begitu iri. Aku ingin merasakan
apa yang tengah mereka rasakan. Namun tidak bisa.
Lima menit kemudian perasaanku sudah agak mendingan.
Rasa kesedihan yang sempat menerpa jiwa sedikit demi sedikit terbang
menghilang, setelah itu dengan langkah ringan aku langsung menghidupkan radio
dan mengalun suara indah sang anouncher
” halo listener selamat malam. Gimana kabarnya
nech? Baik baik ajak kan?. Pasti baik baik dong, kalau misalnya sakit masuk aja
ke rumah sakit hehehe . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . oh ya malam ini adalah
malam mingu, malam yang indah untuk berduaan. Tapi kalau malam ini ada di
antara listener semua yang lagi jojoba dalam kurung jomblo jomblo bahagia, ngga
usah sedih bin kecewa deh. Pasalnya selama satu jam ke depan diriku bakal
nemenin kamu kamu semua dengan curhat kita. Jika di antara listener semua ada
yang sedang berduka buruan telfon kemari untuk curhat, siapa tahu diriku bisa
ngasih solusi ”
Seusainya mendengar ocehan sang penyiar radio aku
langsung meraih telfon, memencet mencet nomer dan ikut interaktif di acara
curhat kita
” oke listener di telfon sudah ada yang mau
nimbrung, langsung aja kita angkat ”
KLIK
” malam curhat kita? ”
” malam ”
” siapa nech? ”
” alul ”
” kamu di mana lul? ”
” di jalan cendrawasih ”
” ya udah lul langsung aja ke problem kamu ”
Aku menarik nafas dalam dalam mengumpulkan semua
kekuatan. Dan setelah itu membeberkan semuanya dengan lancar. Sedangkan sang
penyiar. Menanggapi permasalahanku ini dengan nasihat nasiihat yang berharga.
Setelah acara curhat curhat selesai aku langsung
beranjak ke kasur menggapai indahnya mimpi dengan membawa kesedihan
# # # # # # # # # # # # # # # # # # #
” saya terima nikahnya ranita amalia binti agus
kuncoro ningrat dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar satu
setengah juta rupiah di bayar tunai ” agustian jiwo mengucapkan ijab qobul itu
dengan penuh percaya diri. Pada detik ini jiwo dan nita sudah sah menjadi suami
istri. Wajah mereka begitu bahagia. Namun mereka tak sadar bahwa di dalam hatiku
saat ini tengah berduka lara. Jiwo dan nita telah menari nari bahagia di atas
penderitaanku. Mereka berdua sungguh kejam. Tapi walaupun begitu aku tetap
berdoa semoga hubungan mereka akan abadi untuk selama lamanya. Untuk acara ijab
qobul ini peristiwanya di laksanakan di sebuah masjid yang ada di dekat rumah.
Banyak sekali para undangan yang hadir. Kalau mau jujur sebenarnya aku ngga mau
menghadiri acara ini. Tapi karena jiwo selalu merengek rengek agar aku menjadi
saksi kawinannya, mau gak mau tawaran
itu harus ku terima. Melihat jiwo dan nita berbahagia tanpa terasa tiba tiba
ada sebuah embun yang menetes di pipiku.
# # # # # # # # # # # ## # #
SATU MINGGU KEMUDIAN
Malam telah tiba membawa gelap yang mampu
membutakan mata. Namun di kamar ini gelap tidak terjadi sebab lampu lima puluh
watt sedari tadi telah menyinari, cahayanya yang terang benderang semakin lama
semakin membuat gelisah pikiran ini.
Semenjak Jiwo menikah dengan Nita, Aku selalau
tidur sendirian, akupun juga kesepian karena di sisku sudah tidak ada jiwo
lagi. Setiap malam adik sepupuki itu melewati malam bersama nita, sang istri.
Jalan yang ke sebrangi terasa gersang untuk kuterjang
Semakin lama semakin erat menjerat pekat
Hingga embun yang tak bertuan
Enggan lagi menebar fajar
Aku di sini terkulai linglung
Menatap bimbang yang hanya bisa membuat bingung
Aku tak tahu arti semua ini
Tapi yang pasti jiwaku sedang berselimut sepi
Ketika sedang asyiknya melamun kesan kemari tiba
tiba pikiranku menerawang ke peristiwa tadi sore, yang mana di masa tersebut jiwo
bercerita tentang pekerjaannya. Bahwa mulai hari esok jiwo sudah tidak akan
lagi menginjakkan kaki di kota ini, karena oleh direkturnya ia di tugaskan di
kalimantan. Aku yang menyadari bahwa ini adalah malam terakhir jiwo di kota ini
tanpa pkir panjang langsung ke kamarnya.
Sesampainya
di tempat tujuan aku langsung membuka pintu kamar dengan keras. AWWW . . . . .
. . AKU KAGET. Melihat pemandangan di dalam aku begitu terpana. Pada detik ini jiwo
dan nita tengah berciuman. Jiwo dan nita yang mengalami kedatanganku juga
kaget. Sekilas di sudut ruangan aku melihat ada tas tas yang isinya pasti
berbagai macam pakaian. Mungkin tas itu akan di bawa oleh mereka ke kalimantan
” mas alul ada apa? ” nita mengawali perjumpaan
dengan empat suku kata
” nita aku mau pinjam suamimu dulu ”
” maksudnya mas alul apaan?, aku ngga ngerti ” kali ini wajah nita tampak penasaran.
Sedangkan lelaki yang ada di sisinya hanya diam saja, wajahnya pun ikut ikut
penasaran.
” besok kalian udah ngga di sini lagi, kalian mau
menetap di kalimantan. Malam ini adalah malam terakhir jiwo di rumah ini. Dan
di malam yang terakhir ini aku ingin tidur dengannya ” tuturku panjang lebar
” jadi mas alul kangen tidur sama aku? ”
” iyalah ” enam rangkaian abjad itu keluar dari
mulutku dengan nada manja
” terus aku tidur di mana? ” tanya nita kepadaku
” kamu tidur di kamarku aja ”
” iya deh ”
Setelah itu nita bangun dari duduknya dan berenjak
ke tempat tujuan. Namun sebelum nita benar benar enyah dari tempat ini tiba
tiba jiwo nyeletuk seenak perut
” ati ati lho say kalau tidur di kamar mas alul,
soalnya di sana baunya pesing banget. Mas alul tuh masih suka ngompol ”
Mendengar statement tersebut mataku terbelalak
lebar. Sedangkan nita dia hanya bercengengesan ria.
” sembarangan aja kalau ngomong ” protesku dengan
nada kesal. Bibirku yang mungil ini sudah maju tiga centi meter
” nitaaaaaaaaaaa kalau tidur di kamarku hati hati
yaaaaa, soalnya di sana banyak hantu ” aku berteriak kenceng ketika wajah nita
sudah tidak ada di sini lagi.
Lima menit kemudian suasana hening. Yang terdengar
hanya nyanyian jangkrik. Jiwo yang ada di sisiku kulihat sedang membaca novel
milikku. Novel tersebut aku sikat kemarin sore dari sebuah swalayan yang pernah
merenggut nyawa ayahku.
” jiwo, novelnya seru yach? ” tanyaku dengan suara
lirih, karena bila aku bertanya dengan tenaga lima belas ribu watt aku takut
orang orang yang sedang tidur akan terbangun
” seru banget mas ” jawabnya dengan enggan dan
kembali menekuri novel tersebut
” jiwo aku mau bilang sesuatu sama kamu ”
” mau ngomong apa? ”
” pentiiiiing banget ”
” ngomong aja ”
” tapi novelnya tutup dulu dong ”
” engga ah, lagi seru nech ”
” jiwo, tutup. ”
” engga ah. Lagi seru nech mas alul. Ngomong aja
kenapa sech, repot amat ”
” tapi ruuuuuuudd ini puentiiiiing banget ”
rajukku dengan manja
” males ah mas ”
Aku yang merasa gregetan dengan tingkah polahnya
tanpa pikir panjang langsung menyambar novel yang ada di tangannya dan membuang
buku berhalamn 180 itu ke lantai. Jiwo yang merasakan kelakuanku mengeluh
dengan sabar
” mas alul kenapa sech ngga bisa lihat orang
seneng? ”
” habisnya kamu di suruh tutup buku ngga mau. Aku
mau ngomong nech ”
” iya deh sekarang mas alul mau ngomong apa? ”
Sebelum aku mengucapkan perkataan tiba tiba rasa
kantuk melanda mata, dan selanjutnya aku langsung merebahkan diri di atas
kasur, jiwo pun juga begitu. Saat ini kepala kita berdua sudah sama sama berada
di atas satu bantal, lalu tangan mungilku tanpa pikir panjang langsung ku
gunakan untuk memeluk tubuh jiwo
” jiwo, gimana sech perasaanmu kalau orang yang kamu
cintai menikah dengan orang lain? ”
” pasti sedih banget lah mas, mas alul kok nanya
nanya kayak gitu? ”
” karena saat ini aku tengah patah hati ”
” terus? ”
” orang yang aku cintai menikah dengan orang lain
” kali ini nada suaraku menampakkan kesedihan. Dan ketika pandangan mataku ku
arahkan ke wajah jiwo di sana juga tampak terlihat sedih
” mas alul yang sabar yach?, siapa tahu suatu saat
mas alul akan mendapatkan yang lebih baik lagi ” tutur jiwo dengan bijak. Namun
nasihat berharganya itu sama sekali tak aku gubris, malahan nasihat tersebut
masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan
” kamu mau tahu orang yang aku cintai itu siapa? ”
” memangnya siapa? ”
” orang yang aku cintai itu adalah orang yang
selama ini dekat denganku. Dia selalu ada saat aku butuh sesuatu, dan dia
adalah orang yang selalu ada saat aku merasakan sedih, seneng, kecewa, dan
lainnya. Orang itu adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ” aku sengaja menggantungkan kata kata.
Aku ingin jiwo mengalami penasaran
” siapa mas? ”
Ajaib. Wajah jiwo kali ini benar benar seperti
yang kua mau, dan setelah itu aku langsung mengumpulkan segala kekuatan seraya
menarik nafas dalam dalam
” K – A – M – U ”
Jiwo tertawa kecil
” jangan becanda lah mas, ngga lucu tauk ”
” aku ngga bercanda wo, orang yang aku cintai
adalah kamu ”
Adik sepupuku itu terdiam, wajahnya nampak tegang
” apa?, mas alul mencintaiku? ” suara jiwo lirih,
dan aku makin gemeteran
” iya wo. Aku cinta kamu. Waktu aku ngliat kamu
nikah sama nita aku hancur banget. Bahkan sampai saat ini hatiku masih sedih ”
” kenapa mas alul bisa kayak gini sech? ” suara jiwo
penuh dengan bermacam macam perasaan yang sulit di ungkapkan
” aku ngga tau wo. Aku sudah mencoba untuk
menghilangkan kamu di pikiranku. Tapi ngga bisa ”
” lalu aku harus nglakuin apa supaya mas alul bisa
lega? ”
Aku menggeleng lemah
” im sorry wo, aku bingung banget ”
Suasana mendadak berubah tidak nyaman. Dari atas
langit langit seekor cicak tengah menggerakkan ekornya dengan tidak tenang.
Seolah olah binatang itu juga merasakan apa yang tengah aku rasakan.
Dan setelah itu penyelesaian masalah antara aku
dan jiwo masih terus berlanjut hingga larut malam.
” ini sungguh sungguh aneh ” ujar jiwo penuh
kebingungan
# # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # #
#
Laki laki ketiga
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
Semenjak jiwo dan nita hijrah ke kalimantan rumah
menjadi sepi. Semenjak jiwo dan nita hijrah ke kalimantan petugas antar
jemputku ke sekolah berganti orang. Yaitu tante tona. Dan semenjak jiwo hijrah
ke kalimantan entah kenapa rasa cinta pada jiwo tiba tiba saja menghilang.
Di pagi yang cerah ini aku sudah berada di dalam
kelas. Pada hari ini entah mengapa aku merasakan smk pakudewa lain dari
biasanya, padahal di sekolah ini tidak ada acara apa pun. Tapi tetap saja aku merasakan
auranya begitu damai dan tenang. Seolah olah akan ada sebuah keajaiban yang
sebentar lagi menghampiriku.
” pagi alul ” sapa salah seorang teman kepadaku
” pagi juga ” jawabku dengan enteng dan riang
” nglamunin apa sech?, kok dari tadi bengong melulu
”
” mau tau aja ”
” ya harus tau dong, diriku ini kan biangnya gosip
”
” huuuuuuu pantatmu itu biang gosip ”
Mendengar statementku tersebut manusia yang ada di
hadapanku langsung tercengang
” kamu bilang apa barusan? ”
” pantatmu itu biang gosip ” tuturku dengan serius
” heeeh, kamu kok berani banget sech nyamain
bibirku sama pantat. Najis tauk ” protesnya seraya menepuk pipiku cukup keras
” aduh sakit goblok ”
setelah itu aku langsung melakukan pembalasan.
Pantatnya yang di balut rok warna abu abu tanpa basa basi langsung ku tepok
keras keras
” awww kurang ajar ” jeritnya dengan keras.
Exspresi mukanya kali ini tampak penuh kemarahan. Melihat situasi yang tidak
baik ini aku langsung bangun dari tempat duduk lalu berlari keluar kelas
menyusuri koridor sekolah dengan ketakutan, sebab di belakangku ada seorang
cewek yang mengejarku. Dia ingin balas dendam karena pantat seksinya telah ku
tepok.
” aluuuul awas yach ” manusia di belakngku
mengancam dengan tenaga super power. Aku pun begitu, dengan tenaga super power
pula kulangkahkan kaki ini untuk berlari secepat kilat.
Setelah menapakkan kaki di sekitar koridor sekolah
aku langsung melanjutkan pelarian ke
lapangan. Area yang luasnya lima ribu lima ratus meter persegi ini tanpa terasa
sudah tiga putaran aku kelilingi. Peempuan yang saat ini sedang mengejarku
tampaknya belum merasakan kelelahan akibat tingkah gilanya. Ketika sengatan
matahari sudah semakin terik tubuhku langsung ku seret untuk berlari menuju koridor
lagi. Kemudian kepalaku ku tolehkan ke belakang, perempuan yang saat ini
mengejarku jaraknya semkin dekat. Akibat peristiwa ini tanpa pikir panjang aku
langsung memacu langkah semakin cepat. Kecepatan yang semula dua meter perdua
detik sekarang menjadi tiga setengah meter perdua detik
BRRUUAAAKKKK. tiba tiba tubuhku bertubrukan dengan
tubuh seorang lelaki. Kami berdua bergulingan di lantai. Dari arah belakang
hadir sosok perempuan yang mengejar ngejar tadi. Melihat kondisiku yang apes
seperti ini, ia tak jadi balas dendam, ia melalui kita tanpa memberikan
pertolongan apapun dan dengan tenang masuk dalam kelas. Aku yang tersadar
dengan peristiwa yang terjadi langsung bergegas bangkit.
” sory yach nggak sengaja ” ujarku seraya
menjulurkan tangan untuk membantu lelaki tersebut agar bisa bangkit
” ngga apa apa lain kali hati hati yach? ”
” oke ”
Sedari tadi aku belum melihat wajah lelaki ini,
tapi ketika lelaki tersebut menatap ke arahku aku terpana sekaligus tercengang.
Lelaki yang saat ini ada di hadapanku potongannya mirip dengan jiwo, bentuk
wajahnya, bentuk tubuhnya, dan tingkahnya semua ada kemiripan dengan jiwo.
Tuhan, apakah dia adalah pengganti jiwo, apakah dia adalah lelaki berikutnya
yang akan mengisi hatiku
” sebelumnya kenalin dulu aku jimmy, kamu? ”
ujarnya mengagetkanku seraya mengulurkan
tangan
” alul ” aku menjawab pertanyaannya sambil
menjabat tangannya
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
Keesokan harinya dengan menghilangkan rasa malu,
aku memasuki ruangan tata usaha untuk meminta penjelasan tentang sosok lelaki
yang bernama jimmy. Di tempat ini sang petugas tata usaha awalnya tidak sudi
menuruti rencanaku, tapi setelah uang sebesar lima puluh ribu rupiah aku
selipkan di dalam kantongnya akhirnya sang petugas tunduk juga. Sang petugas
tata usaha berkata bahwa lelaki yang bernama jimmy tersebut nama lengkapnya jimmy
sebastian alam, saat ini duduk di kelas tiga. Pindahan dari sma yang ada di
luar kota. Dan untuk keterangan keterangan yang lain bagiku tidak penting dan
tidak ada gunanya
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
Setiap malam tiba di kamarku yang cukup mewah ini
biasanya aku selalu bercanda dan tertawa tawa bersama jiwo, tapi semenjak adik
sepupuku itu meninggalkan kota ini hal itu tak terjadi lagi, dan sebagai
pengganti kebiasaan aku sering menjalankan waktu dengan macam macam aktifitas,
entah itu melamun, belajar, dengerin musik, dan lain sebagainya. Dari arah meja
belajar aku melihat sembilan ekor semut hitam tengah berjalan dengan berbaris,
sedangkan dari arah lampu dua puluh watt ada beberapa serangga kecil tengah berterbangan
mengitari lampu, dan di sudut ruangan dua ekor cicak tengah bercumbu dan berbulan
madu.
Di malam yang cerah ini aku tengah sendirian, tante tona pada saat
ini masih arisan dengan rekan rekannya. Jam yang ada di dinding sudah
menunjukan pukul 22:00 wib. namun rasa kantuk sama sekali belum meraja dalam
mata. Suasana hening, yang terdengar hanya dendangan jangkring dan dentangan
jam dinding. Untuk mengusir rasa sepi aku memanfaatkan waktu dengan
menghidupkan pesawat radio, lalu terdengar sebuah lagu cantik yang di nyanyikan
oleh salah satu penyanyi fenomenal.
Ketika sedang asyiknya menikmati lagu
tiba tiba mataku tertuju pada sebuah album warna biru. Album itu mampir ke mataku
dengan begitu indah. Lima menit kemudian album tersebut sudah berada di atas
pangkuan. Lembar demi lembar ku telusuri dengan teliti, di dalam benda tersebut
terdapat foto fotoku, jiwo,dan tante tona pada waktu sepuluh tahun yang lalu.
Melihat gambar gambar ini aku tertawa sendiri, pasalnya saat wajah kita berusia
sepuluh tahun lebih muda dari usia saat ini lucu banget. Apalagi jiwo, dalam
foto itu tampak seorang jiwo yang rambutnya gundul. Konon katanya kegundulannya
itu bisa terjadi akibat di cukur oleh gurunya, karena telah melakukan
pelanggaran di sekolah. Dan ketika mataku tertuju pada foto masa kecilku. Ya
ampun aneh banget gitu loh. Tapi aku ngga bakalan mau deh mengumbar keanehanku
seperti apa, sebab aku bisa malu dong kalau aib ini jadi gosip orang orang
hehehe. Sok ngartis
Di saat sedang asyik asyiknya memikirkan tentang
foto foto itu tiba tiba saja pikiranku melayang pada seorang lelaki yang
bernama jimmy sebastian alam. Wajah kakak kelasku itu sedari tadi tidak mau
pergi dari pikiran ini. Ya tuhan, apakah ini pertanda bahwa aku mencintainya?.
Jawabannya aku ngga tahu pasti karena aku masih bimbang. Namun yang masih
terekam dalam fikiran ini. Wajah jimmy, bentuk tubuh jimmy, senyum jimmy
semuanya ada kemirpan dengan adik sepupuku. Agustian jiwo.
KRIEEEK dari arah pintu tiba tiba terdengar suara
berderit. Kemudian muncul tante tona.
” udah pulang arisan tante? ” tanyaku mengawali
perjumpaan
” udah. Kamu kok belum tidur lul? ”
” belum ngantuk tante ”
” udah belajar belum? ”
” udah ” jawabku sambil menganggukkan kepala
Setelah itu tante tona berjalan ke arahku dan
menaruh pantatnya di samingku
” di tanganmu apaan lul? ”
” album ”
” coba tante lihat ”
Seusai mengucapkan tiga suku kata tadi tante tona
langsung mengambil buku album yang ada di tanganku dan memperhatikannya dengan
penuh seksama. Sekilas sebuah senyum simpul tersungging di bibirnya. Aku yang
melihat peristiwa ini langsung terheran heran
” kenapa sech tante kok senyum senyum gitu? ”
” tante itu ngerasa geli aja ngilat kamu sama jiwo
waktu kecil ”
” emangnya kenapa? ”
” lucu ” jawab tante tona dengan empat huruf
” emang apanya yang lucu? ”
” lucunya. Kamu di dandani kayak anak perempuan.
Pake lipstik, pake bedak. Terus si jiwo rambutnya gundul kayak tuyul ”
” yang dandani aku kayak anak perempuan itu kan
tante ”
” iya. Dan entah mengapa tiba tiba tante inget
waktu kalian kecil. Waktu kamu sama jiwo masih suka menggelayut manja di tangan
tante, terus waktu kalian masih suka minta di dongengin kalau mau tidur. Tapi
sekarang kalian sudah gede. Kamu udah sma dan jiwo sudah kerja di kalimantan.
Eh, kira kira sekarang jiwo lagi ngapain yach?_”
” paling lagi bikin anak sama nita ”
” huuu syahwatnya aja di gedein ” protes tante
tona dengan sewot. Menanggapi hal ini aku hanya tertawa cengengesan
” tapi kalau jiwo bikin anak, nanti tante bisa
cepet gendong cucu tho? ”
” alah ngaco aja. Eh ngomong ngomong gimana
sekolah kamu. Coba cerita sama tante ada kejadian apa di sekolah? ”
” nggak ada apa apa . . . . . . . . Eh ada, kemarin
itu ada anak pindahan dari luar kota namanya jimmy. Dia kelas tiga. Tante tau
ngga?. Wajahnya, tingginya, bentuk tubuhnya, senyumnya ada mirip miripnya lho
sama jiwo ”
” masak sech? ”
” iya tante. Pertama kali lihat aku itu sampe
tercengang lho ”
” wah tante jadi penasaran nech. Kenalin dong ”
” yeeee aku aja belum kenal akrab ”
” makanya cepetan akraban ” bujuk tante tona
dengan antusias
” kenapa sech kok tante jadi agresif kayak gini.
Naksir yach? ”
” sembarangan aja kalau ngomong. Lagian mana
pantes tante sama jimmy ”
Setelah itu
tiba tiba saja aku menguap lebar, pada saat ini rasa kantuk tengah meraja dalam
mata. Tante tona yang melihat kejadian ini langsung menyuruhku untuk tidur
seraya meninggalkan kamarku.
Dari arah luar suara jangkrik masih terus berdendang.
Sebelum aku beranjak ke-ranjang terlebih dahulu pesawat radio ku matikan di
susul dengan lampu yang juga aku off-kan
# # # # # # # # # # # # # # # # # #
SMK PAKUDEWA
Teeeeeeeeetttt teeeeeeeeeeetttt
teeeeeeeeeeeeettttt. Bel tanda istirahat sekolah berdentang sebanyak tiga kali.
Setelah itu sound system yang terpajang di sudut sudut ruangan kelas
mengeluarkan bunyi lagu lagu manis dari band band dan penyanyi terkenal. Dalam
masa istirahat yang hanya lima belas menit ini (ngga kurang dan ngga lebih) aku
langsung melangkahkan kaki meninggalkan ruang kelas dan berencana menuju ke
perpustakaan. Sebab menurut desas desus yang berhembus di perpustakaan telah
memiliki beberapa novel baru yang katanya bagus bagus. Memikirkan hal ini aku
semakin tidak sabar, maka dari itu langkah kakiku semakin ku percepat.
Sesampainya di tujuan aku langsung bertemu dengan penjaga perpus. Pak rohim.
Biasa dipanggil pak oim. Lelaki yang
sudah lima belas tahun bekerja di smk pakudewa ini tengah sibuk melayani para
siswa yang tengah meminjam buku.
” pak oim katanya ada novel baru yach? ”
” oh iya. Kamu cari di rak yang nomor sembilan ”
jawabnya dengan ramah. Dan setelah itu aku langsung menuju ke tempat yang di
maksud.
Tak beberapa lama kemudian tangan mungilku ini
sudah memilah milah novel novel yang tertata rapi di dalam rak. Ketika
perasaanku sudah sreg dengan sebuah novel berjudul ” HUJAN SALJU ” Aku langsung
mengambilnya, lalu membawanya ke bangku perpustakaan untuk membacanya.
Selang beberapa waktu kemudian. Tepatnya ketika
aku sedang asyik asyiknya membaca, dari arah depan muncul seorang lelaki yang
kemarin bertubrukan denganku. Jimmy. Lelaki itu langsung duduk disampingku.
Mengetahui dia berada di sisiku entah mengapa aku merasakan sesuatu yang aneh,
darahku seolah berhenti mengalir dan jantungku pun berdegup semakin kencang.
Sekilas aku merasakan aroma minyak wanginya yang menyegarkan hidung, dan dengan
mengumpulkan sedikit kekuatan aku mempunyai keberanian untuk meliriknya. Namun
seketika itu juga aku langsung
mengembalikan pandangan pada arah novel seraya berpura pura tidak
mengetahui ada jimmy di sampingku.
Ketika mata jimmy menatap padaku sekilas aku
merasakan kalau jimmy sedang kaget dan tercengang.
” hai, kamu yang kemarin tabrakan sama aku kan? ”
ujarnya mengawali perjumpaan seraya memegang bahuku. Setelah itu aku berlagak
seolah olah kaget
” oh kamu. Ketemu lagi nech. Jimmy kan? ”
” iya, kamu alul kan? ”
” betul 100% ”
” kamu suka baca? ” tanya jimmy antusias
” suka banget. Eh ngomong ngomong kamu anak
pindahan kan? ”
” iya kamu kok tahu? ”
” soalnya aku ngga pernah lihat kamu. Jimmy,
suasana pakudewa gimana?, enak ngga? ”
” enak banget. Pertama kali nginjak kaki di
sekolah ini auranya tenang banget. Ngga seperti di sekolahku yang dulu ”
” emangnya di sekolahmu yang dulu kenapa? ”
” di sana anaknya bengal bengal. Seneng tawuran
dan ngga punya aturan ”
” ouw ” aku ber o-o ria. Dan setelah itu aku dan
jimmy membicarakan banyak hal
# # # # ## # # # # # # ## # # # #
” alu, kamu nggak malam mingguan? ”
” sama siapa? ”
” pacarmu lah ”
” alul ngga punya pacar tante ”
” ya cari dong ”
” ogah. Males ”
” kok? ”
” duit masih nadah orang tua nggak boleh pacaran.
Ntar kalau udah kerja baru alul pacaran ”
” kok nunggu kerja sech? ”
” ntar kalau misalnya pacar alul minta di beliin
ini itu emangnya tante tona mau ngasih alul duit? ”
Mendengar penjelasan yang aku keluarkan barusan
tante tona tak bisa berkutik lagi. Bibir merahnya yang di olesi lipstik tak
mengeluarkan suara sedikit pun
” tante tona ngga bakalan mau kan?. Makanya tante
tona jangan maksa maksa alul untuk pacaran. Lagian alul masih males untuk
nglakuin kayak gitu ”
Suasana mendadak hening. Di malam minggu ini bulan
sedang purnama. Sinarnya yang terang benderang masih menyinari bumi dari
kegelapan. Sedangkan di ruangan ini aku dan tante tona masih merasakan suasana
sepi yang merayap. Dan untuk menghilangkan rasa ini aku langsung menghidupkan
televisi. Acaranya sinetron remaja yang di bintangi oleh artis cantik dan
ganteng. Pada episode kali ini sinetron tersebut menceritakan tentang sang
aktris yang di perkosa oleh sang aktor. Akibat peristiwa tersebut sang aktris
mengalami kehamilan dan di kucilkan oleh keluarganya. Namun sinetron tersebut
sama sekali tidak membuatku terharu.
” tante, besok kan hari minggu. Kita ke pantai
yuk! ”
” ngapain? ”
” ya jalan
jalan dong, refreshing gitu loh. Lihat lihat pemandangan ”
” kayaknya asyik tuh ”
” tante setuju? ”
” iya ” jawabnya seraya mengangguk.
Lima menit kemudian aku langsung menyeret kakiku
menuju lamar. Aku ngantuk berat
” alul mau kemana kamu? ”
” ke kamar? ”
” ngapain? ”
” bobo ”
” ini masih sore ”
” biarin. Alul udah ngantuk nech ”
Sesampainya di tempat tujuan tubuhku yang sangat
letih ini langsung aku rebahkan ke kasur. Jika pada malam minggu begini
biasanya ada jiwo di sisiku, tapi sekarang sudah tidak. Adik sepupuku itu sudah
hijrah ke kalimantan. Dan pada masa menjelang tidur ini wajah jiwo sudah tidak
ada dalam pikiranku, namun yang berseliweran justru wajah jimmy sebastian alam.
Kakak kelasku yang masa perkenalan kita dengan cara tabrakan. Setiap aku
berpapasan dengannya entah itu di kantin, di perpus, atau di mana pun jantungku
selalu berdebar lebih keras. Dan setiap aku memikirkan dirinya ada sebuah rasa
dalam jiwa yang sulit di ungkapkan dalam kata kata. Setelah merenung dan
memikirkan semua, akhirnya aku sadar bahwa saat ini aku tengah mencintai jimmy sebastian
alam. Dan aku pun juga berharap suatu saat jimmy akan menjadi belahan jiwaku.
Jimmy adalah lelaki kedua yang pernah
membuat cinta untukku setelah jiwo. Akibat hal ini aku pun menjadi sadar. Aku
ini gay. Tidak normal. Seorang lelaki mencintai lelaki. GILA.
# # # # # # # # # # # ## # # # # # # # #
KEESOKAN HARINYA
Hari minggu telah tiba. Dan tepat di pagi pagi sekali aku langsung menagih
janji tante tona yang akan mengajakku liburan ke pantai
” kita jadi kan tante? ” tanyaku dengan tidak menjurus ke arah persoalan.
Karena aku ingin menguji tante tona, apakah ia masih ingat dengan janjinya tadi
malam.
” janji kemana? ”
” ngga usah pura pura amnesia deh. Amnesia beneran ngga enak lho ”
” ouw, ke pantai? ”
Aku mengangguk
” jadi dong, tapi tante masak dulu buat sarapan ”
Mendengar pernyataan tante tona tersebut aku bisa bernafas lega. Perasaanku
pun juga bahagia. Karena rencana untuk mengunjungi pantai akhirnya terlaksana.
Dan setelah itu aku langsung mempersiapkan
segala sesuatunya .
Waktu berjalan terasa begitu cepat. Ketika seiko di tangan sudah berjalan
seratus dua puluh menit aku dan tante tona sudah sampai di tempat tujuan. Yaitu
di pantai. Di kawasan yang penuh dengan ombak ini udara terasa begitu sejuk dan
menampar nampar pipiku dengan lembut. Dari arah utara sana gugusan pohon kelapa
bertebaran dengan rapi, daunnya ynag tampak kehijauan menari nari riang setelah tersentuh angin. Sedangkan di hadapan
mataku banyak sekali manusia manusia yang tengah berselancar ria. Di antara
mereka semua busananya sungguh minim.
Ada yang memakai celana dalam saja, berbikini ria dan lain sebagainya. Kalau
saja di kawasan pantai ini hadir seorang ulama atau ustadz pasti peselancar itu
akan di ceramahi sebagai sahabat setan. Karena berani membuka aurat di depan
banyak orang.
” coba kamu lihat lul pulau yang ada di tengah sana ”
” emangnya kenapa tante? ”
” indah banget lul. Tante pingin kesana deh ”
” kalau kesana naik apa tante?. Di sini kan ngga ada kapal ”
” ya terbang dong lul ”
” mimpi kali yeee ”
” siapa tahu kan lul kalau ada keajaiban datang kan tante bisa ke pulau itu
”
” alah ngaco aja ” sergahku dengan
cepat. Sementara tante tona. Ku pandangi wajahnya tampak penuh dengan
kekecewaan. Mungkin karena keinginannya yang ingin pergi ke pulau seberang itu
tak tercapai
” tante aku mau beli ikan bakar nech. Minta duitnya dong ” pintaku ketika
ada seorang penjual ikan bakar yang persis berada di sampingku. Tak beberapa
lama kemudian keinginanku sudah terkabul. Ikan bakar yang tadi ku inginkan saat
ini sudah berada di tanganku.
Ketika sedang asyik asyiknya memakan ikan bakar. Dua puluh meter dari arah
samping tiba tiba aku melihat sosok jimmy tengah duduk duduk di atas pasir.
Mengetahui kondisi ini aku segera mengambil tindakan. Aku memanggil nama jimmy
dengan teriak kenceng
” JIMYYYYYY ”
Lelaki itu segera menolehkan pandangan dan segera berlari ke arahku
” alul nagapain di sini? ” tanyanya ketika sudah tiba di hadapanku
” refreshing. Kamu sendiri? ”
” sama ”
” ouw. Eh kenalin ini tante aku. Namanya tante tona ”
Setelah itu jimmy langsung mengulurkan tangan ke arah tante tona
” jimmy ”
” saya tona, tantenya alul ” jawab tante seraya menjabat
tangan jimmy.
“ alul, ini kata
kamu orang yang mirip sama jiwo? “
“ iya tante “
“ waduh. Ngliat
jimmy sama kayak ngliat jiwo yach “
Jimmy yang tak
mengetahui maksud kita berdua mendadak wajahnya berubah aneh
“ memangnya ada
apa denganku? “ tanyanya dengan penasaran. Setelah itu kita menjelaskan dengan
lengkap.
Dari arah atas
tiba tiba ada burung yang berterbangan dengan lincah. Salah satu dari burung
itu tiba tiba jatuh ke tanah. Tergelepar gelepar kesakitan dan kemudian
mengalami kematian. Aku yang melihat peristiwa ini begitu terenyuh dan iba
“ kamu tadi ke sini
sama siapa jim? “ tanyaku pada lelaki yang aku cintai
“ sendirian naik sepeda
motor. Itu tuh sepeda motorku di sana
“ tuturnya seraya menunjuk kendaraannya.
Di hari minggu ini
aku mengalami peristiwa yang menyenangkan sekali, selama liburan di pantai
sedari tadi aku selalu bercanda tertawa ngobrol dan bercengkerama dengan jimmy.
Lelaki yang aku cintai itu adalah sosok lelaki yang ramah baik dan ganteng
Semakin lama hari
minggu ini semakin sore. Ketika aku menyadari bahwa Seiko yang ada di tangan
sudah menunjukan pukul 16:00 wib aku memutuskan untuk pulang. Begitu juga
dengan jimmy. Namun ketika sepeda motornya akan di jalankan entah kenapa tiba
tiba motornya mengalami kemogokan. Padahal motor tersebut adalah produk keluaran baru
“ bisa ngga jim? “
tanyaku untuk kesekian kali
” enggak lul “
” enggak lul “
“ ya udah pulang bareng aku aja yuk! Naik mobil “
“ iya deh “
Setelah itu sepeda motor jimmy di titipkan di
bengkel terdekat. Dan lelaki yang ku cintai tersebut pulang dari pantai bareng
denganku. Dalam perjalanan pulang aku dan jimmy membicarakan banyak hal.
Tanpa terasa waktu
sudah menunjukkan pukul 16:30 wib. Mobil tante tona sudah tiba di depan rumah
jimmy. Namun kita melihat suasana rumah jimmy
yang sepi dan lengang. Jimmy turun dari mobil, menuju ke arah pintu dan
mengetuknya keras keras.
“ tok tok tok tok
“
Pintu tak kunjung
terbuka. Dari arah samping tiba tiba muncul seorang perempan tua yang langsung
menghampiri jimmy
“ mas jimmy tadi
ada pesen dari mama “
“ pesennya apa
mak? “
“ mama sama papa
mas jimmy pergi ke luar kota
dan pulangnya besok siang. Mas jimmy di suruh nginep di hotel dulu katanya “
“ makasih ya mak “
“ ya mas “
Aku yang mendengar
peristiwa ini langsung melakukan aksi
“ jim kamu malam
ini nginep di rumahku aja “
“ aduh ngga usah
lul ngrepotin aja “
“ ah ngga kok.
Jimmy ikut aja ke rumah tante yuk! “
Jimmy mikir mikir
dan tak beberapa lama kemudian lelaki yang ku cintai itu menganggukkan kepala
“ iya deh “
# # # # # # # # # ## # # # # # ##
## # # # #
Malam telah tiba mengusir siang dari singgasananya secara paksa.
Pada detik ini aku, tante tona, dan jimmy tengah berkumpul di ruang makan untuk
melahap menu masakan yang telah di buat tante tona.
“ makan yang banyak jim “ tawar tante tona pada orang yang aku
cintai, sedangkan yang jadi objek sasaran masih sibuk mengunyah makanan
“ iya tante nanti aku habisin deh nasinya “ jawab jimmy dengan
sedikit melucu
“ emangnya perutmu muat di masukin nasi yang sebakul ini? “ kali ini aku yang angkat bicara. Empat puluh
enam rangkaian huruf yang baru ku keluarkan itu bernada pertanyaan
“ kalau tuhan mengizinkan kan
semuanya bisa terjadi “ tutur jimmy dengan membawa nama tuhan. Setelah itu
suasana kembali hening, yang terdengar hanya suara piring yang tengah bercumbu
dengan sendok. Ketika mataku menatap jimmy. Ya tuhan wajahnya ganteng banget.
Cara bergeraknya, cara makannya, cara bertingkahnya dan cara tersenyumnya semua
sungguh membuatku terpana. Aku benar benar cinta mati sama dia. Dulu di
fikiranku yang terbayang selalu wajah agustian jiwo. Namun untuk saat ini
posisi agustian jiwo sudah di geser oleh jimmy sebastian alam. Setiap detik,
setiap waktu, dan setiap saat dalam hati yang ada hanyalah wajah jimmy.
“ alul kamu nglamunin apa sech? “ sebuah pertanyaan yang bersumber
dari mulut jimmy membuyarkan semua lamunan
“ eh . . . ngga nglamunin apa apa kok “ jawabku dengan agak sedikit
kebingungan. Tanganku yang mungil ini tanpa basa basi langsung ku pergunakan
untuk menyuapkan nasi ke mulut.
“ dengan ada jimmy di rumah ini tante ngerasa jiwo turut hadir lho
di suasana ini “
“ kok bisa? “
“ karena jimmy itu mirip banget sama jiwo “
KRIIIIIIIIING KRIIIIIIIIIIIING KRIIIIIIIIIIING dari arah ruang
keluarga tiba tiba telfon berdering dengan cempreng. Akibat peristiwa init tante
tona langsung beraksi. Seseorang yang menyebabkan telfon berdering adalah dari Kalimantan yaitu jiwo. Panjang umur ntu anak. Baru aja di
omongin langsung muncul.
Beberapa detik kemudian aku jimmy dan tante tona berada di depan
telfon untuk ngobrol ngobrol dengan jiwo
“ gimana kabarmu wo? “
“ baik mas. Mas alul sendiri bagaimana? “
“ aku juga baik baik aja “
“ jiwo keadaan Kalimantan
gimana? aman kan ? “ kali ini giliran tante tona yang
angkat suara. Nada bicaranya terlihat penuh kekhawatiran
“ di sini aman aman aja ma. Jiwo kerasan banget di Kalimantan .
Di sini oranngnya ramah ramah ma “
“ ngomong ngomong nita kemana wo? Kok dari tadi ngga kedengeran
suaranya? “
“ nita lagi keluar mas, katanya ke mall. belanja “
“ jiwo kamu tau nggak di sampingku ada siapa? “
“ emang siapa? “
“ jimmy “
“ siapa dia? “
“ kaka kelasku. Dia itu anaknya mirip banget lho sama kamu “
“ masak sech? “
“ iya wo. Malahan waktu pertama kali tante ngliat jimmy tante kira
itu kamu “
“ waduh jadi penasaran nech. Kenalin dong “
Setelah itu acara perkenalan antara jiwo dan jimmy terjadi dan di
lanjutkan dengan perbincangan yang mengasyikkan.
Waktu berjalan serasa begitu cepat. Ketika jam dinding sudah
menunjukan pukul 22:00 wib aku dan jimmy langsung masuk kamar. Tapi kantuk
masih belum meraja. Maka dari itu kita berdua mempergunakan waktu untuk ngobrol
seraya menunggu kedatangan sang dewa kantuk.
“ rumahku gimana jim. Enak nggak? “
“ enak banget lul, nyaman bersih damai “
“ ngomong ngomong papa mama kamu pergi Kemana sech? “
“ keluar kota
“
“ ada acara apaan? “
“ biasa. Bisnis. Mama sama papaku itu orang sibuk “
“ waktu kamu kita anterin pulang Rumah kekunci rapat. Kok kamu ngga
di tinggalin kuncinya? “
“ mama papaku orangnya emang begitu. Kalau pergi pergi pasti aku
ngga di pegangin kunci. Mungkin mereka takut hartanya bakal ku gade’in “
“ terus kalau ceritanya udah kayak gitu nasib kamu gimana? “
“ nginep di hotel “
“ enak dong “
“ ah biasa aja “
Ketika sedang asyik asyiknya ngobrol kesana kemari tiba tiba jimmy
bangun dari duduknya dan berlari terbirit birit ke toilet. Kebelet pipis
katanya. Namun selang beberapa waktu berlalu jimmy sudah kembali dan duduk di
hadapanku secara tenang
“ kamu udah punya pacar belum jim? “
“ belum. Cewek cewek sekarang pada matre semua. Kayaknya aku lebih
enak ngejomblo deh “
Uff, leganya mendengar pernyataan jimmy. Kalau saat ini dia lagi sendiri otomatis kesempatanku untuk
ada di hatinya terbuka lebar. Tapi hal itu pun juga ngga segampang ngebalikin
telapak tangan, pasalnya kita ini kan
sama sama laki laki.
“ emangnya kamu ngga ngerasa sepi sendirian seperti ini? “
“ sepi sih. Tapi ntar kalau punya cewek trus cewek itu mlorotin aku,
kan susah
juga “
“ iya juga ya “ tiga suku kata yang baru saja keluar dari mulutku
tersebut aku sertai dengan anggukan kepala
“ kamu udah punya pacar belum? “ Tanya jimmy kepadaku
“ belum “
“ emang kenapa? “
“ males “
“ berarti kita
sama sama jomblo dong? “
Aku mengangguk
mantap
“ jimmy . . . . .
. . kemarin ada seseorang yang bilang
sama aku kalau dia itu jatuh cinta sama kamu “
“ siapa? “ Tanya
jimmy dengan enteng
“ tapi setelah aku
kasih tahu orangnya kamu jangan marah yach? “
“ siapa sech? “
Tanya jimmy dengan nada penasaran
“ janji dulu “
“ iya deh aku
janji. Ayo cepet bilang siapa orangnya? “
Setelah itu aku
menarik nafas dalam dalam dan mengumpulkan segala kekuatan
“ A-K-U “ tuturku dengan tegas
Setelah mendengar
pernyataan tersebut mata jimmy terbelalak lebar. Air mukanya terlihat sock.
“ apaaaa ? “ Tanya
jimmy antara percaya dan tidak
“ iya aku
mencintaimu “
“ kenapa kamu mencintaiku?
“
“ aku gay “
Setelah itu suasana hening. Yang terdengar hanya suara jangkrik dan
dentangan jarum jam. Lelaki yang ada di sampingku juga tampak terdiam. Matanya
juga masih tetap mengawasiku. Apabila dia akan membenciku akibat peristiwa ini
aku sudah siap. Hal itu adalah resiko yang harus di hadapi
“ kenapa kamu bisa gay? “ Tanya jimmy dengan nada ketus. Mendengar
suaranya yang seperti itu aku yakin jimmy akan membenciku
“ aku ngga tahu “ jawabku takut takut. Sekilas aku mendengar hidung
jimmy menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya begitu lega.
Suasana kembali hening.
“ bagaimana kalau
aku menerima cintamu? “
“ APAAAA? “
jeritku dengan keras. Aku masih belum percaya dengan lima suku kata barusan. Manusia yang ada di
hadapanku gila kali yach?.
“ iya, bagaimana
menurutmu? “
“ yang jelas aku
seneng banget. Terus kenapa kamu berlaku seperti itu? “
“ karena aku
pingin mempunyai hubungan yang aneh. Yaitu menjalin kisah cinta dengan seorang
lelaki. Sebab selama aku menjalin hubungan dengan perempuan aku selalu
terpuruk. Karena perempuan perempuan itu menginginkan hartaku, bukan aku “
“ tapi aku ini
orangnya juga matre lho “
“ matrenya cowok
sama cewek itu beda “
“ berarti kita
sudah resmi jadi sepasang kekasih? “
Jimmy
menganggukkan kepala, dan setelah itu mata kita saling beradu pandang. Beberapa
detik kemudian tiba tiba ada sebuah setan yang menuntun bibirku dan bibir jimmy
untuk saling melumat. Kejadian ini aku nikmati dengan sepenuh hati
# # # # # # # # # # # # # # # # ## #
Pagi hari sebelum berangkat sekolah aku
menyempatkan diri untuk sarapan berama tante tona. Dan pada acara sarapan ini
sebenarnya tante tona ingin mengantarkan aku. Namun tanpa di sangka dan di duga
jimmy telah datang menjemputku. Ngomong ngomong soal berangkat ke sekolah. Dulu
aku sering di anterin jiwo dengan sepeda motor. Namun untuk saat ini jimmy
telah menggantikan posisi jiwo.
Setibanya di jalanan suasana tampak macet.
Kendaraan satu dengan kendaraan lain jaraknya sangat berdekatan, apalagi asap
knalpot yang bertebaran. Sungguh amat sangat menyesakan pernafasan. Kodisi
seperti ini juga di perparah dengan adanya pasar tumpah. Pokoknya suasana saat
ini buat aku gerah.
Sesampainya di sekolah kita telat satu jam. Maka
dari itu guru BP menghukum aku dan jimmy dengan mengelilingi lapangan sekolah
enam kali. Semenjak aku pacaran dengan jimmy hubungan kita semakin dekat.
Kemana mana selalu berdua. Setiap ada aku di situ pasti ada jimmy begitu pun
sebaliknya.
Tiga puluh menit kemudian hukuman telah berakhir.
Aku dan jiimmy segera memasuki kelas maing masing.
Jam istirahat telah tiba, suasana begitu ramai
oleh suara para siswa. Di kelas ini aku tetap duduk di kursi. Pada saat ini
entah kenapa aku begitu males untuk keluar kelas
” alul, kamu tak perhatikan kok deket banget sih
ama jimmy, emangnya kamu punya hubungan apa sama dia? ” tanya salah seorang
temanku
” dia itu sudaraku ”
” saudara apa? ”
” sepupu ”
” pantes. Wajahnya mirip banget sama jiwo ”
” emang kenapa nanya nanya soal jimmy? ”
” aku tuh
naksir dia. Comblangin dong lul ”
” ogah, jimmy itu udah punya pacar ”
” siapa
pacarnya? ”
” pokoknya ada aja ”
” yach
gagal deh puny pacar baru ” gerutunya dengan kecewa.
Selang beberapa menit kemudian pelajaran kembali
di mulai. Namun ketika waktu sudah menunjukan pukul 14:45 wib bel tanda pulang
sekolah berdering
” lul ikut ke rumahku mau ngga? ” tawar jimmy saat
kita sudah berada di jalan raya. Pada detik ini lelaki kekasihku itu menjalankan
sepeda motornya dengan kecepatan normal
” emang ada apa? ”
” ya ikut aja. Ntar ku kenalin sama mama papaku ”
” iya deh ”
Kita kembali melanjutkan perjalanan
Tiga puluh menit kemudian sudah tiba di rumah
jimmy. Suasananya nyaman banget. Di rumah ini aku bertemu dengan ortunya
” lul kenalin ini mama sama papaku ”
” alul ” ujarku seraya menjabat tangan papa mama
jimmy
” om bimo ”
” tante isa ” ujar mereka berdua secara bergantian
” alul teman sekelasnya jimmy yach? ”
” bukan. Saya adik kelasnya ”
” ouw. Pantesan wajah kamu kelihatan lebih muda ”
” om sama tante ngga kerja? ”
” lagi break ”
” liburan? ”
” enggak ”
” kamu
kenapa sech lul kok ngurusin kerjaan mama papaku? ” tiba tiba jimmy angkat
suara, nadanya terdengar sebagai seorang yang sedang protes
” emang ngga boleh? ”
” ngga ”
” kalau ngga boleh ya udah. Mendingan sekarang aku
diem aja. Puas ? ! ”
” puas sih puas. Tapi kamu kok pengalah gitu sech?
”
” siapa bilang aku pengalah. Aku tuh di rumah kalau
lagi debat sama jiwo mulutku jadi burung beo tauk ”
” bo-ong ”
” ngga percaya ya udah ”
Perbincanganku dengan jimmy akhirnya mandek ketika
tante isa mengajukan pertanyaan seperti ini
” saudara alul sekarang umur berapa? ”
” dua puluh tujuh ”
” kakak? ”
” bukan. Adik sepupu. Dia udah nikah, sekarang di
kalimantan ”
” kamu kalau tinggal sama tante tona. Terus orang
tua kamu kemana lul? ” kali ini giliran jimmy angkat bicara
” udah meninggal ”
” udah lama? ” tanya om bimo antusias
” waktu aku masih kecil om ”
” ouw ” ketiga orang yang ada di hadapanku
langsung memebulatkan bibir.
Selang beberapa waktu kemudian datang seorang
perempuan tua menghampiri kita. Wanita ynag sudah berkeriput itu jalannya sudah
tidak tegak namun juga tidak terlalu bungkuk
” pak bimo, bu bimo makan siang sudah siap ”
tuturnya dengan lembut.
” iya mak ”
” kamu uadh makan jim, lul? ”
Aku dan jimmy menjawab pertanyaan tersebut dengan
gelengan kepala
” belum ”
” ya udah kalau gitu kita makan bareng yuk! ”
” ayuk ”
Lima menit kemudian aku, om-bimo, tante isa, dan
jimmy sudah duduk manis di ruang makan. Di hadapan kita berbagai makanan enak
dan lezat sudah saling berlomba berjejal masuk mulut. Dan ketika air putih
sudah memasuki kerongkongan mulutku langsung sendawa tanpa aturan
” kamu nggak kursus jim? ” tanya om bimo seraya
mengunyah makanan. Ku lihat di dalam mulutnya masih penuh dengan nasi dan
prajuritnya
” enggak pa, katanya libur dulu. Cos gurunya
bepergian ”
” kemana? ” kali ini giliran tante isa angkat
bicara
” nggak tahu ” jawab jimmy dengan mengangkat bahu.
Dari arah kebun tiba tiba aku melihat ada dua ekor
kupu kupu yang berterbangan sambil berkasmaran. Melihat pemandangan ini entah
kenapa aku juga ingin seperti mereka, berkasmaran berdua hanya dengan jimmy sebastian
alam
” alul malam ini kamu nginep di sini yach? ” tawar
jimmy membuyarkan lamunan. Mendengar perkataannya tersebut aku merasakan
kebahagiaan yang menyenangkan
” emang kenapa? ” tanyaku secara sok jual mahal
” gantian, kemarin aku kan udah nginep di rumahmu.
Sekarang gantian kamu yang nginep di rumahku ”
” iya lul, kamu nginep di sini aja biar jimmy ada
temennya ” tambah tante isa dengan nada antusias
” iya deh tapi aku hubungi tante tona dulu yach? ”
” emang kenapa? ”
” biar ngga cemas ”
” okelah kalau begitu ”
Setelah itu aku menuju ke arah telfon rumah dan
memencet mencet nomor hap tante tona. Ketika sudah tersambung
” tante malam ini aku nginep di rumah jimmy yach?
”
” emang kenapa? ”
” di suruh nemenin jimmy. Papa mamanya mau ke luar
kota ”
” iya deh ”
KLIK sambungan terputus
” gimana lul?, boleh ngga? ” tanya jimmy antusias
” boleh ” jawabku sembari mengangguk
” ya udah kalau gitu mama sama papa pergi dulu
yach? ”
” oke ma, pa, ”
” om sama tante pergi dulu ya alul ”
” iya om, tante ”
” semoga betah yach di sini ”
Aku mengangguk
Lima menit kemudian di rumah ini sudah sepi, yang
ada hanya aku dan jimmy. Sedangkan perempuan tua tadi sudah pulang ke rumahnya
” kita jalan jalan yuk lul ”
” kemana? ”
” ada deh ”
” masak pake sragam sekolah? ”
” ganti dong ”
” aku ngga bawa baju ganti ”
” pake baju ku aja ”
Dan tak lama kemudian kita berdua sudah mengendarai
sepeda motor di jalan raya.
Pada detik ini entah mengapa jimmy jadi aneh. Ia
menjalankan sepeda motor dengan kecepatan yang menegangkan, dalam kurung ngebut.
Waktu serasa berjalan begitu cepat. Ketika jam
tangan sudah menunjukkan pukul 14:00 wib aku dan jimmy sudah tiba di swalayan
terkemuka. Pertama kali memasuki tempat ini rasa panas yang terjadi karena suhu
di luar langsung di kikis habis oleh suhu ac yang sejuk
” kita main game yuk lul! ”
” ayuk ”
” main game apa? ”
” terserah ”
” gimana kalau yang ini aja ”
” oke ”
Lima menit kemudian aku dan jimy sduah sibuk
dengan permainan tersebut. Anggota tubuh kita begitu trampil mengoperasikan
game. Namun selang tiga puluh menit berlalu kita sudah merasakan bosan, maka
dari itu kita segera enyah dari swalayan ini.
Saat kita berdua sudah berada di jalan raya jimmy sebastian
alam menjalankan sepeda motornya dengan tidak ngebut. Pada siang ini suasana
jalan raya tampak lancar. dalam kurung tidak macet. Sepanjang mata memandang,
berbagai macam aneka toko berdiri dengan angkuh, lalu beberapa pejalan kaki
yang ada di trotoar juga menambah ramai suasana kota, selanjutnya juga ada
pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di sembarang tempat. Melihat
kondisi ini aku hanya bisa menikmatinya saja.
” kita mau kemana lagi lul? ”
” terserah kamu deh. . . . eh ke pantai yuk! ”
” oke ”
Sepeda motor masih di jalankan dengan kecepatan
rata rata. Angin yang berhembus dengan cukup kencang menampar nampar pipiku
dengan lembut, akibat hal ini tanpa terasa mataku mengeluarkan air. Sedangkan
tanganku yang saat ini sedang melingkar di perut jimmy tiba tiba ku pergunakan
untuk mengitik itik pinggangnya, otomatis lelaki yang ku cintai itu menggeliat
hebat
” awww . . . geli lul ”
” enak yach? ”
” enggak ”
Hari ini aku adalah burung yang tebang riang
Sayapku
utuh mengepak sempurna.
Tanpa
takut jatuh berpeluh, Aku berkelana menyapa awan di pangkal siang
Detik ini sepasang merpati terbang riang merenda cinta
Mereka
bebas, lepas, dan tersenyum puas
Detik
ini sepasang merpati terbang riang merenda cinta
Tak
terhadang pandang oleh watak jalang dan tabiat bangsat
Waktu berjalan serasa begitu cepat. Tanpa terasa
kita sudah sampai di pantai. Pertama kali menginjakkan kaki di pasir mataku
langsung di suguhi ombak berdebur yang memecah batu karang, dan ketika mataku
memandang ada bangku kosong di bawah sebuah pohon aku langsung mengajak jimmy
untuk ke tempat tersebut
” kamu kenapa sech jim kok nerima cintaku? ”
tanyaku di antara deburan ombak dan desiran angin. Jimmy yang mendengarkan
pertanyaanku hanya menampilkan wajah kaget
” emang kenapa?, ngga boleh? ”
” bukannya nggak boleh. Aku tuh Cuma pingin tau
aja. apa sech alasanmu nerima cintaku? ”
Setelah itu jimmy sebastian alam mengalihkan
pandangan padaku. Mataku dan matanya sudah sama sama saling menatap
” aku milih kamu karena aku pingin punya hubungan
lain, hubungan aneh, hubungan yang ngga seperti biasanya, dan hubungan itu bisa
terjadi hanya dengan cara aku pacaran dengan lelaki ”
” terus apa kamu cintai aku?, jauh di dalam lubuk
hatimu? ”
” kenapa
kamu nanya begitu? ”
” jawab jim
”
” jelas-lah aku cinta kamu. Kalau nggak mana
mungkin aku nerima cintamu ”
Detik detik berikutnya aku bisa bernafas lega
karena rasa penasaranku telah terjawab.
Di sekitar kita berdua ombak masih berdebur, angin
masih berdesir, dan laut pun masih biru. Ketika matahari sudah akan terbenam.
aku muhamad alul dan jimmy sebastian alam pergi dari pantai indah ini.
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
#
Malam telah tiba mengusir siang dari singgasananya
secara paksa. Malam ini aku berada di kamar jimmy sedang melemaskan perut,
karena barusan makan banyak. Jadi bisa di bilang pada saat ini aku tengah
kekenyangan. Akibat hal ini kontan saja aku mengalami tekanan batin (cieeeeeh
sok dramatis). Dari arah pintu tiba tiba muncul sosok jimmy. Di tangannya ada
sebuah kaset cd berwarna polos
” cd apaan itu jim? ” tanyaku untuk memnghilangkan
penasaran
” ada aja ” jawab jimmy hanya dengan dua huruf.
Setelah itu jimmy langsung menghampiri vcd player dan terjadilah semuanya. Aku
kaget sekaligus sock. Cd itu adalah cd film orang dewasa. Porno juga ini anak,
gumamku dalam hati. Namun walau begitu aku juga menimati tayangan tersebut hehehe
” emangnya kamu ngga di marahin nonton kayak gini?
”
” di marahin lah ”
” terus kenapa masih nglakuin? ”
” mereka kan ngga tahu ”
” dasar ”
” biarin yang penting enak . iya nggak? ”
” iya juga sih. Ngomong ngomong kamu sering nonton
kayak begini? ”
” seminggu tiga kali ”
” porno banget kamu ”
” udah lah ngga usah banyak cing cong mending lhat
aja. Lagi seru tuh ”
Melihat tayangan di depan mata aku ngga tahu harus
berexspresi bagaimana. Jijik, marah, seneng, malu atau geli. Tapi yang pasti
aku merasa bahagia karena malam ini bisa berduaan dengan jimmy sebastian alam.
Ketika sedang asyik asyiknya nonton film itu,
bibirku tanpa pikir panjang langsung ku pergunakan untuk melumat bibir jimy,
lelaki itu pun membalas. Aku begitu bahagia merasakan semua ini, nampaknya
jimmy pun juga begitu. Namun selang enam detik berlalu tiba tiba saja aku
merasakan sebuah keanehan. Bibirku langsung ku lepaskan secara paksa.
” kamu belum mandi yach? ” tanyaku dengan sedikit
jengkel
” belum ” jawab jimmy enteng
” sialan. Bilang dong kalau belum mandi. Biar ngga
sia sia nyrobot bibirmu ”
” salah kamu sendiri pakai srobot srobot segala ”
” alah. Buktinya kamu di srobot juga diem aja ”
” mandi yuk ” ajak jimmy mengalihkan topik
” bareng ”
” he-eh ” jimmy mengangguk
” enggak ah ”
” huuuhhh kamu kok crewet banget sech ”
Setelah itu tanpa permisi jimmy langsung
menyeretku ke kamar mandi dan melucuti pakaianku satu persatu. Selang waktu
berlalu kita berdua sudah sama sama telanjang dan mengguyur tubuh dengan air
yang mengalir dari shower.
Waktu serasa berjalan begitu cepat. Ketika jam
dinding sudah menunjukkan pukul 23:30 wib, di luar sana bulan tengah purnama,
sedangkan di kamar ini aku dan jimmy sudah sama sama berlayar ke pulau kapuk.
# # # # # # # # # # # # # # # # ## # #
LIMA BULAN KEMUDIAN
Selama mengarungi kisah ini aku dan jimmy banyak
mengalami hal hal indah, hal hal jelek dan berjuta hal hal lain yang pastinya
mampu mmembuatku terkesan. Selama lima bulan menjalani masa pacaran, tidak ada
seorang pun yang mengetahui hubungan kita. Yang mereka tahu aku dan jimmy saudara
sepupu
Pagi ini aku dan tante tona tengah sarapan.
Suasana sangat cerah dan indah
” alul kamu tahu nggak? ” tanya tante tona
mengawali perjumpaan
” tau apa tante? ” tanyaku balik dengan wajah
penasaran
” kemarin jiwo kan telfon. Dia cerita sama tante ”
” ceritanya gimana? ”
” katanya saat ini nita sedang hamil ”
” tante bakalan punya cucu dong ”
” iya ”
” terus? ”
” katanya hamilnya udah lima bulan ”
” terus? ”
” nabrak tembok ”
” ah tante ini bisa aja ”
” habisnya kamu bilang terus terus sech kayak
kernet bis aja ”
Ketika sedang asyik asyiknya sarapan dari arah
luar tiba tiba jimmy muncul dengan sepeda motornya. Akibat hal ini lekas lekas
aku menyelesaikan sarapan.
Setibanya di jalanan suasana begitu macet. Antara
kendaraan satu dengan kendaraan lain jaraknya sangat berdekatan. Jimmy yang
menangkap kecemasan wajahku lewat spion langsung bereaksi
” kamu kenapa lul kok gugup gitu? ”
” aku takut telat masuk sekolah ”
” ngapain takut? ”
” ntar di strap ”
Setelah itu
sepeda motor jimmy masih berjalan. Suasana macet ini semakin lama semakin
membuatklu resah. Dan ketika sampai di sekolahan kita langsung di sambut oleh guru
bp.
” kalian berdua ngapain terlambat? ” tanya sang
guru dengan tegas
” jalanan macet pak ”
” alah alesan aja. Sekarang kalian berdua keliling
lapangan enam kali ”
” baik pak ”
Huhhh semalem mimpi apa sech kok bisa kena sial
kayak gini
” capek jim? ” tanyaku ketika sudah memasuki putaran
ke lima
” jelas. Kaki ku rasanya mau putus nech ”
” sama, kakiku juga udah soak nech ”
Selang lima belas menit kemudian hukuman sudah
selesai
” sekarang kalian masuk kelas, besok besok jangan
terlambat lagi ” perintah guru bp dengan tegas
” baik pak ” jawabku dan jimmy dengan tegas pula
# # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # #
# #
Teeeeeeeeeeeettttttttt teeeeeeeeeeettttttttttttttt
teeeeeeeeeetttttttttttttt
Bel tanda istirahat sekolah berbunyi sebanyak tiga
kali. Ku lihat di depan kelas ada sosok jimmy sebastian alam yang datang
menghampiriku
” ke kantin yuk lul! ”
” ayuk ”
Selama dalam perjalanan dari kelas ke kantin
banyak para siswa yang memandangi kita dengan pandangan aneh. Selah olah aku
dan jimmy adalah makhluk yang menjijikkan. Akibat hal ini kontan saja aku mengalami
sebuah perasaan yang tidak mengenakkan
” jimmy, lihat deh. Anak anak ngliatin kita tuh.
Biasanya ngga kayak gini deh ”
” alah
biarin aja. Paling naksir kita ”
Mendengar perkataan jimmy ada sedikit rasa kelegaan
di dalam dada. Namun tiba tiba saja ada yang berteriak seperti ini
”
ooowwwweeeeei ada pasangan homo ”
Namun aku tak perduli, mungkin saja anak itu
bercanda.
Ketika sudah tiba di kantin aku langsung memesan
pangsit dan duduk di bangku untuk menyantapnya. Ketika mataku ku tolehkan
kesana kemari aku langsung terbelalak kaget saat menemukan sebuah poster yang
ada di dinding. Poster itu bergambar sosokku dan sosok jimmy yang sedang
berciuman, dan di bawahnya terdapat tulisan seperti ini JIMMY SEBASTIAN
ALAM DAN MUHAMAD ALUL ADALAH PASANGAN HOMO MASA KINI PALING SERASI.
” jimmy lihat deh ” perintahku kepada sang
kekasih. Setelah melihat yang di maksud exspresinya pun juga sama denganku.
Sock berat. Ya tuhan apa maksud semua ini?. Siapa yang melakukannya?, siapa
yang mengetahui kalau kita ini adalah pasangan kekasih?. Mengapa hal ini harus
terjadi ya tuhan?.
Beberapa menit kemudian berbagai cibiran dan
olokan datang dengan tanpa aturan
” si jimmy itu gila kali yach. Orang se-keren itu
kok mau pacaran sama laki laki ”
” aku heran deh, di sekolah kita kan banyak cewek
cantik. Mereka malah milih cowok buat di jadiin pacar ”
” pantesan dari dulu lengket banget. Ternyata
jimmy sama alul homo ”
” ibunya dulu ngidam apa yach kok bisa bisanya
ngelahirin seorang anak yang kayak gitu? ”
” dulu bilangnya jimmy itu saudara sepupunya, e e
engga taunya pacarnya ”
” heran yach. Di jaman secanggih ini kok masih ada
pasangan homo? ”
” huahahahahuahahahauhahaaaa ”
Cibiran itu berseliweran kesana kemari dengan
tanpa aturan. Akibat peristiwa ini aku merasakan malu yang amat sangat. Aku
nggak tahu musti menyembunyikan muka di mana. Begitu pula dengan jimmy. Sedari
tadi ku lihat wajahnya tampak pucat pasi.
HARI - INI – ADALAH - HARI – SIAL - BAGIKU
# # # # # # # # # # # # # # # # #
Semenjak peristiwa tersebut hubunganku dengan jimmy
agak merenggang. Jika dulu ia sering memboncengku dengan sepeda motor setiap
berangkat sekolah, kini sudah tidak lagi. Hal itu bisa terjadi mungkin karena
dia malu berdekatan denganku. Ya tuhan aku ngga mau mengalami hal seperti ini.
Aku ngga mau bila jimmy harus pergi dari hidupku. Tapi bila ia dekat denganku
semuanya pasti akan menjadi aib. Untuk saat ini yang lebih baik mungkin aku
harus membuat jarak dengannya. Biarkanlah jimmy menenangkan diri untu
memikirkan solusi apa yang harus dilakukan guna menyelesaikan persoalan cinta
terlarang ini. Tolonglah aku ya tuhan
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
# #
Pada suatu hari sosok jimmy tidak terlihat di smk
pakudewa. Menurut teman teman sekelasnya jimmy tidak masuk sekolah dengan tanpa
keterangan atau alpha. Semula aku tidak terlalu resah. Mungkin dia bolos atau
ada acara mendadak. Namun setelah seminggu berlalu. Jimmy tetap tidak masuk.
Akibat peristiwa ini otomatis aku menjadi ketar ketir. Kemana sech anak itu
perginya, gumamku dalam hati.
Untuk mencari jawaban akhirnya aku datang ke
rumahnya. Sesampainya di tempat tujuan rumah jimmy sepi. Di sini sama seklai
tidak ada tanda tanda kehidupan. Setelah itu aku langsung bertanya pada
tetangga sebelah
” om bimo sekeluarga kemana yach? ”
” pindah dik ”
” pidah kemana? ”
” saya kurang tahu. Kalau boleh tahu adik ini
siapa? ”
” saya temennya jimy ”
” nama adik alul? ”
” iya memang kenapa? ”
” kemarin sebelum mas jimmy pergi ia nitip surat
sama saya. Sebentar saya ambilkan dulu suratnya ”
” iya ”
Lima menit kemudian surat yang di maksud sudah ada
di tanganku. Ketika aku membacanya aku sungguh tidak percaya. Surat yang isinya
satu bauh kalimat bertuliskan ” LUPAKAN AKU ”
mampu membuatku menitikkan air mata. Perih sekali.
# ## # # # # ## # # # # # # # # # #
Malam ini langit tampak mendung, semendung hatiku
yang tengah patah hati. Karena seseorang yang aku cintai telah pergi tanpa
pesan. Ya tuhan kenapa sech setiap cintaku dengan seorang lelaki harus kandas
di tengah jalan. Kenapa ya tuhan?. Jiwo dan jimmy adalah dua lelaki yang pernah
memekarkan cinta dalam hati, namun dalam sekejap mereka juga melayukan cinta
itu.
Syair ini entah berjudul apa
Aku
pusing bila harus menuliskannya
Namun yang pasti satu tersurat
sebuah kisah gila yang sudah lama tersirat
yaitu tentang cintaku yang di pergunjingkan khalayak
Pada saat ini di tanganku ada foto foto yang menggambarkan
kebersamaanku dengan jimmy. Memandangi foto itu tanpa terasa pikiranku
menerawang ke masa lalu. Yaitu ke sebuah masa yang menceritakan bahwa aku dan
jimmy tengah menjadi sepasang kekasih. Akibat peristiwa ini tiba tiba saja aku
mengeluarkan air mata, perasaanku pun mendadak bersedih.
Dari arah meja belajar aku mendengar ada siaran
radio yang menghibur. Pada saat ini acaranya adalah curhat kita.
” hai listener, aku balik lagi nech di ruang
dengar listener semua. Kabarnya baik baik dong yach?. Selama satu jam ke depan
”CURHAT KITA” bakal ngebarengin listener semua dengan lagu lagu dan kisah
menarik. Kalau saat ini listener lagi punya problem silahkan gabung di curhat
kita ”
Setelah itu aku langsung berinisiatif untuk ikut
interaktif di acara tersebut
” oke. Kalau gitu langsung terima telfon pertama ”
KLIK
” halo ”
” halo ”
” what is your name? ”
” alul ”
” dimana kamu lul? ”
” jl. Cendrawasih ”
” oke langsung ceritanya ”
” saat ini aku sedang sedih ”
” kenapa? ”
” orang yang aku sayangi pergi tanpa pesan,
padahal aku cinta mati sama dia ”
” kenapa kok bisa pergi? ”
” mungkin karena kejadian di sekolah kemarin ”
” kejadiannya kayak apa sech? ”
” lebih baik aku ngga cerita masalah itu ”
” oke deh alul, kira kira ada pesan ngga buat yang
kamu sayangi itu? ”
” ada. Buat jimmy . . . . . . . . ”
” namanya jimmy? ” tanya sang penyiar radio
memotong pembicaraan
” iya ”
” kalian lelaki? ”
” iya ”
” homo? ”
” iya ”
” ya udah pesennya apa? ”
” buat jimmy aku hanya bisa bilang. Aku cinta mati
sama kamu ”
” udah gitu aja alul? ”
” iya mas ”
” tanks yach atas gabungannya ”
” sama sama ”
KLIK. Telfon tertutup
Dari arah jendela tiba tiba ada angin yang
berhembus kencang, lalu menampar pipiku dengan lembut.
# # # # # # # # # # # # # # # # #
Keesokan harinya aku memutuskan untuk meninggalkan
kota ini. Hal ini kulakukan agar aku bisa meninggalkan sekaligus melupakan
semua kenangan yang pernah terjadi. Rencananya aku ingin pindah sekolah ke luar
kota sekaligus ngekost. Lagian bila aku tetap bertahan di sini aku akan malu.
Sebab di smk pakudewa namaku sudah terkenal sebagai seorang hombreng
” kenapa seh lul kamu kok pingin pindah. Ngekost
lagi? ” begitulah pertanyaan tante tona saat aku mengutarakan keinginan
” alul pingin mandiri tante ” jawabku dengan empat
huruf
” terus nanti tante sendiiri dong? ”
” alul tahu itu. Tapi pleeeeaaassseee tante. Alul
pingin pindah. Boleh yach? ” pintaku dengan segenap permohonan di tambah
rayuan. Awalnya tante tona ngga setuju, tapi setelah aku ngotot dengan tenaga
super power akhirnya tante luluh juga.
” nanti di sana hati hati ” pesan tante tona
dengan bijak
” oke. Tante tenang aja deh ”
Dan detik detik berikutnya aku sudah bersiap siap
untuk menjalankan rencana ini.
Di mataku ada resah tak terungkap
Aku ingin kau tahu
Tapi bedebah
Kau terus asyik dengan cinta pencipta resah
Dan kau pun tak mau tahu tentang jerit penyayat pekat
Coba kau tolehkan kepala sedikit saja
Di sini ada aku yang menderita
Di sini ada aku tengah menangis
Di sini ada aku bertampang kusam
Tiap hari ku kais harap di tumpukan kehampaan
Tapi tak satu pun pernah kudapatkan
Tiap hari ku cari mimpi pada puing cinta yang berserak
Tapi tak secuil pun ku temukan
Please help me
Bersandinglah di sampingku walau tak mungkin
# # # # # ## # # # # ## # # # # #
Tanpa terasa sudah seratus dua puluh delapan hari
aku meninggalkan rumah tante tona untuk indekost. Dan selama seratus dua puluh
delapan hari itu aku masih belum bisa melupakan wajah jimmy sebastian alam. Setiap
ia hadir dalam pikiranku aku selalu menangis dengan pilu. Namun tangisan itu
bukanlah tangis kesedihan dan bukan pula tangis kebahagiaan. Tapi hal itu
adalah sebuah tangis yang aku sendiri tidak tau artinya.
Seperti kapas terhempas angin
Begitulah jalan hidupku
Terombang ambing nasib
Tanpa kepastian dan kejelasan
Hidup di dunia terasa bosan
Apalagi mati
Sungguh menyeramkan
Bekal amal belum cukup
Dosa dosa terus bertumpuk
Semuanya terlalu aneh bila berjalan
Pagi ini ketika aku sedang persiapan mandi tiba
tiba tante tona telfon. Aku di suruh pulang karena nita telah melahirkan.
Anaknya laki laki. Nita melahirkan di rumah sakit dekat rumah tante tona. Dia
tidak ingin melahirkan di kalimantan.
Ngomong ngomong soal cucu tante tona aku yakin dia
pasti berwajah sempurna. Pasalnya jiwo dan nita itu kan cakep banget.
Beberapa waktu kemudian aku sudah tiba di rumah
tante tona. Pertama kali menginjakan kaki aku langsung di sambut oleh tante
tona yang tampak sibuk mengurusi cucunya. Aku yang selama ini sangat suka denga
anak kecil tanpa basa basi langsung mencium anaknya jiwo. Bayi kecil itu begitu
tampan. Wajahnya mirip dengan nita tapi rambutnya mirip jiwo. Aku yang merasakan
lelah di sekujur tubuh setelah itu langsung beranjak ke kamar. Namun
sesampainya di ruang tamu aku begitu terpana dan tercengang. Pasalnya di
ruangan ini ada sosok jimmy sebastian alam yang tengah berbincang bincang
dengan jiwo dan nita. Di sisi jimmy ada sosok perempuan yang sangat asing
bagiku. Ya tuhan apa maksud semua ini?. Kenapa engkau kembali mempertemukan aku
dengannya?, padahal sedikit demi sedikit aku sudah mulai melupakannya.
” mas alul baru dateng? ” tanya jiwo membuyarkan
keterpanaan
” i . . ii . . iiya ” jawabku gugup
” mas alul kenalin ini . . . . . . ”
” aku udah tahu kok. Dia jimmy. Kakak kelasku ”
ujarku memotong pembicaraan nita
” wanita itu siapa jim? ” tanyaku pada mantan
kekasih
” dia istriku, namanya muna ”
DEG. Ya tuhan berarti jimmy udah nikah. Kamu tega
banget jim nyakitin aku seperti ini.
” kamu ada perlu apa jim kesini?, mau ketemu aku?
”
” enggak. Aku mau lihat bayi mba nita ”
” terus kamu sama nita punya hubungan apa? ”
” aku ini adiknya mbak nita, jadi jimmy ini iparnya
” timpal muna dengan jelas. Sangat jelas
Akibat peristiwa ini aku ngga tahu mesti bagaimana.
Marah, sebel, atau kecewa. Pasalnya dua lelaki yang aku cintai di ambil oleh
dua orang wanita yang masih saudara kandung. Yaitu muna dan nita.
” aku ke kamar dulu yach, badanku capek nech ”
sesampainya di kamar aku langsung membenamkan wajah ke dalam bantal. Sayup sayup terdengar suara cicak yang sedang menyanyi. Suasana siang ini terasa begitu panas. Udaranya yang begitu gerah langsung ber-efek pada tubuhku yang langsung keringetan. Mataku yang masih terbenam dalam bantal tanpa terasa mengeluarkan air. Aku ngga tahu apa arti tangisan ini, mungkinkah karena pertemuanku dengan jimmy.
KRIIIIIEEEEEEEK. Tiba tiba pintu terbuka, sekilas
aku melihat siluet tubuh jiwo dan jimmy dari tembok. Mau apa mereka berdua
kesini?
” kamu lagi ngapain lul? ”
” nangis ” jawabku seraya bangun dari tidur
” nangis kenapa? ” kali ini giliran jiwo yang angkat bicara
” aku hancur ngliat lelaki yang ku cintai
bermesraan dengan istrinya ”
” mas alul masih cinta sama aku? ”
” ngga. Semenjak kamu ke kalimantan aku udah ngga
ada rasa lagi sama kamu. Tapi rasa ini untuk jimmy ”
” kenapa sech lul kamu tetep kayak gini. Di rubah
dong ”
” kamu juga gitu jim. Kenapa waktu itu nerima
cintaku? ”
” karena hal itu sebagai bentuk pelampiasan ”
” maksudnya? ”
” waktu itu aku sedang patah hati, karena setiap
wanita yang yang mnejadi pacarku selalu mengincar hartaku, aku capek di
perlakukan seperti itu. Sampai pada suatu hari kamu datang dengan cinta itu,
karena aku pingin cinta yang tulus aku pun menerimanya dengan senang hati.
Mungkin saja dengan menjalani hubungan tersebut siapa tahu kesedihanku bisa
hilang. Sedangkan untuk muna. Sebelum aku bertemu kamu aku sudah bertunangan
sama dia ”
” kamu jahat banget jim ”
” maafin aku lul ”
Kau adalah kumbang yang datang menyapa kembang
Waktu kau hisap madu ini aku begitu bahagia
Namun waktu kau pergi tanpa pesan
Aku menangis pilu bagaikan di sayat sembilu
Di ruangan kamar ini masih ada tiga lelaki yang
membicarakan masalah cinta anehku. Dan dua di antaranya masih setia menasehati
agar aku menghilangkan penyakit cinta lelaki ini.
” mas alul mau ngga kita kenalin sama cewek? ”
” siapa dulu ceweknya? ”
” mau ngga? ”
” iya deh ”
Setelah itu dari arah pintu muncul seorang cewek
sebayaku yang tampak seksi. Namun ketika wajahnya ku perhatikan dengan lebih
seksama aku begitu terpana dan tercengang. TASIA?. Musuh bebuyutanku di smk
paku dewa ini mau di jadikan cewekku?, yang bener aja.
” HEEHHHH nenek lampir ngapain kamu kesini? ”
” mau ketemu calon pacar ”
” aku calon pacarmu. Mau apa kau? ”
” cuiiiihh najis. Bisa mati berdiri kalau aku Jadi
pacaramu ”
” kamu kalau ngomong ati ati ye. Tak tabok mulutmu
bisa perot ”
” emangnya kamu mbah dukun? ”
” kalau iya emang kenapa? ”
” dukun beranak kali ”
” sembarangan aja, lagian aku juga ngga bakalan
sudi punya pacar kamu. Bawel, rewel, endel, bengal lagi ”
” dasar cowok homo ”
” dasar cewek bengal ”
” wesweswesewesw ,
,. . . . . . . iayf;owqeyct
3 / . . . . . blablablabalb . . . . . .
”
” oiwycbwu;qrtqw . . . . . . . qavtcier ”
” qlwioycrb;owt .
. . ..................... . . ”
” weswesewesewbv h . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . ”
adu mulut antara aku dan tasia masih berlanjut.
Sebelum aku pindah dari pakudewa, semua siswa
beserta gurunya sudah tahu kalau aku dan tasia adalah anjing dan kucing. Setiap
bertemu dimana pun selalu ada saja yang bisa membuat kita berantem.
Ku lihat dari kaca lemari wajah jiwo tampak begitu
kecewa. Hal itu bisa terjadi mungkin karena ia gagal menjadikan aku supaya bisa
berpacaran dengan seorang perempuan. Salah sendiri sech, menjodohkan dengan
musuh bebuyutan hehehe. Tapi jujur, sebenarnya tasia itu manis juga lho . . . .
. seperti diriku huahahaahahahha.
Lembaran masa resah telah ku tutup rapat rapat
Ia ku bakar habis dan terpendam dalam angan tak teringat
Aku lelah
Aku tak sudi lagi mengenangnya di pikiran
Biarlah semua berlalu dan menjadi sejarah
Sekarang ini di sini
Tepat di titik aku berpijak
Langkah baru ku amat tepat untuk menapak
Senyum baru ku serasa ringan bertahta di pangkuan
Ia mengembang indah bak burung yang sayapnya mengepak
Aku lega
Nafasku plong
Hidupku adalah hidup seperti hidup sesungguhnya
Dan dunia di depanku adalah dunia yang masih di jejali
sejuta tanda tanya.
THE END
Jember, februari 2007