Minggu, 21 November 2010

cerpen " TIGA PEREMPUAN PELACUR "

Malam ini warna langit tampak kusam, tidak cerah juga tidak menarik. Persis denganku. Ketika sudah tua tidak ada lagi yang indah untuk di lihat. Para lelaki bejat pun juga ogah menggodaku, apalagi meniduri. Mimpi. Beda saat aku masih muda, saat masih montok dan bahenol. Daya pikat yang ku miliki bisa memuaskan semuanya. Dalam satu malam saja uang sejuta bisa masuk kantong dan masih di tambah dengan kenikmatan sangat menjajikan. Tapi itu dulu saat usiaku dua puluh lima tahun, saat aku menjadi pelacur kelas kakap di café markanah, saat semua lelaki saling berlomba meniduriku, dan saat dunia permesuman merengkuh kehidupanku.
Sudahlah. Sekarang usiaku tujuh puluh tahun. Masa suram itu sudah empat puluh lima tahun terlewati. Tapi hatiku masih sakit bila terus mengingatnya. Di usia seperti itu seharusnya aku bahagia dengan anak dan suami. Tapi nyatanya aku malah menjadi kupu kupu malam. menjadi sampah masyarakat yang tidak berharga sama sekali. Sungguh menyakitkan.
Pada usia dua puluh tiga tahun aku menikah dengan mas toni gunaya akbar, kita berdua sangat bahagia menjalani semuanya, apalagi oleh bapak mas toni kita di beri kado rumah senilai lima milyar. Pada saat itu aku bagaikan permaisuri di tengah tengah istana yang bisa melakukan apa saja sesuka hati. Satu tahun kemudian kebahagiaan semakin berlipat dengan hadirnya asti. Anak perempuan yang lahir dari rahimku. Peristiwa seperti ini juga di tunjang dengan materi yang melimpah ruah. Usaha mas toni yang bergerak di bidang makanan dan minuman sukses besar, cabangnya tersebar di seratus delapan puluh kota, omsetnya pun mencapai lima koma lima trilyun perbulan. Sungguh sesuatu yang menakjubkan bukan?.
Namun keindahan ini hanya sementara, karena mas toni di tipu oleh salah satu rekannya yang bernama anton. Semua asset berharga seperti rumah, perusahaan, tanah dan lain sebagainya berhasil di ambil alih dengan curang. Satu helai benang pun tak di sisakan untuk kita. Sungguh serakah.
Kejadian ini membuat mas toni sock, terpuruk, dan jatuh miskin. Ia pun tidak kuat menanggung semua beban. Hingga pada akhirnya tubuhnya drop perlahan lahan. WAFAT.
Aku yang waktu itu baru berumur dua puluh lima tahun, linglung tak tau harus bagaimana. Setiap hari asti selalu merengek minta ini itu. Padahal persediaan uang sudah tipis, barang barang yang bisa di gadaikan pun sudah habis. Aku stress. Kalau begini caranya labih baik aku mati saja.
Namun tanpa di duga maskanah datang ke hadapan, teman masa smp ku itu memberikan pekerjaan di kafenya sebagai pelacur. Aku pun menerima, karena waktu itu aku sangat bingung dan tidak bisa berfikir jernih.
CUKUP.
Aku ngga’ mau lagi mengingat semua ini, sungguh menyakitkan. Namun yang lebih menyakitkan, anakku (asti) dan cucuku (rina) berani mengikuti jejakku. Mereka berdua juga berani mengambil langkah memasuki dunia permesuman. Menjadi pelacur.
“ ibu, sudah malam kok belum tidur ? “ Tanya asti dengan tiba tiba, lamunanku pun buyar
“ belum nak, ibu belum ngantuk “

@ @ @ @ @ @ @ @ @

Namaku asti widyawati, usiaku sudah empat puluh enam tahun. Banyak orang bilang aku masih cantik, Segar, dan indah. Kata ibu, kecantikan ku ini adalah warisan dari wajah ganteng bapak yang selama hidup tidak pernah ku lihat. Foto beliau pun hingga detik ini tidak ada yang terpampang. Sungguh ironis. Karena keindahan yang ku miliki ini, banyak para lelaki duda menanti harapan, Ingin menjadikanku sebagi pasangan di hari tua, ataupun sekedar menjadi teman dalam suka dan duka. Namun aku tak bisa mnanggapi mereka, aku takut dengan masa lalu yang terus bersemayam, aku pun juga takut dengan kisah yang telah ku alami. Aku ini orang kotor, najis. Tidak pantas untuk mereka. Aku ini mantan pelacur.
Saat usiaku dua puluh dua tahun, aku bertemu dengan wiryo kusuma anggari. Kita berdua menjalani masa pacaran dengan sangat bahagia. Setiap hari wiryo selalu memberikan kebahagiaan pada hidupku. Dia itu adalah orang yang romantis, perhatian dan kebapakan. Bila bulan purnama tiba ia selalau mengajakku ke pantai, menyanyikan lagu ciptaannya yang di iringi gitar akustik. Sungguh indah.
Sampai pada suatu ketika antara sadar dan tidak. Kita bedua melakukan hubungan terlarang, wiryo merenggut keperawananku dengan sangat berani. Aku bingung, takut, dan tak tau harus bagaimana.
“ kalau kamu hamil, aku pasti bertanggung jawab “ begitulah janji manisnya kepadaku, aku pun hanya bisa percaya.
Setelah pada akhirnya aku benar benar hamil. Wiryo menemui ibu untuk melamar. Dia datang untuk bertanggung jawab atas semua ini. Ironisnya ibu malah menolak. Sebab ibu sudah mengenal reputasi wiryo yang sebagai anak nakal.
Lelaki dua puluh tujuh tahun itu adalah anak pengusahawan besar. Sebagai pemuda yang tumbuh di keluarga super sibuk, wiryo jadi kurang perhatian. ia pun tumbuh menjadi pemuda brandalan. Setiap hari kerjanya judi, mabok, dugem, balapan liar, dan lain sebagainya. Sang orang tua yang lama lama merasa ngga tahan. memutuskan untuk mengusirnya. nama wiryo pun di coret dari daftar keluarga.
Namun ketika dia bertemu denganku, kebrandalannya sedikit demi sedikit mulai berkurang. Dan pada akhirnya malah menghilang.
Namun ibu masih tetap kukuh, beliau masih ogah punya mantu macam wiryo, tapi setelah aku bercerita bahwa aku telah hamil, ibu pun luluh.

DUA TAHUN KEMUDIAN
Semenjak aku melahirkan rina, sifat wiryo kembali seperti dulu. Setiap hari selalu judi, mabok dan bermain wanita. Bila pagi sudah datang ia akan pergi tanpa pesan. Namun bila malam telah menjelang, ia akan pulang dengan kondisi sempoyongan. Hal seperti ini mengkin sebagai bentuk kekecewaan. Sebab pada saat aku hamil, wiryo selalu berangan angan punya anak laki laki Agar nanti bisa di ajak main bola, adu jotos, adu panco, berpetualang, dan lain lain. Namun nyatanya aku melahirkan bayi perempuan. Wiryo begitu kecewa dan aku begitu merana.
“ kamu yang sabar aja “ begitulah nasihat ibu yang selalau ku pegang teguh.

Suatu hari wiryo sedang apes di meja judi, dan untuk menyelesaikan masalah ia menjual ku ke seorang germo. Semenjak itulah karirku di dunia permesuman bemula.
Ibu dan aku sudah hancur menjadi pelacur, aku berharap semua ini akan berhenti sampai di sini. Tapi ternyata anak gadisku mengikuti jejak kita. Pedih sekali rasanya. Kenapa semua ini harus terjadi?. Kenapa ibu, aku, dan anakku harus menjadi pelacur?.

@ @ @ @ @ @ @ @

Orang orang memanggilku dengan nama rina, culup rina, tidak ada embel embel dan juga hiasan. Nama yang cukup ringan. Tapi tak seringan kehidupan yang ku Jalani. di usia delapan belas tahun aku sudah rela kehilangan keperawanan. Aku ngga tahu siapa yang melakukan. Karena pada waktu itu tiga orang bertopeng menyekapku, membawaku ke sebuah tempat yang entah berada di mana. Dan kemudian merobek robek keindahan. Sakit rasanya. Tapi aku mencoba tegar. Kehidupan yang aku jalani masih panjang. Di balik semua ini pasti ada kisah lebih indah.
Sekarang usiaku dua puluh lima tahun. Seharusnya aku sudah menikah dan mempunyai satu anak atau lebih. Tapi semua itu hanya mimpi. Setiap lelaki yang mendekatiku pasti akan mundur jika tahu bahwa aku udah ngga perawan. Mereka pun juga ogah untuk sekedar menggoda atau menyapa. Hatiku sangat sakit bila mengenangnya. Kenapa kehancuran ini harus ku alami?.
Kenapa?.
apa salahku?.
Sepi.
Ngga ada jawaban.
Setelah semua sakit ini membekas, aku langsung memutuskan memasuki dunia malam. Karena bila aku terus di rumah, kemolekan tubuhku tidak akan ada gunanya. Toh para lelaki juga ogah menikahiku. Tapi bila aku jadi pelacur, aku akan dapat uang dan kenikmatan. Adil kan?.
Namaku di blantika permesuman sangat menjajikan, dalam satu malam tarif yang aku patok sembilan juta. Tidak kurang dan tidak lebih. Harus pas. Orang orang yang membookingku bukanlah orang biasa, tapi orang berkelas seperti pejabat, artis, konglomerat, atlet, hingga penjahat. Mereka semua sangat puas dengan pelayananku. Agar semua pelanggan tetap setia kepadaku, mrs "v" sangat ku rawat dengan total. Bahkan yang lebih gila alat vital tersebut aku asuransi-kan.
Nenek, ibu, dan aku adalah sampah masyarakat. Tiga perempuan dari generasi berbeda yang sama sama menjalani hidup sebagai pelacur.
TRAGIS.


Jember, 2 januari 2008

cerpen " SRI "

“ sri, payah mbanget kowe, ora enak blas maine “
“ sepurane kang, malam ini badanku ngga enak “
“ kalau ngga enak kok tetep ngecer? “
“ aku butuh duit kang, tole dari kemarin demam terus, rencananya malam ini mau tak belikan obat “
“ alaaaah, ngapusi “
“ sumpah kang aku ngga’ ngapusi “
“ alaaaah, wis kono ndang nyingkrih “
Lelaki hidung belang itu masih terus menggerutu. Mungkin menyesali tindakannya karena telah menggunakan tubuhku.
Gerutuan lelaki tersebut wajib ku maklumi, karena dalam permainan cinta terlarang tadi, aku sama sekali tidak bisa memuaskannya, sebab kondisi tubuhku memang sedang tidak baik.
Sebelum aku meninggalkan tempat ini, terlebih dahulu ku perhatikan genggaman tanganku, di situ ada gumpalan duit berjumlah 150.000 rupiah. Dengan uang ini mungkin aku bisa membeli beras untuk hari esok, lalu membeli keperluan dapur seperti bawang, garam, gula, minyak, dan lainnya. serta tak lupa membeli obat untuk tole yang sedang sakit.
Duh gusti pengeran, sebenarnya aku ndak mau menjadi pelacur seperti ini. Tapi kalau nanti genduk sama tole njalok mbarang kalir, aku harus mendapatkan uang dari mana?, padahal aku tidak punya keahlian apa apa, aku ini orang goblok. Aku tidak bisa mendapatkan uang selain dari pekerjaan kotor ini. Duh gusti pengeran, aku musti bagaimana?.

@ @ @ @ @ @ @ @ @

Setibanya di rumah, ku lihat genduk sedang cekatan melayani tole. Dahi tole yang tampak legam karena sering berpanasan ia kompres dengan sapu tangan warna kelam. Persis sekelam kehidupan yang sekarang ku jalani.
“ nduk, bagaimana kondisi adikmu? “ tanyaku dengan tiba tiba. akibatnya si genduk langsung terperangah. Dari bibirnya yang kata orang orang di bilang seksi, menghembuskan nafas dengan pasrah.
“ panasnya belum turun bu “
“ ya sudah, sekarang lebih baik kamu tidur dulu, tole biar ibu yang menjaga “
Genduk menganggukan kepala, dan setelah itu langsung melangkahkan kaki menuju dipan bambu yang sudah reot. Ia langsung tertidur dengan penuh ketenangan.
Sejenak ku pandangi wajah genduk. Anak gadisku yang berumur lima belas tahun itu memang cantik. Orang orang pada bilang kalau kecantikannya itu mirip dian sastro wardoyo. bintang film yang wajahnya pernah ku lihat di tv.
Mungkin kecantikan genduk adalah warisan dari wajah bapaknya yang sangat ganteng. Karena kalau genduk mewarisi wajahku, itu sngat mustahil, sebab wajahku ini buruk dan ndak cantik.
Ngomong ngomong soal bapaknya si genduk, beliau adalah sosok lelaki dengan kesempurnaan yang memuaskan. Di desa ini banyak para wanita jatuh cinta kepadanya, malahan wanita wanita itu sudah pada antri untuk menjadi istrinya. Tapi entah mengapa bapaknya si genduk malah kepincut sama aku. Seorang wanita desa yang tidak istimewa, malahan dari golongan orang tak punya. Tapi yang namanya jodoh sudah di atur yang kuasa, mau tak mau aku tidak boleh mengingkarinya. iya tho?.
Setelah keluarga bapaknya si genduk dan keluargaku lamaran, akhirnya kita menikah. Kita berdua begitu bahagia dan bergembira. Beberapa tahu kemudian, aku sudah melahirkan genduk dan tole.
Namun pada suatu hari datang seorang wanita yang menghancurkan semuanya, wanita itu begitu tega merebut bapaknya genduk dari sisiku lalu membawanya pergi dan tak kembali.
Hingga pada suatu waktu aku mendengar kabar kalau bapaknya genduk telah meninggal akibat overdosis narkotika. Inalillahi.

Mendengar semua itu aku begitu bersedih dan hancur, namun aku tidak boleh larut dalam kesedihan, aku harus bangkit demi genduk dan tole. Karena kalau aku ikut ikut hancur nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole dan genduk.
Setelah kepergian bapaknya si genduk, aku terus pontang panting kesana kesini untuk mencukupi kebutuhan. Namun ketika genduk dan tole sudah memasuki masa sekolah, mereka membutuhkan banyak uang. Dan uang yang jumlahnya banyak tersebut, aku cukupi dengan bekerja sebagai pelacur. Karena untuk saat ini, pekerjaan yang sangat mudah untuk ku lakukan adalah pelacur.
Setelah obat yang aku beli di minun tole, sedikit demi sedikt kondisi badannya agak baikan.

@ @ @ @ @ @ @ @ @

“ tarif kamu berapa sri? “
“ terserah sameyan, tapi jangan murah murah “
“ lima puluh ribu yach? “
“ tambah sedikit bisa ngga’ ? “
“ tujuh puluh lima ribu? “
“ uang segitu buat apa kang?, kepeluan aku di rumah banyak, yang beli ini yang beli itu “
“ seratus ribu mau ngga’? “
“ iyo wis “
“ ya udah, yuk masuk kamar! “
Setelah melakukan negoisasi dengan ringan, lelaki tersebut langsung mempermainkan tubuhku dengan agresif. Aku ngga tahu dia lelaki keberapa yang telah memperkosaku. Tapi aku ngga peduli dengan semua itu, karena pada detik ini yang aku butuhkan adalah uang agar aku bisa mencukupi semua kebutuhan.
Duh gusti pengeran, kalau misalnya sudah tiba hari akhir, semoga engkau berkenan mendengar penjelasanku, dan semoga engkau pun juga berkenan mengampuni dosaku.

@ @ @ @ @ @ @ @ @

Pagi ini badanku terasa ndak enak, seluruh tubuh dari ujung kaki hingga ujung kepala terasa tidak nyaman. Dua jam yang lalu aku sudah meminum obat, namun sampai saat ini belum ada hasilnya. Rasa meriang yang bersarang dalam raga pun juga masih terus menyerang.

Beberapa hari kemudian aku langsung memeriksakan diri ke dokter. Setelah melalui proses yang berbelit belit, akhirnya hari ini tiba juga pengumumannya.
“ saya sakit apa dok? “ tanyaku dengan penuh kecemasan
“ anda positif mengidap aids “ jawab sang dokter dengan lugas dan tegas.
“ saya mengidap aids? “
“ iya “
“ umur saya tinggal berapa bulan? “ aku langsung bertanya ke inti permasalahan.
“ tiga bulan “
Aku ngga tahu musti bagaimana mengalami semua ini. aku ngga pernah menyangka penyakit mematikan ini akan menyapa hidupku.
Beberapa detik kemudian aku langsung meninggalkan tempat ini, langkahku begitu luglai dan lesu.
Duh gusti pengeran, kalau aku harus pergi menemui engkau, nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole genduk?. Apalagi mereka tidak mempunyai jaminan di masa depan nanti. Aku menyesal kenapa dulu menolak niatan mas singgih (salah satu pelanggan) yang mau mengikutkanku Dan anakku pada perusahaan asuransi. tapi penyesalan itu sudah tidak ada gunanya.


* Payah mbanget kowe, ora enak blas maine : lemah sekali kamu, pelayanannya sama sekali tidak enak
* Sepurane kang : maaf mas
* ngapusi : berbohong
* wis kono ndang nyingkrih : sudah sana pergi
* genduk : panggilan untuk anak perempuan
* tole : panggilan untuk anak lelaki
* njalok mbarang kalir : minta macam macam
* iyo wis : iya deh
* ngecer : menjajakan diri

skenario " DEMIT "

FADE IN

#1.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,figuran : para demit)

Kita melihat sosok jimmy tengah di ikat pada sebuah tiang berwarna hitam legam, ia di kelilingi oleh para demit yang berwajah menyeramkan, akibat hal ini jimmy begitu panik dan ketakutan.

POV JIMMY : para demit bertebaran di sekelilingnya dan kemudian menggerayangi tubuhnya.



Jimmy

(ketakutan + teriak)

Pergiiiiiiiii pergiiiiii pergiiii



Mendengar teriakan jimmy,

para demit semakin buas, dan sedikit demi sedikit kuku kuku tajam mereka mulai menyayat kulit putih jimmy.



Jimmy

(ketakutan + teriak)

Aaaaaaaaaaa toloooooong aaaaaaaaaaaa



CUT TO



#2.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani,jimmy)



Madani

Tidaaaaaaaaaaaaaaaaak



Madani bangun dari tidurnya dng tubuh bersimbah keringat, ia begitu panic dan ketakutan. Madani sadar kalau ia baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya otomatis terjaga dari tidur, mendadak raut wajanhnya ikut ikut panic.



Jimmy

Ada apa say?



Sejenak madani memperhatikan sang kekasih

POV MADANI : kita melihat raut wajah jimmy tampak panic, kondisinya masih sehat wal afiat.

Waria ini langsung menghembuskan nafas dng lega.



Madani

Aku mimpi buruk



Jimmy

Tentang apa?



Madani

Tentang kamu



FLASHBACK TO SCENE #1. particle scene




Kuku kuku tajam para demit mulai menyayat kulit putih jimmy



BACK TO NORMAL SCENE



Jimmy

Mimpi itu bunga tidur, ngga usah di pikirin, tidur lagi yuk!, ngantuk nih



Madani

Tapi perasaanku ngga enak



Jimmy

Udahlah, lupain aja



Madani & jimmy kembali merebahkan diri, tangan madani memeluk tubuh jimmy dengan mesra, ia masih memikirkan mimpi tersebut.



Di suasana ini kita juga mendengar dendangan jangkrik yang terus menggema.



Tak lama kemudian jimmy sudah terlelap, sedangkan madani, matanya masih sulit untuk di pejamkan. Sejenak ia memperhatikan sang kekasih.

POV MADANI:jimmy tampak terlelap dengan wajah penuh ketenangan.



Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta, pelukan yang ada di perut juga semakin ia eratkan, setelah itu madani langsung memejamkan mata dengan perlahan, namun baru beberapa detik berjalan, mata itu terbuka lagi, pikiran madani begitu gelisah.



CUT TO



#3.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)

(madani)

Kita melihat suasana kamar madani yang tampak indah dan tertata rapi, pada saat ini madani tengah menari jaipong dengan lemah gemulai.

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek



Madani(VO)

Dhani gaulam ahmad, begitulah namaku. Namun berhubung aku seoarang waria, nama itu ku ganti dengan madani ailiya gaulam.

Untuk mengisi hari hariku yang indah, aku menjadi penari dari satu event ke event lain, aku menjalaninya dengan penuh bahagia.

Sebagai seorang penari, aku adalah seniman bertaraf mahal, sekali main 75 juta harus masuk kantong, dan itu ngga bisa di tawar tawar.

Dalam satu bulan aku bias meraih job sampai 25 kali. Untuk mengatur jadwal aku memepunyai seorang manajer bernama jimmy tanaya rejon.



Sejenak Mata madani tertuju pada sebuah objek.

POV MADANI : kita melihat foto jimmy & madani tengah berpelukan tergantung di dinding.



Madani(VO)

Dia adalah pria rupawan yang berwajah blasteran kanada korea. Jimmy merupakan lelaki gay.

selain sebagai manajer, jimmy juga merangkap sebagai belahan jiwaku. Orangnya baik pengertian jujur dan ganteng. Kita berdua sudah menikah dan tinggal dalam satu rumah.



Madani mengakhiri tari jaipongnya dengan manis.



CUT TO



#4.INT.SEBUAH SWALAYAN (SIANG)

(madani,figuran : wartawan + pengunjung)

Suasana swalayan tampak ramai, di sana sini banyak sekali orang orang yang berlalu lalang. Pada salah satu escalator kita melihat sosok madani tengah membawa barang barang belanjaan.

setelah turun dari tangga berjalan, madani langsung di kerubuti oleh beberapa wartawan. Berbagai microfhone dari label label infotainment tampak merubung di sekelilingnya.



Wartawan

Madani, apa benar kamu punya hubungan dengan jimmy tanaya rejon?



Madani

Iya, malahan kita sudah menikah



Waratawan

Tolong dong ceritakan proses jadiannya?



Madani

Waktu itu aku di undang ke pesta ultah temen, terus di tempat acara aku di kenalin ke jimmy.



CUT TO

#5.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (PETANG)

(jimmy)

Kita melihat foto madani dan jimmy yang tergantung di dinding, di dalam foto tersebut madani dan jimmy tampak berangkulan dengan mesra.

Sementara itu di atas kasur nampak sosok jimmy tengah ngemil sambil nonton tv, di dalam layer kaca ia mendapati belahan jiwanya (madani) sedang di wawancarai oleh beberapa wartawan. Melihat tayangan tersebut tanpa terasa bibirnya tersenyum manis



Jimmy

(menggumam)

Aku benar benar heran, kenapa bisa jatuh cinta dengan madani.



CUT TO



#6.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)

(madani,jimmy)

Pada saat ini madani tengah latihan menari, irama lagu yang menyertainya terdengar ngebeat. Beberapa menit kemudian pintu kamar terbuka, lalu muncul sosok jimmy dengan wajah tampannya.



Jimmy

Madani sayang



Madani segera menghentikan tariannya, lalu mematikan vcd player dengan menekan tombol power pada remote control.



Madani

Dari mana aja kamu?



Jimmy

(sambil mengangsurkan oleh oleh ke arah madani)

Jalan jalan, oh ya aku tadi beliin kamu ini



Madani

Taruh aja situ,tanks yach



Jimmy

Its oke



Setelah itu mereka langsung menjatuhkan pantat pada sofa, madani dan jimmy duduk secara berhadapan. tangan madani tampak mesra melingkar di leher sang kekasih.



Madani

Nanti malam jadwalku di mana



Jimmy mengeluarkan handphone dari dalam saku, setelah itu menekan keypadnya dengan serius.

Semua jadwal madani sudah tertera di benda tersebut.



Jimmy

Di acaranya PT.minang ceria



madani

Jam berapa?



Jimmy

Sepuluh



Jimmy kembali memasukkan hp ke dalam saku, di susul dengan madani yang melepas rangkulannya dari leher jimmy.

Tiba tiba suasana terasa gerah, tanpa pikIr panjang madani langsung mengipas ipaskan tangan ke leher.



Madani

Hari ini panas banget yach?



Jimmy

Iya, renang yuk biar dinginan dikit



Madani

Ayuk



INTERCUT TO



#7.EXT.KOLAM RENANG (SIANG)

(madani & jimmy)

Madani dan jimmy baru saja tiba di kolam renang. jimmy segera melepas semua baju hingga tinggal celana dalam saja yang melekat.



Jimmy

Bajumu di lepas dong say



Madani

Iya iya



Madani juga menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah semuanya siap, mereka berdua langsung nyebur ke kolam.



START MONTAGE SHOT

· madani dan jimmy balapan renang

· madani dan jimmy berkejaran mengelilingi kolam renang

· madani dan jimmy duduk di tepi kolam sambil saling mengili kitik

· madani dan jimmy kembali balapan renang

AND OF MONTAGE SHOT



Jimmy dan madani mengakhiri renang dengan mojok di sudut kolam renang. pada saat ini posisi mereka sedang saling berhadapan. Tangan madani melingkar mesra di leher jimmy.



Madani

Jimmy, kenapa sih kamu kok tampan?



Jimmy

Memangnya aku tampan?

Madani

Iya, aku tuh cinta mati sama kamu



Jimmy

Aku juga dan, I love you



madani dan jimmy sudah tenggalam dalam cinta. Mata mereka saling bertatapan.

POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta

POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta

Semakin lama wajah mereka semakin mendekat 5cm 4cm 3cm 2cm 1cm dan akhirnya berciuman. Satu sama lain saling melumat dengan penuh nikmat.



CUT TO



#8.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani,jimmy)



Jimmy

Gimana say udah siap belum?



Madani

Tinggal dikit



Di depan cermin, waria ini tampak mengoleskan lipstick ke bibir



Jimmy

Cepetan dong say, nanti telat lho



Madani

Iya iya



Madani langsung beranjak dari duduknya dan memamerkan penampilam pada sang kekasih.



Madani

Jimmy, gimana penampilanku?



Sejenak jimmy memperhatikan madani

POV JIMMY : kita melihat madani memutar mutarkan tubuhnya.



Jimmy

Jelek sekali



Mendadak kening madani berkerut, ekpresi wajahnya pun mengalami perubahan.



Madani

(sedikit marah)

Kok jelek sich?, mata kamu buta yach?



Mendengar kata kata madani, jimmy hanya menyunggingkan senyum tipis, dan setelah itu langsung mengecup pipi sang kekasih dengan genit.



Jimmy

Aku Cuma becanda, gitu aja marah



Madani

Habisnya kamu bikin kesel sih. Udah yuk berangkat



INSERT FRAME : Tangan jimmy yang putih bersih langsung di seret oleh tangan madani.

Mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#9.EXT.GARASI MOBIL (MALAM)

(madani,jimmy)

Madani & jimmy baru saja tiba di tempat ini, mereka berdua segera memasuki mobil dan tancap gas meninggalkan rumah.



CUT TO



#10.EXT.JALAN RAYA (MALAM)

(madani, jimmy)

Malam ini suasana jalan raya tampak ramai, berbagai macam kendaraan tengah berlalu lalang dengan teratur. Suasana gemerlap pun juga tak mau ketinggalan, di sana sini benda benda yang menjadi sumber cahaya tampak terang benderang. Di antaranya ada neon box, billboard, lampu lampu kota, dan lain sebagainya.

Di antara kendaraan yang berlalu lalang, kita melihat sebuah mobil yang di tumpangi madani dan jimmy melaju dengan cukup kencang. Sedangkan di dalam mobil, Pada saat ini jimmy tengah duduk di belakang setir, madani di sampingnya.

Dari suasana yang terjadi kita juga mendengar sebuah lagu yang bersumber dari tape mobil.



Madani

Malam ini indah banget



Jimmy

Kok bisa?



Madani

Ngga tahu, pokoknya indah aja



Jimmy

(mengalihkan topic pembicaraan)

Kamu tau ngga malam ini kita dapat bayaran berapa?



Madani

(sambil menggelengkan kepala)

Enggak, emang berapa?



Jimmy

Seratus juta



Madani

(kaget)

What?



Jimmy

Yes, minang ceria bayar kita seratus juta



Madani

Gila, berani banget mereka. Emangnya kamu ngga kasih tahu tarifnya aku?



Jimmy

Udah, tapi minang tetep mau bayar segitu.



Jimmy segera melihat Seiko yang ada di pergelangan tangannya

POV JIMMY : pukul 21.00

Mendadak wajahnya menjadi panic



Jimmy

Waduh say, celaka



Madani

Ada apa?



jimy

udah jam sembilan, bentar lagi acara mulai, mana jaraknya masih jauh lagi.



Madani

Terus gimana dong?



Jimmy

Lewat jalan tembusan



Madani

Emang ada?



Jimmy

Ada



Madani

Terserah kamu deh.



Mobil semakin melaju dengan kencang.



CUT TO



#11.EXT.JALAN KUNTILANAK (MALAM)

(madani,jimmy,figuran : setan perempuan)

Kita melihat plat nama jalan kuntilanak begitu horor, benda tersebut berwarna hitam legam.

ZOOM OUT : kamera menjauhi plat nama, lalu men-shoot badan jalan.

Beberapa detik kemudian mobil madani melintas dengan cukup kencang.

Suasana malam ini tampak sepi, tidak ada satu kendaraan pun yang berlalu lalang, kecuali mobil jimmy.

Di jl.kuntilanak, kegelapan tengah menyergap, sebab di berbagai sudut tidak ada satu pun lampu TL.



Madani

Jalannya kok sepi banget sih?, mana gelap lagi



Jimmy

Iya, emangnya ada pemadaman?



Madani

Ngga tahu. Eh ini jalan apa sich?



jimmy menggelengkan kepala



madani

(mengalihkan topic pembicaraan)

Jimmy, tempatnya masih jauh ngga?



Jimmy

Lima menit paling juga udah juga sampe



Madani segera menghidupkan tape mobil, dan dalam seketika itu juga terdengar sebuah lagu berirama ngebeat. Namun baru beberapa detik berjalan, tape mobil itu kembali di matikan



Jimmy

Kok di mati’in?



Madani

Lagunya ngga enak.



Ciiiiiittt. Tiba tiba mobil di rem mendadak,akibat hal ini kontan saja madani dan jimmy terjengkang ke depan.



Madani

(marah)

Kok di rem mendadak sich?



Jimmy

(sambil menunjuk ke depan)

Ada orang nyebrang



POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat sesosok perempuan berambut panjang dan berbaju putih, permpuan tersebut kemudian menolehkan pandangan ke arah madani dan jimmy.

Menyikapi hal ini madani langsung membuka jendela dan mengeluarkan kepala.



Madani

Mbak, permisi mau lewat.



Duaaaar. Tiba tiba perempuan itu menghilang. Madani langsung memasukkan kepala dan mengunci jendela rapa rapat. Akibat kejadian ini ia dan jimmy saling berpandangan, nafas mereka berhembus tak beraturan.



Madani

Itu tadi apaan?



Jimmy

Ssss ss st setaaan



Dengan terburu buru jimmy langsung menstarter mobil, lalu tancap gas meninggalkan tempat ini.

Tanpa mereka sadari, setan perempuan tersebut pada saat ini tengah bertengger di atap mobil.



CUT TO



#12.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani,jimmy,figuran : setan)

Kita melihat Mobil madani melintas di tempat ini, namun tiba tiba saja mengalami kemogokan, akibat hal tersebut kontan saja wajah mereka menjadi panic



Madani

Kenapa say?





Jimmy

Mogok



Madani

Kok bisa?



Jimmy

Tauk nich. Aneh banget, padahal kemarin baru di servis lho



Madani

Coba hidupin lagi



Jimmy segera menstarter mobil, namun tetap mati, di starter lagi, masih tetap sama, di ulangi lagi, tetap tidak hidup.



Madani

Gimana dong?



Jimmy menggelangkan kepala



Madani

Minang ceria bisa nuntut nich



Jimmy

Balikin aja duitnya



Madani

Bener juga kamu.



Madani dan jimmy segera keluar dari mobil, lalu beranjak duduk di atas bagasi.

Pada saat ini suasana malam tampak lengang dan sepi, satu tanda kehidupan sama sekali tak terlihat, namun di sudut pertigaan masih untung ada lampu TL, jadi suasana di sekitar tidak gelap gelap amat.



madani

Kita panggil bengkel yah



Jimmy

Terserah



madani

Kalu gitu minjem hp mu dong, pulsaku habis nih



Jimmy

Pulsaku juga habis



Madani

Terus gimana dong?



Jimmy

Terpaksa, kita nginep di sini.



Jimmy segera mengedarkan pandangan ke lingkungan sekitar

POV JIMMY : suasana tampak lengang dan sepi



Jimmy(VO)

Suasana seperti ini kayaknya asik banget buat kasmaran.



Setelah memikirkan hal tersebut, jimmy langsung memeluk tubuh madani erat erat.



Jimmy

Say, kamu inget ngga ciuman kita di kolam renang?



Madani

Ingetlah, emang kenapa sih nanya nanya kayak gitu?



Tanpa pikir panjang jimmy langsung menyerobot dan melumat bibir madani, akibat hal tersebut kontan saja ia terperangah, madani tidak pernah menyangka jika kekasihnya bisa seagresif ini. Karena tidak mau menyia nyiakan waktu, madani langsung membalas ciuman tersebut, ia melumat bibir merah dan tipis jimmy dengan penuh nikmat.



Hihihihihi hihihihi. Tiba tiba terdengar tertawanya seorang perempuan, nada suaranya yang mengerikan terdengar jauh, akibat hal ini bibir madani dan jimmy langsung berpisah, wajah mereka terlihat ketakutan.



Jimmy

Itu tadi suara apa say?



Madani

Kuntilanak



Jimmy

Kok kamu tahu?



Madani

Tanda tandanya emang kayak gitu. menurut novel yang pernah ku baca, kalau ketawanya deket, berarti ia jauh dari kita, tapi kalau ketawanya jauh... ... ... ... ...



Madani dan jimmy semakin gemetaran.

Duaaar, tiba tiba setan perempuan itu muncul di hadapan, madani dan jimmy sangat sock berat.



Jimmy dan madani

Setaaaaaaaaaaaaaaaan



Kedua pasangan homo ini segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak tersebut datang menghadang.



Madani & jimmy

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaan



Blap, tiba tiba kuntilanak menghilang, madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.



Madani

(sambil ngos ngosan)

Setan tadi kamana say?



Jimmy

(sambil ngos ngosan)

Ngga tahu



Jimmy dan madani segera mengedarkan pandangan kesana kemari

POV JIMMY & MADANI : suasana sekitar tampak sepi



Nafas mereka berdua masih ngos ngosan,dan Tanpa pikir panjang kedua pasangan homo ini langsung menormalkannya.



Jimmy

Masuk mobil yuk!



Madani

Engga ah, takut



Jimmy

Kalu gitu kita numpang di rumah orang aja



Madani

Rumah siapa?



Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari



Jimmy

(sambil menunjuk)

Itu, kayaknya yang punya rumah belum tidur



Madani segera mengarahkan pandangan ke objek

POV MADANI : rumah yang di tunjuk jimmy



Madani

Kamu kok yakin amat kalau yang punya rumah belum tidur?



Jimmy

Lampu ruang tamu belum mati



Madani

Iya deh, dari pada tidur di mobil ketemu setan, hiiii



CUT TO



#13.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy,ratih)

Rumah yang di kunjungi madani terletak di ujung jl.demit, jl.pocong, dan jl.kuntilanak (di tengah tengah pertigaan). Rumah tersebut oleh orang orang biasa di sebut dng rumah tusuk sate.

Di depan pintu rumah kita melihat dua sosok madani dan jimmy tengah mengetok ngetok pintu



Jimmy

Tok tok tok, permisi



INSERT FRAME : tangan madani dan jimmy mengetok pintu



Madani

Tok tok tok, permisi



Jimmy dan madani

Tok tok tok, permisi, permisi, permisi



Krieeek, pintu terbuka, lalu muncul seorang perempuan yang terlihat masih muda, sebut saja namanya ratih. Tatapan mata perempuan itu tampak misterius, akibat hal ini kontan saja jimmy dan madani was was.

Namun baru beberapa detik berjalan, suasana kembali mencair, sebab ratih mennyunggingkan senyum dengan manis.



Ratih

Ada yang bisa di Bantu?



Jimmy

Kita berdua ingin numpang nginap



Madani

Semalam saja



Ratih

(ramah)

Silahkan masuk dulu, nginap bermalam malam juga ngga apa apa kok



CUT TO



#14.INT.RUANG TAMU RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy,ratih)

Kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah duduk di sebuah kursi yang terbuat dari anyaman rotan, kursi tersebut tampak kusam dan kuno



Ratih

Mobilnya kok bisa mogok?



Madani

ngga tau,padahal kemarin baru diservis lho



jimmy mengedarkan pandangan kesana kemari.

POV JIMMY : suasana rumah ini terlihat sangat tua dan menyeramkan



Jimmy

(mengalihkan arah pembicaraan)

Rumah ini kelihatannya sudah tua



Ratih

Iya, tahun ini usianya sudah 300 tahun



Madani

Waw, lama banget, tapi masih kokoh yah?



Mendengar pujian madani, ratih hanya tersenyum tipis



Ratih

(Mengalihkan arah pembicaraan)

Sebenarnya kalian berdua akan pergi kemana?



Jimmy

Ke eventnya sebuah PH



Ratih

Ooo. ya sudah, kalian istirahat dulu, udah pada ngantuk kan?



Madani

Embak ini tau aja deh



Jimmy

Kalau boleh tahu kamar kita di mana yah?



Ratih

Itu. Kamar yang eh... .. ngomong ngomong kita belum kenalan nich, aku ratih kalian?



Jimmy

Jimmy



Madani

Madani



Ratih

Kamar jimmy yang pintunya warna merah, kamar madani di sampingnya



Madani

Engga ah, aku ngga mau tidur sendirian, aku mau sekamar sama jimmy.



Ratih

(sambil mengerutkan kening)

Kenapa?



Madani

Takut



Ratih

Di sini ngga ada apa apa kok



Jimmy

Udah, maklumin aja, madani emang begitu, ngga biasa kalau ngga tidur denganku



Ratih

Dari dulu kalian tidur bersama?



Madani

Iya



Ratih

Sepasang kekasih?



Madani

Iya, memang kenapa?, aneh?



Ratih

Oh enggak



CUT TO



#15.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (MALAM)

Kita melihat suasana tempat ini tampak sepi, angin yang berhembus cukup kencang menerbangkan daun daun kering yang bergeletekan.

Beberapa detik kemudian muncul beberapa demit yang berwajah menyeramkan.

di latar belakang kita melihat seonggok rumah tusuk sate yang sudah gelap gulita.

Demit demit berwajah menyeramkan tersebut kemudian memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.



CUT TO



#16.INT. KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy)

Madani dan jimmy beranjak ke kasur seraya meletakkan kepala di atas bantal.

Di suasana ini kita mendengar suara jangkrik yang terus menggema.



Madani

Aku ngantuk banget



Jimmy

Tidur dong



Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari.

POV JIMMY : kita melihat kondisi kamar ini tampak tak terawat, warna tembok sudah mulai kusam, aura aura menyeramkan pun semakin lama semakin terasa.



Di atas ranjang, tangan madani tampak memeluk jimmy erat erat, waria cantik ini sudah terlelap dalam mimpi.



Sejenak mata jimmy memperhatikan sang kekasih.

POV JIMMY : kita melihat madani terlelap dengan tenang.

Setelah itu cowok blasteran kanada korea ini mengecup mesra pipi sang kekasih, dan kemudian memejamkan mata menuju ke alam mimpi.



DISSOLVE TO



Beberapa jam kemudian.

Perlahan lahan madani mulai membuka matanya

POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, setelah itu tampak sesosok wajah demit yang menyeramkan.

Akibat kejadian ini madani sangat kaget.



Madani

(teriak + panic)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Blap, tiba tiba demit lenyap dari hadapan. Setelah itu jimmy terjaga dari tidurnya dengan wajah panic



Jimmy

Ada apa say?



Madani

Setan



Jimmy

(ketakutan)

Yang bener?



Madani

Iya



jimmy

Sekarang mana setannya?



Madani

Hilang



Jimmy

Ya udah, kita tidur lagi yuk!



Mereka berdua kembali merebahkan diri dengan perlahan. Namun baru beberapa detik berjalan, tiba tiba kaki madani menggeliat dengan tidak tenang.



Madani

Jimmy, kebelet pipis, anterin yuk!



Jimmy

Ngga, ngantuk nih



Madani

(sambil mengguncang guncang tubuh jimmy)

Sayang, pleeaaase, anterin.



Jimmy

Ke toilet sendiri lah



Akibat hal ini madani tampak sebel dan kecewa. Karena saking kebelet, akhirnya ia langsung beranjak dari tidur dan menuju toilet



INTERCUT TO



#17.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah buang air kecil sambil berdiri. Dari arah luar tiba tiba angin berhembus dengan cukup kencang. Mendadak bulu kuduk madani merinding. Suasana di sekitar tampak lengang dan sepi.

Madani selesai pipis, lalu menyiram lantai dengan air dari gayung. Dari arah luar angin kembali berhembus, rasa merinding madani pun semakin lama semakin menjadi jadi.

Duaaaar, tiba tiba madani kejatuhan kepala buntung.



Madani

(ketakutan)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



POV MADANI : kita melihat kepala buntung tergeletak di atas lantai.

Madani segera berlari meninggalkan tempat ini, namun baru beberpa langkah kaki terayun, tiba tiba muncul sesosok demit yang datang menghadang.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaa



INTERCUT TO



#18.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,figuran : demit)

Kita melihat madani tengah berjalan mengendap endap, ia begitu ketakutan dan panic, nafasnya pun berhembus tak beraturan.

Tanpa di sangka dan diduga tiba tiba saja ia merasakn ada sesuatu yang mengikuti di belakangnya, dengan secepat kilat madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.

POV MADANI : ruangan ini tampak lengang dan sepi.

Madani kembali berjalan dengan perlahan lahan, aura wajahnya pun masih terlihat ketakutan.

Baru beberapa langkah kaki berjalan, ia kembali merasakan seolah olah ada yang mengikutinya. Waria ini segera menolehkan kepala, namun tetap tidak ada apa apa.

GLOONTEEENG, tiba tiba terdengar sebuah benda jatuh, madani kontan saja menjadi kaget.



Madani

(sambil bernafas tak beraturan)

Siapa itu

Tidak ada jawaban, suasana masih tetap lengang dan sepi. Madani segera membalikkan badan.

Duaaaar, tiba tiba saja di hadapannya ada sesuatu yang sangat menyeramkan.

POV MADANI : kita melihat sesosok demit.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaa



Waria ini segera berlari meninggalkan peraduan.

Tak terasa berpuluh puluh langkah tlah terlewati.



INTERCUT TO



#19.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(madani,figuran : demit)

Sampai pada suatu ketika madani tiba di ruangan ini. Sejenak matanya di pergunakan untuk mengamati suasana sekitar

POV MADANI : ruangan ini tampak polos, tidak ada satu perabotan pun yang terlihat, kondisinya tampak tua dan kusam, auranya mengesankan suasana seram dan horror. Di tengah tengah ruangan, kita melihat sebuah tiang berwarna hitam legam.



Mendaadak kening madani berkerut,ia tampak berfikir dan mengingat ingat.



Madani(VO)

Perasaan aku pernah nglihat tempat ini deh, tapi di mana yach?



Madani masih berfikir dengan keras



Madani

Dimana yach? (jeda) udahlah lupain aja, lagian juga ngga penting.



Duaarr, dari arah tiang tiba tiba mucul berpuluh puluh demit yang langsung menghampiri madani.



Madani

Aaaaaaaaaaaaa



Karena di landa ketakutan yang amat sangat, waria ini langsung berlari meninggalkan peraduan.



INTERCUT TO



#20.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy,figuran : demit)

Madani yang baru memasuki kamar ini, langsung melompat ke kasur,lalu memeluk tubuh jimmy erat erat. Raut wajahnya terlihat sangat ketakutan.



Madani

Jimmy, ada setan.



Namun tiba tiba saja sosok jimmy berubah menjadi demit, madani sangat sock dan langsung melepaskan pelukannya.

POV MADANI : kita melihat wajah demit yang sangat menyeramkan



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaaaaaaan



Madani segera bangun dari tidur dan langsung berlari meninggalkan peraduan. Sesampainya di pintu, ia terjegal sesuatu hingga jatuh tersungkur. Demit yang ada di belakangnya langsung berjalan menghampiri madani.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Waria ini langsung beranjak bangun dan lari secepat kilat.



INTERCUT TO



#21.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy)

Madani membasuh wajah dengan air dari bak mandi, raut mukanya mulai terlihat agak tenang.

Dari arah luar, angin berhembus dengan cukup kencang. Bulu kuduknya kontan saja langsung berdiri. Suasana toilet pada detik ini masih tampak lengang dan sepi.



Madani

Ya tuhan kenapa di tempat ini ada hantunya?, kalau terus terusan seperti ini aku bisa gila.



ZOOM IN : kamere yang ada di belakang madani, perlahan perlahan berjalan menghampirinya.

Duaaarr, sebuah tepukan mendarat tepat di pundak madani.



Madani

(kaget + teriak)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Madani langsung membalikan badan dan mendapati sesosok hantu yang menyeramkan.



Madani

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



baru beberapa detik berjalan jimmy segera membuka topeng hantunya, wajahnya terlihat berbinar binar karena berhasil mengerjai madani.



Madani

(marah + sebel)

Kurang ajar, aku gemeteran nih



Wajah jimmy masih tampak berbinar binar ceria, dan madani pun kontan saja semakin marah.



Madani

Ngga lucu, becandanya kamu tuh keterlaluan



Jimmy

Sory deh say



Madani

Ngga



Jimmy

Say maafin aku dong



Madani

Ngga akan



Jimmy tampak merengek seperti anak kecil. Ia memeluk dan mengecup pipi madani dengan mesra.



Jimmy

Say, kamu maafin aku kan?



Madani

Ngga



Duarr, tiba tiba mereka berdua kejatuhan kepala buntung.



Madani & jimmy

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat kepala buntung tengah tergeletak di lantai.

Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#22.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy,figuran : demit)

Madani dan jimmy baru memasuki kamar, lalu beranjak ke ranjang dan menutupi diri dengan selimut.

Baru beberapa detik berjalan, tiba tiba selimut tersebut melayang ke atas dan jatuh ke lantai.

Di hadapan madani dan jimmy banyak sekali para demit yang berwajah menyeramkan. Akibat hal ini, kedua pasangan homo tersebut, ketakutan setengah mati.



Madani & jimmy

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Setelah itu mereka berdua langsung tergeletak pinsan



CUT TO



#23.INT.RUANG MAKAN RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(madani,jimmy,ratih)

Di sebuah meja yang tampak kuno dan kusam, kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah sarapan pagi.



Madani

Ratih, yang masak semua ini kamu?



Ratih

Iya



Jimmy

Kamu pinter yach?, enak lho rasanya



Mendengar pujian tersebut, ratih hanya menyunggingkan senyum dengan manis.



Madani

Iya, aku ngga pernah ketemu masakan seenak ini lho



Ratih

Ah, kalin berlebihan



Madani

Kenyataannya emang begitu kok



Jimmy

(mengalihkan arah pembicaraan)

Ratih, di rumah ini memang ada hantunya yach?



Ratih

Maksudmu?



Madani

Tadi malem kita di gentayangin



Ratih terdiam, ia tampak mikir mikir, madani dan jimmy kontan saja mejadi was was.



Ratih

Sebelumnya maafin aku



Jimmy

Untuk apa?



Ratih

Karena aku ngga cerita tentang rumah ini.



Madani

Kalau gitu cerita aja, gampang kan?



Suasana hening sejenak,sebelum memulai kata kata, terlebih dahulu ratih menghirup nafas dalam dalam.



Ratih

Rumah tusuk sate ini adalah bekas kuburan



Mendengar hal ini, mata jimmy dan madani terbelalak lebar.



Madani & jimmy

Kuburan?



Ratih

Iya, menurut ayah ibuku, kuburannya para pemuja setan. Tak lama kemudian oleh buyutnya buyutku kuburan itu di ratakan, dan di bangunlah rumah ini.



Madani

Emangnya kenapa kok harus di rata’in?



Ratih

Kurang tahu. selain itu kuburan tersebut merupakan pusatnya para demit,kuntilanak,dan pocong.



Jimmy

Pantes



Ratih

Setan setan yang ada di sini jumlahnya banyak sekali, yang kalian lihat itu Cuma sebagian.



Jimmy

Terus yang lain kemana?



Ratih

Oleh buyutnya buyutku, pusat para kuntilanak di pindah ke jl.kuntilanak, pusatnya pocong di pindah ke jl.pocong, sedangkan untuk demit, sebagian di rumah ini dan sebagian di jl.demit. masing masing pusat hantu mempunyai basecamp yang berupa tugu.



Jimmy

Hiii serem banget



Madani

Ngomong ngomong ketiga jalan setan itu di mana?



Ratih

Di depan rumah ini.



Madani beranjak dari duduknya, lalu menyeret tangan jimmy untuk meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#24.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(madani,jimmy)

Madani dan jimmy memasuki kamar dengan tergesa gesa, setelah itu tangan madani langsung mengunci pintu dengan rapat rapat.



Madani

Kamu paham omongan asih barusan?



Jimmy

Iyalah, emang kenapa?



Madani

Kamu kok telmi sih jim?



Jimmy

Maksudmu?



Madani

Rumah ini banyak setannya, kalau kita terus di sini aku bisa gila. Pokoknya kita musti pulang sekarang.



Jimmy

Oke, lagian aku juga ngga betah



Pintu kembali di buka, mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#25A.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(Jimmy,madani,ratih)

Pada detik ini jimmy dan madani tengah berdiri di belakang pintu. Suasana ruangan utama meskipun di pagi hari tetap terlihat menyeramkan.

INSERT FRAME : tangan jimmy memegang selot pintu, namun tak lama kemudian ia melepas genggaman tersebut.



Jimmy

Kita pamitan dulu ke ratih yuk!



Madani

Ngga usahlah



Jimmy

Kita udah numpang di rumahnya, masak ngga terima kasih?



Madani

Terserahlah



Ratih (OS)

Kalian mau kemana?



Tiba tiba muncul sosok ratih tanpa di undang.



Jimmy

Kita mau pulang



Madani

Makasih banyak yah atas tumpangannya?



Ratih

Iya sama sama, hati hati di jalan.



Tangan jimmy lekas lekas menggerakkan selot pintu, namun pintu tidak terbuka, di gerakkan lagi, tetap tertutup, di ulangi lagi, masih tetap sama.



Madani

(berbisik)

Kenapa say?



Jimmy menggelengkan kepala



Ratih

Ada apa?



Jimmy

Pintunya ngga bisa di buka



Ratih

Ya ampun aku lupa, dari kemarin kuncinya hilang.



Madani

Terus gimana dong?



Ratih

Kalian di sini aja dulu, nunggu sampe kuncinya ketemu



Jimmy

Tapi.. .. .. ..



Ratih

Udahlah ngga usah panic, kalian sabar dulu yah?



Ratih segera enyah dari pandangan, mengetahui hal ini, madani dan jimmy tampak lemah lunglai



CUT TO



#25B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)

(madani,ratih)



TIGA HARI KEMUDIAN

Suasana tempat ini tampak kusam dan menyeramkan, di tengah tengah ruangan terdapat sebuah tiang berwarna hitam legam.

Di tempat ini kita juga melihat sosok ratih yang tengah menyapu lantai sambil nembang lagu jawa



Ratih

Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir, tak ijo royo royo

Tak sengguh pengantin anyar.

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu lunyu penekno... ... ...



Madani (VO)

ratih, lagi ngapain?



Tiba tiba madani datang tanpa di undang, ratih sedikit kaget.



Ratih

Madani, bikin kaget aja



Madani

Kamu lagi ngapain di sini?



Ratih

Nyapu



Madani memutar mutar badan memeperhatikan tempat ini

POV MADANI + CAMERA MOVEMENT : 360 derajat menshot ruangan ini, auranya terasa menyeramkan.



Madani

Ini tempat apa sih?



Ratih

Dulu ini kamar buyutnya buyutku



Madani

perasaan aku pernah lihat deh tempat ini, tapi di mana yach?



Mendengar hal ini, wajah ratih berubah panic



Ratih

(gugup)

Paling halusinasimu aja..... eh, ngomong ngomong jimmy kemana?



Madani

Mandi



CUT TO



#26.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(jimmy)

Krieeek, pintu toilet terbuka, lalu muncul sosok jimmy yang terlihat segar, rambutnya tampak basah.

Pada saat ini ia mengenakan celana pendek warna hitam, di lehernya terdapat handuk yang juga warna hitam. Setelah itu jimmy segera berjalan meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#27A.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(jimmy)

Jimmy baru saja memasuki ruangan ini, handuknya ia lempar ke atas kasur dan langsung mengenakan baju yang tergantung di pintu almari. Sejenak pandangannya ia tolehkan kesana kemari.

POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi



Jimmy

Madani kemana yach?



Jimmy segera beranjak pergi dari tempat ini.



INTERCUT TO



#27B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)

(jimmy,madani,ratih)

Kita melihat Madani dan ratih tengah menyapu. Beberapa menit kemudian jimmy mulai menampakkan wajah.



Jimmy

Kalian di sini rupanya?, tadi aku cari’in lho



Madani

Emangnya ada apa?



Jimmy

Ngga apapa. kalian lagi ngapain?



Madani

Lihat aja sendiri



Jimmy

Ratih, kuncinya udah ketemu belum?



Ratih

Belum, sabar dulu yach?



Madani

Nginep lagi deh



Di tengah tengah suasana yang berlangsung, Tiba tiba terdengar sebuah lagu berirama ceria.



Madani

Ini lagu dari mana?



Ratih

Paling punya tetangga sebelah



Dengan perlahan lahan madani mulai menari mengikuti irama lagu



Madani

Aku pengen jingkrak jingkrak nih, soalnya udah tiga hari ngga gerakin badan.



Jimmy

Lakui’in aja, aku sama ratih biar kehibur



Akhirnya madani benar benar menari dengan lincah, ia begitu bahagia melakukan hal tersebut. Jimmy dan ratih yang menikmati aksi madani, juga turut berbahagia, karena mendapat hiburan gratis.



Beberapa menit kemudian waria ini mengakhiri tariannya dengan manis, jimmy dan ratih langsung bertepuk tangan denga meriah.



Ratih

Bagus banget



Madani

Biasa aja lagi



CUT TO



#28.INT.SEBUAH TOKO ELEKTRONIK (SIANG)

Salah satu televisi yang ada di tempat ini tengah menyiarkan

Berita tentang madani.



Presenter

Pemirsa, sudah tiga hari ini madani ailiya gaulam menghilang, waria dancer ini terakhir kali terlihat bersama kekaihnya, jimmy tanaya rejon di sebuah ruas jalan.

Menurut pembantunya, sebelum mereka menghilang, jimmy dan madani berencana akan pergi ke acara PT.minang ceria.

hinnga berita ini di turunkan, pihak berwajib masih belum menemukan titik terang tentang keberadaan mereka.



CUT TO



#29.INT.KAMAR RATIH (MALAM)

(ratih)

Kita melihat ratih tengah bersemadi dengan mata terpejam, di hadapannya terdapat sebuah tampah yang berisi sesajen dan sebuah kemenyan yang terus mengepulkan asap.

INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.



CUT TO



#30.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(figuran : demit)

Suasana di tempat ini tampak sepi.

Di latar belakang nampak seonggok rumah tusuk sate yang gelap gulita.

Beberapa detik kemudian tiba tiba muncul demit demit yang berwajah menyeramkan, mereka semua langsung memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.



CUT TO



#31.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy,figuran : setan)

Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang sudah kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan. Pada detik ini tangan madani melingkar di leher jimmy.



Madani

Jim, meskipun di tempat serem kayak gini, emang bukan halangan untuk kita bisa berduaan



Jimmy

Bener dan, mungkin kita berdua udah ngga bisa di pisahin



Madani

Tapi kita aneh, ngga normal



Mendengar hal ini, kening jimmy berkerut.



Jimmy

Maksudnya?



Madani

Kita homo, aku lelaki, kamu lelaki, tapi kenapa kita saling cinta?, aneh kan?.



Jimmy

Entahlah. Semua udah ada yang ngatur. Tapi aku ngga peduli, karna kamu itu belahan jiwaku, separuh nafasku. (jeda) cintaku untukmu besar banget, aku pasti ngga akan bisa bila ngga ada kamu di sisiku.



Madani

Gombal



Jimmy

(sedikit marah)

Kamu kok gitu sih?, omongannya ngga enak banget



Madani

Sorry deh. Becanda, gitu aja marah.



Madani maembelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.



Madani

Jim, sebenarnya aku juga ngrasain seperti kamu, sehari aja ngga ngeliat kamu rasanya hidup ini sepi banget, aku tuh bener bener cinta mati sama kamu. Kamu janji yah? Jangan pernah ninggalin aku?



Jimmy

Itu pasti, kamu juga harus janji. (jeda) kita harus selalu bersama dalam kondisi apapun



Madani

Iya, kita selalu bersama, sampai mati



Jimmy

Sampai mati



Duaarr, di sampimg jimmy tiba tiba datang demit demit berwajah menyeramkan. Mereka semua mengerubungi jimmy dan madani sambil membelai belai tubuh sang objek.





Madani & jimmy

(ketakutan)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Blap, tiba tiba demit demit menghilang,madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.

Jimmy

Setannya kemana?



Madani

Ngga tahu



Madani dan jimmy segera menolehkan pandangan kesana kemari, wajah mereka masih terlihat ketakutan.

POV JIMMY + CAMERA MOVEMENT : 180 derajat menshot ruangan yang terlihat sepi dan menyeramkan.



Jimmy

Kita masuk kamar yuk!



Madani

Ayuk



Madani dan jimmy langsung beranjak dari duduk, lalu bejalan meninggalkan peraduan.



INTERCUT TO



#32.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,jimmy)

Madani dan jimmy memasuki kamar, kemudian menutup pintu dan beranjak ke ranjang.

Blaap, tiba tiba suasana menjadi gelap.



Madani(OS)

Aaaaaaaaaaaaaaaaa



Jimmy(OS)

Jangan teriak dong say



Madani(OS)

Aku takut



Jimmy (OS)

Peluk erat aku aja.



Frame gelap gulita dan terasa sepi, yang terdengar hanya suara jangkrik dan hembusan nafas jimmy madani yang tak beraturan.

Beberapa detik kemudian. Blaap, lampu kembali menyala, namun yang membuat jantungan, di ruangan ini banyak sekali demit demit bermunculan.

POV JIMMY & MADANI : demit demit berjalan menghampirinya.



Madani dan jimmy

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Setelah itu pasangan homo ini tergeletak pingsan.



CUT TO



#33.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

catatan : scene di nomor ini adalah mimpi madani, dan sama persis dengan scene nomor #1.(satu)



CUT TO



#34.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(jimmy,madani)

Kita melihat madani tidur dengan tidak tenang, tubuhnya terus berguling guling ke kanan dan ke kiri, wajahnya pun menampakkan aura ketakutan dan kepanikan.



Madani

(teriak)

Jimmyyyyyyyyyyyyyyyy



Madani bangun dari tidur dengan tubuh bersimbah keringat, ia sadar kalau baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya pun juga langsung terjaga, wajahnya ikut menjadi panic.



Jimmy

Ada apa say?



Madani

Aku mimpi aneh lagi



Jimmy

Tentang aku?



Madani menganggukan kepala.



Jimmy

Lupain aja



Madani

Tempat yang ada dalam mimpiku sama persis dengan ruangan yang kita bersihin tadi pagi.



Mendengar hal ini jimmy kaget, aura kantuk yang bersarang di wajahnya hilang tak berbekas.



Jimmy

Ruangan yang ada tiangnya itu?



Madani

Iya, di tiang itulah kamu di iket.



Jimmy

Kita harus gimana?



Madani

Keluar dari sini, perasaanku ngga enak say



Jimmy

Oke, lebih cepat lebih baik.



Madani dan jimmy beranjak dari ranjang dan berjalan meninggalkan kamar. Tangan mereka berdua tampak bergandengan.



CUT TO



#35.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(jimmy,madani,ratih)

Madani dan jimmy berjalan mengendap endap, tangan sang waria masih melekat erat dengan tangan sang rupawan. Ruang utama ini tampak gelap, hanya sedikit cahaya yang berpendar.

Wajah jimmy dan madani masih terlihat ketakutan.



Jimmy

Kita ngga pamit ke ratih?



Madani

Ngga usah, perasaanku ngga enak



Jimmy

Kunci pintunya kan ngga ada say?



Madani

Pecahin aja kacanya, repot amat



Jimmy

pinter juga kamu



madani dan jimmy masih berjalan dengan mengendap endap, tangan madani pun juga masih melekat erat di tangan jimmy.

Sesampainya di pintu tiba tiba ruangan berubah terang, lalu muncul sosok ratih.



Ratih

Kalian mau kemana?



Madani

Pulang



Ratih langsung berjalan menghampiri madani dan jimmy



Ratih

Kuncinya kan belum ketemu?



Jimmy

Pecahin aja kacanya, gampang kan?



Ratih

Ngga bisa



Mendengar hal ini kening madani dan jimmy berkerut



Jimmy

Kenapa?



Ratih

Pokoknya kalian ngga boleh pulang



Madani

Iya, tapi apa alasannya?



Ratih

Pokoknya engga



Mendengar hal ini madani semakin panas



Madani

Kamu kok gitu sih?, emangnya apa hak mu ngelarang kita?



Ratih

Karena jimmy akan ku jadikan tumbal



Madani dan jimmy begitu sock, bibir mereka pun ternganga cukup lebar.



Madani dan jimmy

Tumbal?



Ratih

Iya



Jimmy

(marah + tegas)

Ngga, aku ngga mau



Ratih

Harus



Jimmy segera mengambil kursi dan membenturkan ke pintu kaca

Pyaaarrr, beling beling berhamburan kesana kemari.

Ratih yang mengetahui hal ini langsung beraksi, bibirmya tampak komat kamit melafalkan sesuatu, setelah itu langsung menepuk bahu jimmy dengan telapak tangannya. Akibat hal ini tubuh lelaki tersebut langsung ambruk ke lantai. Madani sangat kaget



Madani

Jim, kamu kenapa?



Ratih yang tak mau membuang buang waktu lansung mencengkeram kerah baju madani, dan menghempaskannya keluar

POV MADANI : pintu tertutup

Madani bangun dari jatuh dan langsung mengedor gedor pintu



Madani

(teriak)

Ratiiiiih,bukaaaaaaa,ratiiiiiiiih,bukaaaaaa,bukaaaaaaaaaa



Ratih (OS)

Mendingan kamu pergi, sebelum aku berbuat lebih kejam lagi



Madani

Balikin jimmy dulu



Ratih

Ngga bisa



CUT TO



#36.EXT.JALANAN (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah berjalan di pinggir jalan, wajahnya tampak bersedih dan muram, air matanya pun juga terus mengalir.



Madani(VO)

(bersedih)

Jimmy, kenapa kita musti ngalamin hal ini?, aku ngga mau pisah sama kamu, kita kan udah janji untuk terus sama sama. Ya tuhan, jangan pisahkan kita berdua.



Madani kembali teringat tentang masa masa indah bersama jimmy



FLASHBACK TO SCENE #7 – particel SCENE



* Madani dan jimmy balapan renang

* madani dan jimmy saling berkejaran

* wajah madani dan jimmy saling bertatapan



BACK TO NORMAL SCENE



Madani masih berjalan dengan hati hancur, air matanya pun juga masih bercucur.



FLASHBACK TO SCENE #6 – particle SCENE



Madani dan jimmy menjatuhkan pantat di sofa, mereka duduk

secara berhadapan. Pada detik ini tangan madani terlihat mesra melingkar di leher sang kekasih



BACK TO NORMAL SCENE



Madani masih berjalan di trotoar, ia tampak sedih dan terus menangis.



CUT TO



#37.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)

(madani,bi moli,sri)

Madani baru saja tiba di depan rumahnya, wajahnya terlihat pucat dan tak bersemangat, matanya pun sembab.

Madani segera berjalan ke arah pintu dan menekan belnya.

INSERT FRAME : jari madani menekan bel

Beberapa waktu kemudian pintu terbuka, lalu muncul dua sosok pembantu bernama bi moli dan sri.

POV BI MOLI DAN SRI : kita melihat kondisi tubuh madani yang berantakan.

Akibat hal ini wajah bi moli dan sri tampak bahagia sekaligus sedih.



Bi moli

Mbak madani, duh gusti, akhirnya sameyan pulang juga



Sri

Mbak dari mana saja?



Madani

Ceritanya panjang



CUT TO



#38.INT.RUANG KELUARGA RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)

(madani,bi moli, sri)

Madani,bi moli,dan sri tengah duduk pada sebuah kursi.



Madani

(sedih)

Waktu itu mobil kita mogok di suatu tempat, terus kita nginep di rumah seseorang



START MONTAGE SHOT

Madani menceritakan semuanya dengan parasaan hancur, bi moli dan sri yang mendengarkan, juga turut sedih.

AND OF MONTAGE SHOT



Sri

Terus mas jimmy sekarang dimana?



Madani

Di sekap ratih



Bi moli

Kok bisa?



Madani

Jimmy akan di jadi’in tumbal



Tangis madani kembali pecah, bi moli dan sri terlihat miris.



Bi moli

Mbak madani yang sabar



CUT TO



#39.INT.KAMAR RATIH (MALAM)

(ratih)

Kita melihat sosok ratih tengah bersemedi dengan mata terpejam, di depannya terdapat sebuah patung demit dan kemenyan yang terus mengeluarkan asap.

INSERT FRAME : bibir asih komat kamit melafalkan sesuatu.



CUT TO



#40.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)

(bi moli,sri)



Bi moli

Mbak madani kemana sri?, kok dari tadi ngga kelihatan



Sri

Lagi dapet job



Suasana ruangan ini tampak putih bersih, di dalamnya ada dua ranjang yang berjajar dengan rapi. Di ranjang itulah bi moli dan sri membaringkan badan.



Bi moli

Kasihan ya lihat mbak madani?



Sri

Iya,kenapa sih ada orang tega ngejahatin mereka?, padahal mbak madani dan mas jimmy itu baik.



Bi moli

Entahlah sri. Semua itu sudah kehendak gusti alloh.



Sri

Terus nasibnya mas jimmy bagaimana?, dia kan mau di jadikan tumbal.



Bi moli

Kita berdoa saja semoga mas jimmy selamat



Sri

Iya bi sameyan betul.



Grodak grodak grodak, tiba tiba lemari pakaian mereka bergerak gerak, bi moli dan sri terlihat panic dan ketakutan.



Sri

Bi, lemarinya kok bergerak sendiri



Bruak, pintu lemari terbuka, muncul dua setan yang langsung merangkak menuju pembaringan.



Bi moli

Setan sri, gimana ini?



Sri

Ngga tau bi



Setan tersebut terus merangkak, ketika sudah sampai di dekat bi moli dan sri, dua setan tersebut langsung memegang erat erat pergelangan kaki mereka.



Bi moli dan sri

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Dua pembantu madani ini langsung melepaskan genggaman setan dan berlari meninggalkan peradauan. Wajah mereka berdua terlihat ketakutan.



CUT TO



#41.INT.SEBUAH STUDIO STASIUN TV (MALAM)

(madani,para figuran)



Presenter

Oke pemirsa dan penonton di studio, sekarang kita sambut penari fenomenal tahun ini madaniiiiiiiii ailiyaaaa gaaaulam.



Madani naik ke panggung dan di sambut oleh tepukan meriah.

Lagu berirama ngebeat mulai terdengar, sejenak pandangan madani di arahkan ke audience

POV MADANI : para penonoton tampak berbahagia.

akhirnya waria ini mengerakkan tubuh dengan lincah, para audience yang menikmati aksi madani tampak senang.



Beberapa waktu kemudian dentuman lagu sudah usai, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis, maka dari itu tepuk tangan langsung bergema di sana sini



Presenter

Beri tepuk tangan untuk madani



CUT TO



#42.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)

(bi moli,sri)

Dua pembantu madani ini baru saja memasuki kamarnya, wajah mereka masih tampak ketakutan.



Bi moli

Kita tidur yuk sri!



Sri

Ayo bi!



Mereka segera berbaring di ranjang dan berselimut rapat rapat. Suasana tampak sepi dan lengang, yang terdengar hanyalah raungan malam dan nyanyian jangkrik.



Beberapa waktu kemudian selimut yang menutupi bi moli dan sri tersingkap. Mendadak wajah mereka berdua terlihat ketakutan.

POV BI MOLI DAN SRI : di kamar ini banyak sekali demit demit berwajah menyeramakan.

Demit demit tersebut langsung menghampiri sri,bi moli.



Sri dan bi moli

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Mereka berdua langsung berlari meninggalkan peraduan



CUT TO



#43.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (MALAM)

(bi moli,sri)

Bi moli dan sri berlari menuruni tangga.



Bi moli

Kita keluar yuk sri, minta bantuan anak anak ronda



Sri

Ayo bi’



Namun sesampainya di lantai, puluhan demit tiba tiba saja datang menghadang, bi moli dan sri dibuat takut oleh tingkah setan yang langsung mengerubungi mereka berdua



Bi moli dan sri

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Dua pembantu ini langsung belari ke sudut lain. Baru beberapa

Langkah terayun, kaki mereka terjegal hinnga jatuh tersungkur.

Puluhan Demit yang tiba tiba saja muncul di hadapan, tanpa pikir panjang langsung mengerayangi bi moli,sri dengan buas.



Bi moli dan sri

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Kedua pembantu ini langsung tergeletak pingsan.



CUT TO



#44.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani,bi moli,sri)

Madani baru saja memasuki rumah. Mendadak wajahnya kaget.

POV MADANI : bi moli dan sri tergeletak pinsan.

Ia segera menghampiri mereka berdua dan mengguncang guncang tubuhnya.



Madani

Bi moli, sri ,bangun. Hei hei hei , bangun.

Bimoli, sri, bangun.



Bi moli dan sri mulai sadar diri, perlahan lahan mata bi moli mulai membuka.

POV BI MOLI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, dan setelah itu kita melihat wajah madani.



Bi moli

Mbak madani



Bi moli langsung memeluk majikannya erat erat.



Madani

Ada apa bi?



Sri

Tadi ada hantu mba’



Madani

Hantu?



Sri

Iya, jumlahnya banyak banget, wajahnya serem serem mba’



Suasana malam ini terasa sepi, yang terdengar hanya nyanyian jangkrik dan raungan malam.



Madani

Ya udah, lebih baik kalian masuk kamar, cepet tidur, biar ngga di gangguin setan lagi.



Sri

Tapi kita takut mba’



Madani

Ngga usah takut, yang tadi lupain aja, ntar kalau ada sesuatu, kalian langsung lari ke kamarku.



Bi moli

Baik mbak



Madani, sri, bi moli beranjak dari duduk dan meninggalkan tempat ini.



CUT TO



#45.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani)

Madani tengah berbaring di atas ranjang, beberapa detik kemudian posisi badannya ia miringkan, tangannya yang sebelah kanan langsung membelai belai daerah tempat tidur jimmy.



Madani (VO)

Di tempat ini biasanya ada jimmy, tapi sekarang dia ngga ada, rasanya sepi banget. Jimmy, cepet balik dong.



Air mata madani tiba tiba berlinang, pikirannya menerawang memgingat kenangan indah bersama sang kekasih



DISSOLVE TO





#46.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(jimmy,madani)

Jimmy dan madani baru saja melakukan hubungan intim. Bagian tubuh jimmy yang tertutupi selimut mulai dari bawah pusar hingga mata kaki, sedangkan madani, mulai dari bawah ketiak hingga mata kaki. Pada detik ini kepala madani berbantalkan lengan jimmy, tangannya yang sebelah kanan masih terus mengelus dada jimmy. Wajah mereka berdua tampak sangat berdekatan.



Jimmy

Aku mencintaimu say



Madani

Aku juga



Setelah itu jimmy mengecup kening madani dan memeluknya erat erat.



DISSOLVE TO



#47.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani)

Tangan madani masih membelai belay daerah tempat tidur jimmy, air matanya pun masih terus mengalir. Suasana malam ini tampak hening dan sepi, yang kita dengar hanya nyanyian jangkrik dan hembusan nafas madani. Beberapa waktu kemudian madani bangun dari tidurnya.

Duarrr, tiba tiba puluhan demit datang tanpa di undang, mereka memenuhi kamar ini. Blaapp, demit demit menghilang,namun tak lama kemudian datang lagi, muncul lagi, datang lagi, muncul lagi. Dan salah satunya duduk di samping madani sambil merangkul tubuhnya.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaa



Ia segera berlari meninggalkan tempat ini



INTERCUT TO



#48.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)

(madani,bi moli,sri)

Madani memasuki ruangan ini dan langsung memeluk bi moli. bi moli menjadi panic dan tegang.



Sri

Ada apa mba’?



Madani

Setan



Bi moli

Di mana?



Madani

Di kamarku



Bi moli

Ya udah, sekarang lebih baik mbak tenangin diri dulu, tarik nafas dalam dalam.



Madani menarik nafas dalam dalam.



Bi moli

Keluarkan



Madani menghembuskan nafas dengan lega. sedikit demi sedikit aura ketenangan mulai merasuk.



Beberapa menit kemudian sesuatu berwujud gaib merasuki madani, akibatnya tubuh waria ini langsung menegang dan menggeliat hebat.



Madani

(teriak histeris)

Huuuaaaaaaah huuuuaaaaaaaaah huaaaaaaaaaaah



Bi moli dan sri yang ketakutan langsung berlari ke sudut ruangan.



Bi moli

Mbak madani kenapa?



Sri

Entahlah bi



Tiba tiba madani diam mematung, pandangan matanya terlihat menyeramkan. Dengan perlahan lahan, ia langsung merangkak menghampiri bi moli dan sri. Akibat peristiwa ini kedua pembantu itu jadi gemetaran.



Madani

Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.

Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.



Sri

Kenapa?



Madani

Harus pergi, harus pergi, pergiiiiiii pergiiiii, huaaaaaaah Huaaaaaaaah, huaaaaaaaah.



Gedubrak, tiba tiba madani tergeletak pinsan, bi moli dan sri segera mengangkat sang majikan ke atas ranjang.



Bi moli

Mbak madani kenapa sri?



Sri

Sepertinya kerasukan bi



CUT TO



#49.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)

(madani,bi moli, sri)

Pagi ini madani tengah membaca majalah dengan serius, tiba tiba datang sosok bi moli dan sri yang berpakaian rapi, di tangan mereka terdapat tas besar yang di jinjing.



madani

bi moli, sri, kalian mau kemana?



Sri

Sebelumnya maafin kita ya mbak



Madani

Untuk apa?



Perasaan sri dan Bi moli menjadi tidak enak



Bi moli

Kita mmm mau pp pulang kk ka kampung sek ss sekalian undur diri



Madani

Pasti karena tadi malem yach?



Bi moli dan sri mengangguk



CUT TO



#50.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SIANG)

(jimmy,ratih,asih)

Kita melihat sosok ratih dan anak buahnya (sebut saja asih) tengah duduk secara berhadapan, mereka berdua tampak berbicara dengan serius.



Ratih

Kemarin aku mengirim beberapa demit ke rumah madani, setan setan itu ku tugaskan untuk meneror madani dan dua pembantunya. Pagi tadi, dua pembantunya pulang kampung.



Asih

Terus rencana kamu selanjutnya?



Ratih

Membunuh madani, kamu mau Bantu aku kan?



Asih

Tentu saja, tapi caranya?



Ratih

Kamu samperin rumahnya dan menyamar jadi pembantunya, gampang kan?



Asih menganggukkan kepala. Bibir kedua perempuan itu tersenyum licik.



Asih

Kamu itu memang jahat



Ratih

Harus itu, biar madani ngga bisa ngebebasin pacarnya. Eh kita ke ruang ritual yuk!



Asih

Untuk apa?



Ratih

Merendam jimmy



Ratih dan asih beranjak dari duduknya.

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih dan asih berjalan menyusuri rumah ini.

Dan tak lama kemudian mereka tiba di tempat tujuan. Di ruangan ini terdapat sebuah bak kaca yang berisi air putih,kemudian satu buah box yang penuh daun beringin, dan sesosok jimmy yang masih tak sadarkan diri.

Ratih dan asih langsung memasukkan daun beringin ke dalam bak kaca, lalu mengaduk aduk hingga tercampur rata.



Ratih

Bantuin angkat jimmy yuk!



Asih

Baik



Ratih dan asih menjinjing tubuh jimmy secara gotong royong, lalu merendamnya ke dalam bak kaca.



Asih

gunanya apa sih nglakuin kayak gini?



Ratih

Tubuh jimmy biar seger, dia kan mau di jadi’in tumbal



CUT TO



#51.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (SIANG)

(madani,asih)



Madani

Kamu ada perlu apa datang kesini? Mungkin ada yang bisa dibantu?



Asih

Sebelumnya perkenalkan nama saya asih......



Madani

(menyela)

Aku madani



Asih

Saya kesini mau minta bantuan mbak madani



Madani

Untuk?



Asih

Saya butuh pekerjaan mba, apa saja



Madani

Jadi pembantu mau ngga?



Asih

Boleh



Madani

Kebetulan nich, soalnya pembantu aku baru aja pulang.



Asih

Terima kasih banyak mbak



Madani

Kapan mulai bisa kerja?



Asih

sekarang juga bisa



madani

oke, lebih cepat lebih bagus. Oh ya, kamarmu di belakang sana



asih

iya mbak



CUT TO



#52.INT.TANGGA RUMAH MADANI (MALAM)

(jimmy)

Kita melihat jimmy tengah menaiki tangga, tiba tiba kakinya terpeleset dan jatuh berguling guling.



CUT TO



#53.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani)



Madani

Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaa.



Madani bangun dari tidur dengan wajah panic, ia baru sadar kalau ia mengalami mimpi.



Madani

Ya tuhan jangan ambil jimmy, aku ngga akan bisa bila hidup tanpa dia, selametin jimmy ya tuhan



CUT TO



#54.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)

(jimmy,ratih)

Jimmy tampak terendam dalam bak kaca, di sampingnya ada ratih yang tengah bersemedi, sedangkan di samping ratih, terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.

INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit melafalkan mantra.

Beberapa detik kemudian ia beranjak dari duduk. Sambil membawa kemenyan ia langsung berjalan mengelilingi jimmy, bibirnya pun juga tetap melafalkan mantra.

Tok tok tok, tiba tiba terdengar sebuah pintu di ketok. Ratih langsung menghentikan aksi dan segera meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#55.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (SIANG)

(madani,ratih)

Madani tengah berdiri dengan tidak tenang, sedari tadi ia terus mondar mandir kesana kemari.

INSERT FRAME : tangan madani mengetok pintu, tok tok tok



Madani

Ratiiiih, buka’in pintunya



Krieeak,pintu terbuka, lalu muncul yang telah di maksud.



Ratih

Madani?, ada apa kamu kesini?



Madani

Aku ingin ketemu jimmy



Ratih

Ngga bisa



Madani

Ratih please, aku kangen banget sama dia, coba deh kamu jadi aku, gimana rasanya di pisahin dari orang yang kita cinta?



Ratih

Emang aku pikirin



Madani

Sebentar lagi jimmy jadi tumbal, aku ingin ketemu dengannya, pelase ratih, aku kangen banget sama jimmy.



Ratih tampak mikir mikir, madani menunggu dengan harap harap cemas.



Ratih

Oke, tapi kamu jangan macem macem yach?



Madani

Iya aku janji



Wajah madani tampak berbinar binar ceria



INTERCUT TO



#56.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)

(jimmy,madani,ratih)

Madani dan ratih berdiri tegak di ruangan ini.

POV MADANI : jimmy terendam dalam bak kaca.

Madani segera menghampirinya, kemudian membelai belai tubuh dan mengecup keningnya.



Madani

Kenapa jimmy kamu gini’in?



Ratih

Badannya biar seger



Madani

Dia ngga apa apa kan?



Ratih

Kamu tenang aja,dia masih baik kok, (jeda) oke, waktu untuk ketemu jimmy udah habis, sekarang kamu pulang.



CUT TO



#57.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SORE)

(asih,ratih)

Sebuah botol kecil yang berisi cairan warna hitam, ratih ambil dari dalam bra-nya, kemudian di serahkan kepada asih.



Asih

Ini apa rat?



Ratih

Racun teluk bayur, benda ini sangat berbahaya, setetes saja tertelan oleh mulut, akibatnya sungguh mematikan.



Asih

Aku tahu, barang ini pasti untuk mampusin madani kan?



Ratih

Betul, campurin racun ini ke minumannya



Asih

Itu sih gampang banget, pokoknya aku jamin, hari ini juga bencong slebor itu masuk liang kubur.



Asih segera memasukkan botol racun itu ke dalam sakunya.



CUT TO



#58.INT. DAPUR RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)

(asih)

Pada detik ini asih tengah memasukkan gula pada secangkir teh, kemudian mengaduk aduknya hingga larut. Ketika suasana terlihat aman, asih segera mengeluarkan botol racun dari dalam saku, kemudian membuka tutup dan mencampurkan ke dalam teh.

Dan ia pun segera menyuguhkan minuman tersebut ke hadapan madani.



Asih(VO)

Hari ini juga kamu pasti akan mati, nasibmu sungguh tragis sekali madani.



INTERCUT TO



#59.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)

(madani,asih)

Kita melihat sosok madani tengah sarapan dengan nikmat, dari arah belakang tiba tiba muncul asih sambil membawa secangkir teh.



Asih

Mbak madani ini tehnya



Asih langsung menyuguhkan minuman tersebut di hadapan madani



Madani

Makasih ya?



Madani segera meminum pemberian asih dengan nikmat, ia sama sekali tidak curiga dengan perbuatan bejat pembantunya tersebut.



Madani

Asih kamu duduk sini, temani aku sarapan.



Asih

Baik mbak



Sedari tadi asih tampak memeperhatikan madani, ia sangat menanti peristiwa mencengangkan ini.



Madani

Ternyata masakanmu enak juga yach?



Mendengar pujian madani, ratih hanya bisa tersenyum



Asih

Mbak madani bisa aja.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaa



Tiba tiba madani mengerang kesakitan, tubuhnya tampak menegang dan menggeliat hebat



Madani

Aaaaaaaaaa aaaaaa



Memandangi semua ini, asih tampak tersenyum penuh kemenangan.

Semakin lama rasa sakit di tubuh madani semakin parah.



Madani

Aaaaaaaaaa aaaaaa



Asih

Mampus kau madani, akhirnya ajal bener bener menjemputmu



Mendengar hal ini madani begitu sock



Madani

apa maksudmu?, aaaaaaaaaaa



asih

di dalam teh itu, telah aku campuri dengan racun.



Madani semakin mengeliat dengan hebat, dari dalam mulutnya keluar busa yang terlihat menjijikkan.

Setelah beberapa menit berjuang melawan kesakitan, akhirnya madani benar benar mati, asih yang menyaksikan semua ini hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.



Asih

Mampus kau madani



CUT TO



#60.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SORE)

(madani)



Madani

Engggaaaaaaaaa.



Madani bangun dari tidurnya dengan tumbuh bersimbah keringat.



Madani

Ya tuhan, kenapa aku mimpi buruk?, moga moga ngga ada apa apa.



Tiba tiba asih muncul di hadapan.



Asih

(Panic)

Ada apa mbak?



Madani

Mimpi buruk



Asih

(sambil bernafas lega)

Hheeeehh, kirain ada apa?, makanya mbak jangan tidur sore sore, pamali



Madani

Tau dari mana kamu?



Asih

bapak saya.



Madani segera menarik nafas dalam dalam, dan menghembuskannya dengan lega.



Madani

Untung Cuma mimpi.



CUT TO





#61.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih)

Kita melihat sosok jimmy tengah bersila dengan kondisi telanjang dada, di belakangnya, si ratih juga bersila dengan kedua tangan menempel di punggung jimmy.

INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.



CUT TO



#62.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani)

Madani sedang duduk di kursi sambil mengunyah irisan apel, di suasana ini kita juga mendengar sebuah lagu berirama sendu dari DVD player.



Madani

(menggumam)

Malam malam kayak gini biasanya aku dan jimmy berduaan, ngobrol ngobrol, tapi sekarang aku sendiri, sepi.



Madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut dan mengunyahnya.

Sejenak pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan langsung tertuju pada sebuah objek.

POV MADANI : sebuah lukisan pemandangan alam yang tergantung di dinding.

Akibat hal ini pikiran madani langsung menerawang.



DISSOLVE TO





#63.INT.SEBUAH GALERI SENI (SIANG)

(madani,jimmy)

Suasana galeri ini tampak ramai, banyak sekali para pengunjung yang sedang menikmati berbagai koleksinya. Di antara sekian banyak manusia yang ada, kita melihat madani dan jimmy tengah sibuk memperhatikan sesuatu.



Jimmy

Say, barangnya bagus bagus, beli yang mana yach?



Madani

Terserah kamu



Madani dan jimmy kembali memilih barang barang yang ada di hadapan. Tiba tiba mata jimmy terpaku pada sebuah lukisan pemandangan alam, ia langsung jatuh hati pada lukisan tersebut, dan kemudian langsung menghampirinya.



Jimmy

Say, aku mau beli ini, bagus ngga?



Madani langsung memperhatikan pilihan sang kekasih.



Madani

Bagus banget, kalau di pajang di ruang makan kayaknya asik deh



Jimmy

Kok di situ?



Madani

Biar uniq.



Menanggapi kata kata madani, jimmy hanya bisa menganggukkan kepala dan berusaha maklum.



DISSOLVE TO



#64.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani,asih)

Lukisan pemandangan alam tampak indah. sedari tadi madani masih terus memandanginya.

Waria ini kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan kemudian mengunyahnya. Mendadak air matanya menetes, ia begitu sedih setelah mengingat semua itu.



Madani

Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku.



Tanpa madani sadari, di latar belakang kita melihat sosok asih tengah memperhatikannya.

ANGEL ON : asih tengah mengamati madani dengan serius, di tangannya ada sebuah pisau yang berkilat tajam.



Asih

Malam ini juga aku musti ngebunuh kamu.



ZOOM IN : Camera berjalan menghampiri madani, namun ketika sudah satu meter di belakangnya, waria tersebut menoleh ke belakang.



Madani

Asih, kok belum tidur?



Asih

Belum ngantuk mbak



Madani

Kok bawa pisau?, untuk apa?



Mendengar hal ini kontan saja wajah asih gelagapan.



Asih

(gugup)

Oh, eh I iiin init ttadi habis buat ngupas buah.



Madani

-O-, eh duduk sini dong temani aku ngobrol.



Asih

Memangnya mau ngobrolin apa?



Madani

Banyak



Asih

Baiklah



Asih segera duduk di atas kursi. madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan langsung mengunyahnya.



Madani

Kamu kerja di sini udah berapa hari sih?



Asih

Tiga hari, memang ada apa mbak?



Madani

Pernah di datengin setan ngga?



Asih menggelangkan kepala



Madani

Aneh.



Asih

Memangnya ada apa mbak?



Madani

Akhir akhir ini tuh rumahku sering di datengin hantu, tapi kamu kok aman aman saja.



Asih

Entahlah mbak



Madani

(sedikit bercanda)

Apa mungkin kamu ini pawang setan?



Asih

Enggaklah, mbak madani ini bisa aja



Mendengar jawaban asih, madani hanya bisa tersenyum tipis.



CUT TO



#65.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)

(madani,figuran : setan)

Madani tengah berbaring di atas ranjang, pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan tertuju pada sebuah objek.

POV MADANI : foto madani dan jimmy tengah berpelukan mesra, benda berukuran besar itu tergantung di dinding.

Mendadak air mata madani menetes.



Madani

Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku, jangan biarkan kita berpisah.



Madani segera menghapus air matanya.

Duaaaaarr, tiba tiba di sisi madani ada sosok demit berwajah meneyeramkan, tangan setan itu merangkul pinggangnya.



Madani

(ketakutan + teriak)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



madani segera menyingkirkan tangan sang demit dan berlari meninggalkan tempat ini.



INTERCUT TO



#66.INT.KAMAR ASIH (MALAM)

(madani,asih)

Madani memasuki kamar ini dan langsung berlindung di samping asih.



Madani

Asih, aku di datengin setan lagi, aku takut



Asih

Bagus itu



Mendengar hal ini kenimg madani berkerut



Madani

Maksudmu?



Asih mulai menampakkan belang dan langsung mendorong madani hingga jatuh tersungkur.



Madani

Asih, apa maksudmu?



Asih

Sudahlah, aku capek bersandiwara terus di depanmu, aku tuh datang ke sini sebenarnya berniat membunuhmu.



Wajah madani tampak sock sekaligus ketakutan. Setelah itu asih mengeluarkan pisau dari balik bajunya.



Madani

Membunuhku?



Asih menganggukkan kepala



Madani

Apa salahku?



Asih

Karena kamu pacar jimmy. (jeda). Oke, sebelum aku mampusin kamu, aku mau ngasih tau siapa sebenarnya aku.



Madani

Memangnya kamu siapa?



Asih

Aku ini anak buahnya ratih.



Mendengar hal ini, mata madani terbelalak lebar.



Madani

Anak buah ratih?



Asih

Iya, ratih menyuruhku membunuhmu, agar kamu tidak bisa menyelamatkan jimmy.



Madani

Kamu bajingan



Asih

Sebelum aku datang ke sini, terlebih dulu aku mengirim demit untuk meneror kamu, sri, dan bi moli.



Madani

Berarti dugaanku tak salah, kamu pawang setan.



Asih

Demit itu ku suruh untuk mengusir bi moli dan sri, agar aku dapat menjalankan rencana dengan menyamar sebagai babu.



Madani

Kamu memang iblis



Asih

Aku ngga peduli, yang penting malam ini kamu musti mati.





Asih langsung menghunuskan pisau ke perut madani, namun madani

berhasil menahannya, setelah itu terjadilah ketegangan antara mereka berdua.



Asih

Mampus kau



Baru beberapa detik berjalan, pisau tersebut mulai menyentuh perut madani, namun dengan kekuatan yang ada, waria tersebut berhasil membelokkannya. Kejadian menegangkan pun kembali terulang.



Asih

Mampus kau, malam ini juga kamu harus mati.



Di tengah tengah peristiwa, tiba tiba madani berhasil mendaratkan dengkul ke perut asih, akibat hal ini si asih kontan saja kesakitan, dan tanpa terasa pisau mengkilatnya terlepas dari genggaman.

Madani segera berlari meninggalkan peraduan.



Asih

Wooe, jangan lari



Asih segera berlari mengejar madani.

SBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari menyusuri rumah ini. Di belakangnya asih tengah mengejar dengan nafsu buas.

Bruaak, tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih yang sudah tepat di belakangnya langsung menghunuskan pisau ke arah kepala, namun madani berhasil mengelak, pisau pun tertancap di lantai.



Madani

Asih, ku mohon jangan bunuh aku.



Asih

Apa?, tidak membunuhmu?, yang benar saja.



Asih kembali menghunuskan pisau, madani berhasil mengelak, di layangkan lagi, tidak kena, sekali lagi, masih tetap sama. Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek.

POV MADANI : sebuah obat nyamuk semprot tergeletak di lantai.

INSERT FRAME : tangan madani segera meraih benda tersebut.

Dan langsung menyemprotkan ke wajah asih, akibat hal ini asih langsung berteriak histeris



Asih

Aduuuuuuuuuh mataku periiiiiiiiiiih



Madani yang tengah panic dan ketakutan, segera berlari meninggalkan peraduan.



CUT TO



#67.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)

(madani,figuran :setan)

Suasana tempat ini tampak sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang berlalu lalang.

Di bagian trotoar, kita melihat sosok madani tengah berjalan dengan lemah, wajahnya yang menampakan kesedihan, sedari tadi tampak terus menangis.

Sampai pada suatu ketika pikirannya menerawang ke masa lalu.



FLASHBACK TO SCENE #16. particel SCENE.



· Jimmy dan madani beranjak ke ranjang dan menaruh kepala di atas bantal.

· Madani memeluk jimmy erat erat.



BACK TO NORMAL SCENE



Madani masih berjalan dengan lemah, air matanya pun terus mengalir.



FLASHBACK TO SCENE #31.particel SCENE



Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang tampak kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan.



BACK TO NORMAL SCENE.



Saat ini madani tengah duduk di tepi trotoar, air matanya masih terus mengalir.



FLASHBACK TO SCENE #43. particle SCENE



Madani membelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.



BACK TO NORMAL SCENE.



Suasana tampak lengang dan sepi, madani masih terus menangis.

Duaaar, tiba tiba mucul demit berwajah menyeramkan.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tooloooooooooong.



Madani yang sangat ketakutan langsung berlari meninggalkan peraduan, namun demit segera terbang melayang untuk mengejarnya.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tolooooooong



Madani masih berlari dengan kencang, di belakangnya demit pun juga masih terbang melayang untuk mengejarnya.

Bruaaak, tiba tiba madani tersandung hingga jatuh tersungkur, demit segera mendekatinya, madani langsung mengesot untuk menghindarinya, namun percuma, sebab tangan demit sudah mencengkeram lehernya erat erat.



Madani

Jangan bunuh aku



Semakin lama cekikan demit semakin kencang, akibat hal ini madani jadi sulit bernafas.



POV MADANI : wajah demit tampak sama samar, beberapa detik kemudian frame meredup, dan akhirnya gelap gulita.



CUT TO





#68.INT.SEBUAH KAMAR (SIANG)

(madani,ainun)

Madani tengah berbaring dengan kondisi tak sadarkan diri, di sisinya ada salah satu family yang bernama ainun.

Beberapa detik kemudian mata madani terbuka dengan perlahan.

POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup jadi terang, dan setelah kita melihat wajah ainun.



Madani

Ainun, (jeda) kenapa aku di sini?



Madani segera beranjak dari tidurnya untuk duduk di tepi ranjang.



Ainun

Tadi malam aku ke rumahmu, sepi banget, ngga ada orang. terus waktu pulang, di jalan aku ngeliat kamu tergeletak pinsan.



Madani menghembuskan nafas dengan lega.



Madani

Untung ada kamu, kalau ngga pasti aku udah mati.



Mendadak kening ainun berkerut.



Ainun

Memang ada apa?, terus jimmy sekarang di mana?, biasanya kan kalian selalu bersama.



Madani

Ceritanya panjang nun, aku dan jimmy baru aja kena musibah



Ainun

Kok bisa?



START MONTAGE SHOT

Madani langsung komat kamit menceritakan semuanya, ainun pun langsung mendengarkan dengan penuh seksama

AND OF MONTAGE SHOT



Madani mengakhiri uraiannya dengan tangisan yang memilukan, melihat hal ini ainun begitu miris dan terenyuh.



Madani

Sebentar lagi jimmy mati, aku ngga bisa hidup tanpa dia.



Madani segera menjatuhkan kepala ke pundak ainun.



Ainun

Kamu yang sabar dan, semua itu pasti akan ada hikmahnya.



CUT TO



#69.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (SORE)

(jimmy,ratih,asih)

Saat ini jimmy tengah duduk bersila, ratih yang ada di sampingnya langsung mengguyur dengan air kembang berkali kali.

INSERT FRAME : sambil melakukan aksinya, bibir ratih tampak komat kamit melafalkan mantra.

Dari arah belakang tiba tiba datang sosok asih, wajahnya menampakkan kepanikan.



Asih

Ratih, gawat.



Ratih segera menghentikan pekerjaan, ia kembali menaruh gayung ke dalam gentong yang penuh air kembang.



Ratih

Ada apa?



Asih

Madani gagal ku bunuh, ia berhasil kabur



Ratih

Kamu tenang aja, waria itu ngga akan bisa nylametin jimmy, kekuatannya ngga akan mampu menandingi kekuatan kita.



CUT TO



#70.ESTABILISHING SHOT.(PAGI)

Dalam frame yang tampak gelap ini, kita mendengar kokok ayam jago.

Beberapa detik berjalan, frame perlahan lahan menjadi terang, dan nampak suasana pagi yang menyegarkan.

Matahari baru saja terbit dari timur, cahayanya yang terang benderang, menyembur dari rimbunnya dedaunan.

Bunga bunga yang mulai bermekeran, satu demi satu telah di kerubuti kupu kupu, sedangkan di langit yang biru cerah, beberapa burung tampak beterbangan.



CUT TO



#71.EXT.JALAN SEKITAR RUMAH AINUN (PAGI)

(madani,ainun,figuran)

Pagi ini madani dan ainun tengah berlari lari kecil, wajah mereka terlihat segar. Suasana di tempat ini tampak ramai, karena di sana sini banyak orang sedang jooging.

Tiiiiiiit tiiiiiit tiiiiiiiiit, tiba tiba alarm handphone madani berbunyi, ia segera meraihnya dari dalam saku.



Madani

Halo?........ ada apa? ....... dari mana ini? ..... aduh sory aku ngga bisa ........ saat ini aku sedang ada masalah .......

Ya udah ...... iya, sama sama.



Madani kembali memasukkan hp ke dalam saku.



ainun

dari siapa dan?



Madani

Stasiun tv



Ainun

Ada apa?



Madani

Ngasih job



Ainun

Kok di tolak?



Madani

Aku takut, nanti asih sama ratih tahu keberadaanku, mereka itu kan mau membunuhku



Ainun

Bener juga kamu





Madani dan ainun kembali melanjutkan acara joogingnya.



CUT TO



#72.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (PAGI)

(madani)

Kita melihat sosok madani tengah duduk di kursi, ia tengah melamun dan memikirkan sesuatu, mendadak ingatannya menerawang ke masa lalu.



FLASHBACK TO SCENE #2. particle SCENE



Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta.



BACK TO NORMAL SCENE



Madani masih dudk di kursi sambil melamun dan memikirkan sesuatu.



FLASHBACK TO SCENE #22. particle SCENE



Madani dan jimmy menjerit sekuat tenaga, setelah itu tergeletak pinsan.



BACK TO NORMAL SCENE



Madani tengah duduk di kursi, tiba tiba air matanya menetes.



FLAHBACK TO SCENE #12. particle SCENE



Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak muncul di hadapan.



BACK TO NORMAL SCENE.



Air mata madani masih terus menetes, ia begitu sedih dan muram.



Madani

Ya tuhan, kalau aku dan jimmy mesti berpisah, kenapa harus secepat ini?, apa salah kita berdua (jeda) tapi akau ngga berniat menyalahkan-MU, karena aku yakin, semua ini pasti ada hikmahnya.



Madani segera mengusap air mata di pipi, dan segera masuk ke dalam rumah.



INTERCUT TO



#73.INT.DAPUR RUMAH AINUN (PAGI)

(madani,ainun)

Madani baru saja memasuki ruangan ini, wajahnya terlihat sedikit tenang, dan kemudian langsung membantu ainun.



Madani

Kamu itu emang bisa banget untuk mandiri.



Ainun

Maksudnya?



Madani

Masak sendiri, ngurus rumah sendiri, ngga ada pembantunya lagi. Kalau misalnya aku kayak kamu pasti udah keteteran.



Ainun

Setiap orang itu kan beda beda, ngga mungkin sama



Madani dan ainun masih menekuri aktivitasnya.



Ainun

Dan, kamu masih pingin nylametin jimmy?



Madani

Iyalah, dia itu kan soulmate-ku



Ainun

Kamu kok bisa cinta mati sih sama dia?, padahal kalian berdua lelaki



Madani

Entahlah, namanya cinta itu kan ngga kenal status,



Ainun

(mengalihkan arah pembicaraan)

Eh, kemarin aku di kasih tahu temen, ada seorang dukun yang bisa ngurusin masalah ini, mungkin dia bisa Bantu kamu.



Madani

Yang bener nun?



Ainun

Iya ,Habis ini kita ke sana mau ngga?



Madani menganggukan kepala kuat kuat, wajahnya tampak berbinar binar ceria



CUT TO



#74.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (SIANG)

(madani,ainun,mbah dukun)



Mbah dukun

Kalian ada perlu apa datang kesini?



Ainun

Kami mau minta bantuan mbah



Madani

Iya mbah



Mbah dukun

Untuk apa?



Madani

Menyelamatkan kekasih saya



Madani segera menolehkan pandangan kesana kemari.

POV MADANI : ruangan ini terdominasi warna hitam, dan tampak serem. Di dinding tembok benyak sekali tulang belulang dan tengkorak, sedangkan di hadapan mbah dukun, benda benda yang berhubungan dengan ilmu hitam juga bertebaran, seperi kemenyan, keris, kembang dan lain lain.



Ainun

Kekasih madani namanya jimmy, saat ini ia di culik oleh seorang perempuan, dia akan di jadikan tumbal.



Mbah dukun

Tumbal apa?



Madani

Saya kurang tahu mbah, mbah dukun bisa Bantu kita kan?



Mbah dukun

gampang, asal ada fulus



madani

itu juga masalah gampang, uang berapa pun akan saya keluarkan, asal jimmy selamat.



Mbah dukun

Baiklah, sekarang mana foto kekasihmu?



Madani

Ini mbah



Madani mengangsurkan sebuah foto, mbah dukun segera meraih dan memeperhatikan dengan penuh seksama.



POV MBAH DUKUN : di jemari tangan mbah dukun, kita melihat foto jimmy yang tersenyum.



Mbah dukun

Sebelumnya kalian musti mempersiapkan beberapa syarat.



CUT TO



#75.INT.KAMAR TIDUR RATIH (MALAM)

(jimmy,ratih)

Suasana kamar ini tampak kusam dan menyeramkan.

Di atas ranjang, kita melihat sosok jimmy dan ratih tengah duduk secara berhadapan.

Perlahan lahan tangan ratih mulai membuka kancing baju jimmy, dan kemudian menanggalkan hingga tampak telanjang dada.

Ratih segera membaca mantra dan menepuk pipi jimmy dengan pelan, akibat hal ini kontan saja jimmy tersadar. Ia langsung terperanjat sekaligus kaget, sebab di hadapannya ratih tengah membelai belay dengan penuh gairah, bibirnya pun juga mengecupi dadanya dengan parah. Jimmy merasa jijik dan langsung mendorong ratih dari hadapnnya



Jimmy

Ratih, apa apaan kamu?



Ratih

(terkejut)

Jimmy, aku ingin bersenggama denganmu



Jimmy

Najis



Ratih kembali meraba raba tubuh jimmy, jimmy pun segera menepis tangan ratih.



Ratih

Jimmy, ku mohon bahagiakan aku.



Jimmy

Ngga, aku ngga mau



Jimmy segera beranjak dari duduknya, kemudian mengedarkan pandangan kesana kemari.

POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi



Jimmy

Madani kemana?



Ratih

Untuk apa kamu memikirkannya?



Jimmy

(sedikit emosi)

Madani kemana?



Ratih

Udah aku usir.



Jimmy

Bangsaaaat



Jimmy semakin panas, ia segera mendekati ratih dan mencekik lehernya kuat kuat, akibat hal ini kontan saja ratih sulit bernafas



jimmy

mati kau, mati kau.



Bibir ratih komat kamit membaca mantra, dan setelah itu langsung menampar jimmy keras keras. Akibat hal ini cowok blasteran kanada-korea tersebut langsung tergeletak pinsan.



Ratih

Jangan harap kamu bisa membunuhku



CUT TO



#76.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (MALAM)

(madani,ainun)

Madani dan ainun berdiri di samping pintu mobil, mereka akan segera memasukinya.



ainun

Kata mbah dukun musti bawa apa aja?



Madani

Kembang melati, tanah kuburan, daun beringin, kepala ayam, sama garam jawa.



Ainun

Udah kamu siapin?



Madani

Tinggal garam jawa, nanti beli aja di jalan.



Ainun

Udah siap kan?



Madani menganggukkan kepala dengan mantap, wajahnya tampak berbinar binar ceria.



Ainun

Berangkat yuk!



Madani

Ayuk



Madani dan ainun langsung memasuki mobil

LONG SHOT : mobil mereka langsung bergerak meninggalkan tempat ini.



CUT TO



#77.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)

(madani,ainun,figuran : setan)

Kita melihat mobil madani baru saja melintas. Suasana tempat ini tampak lengang dan sepi.

Di dalam mobil, ainun duduk di belakang setir, dan madani di sampingnya.

Duaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar gahar, dan akhirnya hujan turun dengan deras.



Madani

Nun, kok turun hujan?



Ainun

Iya, aneh, padahal sekarang kemarau



Mendadak perasaan madani tidak enak.



Madani

Kata temenku, kalau misalnya ada kejadian ngga lumrah, itu pertanda ngga baik, perasaanku ngga enak nih.



Ainun

Ngga usah di pikirinlah, mungkin aja temenmu ngeboong



Madani

Tapi nun



Ainun

Udah dan, lupain aja



Duaarrrr, petir kembali menggelegar, hujan pun juga turun semakin deras.

LONG SHOT : mobil mereka melaju kencang di bawah rintikan hujan.

ZOOM IN : Tiba tiba di atap kendaraan bertengger sosok setan berwajah menyeramkan.



CUT TO



#78.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)

(madani,ainun)

Mobil madani baru saja tiba di tempat ini, ketika pintu terbuka, madani dan ainun segera beranjak dari peraduan.

Dan berjalan ke arah tujuan. Sesampainya di depan pintu.

INSERT FRAME : Tangan madani mengetok pintu. Tok tok tok



Madani

Permisiii, mbaaaaah saya madani



Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi. Sekarang giliran ainun yang mengetok pintu



Ainun

Permisiiii



Tetap tidak ada jawaban, di ketok lagi, masih sama, di ulangi lagi, pintu tak kunjung terbuka.



Madani

Mbah dukun kemana sih?



Ainun menggelengkan kepala.

Krieeek, tiba tiba pintu terbuka dengan sendirinya.



Ainun

Kebuka dan



Madani

Iya, masuk yuk!



INTERCUT TO



#79.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (MALAM)

(madani,ainun,mbah dukun)

Suasana ruangan ini tampak menyeramkan, asap kemenyan masih bertebaran kesana kemari.

Madani dan ainun memasuki ruangan tersebut, wajah mereka tampak penuh tanda Tanya. Di genggaman madani terdapat sebuah kresek berwarna hitam legam



Madani

Mbaaaah, saya madani, saya sudah bawa sarat saratnya.



Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi



Ainun

Mbah dukun kemana sih?



Madani

Ngga tahu, paling lagi keluar. Nun, perasaanku kok jadi ngga enak gini yah?



Ainun

Alaaah, lupain aja, kita keluar yuk!, sekalian nunggu mbah dukun.



Madani

Ayuk.



Madani dan ainun segera membalikkan badan, namun tiba tiba mereka terperanjat kaget



Madani dan ainun

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



POV MADANI DAN AINUN : kita melihat mbah dukun sudah mati,wajahnya berdarah darah, matanya pun melotot. ia tengah tergantung dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.



Ainun

Dan, mmm bh mbah dd ddu k dukun kenapa?



Madani

Mm mm mati



Tiba tiba mata mbah dukun menjadi merah, tubuhnya pun juga bergerak gerak dengan sendirinya.



Madani Dan ainun

Aaaaaaaaaaaa



Mereka berdua segera berlari dari tempat ini.



INTERCUT TO



#80.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)

(madani,ainun,mbah dukun)

Pintu rumah terbuka, dan mucul sosok madani dan ainun yang ketakutan. Mereka tengah berlari dengan sangat kencang, namun baru beberapa langkah terayun, mbah dukun menghadang di depan mata. Kondisinya seperti orang yang kerasukan setan.



Madani ainun

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Mbah dukun segera mencekik leher mereka .



Mbah dukun

Kalian jangan menyelamatkan jimmy lagi



Mbah dukun semakin mencekik dengan erat, madani dan ainun otomatis sulit bernafas.



Mbah dukun

Mati kalian



Wajah madani dan ainun menegang hebat, mereka juga terus meronta ronta.



Mbah dukun

Mati kalian.



Sampai pada suatu ketika, kaki madani berhasil menendang selangkangan mbah dukun.

Mbah dukun langsung mengerang kesakitan dan melepaskan cengkraman. Madani dan ainun segera berlari Memasuki mobil, dan tancap gas meninggalkan tempat ini



CUT TO



#81.INT.KAMAR RATIH (MALAM)

(asih,ratih)

Kedua perempuan ini tengah duduk secara berhadapan, mereka tengah berbincang bincang.



Ratih

Hari ini aku seneng banget.



Asih

Habis jeb ajeb dengan jimmy?



Ratih

Engga, dia itu ngga mau aku ajak begituan, kemarin aja waktu aku minta dengan punuh cinta, dia malah mau membunuhku, untung aku cepet cepet ngepingsanin dia.



Asih

Jadi senengnya kamu karena apa?



Ratih

Tadi, madani dan ainun ngedatengin seorang dukun goblok, mereka minta bantuan untuk ngebebasin jimmy



Asih

Terus?



Ratih

Aku sukses ngerusak rencana mereka,



Mendadak kening asih berkerut penuh tanda tanya



Ratih

Demit demit yang ada di bawah kendaliku, ku suruh untuk mati’in si dukun itu.



Asih

Pinter juga kamu



Ratih

Jelas dong, madani itu ngga akan bisa ngelawan aku, dia itukan manusia biasa, sedang aku luar biasa.



CUT TO



#82.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (MALAM)

(ainun,madani)



Madani

Aku musti gimana lagi nun?, kayaknya ngga mungkin deh bisa nylametin jimmy.



Ainun

Kamu yang sabar, jangan nyerah gitu dong, usaha dan doa terus. Kalau ada kemauan, pasti ada jalan



Madani

Tapi musti dengan cara apa?



Ainun

Entahlah, aku juga bingung



Wussssss,di latar belakang tiba tiba berkelebat sesosok gaib, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.



Ainun

Ada apa dan?



Madani

Aku ngerasa ada sesuatu di rumah ini



Ainun

Ah, perasaanmu aja kali.



Wusssssss, berkelebat lagi, madani langsung menoleh, namun tidak ada apa apa.



Madani

Dia datang lagi



Ainun

Kamu ini ngaco, dari tadi di sini Cuma ada kita. (jeda) eh, ngomong ngomong soal jimmy, asalnya dari mana sih?, dia bule kan?



Madani

Iya, dia bule, asalnya kanada, tapi ngga seratus persen kanada



Ainun

Maksudnya?



Madani

Blasteran



Ainun

Wiiiihhhh, Keren banget



Madani

Bapaknya kanada, ibunya korea.



Ainun

Kok bisa ke dampar di Indonesia gimana ceritanya?



Madani

Ngikutin bapaknya yang ngurusin bisnis di sini. Enam bulan lalu bapaknya balik, tapi berhubung ia jatuh cinta sama Indonesia dan aku, akhirnya dia tetap tinggal di sini.



Wusssssss, hal gaib itu berkelebat lagi, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.



Ainun

Datang lagi?



Madani menganggukkan kepala.



Ainun

Udah malem, tidur yuk!, Ngantuk nich



Madani

ayuk



madani dan ainun segera beranjak dari duduk. tanpa di sangka dan di duga, di depan mata demit demit bermunculan.



Madani ainun

(ketakutan + teriak)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Mereka berdua langsung tergeletak pinsan



CUT TO



#83.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (PAGI)

(ratih,jimmy)

Jimmy tengah duduk bersila dengan telanjang dada, ia masih belum sadar. Di sisinya, kita melihat sesosok ratih tengah memasukkan bunga bunga ke dalam gentong air.



Ratih

Hari ini kamu ku mandikan dengan air suci.



Ratih mulai mengguyur tubuh jimmy dengan perlahan lahan.



Ratih

Air ini berasal dari enam sumur keramat.



Ratih kembali mengguyur jimmy dengan air tersebut.



CUT TO



#84.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (PAGI)

(madani)



START MONTAGE SHOT

madani tengah menyapu lantai

· madani menata perabotan

· madani membersihkan perabotan perabotan dengan kemoceng

· madani mengepel lantai dengan sapu pel

AND OF MONTAGE SHOT



madani tengah memasang taplak meja. tiba tiba tangannya menyenggol vas bunga.

Pyarrrr, benda tersebut jatuh ke lantai menjadi keping keping.

Mendadak perasaannya tidak enak



Madani

Orang tuaku pernah bilang, kalau ada sesuatu yang pecah, pasti akan ada kejadian buruk, ya tuhan semoga saja tidak ada apa apa.



CUT TO



#85.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)

(jimmy,ratih)

Ratih tengah mengikat jimmy di sebuah tiang. Penampilan jimmy pada detik ini tampak rapi dengan baju berwarna hitam legam.

Beberapa waktu kemudian bibir ratih komat kamit melafalkan mantra, ketika tangannya di tepukan ke pipi jimmy, seketika itu juga cowok bule ini sadar, raut wajahnya tampak sock mendapati suasana ini.



Jimmy

(marah)

Aku mau kamu apain?, lepasin aku



Jimmy langsung meronta ronta untuk melepas ikatan.



Ratih

Nanti malam gerhana bulan. kamu sudah siap kan jadi tumbal?



Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tak kunjung ada hasil.



Jimmy

Buuuaaaangsaaaaat, kamu emang iblis



Ratih

Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli



Jimmy

Kenapa harus aku yang di jadi’in tumbal?



Ratih

Demit demit ingin darah orang bule



Mendadak jimmy diam terpaku, ia tampak lemas dan tak berdaya.



Jimmy

(memelas + mengiba)

Ratih, please, lepasin aku, aku masih pingin hidup, di dunia ini masih banyak yang ingin ku raih, kamu jangan menjegal aku dong.



Ratih

Ngga. Aku ngga akan nglepasin kamu, walaupun kamu merangkak dan bersujud di kakiku



Mendengar kata kata ratih, Jimmy kembali panas.



Jimmy

Kamu memang ngga punya hati



Ratih

Aku udah bilang, kamu mau ngomong apa tentang aku, aku ngga peduli



Jimmy

Bangsaaat, lepasin akuuuu, leepppppaaaaaas.



Jimmy kembali berontak untuk melepas ikatan, namun tetap nihil.



CUT TO



#86.EXT.BALE BALE RUMAH AINUN (PAGI)

(madani)

Kita melihat madani sedang membaca sebuah majalah dengan serius, selang beberapa waktu kemudian majalah tersebut ia tutup dan di letakkan di lantai. Pesawat radio yang ada di sisinya langsung ia hidupkan, seketika itu juga kita mendengar siaran seorang penyiar radio yang bernada semangat.

Tiiiit tiiiiit tiiiiit, alarm handphone madani berbunyi. Ia segera mengambilnya dari saku.



Madani

Halo (jeda), iya saya sendiri (jeda)



Mendadak kening madani berkerut, matanya pun terbelalak lebar, ia begitu sock.



Madani

Apaaaaaa?



CUT TO



#87.INT.KAMAR RUMAH SAKIT (PAGI)

(madani,ainun,figuran)

Suasana ruangan ini tampak putih bersih. banyak sekali peralatan medis yang terhubung ke tubuh ainun. Pada detik ini kondisi ainun tengah tak sadarkan diri.

Beberapa waktu kemudian, madani memasuki ruangan ini dengan langkah lemas, ia sangat sedih dan terguncang, setibanya di sisi ainun, ia mendapati tubuh saudaranya yang terbujur mengenaskan. Mendadak air matanya berlinang.



Madani

Nasib jimmy entah bagaiman endingnya, sekarang ainun malah kena sial. kalau ceritanya udah kayak gini, nanti siapa yang akan Bantu aku. ya tuhan, kenapa ini musti ku alami?, aku udah ngga kuat.



Tangis madani semakin pecah, suaranya terdengar pilu

INSER FRAME : tangan madani menggenggam erat tangan ainun.



Madani

Nun, Kenapa sih kamu bisa kayak gini?, bangun dong!, aku butuh bantuanmu.



Dari arah belakang tiba tiba muncul sesosok dokter berbaju putih.



Dokter

Mbak madani yang sabar yach?



Madani

Iya dok (jeda), eh ngomong ngomong, kenapa ainun bisa kayak gini?



Dokter

Kecelakaan. kalau melihat mobilnya yang ringsek, kita masih untung melihat ainun bisa nernafas. Ini mukjizat.



Madani menghapus air mata di pipinya.



Madani

Apakah kondisinya parah dok?



Dokter

Sangat, tulang kaki patah, gegar otak, dan banyak organ organ lain yang mengalami gangguan. Kalau tidak segera di tangani, saya khawatir ainun akan megalami amnesia, dan yang lebih parah, kematian.



Mata madani semakin terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.



Madani

Apaaa?, ainun bisa mati?



Dokter menganggukan kepala dengan mantap.



Madani

Tapi ainun bisa sembuh kan dok?



Dokter

Harapannya fifty fifty, biaya penyembuhannya pun juga mahal.



Madani

Masalah biaya biar aku yang urus, yang penting ainun selamat.



Sang dokter segera memriksa kondisi ainun dengan teliti. Sedangkan madani, ia langsung beranjak meninggalkan tempat ini. dari dalam saku, ia mengeluarkan handphone untuk menghubungu seseorang.



Madani

Halo, vikram .... aku madani.... saat ini aku lagi butuh uang... aku masih bisa kan ngedance di video clip mu?.....iya,syutingnya kapan?..... siang ini?,oke,tanks yach?



CUT TO



#88.EXT.LOKASI SHOOTING (SIANG)

(madani,beberapa figuran)



START MONTAGE SHOT

para kru mempersaipkan segala sesuatunya

· madani di make up sambil mendapat pengarahan dari sutradara

· beberapa kru tengah berdiskusi dengan serius

AND OF MONTAGE SHOT



Madanni tengah standby di depan kamera.



Sutradara

Cameraaaaaa, action



Lagu berirama ceria mulai mengalun. dengan perlahan lahan, madani pun mulai menggerakkan tubuhnya. Ia menari dengan sangat enerjik.



Satu menit kemudian, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis



Sutradara

Cuuuuuuuttt.



Madani menghembuskan nafas dengan lega.



CUT TO



#89.INT.RUANG MAKAN RUMAH AINUN (SORE)

(madani,asih)

Madani tengah makan dengan tidak nafsu, makanan yang ada di atas piring sedari tadi terus ia buat mainan.

TING TONG, TING TONG, TING TONG. Tiba tiba bel rumah berbunyi dengan membabi buta, TING TONG, TING TONG, TING TONG. Madani segera beranjak dari peraduan.



Madani

Iya sebentar, ngga sabaran amat sih?



Setibanya di pintu, ia segera membukanya. Namun tiba tiba wajahnya berubah panic.

POV MADANI : kita melihat sosok asih.

Bruaaak, madani langsung menutup pintu dengan kasar.

INSERT FRAME : tangannya pun langsung mengunci dengan cekatan.



Asih (os)

Madani, jangan tutup dulu, buka pintunya.



Madani

Ngga, kamu mau ngapain kesini?



Asih (os)

Aku mau ngomong sesuatu sama kamu



Madani

Ngga mungkin, kamu pasti mau membunuhku.



Asih (os)

Ngga madani, aku ngga akan bunuh kamu



Madani

Bohong, aku sudah ngga percaya lagi sama kamu.



Nafas madani berhembus tak beraturan, ia begitu marah, panic, dan takut.



Madani

Mendingan kamu pergi dari sini, sebelum aku teriak kenceng minta tolong sama orang orang.



Suasan hening, antara asih dan madani tidak ada yang angkat bicara. Namun beberapa waktu kemudian.



Asih

(sedikit sedih)

Aku mau menolongmu



Mendengar hal ini, madani sangat terkejut, ia tak pernah menyangka asih akan berbuat seperti itu.



Madani (os)

Ngga mungkin, bajingan macam kamu mana mau buat baik.



Asih

Demi tuhan madani, percayalah sama aku. untuk kali ini aku bener bener ingin menolongmu.



Madani (os)

Taiiik, aku tuh udah ngga percaya lagi sama kamu



Asih (os)

Demi tuhan, percayalah sama aku, memangnya kamu ngga kasihan sama jimmy.



Madani

Ngga usah sebut sebut nama jimmy



Asih

Aku ngga tega ngeliat dia seperti ini. jadi tumbal. (jeda) aku pernah merasakan apa yang kamu rasakan.



Madani

Maksudmu?



Asih (os)

Dulu suamiku juga pernah di jadikan tumbal oleh ratih. (jeda) melihat besarnya cinta kalian berdua, aku bertekad untuk menolong kalian.



Madani tampak terdiam terpaku, perasaannya bercampur aduk, ia nggak tahu musti harus bagaimana.



Beberapa waktu kemudian, tangan madani mengotak atik kunci pintu, dan ketika sudah terbuka dengan perlahan lahan, ia sangat tidak percaya melihat raut wajah asih.

POV MADANI : wajah asih tampak bersedih, air matanya pun juga terus mengalir.



CUT TO



#90.EXT.BELAKANG RUMAH AINUN (SORE)

(madani,asih)

Kita melihat madani dan asih tengah duduk di atas dipan bambu, mereka tampak berbincang bincang dengan serius.



Madani

Setelah suamimu mati, kenapa kamu ngga balas dendam sama ratih?.



Asih

Aku ngga bisa ngelawan ratih, dia bukan orang biasa.



Madani

Terus kenapa kamu sudi jadi kacungnya?



Asih

Untuk merencanakan balas dendam. dengan aku jadi pembantunya, aku pasti akan tahu kelemahannya.



Madani

Tapi yang bikin aneh, ratih kok ngga curiga sama sekali.



Asih

Entahlah, padahal dia itu nyai ringin lho.



Madani

Apaaa?, ratih nyai ringin?



Asih

Iya.



Madani

Dulu waktu aku masih kecil,kakek pernah ngedongeng tentang nyai ringin. Dia itu adalah perempuan pemuja setan, kekuatan, dan keabadian.



asih

Iya, bener banget.



Madani

Setiap gerhana bulan nyai ringin selalu mengundang para demit ke rumahnya untuk melakukan ritual dino graono. Sebuah ritual yang di gunakan untuk melanggengkan usia dan kekuatannya. Dan setiap ritual ini di laksanakan, pasti akan membutuhkan tumbal seorang manusia berjenis kelamin lelaki.



Asih

Iya, ritual yang sebentar lagi terjadi, adalah ke-1500 kalinya, suamiku menjadi tumbal pada perhelatan ke-1489.



Tiba tiba saja wajah madani berubah panic



Madani

Asih, tadi pagi waktu akau baca majalah, nanti malam tepat jam dua belas, gerhana bulan akan terjadi.



Asih

Memang, makanya aku langsung kesini ngajak kamu untuk bareng bareng ngancurin ratih



Madani

Tapi gimana caranya?.



Asih

Nanti aku kasih tahu di jalan, sekarang lebih baik kita ke rumah asih, sebelum semuanya terlambat.



Madani

Oke



Madani dan asih segera beranjak dari duduknya, mereka berdua langsung meninggalkan tempat ini.



CUT TO



#91.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SORE)

(jimmy,beberapa figuran)

Kita melihat jimmy tengah terikat pada sebuah tiang. di depannya ada tiga orang anak buah ratih yang sedang menyiapkan

Sesajen untuk ritual dino grono



Anak buah I

Jimmy ini sebenarnya ganteng banget



Anak buah II

Iya. sayang nasibnya ngga seganteng wajahnya



Anak buah III

Aku yakin, madani pasti sedang nangis darah saat ini



Anak buah II

Kalau jimmy ngga jadi tumbal, aku mau banget jadi pacar keduanya.



Anak buah III

Ngaco aja kamu, sekarang lebih baik kita siapin sesajen, ntar kalau ngga becus di amuk nyai ringin nyahok kita.



Ketiga anak buah tersebut segera menekuri kesibukannya lagi.



CUT TO



#92.ESTABILISING SHOT

Matahari terbenam di ufuk barat, bunga bunga mulai layu, burung burung dan awan pun mulai berarak pulang. langit suram yang tengah bermega tampak menyeramkan bila di lihat oleh mata.

LONG SHOT : setelah itu kita melihat rumah tusuk sate yang tua dan kusam.

frame mula mula tampak terang oleh cahaya sore hari, namun lama kelamaan berubah menjadi gelap. Sampai pada suatu ketika munculah demit demit yang memasuki rumah tusuk sate dengan cara menembus tembok.



CUT TO



#93.EXT.JALANAN (PETANG)

(madani,asih)

Jalanan ini tampak lengang sepi serta gelap. Tanda tanda kehidupan sama sekali tak nampak.

LONG SHOT : mobil madani melaju dengan kecepatan kencang.

Di dalamnya, madani duduk di belakang setir, dan asih di sampingnya.



Madani

Sekarang jam berapa?



Asih

Enam



Madani

Enam jam lagi. Kita mesti cepet nylametin jimmy



Asih

Iya sebelum dia bener bener mati karena ratih



Madani semakin melajukan mobil dengan kecepatan kencang.



Madani

Ngomong ngomong gimana cara musnahin ratih?.



Asih

Dengan ngruntuhin tiga tugu setan



madani

Yang ada di jl.pocong, kuntilanak, demit itu?



asih

iya, kok kamu tahu?



Madani

Ratih pernah cerita tentang tugu itu



Asih

Biar cepet ngancurinnya, kita musti pakai mantra



Madani

Emangnya ngga bisa pakai alat



Asih

Bisa, tapi kelamaan. Inget, waktu kita tinggal enam jam lagi.



Madani

Terus bunyi mantranya gimana?



Asih

Mantranya ada di sebuah kertas, letaknya ada di belakang lukisan.



madani

(mengalihkan arah pembicaraan)

Asih, ternyata tuhan mengabulkan doa ku, akhirnya aku mendapatkan jalan untuk nyelametin jimmy.



Asih

Iya madani, aku juga seneng kok Bantu kamu. apalagi aku juga dendam sama ratih. Aku ingin banget musnahin dia dari muka bumi, agar tumbal ritual dino graono ngga ada lagi.



Madani

Semoga kita berhasil



Asih

Iya, semoga saja.



Duaaaarrr, tiba tiba di sekeliling mereka berdua banyak setan setan berdatangan, di atas setir pun juga tampak kepala buntung yang berdarah darah



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



Asih

Kamu ngga usah panic madani, tetep konsen dengan setir, setan setan ini biar aku usir.



Setelah itu bibir asih komat kamit membaca mantra, seketika itu juga, setan setan yang di dalam mobil hilang dari pandangan. Madani pun kembali melajukan mobil dengan tenang.



CUT TO



#94.INT.RUANG RITUAL DINO GRONO (PETANG)

(jimmy,ratih,beberapa figuran)

Kita melihat ratih cs. Tengah berdiri di hadapan jimmy, bibir mereka masih komat kamit melafalkan mantra. Sedangkan jimmy tanaya rejon, sedari tadi masih terus meronta ronta untuk melepas ikatan.



Ratih

Enam jam lagi gerhana bulan terjadi, kamu udah siap kan jadi tumbal.



Jimmy

Kamu memang bajingan, setan, iblis, lepasin aku, biarin aku bebas.



Ratih

Ooo, ngga bisa. Aku ngga akan pernah nglepasin kamu. ingat itu baik baik.



Jimmy masih berontak hebat, namun tali yang membelit tubuhnya tak kunjung terlepas.



Jimmy

Kenapa sih kamu musti buat ritual bejat ini?



Ratih

Agar kekuatan dan usiaku abadi.



Jimmy

Kamu itu emang bener bener nyalahin kodrat. Aku sumpahin kamu masuk neraka.



Ratih

Aduh jimmy, mendingan kamu itu diem aja deh, ngga usah banyak cing cong, buang buang tenaga aja.



Jimmy

Kenapa sih di dunia ini musti ada orang jahat macam kamu?



Ratih

Biar lebih berwarna. kalau di dunia ngga ada orang macam aku, dunia akan terasa tawar, bagai sayur tanpa garam.



Jimmy

Pemikiranmu itu udah gila



Ratih

Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli.



Jimmy semakin panas, setelah itu ia kembali meronta ronta untuk melepas ikatan.



CUT TO



#95.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (PETANG)

(madani,asih,beberapa figuran)

Sebuah mobil baru saja tiba di tempat ini, ketika pintunya terbuka, keluarlah sosok madani dan asih.

Suasana sekitar tampak lengang dan sepi.



Asih

Sekarang kita musti masuk ke dalam untuk ngambil kertas mantra.



Madani

Iya, sekarang udah jam tujuh, berarti tinggal lima jam lagi, tapi di depan rumah kok banyak orang, mereka siapa?



Asih

Pengikut ratih yang tersebar di Indonesia, setiap ritual ini di laksanakan, mereka akan datang ke rumah tusuk sate.



Madani

Terus cara masuk ke dalem gimana?



Asih

Mereka akan aku sirep



Madani

Apaan tuh?



Asih

Di buat pingsan.



asih langsung memejamkan mata sambil komat kamit membaca mantra. ketika tiupan nafasnya di arahkan ke depan pintu, seketika itu juga orang orang yang telah di maksud tergeletak di lantai.



Asih

Yuk kita masuk!



SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.



Madani

asih, pengikutnya ratih ada berapa?



Asih

Tahun ini 666 orang



Madani

Berarti di dalam masih banyak dong?



Asih

Iya, kita musti ati ati



Madani asih masih terus mengendap endap, wajah mereka sedari tadi di tolehkan kesana kemari.



CUT TO



#96.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,beberapa figuran)

Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tetap saja hasilnya nihil.

Di sisi lain, ratih dan ank buahnya tengah menata sesajen.



Jimmy

Oeeeee lepppaaassin akuuuu, lepaaaas , setaaaaan , lepaaaas aku ngga mau di jadi’in tumbal. Kalian semua bangsat.



Prakkk, tiba tiba ratih menampar pipi jimmy dengan keras.



Ratih

Diaaaaaaaam



jimmy menuruti kata kata ratih, namun beberapa waktu berjalan, ia kembali beraksi



Jimmy

bangsaat lepasin akuuu lepaaaas.aku ngga mau jadi tumbal.



Salah satu anak buah tidak tahan mendengar lolongan jimmy, ia ingin memberi pelajaran kepadanya, namun ratih terlanjur mencegah.



Ratih

Sudah, biarkan saja.



Anak buah

Tapi nyai.



Ratih

Sudah, biarkan saja.



Ratih dan anak buahnya kembali menata sesajen, kemudian menghidupkan lilin lilin yang mengelilingi jimmy.

Duaaarrrr, di sudut ruangan tiba tiba hantu hantu bermunculan, dan salah satu di antara mereka, berjalan menghampiri jimmy untuk mengendus endus tubuhnya.



Ratih

Sekarang sudah jam tujuh, berarti gerhana bulan tinggal lima jam lagi.



Mendengar hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.



Jimmy

Lepassiiin akuuu, lepaaas, aku ngga mau jadi tumbal.



CUT TO



#97.ESTABILISING SHOT.

Sebentuk bulan purnama tengah bersinar terang, ia tengah bertengger di langit dengan tenang, awan hitam yang terus berarak, sedari tadi menimbul tenggelamkan.



Sedangkan di pertigaan jl.pocong, jl.kuntilanak, jl.demit. angin berhembus dengan kencang, mengoyangkan pohon pohon di sekitarnya.



Di latar belakang, suasana rumah tusuk sate tampak menyeramkan. Sejenak kita melihat siluet tubuh madani asih yang berjalan mengendap endap.



Sampai pada suatu ketika hantu hantu berwajah menyeramkan bermunculan, mereka memasuki rumah tersebut dengan cara menembus tembok.



CUT TO



#98.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,asih,figuran)

Madani dan asih masih berjalan mengendap endap, pandangan mereka juga masih di tolehkan kesana kemari.

POV MADANI : suasana sekitar tampak lengang dan sepi.



Tiba tiba pintu rumah terbuka, lalu muncul beberapa anak buah ratih yang berbaju hitam. Akibat hal ini madani dan asih langsung sembunyi.



Asih

Untung kita udah mindahin yang jaga di depan.



Madani

Iya, untung aja, kalau misalnya orang orang itu ngliat bandit bandit yang udah kita sirep, bisa runyam ceritanya.



Setelah itu madani langsung mengintip.

POV MADANI : dari balik tempat persembunyian, kita melihat suasana di depan pintu tampak sepi.



Madani

Ayuk kita jalan lagi!



Madani menyeret tangan asih dan berjalan meninggalkan peraduan.

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.

Sesampainya di pintu, asih langsung membukanya dengan perlahan lahan.



CUT TO



#99.ESTABILISING SHOT

Kita melihat seonggok bulan purnama bersinar terang, awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.



Sebuah jam dinding tua, yang auranya terlihat menyeramkan, pada detik ini menunjukkan pukul 07:30.



CUT TO



#100.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,asih)

Pintu terbuka dengan perlahan lahan, sedikit demi sedikit nampkalah sosok madani dan asih.



Madani

Gimana?, aman ngga?



Asih

Sepi, yuk masuk!



Madani dan asih segera memasuki rumah ini, kemudian berjalan mengendap endap menyusuri peraduan. Sambil berjalan, mata madani juga mengawasi sekeliling

POV MADANI : suasana tampak lengang dan sepi.

Bruaaaak.



Madani

Aduuuuh



Tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih segera menolongnya untuk kembali berdiri.



Asih

Ssssstttt, jangan teriak, nanti ketahuan.



Glontang, dari arah belakang tiba tiba terdengar sebuah benda terjatuh, mendadak madani dan asih panic.

Dengan perlahan lahan mereka segera membalikkan pandangan

POV MADANI DAN ASIH : seekor kucing melompat dari almari tua.

Madani dan asih langsung bernafas lega



Asih

Untung aja Cuma kucing.



Madani dan asih kembali berjalan mengendap endap.



Madani

Di mana lukisannya?.



Asih

Udah tenang aja, bentar lagi juga nyampe’



Sampai pada suatu ketika, madani dan asih tiba di depan ruang ritual dino graono, tanpa sengaja mata madani tertuju ke dalam, ia begitu besedih menyaksikan yang terjadi, air matanya pun menetes.



Asih

Ada apa madani?



Madani

Jimmy



POV ASIH DAN MADANI : sosok jimmy tengah terikat di sebuah tiang.



Asih

Udahlah, sekarang kita ke tempat lukisan dulu, ambil kertas mantra untuk ngebebasin jimmy



Asih segera menarik tangan madani meninggalakn tempat ini, namun walau begitu mata madani masih tertuju ke dalam ruang ritual dino graono.

POV MADANI : sosok jimmy perlahan lahan menghilang dari balik dinding.



CUT TO



#101.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,asih,beberapa figuran)

Jimmy tampak meronta ronta untuk melepaskan ikatan, matanya masih tertuju ke depan.

POV JIMMY : Ratih cs. Tengah duduk bersila.

INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit membaca mantra.

Dari arah luar, angin berhembus dengan kencang, mengibarkan pakaian yang di kenakan jimmy.

Hantu hantu kembali bermunculan, wajah mereka tampak menyeramkan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.



Jimmy

(antara percaya dan tidak)

Ya tuhan, hantunya banyak banget.



Nafas jimmy berhambus tak beraturan.



Jimmy

Lepasiiiiiiin akuuuuuuuuu



Ratih cs. Tidak peduli, mereka masih tetap membaca mantra.



CUT TO



#102.INT.SALAH SATU RUANGAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani,asih,figuran)

Kita melihat sebuah lukisan yang sangat indah, namun lukisan tersebut sangat menyeramkan, sebab panoramanya menggambarkan sebuah kuburan yang di kelilingi tengkorak hidup.



Madani dan asih baru saja memasuki ruangan ini, dan langsung menghampiri benda tersebut.



Asih

Madani, ini lho lukisannya.



Madani

Aneh



Asih

Kenapa aneh?



Madani

Waktu aku ke sini, aku kok ngga ngliat?



Asih

Kok bisa?



Madani

Entahlah, emangnya baru di pajang yach?



Asih

Engga, lukisan ini udah ada sejak tahun 1913.



Madani tampak mikir mikir



Madani

Ah, udahlah ngga usah di pikirin, mendingan kita ambil kertasnya.



Asih langsung mengoyang goyang lukisan tersebut, sebuah lipatan kertas terjatuh dari baliknya, madani segera meraihnya. Kertas tersebut sudah terlihat kusam dan kuno.

Ketika madani membuka lipatannya, asih lagsung memberikan petunjuk.



Asih

Mantra nomor satu itu untuk tugu jl.pocong, untuk tugu jl.kuntilanak pake nomor dua, sedangkan jl.demit yang nomor tiga



Madani

Terus kalau yang ini untuk apa?



Asih segera memperhatikan yang di tunjuk madani.



POV ASIH DAN MADANI + INSERT FRAME : kita melihat tangan madani tengah menunjuk sebuah tulisan yang sangat rapat dan lumayan kecil.



Asih

Itu untuk ngusir hantu



Madani

Maksudnya?



Asih

Sebelum tiba di tiap tugu, kita akan di hadang oleh hantu. Hantu itu sangat buas dan liar, mereka pasti akan berusaha membunuh kita. Nah, mantra ini gunanya untuk mengusir mereka.



Madani

(membaca kertas mantra)

Putih putih sing mulio, nyingkriho 3X

Wedok wedok rupo elok, ngaliho 3X

Demit demit paling apik, minggiro 3X



Dari arah lain, tiba tiba datang beberapa anak buah ratih tanpa permisi.



Anak buah I

(penuh selidik)

Oeeee,asih, ngapain kamu di sini?



Asih dan madani terperanjat kaget.



Asih

Ngga ngapa ngapain kok



Anak buah II

(sambil menatap madani dengan penuh selidik)

Siapa dia?



Asih

Madani, temenku



Anak buah III

Apa itu di tangannya?, coba lihat.



asih

jangan, bukan apa apa kok



sang anak buah segera merampas kertas mantra, namun ratih berhasil mengagalkannya. Akibat hal, ini sang anak buah menjadi panas.



Asih

Madani cepet lari.



Madani

Tapi gimana dengan mu?



Asih

Udah, kamu ngga usah pikirin aku



Madani segera menuruti kata kata asih, sang anak buah segera mengejar madani, tapi asih berhasil mencegahnya, dan akhirnya antara asih dan figuran terjadi perkelahian.



CUT TO



#103.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(madani)

Pintu depan terbuka dengan keras, lalu muncul madani yang langsung berlari ke arah mobil. Setibanya di tujuan, ia langsung menghidupkan mesin, namun tudak berhasil, di hidupkan lagi, masih sama saja, di ulangi lagi, nihil.



Madani

(sambil membanting setir)

Sialan, kok bisa mati sih?



Madani kembali menghidupkannya lagi, tetap gagal.

Madani langsung keluar dari mobil, kemudian menutup pintunya keras keras, lalu berlari menuju jl.pocong. ia melangkahkan kaki dengan sangat cepat.



Ratih (os)

Tugu yang ada di jl.pocong, jaraknya 600 meter dari rumah tusuk sate.



Madani

Jauh banget. ya tuhan tolong aku.



SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari dengan langkah cepat.



CUT TO



#104.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Ruangan ini semakin lama semakin menyeramkan, hantu hantu yang berwajah menakutkan semakin lama semakin banyak bermunculan. Di tiang yang ada di tengah tengah ruangan, jimmy masih terikat dengan kondisi yang masih meronta ronta. Sedangkan di hadapannya, ratih cs. Tampak bersemedi membaca mantra. Tak lama kemudian hantu hantu kembali bermunculan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan. Sejenak matanya tertuju pada sebuah objek.

POV JIMMY : jam dinding tua menunjukkan pukul 08:00



Jimmy

Sekarang jam delapan, berarti gerhana bulan tinggal empat jam lagi, ngga mungkin, aku ngga ingin mati, aku ngga mau mati. Tuhan tolong aku.



Jimmy semakin berontak dengan sangat hebat



CUT TO



#105.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Pada detik ini asih tengah berkelahi dengan ketiga anak buah ratih, ia tampak lincah melakukan aksinya, energinya pun sungguh luar biasa.

Beberapa waktu kemudian lawan lawannya telah berhasil ia lumpuhkan. Namun tiba tiba saja datang lima orang anak buah yang lain, akibat hal ini ratih kembali lagi melakukan aksi baku hantam.



Anak buah

Kamu memang penghianat



CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek.

Mereka semua masih bertarung, sampai sampai semua perabotan yang ada di ruangan ini berserakan tak beraturan.



Asih

Terserah kalian mau ngomong apa, aku ngga peduli.



Bruuaaak, tiba tiba pipi asih terkena sebuah pukulan, darah menetes keluar, namun ia masih kuat, ia langsung menghapusnya, dan kembali bertarung dengan semangat yang berkobar kobar



CUT TO



#106.EXT.JL.POCONG (MALAM)

(madani)

Madani menghentikan langkah dengan sigap, nafasnya terdengar ngos ngosan, lipatan kertas mantra yang tampak kusam masih ia genggam dengan erat erat. Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.

POV MADANI : bulan purnama masih bersinar dengan terang.



Madani

Ya tuhan, berikan aku kekuatan.



Nafas madani masih ngos ngosan. Dan setelah itu ia kembali berlari menyusuri peraduan.



CUT TO



#107.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Asih masih terus bergulat dengan beberapa anak buah ratih, energinya masih tetap berkobar kobar, sedangkan lawan lawannya mulai terlihat loyo.



CUT TO





#108.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih, figuran)

Jimmy tengah terikat dengan kondisi yang meronta ronta.



Jimmy

Ratiiih, lepasiiin akuuuu.



Ratih diam saja, akibatnya jimmy menjadi semakin panas.



Jimmy

Ratiiihhh buangsaat, lepasiin akuuuu.



Setelah itu ratih cs. beranjak dari duduk dan berjalan mengelilingi jimmy sambil membawa kemenyan.

Tak lama kemudian demit demit bermunculan, jumlah mereka banyak sekali, dan memenuhi ruangan ini.



Jimmy

Hoeeeee, lepasiiin akuuuu buaaangsaaat



Ratih cs. Tetap tidak peduli



CUT TO



#109.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Sosok ratih tengah bergulat dengan figuran. Tak lama kemudian figuran tersebut berhasil ia lumpuhkan, namun tanpa ia duga datang lagi beberapa figuran yang lain, jumlahnya ada delapan.



Asih

Busyet, bajingannya banyak banget, aku musti keluar, biar dapat angin seger



Asih segera berlari ke halaman depan., para figuran pun segera mengejarnya.



Anak buah ratih

Asih, mau kemana kamu?, jangan pengecut.



Asih

Ngoceh aja dari tadi.



Anak buah ratih

Dasar penghianat, malam ini kamu harus mati



Asih

Coba aja



Setelah itu antara asih dan ke delapan anak buah ratih terjadi pertarungan sengit, asih tampak lincah meladeni lawan lawannya. Sampai pada suatu ketika empat orang telah berhasil ia lumpuhkan.



CUT TO



#110.EXT.JL.POCONG (MALAM)

(madani,figuran)

Madani tengah berlari dengan langkah cepat, beratus ratus jejak telah ia tinggalkan di belakang, sejenak matanya di arahkan ke langit.

POV MADANI : bulan purnama bersinar dengan terang.

Gedubrak, sesosok pocong yang tergeletak di jalanan, menjegal kaki madani hingga jatuh tersungkur. setelah itu dari berbagai

Sudut, pocong pocong bermunculan, mereka semua langsung melompat lompat menghampiri madani, akibat hal ini kontan saja waria ini gemetaran, namun ia segera teringat dengan mantra pengusir.



Madani

Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho

Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho

Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho



Blap, satu persatu pocong pocong menghilang dari pandangan, perasaan madani tampak begitu lega.

Ia segera beranjak dari duduk dan berlari menuju tugu pocong.

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani berlari dengan kencang.



Madani melepas sepatu, hal ini ia lakukan agar larinya semakin kencang.



Beberapa waktu kemudian ia sudah tiba di tempat tujuan, sejenak matanya di pergunakan untuk memandangi yang telah di maksud.

POV MADANI : tugu pocong berdiri dengan angkuh dan kokoh, di tugu tersebut, tampak sebuah gambar pocong yang berwajah menakutkan.

Madani segera membuka lipatan kertas mantra dan membacanya dengan suka cita



Madani

(suara madani ber-echo)

Tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni

dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni

tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni

dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni

rubuho, rubuho, rubuho, ambru’o, ambru’o, ambru’o



selesai membaca mantra, perasaan madani begitu berdebar debar.

Beberapa waktu berjalan, tugu tersebut mulai condong.

90 derajat, 80 derajat, 70 derajat, 50 derajat, 30 derajat.

Bluuummm, dan akhirnya terhempas ke tanah, wajah madani tampak berbinar binar ceria. Setelah itu ia langsung membalikkan badan dan berlari ke tugu berikutnya



CUT TO



#111.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Ratih cs. Tengah bersemedi, mata mereka terpejam dengan bibir yang komat kamit melafalkan mantra.

Blap, sepertiga dari demit demit yang ada di ruangan ini menghilang, ratih cs. Sama sekali tidak menyadarinya.

Jimmy yang tengah terikat di tiang, tampak berbinar binar mendapati semua ini.



Jimmy

Ya tuhan, kenapa setannya ngilang?, apa mungkin ini pertolonganmu?.



CUT TO



#112.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Keempat anak buah ratih masih bergulat dengan asih, tanpa mereka sadari peluh sudah menetes di kening masing masing.

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek



Asih

Mana kekuatan kalian?, masak empat cowok ngga bisa ngalahin satu cewek, dasar banci.



Mendengar hal ini keempat figuran semakin panas. Mereka kembali menyerang asih dengan begitu liar, namun asih berhasil mengimbanginya.



CUT TO



#113.ESTABILISING SHOT

Daun daun yang ada di sebuah pohon bergoyang goyang tertiup angin. Malam ini suasana tampak kusam dan menyeramkan. Bulan purnama yang bertengger di langit masih menyala dengan terang, awan hitam yang sedang berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.



CUT TO



#114.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah berlari kencang, dari jl.pocong ia langsung belok ke jl.kuntilanak. malam ini suasana sangat sunyi dan sepi. Tiba tiba sebuah angin berhembus dengan kencang, menerpa tubuhnya hingga bajunya berkibaran.

Semakin lama kekuatan lari madani semakin melemah, karena sudah terlalu letih, akhirnya ia hanya bisa berjalan perlahan lahan, nafasnya pun terdengar ngos ngosan.



Asih (os)

Tugu kuntilanak jaraknya 300 meter dari rumah tusuk sate.



LONG SHOT : tanpa madani sadari, lima meter di atasnya ada sesosok kuntilanak yang bertengger di pohon, mahluk tersebut tengah memandangi madani dengan penuh seksama.

POV KUNTILANAK : madani tengah berjalan dengan perlahan.



CUT TO



#115.EXT.HALAMN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Kedelapan anak buah ratih semuanya sudah tergeletak di lantai. Di sisi lain, asih tengah mengatur pernafasan sembari membasuh peluh di kening.



Asih

Aku musti keluar dari sini, aku harus menyusul madani.



Asih segera berjalan meninggalkan peraduan.

Bruaak, sebuah tendangan tiba tiba mendarat di punggung asih, hinngga akhirnya ia jatuh terhempas



Figuran

Eh bangsat mau kemana kau?



Asih

Bukan urusanmu, urus saja ratumu yang gila itu



Figuran

Berani sekali kamu bilang nyai ringin gila



Asih

Dia emang gila. kenapa?, kamu ngga terima?



Mendengar hal ini sang figuran semakin panas, dan setelah itu terjadilah pertarungan sengit antara mereka berdua.

Lawan asih kali ini lumayan berat, berkali kali ia terus mendapat tekanan mematikan.



CUT TO



#116.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Jimmy sudah tidak mencak mencak lagi. Ia berdiri tenang dengan kondisi terikat di tiang. sedangkan ratih cs. Saat ini tengah bersemedi sambil membaca mantra.

Di latar belakang, demit demit tengah berdiri dengan tenang.



CUT TO



#117.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani,figuran)

Madani tengah berlari dengan kencang, peluh di kening juga terus bercucuran.



Madani

Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa ngancurin semua tugu setan.



Madani masih berlari dengan kencang.

Duaaaaarr, tiba tiba datang kuntilanak di depan mata. Langkah madani langsung terhenti.

Tanpa di sangka dan di duga, di samping dan belakangnya, juga berdatangan mahkluk sejenis, jumlahnya ada enam, mereka semua langsung menghampiri madani. di antaranya ada yang mencekik, menjambak, membelit, dan lain lain. Akibat hal ini madani mengerang kesakitan dan susah bernafas.



Dengan terbata bata, madani mulai berusaha untuk membaca mantra.



Madani

We.. ..w w wedok w. www wedok r rrr ur rupo elok

Ng nggg..... ngl ngal ll ..... ngaliho ngaliho.



Blap, kuntilanak menghilang dengan tiba tiba, madani tampak lega dan plong.

Setelah itu ia segera berlari menuju tempat tujuan.



Di langit, bulan purnama masih bersinar dengan terang, awan hitam yang sedari tadi terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.

Beberapa waktu kemudian madani telah tiba di tugu kuntilanak. sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu ia mengelilingi dan memperhatikan tugu tersebur.

POV MADANI : tugu tersebut berdiri dengan kokoh, berhiaskan sesosok gambar kuntilanak berwajah menyeramkan.

Madani segera membuka lipatan kertas mantra.



Madani

Wedok wedok rambut dowo podo nyangkruk ning tugu iki

Bulan terang sing mateni wengi iki ngrusak mati

Lengsero lengsero lengsero lengsero lengsero



Setelah itu tugu kuntilanak berguncang hebat, dan tak lama kemudian jatuh terhempas.

Madani yang menyaksikan semua ini, wajahnya berbinar binar ceria. Ia segera membalikkan badan, dan berjalan menuju tugu berikutnya.



CUT TO



#118.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Kita melihat asih dan figuran tengah berkelahi. Kekuatan mereka tampak seimbang. Berkali kali asih mendapat tekanan, tapi ia berhasil menahannya, malahan asih juga mampu melawannya.



CUT TO





#119.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah berlari dengan kecepatan 10km/jam,

Nafasnya terdengar ngos ngosan, peluhnya pun juga semakin bercucuran.



CUT TO



#120.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Jimmy tampak diam terpaku. Di hadapnnya ratih cs. Tampak bersemadi sambil membaca mantra. Beberapa waktu kemudian setengah dari jumlah demit yang ada di ruangan ini kembali menghilang, melihat hal ini wajah jimmy tampak berbinar binar ceria.



Jimmy (vo)

Ya tuhan hilangkan setan setan itu dari sini.



Ratih cs. Beranjak dari duduknya, di tangan mereka tergenggan sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.

Mendadak mata ratih terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.

POV RATIH : demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya tinggal sedikit.



Ratih

Demit demit pada pergi kemana?



Para pengikutnya yang menyaksikan semua ini juga ikut ikut terperanjat



Anak buah

Nyai, demitnya kok tinggal sedikit?



Ratih

Kurang ajar, ini pasti ada yang buat ulah.



Ratih segera meletakkan kemenyan ke tempat sesajen.

Melihat hal ini, jimmy langsung menyunggingkan senyum kemenangan.



Jimmy

Ratih bangsat, aku yakin, malam ini aku pasti selamat. Dan kamu akan menemui ajal.



Mendadak emosi ratih mulai naik ke permukaan, nafasnya pun berhembus tak beraturan.



Ratih

Tutup mulutmu!, jangan harap ocehanmu itu jadi kenyataan.



Ratih segera meninggalkan tempat ini.

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih berjalan menyusuri rumah tusuk sate.

Tiba tiba ia mendengar sebuah gerakan perkelahian dari arah luar.



Ratih + figuran (os)

(berteriak teriak)

Hiaaaaaat aaaaaa hiaaaaaat maaaaatiiiiiiii kauuuu



Ratih segera berjalan ke arah pintu dan membukanya. Mendadak matanya terbelalak lebar.

POV RATIH : asih dan anak buahnya tengah berkelahi.



Ratih

Stooooppp.



Asih dan figuran langsung terdiam, ratih segera menghampiri mereka berdua.



Ratih

Kenapa kalian berkelahi?



Figuran

Asih menghianati kita nyai, ia dan madani berusaha mnghancurkan tiga tugu settan.



Ratih

Benarkah itu asih?





Asih

Benar sekali



Ratih

Kenapa kamu lakukan itu?



Asih

Aku masih punya dendam sama kamu



Ratih

(emosi)

Kamu memang bangsat. Penghianat.



Asih

Kamu ngga perlu mengatakan aku seperti itu, coba lihat diri kamu sendiri, kamu itu lebih bangsat dari aku, sesosok iblis berwajah manusia.



Mendengar hal ini emosi ratih semakin mendidih.



Ratih

Buuuaaaangsaaaaat.



Brak bruk bruk. Setelah itu antara asih dan ratih terjadi pertarungan sengit, mereka melakukan aksi selama satu menit.



Karena kekuatan yang tidak seimbang, akhirnya asih tumbang, dari mulutnya, darah berwarna merah mengucur deras.



Sebelum asih menemui ajal, terlebih dulu ia mengucapkan kata kata terakhir.



Asih

(terbata bata)

Selama seta ... hun terakhir ... aku tirakat pada yang kuasa ... agar dia mel ... enyapkan kamu dari muka bumi, ... malam ini aku yakin ... tira ... katku pasti akan menjadi ke ... nyataan.



Setelah mengucapkan hal itu, asih benar benar menghembuskan nafas terakhir.

Ratih yang melihat semua ini, hanya mampu tersenyum getir.

INSERT FRAME : kita melihat dan mendengar bibir ratih mengucapkan kata “ngga mungkin”



CUT TO



#121.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani,ratih)

Madani baru saja tiba di tempat ini, ia langsung berbelok ke jl.demit. Namun tiba tiba,



Ratih (os)

Banci, mau kemana kamu?



Madani segera menolehkan pandangan ke arah ratih.

POV MADANI : Sosok ratih tengah memandang madani dengan tatapan bengis.



Madani

Bukan urusanmu



Ratih

Kamu mau ke tugu demit kan?. Untuk menghancurkannya.



Madani

Sudah ku bilang ini bukan urusanmu



Ratih

Jelas semua ini urusanku, karena kamu sudah kurang ajar berusaha merusak ritual dino graono.



Madani

Capek aku ngladenin kamu



Madani segera tancap gas menuju tugu demit.

Menyikapi hal ini, ratih langsung menghampiri sekaligus menghajarnya.



Ratih

Kamu itu memang bangsat.



Brak brak brak, ratih membanting tubuh madani dengan sangat brutal. karena tidak punya kekuatan, waria ini hanya bisa pasrah saja.



Semakin lama keadaan madani semakin mengenaskan, darah bercucuran dari segala penjuru.



Sampai pada suatu ketika, sebuah tendangan keras mendarat di paha madani, kontan saja ia langsung menjerit hebat.



Madani

Aaaaaaaaaaaaaaaaa



Ratih segera menambil kertas mantra dari tangan madani



Ratih

Kamu ngga akan bisa ngelawan aku



Dengan perlahan lahan, ratih langsung membuka lipatan kertas tersebut.



Madani

Ratih, ku mohon jangan di sobek.



Ratih

Emang aku pikirin.



Tangan nyai ringin langsung merobek robek kertas tersebut menjadi potongan kecil, lalu melemparkannya ke arah madani.



Setelah lega berbuat demikian, ia langsung berjalan menuju rumah tusuk sate. Sedangkan madani, wajahnya tampak bersedih dan tidak bersemangat.



CUT TO



#122.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Ratih baru saja memasuki ruangan ini, matanya langsung tertuju pada suasana sekitar.

POV RATIH : jimmy tampak tenang meski dalam kondisi terikat. Para figuran kembali bersemedi. Demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya sedikit.

Ratih langsung menghampiri jimmy.



Ratih

Sekarang udah jam sembilan, tiga jam lagi gerhana bulan akan terjadi, kamu siap kan untuk jadi tumbal?.



Jimmy

Tutup mulut busukmu, aku ngga mau lagi dengar suaramu ... ... malam ini aku pasti selamat



Ratih

Ngga mungkin. jangan harap kamu bisa keluar dari tempat ini hidup hidup, karena di luar sana, orang orang yang berniat merusak ritual ini, telah aku bereskan.



Jimmy

Kamu jangan terlalu yakin perempuan liar. Bila pertolongan tuhan datang, apa yang ngga mungkin bisa jadi mungkin. Dan malam ini aku sangat percaya, tuhan akan berpihak kepadaku.



Mendengar hal ini ratih semakin panas.



Ratih

Diaaaaaaaaam



Jimmy

Kenapa?, kamu takut?



Ratih

Tutup mulutmu



Pyaaaarrrr, satu buah tamparan mendarat di pipi jimmy, sejenak ia merasakan kesakitan.



CUT TO



#123.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah tersungkur dengan keadaan mengenaskan. Ia mencoba berdiri, namun tidak bisa, mencoba berdiri lagi, masih sama saja, sekali lagi, nihil.

Seketika itu wajahnya terlihat panic & ketakutan.



Madani

Ya tuhan, kenapa ini?. kenapa aku tidak bisa berdiri?



Madani kembali mencoba berdiri, tetap tidak bisa.

Ia putus asa dan akhirnya menangis.



Madani

Ya tuhan, beri aku kekuatan, aku ngga mau kehilangan jimmy.



Mendadak ia teringat masa indah bersama sang kekasih.



DISSOLVE TO



#124.EXT.JALANAN (SIANG)

(madani,jimmy)

Jimmy dan madani tengah berboncengan di sebuah sepeda motor. mereka menyusuri jalanan ini dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Tangan madani tampak mesra mendekap erat perut sang kekasih.



Madani

Say, ngebutnya kencengin dong.



Jimmy

Oke



Jimmy melajukan sepeda motor dengan semakin kencang, tangan madani pun juga semakin erat memeluk perutnya.



DISSOLVE TO



#125.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)

(madani)

Madani masih menangis.

Ia kembali mencoba berdiri, namun tetap tidak bisa.

Di tengah tengah kesialan tersebut, ia mempunyai sebuah ide. waria ini tanpa pikir panjang langsung mengesot menuju ke tugu demit.

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah mengesot.



Asih (os)

Jarak tugu demit dengan rumah tusuk sate sekitar 666 meter.



Madani masih terus mengesot, air mata yang ada di pipi ia hapus cepat cepat.



Madani

Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa sampai di tugu demit.



CUT TO



#126.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)

(asih,figuran)

Kita melihat sosok asih tengah tergeletak dengan keadaan tidak bernyawa. Tiba tiba dua orang manusia datang menghampirinya.



Figuran [1]

Mayatnya asih kita apain enaknya?



Figuran [2]

Buang ke tong sampah aja



Figuran [1]

Ide bagus itu



Dua manusia tersebut segera menggotong tubuh asih dengan suka cita.



CUT TO



#127.EXT.JL.DEMIT (MALAM)

(madani)

Madani tengah mengesot dengan kondisi yang mengenaskan. Tiba tiba angin berhembus dengan kencang, menampar tubuhnya dengan lembut.

Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.

POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.

Akibat hal ini, madani langsung mengesot dengan cepat.



Beberapa meter kemudian demit demit bermunculan dan menghampiri madani. Mereka semua langsung berusaha membunuhnya. Akibat hal ini madani mengalami kepanikan dan ketakutan. yang lebih mengenaskan, madani lupa mantra pengusir demit.



Di tengah tengah rasa kesakitan akibat aksi demit, madani tampak mikir mikir.



Semakin lama usaha demit untuk membunuh madani mulai menuai hasil. perlahan lahan badan madani lemah lunglai, matanya pun sudah tak kuat lagi untuk terbuka lebar, hingga pada akhirnya tubuhnya tergeletak di tanah, namun ia masih hidup.



Madani

Ya tuhan tolong aku.



Mata madani yang sudah terpejam, mendadak terbuka lebar. Ia telah ingat mantra pengusir demit.



Madani

Demit demit paling apik.

Minggiro minggiro minggiro

Demit demit paling apik

Minggiro minggiro minggiro



Blap, satu persatu demit demit itu menghilang dari pandangan.

Kekuatan madani pun kembali pulih. Setelah itu ia langsung mengesot menuju tugu demit.

Sejenak matanya kembali di arahkan ke langit.

POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.

Madani semakin mengesot dengan cepat.



CUT TO



#128.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih figuran)

Dalam kondisi terikat pada tiang, jimmy masih tampak tenang menyikapi semuanya.

Di hadapannya, ratih cs. Langsung beranjak dari semedi dan mengelilingi jimmy.

di tangan mereka terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.



Ratih

Saat ini posisi bulan ada di penumbra, sebentar lagi gerhana akan terjadi.



Mendengar hal ini jimmy menjadi ketakutan, ketenangan jiwanya pun tiba tiba menghilang. Setelah itu ia kembali meronta hebat untuk melepaskan ikatan.



Jimmy

Lepaaaaassiiiiiinnnn akuuuuuu.



Melihat hal ini, ratih tersenyum penuh kemenangan.

Setelah itu bersama anak buahnya, ia meninggalkan tempat ini.



CUT TO



#129.EXT.JL.DEMIT (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah mengesot. Jalanan yang saat ini di laluinya terletak di tengah tengah persawahan.

Sambil mengesot, mata madani tertuju lurus ke depan.

POV MADANI : tugu demit mulai terlihat.

Akibat hal ini madani semakin mengesot dengan lebih cepat.

Sejenak matanya ia tolehkan ke langit.

POV MADANI : bulan remang remang, masih di posisi penumbra. Awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.



Tak lama kemudian madani sudah tiba di tugu demit, namun ia kebingungan, sebab kertas mantranya tidak ada.

Namun madani langsung menghampiri tugu tersebut, mendorong dorongnya dengan kekuatan yang ada, namun tugu demit tak kunjung runtuh.



Ia segera mengedarkan pandangan kesana kemari, dan menemukan sebuah batang kayu, tanpa pikir panjang, benda tersebut berkali kali ia benturkan ke tugu demit. tetap tidak runtuh.



Tanpa terasa peluh menetes di kening, nafasnya pun ngos ngosan.



Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek

POV MADANI : sebuah cangkul tergeletak di tanah.

Setelah itu madani menolehkan pandangan kesana kemari.

POV MADANI : suasana persawahan tampak lengang dan sepi



Madani

Itu pasti cangkul pak tani



Wajah madani berbinar binar ceria, ia segera mengesot untuk mengambil cangkul tersebut. lalu kembali ke tugu demit dan menggali tanah yang menjadi tumpuan tancapan tugu demit.



Beberapa waktu kemudian kedalaman tanah sudah mulai terlihat, namun tugu tidak kunjung runtuh. Ia kembali menggali menggali dan terus menggali. Ia tidak peduli dengan peluh yang menetes.



Sampai pada suatu ketika suasana gelap gulita. Madani langsung berhanti menggali dan mengarahkan pandangan ke langit. Mendadak matanya terbelalak lebar. Ia begitu panic.

POV MADANI : Bulan yang pada posisi penumbra, bergeser menjadi gerhana bulan total.

Setelah itu madani menolehkan pandangan ke arah tugu

POV MADANI : tugu demit masih berdiri dengan kokoh.



Madani langsung menjatuhkan cangkul ke tanah. ia tidak percaya dengan semua ini. Gerhana bulan telah terjadi.



Madani

(antara percaya dan tidak)

Ngga mungkin ... ngga mungkin ... ngga mungkin.



Air matanya tiba tiba menetes.



Madani

Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa



CUT TO



#130.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,figuran)



CATATAN : scene di nomor ini sama persis dengan scene nomor (1) satu



CUT TO



#131.EXT.JL.DEMIT (MALAM)

(madani)

Kita melihat madani tengah menangis, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.



Madani

Tuhan, aku tahu hubunganku dengan jimmy sangat engkau benci, tapi ku mohon tuhan, jangan dengan cara ini engkau pisahkan kita. Ku mohon tuhan!.



Madani kembali menumpahkan air mata, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.



Tiba tiba tugu demit condong. 80 derajat, 70 derajat,

65 derajat, 50 derajat. Melihat hal ini madani tampak berbinar binar ceria.



Ketika sudah condong 45 derajat, madani segera menghampiri dan meruntuhkannya.



Madani

Terima kasih tuhan



CUT TO



#132.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)

(jimmy,ratih,figuran)

Ratih memasuki ruangan ini dengan wajah penuh kemenangan. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.



POV RATIH : demit demit yang mengelilingi jimmy menghilang secara tiba tiba. Sedangkan jimmy sendiri, ia tengah tak sadarkan diri. bajunya tampak sobek sobek dan compang camping, darah segar pun juga mengucur dari kulit putihnya.



Melihat hal ini ratih langsung ketakutan.



Ratih

Demiiiiiiit jangan pergiiiiiiii kembaliiiiiiiiii demiiiiiiiiit

Kembaliiiiiiiiiiiiiii



Ratih terus berteriak teriak seperti orang gila.

Perlahan lahan fisiknya mengalami perubahan, dari seorang gadis muda menjadi tua renta.

Tak lama kemudian ia langsung tersungkur ke lantai dengan kondisi mengenaskan, seluruh tubuhnya tiba tiba saja menjadi tulang belulang dan hilang tak berbekas.



Jimmy yang terikat di tiang, masih pingsan dan compang camping.



CUT TO



#133.EXT.SEBUAH TAMAN (PAGI)

(jimmy dan madani)

Jimmy tengah mendorong kursi roda yang di duduki madani.

Saat ini madani tidak bisa berjalan karena ulah ratih.



Beberapa waktu kemudian jimmy menuntun madani untuk duduk di kursi taman, jimmy pun tanpa pikir panjang langsung duduk di sampingnya. Mereka berdua duduk secara berhadapan



Jimmy

Madani, kamu adalah orang yang bener bener hebat, kamu berani taruhin nyawa untuk menolongku. Aku memang ngga salah memilih kamu menjadi separuh nafasku.



Madani

Aku melakukan itu karena aku cinta kamu, aku ngga ingin pisah dengan kamu. Kamu janji yach jangan tinggalin aku?.



Jimmy

Iya, aku janji



Duuaaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar, hujan pun turun dengan tidak deras.



Madani

Jimmy sayang, hujan, kita berteduh yuk!.



Jimmy

Ngga usah dan. orang tuaku pernah bilang, hujan itu anugrah, kita biar aja basah basah kehujanan, mungkin dengan cara ini tuhan akan memberikan anugrah kepada kita.



Mendengar kata kata jimmy, madani hanya tersenyum manis.



Madani

Kamu ini bisa aja



Semakin lama hujan semakin turun dengan deras, di bawah guyuran air, madani dan jimmy saling bertatapan.

POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta

POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta.

Perlahan lahan bibir mereka saling mendekat. 5cm,4cm,3cm,2cm.

Dan akhirnya berciuman, mereka sangat menikmati peristiwa ini.



Beberapa detik kemidian mereka menyudahi ciuman, lalu saling berpelukan. Wajah mereka berdua tampak bahagia dan penuh kelegaan.



ZOOM OUT : kamera berjalan meninggalkan subjek.



FADE OUT



THE END []

Gunung Ranti 2.601 MDPL - hiking with PGJ (pendaki gunung jember)

puncak ranti 2.601 mdpl Gunung ranti adalah pendakian ketiga gue setelah semeru dan ijen, kali ini benar benar istimewa, karena ram...