Malam ini warna langit tampak kusam, tidak cerah juga tidak menarik. Persis denganku. Ketika sudah tua tidak ada lagi yang indah untuk di lihat. Para lelaki bejat pun juga ogah menggodaku, apalagi meniduri. Mimpi. Beda saat aku masih muda, saat masih montok dan bahenol. Daya pikat yang ku miliki bisa memuaskan semuanya. Dalam satu malam saja uang sejuta bisa masuk kantong dan masih di tambah dengan kenikmatan sangat menjajikan. Tapi itu dulu saat usiaku dua puluh lima tahun, saat aku menjadi pelacur kelas kakap di café markanah, saat semua lelaki saling berlomba meniduriku, dan saat dunia permesuman merengkuh kehidupanku.
Sudahlah. Sekarang usiaku tujuh puluh tahun. Masa suram itu sudah empat puluh lima tahun terlewati. Tapi hatiku masih sakit bila terus mengingatnya. Di usia seperti itu seharusnya aku bahagia dengan anak dan suami. Tapi nyatanya aku malah menjadi kupu kupu malam. menjadi sampah masyarakat yang tidak berharga sama sekali. Sungguh menyakitkan.
Pada usia dua puluh tiga tahun aku menikah dengan mas toni gunaya akbar, kita berdua sangat bahagia menjalani semuanya, apalagi oleh bapak mas toni kita di beri kado rumah senilai lima milyar. Pada saat itu aku bagaikan permaisuri di tengah tengah istana yang bisa melakukan apa saja sesuka hati. Satu tahun kemudian kebahagiaan semakin berlipat dengan hadirnya asti. Anak perempuan yang lahir dari rahimku. Peristiwa seperti ini juga di tunjang dengan materi yang melimpah ruah. Usaha mas toni yang bergerak di bidang makanan dan minuman sukses besar, cabangnya tersebar di seratus delapan puluh kota, omsetnya pun mencapai lima koma lima trilyun perbulan. Sungguh sesuatu yang menakjubkan bukan?.
Namun keindahan ini hanya sementara, karena mas toni di tipu oleh salah satu rekannya yang bernama anton. Semua asset berharga seperti rumah, perusahaan, tanah dan lain sebagainya berhasil di ambil alih dengan curang. Satu helai benang pun tak di sisakan untuk kita. Sungguh serakah.
Kejadian ini membuat mas toni sock, terpuruk, dan jatuh miskin. Ia pun tidak kuat menanggung semua beban. Hingga pada akhirnya tubuhnya drop perlahan lahan. WAFAT.
Aku yang waktu itu baru berumur dua puluh lima tahun, linglung tak tau harus bagaimana. Setiap hari asti selalu merengek minta ini itu. Padahal persediaan uang sudah tipis, barang barang yang bisa di gadaikan pun sudah habis. Aku stress. Kalau begini caranya labih baik aku mati saja.
Namun tanpa di duga maskanah datang ke hadapan, teman masa smp ku itu memberikan pekerjaan di kafenya sebagai pelacur. Aku pun menerima, karena waktu itu aku sangat bingung dan tidak bisa berfikir jernih.
CUKUP.
Aku ngga’ mau lagi mengingat semua ini, sungguh menyakitkan. Namun yang lebih menyakitkan, anakku (asti) dan cucuku (rina) berani mengikuti jejakku. Mereka berdua juga berani mengambil langkah memasuki dunia permesuman. Menjadi pelacur.
“ ibu, sudah malam kok belum tidur ? “ Tanya asti dengan tiba tiba, lamunanku pun buyar
“ belum nak, ibu belum ngantuk “
@ @ @ @ @ @ @ @ @
Namaku asti widyawati, usiaku sudah empat puluh enam tahun. Banyak orang bilang aku masih cantik, Segar, dan indah. Kata ibu, kecantikan ku ini adalah warisan dari wajah ganteng bapak yang selama hidup tidak pernah ku lihat. Foto beliau pun hingga detik ini tidak ada yang terpampang. Sungguh ironis. Karena keindahan yang ku miliki ini, banyak para lelaki duda menanti harapan, Ingin menjadikanku sebagi pasangan di hari tua, ataupun sekedar menjadi teman dalam suka dan duka. Namun aku tak bisa mnanggapi mereka, aku takut dengan masa lalu yang terus bersemayam, aku pun juga takut dengan kisah yang telah ku alami. Aku ini orang kotor, najis. Tidak pantas untuk mereka. Aku ini mantan pelacur.
Saat usiaku dua puluh dua tahun, aku bertemu dengan wiryo kusuma anggari. Kita berdua menjalani masa pacaran dengan sangat bahagia. Setiap hari wiryo selalu memberikan kebahagiaan pada hidupku. Dia itu adalah orang yang romantis, perhatian dan kebapakan. Bila bulan purnama tiba ia selalau mengajakku ke pantai, menyanyikan lagu ciptaannya yang di iringi gitar akustik. Sungguh indah.
Sampai pada suatu ketika antara sadar dan tidak. Kita bedua melakukan hubungan terlarang, wiryo merenggut keperawananku dengan sangat berani. Aku bingung, takut, dan tak tau harus bagaimana.
“ kalau kamu hamil, aku pasti bertanggung jawab “ begitulah janji manisnya kepadaku, aku pun hanya bisa percaya.
Setelah pada akhirnya aku benar benar hamil. Wiryo menemui ibu untuk melamar. Dia datang untuk bertanggung jawab atas semua ini. Ironisnya ibu malah menolak. Sebab ibu sudah mengenal reputasi wiryo yang sebagai anak nakal.
Lelaki dua puluh tujuh tahun itu adalah anak pengusahawan besar. Sebagai pemuda yang tumbuh di keluarga super sibuk, wiryo jadi kurang perhatian. ia pun tumbuh menjadi pemuda brandalan. Setiap hari kerjanya judi, mabok, dugem, balapan liar, dan lain sebagainya. Sang orang tua yang lama lama merasa ngga tahan. memutuskan untuk mengusirnya. nama wiryo pun di coret dari daftar keluarga.
Namun ketika dia bertemu denganku, kebrandalannya sedikit demi sedikit mulai berkurang. Dan pada akhirnya malah menghilang.
Namun ibu masih tetap kukuh, beliau masih ogah punya mantu macam wiryo, tapi setelah aku bercerita bahwa aku telah hamil, ibu pun luluh.
DUA TAHUN KEMUDIAN
Semenjak aku melahirkan rina, sifat wiryo kembali seperti dulu. Setiap hari selalu judi, mabok dan bermain wanita. Bila pagi sudah datang ia akan pergi tanpa pesan. Namun bila malam telah menjelang, ia akan pulang dengan kondisi sempoyongan. Hal seperti ini mengkin sebagai bentuk kekecewaan. Sebab pada saat aku hamil, wiryo selalu berangan angan punya anak laki laki Agar nanti bisa di ajak main bola, adu jotos, adu panco, berpetualang, dan lain lain. Namun nyatanya aku melahirkan bayi perempuan. Wiryo begitu kecewa dan aku begitu merana.
“ kamu yang sabar aja “ begitulah nasihat ibu yang selalau ku pegang teguh.
Suatu hari wiryo sedang apes di meja judi, dan untuk menyelesaikan masalah ia menjual ku ke seorang germo. Semenjak itulah karirku di dunia permesuman bemula.
Ibu dan aku sudah hancur menjadi pelacur, aku berharap semua ini akan berhenti sampai di sini. Tapi ternyata anak gadisku mengikuti jejak kita. Pedih sekali rasanya. Kenapa semua ini harus terjadi?. Kenapa ibu, aku, dan anakku harus menjadi pelacur?.
@ @ @ @ @ @ @ @
Orang orang memanggilku dengan nama rina, culup rina, tidak ada embel embel dan juga hiasan. Nama yang cukup ringan. Tapi tak seringan kehidupan yang ku Jalani. di usia delapan belas tahun aku sudah rela kehilangan keperawanan. Aku ngga tahu siapa yang melakukan. Karena pada waktu itu tiga orang bertopeng menyekapku, membawaku ke sebuah tempat yang entah berada di mana. Dan kemudian merobek robek keindahan. Sakit rasanya. Tapi aku mencoba tegar. Kehidupan yang aku jalani masih panjang. Di balik semua ini pasti ada kisah lebih indah.
Sekarang usiaku dua puluh lima tahun. Seharusnya aku sudah menikah dan mempunyai satu anak atau lebih. Tapi semua itu hanya mimpi. Setiap lelaki yang mendekatiku pasti akan mundur jika tahu bahwa aku udah ngga perawan. Mereka pun juga ogah untuk sekedar menggoda atau menyapa. Hatiku sangat sakit bila mengenangnya. Kenapa kehancuran ini harus ku alami?.
Kenapa?.
apa salahku?.
Sepi.
Ngga ada jawaban.
Setelah semua sakit ini membekas, aku langsung memutuskan memasuki dunia malam. Karena bila aku terus di rumah, kemolekan tubuhku tidak akan ada gunanya. Toh para lelaki juga ogah menikahiku. Tapi bila aku jadi pelacur, aku akan dapat uang dan kenikmatan. Adil kan?.
Namaku di blantika permesuman sangat menjajikan, dalam satu malam tarif yang aku patok sembilan juta. Tidak kurang dan tidak lebih. Harus pas. Orang orang yang membookingku bukanlah orang biasa, tapi orang berkelas seperti pejabat, artis, konglomerat, atlet, hingga penjahat. Mereka semua sangat puas dengan pelayananku. Agar semua pelanggan tetap setia kepadaku, mrs "v" sangat ku rawat dengan total. Bahkan yang lebih gila alat vital tersebut aku asuransi-kan.
Nenek, ibu, dan aku adalah sampah masyarakat. Tiga perempuan dari generasi berbeda yang sama sama menjalani hidup sebagai pelacur.
TRAGIS.
Jember, 2 januari 2008
RWT BGT is the best - - - hidup itu penuh dengan hal hal ruwet. tapi dengan adanya ruwet, hidup akan berwarna. bener nggak?. hahaha
Minggu, 21 November 2010
cerpen " SRI "
“ sri, payah mbanget kowe, ora enak blas maine “
“ sepurane kang, malam ini badanku ngga enak “
“ kalau ngga enak kok tetep ngecer? “
“ aku butuh duit kang, tole dari kemarin demam terus, rencananya malam ini mau tak belikan obat “
“ alaaaah, ngapusi “
“ sumpah kang aku ngga’ ngapusi “
“ alaaaah, wis kono ndang nyingkrih “
Lelaki hidung belang itu masih terus menggerutu. Mungkin menyesali tindakannya karena telah menggunakan tubuhku.
Gerutuan lelaki tersebut wajib ku maklumi, karena dalam permainan cinta terlarang tadi, aku sama sekali tidak bisa memuaskannya, sebab kondisi tubuhku memang sedang tidak baik.
Sebelum aku meninggalkan tempat ini, terlebih dahulu ku perhatikan genggaman tanganku, di situ ada gumpalan duit berjumlah 150.000 rupiah. Dengan uang ini mungkin aku bisa membeli beras untuk hari esok, lalu membeli keperluan dapur seperti bawang, garam, gula, minyak, dan lainnya. serta tak lupa membeli obat untuk tole yang sedang sakit.
Duh gusti pengeran, sebenarnya aku ndak mau menjadi pelacur seperti ini. Tapi kalau nanti genduk sama tole njalok mbarang kalir, aku harus mendapatkan uang dari mana?, padahal aku tidak punya keahlian apa apa, aku ini orang goblok. Aku tidak bisa mendapatkan uang selain dari pekerjaan kotor ini. Duh gusti pengeran, aku musti bagaimana?.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
Setibanya di rumah, ku lihat genduk sedang cekatan melayani tole. Dahi tole yang tampak legam karena sering berpanasan ia kompres dengan sapu tangan warna kelam. Persis sekelam kehidupan yang sekarang ku jalani.
“ nduk, bagaimana kondisi adikmu? “ tanyaku dengan tiba tiba. akibatnya si genduk langsung terperangah. Dari bibirnya yang kata orang orang di bilang seksi, menghembuskan nafas dengan pasrah.
“ panasnya belum turun bu “
“ ya sudah, sekarang lebih baik kamu tidur dulu, tole biar ibu yang menjaga “
Genduk menganggukan kepala, dan setelah itu langsung melangkahkan kaki menuju dipan bambu yang sudah reot. Ia langsung tertidur dengan penuh ketenangan.
Sejenak ku pandangi wajah genduk. Anak gadisku yang berumur lima belas tahun itu memang cantik. Orang orang pada bilang kalau kecantikannya itu mirip dian sastro wardoyo. bintang film yang wajahnya pernah ku lihat di tv.
Mungkin kecantikan genduk adalah warisan dari wajah bapaknya yang sangat ganteng. Karena kalau genduk mewarisi wajahku, itu sngat mustahil, sebab wajahku ini buruk dan ndak cantik.
Ngomong ngomong soal bapaknya si genduk, beliau adalah sosok lelaki dengan kesempurnaan yang memuaskan. Di desa ini banyak para wanita jatuh cinta kepadanya, malahan wanita wanita itu sudah pada antri untuk menjadi istrinya. Tapi entah mengapa bapaknya si genduk malah kepincut sama aku. Seorang wanita desa yang tidak istimewa, malahan dari golongan orang tak punya. Tapi yang namanya jodoh sudah di atur yang kuasa, mau tak mau aku tidak boleh mengingkarinya. iya tho?.
Setelah keluarga bapaknya si genduk dan keluargaku lamaran, akhirnya kita menikah. Kita berdua begitu bahagia dan bergembira. Beberapa tahu kemudian, aku sudah melahirkan genduk dan tole.
Namun pada suatu hari datang seorang wanita yang menghancurkan semuanya, wanita itu begitu tega merebut bapaknya genduk dari sisiku lalu membawanya pergi dan tak kembali.
Hingga pada suatu waktu aku mendengar kabar kalau bapaknya genduk telah meninggal akibat overdosis narkotika. Inalillahi.
Mendengar semua itu aku begitu bersedih dan hancur, namun aku tidak boleh larut dalam kesedihan, aku harus bangkit demi genduk dan tole. Karena kalau aku ikut ikut hancur nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole dan genduk.
Setelah kepergian bapaknya si genduk, aku terus pontang panting kesana kesini untuk mencukupi kebutuhan. Namun ketika genduk dan tole sudah memasuki masa sekolah, mereka membutuhkan banyak uang. Dan uang yang jumlahnya banyak tersebut, aku cukupi dengan bekerja sebagai pelacur. Karena untuk saat ini, pekerjaan yang sangat mudah untuk ku lakukan adalah pelacur.
Setelah obat yang aku beli di minun tole, sedikit demi sedikt kondisi badannya agak baikan.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
“ tarif kamu berapa sri? “
“ terserah sameyan, tapi jangan murah murah “
“ lima puluh ribu yach? “
“ tambah sedikit bisa ngga’ ? “
“ tujuh puluh lima ribu? “
“ uang segitu buat apa kang?, kepeluan aku di rumah banyak, yang beli ini yang beli itu “
“ seratus ribu mau ngga’? “
“ iyo wis “
“ ya udah, yuk masuk kamar! “
Setelah melakukan negoisasi dengan ringan, lelaki tersebut langsung mempermainkan tubuhku dengan agresif. Aku ngga tahu dia lelaki keberapa yang telah memperkosaku. Tapi aku ngga peduli dengan semua itu, karena pada detik ini yang aku butuhkan adalah uang agar aku bisa mencukupi semua kebutuhan.
Duh gusti pengeran, kalau misalnya sudah tiba hari akhir, semoga engkau berkenan mendengar penjelasanku, dan semoga engkau pun juga berkenan mengampuni dosaku.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
Pagi ini badanku terasa ndak enak, seluruh tubuh dari ujung kaki hingga ujung kepala terasa tidak nyaman. Dua jam yang lalu aku sudah meminum obat, namun sampai saat ini belum ada hasilnya. Rasa meriang yang bersarang dalam raga pun juga masih terus menyerang.
Beberapa hari kemudian aku langsung memeriksakan diri ke dokter. Setelah melalui proses yang berbelit belit, akhirnya hari ini tiba juga pengumumannya.
“ saya sakit apa dok? “ tanyaku dengan penuh kecemasan
“ anda positif mengidap aids “ jawab sang dokter dengan lugas dan tegas.
“ saya mengidap aids? “
“ iya “
“ umur saya tinggal berapa bulan? “ aku langsung bertanya ke inti permasalahan.
“ tiga bulan “
Aku ngga tahu musti bagaimana mengalami semua ini. aku ngga pernah menyangka penyakit mematikan ini akan menyapa hidupku.
Beberapa detik kemudian aku langsung meninggalkan tempat ini, langkahku begitu luglai dan lesu.
Duh gusti pengeran, kalau aku harus pergi menemui engkau, nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole genduk?. Apalagi mereka tidak mempunyai jaminan di masa depan nanti. Aku menyesal kenapa dulu menolak niatan mas singgih (salah satu pelanggan) yang mau mengikutkanku Dan anakku pada perusahaan asuransi. tapi penyesalan itu sudah tidak ada gunanya.
* Payah mbanget kowe, ora enak blas maine : lemah sekali kamu, pelayanannya sama sekali tidak enak
* Sepurane kang : maaf mas
* ngapusi : berbohong
* wis kono ndang nyingkrih : sudah sana pergi
* genduk : panggilan untuk anak perempuan
* tole : panggilan untuk anak lelaki
* njalok mbarang kalir : minta macam macam
* iyo wis : iya deh
* ngecer : menjajakan diri
“ sepurane kang, malam ini badanku ngga enak “
“ kalau ngga enak kok tetep ngecer? “
“ aku butuh duit kang, tole dari kemarin demam terus, rencananya malam ini mau tak belikan obat “
“ alaaaah, ngapusi “
“ sumpah kang aku ngga’ ngapusi “
“ alaaaah, wis kono ndang nyingkrih “
Lelaki hidung belang itu masih terus menggerutu. Mungkin menyesali tindakannya karena telah menggunakan tubuhku.
Gerutuan lelaki tersebut wajib ku maklumi, karena dalam permainan cinta terlarang tadi, aku sama sekali tidak bisa memuaskannya, sebab kondisi tubuhku memang sedang tidak baik.
Sebelum aku meninggalkan tempat ini, terlebih dahulu ku perhatikan genggaman tanganku, di situ ada gumpalan duit berjumlah 150.000 rupiah. Dengan uang ini mungkin aku bisa membeli beras untuk hari esok, lalu membeli keperluan dapur seperti bawang, garam, gula, minyak, dan lainnya. serta tak lupa membeli obat untuk tole yang sedang sakit.
Duh gusti pengeran, sebenarnya aku ndak mau menjadi pelacur seperti ini. Tapi kalau nanti genduk sama tole njalok mbarang kalir, aku harus mendapatkan uang dari mana?, padahal aku tidak punya keahlian apa apa, aku ini orang goblok. Aku tidak bisa mendapatkan uang selain dari pekerjaan kotor ini. Duh gusti pengeran, aku musti bagaimana?.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
Setibanya di rumah, ku lihat genduk sedang cekatan melayani tole. Dahi tole yang tampak legam karena sering berpanasan ia kompres dengan sapu tangan warna kelam. Persis sekelam kehidupan yang sekarang ku jalani.
“ nduk, bagaimana kondisi adikmu? “ tanyaku dengan tiba tiba. akibatnya si genduk langsung terperangah. Dari bibirnya yang kata orang orang di bilang seksi, menghembuskan nafas dengan pasrah.
“ panasnya belum turun bu “
“ ya sudah, sekarang lebih baik kamu tidur dulu, tole biar ibu yang menjaga “
Genduk menganggukan kepala, dan setelah itu langsung melangkahkan kaki menuju dipan bambu yang sudah reot. Ia langsung tertidur dengan penuh ketenangan.
Sejenak ku pandangi wajah genduk. Anak gadisku yang berumur lima belas tahun itu memang cantik. Orang orang pada bilang kalau kecantikannya itu mirip dian sastro wardoyo. bintang film yang wajahnya pernah ku lihat di tv.
Mungkin kecantikan genduk adalah warisan dari wajah bapaknya yang sangat ganteng. Karena kalau genduk mewarisi wajahku, itu sngat mustahil, sebab wajahku ini buruk dan ndak cantik.
Ngomong ngomong soal bapaknya si genduk, beliau adalah sosok lelaki dengan kesempurnaan yang memuaskan. Di desa ini banyak para wanita jatuh cinta kepadanya, malahan wanita wanita itu sudah pada antri untuk menjadi istrinya. Tapi entah mengapa bapaknya si genduk malah kepincut sama aku. Seorang wanita desa yang tidak istimewa, malahan dari golongan orang tak punya. Tapi yang namanya jodoh sudah di atur yang kuasa, mau tak mau aku tidak boleh mengingkarinya. iya tho?.
Setelah keluarga bapaknya si genduk dan keluargaku lamaran, akhirnya kita menikah. Kita berdua begitu bahagia dan bergembira. Beberapa tahu kemudian, aku sudah melahirkan genduk dan tole.
Namun pada suatu hari datang seorang wanita yang menghancurkan semuanya, wanita itu begitu tega merebut bapaknya genduk dari sisiku lalu membawanya pergi dan tak kembali.
Hingga pada suatu waktu aku mendengar kabar kalau bapaknya genduk telah meninggal akibat overdosis narkotika. Inalillahi.
Mendengar semua itu aku begitu bersedih dan hancur, namun aku tidak boleh larut dalam kesedihan, aku harus bangkit demi genduk dan tole. Karena kalau aku ikut ikut hancur nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole dan genduk.
Setelah kepergian bapaknya si genduk, aku terus pontang panting kesana kesini untuk mencukupi kebutuhan. Namun ketika genduk dan tole sudah memasuki masa sekolah, mereka membutuhkan banyak uang. Dan uang yang jumlahnya banyak tersebut, aku cukupi dengan bekerja sebagai pelacur. Karena untuk saat ini, pekerjaan yang sangat mudah untuk ku lakukan adalah pelacur.
Setelah obat yang aku beli di minun tole, sedikit demi sedikt kondisi badannya agak baikan.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
“ tarif kamu berapa sri? “
“ terserah sameyan, tapi jangan murah murah “
“ lima puluh ribu yach? “
“ tambah sedikit bisa ngga’ ? “
“ tujuh puluh lima ribu? “
“ uang segitu buat apa kang?, kepeluan aku di rumah banyak, yang beli ini yang beli itu “
“ seratus ribu mau ngga’? “
“ iyo wis “
“ ya udah, yuk masuk kamar! “
Setelah melakukan negoisasi dengan ringan, lelaki tersebut langsung mempermainkan tubuhku dengan agresif. Aku ngga tahu dia lelaki keberapa yang telah memperkosaku. Tapi aku ngga peduli dengan semua itu, karena pada detik ini yang aku butuhkan adalah uang agar aku bisa mencukupi semua kebutuhan.
Duh gusti pengeran, kalau misalnya sudah tiba hari akhir, semoga engkau berkenan mendengar penjelasanku, dan semoga engkau pun juga berkenan mengampuni dosaku.
@ @ @ @ @ @ @ @ @
Pagi ini badanku terasa ndak enak, seluruh tubuh dari ujung kaki hingga ujung kepala terasa tidak nyaman. Dua jam yang lalu aku sudah meminum obat, namun sampai saat ini belum ada hasilnya. Rasa meriang yang bersarang dalam raga pun juga masih terus menyerang.
Beberapa hari kemudian aku langsung memeriksakan diri ke dokter. Setelah melalui proses yang berbelit belit, akhirnya hari ini tiba juga pengumumannya.
“ saya sakit apa dok? “ tanyaku dengan penuh kecemasan
“ anda positif mengidap aids “ jawab sang dokter dengan lugas dan tegas.
“ saya mengidap aids? “
“ iya “
“ umur saya tinggal berapa bulan? “ aku langsung bertanya ke inti permasalahan.
“ tiga bulan “
Aku ngga tahu musti bagaimana mengalami semua ini. aku ngga pernah menyangka penyakit mematikan ini akan menyapa hidupku.
Beberapa detik kemudian aku langsung meninggalkan tempat ini, langkahku begitu luglai dan lesu.
Duh gusti pengeran, kalau aku harus pergi menemui engkau, nanti siapa yang akan menjaga sekaligus mengurus tole genduk?. Apalagi mereka tidak mempunyai jaminan di masa depan nanti. Aku menyesal kenapa dulu menolak niatan mas singgih (salah satu pelanggan) yang mau mengikutkanku Dan anakku pada perusahaan asuransi. tapi penyesalan itu sudah tidak ada gunanya.
* Payah mbanget kowe, ora enak blas maine : lemah sekali kamu, pelayanannya sama sekali tidak enak
* Sepurane kang : maaf mas
* ngapusi : berbohong
* wis kono ndang nyingkrih : sudah sana pergi
* genduk : panggilan untuk anak perempuan
* tole : panggilan untuk anak lelaki
* njalok mbarang kalir : minta macam macam
* iyo wis : iya deh
* ngecer : menjajakan diri
skenario " DEMIT "
FADE IN
#1.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,figuran : para demit)
Kita melihat sosok jimmy tengah di ikat pada sebuah tiang berwarna hitam legam, ia di kelilingi oleh para demit yang berwajah menyeramkan, akibat hal ini jimmy begitu panik dan ketakutan.
POV JIMMY : para demit bertebaran di sekelilingnya dan kemudian menggerayangi tubuhnya.
Jimmy
(ketakutan + teriak)
Pergiiiiiiiii pergiiiiii pergiiii
Mendengar teriakan jimmy,
para demit semakin buas, dan sedikit demi sedikit kuku kuku tajam mereka mulai menyayat kulit putih jimmy.
Jimmy
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaa toloooooong aaaaaaaaaaaa
CUT TO
#2.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaak
Madani bangun dari tidurnya dng tubuh bersimbah keringat, ia begitu panic dan ketakutan. Madani sadar kalau ia baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya otomatis terjaga dari tidur, mendadak raut wajanhnya ikut ikut panic.
Jimmy
Ada apa say?
Sejenak madani memperhatikan sang kekasih
POV MADANI : kita melihat raut wajah jimmy tampak panic, kondisinya masih sehat wal afiat.
Waria ini langsung menghembuskan nafas dng lega.
Madani
Aku mimpi buruk
Jimmy
Tentang apa?
Madani
Tentang kamu
FLASHBACK TO SCENE #1. particle scene
Kuku kuku tajam para demit mulai menyayat kulit putih jimmy
BACK TO NORMAL SCENE
Jimmy
Mimpi itu bunga tidur, ngga usah di pikirin, tidur lagi yuk!, ngantuk nih
Madani
Tapi perasaanku ngga enak
Jimmy
Udahlah, lupain aja
Madani & jimmy kembali merebahkan diri, tangan madani memeluk tubuh jimmy dengan mesra, ia masih memikirkan mimpi tersebut.
Di suasana ini kita juga mendengar dendangan jangkrik yang terus menggema.
Tak lama kemudian jimmy sudah terlelap, sedangkan madani, matanya masih sulit untuk di pejamkan. Sejenak ia memperhatikan sang kekasih.
POV MADANI:jimmy tampak terlelap dengan wajah penuh ketenangan.
Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta, pelukan yang ada di perut juga semakin ia eratkan, setelah itu madani langsung memejamkan mata dengan perlahan, namun baru beberapa detik berjalan, mata itu terbuka lagi, pikiran madani begitu gelisah.
CUT TO
#3.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)
(madani)
Kita melihat suasana kamar madani yang tampak indah dan tertata rapi, pada saat ini madani tengah menari jaipong dengan lemah gemulai.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Madani(VO)
Dhani gaulam ahmad, begitulah namaku. Namun berhubung aku seoarang waria, nama itu ku ganti dengan madani ailiya gaulam.
Untuk mengisi hari hariku yang indah, aku menjadi penari dari satu event ke event lain, aku menjalaninya dengan penuh bahagia.
Sebagai seorang penari, aku adalah seniman bertaraf mahal, sekali main 75 juta harus masuk kantong, dan itu ngga bisa di tawar tawar.
Dalam satu bulan aku bias meraih job sampai 25 kali. Untuk mengatur jadwal aku memepunyai seorang manajer bernama jimmy tanaya rejon.
Sejenak Mata madani tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : kita melihat foto jimmy & madani tengah berpelukan tergantung di dinding.
Madani(VO)
Dia adalah pria rupawan yang berwajah blasteran kanada korea. Jimmy merupakan lelaki gay.
selain sebagai manajer, jimmy juga merangkap sebagai belahan jiwaku. Orangnya baik pengertian jujur dan ganteng. Kita berdua sudah menikah dan tinggal dalam satu rumah.
Madani mengakhiri tari jaipongnya dengan manis.
CUT TO
#4.INT.SEBUAH SWALAYAN (SIANG)
(madani,figuran : wartawan + pengunjung)
Suasana swalayan tampak ramai, di sana sini banyak sekali orang orang yang berlalu lalang. Pada salah satu escalator kita melihat sosok madani tengah membawa barang barang belanjaan.
setelah turun dari tangga berjalan, madani langsung di kerubuti oleh beberapa wartawan. Berbagai microfhone dari label label infotainment tampak merubung di sekelilingnya.
Wartawan
Madani, apa benar kamu punya hubungan dengan jimmy tanaya rejon?
Madani
Iya, malahan kita sudah menikah
Waratawan
Tolong dong ceritakan proses jadiannya?
Madani
Waktu itu aku di undang ke pesta ultah temen, terus di tempat acara aku di kenalin ke jimmy.
CUT TO
#5.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (PETANG)
(jimmy)
Kita melihat foto madani dan jimmy yang tergantung di dinding, di dalam foto tersebut madani dan jimmy tampak berangkulan dengan mesra.
Sementara itu di atas kasur nampak sosok jimmy tengah ngemil sambil nonton tv, di dalam layer kaca ia mendapati belahan jiwanya (madani) sedang di wawancarai oleh beberapa wartawan. Melihat tayangan tersebut tanpa terasa bibirnya tersenyum manis
Jimmy
(menggumam)
Aku benar benar heran, kenapa bisa jatuh cinta dengan madani.
CUT TO
#6.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)
(madani,jimmy)
Pada saat ini madani tengah latihan menari, irama lagu yang menyertainya terdengar ngebeat. Beberapa menit kemudian pintu kamar terbuka, lalu muncul sosok jimmy dengan wajah tampannya.
Jimmy
Madani sayang
Madani segera menghentikan tariannya, lalu mematikan vcd player dengan menekan tombol power pada remote control.
Madani
Dari mana aja kamu?
Jimmy
(sambil mengangsurkan oleh oleh ke arah madani)
Jalan jalan, oh ya aku tadi beliin kamu ini
Madani
Taruh aja situ,tanks yach
Jimmy
Its oke
Setelah itu mereka langsung menjatuhkan pantat pada sofa, madani dan jimmy duduk secara berhadapan. tangan madani tampak mesra melingkar di leher sang kekasih.
Madani
Nanti malam jadwalku di mana
Jimmy mengeluarkan handphone dari dalam saku, setelah itu menekan keypadnya dengan serius.
Semua jadwal madani sudah tertera di benda tersebut.
Jimmy
Di acaranya PT.minang ceria
madani
Jam berapa?
Jimmy
Sepuluh
Jimmy kembali memasukkan hp ke dalam saku, di susul dengan madani yang melepas rangkulannya dari leher jimmy.
Tiba tiba suasana terasa gerah, tanpa pikIr panjang madani langsung mengipas ipaskan tangan ke leher.
Madani
Hari ini panas banget yach?
Jimmy
Iya, renang yuk biar dinginan dikit
Madani
Ayuk
INTERCUT TO
#7.EXT.KOLAM RENANG (SIANG)
(madani & jimmy)
Madani dan jimmy baru saja tiba di kolam renang. jimmy segera melepas semua baju hingga tinggal celana dalam saja yang melekat.
Jimmy
Bajumu di lepas dong say
Madani
Iya iya
Madani juga menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah semuanya siap, mereka berdua langsung nyebur ke kolam.
START MONTAGE SHOT
· madani dan jimmy balapan renang
· madani dan jimmy berkejaran mengelilingi kolam renang
· madani dan jimmy duduk di tepi kolam sambil saling mengili kitik
· madani dan jimmy kembali balapan renang
AND OF MONTAGE SHOT
Jimmy dan madani mengakhiri renang dengan mojok di sudut kolam renang. pada saat ini posisi mereka sedang saling berhadapan. Tangan madani melingkar mesra di leher jimmy.
Madani
Jimmy, kenapa sih kamu kok tampan?
Jimmy
Memangnya aku tampan?
Madani
Iya, aku tuh cinta mati sama kamu
Jimmy
Aku juga dan, I love you
madani dan jimmy sudah tenggalam dalam cinta. Mata mereka saling bertatapan.
POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta
POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta
Semakin lama wajah mereka semakin mendekat 5cm 4cm 3cm 2cm 1cm dan akhirnya berciuman. Satu sama lain saling melumat dengan penuh nikmat.
CUT TO
#8.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,jimmy)
Jimmy
Gimana say udah siap belum?
Madani
Tinggal dikit
Di depan cermin, waria ini tampak mengoleskan lipstick ke bibir
Jimmy
Cepetan dong say, nanti telat lho
Madani
Iya iya
Madani langsung beranjak dari duduknya dan memamerkan penampilam pada sang kekasih.
Madani
Jimmy, gimana penampilanku?
Sejenak jimmy memperhatikan madani
POV JIMMY : kita melihat madani memutar mutarkan tubuhnya.
Jimmy
Jelek sekali
Mendadak kening madani berkerut, ekpresi wajahnya pun mengalami perubahan.
Madani
(sedikit marah)
Kok jelek sich?, mata kamu buta yach?
Mendengar kata kata madani, jimmy hanya menyunggingkan senyum tipis, dan setelah itu langsung mengecup pipi sang kekasih dengan genit.
Jimmy
Aku Cuma becanda, gitu aja marah
Madani
Habisnya kamu bikin kesel sih. Udah yuk berangkat
INSERT FRAME : Tangan jimmy yang putih bersih langsung di seret oleh tangan madani.
Mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#9.EXT.GARASI MOBIL (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani & jimmy baru saja tiba di tempat ini, mereka berdua segera memasuki mobil dan tancap gas meninggalkan rumah.
CUT TO
#10.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(madani, jimmy)
Malam ini suasana jalan raya tampak ramai, berbagai macam kendaraan tengah berlalu lalang dengan teratur. Suasana gemerlap pun juga tak mau ketinggalan, di sana sini benda benda yang menjadi sumber cahaya tampak terang benderang. Di antaranya ada neon box, billboard, lampu lampu kota, dan lain sebagainya.
Di antara kendaraan yang berlalu lalang, kita melihat sebuah mobil yang di tumpangi madani dan jimmy melaju dengan cukup kencang. Sedangkan di dalam mobil, Pada saat ini jimmy tengah duduk di belakang setir, madani di sampingnya.
Dari suasana yang terjadi kita juga mendengar sebuah lagu yang bersumber dari tape mobil.
Madani
Malam ini indah banget
Jimmy
Kok bisa?
Madani
Ngga tahu, pokoknya indah aja
Jimmy
(mengalihkan topic pembicaraan)
Kamu tau ngga malam ini kita dapat bayaran berapa?
Madani
(sambil menggelengkan kepala)
Enggak, emang berapa?
Jimmy
Seratus juta
Madani
(kaget)
What?
Jimmy
Yes, minang ceria bayar kita seratus juta
Madani
Gila, berani banget mereka. Emangnya kamu ngga kasih tahu tarifnya aku?
Jimmy
Udah, tapi minang tetep mau bayar segitu.
Jimmy segera melihat Seiko yang ada di pergelangan tangannya
POV JIMMY : pukul 21.00
Mendadak wajahnya menjadi panic
Jimmy
Waduh say, celaka
Madani
Ada apa?
jimy
udah jam sembilan, bentar lagi acara mulai, mana jaraknya masih jauh lagi.
Madani
Terus gimana dong?
Jimmy
Lewat jalan tembusan
Madani
Emang ada?
Jimmy
Ada
Madani
Terserah kamu deh.
Mobil semakin melaju dengan kencang.
CUT TO
#11.EXT.JALAN KUNTILANAK (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan perempuan)
Kita melihat plat nama jalan kuntilanak begitu horor, benda tersebut berwarna hitam legam.
ZOOM OUT : kamera menjauhi plat nama, lalu men-shoot badan jalan.
Beberapa detik kemudian mobil madani melintas dengan cukup kencang.
Suasana malam ini tampak sepi, tidak ada satu kendaraan pun yang berlalu lalang, kecuali mobil jimmy.
Di jl.kuntilanak, kegelapan tengah menyergap, sebab di berbagai sudut tidak ada satu pun lampu TL.
Madani
Jalannya kok sepi banget sih?, mana gelap lagi
Jimmy
Iya, emangnya ada pemadaman?
Madani
Ngga tahu. Eh ini jalan apa sich?
jimmy menggelengkan kepala
madani
(mengalihkan topic pembicaraan)
Jimmy, tempatnya masih jauh ngga?
Jimmy
Lima menit paling juga udah juga sampe
Madani segera menghidupkan tape mobil, dan dalam seketika itu juga terdengar sebuah lagu berirama ngebeat. Namun baru beberapa detik berjalan, tape mobil itu kembali di matikan
Jimmy
Kok di mati’in?
Madani
Lagunya ngga enak.
Ciiiiiittt. Tiba tiba mobil di rem mendadak,akibat hal ini kontan saja madani dan jimmy terjengkang ke depan.
Madani
(marah)
Kok di rem mendadak sich?
Jimmy
(sambil menunjuk ke depan)
Ada orang nyebrang
POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat sesosok perempuan berambut panjang dan berbaju putih, permpuan tersebut kemudian menolehkan pandangan ke arah madani dan jimmy.
Menyikapi hal ini madani langsung membuka jendela dan mengeluarkan kepala.
Madani
Mbak, permisi mau lewat.
Duaaaar. Tiba tiba perempuan itu menghilang. Madani langsung memasukkan kepala dan mengunci jendela rapa rapat. Akibat kejadian ini ia dan jimmy saling berpandangan, nafas mereka berhembus tak beraturan.
Madani
Itu tadi apaan?
Jimmy
Ssss ss st setaaan
Dengan terburu buru jimmy langsung menstarter mobil, lalu tancap gas meninggalkan tempat ini.
Tanpa mereka sadari, setan perempuan tersebut pada saat ini tengah bertengger di atap mobil.
CUT TO
#12.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan)
Kita melihat Mobil madani melintas di tempat ini, namun tiba tiba saja mengalami kemogokan, akibat hal tersebut kontan saja wajah mereka menjadi panic
Madani
Kenapa say?
Jimmy
Mogok
Madani
Kok bisa?
Jimmy
Tauk nich. Aneh banget, padahal kemarin baru di servis lho
Madani
Coba hidupin lagi
Jimmy segera menstarter mobil, namun tetap mati, di starter lagi, masih tetap sama, di ulangi lagi, tetap tidak hidup.
Madani
Gimana dong?
Jimmy menggelangkan kepala
Madani
Minang ceria bisa nuntut nich
Jimmy
Balikin aja duitnya
Madani
Bener juga kamu.
Madani dan jimmy segera keluar dari mobil, lalu beranjak duduk di atas bagasi.
Pada saat ini suasana malam tampak lengang dan sepi, satu tanda kehidupan sama sekali tak terlihat, namun di sudut pertigaan masih untung ada lampu TL, jadi suasana di sekitar tidak gelap gelap amat.
madani
Kita panggil bengkel yah
Jimmy
Terserah
madani
Kalu gitu minjem hp mu dong, pulsaku habis nih
Jimmy
Pulsaku juga habis
Madani
Terus gimana dong?
Jimmy
Terpaksa, kita nginep di sini.
Jimmy segera mengedarkan pandangan ke lingkungan sekitar
POV JIMMY : suasana tampak lengang dan sepi
Jimmy(VO)
Suasana seperti ini kayaknya asik banget buat kasmaran.
Setelah memikirkan hal tersebut, jimmy langsung memeluk tubuh madani erat erat.
Jimmy
Say, kamu inget ngga ciuman kita di kolam renang?
Madani
Ingetlah, emang kenapa sih nanya nanya kayak gitu?
Tanpa pikir panjang jimmy langsung menyerobot dan melumat bibir madani, akibat hal tersebut kontan saja ia terperangah, madani tidak pernah menyangka jika kekasihnya bisa seagresif ini. Karena tidak mau menyia nyiakan waktu, madani langsung membalas ciuman tersebut, ia melumat bibir merah dan tipis jimmy dengan penuh nikmat.
Hihihihihi hihihihi. Tiba tiba terdengar tertawanya seorang perempuan, nada suaranya yang mengerikan terdengar jauh, akibat hal ini bibir madani dan jimmy langsung berpisah, wajah mereka terlihat ketakutan.
Jimmy
Itu tadi suara apa say?
Madani
Kuntilanak
Jimmy
Kok kamu tahu?
Madani
Tanda tandanya emang kayak gitu. menurut novel yang pernah ku baca, kalau ketawanya deket, berarti ia jauh dari kita, tapi kalau ketawanya jauh... ... ... ... ...
Madani dan jimmy semakin gemetaran.
Duaaar, tiba tiba setan perempuan itu muncul di hadapan, madani dan jimmy sangat sock berat.
Jimmy dan madani
Setaaaaaaaaaaaaaaaan
Kedua pasangan homo ini segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak tersebut datang menghadang.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaan
Blap, tiba tiba kuntilanak menghilang, madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.
Madani
(sambil ngos ngosan)
Setan tadi kamana say?
Jimmy
(sambil ngos ngosan)
Ngga tahu
Jimmy dan madani segera mengedarkan pandangan kesana kemari
POV JIMMY & MADANI : suasana sekitar tampak sepi
Nafas mereka berdua masih ngos ngosan,dan Tanpa pikir panjang kedua pasangan homo ini langsung menormalkannya.
Jimmy
Masuk mobil yuk!
Madani
Engga ah, takut
Jimmy
Kalu gitu kita numpang di rumah orang aja
Madani
Rumah siapa?
Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari
Jimmy
(sambil menunjuk)
Itu, kayaknya yang punya rumah belum tidur
Madani segera mengarahkan pandangan ke objek
POV MADANI : rumah yang di tunjuk jimmy
Madani
Kamu kok yakin amat kalau yang punya rumah belum tidur?
Jimmy
Lampu ruang tamu belum mati
Madani
Iya deh, dari pada tidur di mobil ketemu setan, hiiii
CUT TO
#13.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,ratih)
Rumah yang di kunjungi madani terletak di ujung jl.demit, jl.pocong, dan jl.kuntilanak (di tengah tengah pertigaan). Rumah tersebut oleh orang orang biasa di sebut dng rumah tusuk sate.
Di depan pintu rumah kita melihat dua sosok madani dan jimmy tengah mengetok ngetok pintu
Jimmy
Tok tok tok, permisi
INSERT FRAME : tangan madani dan jimmy mengetok pintu
Madani
Tok tok tok, permisi
Jimmy dan madani
Tok tok tok, permisi, permisi, permisi
Krieeek, pintu terbuka, lalu muncul seorang perempuan yang terlihat masih muda, sebut saja namanya ratih. Tatapan mata perempuan itu tampak misterius, akibat hal ini kontan saja jimmy dan madani was was.
Namun baru beberapa detik berjalan, suasana kembali mencair, sebab ratih mennyunggingkan senyum dengan manis.
Ratih
Ada yang bisa di Bantu?
Jimmy
Kita berdua ingin numpang nginap
Madani
Semalam saja
Ratih
(ramah)
Silahkan masuk dulu, nginap bermalam malam juga ngga apa apa kok
CUT TO
#14.INT.RUANG TAMU RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,ratih)
Kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah duduk di sebuah kursi yang terbuat dari anyaman rotan, kursi tersebut tampak kusam dan kuno
Ratih
Mobilnya kok bisa mogok?
Madani
ngga tau,padahal kemarin baru diservis lho
jimmy mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana rumah ini terlihat sangat tua dan menyeramkan
Jimmy
(mengalihkan arah pembicaraan)
Rumah ini kelihatannya sudah tua
Ratih
Iya, tahun ini usianya sudah 300 tahun
Madani
Waw, lama banget, tapi masih kokoh yah?
Mendengar pujian madani, ratih hanya tersenyum tipis
Ratih
(Mengalihkan arah pembicaraan)
Sebenarnya kalian berdua akan pergi kemana?
Jimmy
Ke eventnya sebuah PH
Ratih
Ooo. ya sudah, kalian istirahat dulu, udah pada ngantuk kan?
Madani
Embak ini tau aja deh
Jimmy
Kalau boleh tahu kamar kita di mana yah?
Ratih
Itu. Kamar yang eh... .. ngomong ngomong kita belum kenalan nich, aku ratih kalian?
Jimmy
Jimmy
Madani
Madani
Ratih
Kamar jimmy yang pintunya warna merah, kamar madani di sampingnya
Madani
Engga ah, aku ngga mau tidur sendirian, aku mau sekamar sama jimmy.
Ratih
(sambil mengerutkan kening)
Kenapa?
Madani
Takut
Ratih
Di sini ngga ada apa apa kok
Jimmy
Udah, maklumin aja, madani emang begitu, ngga biasa kalau ngga tidur denganku
Ratih
Dari dulu kalian tidur bersama?
Madani
Iya
Ratih
Sepasang kekasih?
Madani
Iya, memang kenapa?, aneh?
Ratih
Oh enggak
CUT TO
#15.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (MALAM)
Kita melihat suasana tempat ini tampak sepi, angin yang berhembus cukup kencang menerbangkan daun daun kering yang bergeletekan.
Beberapa detik kemudian muncul beberapa demit yang berwajah menyeramkan.
di latar belakang kita melihat seonggok rumah tusuk sate yang sudah gelap gulita.
Demit demit berwajah menyeramkan tersebut kemudian memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.
CUT TO
#16.INT. KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy beranjak ke kasur seraya meletakkan kepala di atas bantal.
Di suasana ini kita mendengar suara jangkrik yang terus menggema.
Madani
Aku ngantuk banget
Jimmy
Tidur dong
Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : kita melihat kondisi kamar ini tampak tak terawat, warna tembok sudah mulai kusam, aura aura menyeramkan pun semakin lama semakin terasa.
Di atas ranjang, tangan madani tampak memeluk jimmy erat erat, waria cantik ini sudah terlelap dalam mimpi.
Sejenak mata jimmy memperhatikan sang kekasih.
POV JIMMY : kita melihat madani terlelap dengan tenang.
Setelah itu cowok blasteran kanada korea ini mengecup mesra pipi sang kekasih, dan kemudian memejamkan mata menuju ke alam mimpi.
DISSOLVE TO
Beberapa jam kemudian.
Perlahan lahan madani mulai membuka matanya
POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, setelah itu tampak sesosok wajah demit yang menyeramkan.
Akibat kejadian ini madani sangat kaget.
Madani
(teriak + panic)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Blap, tiba tiba demit lenyap dari hadapan. Setelah itu jimmy terjaga dari tidurnya dengan wajah panic
Jimmy
Ada apa say?
Madani
Setan
Jimmy
(ketakutan)
Yang bener?
Madani
Iya
jimmy
Sekarang mana setannya?
Madani
Hilang
Jimmy
Ya udah, kita tidur lagi yuk!
Mereka berdua kembali merebahkan diri dengan perlahan. Namun baru beberapa detik berjalan, tiba tiba kaki madani menggeliat dengan tidak tenang.
Madani
Jimmy, kebelet pipis, anterin yuk!
Jimmy
Ngga, ngantuk nih
Madani
(sambil mengguncang guncang tubuh jimmy)
Sayang, pleeaaase, anterin.
Jimmy
Ke toilet sendiri lah
Akibat hal ini madani tampak sebel dan kecewa. Karena saking kebelet, akhirnya ia langsung beranjak dari tidur dan menuju toilet
INTERCUT TO
#17.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah buang air kecil sambil berdiri. Dari arah luar tiba tiba angin berhembus dengan cukup kencang. Mendadak bulu kuduk madani merinding. Suasana di sekitar tampak lengang dan sepi.
Madani selesai pipis, lalu menyiram lantai dengan air dari gayung. Dari arah luar angin kembali berhembus, rasa merinding madani pun semakin lama semakin menjadi jadi.
Duaaaar, tiba tiba madani kejatuhan kepala buntung.
Madani
(ketakutan)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI : kita melihat kepala buntung tergeletak di atas lantai.
Madani segera berlari meninggalkan tempat ini, namun baru beberpa langkah kaki terayun, tiba tiba muncul sesosok demit yang datang menghadang.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
INTERCUT TO
#18.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,figuran : demit)
Kita melihat madani tengah berjalan mengendap endap, ia begitu ketakutan dan panic, nafasnya pun berhembus tak beraturan.
Tanpa di sangka dan diduga tiba tiba saja ia merasakn ada sesuatu yang mengikuti di belakangnya, dengan secepat kilat madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
POV MADANI : ruangan ini tampak lengang dan sepi.
Madani kembali berjalan dengan perlahan lahan, aura wajahnya pun masih terlihat ketakutan.
Baru beberapa langkah kaki berjalan, ia kembali merasakan seolah olah ada yang mengikutinya. Waria ini segera menolehkan kepala, namun tetap tidak ada apa apa.
GLOONTEEENG, tiba tiba terdengar sebuah benda jatuh, madani kontan saja menjadi kaget.
Madani
(sambil bernafas tak beraturan)
Siapa itu
Tidak ada jawaban, suasana masih tetap lengang dan sepi. Madani segera membalikkan badan.
Duaaaar, tiba tiba saja di hadapannya ada sesuatu yang sangat menyeramkan.
POV MADANI : kita melihat sesosok demit.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaa
Waria ini segera berlari meninggalkan peraduan.
Tak terasa berpuluh puluh langkah tlah terlewati.
INTERCUT TO
#19.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(madani,figuran : demit)
Sampai pada suatu ketika madani tiba di ruangan ini. Sejenak matanya di pergunakan untuk mengamati suasana sekitar
POV MADANI : ruangan ini tampak polos, tidak ada satu perabotan pun yang terlihat, kondisinya tampak tua dan kusam, auranya mengesankan suasana seram dan horror. Di tengah tengah ruangan, kita melihat sebuah tiang berwarna hitam legam.
Mendaadak kening madani berkerut,ia tampak berfikir dan mengingat ingat.
Madani(VO)
Perasaan aku pernah nglihat tempat ini deh, tapi di mana yach?
Madani masih berfikir dengan keras
Madani
Dimana yach? (jeda) udahlah lupain aja, lagian juga ngga penting.
Duaarr, dari arah tiang tiba tiba mucul berpuluh puluh demit yang langsung menghampiri madani.
Madani
Aaaaaaaaaaaaa
Karena di landa ketakutan yang amat sangat, waria ini langsung berlari meninggalkan peraduan.
INTERCUT TO
#20.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : demit)
Madani yang baru memasuki kamar ini, langsung melompat ke kasur,lalu memeluk tubuh jimmy erat erat. Raut wajahnya terlihat sangat ketakutan.
Madani
Jimmy, ada setan.
Namun tiba tiba saja sosok jimmy berubah menjadi demit, madani sangat sock dan langsung melepaskan pelukannya.
POV MADANI : kita melihat wajah demit yang sangat menyeramkan
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaaaaaaan
Madani segera bangun dari tidur dan langsung berlari meninggalkan peraduan. Sesampainya di pintu, ia terjegal sesuatu hingga jatuh tersungkur. Demit yang ada di belakangnya langsung berjalan menghampiri madani.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Waria ini langsung beranjak bangun dan lari secepat kilat.
INTERCUT TO
#21.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani membasuh wajah dengan air dari bak mandi, raut mukanya mulai terlihat agak tenang.
Dari arah luar, angin berhembus dengan cukup kencang. Bulu kuduknya kontan saja langsung berdiri. Suasana toilet pada detik ini masih tampak lengang dan sepi.
Madani
Ya tuhan kenapa di tempat ini ada hantunya?, kalau terus terusan seperti ini aku bisa gila.
ZOOM IN : kamere yang ada di belakang madani, perlahan perlahan berjalan menghampirinya.
Duaaarr, sebuah tepukan mendarat tepat di pundak madani.
Madani
(kaget + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Madani langsung membalikan badan dan mendapati sesosok hantu yang menyeramkan.
Madani
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
baru beberapa detik berjalan jimmy segera membuka topeng hantunya, wajahnya terlihat berbinar binar karena berhasil mengerjai madani.
Madani
(marah + sebel)
Kurang ajar, aku gemeteran nih
Wajah jimmy masih tampak berbinar binar ceria, dan madani pun kontan saja semakin marah.
Madani
Ngga lucu, becandanya kamu tuh keterlaluan
Jimmy
Sory deh say
Madani
Ngga
Jimmy
Say maafin aku dong
Madani
Ngga akan
Jimmy tampak merengek seperti anak kecil. Ia memeluk dan mengecup pipi madani dengan mesra.
Jimmy
Say, kamu maafin aku kan?
Madani
Ngga
Duarr, tiba tiba mereka berdua kejatuhan kepala buntung.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat kepala buntung tengah tergeletak di lantai.
Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#22.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : demit)
Madani dan jimmy baru memasuki kamar, lalu beranjak ke ranjang dan menutupi diri dengan selimut.
Baru beberapa detik berjalan, tiba tiba selimut tersebut melayang ke atas dan jatuh ke lantai.
Di hadapan madani dan jimmy banyak sekali para demit yang berwajah menyeramkan. Akibat hal ini, kedua pasangan homo tersebut, ketakutan setengah mati.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Setelah itu mereka berdua langsung tergeletak pinsan
CUT TO
#23.INT.RUANG MAKAN RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(madani,jimmy,ratih)
Di sebuah meja yang tampak kuno dan kusam, kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah sarapan pagi.
Madani
Ratih, yang masak semua ini kamu?
Ratih
Iya
Jimmy
Kamu pinter yach?, enak lho rasanya
Mendengar pujian tersebut, ratih hanya menyunggingkan senyum dengan manis.
Madani
Iya, aku ngga pernah ketemu masakan seenak ini lho
Ratih
Ah, kalin berlebihan
Madani
Kenyataannya emang begitu kok
Jimmy
(mengalihkan arah pembicaraan)
Ratih, di rumah ini memang ada hantunya yach?
Ratih
Maksudmu?
Madani
Tadi malem kita di gentayangin
Ratih terdiam, ia tampak mikir mikir, madani dan jimmy kontan saja mejadi was was.
Ratih
Sebelumnya maafin aku
Jimmy
Untuk apa?
Ratih
Karena aku ngga cerita tentang rumah ini.
Madani
Kalau gitu cerita aja, gampang kan?
Suasana hening sejenak,sebelum memulai kata kata, terlebih dahulu ratih menghirup nafas dalam dalam.
Ratih
Rumah tusuk sate ini adalah bekas kuburan
Mendengar hal ini, mata jimmy dan madani terbelalak lebar.
Madani & jimmy
Kuburan?
Ratih
Iya, menurut ayah ibuku, kuburannya para pemuja setan. Tak lama kemudian oleh buyutnya buyutku kuburan itu di ratakan, dan di bangunlah rumah ini.
Madani
Emangnya kenapa kok harus di rata’in?
Ratih
Kurang tahu. selain itu kuburan tersebut merupakan pusatnya para demit,kuntilanak,dan pocong.
Jimmy
Pantes
Ratih
Setan setan yang ada di sini jumlahnya banyak sekali, yang kalian lihat itu Cuma sebagian.
Jimmy
Terus yang lain kemana?
Ratih
Oleh buyutnya buyutku, pusat para kuntilanak di pindah ke jl.kuntilanak, pusatnya pocong di pindah ke jl.pocong, sedangkan untuk demit, sebagian di rumah ini dan sebagian di jl.demit. masing masing pusat hantu mempunyai basecamp yang berupa tugu.
Jimmy
Hiii serem banget
Madani
Ngomong ngomong ketiga jalan setan itu di mana?
Ratih
Di depan rumah ini.
Madani beranjak dari duduknya, lalu menyeret tangan jimmy untuk meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#24.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy memasuki kamar dengan tergesa gesa, setelah itu tangan madani langsung mengunci pintu dengan rapat rapat.
Madani
Kamu paham omongan asih barusan?
Jimmy
Iyalah, emang kenapa?
Madani
Kamu kok telmi sih jim?
Jimmy
Maksudmu?
Madani
Rumah ini banyak setannya, kalau kita terus di sini aku bisa gila. Pokoknya kita musti pulang sekarang.
Jimmy
Oke, lagian aku juga ngga betah
Pintu kembali di buka, mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#25A.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(Jimmy,madani,ratih)
Pada detik ini jimmy dan madani tengah berdiri di belakang pintu. Suasana ruangan utama meskipun di pagi hari tetap terlihat menyeramkan.
INSERT FRAME : tangan jimmy memegang selot pintu, namun tak lama kemudian ia melepas genggaman tersebut.
Jimmy
Kita pamitan dulu ke ratih yuk!
Madani
Ngga usahlah
Jimmy
Kita udah numpang di rumahnya, masak ngga terima kasih?
Madani
Terserahlah
Ratih (OS)
Kalian mau kemana?
Tiba tiba muncul sosok ratih tanpa di undang.
Jimmy
Kita mau pulang
Madani
Makasih banyak yah atas tumpangannya?
Ratih
Iya sama sama, hati hati di jalan.
Tangan jimmy lekas lekas menggerakkan selot pintu, namun pintu tidak terbuka, di gerakkan lagi, tetap tertutup, di ulangi lagi, masih tetap sama.
Madani
(berbisik)
Kenapa say?
Jimmy menggelengkan kepala
Ratih
Ada apa?
Jimmy
Pintunya ngga bisa di buka
Ratih
Ya ampun aku lupa, dari kemarin kuncinya hilang.
Madani
Terus gimana dong?
Ratih
Kalian di sini aja dulu, nunggu sampe kuncinya ketemu
Jimmy
Tapi.. .. .. ..
Ratih
Udahlah ngga usah panic, kalian sabar dulu yah?
Ratih segera enyah dari pandangan, mengetahui hal ini, madani dan jimmy tampak lemah lunglai
CUT TO
#25B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(madani,ratih)
TIGA HARI KEMUDIAN
Suasana tempat ini tampak kusam dan menyeramkan, di tengah tengah ruangan terdapat sebuah tiang berwarna hitam legam.
Di tempat ini kita juga melihat sosok ratih yang tengah menyapu lantai sambil nembang lagu jawa
Ratih
Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir, tak ijo royo royo
Tak sengguh pengantin anyar.
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu lunyu penekno... ... ...
Madani (VO)
ratih, lagi ngapain?
Tiba tiba madani datang tanpa di undang, ratih sedikit kaget.
Ratih
Madani, bikin kaget aja
Madani
Kamu lagi ngapain di sini?
Ratih
Nyapu
Madani memutar mutar badan memeperhatikan tempat ini
POV MADANI + CAMERA MOVEMENT : 360 derajat menshot ruangan ini, auranya terasa menyeramkan.
Madani
Ini tempat apa sih?
Ratih
Dulu ini kamar buyutnya buyutku
Madani
perasaan aku pernah lihat deh tempat ini, tapi di mana yach?
Mendengar hal ini, wajah ratih berubah panic
Ratih
(gugup)
Paling halusinasimu aja..... eh, ngomong ngomong jimmy kemana?
Madani
Mandi
CUT TO
#26.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(jimmy)
Krieeek, pintu toilet terbuka, lalu muncul sosok jimmy yang terlihat segar, rambutnya tampak basah.
Pada saat ini ia mengenakan celana pendek warna hitam, di lehernya terdapat handuk yang juga warna hitam. Setelah itu jimmy segera berjalan meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#27A.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(jimmy)
Jimmy baru saja memasuki ruangan ini, handuknya ia lempar ke atas kasur dan langsung mengenakan baju yang tergantung di pintu almari. Sejenak pandangannya ia tolehkan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi
Jimmy
Madani kemana yach?
Jimmy segera beranjak pergi dari tempat ini.
INTERCUT TO
#27B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(jimmy,madani,ratih)
Kita melihat Madani dan ratih tengah menyapu. Beberapa menit kemudian jimmy mulai menampakkan wajah.
Jimmy
Kalian di sini rupanya?, tadi aku cari’in lho
Madani
Emangnya ada apa?
Jimmy
Ngga apapa. kalian lagi ngapain?
Madani
Lihat aja sendiri
Jimmy
Ratih, kuncinya udah ketemu belum?
Ratih
Belum, sabar dulu yach?
Madani
Nginep lagi deh
Di tengah tengah suasana yang berlangsung, Tiba tiba terdengar sebuah lagu berirama ceria.
Madani
Ini lagu dari mana?
Ratih
Paling punya tetangga sebelah
Dengan perlahan lahan madani mulai menari mengikuti irama lagu
Madani
Aku pengen jingkrak jingkrak nih, soalnya udah tiga hari ngga gerakin badan.
Jimmy
Lakui’in aja, aku sama ratih biar kehibur
Akhirnya madani benar benar menari dengan lincah, ia begitu bahagia melakukan hal tersebut. Jimmy dan ratih yang menikmati aksi madani, juga turut berbahagia, karena mendapat hiburan gratis.
Beberapa menit kemudian waria ini mengakhiri tariannya dengan manis, jimmy dan ratih langsung bertepuk tangan denga meriah.
Ratih
Bagus banget
Madani
Biasa aja lagi
CUT TO
#28.INT.SEBUAH TOKO ELEKTRONIK (SIANG)
Salah satu televisi yang ada di tempat ini tengah menyiarkan
Berita tentang madani.
Presenter
Pemirsa, sudah tiga hari ini madani ailiya gaulam menghilang, waria dancer ini terakhir kali terlihat bersama kekaihnya, jimmy tanaya rejon di sebuah ruas jalan.
Menurut pembantunya, sebelum mereka menghilang, jimmy dan madani berencana akan pergi ke acara PT.minang ceria.
hinnga berita ini di turunkan, pihak berwajib masih belum menemukan titik terang tentang keberadaan mereka.
CUT TO
#29.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(ratih)
Kita melihat ratih tengah bersemadi dengan mata terpejam, di hadapannya terdapat sebuah tampah yang berisi sesajen dan sebuah kemenyan yang terus mengepulkan asap.
INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.
CUT TO
#30.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(figuran : demit)
Suasana di tempat ini tampak sepi.
Di latar belakang nampak seonggok rumah tusuk sate yang gelap gulita.
Beberapa detik kemudian tiba tiba muncul demit demit yang berwajah menyeramkan, mereka semua langsung memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.
CUT TO
#31.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan)
Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang sudah kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan. Pada detik ini tangan madani melingkar di leher jimmy.
Madani
Jim, meskipun di tempat serem kayak gini, emang bukan halangan untuk kita bisa berduaan
Jimmy
Bener dan, mungkin kita berdua udah ngga bisa di pisahin
Madani
Tapi kita aneh, ngga normal
Mendengar hal ini, kening jimmy berkerut.
Jimmy
Maksudnya?
Madani
Kita homo, aku lelaki, kamu lelaki, tapi kenapa kita saling cinta?, aneh kan?.
Jimmy
Entahlah. Semua udah ada yang ngatur. Tapi aku ngga peduli, karna kamu itu belahan jiwaku, separuh nafasku. (jeda) cintaku untukmu besar banget, aku pasti ngga akan bisa bila ngga ada kamu di sisiku.
Madani
Gombal
Jimmy
(sedikit marah)
Kamu kok gitu sih?, omongannya ngga enak banget
Madani
Sorry deh. Becanda, gitu aja marah.
Madani maembelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.
Madani
Jim, sebenarnya aku juga ngrasain seperti kamu, sehari aja ngga ngeliat kamu rasanya hidup ini sepi banget, aku tuh bener bener cinta mati sama kamu. Kamu janji yah? Jangan pernah ninggalin aku?
Jimmy
Itu pasti, kamu juga harus janji. (jeda) kita harus selalu bersama dalam kondisi apapun
Madani
Iya, kita selalu bersama, sampai mati
Jimmy
Sampai mati
Duaarr, di sampimg jimmy tiba tiba datang demit demit berwajah menyeramkan. Mereka semua mengerubungi jimmy dan madani sambil membelai belai tubuh sang objek.
Madani & jimmy
(ketakutan)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Blap, tiba tiba demit demit menghilang,madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.
Jimmy
Setannya kemana?
Madani
Ngga tahu
Madani dan jimmy segera menolehkan pandangan kesana kemari, wajah mereka masih terlihat ketakutan.
POV JIMMY + CAMERA MOVEMENT : 180 derajat menshot ruangan yang terlihat sepi dan menyeramkan.
Jimmy
Kita masuk kamar yuk!
Madani
Ayuk
Madani dan jimmy langsung beranjak dari duduk, lalu bejalan meninggalkan peraduan.
INTERCUT TO
#32.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy memasuki kamar, kemudian menutup pintu dan beranjak ke ranjang.
Blaap, tiba tiba suasana menjadi gelap.
Madani(OS)
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Jimmy(OS)
Jangan teriak dong say
Madani(OS)
Aku takut
Jimmy (OS)
Peluk erat aku aja.
Frame gelap gulita dan terasa sepi, yang terdengar hanya suara jangkrik dan hembusan nafas jimmy madani yang tak beraturan.
Beberapa detik kemudian. Blaap, lampu kembali menyala, namun yang membuat jantungan, di ruangan ini banyak sekali demit demit bermunculan.
POV JIMMY & MADANI : demit demit berjalan menghampirinya.
Madani dan jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Setelah itu pasangan homo ini tergeletak pingsan.
CUT TO
#33.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
catatan : scene di nomor ini adalah mimpi madani, dan sama persis dengan scene nomor #1.(satu)
CUT TO
#34.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(jimmy,madani)
Kita melihat madani tidur dengan tidak tenang, tubuhnya terus berguling guling ke kanan dan ke kiri, wajahnya pun menampakkan aura ketakutan dan kepanikan.
Madani
(teriak)
Jimmyyyyyyyyyyyyyyyy
Madani bangun dari tidur dengan tubuh bersimbah keringat, ia sadar kalau baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya pun juga langsung terjaga, wajahnya ikut menjadi panic.
Jimmy
Ada apa say?
Madani
Aku mimpi aneh lagi
Jimmy
Tentang aku?
Madani menganggukan kepala.
Jimmy
Lupain aja
Madani
Tempat yang ada dalam mimpiku sama persis dengan ruangan yang kita bersihin tadi pagi.
Mendengar hal ini jimmy kaget, aura kantuk yang bersarang di wajahnya hilang tak berbekas.
Jimmy
Ruangan yang ada tiangnya itu?
Madani
Iya, di tiang itulah kamu di iket.
Jimmy
Kita harus gimana?
Madani
Keluar dari sini, perasaanku ngga enak say
Jimmy
Oke, lebih cepat lebih baik.
Madani dan jimmy beranjak dari ranjang dan berjalan meninggalkan kamar. Tangan mereka berdua tampak bergandengan.
CUT TO
#35.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(jimmy,madani,ratih)
Madani dan jimmy berjalan mengendap endap, tangan sang waria masih melekat erat dengan tangan sang rupawan. Ruang utama ini tampak gelap, hanya sedikit cahaya yang berpendar.
Wajah jimmy dan madani masih terlihat ketakutan.
Jimmy
Kita ngga pamit ke ratih?
Madani
Ngga usah, perasaanku ngga enak
Jimmy
Kunci pintunya kan ngga ada say?
Madani
Pecahin aja kacanya, repot amat
Jimmy
pinter juga kamu
madani dan jimmy masih berjalan dengan mengendap endap, tangan madani pun juga masih melekat erat di tangan jimmy.
Sesampainya di pintu tiba tiba ruangan berubah terang, lalu muncul sosok ratih.
Ratih
Kalian mau kemana?
Madani
Pulang
Ratih langsung berjalan menghampiri madani dan jimmy
Ratih
Kuncinya kan belum ketemu?
Jimmy
Pecahin aja kacanya, gampang kan?
Ratih
Ngga bisa
Mendengar hal ini kening madani dan jimmy berkerut
Jimmy
Kenapa?
Ratih
Pokoknya kalian ngga boleh pulang
Madani
Iya, tapi apa alasannya?
Ratih
Pokoknya engga
Mendengar hal ini madani semakin panas
Madani
Kamu kok gitu sih?, emangnya apa hak mu ngelarang kita?
Ratih
Karena jimmy akan ku jadikan tumbal
Madani dan jimmy begitu sock, bibir mereka pun ternganga cukup lebar.
Madani dan jimmy
Tumbal?
Ratih
Iya
Jimmy
(marah + tegas)
Ngga, aku ngga mau
Ratih
Harus
Jimmy segera mengambil kursi dan membenturkan ke pintu kaca
Pyaaarrr, beling beling berhamburan kesana kemari.
Ratih yang mengetahui hal ini langsung beraksi, bibirmya tampak komat kamit melafalkan sesuatu, setelah itu langsung menepuk bahu jimmy dengan telapak tangannya. Akibat hal ini tubuh lelaki tersebut langsung ambruk ke lantai. Madani sangat kaget
Madani
Jim, kamu kenapa?
Ratih yang tak mau membuang buang waktu lansung mencengkeram kerah baju madani, dan menghempaskannya keluar
POV MADANI : pintu tertutup
Madani bangun dari jatuh dan langsung mengedor gedor pintu
Madani
(teriak)
Ratiiiiih,bukaaaaaaa,ratiiiiiiiih,bukaaaaaa,bukaaaaaaaaaa
Ratih (OS)
Mendingan kamu pergi, sebelum aku berbuat lebih kejam lagi
Madani
Balikin jimmy dulu
Ratih
Ngga bisa
CUT TO
#36.EXT.JALANAN (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berjalan di pinggir jalan, wajahnya tampak bersedih dan muram, air matanya pun juga terus mengalir.
Madani(VO)
(bersedih)
Jimmy, kenapa kita musti ngalamin hal ini?, aku ngga mau pisah sama kamu, kita kan udah janji untuk terus sama sama. Ya tuhan, jangan pisahkan kita berdua.
Madani kembali teringat tentang masa masa indah bersama jimmy
FLASHBACK TO SCENE #7 – particel SCENE
* Madani dan jimmy balapan renang
* madani dan jimmy saling berkejaran
* wajah madani dan jimmy saling bertatapan
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan dengan hati hancur, air matanya pun juga masih bercucur.
FLASHBACK TO SCENE #6 – particle SCENE
Madani dan jimmy menjatuhkan pantat di sofa, mereka duduk
secara berhadapan. Pada detik ini tangan madani terlihat mesra melingkar di leher sang kekasih
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan di trotoar, ia tampak sedih dan terus menangis.
CUT TO
#37.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli,sri)
Madani baru saja tiba di depan rumahnya, wajahnya terlihat pucat dan tak bersemangat, matanya pun sembab.
Madani segera berjalan ke arah pintu dan menekan belnya.
INSERT FRAME : jari madani menekan bel
Beberapa waktu kemudian pintu terbuka, lalu muncul dua sosok pembantu bernama bi moli dan sri.
POV BI MOLI DAN SRI : kita melihat kondisi tubuh madani yang berantakan.
Akibat hal ini wajah bi moli dan sri tampak bahagia sekaligus sedih.
Bi moli
Mbak madani, duh gusti, akhirnya sameyan pulang juga
Sri
Mbak dari mana saja?
Madani
Ceritanya panjang
CUT TO
#38.INT.RUANG KELUARGA RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli, sri)
Madani,bi moli,dan sri tengah duduk pada sebuah kursi.
Madani
(sedih)
Waktu itu mobil kita mogok di suatu tempat, terus kita nginep di rumah seseorang
START MONTAGE SHOT
Madani menceritakan semuanya dengan parasaan hancur, bi moli dan sri yang mendengarkan, juga turut sedih.
AND OF MONTAGE SHOT
Sri
Terus mas jimmy sekarang dimana?
Madani
Di sekap ratih
Bi moli
Kok bisa?
Madani
Jimmy akan di jadi’in tumbal
Tangis madani kembali pecah, bi moli dan sri terlihat miris.
Bi moli
Mbak madani yang sabar
CUT TO
#39.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(ratih)
Kita melihat sosok ratih tengah bersemedi dengan mata terpejam, di depannya terdapat sebuah patung demit dan kemenyan yang terus mengeluarkan asap.
INSERT FRAME : bibir asih komat kamit melafalkan sesuatu.
CUT TO
#40.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(bi moli,sri)
Bi moli
Mbak madani kemana sri?, kok dari tadi ngga kelihatan
Sri
Lagi dapet job
Suasana ruangan ini tampak putih bersih, di dalamnya ada dua ranjang yang berjajar dengan rapi. Di ranjang itulah bi moli dan sri membaringkan badan.
Bi moli
Kasihan ya lihat mbak madani?
Sri
Iya,kenapa sih ada orang tega ngejahatin mereka?, padahal mbak madani dan mas jimmy itu baik.
Bi moli
Entahlah sri. Semua itu sudah kehendak gusti alloh.
Sri
Terus nasibnya mas jimmy bagaimana?, dia kan mau di jadikan tumbal.
Bi moli
Kita berdoa saja semoga mas jimmy selamat
Sri
Iya bi sameyan betul.
Grodak grodak grodak, tiba tiba lemari pakaian mereka bergerak gerak, bi moli dan sri terlihat panic dan ketakutan.
Sri
Bi, lemarinya kok bergerak sendiri
Bruak, pintu lemari terbuka, muncul dua setan yang langsung merangkak menuju pembaringan.
Bi moli
Setan sri, gimana ini?
Sri
Ngga tau bi
Setan tersebut terus merangkak, ketika sudah sampai di dekat bi moli dan sri, dua setan tersebut langsung memegang erat erat pergelangan kaki mereka.
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dua pembantu madani ini langsung melepaskan genggaman setan dan berlari meninggalkan peradauan. Wajah mereka berdua terlihat ketakutan.
CUT TO
#41.INT.SEBUAH STUDIO STASIUN TV (MALAM)
(madani,para figuran)
Presenter
Oke pemirsa dan penonton di studio, sekarang kita sambut penari fenomenal tahun ini madaniiiiiiiii ailiyaaaa gaaaulam.
Madani naik ke panggung dan di sambut oleh tepukan meriah.
Lagu berirama ngebeat mulai terdengar, sejenak pandangan madani di arahkan ke audience
POV MADANI : para penonoton tampak berbahagia.
akhirnya waria ini mengerakkan tubuh dengan lincah, para audience yang menikmati aksi madani tampak senang.
Beberapa waktu kemudian dentuman lagu sudah usai, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis, maka dari itu tepuk tangan langsung bergema di sana sini
Presenter
Beri tepuk tangan untuk madani
CUT TO
#42.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(bi moli,sri)
Dua pembantu madani ini baru saja memasuki kamarnya, wajah mereka masih tampak ketakutan.
Bi moli
Kita tidur yuk sri!
Sri
Ayo bi!
Mereka segera berbaring di ranjang dan berselimut rapat rapat. Suasana tampak sepi dan lengang, yang terdengar hanyalah raungan malam dan nyanyian jangkrik.
Beberapa waktu kemudian selimut yang menutupi bi moli dan sri tersingkap. Mendadak wajah mereka berdua terlihat ketakutan.
POV BI MOLI DAN SRI : di kamar ini banyak sekali demit demit berwajah menyeramakan.
Demit demit tersebut langsung menghampiri sri,bi moli.
Sri dan bi moli
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mereka berdua langsung berlari meninggalkan peraduan
CUT TO
#43.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (MALAM)
(bi moli,sri)
Bi moli dan sri berlari menuruni tangga.
Bi moli
Kita keluar yuk sri, minta bantuan anak anak ronda
Sri
Ayo bi’
Namun sesampainya di lantai, puluhan demit tiba tiba saja datang menghadang, bi moli dan sri dibuat takut oleh tingkah setan yang langsung mengerubungi mereka berdua
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dua pembantu ini langsung belari ke sudut lain. Baru beberapa
Langkah terayun, kaki mereka terjegal hinnga jatuh tersungkur.
Puluhan Demit yang tiba tiba saja muncul di hadapan, tanpa pikir panjang langsung mengerayangi bi moli,sri dengan buas.
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Kedua pembantu ini langsung tergeletak pingsan.
CUT TO
#44.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,bi moli,sri)
Madani baru saja memasuki rumah. Mendadak wajahnya kaget.
POV MADANI : bi moli dan sri tergeletak pinsan.
Ia segera menghampiri mereka berdua dan mengguncang guncang tubuhnya.
Madani
Bi moli, sri ,bangun. Hei hei hei , bangun.
Bimoli, sri, bangun.
Bi moli dan sri mulai sadar diri, perlahan lahan mata bi moli mulai membuka.
POV BI MOLI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, dan setelah itu kita melihat wajah madani.
Bi moli
Mbak madani
Bi moli langsung memeluk majikannya erat erat.
Madani
Ada apa bi?
Sri
Tadi ada hantu mba’
Madani
Hantu?
Sri
Iya, jumlahnya banyak banget, wajahnya serem serem mba’
Suasana malam ini terasa sepi, yang terdengar hanya nyanyian jangkrik dan raungan malam.
Madani
Ya udah, lebih baik kalian masuk kamar, cepet tidur, biar ngga di gangguin setan lagi.
Sri
Tapi kita takut mba’
Madani
Ngga usah takut, yang tadi lupain aja, ntar kalau ada sesuatu, kalian langsung lari ke kamarku.
Bi moli
Baik mbak
Madani, sri, bi moli beranjak dari duduk dan meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#45.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani tengah berbaring di atas ranjang, beberapa detik kemudian posisi badannya ia miringkan, tangannya yang sebelah kanan langsung membelai belai daerah tempat tidur jimmy.
Madani (VO)
Di tempat ini biasanya ada jimmy, tapi sekarang dia ngga ada, rasanya sepi banget. Jimmy, cepet balik dong.
Air mata madani tiba tiba berlinang, pikirannya menerawang memgingat kenangan indah bersama sang kekasih
DISSOLVE TO
#46.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(jimmy,madani)
Jimmy dan madani baru saja melakukan hubungan intim. Bagian tubuh jimmy yang tertutupi selimut mulai dari bawah pusar hingga mata kaki, sedangkan madani, mulai dari bawah ketiak hingga mata kaki. Pada detik ini kepala madani berbantalkan lengan jimmy, tangannya yang sebelah kanan masih terus mengelus dada jimmy. Wajah mereka berdua tampak sangat berdekatan.
Jimmy
Aku mencintaimu say
Madani
Aku juga
Setelah itu jimmy mengecup kening madani dan memeluknya erat erat.
DISSOLVE TO
#47.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Tangan madani masih membelai belay daerah tempat tidur jimmy, air matanya pun masih terus mengalir. Suasana malam ini tampak hening dan sepi, yang kita dengar hanya nyanyian jangkrik dan hembusan nafas madani. Beberapa waktu kemudian madani bangun dari tidurnya.
Duarrr, tiba tiba puluhan demit datang tanpa di undang, mereka memenuhi kamar ini. Blaapp, demit demit menghilang,namun tak lama kemudian datang lagi, muncul lagi, datang lagi, muncul lagi. Dan salah satunya duduk di samping madani sambil merangkul tubuhnya.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Ia segera berlari meninggalkan tempat ini
INTERCUT TO
#48.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(madani,bi moli,sri)
Madani memasuki ruangan ini dan langsung memeluk bi moli. bi moli menjadi panic dan tegang.
Sri
Ada apa mba’?
Madani
Setan
Bi moli
Di mana?
Madani
Di kamarku
Bi moli
Ya udah, sekarang lebih baik mbak tenangin diri dulu, tarik nafas dalam dalam.
Madani menarik nafas dalam dalam.
Bi moli
Keluarkan
Madani menghembuskan nafas dengan lega. sedikit demi sedikit aura ketenangan mulai merasuk.
Beberapa menit kemudian sesuatu berwujud gaib merasuki madani, akibatnya tubuh waria ini langsung menegang dan menggeliat hebat.
Madani
(teriak histeris)
Huuuaaaaaaah huuuuaaaaaaaaah huaaaaaaaaaaah
Bi moli dan sri yang ketakutan langsung berlari ke sudut ruangan.
Bi moli
Mbak madani kenapa?
Sri
Entahlah bi
Tiba tiba madani diam mematung, pandangan matanya terlihat menyeramkan. Dengan perlahan lahan, ia langsung merangkak menghampiri bi moli dan sri. Akibat peristiwa ini kedua pembantu itu jadi gemetaran.
Madani
Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.
Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.
Sri
Kenapa?
Madani
Harus pergi, harus pergi, pergiiiiiii pergiiiii, huaaaaaaah Huaaaaaaaah, huaaaaaaaah.
Gedubrak, tiba tiba madani tergeletak pinsan, bi moli dan sri segera mengangkat sang majikan ke atas ranjang.
Bi moli
Mbak madani kenapa sri?
Sri
Sepertinya kerasukan bi
CUT TO
#49.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli, sri)
Pagi ini madani tengah membaca majalah dengan serius, tiba tiba datang sosok bi moli dan sri yang berpakaian rapi, di tangan mereka terdapat tas besar yang di jinjing.
madani
bi moli, sri, kalian mau kemana?
Sri
Sebelumnya maafin kita ya mbak
Madani
Untuk apa?
Perasaan sri dan Bi moli menjadi tidak enak
Bi moli
Kita mmm mau pp pulang kk ka kampung sek ss sekalian undur diri
Madani
Pasti karena tadi malem yach?
Bi moli dan sri mengangguk
CUT TO
#50.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SIANG)
(jimmy,ratih,asih)
Kita melihat sosok ratih dan anak buahnya (sebut saja asih) tengah duduk secara berhadapan, mereka berdua tampak berbicara dengan serius.
Ratih
Kemarin aku mengirim beberapa demit ke rumah madani, setan setan itu ku tugaskan untuk meneror madani dan dua pembantunya. Pagi tadi, dua pembantunya pulang kampung.
Asih
Terus rencana kamu selanjutnya?
Ratih
Membunuh madani, kamu mau Bantu aku kan?
Asih
Tentu saja, tapi caranya?
Ratih
Kamu samperin rumahnya dan menyamar jadi pembantunya, gampang kan?
Asih menganggukkan kepala. Bibir kedua perempuan itu tersenyum licik.
Asih
Kamu itu memang jahat
Ratih
Harus itu, biar madani ngga bisa ngebebasin pacarnya. Eh kita ke ruang ritual yuk!
Asih
Untuk apa?
Ratih
Merendam jimmy
Ratih dan asih beranjak dari duduknya.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih dan asih berjalan menyusuri rumah ini.
Dan tak lama kemudian mereka tiba di tempat tujuan. Di ruangan ini terdapat sebuah bak kaca yang berisi air putih,kemudian satu buah box yang penuh daun beringin, dan sesosok jimmy yang masih tak sadarkan diri.
Ratih dan asih langsung memasukkan daun beringin ke dalam bak kaca, lalu mengaduk aduk hingga tercampur rata.
Ratih
Bantuin angkat jimmy yuk!
Asih
Baik
Ratih dan asih menjinjing tubuh jimmy secara gotong royong, lalu merendamnya ke dalam bak kaca.
Asih
gunanya apa sih nglakuin kayak gini?
Ratih
Tubuh jimmy biar seger, dia kan mau di jadi’in tumbal
CUT TO
#51.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (SIANG)
(madani,asih)
Madani
Kamu ada perlu apa datang kesini? Mungkin ada yang bisa dibantu?
Asih
Sebelumnya perkenalkan nama saya asih......
Madani
(menyela)
Aku madani
Asih
Saya kesini mau minta bantuan mbak madani
Madani
Untuk?
Asih
Saya butuh pekerjaan mba, apa saja
Madani
Jadi pembantu mau ngga?
Asih
Boleh
Madani
Kebetulan nich, soalnya pembantu aku baru aja pulang.
Asih
Terima kasih banyak mbak
Madani
Kapan mulai bisa kerja?
Asih
sekarang juga bisa
madani
oke, lebih cepat lebih bagus. Oh ya, kamarmu di belakang sana
asih
iya mbak
CUT TO
#52.INT.TANGGA RUMAH MADANI (MALAM)
(jimmy)
Kita melihat jimmy tengah menaiki tangga, tiba tiba kakinya terpeleset dan jatuh berguling guling.
CUT TO
#53.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani
Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Madani bangun dari tidur dengan wajah panic, ia baru sadar kalau ia mengalami mimpi.
Madani
Ya tuhan jangan ambil jimmy, aku ngga akan bisa bila hidup tanpa dia, selametin jimmy ya tuhan
CUT TO
#54.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)
(jimmy,ratih)
Jimmy tampak terendam dalam bak kaca, di sampingnya ada ratih yang tengah bersemedi, sedangkan di samping ratih, terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit melafalkan mantra.
Beberapa detik kemudian ia beranjak dari duduk. Sambil membawa kemenyan ia langsung berjalan mengelilingi jimmy, bibirnya pun juga tetap melafalkan mantra.
Tok tok tok, tiba tiba terdengar sebuah pintu di ketok. Ratih langsung menghentikan aksi dan segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#55.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (SIANG)
(madani,ratih)
Madani tengah berdiri dengan tidak tenang, sedari tadi ia terus mondar mandir kesana kemari.
INSERT FRAME : tangan madani mengetok pintu, tok tok tok
Madani
Ratiiiih, buka’in pintunya
Krieeak,pintu terbuka, lalu muncul yang telah di maksud.
Ratih
Madani?, ada apa kamu kesini?
Madani
Aku ingin ketemu jimmy
Ratih
Ngga bisa
Madani
Ratih please, aku kangen banget sama dia, coba deh kamu jadi aku, gimana rasanya di pisahin dari orang yang kita cinta?
Ratih
Emang aku pikirin
Madani
Sebentar lagi jimmy jadi tumbal, aku ingin ketemu dengannya, pelase ratih, aku kangen banget sama jimmy.
Ratih tampak mikir mikir, madani menunggu dengan harap harap cemas.
Ratih
Oke, tapi kamu jangan macem macem yach?
Madani
Iya aku janji
Wajah madani tampak berbinar binar ceria
INTERCUT TO
#56.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)
(jimmy,madani,ratih)
Madani dan ratih berdiri tegak di ruangan ini.
POV MADANI : jimmy terendam dalam bak kaca.
Madani segera menghampirinya, kemudian membelai belai tubuh dan mengecup keningnya.
Madani
Kenapa jimmy kamu gini’in?
Ratih
Badannya biar seger
Madani
Dia ngga apa apa kan?
Ratih
Kamu tenang aja,dia masih baik kok, (jeda) oke, waktu untuk ketemu jimmy udah habis, sekarang kamu pulang.
CUT TO
#57.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SORE)
(asih,ratih)
Sebuah botol kecil yang berisi cairan warna hitam, ratih ambil dari dalam bra-nya, kemudian di serahkan kepada asih.
Asih
Ini apa rat?
Ratih
Racun teluk bayur, benda ini sangat berbahaya, setetes saja tertelan oleh mulut, akibatnya sungguh mematikan.
Asih
Aku tahu, barang ini pasti untuk mampusin madani kan?
Ratih
Betul, campurin racun ini ke minumannya
Asih
Itu sih gampang banget, pokoknya aku jamin, hari ini juga bencong slebor itu masuk liang kubur.
Asih segera memasukkan botol racun itu ke dalam sakunya.
CUT TO
#58.INT. DAPUR RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(asih)
Pada detik ini asih tengah memasukkan gula pada secangkir teh, kemudian mengaduk aduknya hingga larut. Ketika suasana terlihat aman, asih segera mengeluarkan botol racun dari dalam saku, kemudian membuka tutup dan mencampurkan ke dalam teh.
Dan ia pun segera menyuguhkan minuman tersebut ke hadapan madani.
Asih(VO)
Hari ini juga kamu pasti akan mati, nasibmu sungguh tragis sekali madani.
INTERCUT TO
#59.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,asih)
Kita melihat sosok madani tengah sarapan dengan nikmat, dari arah belakang tiba tiba muncul asih sambil membawa secangkir teh.
Asih
Mbak madani ini tehnya
Asih langsung menyuguhkan minuman tersebut di hadapan madani
Madani
Makasih ya?
Madani segera meminum pemberian asih dengan nikmat, ia sama sekali tidak curiga dengan perbuatan bejat pembantunya tersebut.
Madani
Asih kamu duduk sini, temani aku sarapan.
Asih
Baik mbak
Sedari tadi asih tampak memeperhatikan madani, ia sangat menanti peristiwa mencengangkan ini.
Madani
Ternyata masakanmu enak juga yach?
Mendengar pujian madani, ratih hanya bisa tersenyum
Asih
Mbak madani bisa aja.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaa
Tiba tiba madani mengerang kesakitan, tubuhnya tampak menegang dan menggeliat hebat
Madani
Aaaaaaaaaa aaaaaa
Memandangi semua ini, asih tampak tersenyum penuh kemenangan.
Semakin lama rasa sakit di tubuh madani semakin parah.
Madani
Aaaaaaaaaa aaaaaa
Asih
Mampus kau madani, akhirnya ajal bener bener menjemputmu
Mendengar hal ini madani begitu sock
Madani
apa maksudmu?, aaaaaaaaaaa
asih
di dalam teh itu, telah aku campuri dengan racun.
Madani semakin mengeliat dengan hebat, dari dalam mulutnya keluar busa yang terlihat menjijikkan.
Setelah beberapa menit berjuang melawan kesakitan, akhirnya madani benar benar mati, asih yang menyaksikan semua ini hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.
Asih
Mampus kau madani
CUT TO
#60.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SORE)
(madani)
Madani
Engggaaaaaaaaa.
Madani bangun dari tidurnya dengan tumbuh bersimbah keringat.
Madani
Ya tuhan, kenapa aku mimpi buruk?, moga moga ngga ada apa apa.
Tiba tiba asih muncul di hadapan.
Asih
(Panic)
Ada apa mbak?
Madani
Mimpi buruk
Asih
(sambil bernafas lega)
Hheeeehh, kirain ada apa?, makanya mbak jangan tidur sore sore, pamali
Madani
Tau dari mana kamu?
Asih
bapak saya.
Madani segera menarik nafas dalam dalam, dan menghembuskannya dengan lega.
Madani
Untung Cuma mimpi.
CUT TO
#61.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih)
Kita melihat sosok jimmy tengah bersila dengan kondisi telanjang dada, di belakangnya, si ratih juga bersila dengan kedua tangan menempel di punggung jimmy.
INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.
CUT TO
#62.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani sedang duduk di kursi sambil mengunyah irisan apel, di suasana ini kita juga mendengar sebuah lagu berirama sendu dari DVD player.
Madani
(menggumam)
Malam malam kayak gini biasanya aku dan jimmy berduaan, ngobrol ngobrol, tapi sekarang aku sendiri, sepi.
Madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut dan mengunyahnya.
Sejenak pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan langsung tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : sebuah lukisan pemandangan alam yang tergantung di dinding.
Akibat hal ini pikiran madani langsung menerawang.
DISSOLVE TO
#63.INT.SEBUAH GALERI SENI (SIANG)
(madani,jimmy)
Suasana galeri ini tampak ramai, banyak sekali para pengunjung yang sedang menikmati berbagai koleksinya. Di antara sekian banyak manusia yang ada, kita melihat madani dan jimmy tengah sibuk memperhatikan sesuatu.
Jimmy
Say, barangnya bagus bagus, beli yang mana yach?
Madani
Terserah kamu
Madani dan jimmy kembali memilih barang barang yang ada di hadapan. Tiba tiba mata jimmy terpaku pada sebuah lukisan pemandangan alam, ia langsung jatuh hati pada lukisan tersebut, dan kemudian langsung menghampirinya.
Jimmy
Say, aku mau beli ini, bagus ngga?
Madani langsung memperhatikan pilihan sang kekasih.
Madani
Bagus banget, kalau di pajang di ruang makan kayaknya asik deh
Jimmy
Kok di situ?
Madani
Biar uniq.
Menanggapi kata kata madani, jimmy hanya bisa menganggukkan kepala dan berusaha maklum.
DISSOLVE TO
#64.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,asih)
Lukisan pemandangan alam tampak indah. sedari tadi madani masih terus memandanginya.
Waria ini kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan kemudian mengunyahnya. Mendadak air matanya menetes, ia begitu sedih setelah mengingat semua itu.
Madani
Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku.
Tanpa madani sadari, di latar belakang kita melihat sosok asih tengah memperhatikannya.
ANGEL ON : asih tengah mengamati madani dengan serius, di tangannya ada sebuah pisau yang berkilat tajam.
Asih
Malam ini juga aku musti ngebunuh kamu.
ZOOM IN : Camera berjalan menghampiri madani, namun ketika sudah satu meter di belakangnya, waria tersebut menoleh ke belakang.
Madani
Asih, kok belum tidur?
Asih
Belum ngantuk mbak
Madani
Kok bawa pisau?, untuk apa?
Mendengar hal ini kontan saja wajah asih gelagapan.
Asih
(gugup)
Oh, eh I iiin init ttadi habis buat ngupas buah.
Madani
-O-, eh duduk sini dong temani aku ngobrol.
Asih
Memangnya mau ngobrolin apa?
Madani
Banyak
Asih
Baiklah
Asih segera duduk di atas kursi. madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan langsung mengunyahnya.
Madani
Kamu kerja di sini udah berapa hari sih?
Asih
Tiga hari, memang ada apa mbak?
Madani
Pernah di datengin setan ngga?
Asih menggelangkan kepala
Madani
Aneh.
Asih
Memangnya ada apa mbak?
Madani
Akhir akhir ini tuh rumahku sering di datengin hantu, tapi kamu kok aman aman saja.
Asih
Entahlah mbak
Madani
(sedikit bercanda)
Apa mungkin kamu ini pawang setan?
Asih
Enggaklah, mbak madani ini bisa aja
Mendengar jawaban asih, madani hanya bisa tersenyum tipis.
CUT TO
#65.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,figuran : setan)
Madani tengah berbaring di atas ranjang, pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : foto madani dan jimmy tengah berpelukan mesra, benda berukuran besar itu tergantung di dinding.
Mendadak air mata madani menetes.
Madani
Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku, jangan biarkan kita berpisah.
Madani segera menghapus air matanya.
Duaaaaarr, tiba tiba di sisi madani ada sosok demit berwajah meneyeramkan, tangan setan itu merangkul pinggangnya.
Madani
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
madani segera menyingkirkan tangan sang demit dan berlari meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#66.INT.KAMAR ASIH (MALAM)
(madani,asih)
Madani memasuki kamar ini dan langsung berlindung di samping asih.
Madani
Asih, aku di datengin setan lagi, aku takut
Asih
Bagus itu
Mendengar hal ini kenimg madani berkerut
Madani
Maksudmu?
Asih mulai menampakkan belang dan langsung mendorong madani hingga jatuh tersungkur.
Madani
Asih, apa maksudmu?
Asih
Sudahlah, aku capek bersandiwara terus di depanmu, aku tuh datang ke sini sebenarnya berniat membunuhmu.
Wajah madani tampak sock sekaligus ketakutan. Setelah itu asih mengeluarkan pisau dari balik bajunya.
Madani
Membunuhku?
Asih menganggukkan kepala
Madani
Apa salahku?
Asih
Karena kamu pacar jimmy. (jeda). Oke, sebelum aku mampusin kamu, aku mau ngasih tau siapa sebenarnya aku.
Madani
Memangnya kamu siapa?
Asih
Aku ini anak buahnya ratih.
Mendengar hal ini, mata madani terbelalak lebar.
Madani
Anak buah ratih?
Asih
Iya, ratih menyuruhku membunuhmu, agar kamu tidak bisa menyelamatkan jimmy.
Madani
Kamu bajingan
Asih
Sebelum aku datang ke sini, terlebih dulu aku mengirim demit untuk meneror kamu, sri, dan bi moli.
Madani
Berarti dugaanku tak salah, kamu pawang setan.
Asih
Demit itu ku suruh untuk mengusir bi moli dan sri, agar aku dapat menjalankan rencana dengan menyamar sebagai babu.
Madani
Kamu memang iblis
Asih
Aku ngga peduli, yang penting malam ini kamu musti mati.
Asih langsung menghunuskan pisau ke perut madani, namun madani
berhasil menahannya, setelah itu terjadilah ketegangan antara mereka berdua.
Asih
Mampus kau
Baru beberapa detik berjalan, pisau tersebut mulai menyentuh perut madani, namun dengan kekuatan yang ada, waria tersebut berhasil membelokkannya. Kejadian menegangkan pun kembali terulang.
Asih
Mampus kau, malam ini juga kamu harus mati.
Di tengah tengah peristiwa, tiba tiba madani berhasil mendaratkan dengkul ke perut asih, akibat hal ini si asih kontan saja kesakitan, dan tanpa terasa pisau mengkilatnya terlepas dari genggaman.
Madani segera berlari meninggalkan peraduan.
Asih
Wooe, jangan lari
Asih segera berlari mengejar madani.
SBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari menyusuri rumah ini. Di belakangnya asih tengah mengejar dengan nafsu buas.
Bruaak, tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih yang sudah tepat di belakangnya langsung menghunuskan pisau ke arah kepala, namun madani berhasil mengelak, pisau pun tertancap di lantai.
Madani
Asih, ku mohon jangan bunuh aku.
Asih
Apa?, tidak membunuhmu?, yang benar saja.
Asih kembali menghunuskan pisau, madani berhasil mengelak, di layangkan lagi, tidak kena, sekali lagi, masih tetap sama. Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : sebuah obat nyamuk semprot tergeletak di lantai.
INSERT FRAME : tangan madani segera meraih benda tersebut.
Dan langsung menyemprotkan ke wajah asih, akibat hal ini asih langsung berteriak histeris
Asih
Aduuuuuuuuuh mataku periiiiiiiiiiih
Madani yang tengah panic dan ketakutan, segera berlari meninggalkan peraduan.
CUT TO
#67.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)
(madani,figuran :setan)
Suasana tempat ini tampak sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang berlalu lalang.
Di bagian trotoar, kita melihat sosok madani tengah berjalan dengan lemah, wajahnya yang menampakan kesedihan, sedari tadi tampak terus menangis.
Sampai pada suatu ketika pikirannya menerawang ke masa lalu.
FLASHBACK TO SCENE #16. particel SCENE.
· Jimmy dan madani beranjak ke ranjang dan menaruh kepala di atas bantal.
· Madani memeluk jimmy erat erat.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan dengan lemah, air matanya pun terus mengalir.
FLASHBACK TO SCENE #31.particel SCENE
Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang tampak kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan.
BACK TO NORMAL SCENE.
Saat ini madani tengah duduk di tepi trotoar, air matanya masih terus mengalir.
FLASHBACK TO SCENE #43. particle SCENE
Madani membelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.
BACK TO NORMAL SCENE.
Suasana tampak lengang dan sepi, madani masih terus menangis.
Duaaar, tiba tiba mucul demit berwajah menyeramkan.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tooloooooooooong.
Madani yang sangat ketakutan langsung berlari meninggalkan peraduan, namun demit segera terbang melayang untuk mengejarnya.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tolooooooong
Madani masih berlari dengan kencang, di belakangnya demit pun juga masih terbang melayang untuk mengejarnya.
Bruaaak, tiba tiba madani tersandung hingga jatuh tersungkur, demit segera mendekatinya, madani langsung mengesot untuk menghindarinya, namun percuma, sebab tangan demit sudah mencengkeram lehernya erat erat.
Madani
Jangan bunuh aku
Semakin lama cekikan demit semakin kencang, akibat hal ini madani jadi sulit bernafas.
POV MADANI : wajah demit tampak sama samar, beberapa detik kemudian frame meredup, dan akhirnya gelap gulita.
CUT TO
#68.INT.SEBUAH KAMAR (SIANG)
(madani,ainun)
Madani tengah berbaring dengan kondisi tak sadarkan diri, di sisinya ada salah satu family yang bernama ainun.
Beberapa detik kemudian mata madani terbuka dengan perlahan.
POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup jadi terang, dan setelah kita melihat wajah ainun.
Madani
Ainun, (jeda) kenapa aku di sini?
Madani segera beranjak dari tidurnya untuk duduk di tepi ranjang.
Ainun
Tadi malam aku ke rumahmu, sepi banget, ngga ada orang. terus waktu pulang, di jalan aku ngeliat kamu tergeletak pinsan.
Madani menghembuskan nafas dengan lega.
Madani
Untung ada kamu, kalau ngga pasti aku udah mati.
Mendadak kening ainun berkerut.
Ainun
Memang ada apa?, terus jimmy sekarang di mana?, biasanya kan kalian selalu bersama.
Madani
Ceritanya panjang nun, aku dan jimmy baru aja kena musibah
Ainun
Kok bisa?
START MONTAGE SHOT
Madani langsung komat kamit menceritakan semuanya, ainun pun langsung mendengarkan dengan penuh seksama
AND OF MONTAGE SHOT
Madani mengakhiri uraiannya dengan tangisan yang memilukan, melihat hal ini ainun begitu miris dan terenyuh.
Madani
Sebentar lagi jimmy mati, aku ngga bisa hidup tanpa dia.
Madani segera menjatuhkan kepala ke pundak ainun.
Ainun
Kamu yang sabar dan, semua itu pasti akan ada hikmahnya.
CUT TO
#69.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (SORE)
(jimmy,ratih,asih)
Saat ini jimmy tengah duduk bersila, ratih yang ada di sampingnya langsung mengguyur dengan air kembang berkali kali.
INSERT FRAME : sambil melakukan aksinya, bibir ratih tampak komat kamit melafalkan mantra.
Dari arah belakang tiba tiba datang sosok asih, wajahnya menampakkan kepanikan.
Asih
Ratih, gawat.
Ratih segera menghentikan pekerjaan, ia kembali menaruh gayung ke dalam gentong yang penuh air kembang.
Ratih
Ada apa?
Asih
Madani gagal ku bunuh, ia berhasil kabur
Ratih
Kamu tenang aja, waria itu ngga akan bisa nylametin jimmy, kekuatannya ngga akan mampu menandingi kekuatan kita.
CUT TO
#70.ESTABILISHING SHOT.(PAGI)
Dalam frame yang tampak gelap ini, kita mendengar kokok ayam jago.
Beberapa detik berjalan, frame perlahan lahan menjadi terang, dan nampak suasana pagi yang menyegarkan.
Matahari baru saja terbit dari timur, cahayanya yang terang benderang, menyembur dari rimbunnya dedaunan.
Bunga bunga yang mulai bermekeran, satu demi satu telah di kerubuti kupu kupu, sedangkan di langit yang biru cerah, beberapa burung tampak beterbangan.
CUT TO
#71.EXT.JALAN SEKITAR RUMAH AINUN (PAGI)
(madani,ainun,figuran)
Pagi ini madani dan ainun tengah berlari lari kecil, wajah mereka terlihat segar. Suasana di tempat ini tampak ramai, karena di sana sini banyak orang sedang jooging.
Tiiiiiiit tiiiiiit tiiiiiiiiit, tiba tiba alarm handphone madani berbunyi, ia segera meraihnya dari dalam saku.
Madani
Halo?........ ada apa? ....... dari mana ini? ..... aduh sory aku ngga bisa ........ saat ini aku sedang ada masalah .......
Ya udah ...... iya, sama sama.
Madani kembali memasukkan hp ke dalam saku.
ainun
dari siapa dan?
Madani
Stasiun tv
Ainun
Ada apa?
Madani
Ngasih job
Ainun
Kok di tolak?
Madani
Aku takut, nanti asih sama ratih tahu keberadaanku, mereka itu kan mau membunuhku
Ainun
Bener juga kamu
Madani dan ainun kembali melanjutkan acara joogingnya.
CUT TO
#72.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
Kita melihat sosok madani tengah duduk di kursi, ia tengah melamun dan memikirkan sesuatu, mendadak ingatannya menerawang ke masa lalu.
FLASHBACK TO SCENE #2. particle SCENE
Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih dudk di kursi sambil melamun dan memikirkan sesuatu.
FLASHBACK TO SCENE #22. particle SCENE
Madani dan jimmy menjerit sekuat tenaga, setelah itu tergeletak pinsan.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani tengah duduk di kursi, tiba tiba air matanya menetes.
FLAHBACK TO SCENE #12. particle SCENE
Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak muncul di hadapan.
BACK TO NORMAL SCENE.
Air mata madani masih terus menetes, ia begitu sedih dan muram.
Madani
Ya tuhan, kalau aku dan jimmy mesti berpisah, kenapa harus secepat ini?, apa salah kita berdua (jeda) tapi akau ngga berniat menyalahkan-MU, karena aku yakin, semua ini pasti ada hikmahnya.
Madani segera mengusap air mata di pipi, dan segera masuk ke dalam rumah.
INTERCUT TO
#73.INT.DAPUR RUMAH AINUN (PAGI)
(madani,ainun)
Madani baru saja memasuki ruangan ini, wajahnya terlihat sedikit tenang, dan kemudian langsung membantu ainun.
Madani
Kamu itu emang bisa banget untuk mandiri.
Ainun
Maksudnya?
Madani
Masak sendiri, ngurus rumah sendiri, ngga ada pembantunya lagi. Kalau misalnya aku kayak kamu pasti udah keteteran.
Ainun
Setiap orang itu kan beda beda, ngga mungkin sama
Madani dan ainun masih menekuri aktivitasnya.
Ainun
Dan, kamu masih pingin nylametin jimmy?
Madani
Iyalah, dia itu kan soulmate-ku
Ainun
Kamu kok bisa cinta mati sih sama dia?, padahal kalian berdua lelaki
Madani
Entahlah, namanya cinta itu kan ngga kenal status,
Ainun
(mengalihkan arah pembicaraan)
Eh, kemarin aku di kasih tahu temen, ada seorang dukun yang bisa ngurusin masalah ini, mungkin dia bisa Bantu kamu.
Madani
Yang bener nun?
Ainun
Iya ,Habis ini kita ke sana mau ngga?
Madani menganggukan kepala kuat kuat, wajahnya tampak berbinar binar ceria
CUT TO
#74.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (SIANG)
(madani,ainun,mbah dukun)
Mbah dukun
Kalian ada perlu apa datang kesini?
Ainun
Kami mau minta bantuan mbah
Madani
Iya mbah
Mbah dukun
Untuk apa?
Madani
Menyelamatkan kekasih saya
Madani segera menolehkan pandangan kesana kemari.
POV MADANI : ruangan ini terdominasi warna hitam, dan tampak serem. Di dinding tembok benyak sekali tulang belulang dan tengkorak, sedangkan di hadapan mbah dukun, benda benda yang berhubungan dengan ilmu hitam juga bertebaran, seperi kemenyan, keris, kembang dan lain lain.
Ainun
Kekasih madani namanya jimmy, saat ini ia di culik oleh seorang perempuan, dia akan di jadikan tumbal.
Mbah dukun
Tumbal apa?
Madani
Saya kurang tahu mbah, mbah dukun bisa Bantu kita kan?
Mbah dukun
gampang, asal ada fulus
madani
itu juga masalah gampang, uang berapa pun akan saya keluarkan, asal jimmy selamat.
Mbah dukun
Baiklah, sekarang mana foto kekasihmu?
Madani
Ini mbah
Madani mengangsurkan sebuah foto, mbah dukun segera meraih dan memeperhatikan dengan penuh seksama.
POV MBAH DUKUN : di jemari tangan mbah dukun, kita melihat foto jimmy yang tersenyum.
Mbah dukun
Sebelumnya kalian musti mempersiapkan beberapa syarat.
CUT TO
#75.INT.KAMAR TIDUR RATIH (MALAM)
(jimmy,ratih)
Suasana kamar ini tampak kusam dan menyeramkan.
Di atas ranjang, kita melihat sosok jimmy dan ratih tengah duduk secara berhadapan.
Perlahan lahan tangan ratih mulai membuka kancing baju jimmy, dan kemudian menanggalkan hingga tampak telanjang dada.
Ratih segera membaca mantra dan menepuk pipi jimmy dengan pelan, akibat hal ini kontan saja jimmy tersadar. Ia langsung terperanjat sekaligus kaget, sebab di hadapannya ratih tengah membelai belay dengan penuh gairah, bibirnya pun juga mengecupi dadanya dengan parah. Jimmy merasa jijik dan langsung mendorong ratih dari hadapnnya
Jimmy
Ratih, apa apaan kamu?
Ratih
(terkejut)
Jimmy, aku ingin bersenggama denganmu
Jimmy
Najis
Ratih kembali meraba raba tubuh jimmy, jimmy pun segera menepis tangan ratih.
Ratih
Jimmy, ku mohon bahagiakan aku.
Jimmy
Ngga, aku ngga mau
Jimmy segera beranjak dari duduknya, kemudian mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi
Jimmy
Madani kemana?
Ratih
Untuk apa kamu memikirkannya?
Jimmy
(sedikit emosi)
Madani kemana?
Ratih
Udah aku usir.
Jimmy
Bangsaaaat
Jimmy semakin panas, ia segera mendekati ratih dan mencekik lehernya kuat kuat, akibat hal ini kontan saja ratih sulit bernafas
jimmy
mati kau, mati kau.
Bibir ratih komat kamit membaca mantra, dan setelah itu langsung menampar jimmy keras keras. Akibat hal ini cowok blasteran kanada-korea tersebut langsung tergeletak pinsan.
Ratih
Jangan harap kamu bisa membunuhku
CUT TO
#76.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (MALAM)
(madani,ainun)
Madani dan ainun berdiri di samping pintu mobil, mereka akan segera memasukinya.
ainun
Kata mbah dukun musti bawa apa aja?
Madani
Kembang melati, tanah kuburan, daun beringin, kepala ayam, sama garam jawa.
Ainun
Udah kamu siapin?
Madani
Tinggal garam jawa, nanti beli aja di jalan.
Ainun
Udah siap kan?
Madani menganggukkan kepala dengan mantap, wajahnya tampak berbinar binar ceria.
Ainun
Berangkat yuk!
Madani
Ayuk
Madani dan ainun langsung memasuki mobil
LONG SHOT : mobil mereka langsung bergerak meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#77.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)
(madani,ainun,figuran : setan)
Kita melihat mobil madani baru saja melintas. Suasana tempat ini tampak lengang dan sepi.
Di dalam mobil, ainun duduk di belakang setir, dan madani di sampingnya.
Duaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar gahar, dan akhirnya hujan turun dengan deras.
Madani
Nun, kok turun hujan?
Ainun
Iya, aneh, padahal sekarang kemarau
Mendadak perasaan madani tidak enak.
Madani
Kata temenku, kalau misalnya ada kejadian ngga lumrah, itu pertanda ngga baik, perasaanku ngga enak nih.
Ainun
Ngga usah di pikirinlah, mungkin aja temenmu ngeboong
Madani
Tapi nun
Ainun
Udah dan, lupain aja
Duaarrrr, petir kembali menggelegar, hujan pun juga turun semakin deras.
LONG SHOT : mobil mereka melaju kencang di bawah rintikan hujan.
ZOOM IN : Tiba tiba di atap kendaraan bertengger sosok setan berwajah menyeramkan.
CUT TO
#78.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun)
Mobil madani baru saja tiba di tempat ini, ketika pintu terbuka, madani dan ainun segera beranjak dari peraduan.
Dan berjalan ke arah tujuan. Sesampainya di depan pintu.
INSERT FRAME : Tangan madani mengetok pintu. Tok tok tok
Madani
Permisiii, mbaaaaah saya madani
Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi. Sekarang giliran ainun yang mengetok pintu
Ainun
Permisiiii
Tetap tidak ada jawaban, di ketok lagi, masih sama, di ulangi lagi, pintu tak kunjung terbuka.
Madani
Mbah dukun kemana sih?
Ainun menggelengkan kepala.
Krieeek, tiba tiba pintu terbuka dengan sendirinya.
Ainun
Kebuka dan
Madani
Iya, masuk yuk!
INTERCUT TO
#79.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun,mbah dukun)
Suasana ruangan ini tampak menyeramkan, asap kemenyan masih bertebaran kesana kemari.
Madani dan ainun memasuki ruangan tersebut, wajah mereka tampak penuh tanda Tanya. Di genggaman madani terdapat sebuah kresek berwarna hitam legam
Madani
Mbaaaah, saya madani, saya sudah bawa sarat saratnya.
Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi
Ainun
Mbah dukun kemana sih?
Madani
Ngga tahu, paling lagi keluar. Nun, perasaanku kok jadi ngga enak gini yah?
Ainun
Alaaah, lupain aja, kita keluar yuk!, sekalian nunggu mbah dukun.
Madani
Ayuk.
Madani dan ainun segera membalikkan badan, namun tiba tiba mereka terperanjat kaget
Madani dan ainun
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI DAN AINUN : kita melihat mbah dukun sudah mati,wajahnya berdarah darah, matanya pun melotot. ia tengah tergantung dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
Ainun
Dan, mmm bh mbah dd ddu k dukun kenapa?
Madani
Mm mm mati
Tiba tiba mata mbah dukun menjadi merah, tubuhnya pun juga bergerak gerak dengan sendirinya.
Madani Dan ainun
Aaaaaaaaaaaa
Mereka berdua segera berlari dari tempat ini.
INTERCUT TO
#80.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun,mbah dukun)
Pintu rumah terbuka, dan mucul sosok madani dan ainun yang ketakutan. Mereka tengah berlari dengan sangat kencang, namun baru beberapa langkah terayun, mbah dukun menghadang di depan mata. Kondisinya seperti orang yang kerasukan setan.
Madani ainun
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mbah dukun segera mencekik leher mereka .
Mbah dukun
Kalian jangan menyelamatkan jimmy lagi
Mbah dukun semakin mencekik dengan erat, madani dan ainun otomatis sulit bernafas.
Mbah dukun
Mati kalian
Wajah madani dan ainun menegang hebat, mereka juga terus meronta ronta.
Mbah dukun
Mati kalian.
Sampai pada suatu ketika, kaki madani berhasil menendang selangkangan mbah dukun.
Mbah dukun langsung mengerang kesakitan dan melepaskan cengkraman. Madani dan ainun segera berlari Memasuki mobil, dan tancap gas meninggalkan tempat ini
CUT TO
#81.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(asih,ratih)
Kedua perempuan ini tengah duduk secara berhadapan, mereka tengah berbincang bincang.
Ratih
Hari ini aku seneng banget.
Asih
Habis jeb ajeb dengan jimmy?
Ratih
Engga, dia itu ngga mau aku ajak begituan, kemarin aja waktu aku minta dengan punuh cinta, dia malah mau membunuhku, untung aku cepet cepet ngepingsanin dia.
Asih
Jadi senengnya kamu karena apa?
Ratih
Tadi, madani dan ainun ngedatengin seorang dukun goblok, mereka minta bantuan untuk ngebebasin jimmy
Asih
Terus?
Ratih
Aku sukses ngerusak rencana mereka,
Mendadak kening asih berkerut penuh tanda tanya
Ratih
Demit demit yang ada di bawah kendaliku, ku suruh untuk mati’in si dukun itu.
Asih
Pinter juga kamu
Ratih
Jelas dong, madani itu ngga akan bisa ngelawan aku, dia itukan manusia biasa, sedang aku luar biasa.
CUT TO
#82.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (MALAM)
(ainun,madani)
Madani
Aku musti gimana lagi nun?, kayaknya ngga mungkin deh bisa nylametin jimmy.
Ainun
Kamu yang sabar, jangan nyerah gitu dong, usaha dan doa terus. Kalau ada kemauan, pasti ada jalan
Madani
Tapi musti dengan cara apa?
Ainun
Entahlah, aku juga bingung
Wussssss,di latar belakang tiba tiba berkelebat sesosok gaib, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
Ainun
Ada apa dan?
Madani
Aku ngerasa ada sesuatu di rumah ini
Ainun
Ah, perasaanmu aja kali.
Wusssssss, berkelebat lagi, madani langsung menoleh, namun tidak ada apa apa.
Madani
Dia datang lagi
Ainun
Kamu ini ngaco, dari tadi di sini Cuma ada kita. (jeda) eh, ngomong ngomong soal jimmy, asalnya dari mana sih?, dia bule kan?
Madani
Iya, dia bule, asalnya kanada, tapi ngga seratus persen kanada
Ainun
Maksudnya?
Madani
Blasteran
Ainun
Wiiiihhhh, Keren banget
Madani
Bapaknya kanada, ibunya korea.
Ainun
Kok bisa ke dampar di Indonesia gimana ceritanya?
Madani
Ngikutin bapaknya yang ngurusin bisnis di sini. Enam bulan lalu bapaknya balik, tapi berhubung ia jatuh cinta sama Indonesia dan aku, akhirnya dia tetap tinggal di sini.
Wusssssss, hal gaib itu berkelebat lagi, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
Ainun
Datang lagi?
Madani menganggukkan kepala.
Ainun
Udah malem, tidur yuk!, Ngantuk nich
Madani
ayuk
madani dan ainun segera beranjak dari duduk. tanpa di sangka dan di duga, di depan mata demit demit bermunculan.
Madani ainun
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mereka berdua langsung tergeletak pinsan
CUT TO
#83.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(ratih,jimmy)
Jimmy tengah duduk bersila dengan telanjang dada, ia masih belum sadar. Di sisinya, kita melihat sesosok ratih tengah memasukkan bunga bunga ke dalam gentong air.
Ratih
Hari ini kamu ku mandikan dengan air suci.
Ratih mulai mengguyur tubuh jimmy dengan perlahan lahan.
Ratih
Air ini berasal dari enam sumur keramat.
Ratih kembali mengguyur jimmy dengan air tersebut.
CUT TO
#84.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
START MONTAGE SHOT
madani tengah menyapu lantai
· madani menata perabotan
· madani membersihkan perabotan perabotan dengan kemoceng
· madani mengepel lantai dengan sapu pel
AND OF MONTAGE SHOT
madani tengah memasang taplak meja. tiba tiba tangannya menyenggol vas bunga.
Pyarrrr, benda tersebut jatuh ke lantai menjadi keping keping.
Mendadak perasaannya tidak enak
Madani
Orang tuaku pernah bilang, kalau ada sesuatu yang pecah, pasti akan ada kejadian buruk, ya tuhan semoga saja tidak ada apa apa.
CUT TO
#85.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(jimmy,ratih)
Ratih tengah mengikat jimmy di sebuah tiang. Penampilan jimmy pada detik ini tampak rapi dengan baju berwarna hitam legam.
Beberapa waktu kemudian bibir ratih komat kamit melafalkan mantra, ketika tangannya di tepukan ke pipi jimmy, seketika itu juga cowok bule ini sadar, raut wajahnya tampak sock mendapati suasana ini.
Jimmy
(marah)
Aku mau kamu apain?, lepasin aku
Jimmy langsung meronta ronta untuk melepas ikatan.
Ratih
Nanti malam gerhana bulan. kamu sudah siap kan jadi tumbal?
Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tak kunjung ada hasil.
Jimmy
Buuuaaaangsaaaaat, kamu emang iblis
Ratih
Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli
Jimmy
Kenapa harus aku yang di jadi’in tumbal?
Ratih
Demit demit ingin darah orang bule
Mendadak jimmy diam terpaku, ia tampak lemas dan tak berdaya.
Jimmy
(memelas + mengiba)
Ratih, please, lepasin aku, aku masih pingin hidup, di dunia ini masih banyak yang ingin ku raih, kamu jangan menjegal aku dong.
Ratih
Ngga. Aku ngga akan nglepasin kamu, walaupun kamu merangkak dan bersujud di kakiku
Mendengar kata kata ratih, Jimmy kembali panas.
Jimmy
Kamu memang ngga punya hati
Ratih
Aku udah bilang, kamu mau ngomong apa tentang aku, aku ngga peduli
Jimmy
Bangsaaat, lepasin akuuuu, leepppppaaaaaas.
Jimmy kembali berontak untuk melepas ikatan, namun tetap nihil.
CUT TO
#86.EXT.BALE BALE RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
Kita melihat madani sedang membaca sebuah majalah dengan serius, selang beberapa waktu kemudian majalah tersebut ia tutup dan di letakkan di lantai. Pesawat radio yang ada di sisinya langsung ia hidupkan, seketika itu juga kita mendengar siaran seorang penyiar radio yang bernada semangat.
Tiiiit tiiiiit tiiiiit, alarm handphone madani berbunyi. Ia segera mengambilnya dari saku.
Madani
Halo (jeda), iya saya sendiri (jeda)
Mendadak kening madani berkerut, matanya pun terbelalak lebar, ia begitu sock.
Madani
Apaaaaaa?
CUT TO
#87.INT.KAMAR RUMAH SAKIT (PAGI)
(madani,ainun,figuran)
Suasana ruangan ini tampak putih bersih. banyak sekali peralatan medis yang terhubung ke tubuh ainun. Pada detik ini kondisi ainun tengah tak sadarkan diri.
Beberapa waktu kemudian, madani memasuki ruangan ini dengan langkah lemas, ia sangat sedih dan terguncang, setibanya di sisi ainun, ia mendapati tubuh saudaranya yang terbujur mengenaskan. Mendadak air matanya berlinang.
Madani
Nasib jimmy entah bagaiman endingnya, sekarang ainun malah kena sial. kalau ceritanya udah kayak gini, nanti siapa yang akan Bantu aku. ya tuhan, kenapa ini musti ku alami?, aku udah ngga kuat.
Tangis madani semakin pecah, suaranya terdengar pilu
INSER FRAME : tangan madani menggenggam erat tangan ainun.
Madani
Nun, Kenapa sih kamu bisa kayak gini?, bangun dong!, aku butuh bantuanmu.
Dari arah belakang tiba tiba muncul sesosok dokter berbaju putih.
Dokter
Mbak madani yang sabar yach?
Madani
Iya dok (jeda), eh ngomong ngomong, kenapa ainun bisa kayak gini?
Dokter
Kecelakaan. kalau melihat mobilnya yang ringsek, kita masih untung melihat ainun bisa nernafas. Ini mukjizat.
Madani menghapus air mata di pipinya.
Madani
Apakah kondisinya parah dok?
Dokter
Sangat, tulang kaki patah, gegar otak, dan banyak organ organ lain yang mengalami gangguan. Kalau tidak segera di tangani, saya khawatir ainun akan megalami amnesia, dan yang lebih parah, kematian.
Mata madani semakin terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
Madani
Apaaa?, ainun bisa mati?
Dokter menganggukan kepala dengan mantap.
Madani
Tapi ainun bisa sembuh kan dok?
Dokter
Harapannya fifty fifty, biaya penyembuhannya pun juga mahal.
Madani
Masalah biaya biar aku yang urus, yang penting ainun selamat.
Sang dokter segera memriksa kondisi ainun dengan teliti. Sedangkan madani, ia langsung beranjak meninggalkan tempat ini. dari dalam saku, ia mengeluarkan handphone untuk menghubungu seseorang.
Madani
Halo, vikram .... aku madani.... saat ini aku lagi butuh uang... aku masih bisa kan ngedance di video clip mu?.....iya,syutingnya kapan?..... siang ini?,oke,tanks yach?
CUT TO
#88.EXT.LOKASI SHOOTING (SIANG)
(madani,beberapa figuran)
START MONTAGE SHOT
para kru mempersaipkan segala sesuatunya
· madani di make up sambil mendapat pengarahan dari sutradara
· beberapa kru tengah berdiskusi dengan serius
AND OF MONTAGE SHOT
Madanni tengah standby di depan kamera.
Sutradara
Cameraaaaaa, action
Lagu berirama ceria mulai mengalun. dengan perlahan lahan, madani pun mulai menggerakkan tubuhnya. Ia menari dengan sangat enerjik.
Satu menit kemudian, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis
Sutradara
Cuuuuuuuttt.
Madani menghembuskan nafas dengan lega.
CUT TO
#89.INT.RUANG MAKAN RUMAH AINUN (SORE)
(madani,asih)
Madani tengah makan dengan tidak nafsu, makanan yang ada di atas piring sedari tadi terus ia buat mainan.
TING TONG, TING TONG, TING TONG. Tiba tiba bel rumah berbunyi dengan membabi buta, TING TONG, TING TONG, TING TONG. Madani segera beranjak dari peraduan.
Madani
Iya sebentar, ngga sabaran amat sih?
Setibanya di pintu, ia segera membukanya. Namun tiba tiba wajahnya berubah panic.
POV MADANI : kita melihat sosok asih.
Bruaaak, madani langsung menutup pintu dengan kasar.
INSERT FRAME : tangannya pun langsung mengunci dengan cekatan.
Asih (os)
Madani, jangan tutup dulu, buka pintunya.
Madani
Ngga, kamu mau ngapain kesini?
Asih (os)
Aku mau ngomong sesuatu sama kamu
Madani
Ngga mungkin, kamu pasti mau membunuhku.
Asih (os)
Ngga madani, aku ngga akan bunuh kamu
Madani
Bohong, aku sudah ngga percaya lagi sama kamu.
Nafas madani berhembus tak beraturan, ia begitu marah, panic, dan takut.
Madani
Mendingan kamu pergi dari sini, sebelum aku teriak kenceng minta tolong sama orang orang.
Suasan hening, antara asih dan madani tidak ada yang angkat bicara. Namun beberapa waktu kemudian.
Asih
(sedikit sedih)
Aku mau menolongmu
Mendengar hal ini, madani sangat terkejut, ia tak pernah menyangka asih akan berbuat seperti itu.
Madani (os)
Ngga mungkin, bajingan macam kamu mana mau buat baik.
Asih
Demi tuhan madani, percayalah sama aku. untuk kali ini aku bener bener ingin menolongmu.
Madani (os)
Taiiik, aku tuh udah ngga percaya lagi sama kamu
Asih (os)
Demi tuhan, percayalah sama aku, memangnya kamu ngga kasihan sama jimmy.
Madani
Ngga usah sebut sebut nama jimmy
Asih
Aku ngga tega ngeliat dia seperti ini. jadi tumbal. (jeda) aku pernah merasakan apa yang kamu rasakan.
Madani
Maksudmu?
Asih (os)
Dulu suamiku juga pernah di jadikan tumbal oleh ratih. (jeda) melihat besarnya cinta kalian berdua, aku bertekad untuk menolong kalian.
Madani tampak terdiam terpaku, perasaannya bercampur aduk, ia nggak tahu musti harus bagaimana.
Beberapa waktu kemudian, tangan madani mengotak atik kunci pintu, dan ketika sudah terbuka dengan perlahan lahan, ia sangat tidak percaya melihat raut wajah asih.
POV MADANI : wajah asih tampak bersedih, air matanya pun juga terus mengalir.
CUT TO
#90.EXT.BELAKANG RUMAH AINUN (SORE)
(madani,asih)
Kita melihat madani dan asih tengah duduk di atas dipan bambu, mereka tampak berbincang bincang dengan serius.
Madani
Setelah suamimu mati, kenapa kamu ngga balas dendam sama ratih?.
Asih
Aku ngga bisa ngelawan ratih, dia bukan orang biasa.
Madani
Terus kenapa kamu sudi jadi kacungnya?
Asih
Untuk merencanakan balas dendam. dengan aku jadi pembantunya, aku pasti akan tahu kelemahannya.
Madani
Tapi yang bikin aneh, ratih kok ngga curiga sama sekali.
Asih
Entahlah, padahal dia itu nyai ringin lho.
Madani
Apaaa?, ratih nyai ringin?
Asih
Iya.
Madani
Dulu waktu aku masih kecil,kakek pernah ngedongeng tentang nyai ringin. Dia itu adalah perempuan pemuja setan, kekuatan, dan keabadian.
asih
Iya, bener banget.
Madani
Setiap gerhana bulan nyai ringin selalu mengundang para demit ke rumahnya untuk melakukan ritual dino graono. Sebuah ritual yang di gunakan untuk melanggengkan usia dan kekuatannya. Dan setiap ritual ini di laksanakan, pasti akan membutuhkan tumbal seorang manusia berjenis kelamin lelaki.
Asih
Iya, ritual yang sebentar lagi terjadi, adalah ke-1500 kalinya, suamiku menjadi tumbal pada perhelatan ke-1489.
Tiba tiba saja wajah madani berubah panic
Madani
Asih, tadi pagi waktu akau baca majalah, nanti malam tepat jam dua belas, gerhana bulan akan terjadi.
Asih
Memang, makanya aku langsung kesini ngajak kamu untuk bareng bareng ngancurin ratih
Madani
Tapi gimana caranya?.
Asih
Nanti aku kasih tahu di jalan, sekarang lebih baik kita ke rumah asih, sebelum semuanya terlambat.
Madani
Oke
Madani dan asih segera beranjak dari duduknya, mereka berdua langsung meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#91.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SORE)
(jimmy,beberapa figuran)
Kita melihat jimmy tengah terikat pada sebuah tiang. di depannya ada tiga orang anak buah ratih yang sedang menyiapkan
Sesajen untuk ritual dino grono
Anak buah I
Jimmy ini sebenarnya ganteng banget
Anak buah II
Iya. sayang nasibnya ngga seganteng wajahnya
Anak buah III
Aku yakin, madani pasti sedang nangis darah saat ini
Anak buah II
Kalau jimmy ngga jadi tumbal, aku mau banget jadi pacar keduanya.
Anak buah III
Ngaco aja kamu, sekarang lebih baik kita siapin sesajen, ntar kalau ngga becus di amuk nyai ringin nyahok kita.
Ketiga anak buah tersebut segera menekuri kesibukannya lagi.
CUT TO
#92.ESTABILISING SHOT
Matahari terbenam di ufuk barat, bunga bunga mulai layu, burung burung dan awan pun mulai berarak pulang. langit suram yang tengah bermega tampak menyeramkan bila di lihat oleh mata.
LONG SHOT : setelah itu kita melihat rumah tusuk sate yang tua dan kusam.
frame mula mula tampak terang oleh cahaya sore hari, namun lama kelamaan berubah menjadi gelap. Sampai pada suatu ketika munculah demit demit yang memasuki rumah tusuk sate dengan cara menembus tembok.
CUT TO
#93.EXT.JALANAN (PETANG)
(madani,asih)
Jalanan ini tampak lengang sepi serta gelap. Tanda tanda kehidupan sama sekali tak nampak.
LONG SHOT : mobil madani melaju dengan kecepatan kencang.
Di dalamnya, madani duduk di belakang setir, dan asih di sampingnya.
Madani
Sekarang jam berapa?
Asih
Enam
Madani
Enam jam lagi. Kita mesti cepet nylametin jimmy
Asih
Iya sebelum dia bener bener mati karena ratih
Madani semakin melajukan mobil dengan kecepatan kencang.
Madani
Ngomong ngomong gimana cara musnahin ratih?.
Asih
Dengan ngruntuhin tiga tugu setan
madani
Yang ada di jl.pocong, kuntilanak, demit itu?
asih
iya, kok kamu tahu?
Madani
Ratih pernah cerita tentang tugu itu
Asih
Biar cepet ngancurinnya, kita musti pakai mantra
Madani
Emangnya ngga bisa pakai alat
Asih
Bisa, tapi kelamaan. Inget, waktu kita tinggal enam jam lagi.
Madani
Terus bunyi mantranya gimana?
Asih
Mantranya ada di sebuah kertas, letaknya ada di belakang lukisan.
madani
(mengalihkan arah pembicaraan)
Asih, ternyata tuhan mengabulkan doa ku, akhirnya aku mendapatkan jalan untuk nyelametin jimmy.
Asih
Iya madani, aku juga seneng kok Bantu kamu. apalagi aku juga dendam sama ratih. Aku ingin banget musnahin dia dari muka bumi, agar tumbal ritual dino graono ngga ada lagi.
Madani
Semoga kita berhasil
Asih
Iya, semoga saja.
Duaaaarrr, tiba tiba di sekeliling mereka berdua banyak setan setan berdatangan, di atas setir pun juga tampak kepala buntung yang berdarah darah
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Asih
Kamu ngga usah panic madani, tetep konsen dengan setir, setan setan ini biar aku usir.
Setelah itu bibir asih komat kamit membaca mantra, seketika itu juga, setan setan yang di dalam mobil hilang dari pandangan. Madani pun kembali melajukan mobil dengan tenang.
CUT TO
#94.INT.RUANG RITUAL DINO GRONO (PETANG)
(jimmy,ratih,beberapa figuran)
Kita melihat ratih cs. Tengah berdiri di hadapan jimmy, bibir mereka masih komat kamit melafalkan mantra. Sedangkan jimmy tanaya rejon, sedari tadi masih terus meronta ronta untuk melepas ikatan.
Ratih
Enam jam lagi gerhana bulan terjadi, kamu udah siap kan jadi tumbal.
Jimmy
Kamu memang bajingan, setan, iblis, lepasin aku, biarin aku bebas.
Ratih
Ooo, ngga bisa. Aku ngga akan pernah nglepasin kamu. ingat itu baik baik.
Jimmy masih berontak hebat, namun tali yang membelit tubuhnya tak kunjung terlepas.
Jimmy
Kenapa sih kamu musti buat ritual bejat ini?
Ratih
Agar kekuatan dan usiaku abadi.
Jimmy
Kamu itu emang bener bener nyalahin kodrat. Aku sumpahin kamu masuk neraka.
Ratih
Aduh jimmy, mendingan kamu itu diem aja deh, ngga usah banyak cing cong, buang buang tenaga aja.
Jimmy
Kenapa sih di dunia ini musti ada orang jahat macam kamu?
Ratih
Biar lebih berwarna. kalau di dunia ngga ada orang macam aku, dunia akan terasa tawar, bagai sayur tanpa garam.
Jimmy
Pemikiranmu itu udah gila
Ratih
Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli.
Jimmy semakin panas, setelah itu ia kembali meronta ronta untuk melepas ikatan.
CUT TO
#95.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (PETANG)
(madani,asih,beberapa figuran)
Sebuah mobil baru saja tiba di tempat ini, ketika pintunya terbuka, keluarlah sosok madani dan asih.
Suasana sekitar tampak lengang dan sepi.
Asih
Sekarang kita musti masuk ke dalam untuk ngambil kertas mantra.
Madani
Iya, sekarang udah jam tujuh, berarti tinggal lima jam lagi, tapi di depan rumah kok banyak orang, mereka siapa?
Asih
Pengikut ratih yang tersebar di Indonesia, setiap ritual ini di laksanakan, mereka akan datang ke rumah tusuk sate.
Madani
Terus cara masuk ke dalem gimana?
Asih
Mereka akan aku sirep
Madani
Apaan tuh?
Asih
Di buat pingsan.
asih langsung memejamkan mata sambil komat kamit membaca mantra. ketika tiupan nafasnya di arahkan ke depan pintu, seketika itu juga orang orang yang telah di maksud tergeletak di lantai.
Asih
Yuk kita masuk!
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.
Madani
asih, pengikutnya ratih ada berapa?
Asih
Tahun ini 666 orang
Madani
Berarti di dalam masih banyak dong?
Asih
Iya, kita musti ati ati
Madani asih masih terus mengendap endap, wajah mereka sedari tadi di tolehkan kesana kemari.
CUT TO
#96.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,beberapa figuran)
Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tetap saja hasilnya nihil.
Di sisi lain, ratih dan ank buahnya tengah menata sesajen.
Jimmy
Oeeeee lepppaaassin akuuuu, lepaaaas , setaaaaan , lepaaaas aku ngga mau di jadi’in tumbal. Kalian semua bangsat.
Prakkk, tiba tiba ratih menampar pipi jimmy dengan keras.
Ratih
Diaaaaaaaam
jimmy menuruti kata kata ratih, namun beberapa waktu berjalan, ia kembali beraksi
Jimmy
bangsaat lepasin akuuu lepaaaas.aku ngga mau jadi tumbal.
Salah satu anak buah tidak tahan mendengar lolongan jimmy, ia ingin memberi pelajaran kepadanya, namun ratih terlanjur mencegah.
Ratih
Sudah, biarkan saja.
Anak buah
Tapi nyai.
Ratih
Sudah, biarkan saja.
Ratih dan anak buahnya kembali menata sesajen, kemudian menghidupkan lilin lilin yang mengelilingi jimmy.
Duaaarrrr, di sudut ruangan tiba tiba hantu hantu bermunculan, dan salah satu di antara mereka, berjalan menghampiri jimmy untuk mengendus endus tubuhnya.
Ratih
Sekarang sudah jam tujuh, berarti gerhana bulan tinggal lima jam lagi.
Mendengar hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.
Jimmy
Lepassiiin akuuu, lepaaas, aku ngga mau jadi tumbal.
CUT TO
#97.ESTABILISING SHOT.
Sebentuk bulan purnama tengah bersinar terang, ia tengah bertengger di langit dengan tenang, awan hitam yang terus berarak, sedari tadi menimbul tenggelamkan.
Sedangkan di pertigaan jl.pocong, jl.kuntilanak, jl.demit. angin berhembus dengan kencang, mengoyangkan pohon pohon di sekitarnya.
Di latar belakang, suasana rumah tusuk sate tampak menyeramkan. Sejenak kita melihat siluet tubuh madani asih yang berjalan mengendap endap.
Sampai pada suatu ketika hantu hantu berwajah menyeramkan bermunculan, mereka memasuki rumah tersebut dengan cara menembus tembok.
CUT TO
#98.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih,figuran)
Madani dan asih masih berjalan mengendap endap, pandangan mereka juga masih di tolehkan kesana kemari.
POV MADANI : suasana sekitar tampak lengang dan sepi.
Tiba tiba pintu rumah terbuka, lalu muncul beberapa anak buah ratih yang berbaju hitam. Akibat hal ini madani dan asih langsung sembunyi.
Asih
Untung kita udah mindahin yang jaga di depan.
Madani
Iya, untung aja, kalau misalnya orang orang itu ngliat bandit bandit yang udah kita sirep, bisa runyam ceritanya.
Setelah itu madani langsung mengintip.
POV MADANI : dari balik tempat persembunyian, kita melihat suasana di depan pintu tampak sepi.
Madani
Ayuk kita jalan lagi!
Madani menyeret tangan asih dan berjalan meninggalkan peraduan.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.
Sesampainya di pintu, asih langsung membukanya dengan perlahan lahan.
CUT TO
#99.ESTABILISING SHOT
Kita melihat seonggok bulan purnama bersinar terang, awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Sebuah jam dinding tua, yang auranya terlihat menyeramkan, pada detik ini menunjukkan pukul 07:30.
CUT TO
#100.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih)
Pintu terbuka dengan perlahan lahan, sedikit demi sedikit nampkalah sosok madani dan asih.
Madani
Gimana?, aman ngga?
Asih
Sepi, yuk masuk!
Madani dan asih segera memasuki rumah ini, kemudian berjalan mengendap endap menyusuri peraduan. Sambil berjalan, mata madani juga mengawasi sekeliling
POV MADANI : suasana tampak lengang dan sepi.
Bruaaaak.
Madani
Aduuuuh
Tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih segera menolongnya untuk kembali berdiri.
Asih
Ssssstttt, jangan teriak, nanti ketahuan.
Glontang, dari arah belakang tiba tiba terdengar sebuah benda terjatuh, mendadak madani dan asih panic.
Dengan perlahan lahan mereka segera membalikkan pandangan
POV MADANI DAN ASIH : seekor kucing melompat dari almari tua.
Madani dan asih langsung bernafas lega
Asih
Untung aja Cuma kucing.
Madani dan asih kembali berjalan mengendap endap.
Madani
Di mana lukisannya?.
Asih
Udah tenang aja, bentar lagi juga nyampe’
Sampai pada suatu ketika, madani dan asih tiba di depan ruang ritual dino graono, tanpa sengaja mata madani tertuju ke dalam, ia begitu besedih menyaksikan yang terjadi, air matanya pun menetes.
Asih
Ada apa madani?
Madani
Jimmy
POV ASIH DAN MADANI : sosok jimmy tengah terikat di sebuah tiang.
Asih
Udahlah, sekarang kita ke tempat lukisan dulu, ambil kertas mantra untuk ngebebasin jimmy
Asih segera menarik tangan madani meninggalakn tempat ini, namun walau begitu mata madani masih tertuju ke dalam ruang ritual dino graono.
POV MADANI : sosok jimmy perlahan lahan menghilang dari balik dinding.
CUT TO
#101.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,asih,beberapa figuran)
Jimmy tampak meronta ronta untuk melepaskan ikatan, matanya masih tertuju ke depan.
POV JIMMY : Ratih cs. Tengah duduk bersila.
INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit membaca mantra.
Dari arah luar, angin berhembus dengan kencang, mengibarkan pakaian yang di kenakan jimmy.
Hantu hantu kembali bermunculan, wajah mereka tampak menyeramkan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.
Jimmy
(antara percaya dan tidak)
Ya tuhan, hantunya banyak banget.
Nafas jimmy berhambus tak beraturan.
Jimmy
Lepasiiiiiiin akuuuuuuuuu
Ratih cs. Tidak peduli, mereka masih tetap membaca mantra.
CUT TO
#102.INT.SALAH SATU RUANGAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih,figuran)
Kita melihat sebuah lukisan yang sangat indah, namun lukisan tersebut sangat menyeramkan, sebab panoramanya menggambarkan sebuah kuburan yang di kelilingi tengkorak hidup.
Madani dan asih baru saja memasuki ruangan ini, dan langsung menghampiri benda tersebut.
Asih
Madani, ini lho lukisannya.
Madani
Aneh
Asih
Kenapa aneh?
Madani
Waktu aku ke sini, aku kok ngga ngliat?
Asih
Kok bisa?
Madani
Entahlah, emangnya baru di pajang yach?
Asih
Engga, lukisan ini udah ada sejak tahun 1913.
Madani tampak mikir mikir
Madani
Ah, udahlah ngga usah di pikirin, mendingan kita ambil kertasnya.
Asih langsung mengoyang goyang lukisan tersebut, sebuah lipatan kertas terjatuh dari baliknya, madani segera meraihnya. Kertas tersebut sudah terlihat kusam dan kuno.
Ketika madani membuka lipatannya, asih lagsung memberikan petunjuk.
Asih
Mantra nomor satu itu untuk tugu jl.pocong, untuk tugu jl.kuntilanak pake nomor dua, sedangkan jl.demit yang nomor tiga
Madani
Terus kalau yang ini untuk apa?
Asih segera memperhatikan yang di tunjuk madani.
POV ASIH DAN MADANI + INSERT FRAME : kita melihat tangan madani tengah menunjuk sebuah tulisan yang sangat rapat dan lumayan kecil.
Asih
Itu untuk ngusir hantu
Madani
Maksudnya?
Asih
Sebelum tiba di tiap tugu, kita akan di hadang oleh hantu. Hantu itu sangat buas dan liar, mereka pasti akan berusaha membunuh kita. Nah, mantra ini gunanya untuk mengusir mereka.
Madani
(membaca kertas mantra)
Putih putih sing mulio, nyingkriho 3X
Wedok wedok rupo elok, ngaliho 3X
Demit demit paling apik, minggiro 3X
Dari arah lain, tiba tiba datang beberapa anak buah ratih tanpa permisi.
Anak buah I
(penuh selidik)
Oeeee,asih, ngapain kamu di sini?
Asih dan madani terperanjat kaget.
Asih
Ngga ngapa ngapain kok
Anak buah II
(sambil menatap madani dengan penuh selidik)
Siapa dia?
Asih
Madani, temenku
Anak buah III
Apa itu di tangannya?, coba lihat.
asih
jangan, bukan apa apa kok
sang anak buah segera merampas kertas mantra, namun ratih berhasil mengagalkannya. Akibat hal, ini sang anak buah menjadi panas.
Asih
Madani cepet lari.
Madani
Tapi gimana dengan mu?
Asih
Udah, kamu ngga usah pikirin aku
Madani segera menuruti kata kata asih, sang anak buah segera mengejar madani, tapi asih berhasil mencegahnya, dan akhirnya antara asih dan figuran terjadi perkelahian.
CUT TO
#103.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani)
Pintu depan terbuka dengan keras, lalu muncul madani yang langsung berlari ke arah mobil. Setibanya di tujuan, ia langsung menghidupkan mesin, namun tudak berhasil, di hidupkan lagi, masih sama saja, di ulangi lagi, nihil.
Madani
(sambil membanting setir)
Sialan, kok bisa mati sih?
Madani kembali menghidupkannya lagi, tetap gagal.
Madani langsung keluar dari mobil, kemudian menutup pintunya keras keras, lalu berlari menuju jl.pocong. ia melangkahkan kaki dengan sangat cepat.
Ratih (os)
Tugu yang ada di jl.pocong, jaraknya 600 meter dari rumah tusuk sate.
Madani
Jauh banget. ya tuhan tolong aku.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari dengan langkah cepat.
CUT TO
#104.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ruangan ini semakin lama semakin menyeramkan, hantu hantu yang berwajah menakutkan semakin lama semakin banyak bermunculan. Di tiang yang ada di tengah tengah ruangan, jimmy masih terikat dengan kondisi yang masih meronta ronta. Sedangkan di hadapannya, ratih cs. Tampak bersemedi membaca mantra. Tak lama kemudian hantu hantu kembali bermunculan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan. Sejenak matanya tertuju pada sebuah objek.
POV JIMMY : jam dinding tua menunjukkan pukul 08:00
Jimmy
Sekarang jam delapan, berarti gerhana bulan tinggal empat jam lagi, ngga mungkin, aku ngga ingin mati, aku ngga mau mati. Tuhan tolong aku.
Jimmy semakin berontak dengan sangat hebat
CUT TO
#105.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Pada detik ini asih tengah berkelahi dengan ketiga anak buah ratih, ia tampak lincah melakukan aksinya, energinya pun sungguh luar biasa.
Beberapa waktu kemudian lawan lawannya telah berhasil ia lumpuhkan. Namun tiba tiba saja datang lima orang anak buah yang lain, akibat hal ini ratih kembali lagi melakukan aksi baku hantam.
Anak buah
Kamu memang penghianat
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek.
Mereka semua masih bertarung, sampai sampai semua perabotan yang ada di ruangan ini berserakan tak beraturan.
Asih
Terserah kalian mau ngomong apa, aku ngga peduli.
Bruuaaak, tiba tiba pipi asih terkena sebuah pukulan, darah menetes keluar, namun ia masih kuat, ia langsung menghapusnya, dan kembali bertarung dengan semangat yang berkobar kobar
CUT TO
#106.EXT.JL.POCONG (MALAM)
(madani)
Madani menghentikan langkah dengan sigap, nafasnya terdengar ngos ngosan, lipatan kertas mantra yang tampak kusam masih ia genggam dengan erat erat. Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.
POV MADANI : bulan purnama masih bersinar dengan terang.
Madani
Ya tuhan, berikan aku kekuatan.
Nafas madani masih ngos ngosan. Dan setelah itu ia kembali berlari menyusuri peraduan.
CUT TO
#107.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Asih masih terus bergulat dengan beberapa anak buah ratih, energinya masih tetap berkobar kobar, sedangkan lawan lawannya mulai terlihat loyo.
CUT TO
#108.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih, figuran)
Jimmy tengah terikat dengan kondisi yang meronta ronta.
Jimmy
Ratiiih, lepasiiin akuuuu.
Ratih diam saja, akibatnya jimmy menjadi semakin panas.
Jimmy
Ratiiihhh buangsaat, lepasiin akuuuu.
Setelah itu ratih cs. beranjak dari duduk dan berjalan mengelilingi jimmy sambil membawa kemenyan.
Tak lama kemudian demit demit bermunculan, jumlah mereka banyak sekali, dan memenuhi ruangan ini.
Jimmy
Hoeeeee, lepasiiin akuuuu buaaangsaaat
Ratih cs. Tetap tidak peduli
CUT TO
#109.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Sosok ratih tengah bergulat dengan figuran. Tak lama kemudian figuran tersebut berhasil ia lumpuhkan, namun tanpa ia duga datang lagi beberapa figuran yang lain, jumlahnya ada delapan.
Asih
Busyet, bajingannya banyak banget, aku musti keluar, biar dapat angin seger
Asih segera berlari ke halaman depan., para figuran pun segera mengejarnya.
Anak buah ratih
Asih, mau kemana kamu?, jangan pengecut.
Asih
Ngoceh aja dari tadi.
Anak buah ratih
Dasar penghianat, malam ini kamu harus mati
Asih
Coba aja
Setelah itu antara asih dan ke delapan anak buah ratih terjadi pertarungan sengit, asih tampak lincah meladeni lawan lawannya. Sampai pada suatu ketika empat orang telah berhasil ia lumpuhkan.
CUT TO
#110.EXT.JL.POCONG (MALAM)
(madani,figuran)
Madani tengah berlari dengan langkah cepat, beratus ratus jejak telah ia tinggalkan di belakang, sejenak matanya di arahkan ke langit.
POV MADANI : bulan purnama bersinar dengan terang.
Gedubrak, sesosok pocong yang tergeletak di jalanan, menjegal kaki madani hingga jatuh tersungkur. setelah itu dari berbagai
Sudut, pocong pocong bermunculan, mereka semua langsung melompat lompat menghampiri madani, akibat hal ini kontan saja waria ini gemetaran, namun ia segera teringat dengan mantra pengusir.
Madani
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Blap, satu persatu pocong pocong menghilang dari pandangan, perasaan madani tampak begitu lega.
Ia segera beranjak dari duduk dan berlari menuju tugu pocong.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani berlari dengan kencang.
Madani melepas sepatu, hal ini ia lakukan agar larinya semakin kencang.
Beberapa waktu kemudian ia sudah tiba di tempat tujuan, sejenak matanya di pergunakan untuk memandangi yang telah di maksud.
POV MADANI : tugu pocong berdiri dengan angkuh dan kokoh, di tugu tersebut, tampak sebuah gambar pocong yang berwajah menakutkan.
Madani segera membuka lipatan kertas mantra dan membacanya dengan suka cita
Madani
(suara madani ber-echo)
Tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni
dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni
tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni
dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni
rubuho, rubuho, rubuho, ambru’o, ambru’o, ambru’o
selesai membaca mantra, perasaan madani begitu berdebar debar.
Beberapa waktu berjalan, tugu tersebut mulai condong.
90 derajat, 80 derajat, 70 derajat, 50 derajat, 30 derajat.
Bluuummm, dan akhirnya terhempas ke tanah, wajah madani tampak berbinar binar ceria. Setelah itu ia langsung membalikkan badan dan berlari ke tugu berikutnya
CUT TO
#111.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih cs. Tengah bersemedi, mata mereka terpejam dengan bibir yang komat kamit melafalkan mantra.
Blap, sepertiga dari demit demit yang ada di ruangan ini menghilang, ratih cs. Sama sekali tidak menyadarinya.
Jimmy yang tengah terikat di tiang, tampak berbinar binar mendapati semua ini.
Jimmy
Ya tuhan, kenapa setannya ngilang?, apa mungkin ini pertolonganmu?.
CUT TO
#112.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Keempat anak buah ratih masih bergulat dengan asih, tanpa mereka sadari peluh sudah menetes di kening masing masing.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Asih
Mana kekuatan kalian?, masak empat cowok ngga bisa ngalahin satu cewek, dasar banci.
Mendengar hal ini keempat figuran semakin panas. Mereka kembali menyerang asih dengan begitu liar, namun asih berhasil mengimbanginya.
CUT TO
#113.ESTABILISING SHOT
Daun daun yang ada di sebuah pohon bergoyang goyang tertiup angin. Malam ini suasana tampak kusam dan menyeramkan. Bulan purnama yang bertengger di langit masih menyala dengan terang, awan hitam yang sedang berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
CUT TO
#114.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berlari kencang, dari jl.pocong ia langsung belok ke jl.kuntilanak. malam ini suasana sangat sunyi dan sepi. Tiba tiba sebuah angin berhembus dengan kencang, menerpa tubuhnya hingga bajunya berkibaran.
Semakin lama kekuatan lari madani semakin melemah, karena sudah terlalu letih, akhirnya ia hanya bisa berjalan perlahan lahan, nafasnya pun terdengar ngos ngosan.
Asih (os)
Tugu kuntilanak jaraknya 300 meter dari rumah tusuk sate.
LONG SHOT : tanpa madani sadari, lima meter di atasnya ada sesosok kuntilanak yang bertengger di pohon, mahluk tersebut tengah memandangi madani dengan penuh seksama.
POV KUNTILANAK : madani tengah berjalan dengan perlahan.
CUT TO
#115.EXT.HALAMN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kedelapan anak buah ratih semuanya sudah tergeletak di lantai. Di sisi lain, asih tengah mengatur pernafasan sembari membasuh peluh di kening.
Asih
Aku musti keluar dari sini, aku harus menyusul madani.
Asih segera berjalan meninggalkan peraduan.
Bruaak, sebuah tendangan tiba tiba mendarat di punggung asih, hinngga akhirnya ia jatuh terhempas
Figuran
Eh bangsat mau kemana kau?
Asih
Bukan urusanmu, urus saja ratumu yang gila itu
Figuran
Berani sekali kamu bilang nyai ringin gila
Asih
Dia emang gila. kenapa?, kamu ngga terima?
Mendengar hal ini sang figuran semakin panas, dan setelah itu terjadilah pertarungan sengit antara mereka berdua.
Lawan asih kali ini lumayan berat, berkali kali ia terus mendapat tekanan mematikan.
CUT TO
#116.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Jimmy sudah tidak mencak mencak lagi. Ia berdiri tenang dengan kondisi terikat di tiang. sedangkan ratih cs. Saat ini tengah bersemedi sambil membaca mantra.
Di latar belakang, demit demit tengah berdiri dengan tenang.
CUT TO
#117.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,figuran)
Madani tengah berlari dengan kencang, peluh di kening juga terus bercucuran.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa ngancurin semua tugu setan.
Madani masih berlari dengan kencang.
Duaaaaarr, tiba tiba datang kuntilanak di depan mata. Langkah madani langsung terhenti.
Tanpa di sangka dan di duga, di samping dan belakangnya, juga berdatangan mahkluk sejenis, jumlahnya ada enam, mereka semua langsung menghampiri madani. di antaranya ada yang mencekik, menjambak, membelit, dan lain lain. Akibat hal ini madani mengerang kesakitan dan susah bernafas.
Dengan terbata bata, madani mulai berusaha untuk membaca mantra.
Madani
We.. ..w w wedok w. www wedok r rrr ur rupo elok
Ng nggg..... ngl ngal ll ..... ngaliho ngaliho.
Blap, kuntilanak menghilang dengan tiba tiba, madani tampak lega dan plong.
Setelah itu ia segera berlari menuju tempat tujuan.
Di langit, bulan purnama masih bersinar dengan terang, awan hitam yang sedari tadi terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Beberapa waktu kemudian madani telah tiba di tugu kuntilanak. sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu ia mengelilingi dan memperhatikan tugu tersebur.
POV MADANI : tugu tersebut berdiri dengan kokoh, berhiaskan sesosok gambar kuntilanak berwajah menyeramkan.
Madani segera membuka lipatan kertas mantra.
Madani
Wedok wedok rambut dowo podo nyangkruk ning tugu iki
Bulan terang sing mateni wengi iki ngrusak mati
Lengsero lengsero lengsero lengsero lengsero
Setelah itu tugu kuntilanak berguncang hebat, dan tak lama kemudian jatuh terhempas.
Madani yang menyaksikan semua ini, wajahnya berbinar binar ceria. Ia segera membalikkan badan, dan berjalan menuju tugu berikutnya.
CUT TO
#118.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kita melihat asih dan figuran tengah berkelahi. Kekuatan mereka tampak seimbang. Berkali kali asih mendapat tekanan, tapi ia berhasil menahannya, malahan asih juga mampu melawannya.
CUT TO
#119.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berlari dengan kecepatan 10km/jam,
Nafasnya terdengar ngos ngosan, peluhnya pun juga semakin bercucuran.
CUT TO
#120.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Jimmy tampak diam terpaku. Di hadapnnya ratih cs. Tampak bersemadi sambil membaca mantra. Beberapa waktu kemudian setengah dari jumlah demit yang ada di ruangan ini kembali menghilang, melihat hal ini wajah jimmy tampak berbinar binar ceria.
Jimmy (vo)
Ya tuhan hilangkan setan setan itu dari sini.
Ratih cs. Beranjak dari duduknya, di tangan mereka tergenggan sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
Mendadak mata ratih terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
POV RATIH : demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya tinggal sedikit.
Ratih
Demit demit pada pergi kemana?
Para pengikutnya yang menyaksikan semua ini juga ikut ikut terperanjat
Anak buah
Nyai, demitnya kok tinggal sedikit?
Ratih
Kurang ajar, ini pasti ada yang buat ulah.
Ratih segera meletakkan kemenyan ke tempat sesajen.
Melihat hal ini, jimmy langsung menyunggingkan senyum kemenangan.
Jimmy
Ratih bangsat, aku yakin, malam ini aku pasti selamat. Dan kamu akan menemui ajal.
Mendadak emosi ratih mulai naik ke permukaan, nafasnya pun berhembus tak beraturan.
Ratih
Tutup mulutmu!, jangan harap ocehanmu itu jadi kenyataan.
Ratih segera meninggalkan tempat ini.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih berjalan menyusuri rumah tusuk sate.
Tiba tiba ia mendengar sebuah gerakan perkelahian dari arah luar.
Ratih + figuran (os)
(berteriak teriak)
Hiaaaaaat aaaaaa hiaaaaaat maaaaatiiiiiiii kauuuu
Ratih segera berjalan ke arah pintu dan membukanya. Mendadak matanya terbelalak lebar.
POV RATIH : asih dan anak buahnya tengah berkelahi.
Ratih
Stooooppp.
Asih dan figuran langsung terdiam, ratih segera menghampiri mereka berdua.
Ratih
Kenapa kalian berkelahi?
Figuran
Asih menghianati kita nyai, ia dan madani berusaha mnghancurkan tiga tugu settan.
Ratih
Benarkah itu asih?
Asih
Benar sekali
Ratih
Kenapa kamu lakukan itu?
Asih
Aku masih punya dendam sama kamu
Ratih
(emosi)
Kamu memang bangsat. Penghianat.
Asih
Kamu ngga perlu mengatakan aku seperti itu, coba lihat diri kamu sendiri, kamu itu lebih bangsat dari aku, sesosok iblis berwajah manusia.
Mendengar hal ini emosi ratih semakin mendidih.
Ratih
Buuuaaaangsaaaaat.
Brak bruk bruk. Setelah itu antara asih dan ratih terjadi pertarungan sengit, mereka melakukan aksi selama satu menit.
Karena kekuatan yang tidak seimbang, akhirnya asih tumbang, dari mulutnya, darah berwarna merah mengucur deras.
Sebelum asih menemui ajal, terlebih dulu ia mengucapkan kata kata terakhir.
Asih
(terbata bata)
Selama seta ... hun terakhir ... aku tirakat pada yang kuasa ... agar dia mel ... enyapkan kamu dari muka bumi, ... malam ini aku yakin ... tira ... katku pasti akan menjadi ke ... nyataan.
Setelah mengucapkan hal itu, asih benar benar menghembuskan nafas terakhir.
Ratih yang melihat semua ini, hanya mampu tersenyum getir.
INSERT FRAME : kita melihat dan mendengar bibir ratih mengucapkan kata “ngga mungkin”
CUT TO
#121.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,ratih)
Madani baru saja tiba di tempat ini, ia langsung berbelok ke jl.demit. Namun tiba tiba,
Ratih (os)
Banci, mau kemana kamu?
Madani segera menolehkan pandangan ke arah ratih.
POV MADANI : Sosok ratih tengah memandang madani dengan tatapan bengis.
Madani
Bukan urusanmu
Ratih
Kamu mau ke tugu demit kan?. Untuk menghancurkannya.
Madani
Sudah ku bilang ini bukan urusanmu
Ratih
Jelas semua ini urusanku, karena kamu sudah kurang ajar berusaha merusak ritual dino graono.
Madani
Capek aku ngladenin kamu
Madani segera tancap gas menuju tugu demit.
Menyikapi hal ini, ratih langsung menghampiri sekaligus menghajarnya.
Ratih
Kamu itu memang bangsat.
Brak brak brak, ratih membanting tubuh madani dengan sangat brutal. karena tidak punya kekuatan, waria ini hanya bisa pasrah saja.
Semakin lama keadaan madani semakin mengenaskan, darah bercucuran dari segala penjuru.
Sampai pada suatu ketika, sebuah tendangan keras mendarat di paha madani, kontan saja ia langsung menjerit hebat.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Ratih segera menambil kertas mantra dari tangan madani
Ratih
Kamu ngga akan bisa ngelawan aku
Dengan perlahan lahan, ratih langsung membuka lipatan kertas tersebut.
Madani
Ratih, ku mohon jangan di sobek.
Ratih
Emang aku pikirin.
Tangan nyai ringin langsung merobek robek kertas tersebut menjadi potongan kecil, lalu melemparkannya ke arah madani.
Setelah lega berbuat demikian, ia langsung berjalan menuju rumah tusuk sate. Sedangkan madani, wajahnya tampak bersedih dan tidak bersemangat.
CUT TO
#122.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih baru saja memasuki ruangan ini, matanya langsung tertuju pada suasana sekitar.
POV RATIH : jimmy tampak tenang meski dalam kondisi terikat. Para figuran kembali bersemedi. Demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya sedikit.
Ratih langsung menghampiri jimmy.
Ratih
Sekarang udah jam sembilan, tiga jam lagi gerhana bulan akan terjadi, kamu siap kan untuk jadi tumbal?.
Jimmy
Tutup mulut busukmu, aku ngga mau lagi dengar suaramu ... ... malam ini aku pasti selamat
Ratih
Ngga mungkin. jangan harap kamu bisa keluar dari tempat ini hidup hidup, karena di luar sana, orang orang yang berniat merusak ritual ini, telah aku bereskan.
Jimmy
Kamu jangan terlalu yakin perempuan liar. Bila pertolongan tuhan datang, apa yang ngga mungkin bisa jadi mungkin. Dan malam ini aku sangat percaya, tuhan akan berpihak kepadaku.
Mendengar hal ini ratih semakin panas.
Ratih
Diaaaaaaaaam
Jimmy
Kenapa?, kamu takut?
Ratih
Tutup mulutmu
Pyaaaarrrr, satu buah tamparan mendarat di pipi jimmy, sejenak ia merasakan kesakitan.
CUT TO
#123.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah tersungkur dengan keadaan mengenaskan. Ia mencoba berdiri, namun tidak bisa, mencoba berdiri lagi, masih sama saja, sekali lagi, nihil.
Seketika itu wajahnya terlihat panic & ketakutan.
Madani
Ya tuhan, kenapa ini?. kenapa aku tidak bisa berdiri?
Madani kembali mencoba berdiri, tetap tidak bisa.
Ia putus asa dan akhirnya menangis.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan, aku ngga mau kehilangan jimmy.
Mendadak ia teringat masa indah bersama sang kekasih.
DISSOLVE TO
#124.EXT.JALANAN (SIANG)
(madani,jimmy)
Jimmy dan madani tengah berboncengan di sebuah sepeda motor. mereka menyusuri jalanan ini dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Tangan madani tampak mesra mendekap erat perut sang kekasih.
Madani
Say, ngebutnya kencengin dong.
Jimmy
Oke
Jimmy melajukan sepeda motor dengan semakin kencang, tangan madani pun juga semakin erat memeluk perutnya.
DISSOLVE TO
#125.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Madani masih menangis.
Ia kembali mencoba berdiri, namun tetap tidak bisa.
Di tengah tengah kesialan tersebut, ia mempunyai sebuah ide. waria ini tanpa pikir panjang langsung mengesot menuju ke tugu demit.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah mengesot.
Asih (os)
Jarak tugu demit dengan rumah tusuk sate sekitar 666 meter.
Madani masih terus mengesot, air mata yang ada di pipi ia hapus cepat cepat.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa sampai di tugu demit.
CUT TO
#126.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kita melihat sosok asih tengah tergeletak dengan keadaan tidak bernyawa. Tiba tiba dua orang manusia datang menghampirinya.
Figuran [1]
Mayatnya asih kita apain enaknya?
Figuran [2]
Buang ke tong sampah aja
Figuran [1]
Ide bagus itu
Dua manusia tersebut segera menggotong tubuh asih dengan suka cita.
CUT TO
#127.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Madani tengah mengesot dengan kondisi yang mengenaskan. Tiba tiba angin berhembus dengan kencang, menampar tubuhnya dengan lembut.
Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.
POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.
Akibat hal ini, madani langsung mengesot dengan cepat.
Beberapa meter kemudian demit demit bermunculan dan menghampiri madani. Mereka semua langsung berusaha membunuhnya. Akibat hal ini madani mengalami kepanikan dan ketakutan. yang lebih mengenaskan, madani lupa mantra pengusir demit.
Di tengah tengah rasa kesakitan akibat aksi demit, madani tampak mikir mikir.
Semakin lama usaha demit untuk membunuh madani mulai menuai hasil. perlahan lahan badan madani lemah lunglai, matanya pun sudah tak kuat lagi untuk terbuka lebar, hingga pada akhirnya tubuhnya tergeletak di tanah, namun ia masih hidup.
Madani
Ya tuhan tolong aku.
Mata madani yang sudah terpejam, mendadak terbuka lebar. Ia telah ingat mantra pengusir demit.
Madani
Demit demit paling apik.
Minggiro minggiro minggiro
Demit demit paling apik
Minggiro minggiro minggiro
Blap, satu persatu demit demit itu menghilang dari pandangan.
Kekuatan madani pun kembali pulih. Setelah itu ia langsung mengesot menuju tugu demit.
Sejenak matanya kembali di arahkan ke langit.
POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.
Madani semakin mengesot dengan cepat.
CUT TO
#128.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih figuran)
Dalam kondisi terikat pada tiang, jimmy masih tampak tenang menyikapi semuanya.
Di hadapannya, ratih cs. Langsung beranjak dari semedi dan mengelilingi jimmy.
di tangan mereka terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
Ratih
Saat ini posisi bulan ada di penumbra, sebentar lagi gerhana akan terjadi.
Mendengar hal ini jimmy menjadi ketakutan, ketenangan jiwanya pun tiba tiba menghilang. Setelah itu ia kembali meronta hebat untuk melepaskan ikatan.
Jimmy
Lepaaaaassiiiiiinnnn akuuuuuu.
Melihat hal ini, ratih tersenyum penuh kemenangan.
Setelah itu bersama anak buahnya, ia meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#129.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah mengesot. Jalanan yang saat ini di laluinya terletak di tengah tengah persawahan.
Sambil mengesot, mata madani tertuju lurus ke depan.
POV MADANI : tugu demit mulai terlihat.
Akibat hal ini madani semakin mengesot dengan lebih cepat.
Sejenak matanya ia tolehkan ke langit.
POV MADANI : bulan remang remang, masih di posisi penumbra. Awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Tak lama kemudian madani sudah tiba di tugu demit, namun ia kebingungan, sebab kertas mantranya tidak ada.
Namun madani langsung menghampiri tugu tersebut, mendorong dorongnya dengan kekuatan yang ada, namun tugu demit tak kunjung runtuh.
Ia segera mengedarkan pandangan kesana kemari, dan menemukan sebuah batang kayu, tanpa pikir panjang, benda tersebut berkali kali ia benturkan ke tugu demit. tetap tidak runtuh.
Tanpa terasa peluh menetes di kening, nafasnya pun ngos ngosan.
Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek
POV MADANI : sebuah cangkul tergeletak di tanah.
Setelah itu madani menolehkan pandangan kesana kemari.
POV MADANI : suasana persawahan tampak lengang dan sepi
Madani
Itu pasti cangkul pak tani
Wajah madani berbinar binar ceria, ia segera mengesot untuk mengambil cangkul tersebut. lalu kembali ke tugu demit dan menggali tanah yang menjadi tumpuan tancapan tugu demit.
Beberapa waktu kemudian kedalaman tanah sudah mulai terlihat, namun tugu tidak kunjung runtuh. Ia kembali menggali menggali dan terus menggali. Ia tidak peduli dengan peluh yang menetes.
Sampai pada suatu ketika suasana gelap gulita. Madani langsung berhanti menggali dan mengarahkan pandangan ke langit. Mendadak matanya terbelalak lebar. Ia begitu panic.
POV MADANI : Bulan yang pada posisi penumbra, bergeser menjadi gerhana bulan total.
Setelah itu madani menolehkan pandangan ke arah tugu
POV MADANI : tugu demit masih berdiri dengan kokoh.
Madani langsung menjatuhkan cangkul ke tanah. ia tidak percaya dengan semua ini. Gerhana bulan telah terjadi.
Madani
(antara percaya dan tidak)
Ngga mungkin ... ngga mungkin ... ngga mungkin.
Air matanya tiba tiba menetes.
Madani
Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CUT TO
#130.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,figuran)
CATATAN : scene di nomor ini sama persis dengan scene nomor (1) satu
CUT TO
#131.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah menangis, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.
Madani
Tuhan, aku tahu hubunganku dengan jimmy sangat engkau benci, tapi ku mohon tuhan, jangan dengan cara ini engkau pisahkan kita. Ku mohon tuhan!.
Madani kembali menumpahkan air mata, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.
Tiba tiba tugu demit condong. 80 derajat, 70 derajat,
65 derajat, 50 derajat. Melihat hal ini madani tampak berbinar binar ceria.
Ketika sudah condong 45 derajat, madani segera menghampiri dan meruntuhkannya.
Madani
Terima kasih tuhan
CUT TO
#132.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih memasuki ruangan ini dengan wajah penuh kemenangan. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
POV RATIH : demit demit yang mengelilingi jimmy menghilang secara tiba tiba. Sedangkan jimmy sendiri, ia tengah tak sadarkan diri. bajunya tampak sobek sobek dan compang camping, darah segar pun juga mengucur dari kulit putihnya.
Melihat hal ini ratih langsung ketakutan.
Ratih
Demiiiiiiit jangan pergiiiiiiii kembaliiiiiiiiii demiiiiiiiiit
Kembaliiiiiiiiiiiiiii
Ratih terus berteriak teriak seperti orang gila.
Perlahan lahan fisiknya mengalami perubahan, dari seorang gadis muda menjadi tua renta.
Tak lama kemudian ia langsung tersungkur ke lantai dengan kondisi mengenaskan, seluruh tubuhnya tiba tiba saja menjadi tulang belulang dan hilang tak berbekas.
Jimmy yang terikat di tiang, masih pingsan dan compang camping.
CUT TO
#133.EXT.SEBUAH TAMAN (PAGI)
(jimmy dan madani)
Jimmy tengah mendorong kursi roda yang di duduki madani.
Saat ini madani tidak bisa berjalan karena ulah ratih.
Beberapa waktu kemudian jimmy menuntun madani untuk duduk di kursi taman, jimmy pun tanpa pikir panjang langsung duduk di sampingnya. Mereka berdua duduk secara berhadapan
Jimmy
Madani, kamu adalah orang yang bener bener hebat, kamu berani taruhin nyawa untuk menolongku. Aku memang ngga salah memilih kamu menjadi separuh nafasku.
Madani
Aku melakukan itu karena aku cinta kamu, aku ngga ingin pisah dengan kamu. Kamu janji yach jangan tinggalin aku?.
Jimmy
Iya, aku janji
Duuaaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar, hujan pun turun dengan tidak deras.
Madani
Jimmy sayang, hujan, kita berteduh yuk!.
Jimmy
Ngga usah dan. orang tuaku pernah bilang, hujan itu anugrah, kita biar aja basah basah kehujanan, mungkin dengan cara ini tuhan akan memberikan anugrah kepada kita.
Mendengar kata kata jimmy, madani hanya tersenyum manis.
Madani
Kamu ini bisa aja
Semakin lama hujan semakin turun dengan deras, di bawah guyuran air, madani dan jimmy saling bertatapan.
POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta
POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta.
Perlahan lahan bibir mereka saling mendekat. 5cm,4cm,3cm,2cm.
Dan akhirnya berciuman, mereka sangat menikmati peristiwa ini.
Beberapa detik kemidian mereka menyudahi ciuman, lalu saling berpelukan. Wajah mereka berdua tampak bahagia dan penuh kelegaan.
ZOOM OUT : kamera berjalan meninggalkan subjek.
FADE OUT
THE END []
#1.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,figuran : para demit)
Kita melihat sosok jimmy tengah di ikat pada sebuah tiang berwarna hitam legam, ia di kelilingi oleh para demit yang berwajah menyeramkan, akibat hal ini jimmy begitu panik dan ketakutan.
POV JIMMY : para demit bertebaran di sekelilingnya dan kemudian menggerayangi tubuhnya.
Jimmy
(ketakutan + teriak)
Pergiiiiiiiii pergiiiiii pergiiii
Mendengar teriakan jimmy,
para demit semakin buas, dan sedikit demi sedikit kuku kuku tajam mereka mulai menyayat kulit putih jimmy.
Jimmy
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaa toloooooong aaaaaaaaaaaa
CUT TO
#2.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaak
Madani bangun dari tidurnya dng tubuh bersimbah keringat, ia begitu panic dan ketakutan. Madani sadar kalau ia baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya otomatis terjaga dari tidur, mendadak raut wajanhnya ikut ikut panic.
Jimmy
Ada apa say?
Sejenak madani memperhatikan sang kekasih
POV MADANI : kita melihat raut wajah jimmy tampak panic, kondisinya masih sehat wal afiat.
Waria ini langsung menghembuskan nafas dng lega.
Madani
Aku mimpi buruk
Jimmy
Tentang apa?
Madani
Tentang kamu
FLASHBACK TO SCENE #1. particle scene
Kuku kuku tajam para demit mulai menyayat kulit putih jimmy
BACK TO NORMAL SCENE
Jimmy
Mimpi itu bunga tidur, ngga usah di pikirin, tidur lagi yuk!, ngantuk nih
Madani
Tapi perasaanku ngga enak
Jimmy
Udahlah, lupain aja
Madani & jimmy kembali merebahkan diri, tangan madani memeluk tubuh jimmy dengan mesra, ia masih memikirkan mimpi tersebut.
Di suasana ini kita juga mendengar dendangan jangkrik yang terus menggema.
Tak lama kemudian jimmy sudah terlelap, sedangkan madani, matanya masih sulit untuk di pejamkan. Sejenak ia memperhatikan sang kekasih.
POV MADANI:jimmy tampak terlelap dengan wajah penuh ketenangan.
Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta, pelukan yang ada di perut juga semakin ia eratkan, setelah itu madani langsung memejamkan mata dengan perlahan, namun baru beberapa detik berjalan, mata itu terbuka lagi, pikiran madani begitu gelisah.
CUT TO
#3.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)
(madani)
Kita melihat suasana kamar madani yang tampak indah dan tertata rapi, pada saat ini madani tengah menari jaipong dengan lemah gemulai.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Madani(VO)
Dhani gaulam ahmad, begitulah namaku. Namun berhubung aku seoarang waria, nama itu ku ganti dengan madani ailiya gaulam.
Untuk mengisi hari hariku yang indah, aku menjadi penari dari satu event ke event lain, aku menjalaninya dengan penuh bahagia.
Sebagai seorang penari, aku adalah seniman bertaraf mahal, sekali main 75 juta harus masuk kantong, dan itu ngga bisa di tawar tawar.
Dalam satu bulan aku bias meraih job sampai 25 kali. Untuk mengatur jadwal aku memepunyai seorang manajer bernama jimmy tanaya rejon.
Sejenak Mata madani tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : kita melihat foto jimmy & madani tengah berpelukan tergantung di dinding.
Madani(VO)
Dia adalah pria rupawan yang berwajah blasteran kanada korea. Jimmy merupakan lelaki gay.
selain sebagai manajer, jimmy juga merangkap sebagai belahan jiwaku. Orangnya baik pengertian jujur dan ganteng. Kita berdua sudah menikah dan tinggal dalam satu rumah.
Madani mengakhiri tari jaipongnya dengan manis.
CUT TO
#4.INT.SEBUAH SWALAYAN (SIANG)
(madani,figuran : wartawan + pengunjung)
Suasana swalayan tampak ramai, di sana sini banyak sekali orang orang yang berlalu lalang. Pada salah satu escalator kita melihat sosok madani tengah membawa barang barang belanjaan.
setelah turun dari tangga berjalan, madani langsung di kerubuti oleh beberapa wartawan. Berbagai microfhone dari label label infotainment tampak merubung di sekelilingnya.
Wartawan
Madani, apa benar kamu punya hubungan dengan jimmy tanaya rejon?
Madani
Iya, malahan kita sudah menikah
Waratawan
Tolong dong ceritakan proses jadiannya?
Madani
Waktu itu aku di undang ke pesta ultah temen, terus di tempat acara aku di kenalin ke jimmy.
CUT TO
#5.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (PETANG)
(jimmy)
Kita melihat foto madani dan jimmy yang tergantung di dinding, di dalam foto tersebut madani dan jimmy tampak berangkulan dengan mesra.
Sementara itu di atas kasur nampak sosok jimmy tengah ngemil sambil nonton tv, di dalam layer kaca ia mendapati belahan jiwanya (madani) sedang di wawancarai oleh beberapa wartawan. Melihat tayangan tersebut tanpa terasa bibirnya tersenyum manis
Jimmy
(menggumam)
Aku benar benar heran, kenapa bisa jatuh cinta dengan madani.
CUT TO
#6.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SIANG)
(madani,jimmy)
Pada saat ini madani tengah latihan menari, irama lagu yang menyertainya terdengar ngebeat. Beberapa menit kemudian pintu kamar terbuka, lalu muncul sosok jimmy dengan wajah tampannya.
Jimmy
Madani sayang
Madani segera menghentikan tariannya, lalu mematikan vcd player dengan menekan tombol power pada remote control.
Madani
Dari mana aja kamu?
Jimmy
(sambil mengangsurkan oleh oleh ke arah madani)
Jalan jalan, oh ya aku tadi beliin kamu ini
Madani
Taruh aja situ,tanks yach
Jimmy
Its oke
Setelah itu mereka langsung menjatuhkan pantat pada sofa, madani dan jimmy duduk secara berhadapan. tangan madani tampak mesra melingkar di leher sang kekasih.
Madani
Nanti malam jadwalku di mana
Jimmy mengeluarkan handphone dari dalam saku, setelah itu menekan keypadnya dengan serius.
Semua jadwal madani sudah tertera di benda tersebut.
Jimmy
Di acaranya PT.minang ceria
madani
Jam berapa?
Jimmy
Sepuluh
Jimmy kembali memasukkan hp ke dalam saku, di susul dengan madani yang melepas rangkulannya dari leher jimmy.
Tiba tiba suasana terasa gerah, tanpa pikIr panjang madani langsung mengipas ipaskan tangan ke leher.
Madani
Hari ini panas banget yach?
Jimmy
Iya, renang yuk biar dinginan dikit
Madani
Ayuk
INTERCUT TO
#7.EXT.KOLAM RENANG (SIANG)
(madani & jimmy)
Madani dan jimmy baru saja tiba di kolam renang. jimmy segera melepas semua baju hingga tinggal celana dalam saja yang melekat.
Jimmy
Bajumu di lepas dong say
Madani
Iya iya
Madani juga menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah semuanya siap, mereka berdua langsung nyebur ke kolam.
START MONTAGE SHOT
· madani dan jimmy balapan renang
· madani dan jimmy berkejaran mengelilingi kolam renang
· madani dan jimmy duduk di tepi kolam sambil saling mengili kitik
· madani dan jimmy kembali balapan renang
AND OF MONTAGE SHOT
Jimmy dan madani mengakhiri renang dengan mojok di sudut kolam renang. pada saat ini posisi mereka sedang saling berhadapan. Tangan madani melingkar mesra di leher jimmy.
Madani
Jimmy, kenapa sih kamu kok tampan?
Jimmy
Memangnya aku tampan?
Madani
Iya, aku tuh cinta mati sama kamu
Jimmy
Aku juga dan, I love you
madani dan jimmy sudah tenggalam dalam cinta. Mata mereka saling bertatapan.
POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta
POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta
Semakin lama wajah mereka semakin mendekat 5cm 4cm 3cm 2cm 1cm dan akhirnya berciuman. Satu sama lain saling melumat dengan penuh nikmat.
CUT TO
#8.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,jimmy)
Jimmy
Gimana say udah siap belum?
Madani
Tinggal dikit
Di depan cermin, waria ini tampak mengoleskan lipstick ke bibir
Jimmy
Cepetan dong say, nanti telat lho
Madani
Iya iya
Madani langsung beranjak dari duduknya dan memamerkan penampilam pada sang kekasih.
Madani
Jimmy, gimana penampilanku?
Sejenak jimmy memperhatikan madani
POV JIMMY : kita melihat madani memutar mutarkan tubuhnya.
Jimmy
Jelek sekali
Mendadak kening madani berkerut, ekpresi wajahnya pun mengalami perubahan.
Madani
(sedikit marah)
Kok jelek sich?, mata kamu buta yach?
Mendengar kata kata madani, jimmy hanya menyunggingkan senyum tipis, dan setelah itu langsung mengecup pipi sang kekasih dengan genit.
Jimmy
Aku Cuma becanda, gitu aja marah
Madani
Habisnya kamu bikin kesel sih. Udah yuk berangkat
INSERT FRAME : Tangan jimmy yang putih bersih langsung di seret oleh tangan madani.
Mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#9.EXT.GARASI MOBIL (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani & jimmy baru saja tiba di tempat ini, mereka berdua segera memasuki mobil dan tancap gas meninggalkan rumah.
CUT TO
#10.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(madani, jimmy)
Malam ini suasana jalan raya tampak ramai, berbagai macam kendaraan tengah berlalu lalang dengan teratur. Suasana gemerlap pun juga tak mau ketinggalan, di sana sini benda benda yang menjadi sumber cahaya tampak terang benderang. Di antaranya ada neon box, billboard, lampu lampu kota, dan lain sebagainya.
Di antara kendaraan yang berlalu lalang, kita melihat sebuah mobil yang di tumpangi madani dan jimmy melaju dengan cukup kencang. Sedangkan di dalam mobil, Pada saat ini jimmy tengah duduk di belakang setir, madani di sampingnya.
Dari suasana yang terjadi kita juga mendengar sebuah lagu yang bersumber dari tape mobil.
Madani
Malam ini indah banget
Jimmy
Kok bisa?
Madani
Ngga tahu, pokoknya indah aja
Jimmy
(mengalihkan topic pembicaraan)
Kamu tau ngga malam ini kita dapat bayaran berapa?
Madani
(sambil menggelengkan kepala)
Enggak, emang berapa?
Jimmy
Seratus juta
Madani
(kaget)
What?
Jimmy
Yes, minang ceria bayar kita seratus juta
Madani
Gila, berani banget mereka. Emangnya kamu ngga kasih tahu tarifnya aku?
Jimmy
Udah, tapi minang tetep mau bayar segitu.
Jimmy segera melihat Seiko yang ada di pergelangan tangannya
POV JIMMY : pukul 21.00
Mendadak wajahnya menjadi panic
Jimmy
Waduh say, celaka
Madani
Ada apa?
jimy
udah jam sembilan, bentar lagi acara mulai, mana jaraknya masih jauh lagi.
Madani
Terus gimana dong?
Jimmy
Lewat jalan tembusan
Madani
Emang ada?
Jimmy
Ada
Madani
Terserah kamu deh.
Mobil semakin melaju dengan kencang.
CUT TO
#11.EXT.JALAN KUNTILANAK (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan perempuan)
Kita melihat plat nama jalan kuntilanak begitu horor, benda tersebut berwarna hitam legam.
ZOOM OUT : kamera menjauhi plat nama, lalu men-shoot badan jalan.
Beberapa detik kemudian mobil madani melintas dengan cukup kencang.
Suasana malam ini tampak sepi, tidak ada satu kendaraan pun yang berlalu lalang, kecuali mobil jimmy.
Di jl.kuntilanak, kegelapan tengah menyergap, sebab di berbagai sudut tidak ada satu pun lampu TL.
Madani
Jalannya kok sepi banget sih?, mana gelap lagi
Jimmy
Iya, emangnya ada pemadaman?
Madani
Ngga tahu. Eh ini jalan apa sich?
jimmy menggelengkan kepala
madani
(mengalihkan topic pembicaraan)
Jimmy, tempatnya masih jauh ngga?
Jimmy
Lima menit paling juga udah juga sampe
Madani segera menghidupkan tape mobil, dan dalam seketika itu juga terdengar sebuah lagu berirama ngebeat. Namun baru beberapa detik berjalan, tape mobil itu kembali di matikan
Jimmy
Kok di mati’in?
Madani
Lagunya ngga enak.
Ciiiiiittt. Tiba tiba mobil di rem mendadak,akibat hal ini kontan saja madani dan jimmy terjengkang ke depan.
Madani
(marah)
Kok di rem mendadak sich?
Jimmy
(sambil menunjuk ke depan)
Ada orang nyebrang
POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat sesosok perempuan berambut panjang dan berbaju putih, permpuan tersebut kemudian menolehkan pandangan ke arah madani dan jimmy.
Menyikapi hal ini madani langsung membuka jendela dan mengeluarkan kepala.
Madani
Mbak, permisi mau lewat.
Duaaaar. Tiba tiba perempuan itu menghilang. Madani langsung memasukkan kepala dan mengunci jendela rapa rapat. Akibat kejadian ini ia dan jimmy saling berpandangan, nafas mereka berhembus tak beraturan.
Madani
Itu tadi apaan?
Jimmy
Ssss ss st setaaan
Dengan terburu buru jimmy langsung menstarter mobil, lalu tancap gas meninggalkan tempat ini.
Tanpa mereka sadari, setan perempuan tersebut pada saat ini tengah bertengger di atap mobil.
CUT TO
#12.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan)
Kita melihat Mobil madani melintas di tempat ini, namun tiba tiba saja mengalami kemogokan, akibat hal tersebut kontan saja wajah mereka menjadi panic
Madani
Kenapa say?
Jimmy
Mogok
Madani
Kok bisa?
Jimmy
Tauk nich. Aneh banget, padahal kemarin baru di servis lho
Madani
Coba hidupin lagi
Jimmy segera menstarter mobil, namun tetap mati, di starter lagi, masih tetap sama, di ulangi lagi, tetap tidak hidup.
Madani
Gimana dong?
Jimmy menggelangkan kepala
Madani
Minang ceria bisa nuntut nich
Jimmy
Balikin aja duitnya
Madani
Bener juga kamu.
Madani dan jimmy segera keluar dari mobil, lalu beranjak duduk di atas bagasi.
Pada saat ini suasana malam tampak lengang dan sepi, satu tanda kehidupan sama sekali tak terlihat, namun di sudut pertigaan masih untung ada lampu TL, jadi suasana di sekitar tidak gelap gelap amat.
madani
Kita panggil bengkel yah
Jimmy
Terserah
madani
Kalu gitu minjem hp mu dong, pulsaku habis nih
Jimmy
Pulsaku juga habis
Madani
Terus gimana dong?
Jimmy
Terpaksa, kita nginep di sini.
Jimmy segera mengedarkan pandangan ke lingkungan sekitar
POV JIMMY : suasana tampak lengang dan sepi
Jimmy(VO)
Suasana seperti ini kayaknya asik banget buat kasmaran.
Setelah memikirkan hal tersebut, jimmy langsung memeluk tubuh madani erat erat.
Jimmy
Say, kamu inget ngga ciuman kita di kolam renang?
Madani
Ingetlah, emang kenapa sih nanya nanya kayak gitu?
Tanpa pikir panjang jimmy langsung menyerobot dan melumat bibir madani, akibat hal tersebut kontan saja ia terperangah, madani tidak pernah menyangka jika kekasihnya bisa seagresif ini. Karena tidak mau menyia nyiakan waktu, madani langsung membalas ciuman tersebut, ia melumat bibir merah dan tipis jimmy dengan penuh nikmat.
Hihihihihi hihihihi. Tiba tiba terdengar tertawanya seorang perempuan, nada suaranya yang mengerikan terdengar jauh, akibat hal ini bibir madani dan jimmy langsung berpisah, wajah mereka terlihat ketakutan.
Jimmy
Itu tadi suara apa say?
Madani
Kuntilanak
Jimmy
Kok kamu tahu?
Madani
Tanda tandanya emang kayak gitu. menurut novel yang pernah ku baca, kalau ketawanya deket, berarti ia jauh dari kita, tapi kalau ketawanya jauh... ... ... ... ...
Madani dan jimmy semakin gemetaran.
Duaaar, tiba tiba setan perempuan itu muncul di hadapan, madani dan jimmy sangat sock berat.
Jimmy dan madani
Setaaaaaaaaaaaaaaaan
Kedua pasangan homo ini segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak tersebut datang menghadang.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaan
Blap, tiba tiba kuntilanak menghilang, madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.
Madani
(sambil ngos ngosan)
Setan tadi kamana say?
Jimmy
(sambil ngos ngosan)
Ngga tahu
Jimmy dan madani segera mengedarkan pandangan kesana kemari
POV JIMMY & MADANI : suasana sekitar tampak sepi
Nafas mereka berdua masih ngos ngosan,dan Tanpa pikir panjang kedua pasangan homo ini langsung menormalkannya.
Jimmy
Masuk mobil yuk!
Madani
Engga ah, takut
Jimmy
Kalu gitu kita numpang di rumah orang aja
Madani
Rumah siapa?
Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari
Jimmy
(sambil menunjuk)
Itu, kayaknya yang punya rumah belum tidur
Madani segera mengarahkan pandangan ke objek
POV MADANI : rumah yang di tunjuk jimmy
Madani
Kamu kok yakin amat kalau yang punya rumah belum tidur?
Jimmy
Lampu ruang tamu belum mati
Madani
Iya deh, dari pada tidur di mobil ketemu setan, hiiii
CUT TO
#13.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,ratih)
Rumah yang di kunjungi madani terletak di ujung jl.demit, jl.pocong, dan jl.kuntilanak (di tengah tengah pertigaan). Rumah tersebut oleh orang orang biasa di sebut dng rumah tusuk sate.
Di depan pintu rumah kita melihat dua sosok madani dan jimmy tengah mengetok ngetok pintu
Jimmy
Tok tok tok, permisi
INSERT FRAME : tangan madani dan jimmy mengetok pintu
Madani
Tok tok tok, permisi
Jimmy dan madani
Tok tok tok, permisi, permisi, permisi
Krieeek, pintu terbuka, lalu muncul seorang perempuan yang terlihat masih muda, sebut saja namanya ratih. Tatapan mata perempuan itu tampak misterius, akibat hal ini kontan saja jimmy dan madani was was.
Namun baru beberapa detik berjalan, suasana kembali mencair, sebab ratih mennyunggingkan senyum dengan manis.
Ratih
Ada yang bisa di Bantu?
Jimmy
Kita berdua ingin numpang nginap
Madani
Semalam saja
Ratih
(ramah)
Silahkan masuk dulu, nginap bermalam malam juga ngga apa apa kok
CUT TO
#14.INT.RUANG TAMU RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,ratih)
Kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah duduk di sebuah kursi yang terbuat dari anyaman rotan, kursi tersebut tampak kusam dan kuno
Ratih
Mobilnya kok bisa mogok?
Madani
ngga tau,padahal kemarin baru diservis lho
jimmy mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana rumah ini terlihat sangat tua dan menyeramkan
Jimmy
(mengalihkan arah pembicaraan)
Rumah ini kelihatannya sudah tua
Ratih
Iya, tahun ini usianya sudah 300 tahun
Madani
Waw, lama banget, tapi masih kokoh yah?
Mendengar pujian madani, ratih hanya tersenyum tipis
Ratih
(Mengalihkan arah pembicaraan)
Sebenarnya kalian berdua akan pergi kemana?
Jimmy
Ke eventnya sebuah PH
Ratih
Ooo. ya sudah, kalian istirahat dulu, udah pada ngantuk kan?
Madani
Embak ini tau aja deh
Jimmy
Kalau boleh tahu kamar kita di mana yah?
Ratih
Itu. Kamar yang eh... .. ngomong ngomong kita belum kenalan nich, aku ratih kalian?
Jimmy
Jimmy
Madani
Madani
Ratih
Kamar jimmy yang pintunya warna merah, kamar madani di sampingnya
Madani
Engga ah, aku ngga mau tidur sendirian, aku mau sekamar sama jimmy.
Ratih
(sambil mengerutkan kening)
Kenapa?
Madani
Takut
Ratih
Di sini ngga ada apa apa kok
Jimmy
Udah, maklumin aja, madani emang begitu, ngga biasa kalau ngga tidur denganku
Ratih
Dari dulu kalian tidur bersama?
Madani
Iya
Ratih
Sepasang kekasih?
Madani
Iya, memang kenapa?, aneh?
Ratih
Oh enggak
CUT TO
#15.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (MALAM)
Kita melihat suasana tempat ini tampak sepi, angin yang berhembus cukup kencang menerbangkan daun daun kering yang bergeletekan.
Beberapa detik kemudian muncul beberapa demit yang berwajah menyeramkan.
di latar belakang kita melihat seonggok rumah tusuk sate yang sudah gelap gulita.
Demit demit berwajah menyeramkan tersebut kemudian memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.
CUT TO
#16.INT. KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy beranjak ke kasur seraya meletakkan kepala di atas bantal.
Di suasana ini kita mendengar suara jangkrik yang terus menggema.
Madani
Aku ngantuk banget
Jimmy
Tidur dong
Jimmy segera mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : kita melihat kondisi kamar ini tampak tak terawat, warna tembok sudah mulai kusam, aura aura menyeramkan pun semakin lama semakin terasa.
Di atas ranjang, tangan madani tampak memeluk jimmy erat erat, waria cantik ini sudah terlelap dalam mimpi.
Sejenak mata jimmy memperhatikan sang kekasih.
POV JIMMY : kita melihat madani terlelap dengan tenang.
Setelah itu cowok blasteran kanada korea ini mengecup mesra pipi sang kekasih, dan kemudian memejamkan mata menuju ke alam mimpi.
DISSOLVE TO
Beberapa jam kemudian.
Perlahan lahan madani mulai membuka matanya
POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, setelah itu tampak sesosok wajah demit yang menyeramkan.
Akibat kejadian ini madani sangat kaget.
Madani
(teriak + panic)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Blap, tiba tiba demit lenyap dari hadapan. Setelah itu jimmy terjaga dari tidurnya dengan wajah panic
Jimmy
Ada apa say?
Madani
Setan
Jimmy
(ketakutan)
Yang bener?
Madani
Iya
jimmy
Sekarang mana setannya?
Madani
Hilang
Jimmy
Ya udah, kita tidur lagi yuk!
Mereka berdua kembali merebahkan diri dengan perlahan. Namun baru beberapa detik berjalan, tiba tiba kaki madani menggeliat dengan tidak tenang.
Madani
Jimmy, kebelet pipis, anterin yuk!
Jimmy
Ngga, ngantuk nih
Madani
(sambil mengguncang guncang tubuh jimmy)
Sayang, pleeaaase, anterin.
Jimmy
Ke toilet sendiri lah
Akibat hal ini madani tampak sebel dan kecewa. Karena saking kebelet, akhirnya ia langsung beranjak dari tidur dan menuju toilet
INTERCUT TO
#17.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah buang air kecil sambil berdiri. Dari arah luar tiba tiba angin berhembus dengan cukup kencang. Mendadak bulu kuduk madani merinding. Suasana di sekitar tampak lengang dan sepi.
Madani selesai pipis, lalu menyiram lantai dengan air dari gayung. Dari arah luar angin kembali berhembus, rasa merinding madani pun semakin lama semakin menjadi jadi.
Duaaaar, tiba tiba madani kejatuhan kepala buntung.
Madani
(ketakutan)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI : kita melihat kepala buntung tergeletak di atas lantai.
Madani segera berlari meninggalkan tempat ini, namun baru beberpa langkah kaki terayun, tiba tiba muncul sesosok demit yang datang menghadang.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
INTERCUT TO
#18.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,figuran : demit)
Kita melihat madani tengah berjalan mengendap endap, ia begitu ketakutan dan panic, nafasnya pun berhembus tak beraturan.
Tanpa di sangka dan diduga tiba tiba saja ia merasakn ada sesuatu yang mengikuti di belakangnya, dengan secepat kilat madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
POV MADANI : ruangan ini tampak lengang dan sepi.
Madani kembali berjalan dengan perlahan lahan, aura wajahnya pun masih terlihat ketakutan.
Baru beberapa langkah kaki berjalan, ia kembali merasakan seolah olah ada yang mengikutinya. Waria ini segera menolehkan kepala, namun tetap tidak ada apa apa.
GLOONTEEENG, tiba tiba terdengar sebuah benda jatuh, madani kontan saja menjadi kaget.
Madani
(sambil bernafas tak beraturan)
Siapa itu
Tidak ada jawaban, suasana masih tetap lengang dan sepi. Madani segera membalikkan badan.
Duaaaar, tiba tiba saja di hadapannya ada sesuatu yang sangat menyeramkan.
POV MADANI : kita melihat sesosok demit.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaa
Waria ini segera berlari meninggalkan peraduan.
Tak terasa berpuluh puluh langkah tlah terlewati.
INTERCUT TO
#19.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(madani,figuran : demit)
Sampai pada suatu ketika madani tiba di ruangan ini. Sejenak matanya di pergunakan untuk mengamati suasana sekitar
POV MADANI : ruangan ini tampak polos, tidak ada satu perabotan pun yang terlihat, kondisinya tampak tua dan kusam, auranya mengesankan suasana seram dan horror. Di tengah tengah ruangan, kita melihat sebuah tiang berwarna hitam legam.
Mendaadak kening madani berkerut,ia tampak berfikir dan mengingat ingat.
Madani(VO)
Perasaan aku pernah nglihat tempat ini deh, tapi di mana yach?
Madani masih berfikir dengan keras
Madani
Dimana yach? (jeda) udahlah lupain aja, lagian juga ngga penting.
Duaarr, dari arah tiang tiba tiba mucul berpuluh puluh demit yang langsung menghampiri madani.
Madani
Aaaaaaaaaaaaa
Karena di landa ketakutan yang amat sangat, waria ini langsung berlari meninggalkan peraduan.
INTERCUT TO
#20.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : demit)
Madani yang baru memasuki kamar ini, langsung melompat ke kasur,lalu memeluk tubuh jimmy erat erat. Raut wajahnya terlihat sangat ketakutan.
Madani
Jimmy, ada setan.
Namun tiba tiba saja sosok jimmy berubah menjadi demit, madani sangat sock dan langsung melepaskan pelukannya.
POV MADANI : kita melihat wajah demit yang sangat menyeramkan
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa setaaaaaaaaan
Madani segera bangun dari tidur dan langsung berlari meninggalkan peraduan. Sesampainya di pintu, ia terjegal sesuatu hingga jatuh tersungkur. Demit yang ada di belakangnya langsung berjalan menghampiri madani.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Waria ini langsung beranjak bangun dan lari secepat kilat.
INTERCUT TO
#21.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani membasuh wajah dengan air dari bak mandi, raut mukanya mulai terlihat agak tenang.
Dari arah luar, angin berhembus dengan cukup kencang. Bulu kuduknya kontan saja langsung berdiri. Suasana toilet pada detik ini masih tampak lengang dan sepi.
Madani
Ya tuhan kenapa di tempat ini ada hantunya?, kalau terus terusan seperti ini aku bisa gila.
ZOOM IN : kamere yang ada di belakang madani, perlahan perlahan berjalan menghampirinya.
Duaaarr, sebuah tepukan mendarat tepat di pundak madani.
Madani
(kaget + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Madani langsung membalikan badan dan mendapati sesosok hantu yang menyeramkan.
Madani
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
baru beberapa detik berjalan jimmy segera membuka topeng hantunya, wajahnya terlihat berbinar binar karena berhasil mengerjai madani.
Madani
(marah + sebel)
Kurang ajar, aku gemeteran nih
Wajah jimmy masih tampak berbinar binar ceria, dan madani pun kontan saja semakin marah.
Madani
Ngga lucu, becandanya kamu tuh keterlaluan
Jimmy
Sory deh say
Madani
Ngga
Jimmy
Say maafin aku dong
Madani
Ngga akan
Jimmy tampak merengek seperti anak kecil. Ia memeluk dan mengecup pipi madani dengan mesra.
Jimmy
Say, kamu maafin aku kan?
Madani
Ngga
Duarr, tiba tiba mereka berdua kejatuhan kepala buntung.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI DAN JIMMY : kita melihat kepala buntung tengah tergeletak di lantai.
Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#22.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : demit)
Madani dan jimmy baru memasuki kamar, lalu beranjak ke ranjang dan menutupi diri dengan selimut.
Baru beberapa detik berjalan, tiba tiba selimut tersebut melayang ke atas dan jatuh ke lantai.
Di hadapan madani dan jimmy banyak sekali para demit yang berwajah menyeramkan. Akibat hal ini, kedua pasangan homo tersebut, ketakutan setengah mati.
Madani & jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Setelah itu mereka berdua langsung tergeletak pinsan
CUT TO
#23.INT.RUANG MAKAN RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(madani,jimmy,ratih)
Di sebuah meja yang tampak kuno dan kusam, kita melihat sosok jimmy,madani,dan ratih tengah sarapan pagi.
Madani
Ratih, yang masak semua ini kamu?
Ratih
Iya
Jimmy
Kamu pinter yach?, enak lho rasanya
Mendengar pujian tersebut, ratih hanya menyunggingkan senyum dengan manis.
Madani
Iya, aku ngga pernah ketemu masakan seenak ini lho
Ratih
Ah, kalin berlebihan
Madani
Kenyataannya emang begitu kok
Jimmy
(mengalihkan arah pembicaraan)
Ratih, di rumah ini memang ada hantunya yach?
Ratih
Maksudmu?
Madani
Tadi malem kita di gentayangin
Ratih terdiam, ia tampak mikir mikir, madani dan jimmy kontan saja mejadi was was.
Ratih
Sebelumnya maafin aku
Jimmy
Untuk apa?
Ratih
Karena aku ngga cerita tentang rumah ini.
Madani
Kalau gitu cerita aja, gampang kan?
Suasana hening sejenak,sebelum memulai kata kata, terlebih dahulu ratih menghirup nafas dalam dalam.
Ratih
Rumah tusuk sate ini adalah bekas kuburan
Mendengar hal ini, mata jimmy dan madani terbelalak lebar.
Madani & jimmy
Kuburan?
Ratih
Iya, menurut ayah ibuku, kuburannya para pemuja setan. Tak lama kemudian oleh buyutnya buyutku kuburan itu di ratakan, dan di bangunlah rumah ini.
Madani
Emangnya kenapa kok harus di rata’in?
Ratih
Kurang tahu. selain itu kuburan tersebut merupakan pusatnya para demit,kuntilanak,dan pocong.
Jimmy
Pantes
Ratih
Setan setan yang ada di sini jumlahnya banyak sekali, yang kalian lihat itu Cuma sebagian.
Jimmy
Terus yang lain kemana?
Ratih
Oleh buyutnya buyutku, pusat para kuntilanak di pindah ke jl.kuntilanak, pusatnya pocong di pindah ke jl.pocong, sedangkan untuk demit, sebagian di rumah ini dan sebagian di jl.demit. masing masing pusat hantu mempunyai basecamp yang berupa tugu.
Jimmy
Hiii serem banget
Madani
Ngomong ngomong ketiga jalan setan itu di mana?
Ratih
Di depan rumah ini.
Madani beranjak dari duduknya, lalu menyeret tangan jimmy untuk meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#24.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy memasuki kamar dengan tergesa gesa, setelah itu tangan madani langsung mengunci pintu dengan rapat rapat.
Madani
Kamu paham omongan asih barusan?
Jimmy
Iyalah, emang kenapa?
Madani
Kamu kok telmi sih jim?
Jimmy
Maksudmu?
Madani
Rumah ini banyak setannya, kalau kita terus di sini aku bisa gila. Pokoknya kita musti pulang sekarang.
Jimmy
Oke, lagian aku juga ngga betah
Pintu kembali di buka, mereka berdua segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#25A.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(Jimmy,madani,ratih)
Pada detik ini jimmy dan madani tengah berdiri di belakang pintu. Suasana ruangan utama meskipun di pagi hari tetap terlihat menyeramkan.
INSERT FRAME : tangan jimmy memegang selot pintu, namun tak lama kemudian ia melepas genggaman tersebut.
Jimmy
Kita pamitan dulu ke ratih yuk!
Madani
Ngga usahlah
Jimmy
Kita udah numpang di rumahnya, masak ngga terima kasih?
Madani
Terserahlah
Ratih (OS)
Kalian mau kemana?
Tiba tiba muncul sosok ratih tanpa di undang.
Jimmy
Kita mau pulang
Madani
Makasih banyak yah atas tumpangannya?
Ratih
Iya sama sama, hati hati di jalan.
Tangan jimmy lekas lekas menggerakkan selot pintu, namun pintu tidak terbuka, di gerakkan lagi, tetap tertutup, di ulangi lagi, masih tetap sama.
Madani
(berbisik)
Kenapa say?
Jimmy menggelengkan kepala
Ratih
Ada apa?
Jimmy
Pintunya ngga bisa di buka
Ratih
Ya ampun aku lupa, dari kemarin kuncinya hilang.
Madani
Terus gimana dong?
Ratih
Kalian di sini aja dulu, nunggu sampe kuncinya ketemu
Jimmy
Tapi.. .. .. ..
Ratih
Udahlah ngga usah panic, kalian sabar dulu yah?
Ratih segera enyah dari pandangan, mengetahui hal ini, madani dan jimmy tampak lemah lunglai
CUT TO
#25B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(madani,ratih)
TIGA HARI KEMUDIAN
Suasana tempat ini tampak kusam dan menyeramkan, di tengah tengah ruangan terdapat sebuah tiang berwarna hitam legam.
Di tempat ini kita juga melihat sosok ratih yang tengah menyapu lantai sambil nembang lagu jawa
Ratih
Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir, tak ijo royo royo
Tak sengguh pengantin anyar.
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu lunyu penekno... ... ...
Madani (VO)
ratih, lagi ngapain?
Tiba tiba madani datang tanpa di undang, ratih sedikit kaget.
Ratih
Madani, bikin kaget aja
Madani
Kamu lagi ngapain di sini?
Ratih
Nyapu
Madani memutar mutar badan memeperhatikan tempat ini
POV MADANI + CAMERA MOVEMENT : 360 derajat menshot ruangan ini, auranya terasa menyeramkan.
Madani
Ini tempat apa sih?
Ratih
Dulu ini kamar buyutnya buyutku
Madani
perasaan aku pernah lihat deh tempat ini, tapi di mana yach?
Mendengar hal ini, wajah ratih berubah panic
Ratih
(gugup)
Paling halusinasimu aja..... eh, ngomong ngomong jimmy kemana?
Madani
Mandi
CUT TO
#26.INT.TOILET RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(jimmy)
Krieeek, pintu toilet terbuka, lalu muncul sosok jimmy yang terlihat segar, rambutnya tampak basah.
Pada saat ini ia mengenakan celana pendek warna hitam, di lehernya terdapat handuk yang juga warna hitam. Setelah itu jimmy segera berjalan meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#27A.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(jimmy)
Jimmy baru saja memasuki ruangan ini, handuknya ia lempar ke atas kasur dan langsung mengenakan baju yang tergantung di pintu almari. Sejenak pandangannya ia tolehkan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi
Jimmy
Madani kemana yach?
Jimmy segera beranjak pergi dari tempat ini.
INTERCUT TO
#27B.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(jimmy,madani,ratih)
Kita melihat Madani dan ratih tengah menyapu. Beberapa menit kemudian jimmy mulai menampakkan wajah.
Jimmy
Kalian di sini rupanya?, tadi aku cari’in lho
Madani
Emangnya ada apa?
Jimmy
Ngga apapa. kalian lagi ngapain?
Madani
Lihat aja sendiri
Jimmy
Ratih, kuncinya udah ketemu belum?
Ratih
Belum, sabar dulu yach?
Madani
Nginep lagi deh
Di tengah tengah suasana yang berlangsung, Tiba tiba terdengar sebuah lagu berirama ceria.
Madani
Ini lagu dari mana?
Ratih
Paling punya tetangga sebelah
Dengan perlahan lahan madani mulai menari mengikuti irama lagu
Madani
Aku pengen jingkrak jingkrak nih, soalnya udah tiga hari ngga gerakin badan.
Jimmy
Lakui’in aja, aku sama ratih biar kehibur
Akhirnya madani benar benar menari dengan lincah, ia begitu bahagia melakukan hal tersebut. Jimmy dan ratih yang menikmati aksi madani, juga turut berbahagia, karena mendapat hiburan gratis.
Beberapa menit kemudian waria ini mengakhiri tariannya dengan manis, jimmy dan ratih langsung bertepuk tangan denga meriah.
Ratih
Bagus banget
Madani
Biasa aja lagi
CUT TO
#28.INT.SEBUAH TOKO ELEKTRONIK (SIANG)
Salah satu televisi yang ada di tempat ini tengah menyiarkan
Berita tentang madani.
Presenter
Pemirsa, sudah tiga hari ini madani ailiya gaulam menghilang, waria dancer ini terakhir kali terlihat bersama kekaihnya, jimmy tanaya rejon di sebuah ruas jalan.
Menurut pembantunya, sebelum mereka menghilang, jimmy dan madani berencana akan pergi ke acara PT.minang ceria.
hinnga berita ini di turunkan, pihak berwajib masih belum menemukan titik terang tentang keberadaan mereka.
CUT TO
#29.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(ratih)
Kita melihat ratih tengah bersemadi dengan mata terpejam, di hadapannya terdapat sebuah tampah yang berisi sesajen dan sebuah kemenyan yang terus mengepulkan asap.
INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.
CUT TO
#30.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(figuran : demit)
Suasana di tempat ini tampak sepi.
Di latar belakang nampak seonggok rumah tusuk sate yang gelap gulita.
Beberapa detik kemudian tiba tiba muncul demit demit yang berwajah menyeramkan, mereka semua langsung memasuki rumah tusuk sate dengan menembus tembok.
CUT TO
#31.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy,figuran : setan)
Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang sudah kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan. Pada detik ini tangan madani melingkar di leher jimmy.
Madani
Jim, meskipun di tempat serem kayak gini, emang bukan halangan untuk kita bisa berduaan
Jimmy
Bener dan, mungkin kita berdua udah ngga bisa di pisahin
Madani
Tapi kita aneh, ngga normal
Mendengar hal ini, kening jimmy berkerut.
Jimmy
Maksudnya?
Madani
Kita homo, aku lelaki, kamu lelaki, tapi kenapa kita saling cinta?, aneh kan?.
Jimmy
Entahlah. Semua udah ada yang ngatur. Tapi aku ngga peduli, karna kamu itu belahan jiwaku, separuh nafasku. (jeda) cintaku untukmu besar banget, aku pasti ngga akan bisa bila ngga ada kamu di sisiku.
Madani
Gombal
Jimmy
(sedikit marah)
Kamu kok gitu sih?, omongannya ngga enak banget
Madani
Sorry deh. Becanda, gitu aja marah.
Madani maembelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.
Madani
Jim, sebenarnya aku juga ngrasain seperti kamu, sehari aja ngga ngeliat kamu rasanya hidup ini sepi banget, aku tuh bener bener cinta mati sama kamu. Kamu janji yah? Jangan pernah ninggalin aku?
Jimmy
Itu pasti, kamu juga harus janji. (jeda) kita harus selalu bersama dalam kondisi apapun
Madani
Iya, kita selalu bersama, sampai mati
Jimmy
Sampai mati
Duaarr, di sampimg jimmy tiba tiba datang demit demit berwajah menyeramkan. Mereka semua mengerubungi jimmy dan madani sambil membelai belai tubuh sang objek.
Madani & jimmy
(ketakutan)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Blap, tiba tiba demit demit menghilang,madani dan jimmy sangat terkejut, senang, sekaligus takut.
Jimmy
Setannya kemana?
Madani
Ngga tahu
Madani dan jimmy segera menolehkan pandangan kesana kemari, wajah mereka masih terlihat ketakutan.
POV JIMMY + CAMERA MOVEMENT : 180 derajat menshot ruangan yang terlihat sepi dan menyeramkan.
Jimmy
Kita masuk kamar yuk!
Madani
Ayuk
Madani dan jimmy langsung beranjak dari duduk, lalu bejalan meninggalkan peraduan.
INTERCUT TO
#32.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,jimmy)
Madani dan jimmy memasuki kamar, kemudian menutup pintu dan beranjak ke ranjang.
Blaap, tiba tiba suasana menjadi gelap.
Madani(OS)
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Jimmy(OS)
Jangan teriak dong say
Madani(OS)
Aku takut
Jimmy (OS)
Peluk erat aku aja.
Frame gelap gulita dan terasa sepi, yang terdengar hanya suara jangkrik dan hembusan nafas jimmy madani yang tak beraturan.
Beberapa detik kemudian. Blaap, lampu kembali menyala, namun yang membuat jantungan, di ruangan ini banyak sekali demit demit bermunculan.
POV JIMMY & MADANI : demit demit berjalan menghampirinya.
Madani dan jimmy
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Setelah itu pasangan homo ini tergeletak pingsan.
CUT TO
#33.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
catatan : scene di nomor ini adalah mimpi madani, dan sama persis dengan scene nomor #1.(satu)
CUT TO
#34.INT.KAMAR TIDUR RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(jimmy,madani)
Kita melihat madani tidur dengan tidak tenang, tubuhnya terus berguling guling ke kanan dan ke kiri, wajahnya pun menampakkan aura ketakutan dan kepanikan.
Madani
(teriak)
Jimmyyyyyyyyyyyyyyyy
Madani bangun dari tidur dengan tubuh bersimbah keringat, ia sadar kalau baru saja mengalami mimpi. Jimmy yang ada di sampingnya pun juga langsung terjaga, wajahnya ikut menjadi panic.
Jimmy
Ada apa say?
Madani
Aku mimpi aneh lagi
Jimmy
Tentang aku?
Madani menganggukan kepala.
Jimmy
Lupain aja
Madani
Tempat yang ada dalam mimpiku sama persis dengan ruangan yang kita bersihin tadi pagi.
Mendengar hal ini jimmy kaget, aura kantuk yang bersarang di wajahnya hilang tak berbekas.
Jimmy
Ruangan yang ada tiangnya itu?
Madani
Iya, di tiang itulah kamu di iket.
Jimmy
Kita harus gimana?
Madani
Keluar dari sini, perasaanku ngga enak say
Jimmy
Oke, lebih cepat lebih baik.
Madani dan jimmy beranjak dari ranjang dan berjalan meninggalkan kamar. Tangan mereka berdua tampak bergandengan.
CUT TO
#35.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(jimmy,madani,ratih)
Madani dan jimmy berjalan mengendap endap, tangan sang waria masih melekat erat dengan tangan sang rupawan. Ruang utama ini tampak gelap, hanya sedikit cahaya yang berpendar.
Wajah jimmy dan madani masih terlihat ketakutan.
Jimmy
Kita ngga pamit ke ratih?
Madani
Ngga usah, perasaanku ngga enak
Jimmy
Kunci pintunya kan ngga ada say?
Madani
Pecahin aja kacanya, repot amat
Jimmy
pinter juga kamu
madani dan jimmy masih berjalan dengan mengendap endap, tangan madani pun juga masih melekat erat di tangan jimmy.
Sesampainya di pintu tiba tiba ruangan berubah terang, lalu muncul sosok ratih.
Ratih
Kalian mau kemana?
Madani
Pulang
Ratih langsung berjalan menghampiri madani dan jimmy
Ratih
Kuncinya kan belum ketemu?
Jimmy
Pecahin aja kacanya, gampang kan?
Ratih
Ngga bisa
Mendengar hal ini kening madani dan jimmy berkerut
Jimmy
Kenapa?
Ratih
Pokoknya kalian ngga boleh pulang
Madani
Iya, tapi apa alasannya?
Ratih
Pokoknya engga
Mendengar hal ini madani semakin panas
Madani
Kamu kok gitu sih?, emangnya apa hak mu ngelarang kita?
Ratih
Karena jimmy akan ku jadikan tumbal
Madani dan jimmy begitu sock, bibir mereka pun ternganga cukup lebar.
Madani dan jimmy
Tumbal?
Ratih
Iya
Jimmy
(marah + tegas)
Ngga, aku ngga mau
Ratih
Harus
Jimmy segera mengambil kursi dan membenturkan ke pintu kaca
Pyaaarrr, beling beling berhamburan kesana kemari.
Ratih yang mengetahui hal ini langsung beraksi, bibirmya tampak komat kamit melafalkan sesuatu, setelah itu langsung menepuk bahu jimmy dengan telapak tangannya. Akibat hal ini tubuh lelaki tersebut langsung ambruk ke lantai. Madani sangat kaget
Madani
Jim, kamu kenapa?
Ratih yang tak mau membuang buang waktu lansung mencengkeram kerah baju madani, dan menghempaskannya keluar
POV MADANI : pintu tertutup
Madani bangun dari jatuh dan langsung mengedor gedor pintu
Madani
(teriak)
Ratiiiiih,bukaaaaaaa,ratiiiiiiiih,bukaaaaaa,bukaaaaaaaaaa
Ratih (OS)
Mendingan kamu pergi, sebelum aku berbuat lebih kejam lagi
Madani
Balikin jimmy dulu
Ratih
Ngga bisa
CUT TO
#36.EXT.JALANAN (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berjalan di pinggir jalan, wajahnya tampak bersedih dan muram, air matanya pun juga terus mengalir.
Madani(VO)
(bersedih)
Jimmy, kenapa kita musti ngalamin hal ini?, aku ngga mau pisah sama kamu, kita kan udah janji untuk terus sama sama. Ya tuhan, jangan pisahkan kita berdua.
Madani kembali teringat tentang masa masa indah bersama jimmy
FLASHBACK TO SCENE #7 – particel SCENE
* Madani dan jimmy balapan renang
* madani dan jimmy saling berkejaran
* wajah madani dan jimmy saling bertatapan
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan dengan hati hancur, air matanya pun juga masih bercucur.
FLASHBACK TO SCENE #6 – particle SCENE
Madani dan jimmy menjatuhkan pantat di sofa, mereka duduk
secara berhadapan. Pada detik ini tangan madani terlihat mesra melingkar di leher sang kekasih
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan di trotoar, ia tampak sedih dan terus menangis.
CUT TO
#37.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli,sri)
Madani baru saja tiba di depan rumahnya, wajahnya terlihat pucat dan tak bersemangat, matanya pun sembab.
Madani segera berjalan ke arah pintu dan menekan belnya.
INSERT FRAME : jari madani menekan bel
Beberapa waktu kemudian pintu terbuka, lalu muncul dua sosok pembantu bernama bi moli dan sri.
POV BI MOLI DAN SRI : kita melihat kondisi tubuh madani yang berantakan.
Akibat hal ini wajah bi moli dan sri tampak bahagia sekaligus sedih.
Bi moli
Mbak madani, duh gusti, akhirnya sameyan pulang juga
Sri
Mbak dari mana saja?
Madani
Ceritanya panjang
CUT TO
#38.INT.RUANG KELUARGA RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli, sri)
Madani,bi moli,dan sri tengah duduk pada sebuah kursi.
Madani
(sedih)
Waktu itu mobil kita mogok di suatu tempat, terus kita nginep di rumah seseorang
START MONTAGE SHOT
Madani menceritakan semuanya dengan parasaan hancur, bi moli dan sri yang mendengarkan, juga turut sedih.
AND OF MONTAGE SHOT
Sri
Terus mas jimmy sekarang dimana?
Madani
Di sekap ratih
Bi moli
Kok bisa?
Madani
Jimmy akan di jadi’in tumbal
Tangis madani kembali pecah, bi moli dan sri terlihat miris.
Bi moli
Mbak madani yang sabar
CUT TO
#39.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(ratih)
Kita melihat sosok ratih tengah bersemedi dengan mata terpejam, di depannya terdapat sebuah patung demit dan kemenyan yang terus mengeluarkan asap.
INSERT FRAME : bibir asih komat kamit melafalkan sesuatu.
CUT TO
#40.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(bi moli,sri)
Bi moli
Mbak madani kemana sri?, kok dari tadi ngga kelihatan
Sri
Lagi dapet job
Suasana ruangan ini tampak putih bersih, di dalamnya ada dua ranjang yang berjajar dengan rapi. Di ranjang itulah bi moli dan sri membaringkan badan.
Bi moli
Kasihan ya lihat mbak madani?
Sri
Iya,kenapa sih ada orang tega ngejahatin mereka?, padahal mbak madani dan mas jimmy itu baik.
Bi moli
Entahlah sri. Semua itu sudah kehendak gusti alloh.
Sri
Terus nasibnya mas jimmy bagaimana?, dia kan mau di jadikan tumbal.
Bi moli
Kita berdoa saja semoga mas jimmy selamat
Sri
Iya bi sameyan betul.
Grodak grodak grodak, tiba tiba lemari pakaian mereka bergerak gerak, bi moli dan sri terlihat panic dan ketakutan.
Sri
Bi, lemarinya kok bergerak sendiri
Bruak, pintu lemari terbuka, muncul dua setan yang langsung merangkak menuju pembaringan.
Bi moli
Setan sri, gimana ini?
Sri
Ngga tau bi
Setan tersebut terus merangkak, ketika sudah sampai di dekat bi moli dan sri, dua setan tersebut langsung memegang erat erat pergelangan kaki mereka.
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dua pembantu madani ini langsung melepaskan genggaman setan dan berlari meninggalkan peradauan. Wajah mereka berdua terlihat ketakutan.
CUT TO
#41.INT.SEBUAH STUDIO STASIUN TV (MALAM)
(madani,para figuran)
Presenter
Oke pemirsa dan penonton di studio, sekarang kita sambut penari fenomenal tahun ini madaniiiiiiiii ailiyaaaa gaaaulam.
Madani naik ke panggung dan di sambut oleh tepukan meriah.
Lagu berirama ngebeat mulai terdengar, sejenak pandangan madani di arahkan ke audience
POV MADANI : para penonoton tampak berbahagia.
akhirnya waria ini mengerakkan tubuh dengan lincah, para audience yang menikmati aksi madani tampak senang.
Beberapa waktu kemudian dentuman lagu sudah usai, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis, maka dari itu tepuk tangan langsung bergema di sana sini
Presenter
Beri tepuk tangan untuk madani
CUT TO
#42.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(bi moli,sri)
Dua pembantu madani ini baru saja memasuki kamarnya, wajah mereka masih tampak ketakutan.
Bi moli
Kita tidur yuk sri!
Sri
Ayo bi!
Mereka segera berbaring di ranjang dan berselimut rapat rapat. Suasana tampak sepi dan lengang, yang terdengar hanyalah raungan malam dan nyanyian jangkrik.
Beberapa waktu kemudian selimut yang menutupi bi moli dan sri tersingkap. Mendadak wajah mereka berdua terlihat ketakutan.
POV BI MOLI DAN SRI : di kamar ini banyak sekali demit demit berwajah menyeramakan.
Demit demit tersebut langsung menghampiri sri,bi moli.
Sri dan bi moli
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mereka berdua langsung berlari meninggalkan peraduan
CUT TO
#43.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (MALAM)
(bi moli,sri)
Bi moli dan sri berlari menuruni tangga.
Bi moli
Kita keluar yuk sri, minta bantuan anak anak ronda
Sri
Ayo bi’
Namun sesampainya di lantai, puluhan demit tiba tiba saja datang menghadang, bi moli dan sri dibuat takut oleh tingkah setan yang langsung mengerubungi mereka berdua
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dua pembantu ini langsung belari ke sudut lain. Baru beberapa
Langkah terayun, kaki mereka terjegal hinnga jatuh tersungkur.
Puluhan Demit yang tiba tiba saja muncul di hadapan, tanpa pikir panjang langsung mengerayangi bi moli,sri dengan buas.
Bi moli dan sri
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Kedua pembantu ini langsung tergeletak pingsan.
CUT TO
#44.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,bi moli,sri)
Madani baru saja memasuki rumah. Mendadak wajahnya kaget.
POV MADANI : bi moli dan sri tergeletak pinsan.
Ia segera menghampiri mereka berdua dan mengguncang guncang tubuhnya.
Madani
Bi moli, sri ,bangun. Hei hei hei , bangun.
Bimoli, sri, bangun.
Bi moli dan sri mulai sadar diri, perlahan lahan mata bi moli mulai membuka.
POV BI MOLI : frame mengalami perubahan dari redup menjadi terang, dan setelah itu kita melihat wajah madani.
Bi moli
Mbak madani
Bi moli langsung memeluk majikannya erat erat.
Madani
Ada apa bi?
Sri
Tadi ada hantu mba’
Madani
Hantu?
Sri
Iya, jumlahnya banyak banget, wajahnya serem serem mba’
Suasana malam ini terasa sepi, yang terdengar hanya nyanyian jangkrik dan raungan malam.
Madani
Ya udah, lebih baik kalian masuk kamar, cepet tidur, biar ngga di gangguin setan lagi.
Sri
Tapi kita takut mba’
Madani
Ngga usah takut, yang tadi lupain aja, ntar kalau ada sesuatu, kalian langsung lari ke kamarku.
Bi moli
Baik mbak
Madani, sri, bi moli beranjak dari duduk dan meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#45.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani tengah berbaring di atas ranjang, beberapa detik kemudian posisi badannya ia miringkan, tangannya yang sebelah kanan langsung membelai belai daerah tempat tidur jimmy.
Madani (VO)
Di tempat ini biasanya ada jimmy, tapi sekarang dia ngga ada, rasanya sepi banget. Jimmy, cepet balik dong.
Air mata madani tiba tiba berlinang, pikirannya menerawang memgingat kenangan indah bersama sang kekasih
DISSOLVE TO
#46.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(jimmy,madani)
Jimmy dan madani baru saja melakukan hubungan intim. Bagian tubuh jimmy yang tertutupi selimut mulai dari bawah pusar hingga mata kaki, sedangkan madani, mulai dari bawah ketiak hingga mata kaki. Pada detik ini kepala madani berbantalkan lengan jimmy, tangannya yang sebelah kanan masih terus mengelus dada jimmy. Wajah mereka berdua tampak sangat berdekatan.
Jimmy
Aku mencintaimu say
Madani
Aku juga
Setelah itu jimmy mengecup kening madani dan memeluknya erat erat.
DISSOLVE TO
#47.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Tangan madani masih membelai belay daerah tempat tidur jimmy, air matanya pun masih terus mengalir. Suasana malam ini tampak hening dan sepi, yang kita dengar hanya nyanyian jangkrik dan hembusan nafas madani. Beberapa waktu kemudian madani bangun dari tidurnya.
Duarrr, tiba tiba puluhan demit datang tanpa di undang, mereka memenuhi kamar ini. Blaapp, demit demit menghilang,namun tak lama kemudian datang lagi, muncul lagi, datang lagi, muncul lagi. Dan salah satunya duduk di samping madani sambil merangkul tubuhnya.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Ia segera berlari meninggalkan tempat ini
INTERCUT TO
#48.INT.KAMAR TIDUR BI MOLI DAN SRI (MALAM)
(madani,bi moli,sri)
Madani memasuki ruangan ini dan langsung memeluk bi moli. bi moli menjadi panic dan tegang.
Sri
Ada apa mba’?
Madani
Setan
Bi moli
Di mana?
Madani
Di kamarku
Bi moli
Ya udah, sekarang lebih baik mbak tenangin diri dulu, tarik nafas dalam dalam.
Madani menarik nafas dalam dalam.
Bi moli
Keluarkan
Madani menghembuskan nafas dengan lega. sedikit demi sedikit aura ketenangan mulai merasuk.
Beberapa menit kemudian sesuatu berwujud gaib merasuki madani, akibatnya tubuh waria ini langsung menegang dan menggeliat hebat.
Madani
(teriak histeris)
Huuuaaaaaaah huuuuaaaaaaaaah huaaaaaaaaaaah
Bi moli dan sri yang ketakutan langsung berlari ke sudut ruangan.
Bi moli
Mbak madani kenapa?
Sri
Entahlah bi
Tiba tiba madani diam mematung, pandangan matanya terlihat menyeramkan. Dengan perlahan lahan, ia langsung merangkak menghampiri bi moli dan sri. Akibat peristiwa ini kedua pembantu itu jadi gemetaran.
Madani
Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.
Kalian pembantu madani, pergi dari rumah ini.
Sri
Kenapa?
Madani
Harus pergi, harus pergi, pergiiiiiii pergiiiii, huaaaaaaah Huaaaaaaaah, huaaaaaaaah.
Gedubrak, tiba tiba madani tergeletak pinsan, bi moli dan sri segera mengangkat sang majikan ke atas ranjang.
Bi moli
Mbak madani kenapa sri?
Sri
Sepertinya kerasukan bi
CUT TO
#49.EXT.DEPAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,bi moli, sri)
Pagi ini madani tengah membaca majalah dengan serius, tiba tiba datang sosok bi moli dan sri yang berpakaian rapi, di tangan mereka terdapat tas besar yang di jinjing.
madani
bi moli, sri, kalian mau kemana?
Sri
Sebelumnya maafin kita ya mbak
Madani
Untuk apa?
Perasaan sri dan Bi moli menjadi tidak enak
Bi moli
Kita mmm mau pp pulang kk ka kampung sek ss sekalian undur diri
Madani
Pasti karena tadi malem yach?
Bi moli dan sri mengangguk
CUT TO
#50.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SIANG)
(jimmy,ratih,asih)
Kita melihat sosok ratih dan anak buahnya (sebut saja asih) tengah duduk secara berhadapan, mereka berdua tampak berbicara dengan serius.
Ratih
Kemarin aku mengirim beberapa demit ke rumah madani, setan setan itu ku tugaskan untuk meneror madani dan dua pembantunya. Pagi tadi, dua pembantunya pulang kampung.
Asih
Terus rencana kamu selanjutnya?
Ratih
Membunuh madani, kamu mau Bantu aku kan?
Asih
Tentu saja, tapi caranya?
Ratih
Kamu samperin rumahnya dan menyamar jadi pembantunya, gampang kan?
Asih menganggukkan kepala. Bibir kedua perempuan itu tersenyum licik.
Asih
Kamu itu memang jahat
Ratih
Harus itu, biar madani ngga bisa ngebebasin pacarnya. Eh kita ke ruang ritual yuk!
Asih
Untuk apa?
Ratih
Merendam jimmy
Ratih dan asih beranjak dari duduknya.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih dan asih berjalan menyusuri rumah ini.
Dan tak lama kemudian mereka tiba di tempat tujuan. Di ruangan ini terdapat sebuah bak kaca yang berisi air putih,kemudian satu buah box yang penuh daun beringin, dan sesosok jimmy yang masih tak sadarkan diri.
Ratih dan asih langsung memasukkan daun beringin ke dalam bak kaca, lalu mengaduk aduk hingga tercampur rata.
Ratih
Bantuin angkat jimmy yuk!
Asih
Baik
Ratih dan asih menjinjing tubuh jimmy secara gotong royong, lalu merendamnya ke dalam bak kaca.
Asih
gunanya apa sih nglakuin kayak gini?
Ratih
Tubuh jimmy biar seger, dia kan mau di jadi’in tumbal
CUT TO
#51.INT.RUANG UTAMA RUMAH MADANI (SIANG)
(madani,asih)
Madani
Kamu ada perlu apa datang kesini? Mungkin ada yang bisa dibantu?
Asih
Sebelumnya perkenalkan nama saya asih......
Madani
(menyela)
Aku madani
Asih
Saya kesini mau minta bantuan mbak madani
Madani
Untuk?
Asih
Saya butuh pekerjaan mba, apa saja
Madani
Jadi pembantu mau ngga?
Asih
Boleh
Madani
Kebetulan nich, soalnya pembantu aku baru aja pulang.
Asih
Terima kasih banyak mbak
Madani
Kapan mulai bisa kerja?
Asih
sekarang juga bisa
madani
oke, lebih cepat lebih bagus. Oh ya, kamarmu di belakang sana
asih
iya mbak
CUT TO
#52.INT.TANGGA RUMAH MADANI (MALAM)
(jimmy)
Kita melihat jimmy tengah menaiki tangga, tiba tiba kakinya terpeleset dan jatuh berguling guling.
CUT TO
#53.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani
Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Madani bangun dari tidur dengan wajah panic, ia baru sadar kalau ia mengalami mimpi.
Madani
Ya tuhan jangan ambil jimmy, aku ngga akan bisa bila hidup tanpa dia, selametin jimmy ya tuhan
CUT TO
#54.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)
(jimmy,ratih)
Jimmy tampak terendam dalam bak kaca, di sampingnya ada ratih yang tengah bersemedi, sedangkan di samping ratih, terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit melafalkan mantra.
Beberapa detik kemudian ia beranjak dari duduk. Sambil membawa kemenyan ia langsung berjalan mengelilingi jimmy, bibirnya pun juga tetap melafalkan mantra.
Tok tok tok, tiba tiba terdengar sebuah pintu di ketok. Ratih langsung menghentikan aksi dan segera meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#55.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (SIANG)
(madani,ratih)
Madani tengah berdiri dengan tidak tenang, sedari tadi ia terus mondar mandir kesana kemari.
INSERT FRAME : tangan madani mengetok pintu, tok tok tok
Madani
Ratiiiih, buka’in pintunya
Krieeak,pintu terbuka, lalu muncul yang telah di maksud.
Ratih
Madani?, ada apa kamu kesini?
Madani
Aku ingin ketemu jimmy
Ratih
Ngga bisa
Madani
Ratih please, aku kangen banget sama dia, coba deh kamu jadi aku, gimana rasanya di pisahin dari orang yang kita cinta?
Ratih
Emang aku pikirin
Madani
Sebentar lagi jimmy jadi tumbal, aku ingin ketemu dengannya, pelase ratih, aku kangen banget sama jimmy.
Ratih tampak mikir mikir, madani menunggu dengan harap harap cemas.
Ratih
Oke, tapi kamu jangan macem macem yach?
Madani
Iya aku janji
Wajah madani tampak berbinar binar ceria
INTERCUT TO
#56.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SIANG)
(jimmy,madani,ratih)
Madani dan ratih berdiri tegak di ruangan ini.
POV MADANI : jimmy terendam dalam bak kaca.
Madani segera menghampirinya, kemudian membelai belai tubuh dan mengecup keningnya.
Madani
Kenapa jimmy kamu gini’in?
Ratih
Badannya biar seger
Madani
Dia ngga apa apa kan?
Ratih
Kamu tenang aja,dia masih baik kok, (jeda) oke, waktu untuk ketemu jimmy udah habis, sekarang kamu pulang.
CUT TO
#57.INT.SALAH SATU RUANGAN DI RUMAH TUSUK SATE (SORE)
(asih,ratih)
Sebuah botol kecil yang berisi cairan warna hitam, ratih ambil dari dalam bra-nya, kemudian di serahkan kepada asih.
Asih
Ini apa rat?
Ratih
Racun teluk bayur, benda ini sangat berbahaya, setetes saja tertelan oleh mulut, akibatnya sungguh mematikan.
Asih
Aku tahu, barang ini pasti untuk mampusin madani kan?
Ratih
Betul, campurin racun ini ke minumannya
Asih
Itu sih gampang banget, pokoknya aku jamin, hari ini juga bencong slebor itu masuk liang kubur.
Asih segera memasukkan botol racun itu ke dalam sakunya.
CUT TO
#58.INT. DAPUR RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(asih)
Pada detik ini asih tengah memasukkan gula pada secangkir teh, kemudian mengaduk aduknya hingga larut. Ketika suasana terlihat aman, asih segera mengeluarkan botol racun dari dalam saku, kemudian membuka tutup dan mencampurkan ke dalam teh.
Dan ia pun segera menyuguhkan minuman tersebut ke hadapan madani.
Asih(VO)
Hari ini juga kamu pasti akan mati, nasibmu sungguh tragis sekali madani.
INTERCUT TO
#59.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (PAGI)
(madani,asih)
Kita melihat sosok madani tengah sarapan dengan nikmat, dari arah belakang tiba tiba muncul asih sambil membawa secangkir teh.
Asih
Mbak madani ini tehnya
Asih langsung menyuguhkan minuman tersebut di hadapan madani
Madani
Makasih ya?
Madani segera meminum pemberian asih dengan nikmat, ia sama sekali tidak curiga dengan perbuatan bejat pembantunya tersebut.
Madani
Asih kamu duduk sini, temani aku sarapan.
Asih
Baik mbak
Sedari tadi asih tampak memeperhatikan madani, ia sangat menanti peristiwa mencengangkan ini.
Madani
Ternyata masakanmu enak juga yach?
Mendengar pujian madani, ratih hanya bisa tersenyum
Asih
Mbak madani bisa aja.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaa
Tiba tiba madani mengerang kesakitan, tubuhnya tampak menegang dan menggeliat hebat
Madani
Aaaaaaaaaa aaaaaa
Memandangi semua ini, asih tampak tersenyum penuh kemenangan.
Semakin lama rasa sakit di tubuh madani semakin parah.
Madani
Aaaaaaaaaa aaaaaa
Asih
Mampus kau madani, akhirnya ajal bener bener menjemputmu
Mendengar hal ini madani begitu sock
Madani
apa maksudmu?, aaaaaaaaaaa
asih
di dalam teh itu, telah aku campuri dengan racun.
Madani semakin mengeliat dengan hebat, dari dalam mulutnya keluar busa yang terlihat menjijikkan.
Setelah beberapa menit berjuang melawan kesakitan, akhirnya madani benar benar mati, asih yang menyaksikan semua ini hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.
Asih
Mampus kau madani
CUT TO
#60.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (SORE)
(madani)
Madani
Engggaaaaaaaaa.
Madani bangun dari tidurnya dengan tumbuh bersimbah keringat.
Madani
Ya tuhan, kenapa aku mimpi buruk?, moga moga ngga ada apa apa.
Tiba tiba asih muncul di hadapan.
Asih
(Panic)
Ada apa mbak?
Madani
Mimpi buruk
Asih
(sambil bernafas lega)
Hheeeehh, kirain ada apa?, makanya mbak jangan tidur sore sore, pamali
Madani
Tau dari mana kamu?
Asih
bapak saya.
Madani segera menarik nafas dalam dalam, dan menghembuskannya dengan lega.
Madani
Untung Cuma mimpi.
CUT TO
#61.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih)
Kita melihat sosok jimmy tengah bersila dengan kondisi telanjang dada, di belakangnya, si ratih juga bersila dengan kedua tangan menempel di punggung jimmy.
INSERT FRAME : bibir ratih tampak komat kamit membaca mantra.
CUT TO
#62.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani)
Madani sedang duduk di kursi sambil mengunyah irisan apel, di suasana ini kita juga mendengar sebuah lagu berirama sendu dari DVD player.
Madani
(menggumam)
Malam malam kayak gini biasanya aku dan jimmy berduaan, ngobrol ngobrol, tapi sekarang aku sendiri, sepi.
Madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut dan mengunyahnya.
Sejenak pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan langsung tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : sebuah lukisan pemandangan alam yang tergantung di dinding.
Akibat hal ini pikiran madani langsung menerawang.
DISSOLVE TO
#63.INT.SEBUAH GALERI SENI (SIANG)
(madani,jimmy)
Suasana galeri ini tampak ramai, banyak sekali para pengunjung yang sedang menikmati berbagai koleksinya. Di antara sekian banyak manusia yang ada, kita melihat madani dan jimmy tengah sibuk memperhatikan sesuatu.
Jimmy
Say, barangnya bagus bagus, beli yang mana yach?
Madani
Terserah kamu
Madani dan jimmy kembali memilih barang barang yang ada di hadapan. Tiba tiba mata jimmy terpaku pada sebuah lukisan pemandangan alam, ia langsung jatuh hati pada lukisan tersebut, dan kemudian langsung menghampirinya.
Jimmy
Say, aku mau beli ini, bagus ngga?
Madani langsung memperhatikan pilihan sang kekasih.
Madani
Bagus banget, kalau di pajang di ruang makan kayaknya asik deh
Jimmy
Kok di situ?
Madani
Biar uniq.
Menanggapi kata kata madani, jimmy hanya bisa menganggukkan kepala dan berusaha maklum.
DISSOLVE TO
#64.INT.RUANG MAKAN RUMAH MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,asih)
Lukisan pemandangan alam tampak indah. sedari tadi madani masih terus memandanginya.
Waria ini kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan kemudian mengunyahnya. Mendadak air matanya menetes, ia begitu sedih setelah mengingat semua itu.
Madani
Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku.
Tanpa madani sadari, di latar belakang kita melihat sosok asih tengah memperhatikannya.
ANGEL ON : asih tengah mengamati madani dengan serius, di tangannya ada sebuah pisau yang berkilat tajam.
Asih
Malam ini juga aku musti ngebunuh kamu.
ZOOM IN : Camera berjalan menghampiri madani, namun ketika sudah satu meter di belakangnya, waria tersebut menoleh ke belakang.
Madani
Asih, kok belum tidur?
Asih
Belum ngantuk mbak
Madani
Kok bawa pisau?, untuk apa?
Mendengar hal ini kontan saja wajah asih gelagapan.
Asih
(gugup)
Oh, eh I iiin init ttadi habis buat ngupas buah.
Madani
-O-, eh duduk sini dong temani aku ngobrol.
Asih
Memangnya mau ngobrolin apa?
Madani
Banyak
Asih
Baiklah
Asih segera duduk di atas kursi. madani kembali memasukkan irisan apel ke dalam mulut, dan langsung mengunyahnya.
Madani
Kamu kerja di sini udah berapa hari sih?
Asih
Tiga hari, memang ada apa mbak?
Madani
Pernah di datengin setan ngga?
Asih menggelangkan kepala
Madani
Aneh.
Asih
Memangnya ada apa mbak?
Madani
Akhir akhir ini tuh rumahku sering di datengin hantu, tapi kamu kok aman aman saja.
Asih
Entahlah mbak
Madani
(sedikit bercanda)
Apa mungkin kamu ini pawang setan?
Asih
Enggaklah, mbak madani ini bisa aja
Mendengar jawaban asih, madani hanya bisa tersenyum tipis.
CUT TO
#65.INT.KAMAR TIDUR MADANI DAN JIMMY (MALAM)
(madani,figuran : setan)
Madani tengah berbaring di atas ranjang, pandangannya ia edarkan kesana kemari, dan tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : foto madani dan jimmy tengah berpelukan mesra, benda berukuran besar itu tergantung di dinding.
Mendadak air mata madani menetes.
Madani
Ya tuhan, kembalikan jimmy padaku, jangan biarkan kita berpisah.
Madani segera menghapus air matanya.
Duaaaaarr, tiba tiba di sisi madani ada sosok demit berwajah meneyeramkan, tangan setan itu merangkul pinggangnya.
Madani
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
madani segera menyingkirkan tangan sang demit dan berlari meninggalkan tempat ini.
INTERCUT TO
#66.INT.KAMAR ASIH (MALAM)
(madani,asih)
Madani memasuki kamar ini dan langsung berlindung di samping asih.
Madani
Asih, aku di datengin setan lagi, aku takut
Asih
Bagus itu
Mendengar hal ini kenimg madani berkerut
Madani
Maksudmu?
Asih mulai menampakkan belang dan langsung mendorong madani hingga jatuh tersungkur.
Madani
Asih, apa maksudmu?
Asih
Sudahlah, aku capek bersandiwara terus di depanmu, aku tuh datang ke sini sebenarnya berniat membunuhmu.
Wajah madani tampak sock sekaligus ketakutan. Setelah itu asih mengeluarkan pisau dari balik bajunya.
Madani
Membunuhku?
Asih menganggukkan kepala
Madani
Apa salahku?
Asih
Karena kamu pacar jimmy. (jeda). Oke, sebelum aku mampusin kamu, aku mau ngasih tau siapa sebenarnya aku.
Madani
Memangnya kamu siapa?
Asih
Aku ini anak buahnya ratih.
Mendengar hal ini, mata madani terbelalak lebar.
Madani
Anak buah ratih?
Asih
Iya, ratih menyuruhku membunuhmu, agar kamu tidak bisa menyelamatkan jimmy.
Madani
Kamu bajingan
Asih
Sebelum aku datang ke sini, terlebih dulu aku mengirim demit untuk meneror kamu, sri, dan bi moli.
Madani
Berarti dugaanku tak salah, kamu pawang setan.
Asih
Demit itu ku suruh untuk mengusir bi moli dan sri, agar aku dapat menjalankan rencana dengan menyamar sebagai babu.
Madani
Kamu memang iblis
Asih
Aku ngga peduli, yang penting malam ini kamu musti mati.
Asih langsung menghunuskan pisau ke perut madani, namun madani
berhasil menahannya, setelah itu terjadilah ketegangan antara mereka berdua.
Asih
Mampus kau
Baru beberapa detik berjalan, pisau tersebut mulai menyentuh perut madani, namun dengan kekuatan yang ada, waria tersebut berhasil membelokkannya. Kejadian menegangkan pun kembali terulang.
Asih
Mampus kau, malam ini juga kamu harus mati.
Di tengah tengah peristiwa, tiba tiba madani berhasil mendaratkan dengkul ke perut asih, akibat hal ini si asih kontan saja kesakitan, dan tanpa terasa pisau mengkilatnya terlepas dari genggaman.
Madani segera berlari meninggalkan peraduan.
Asih
Wooe, jangan lari
Asih segera berlari mengejar madani.
SBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari menyusuri rumah ini. Di belakangnya asih tengah mengejar dengan nafsu buas.
Bruaak, tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih yang sudah tepat di belakangnya langsung menghunuskan pisau ke arah kepala, namun madani berhasil mengelak, pisau pun tertancap di lantai.
Madani
Asih, ku mohon jangan bunuh aku.
Asih
Apa?, tidak membunuhmu?, yang benar saja.
Asih kembali menghunuskan pisau, madani berhasil mengelak, di layangkan lagi, tidak kena, sekali lagi, masih tetap sama. Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek.
POV MADANI : sebuah obat nyamuk semprot tergeletak di lantai.
INSERT FRAME : tangan madani segera meraih benda tersebut.
Dan langsung menyemprotkan ke wajah asih, akibat hal ini asih langsung berteriak histeris
Asih
Aduuuuuuuuuh mataku periiiiiiiiiiih
Madani yang tengah panic dan ketakutan, segera berlari meninggalkan peraduan.
CUT TO
#67.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)
(madani,figuran :setan)
Suasana tempat ini tampak sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang berlalu lalang.
Di bagian trotoar, kita melihat sosok madani tengah berjalan dengan lemah, wajahnya yang menampakan kesedihan, sedari tadi tampak terus menangis.
Sampai pada suatu ketika pikirannya menerawang ke masa lalu.
FLASHBACK TO SCENE #16. particel SCENE.
· Jimmy dan madani beranjak ke ranjang dan menaruh kepala di atas bantal.
· Madani memeluk jimmy erat erat.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih berjalan dengan lemah, air matanya pun terus mengalir.
FLASHBACK TO SCENE #31.particel SCENE
Madani dan jimmy tengah duduk di kursi rotan yang tampak kuno dan kusam, mereka duduk secara berhadapan sambil bermesra mesraan.
BACK TO NORMAL SCENE.
Saat ini madani tengah duduk di tepi trotoar, air matanya masih terus mengalir.
FLASHBACK TO SCENE #43. particle SCENE
Madani membelai belay pipi jimmy dan kemudian mengecupnya.
BACK TO NORMAL SCENE.
Suasana tampak lengang dan sepi, madani masih terus menangis.
Duaaar, tiba tiba mucul demit berwajah menyeramkan.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tooloooooooooong.
Madani yang sangat ketakutan langsung berlari meninggalkan peraduan, namun demit segera terbang melayang untuk mengejarnya.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tolooooooong
Madani masih berlari dengan kencang, di belakangnya demit pun juga masih terbang melayang untuk mengejarnya.
Bruaaak, tiba tiba madani tersandung hingga jatuh tersungkur, demit segera mendekatinya, madani langsung mengesot untuk menghindarinya, namun percuma, sebab tangan demit sudah mencengkeram lehernya erat erat.
Madani
Jangan bunuh aku
Semakin lama cekikan demit semakin kencang, akibat hal ini madani jadi sulit bernafas.
POV MADANI : wajah demit tampak sama samar, beberapa detik kemudian frame meredup, dan akhirnya gelap gulita.
CUT TO
#68.INT.SEBUAH KAMAR (SIANG)
(madani,ainun)
Madani tengah berbaring dengan kondisi tak sadarkan diri, di sisinya ada salah satu family yang bernama ainun.
Beberapa detik kemudian mata madani terbuka dengan perlahan.
POV MADANI : frame mengalami perubahan dari redup jadi terang, dan setelah kita melihat wajah ainun.
Madani
Ainun, (jeda) kenapa aku di sini?
Madani segera beranjak dari tidurnya untuk duduk di tepi ranjang.
Ainun
Tadi malam aku ke rumahmu, sepi banget, ngga ada orang. terus waktu pulang, di jalan aku ngeliat kamu tergeletak pinsan.
Madani menghembuskan nafas dengan lega.
Madani
Untung ada kamu, kalau ngga pasti aku udah mati.
Mendadak kening ainun berkerut.
Ainun
Memang ada apa?, terus jimmy sekarang di mana?, biasanya kan kalian selalu bersama.
Madani
Ceritanya panjang nun, aku dan jimmy baru aja kena musibah
Ainun
Kok bisa?
START MONTAGE SHOT
Madani langsung komat kamit menceritakan semuanya, ainun pun langsung mendengarkan dengan penuh seksama
AND OF MONTAGE SHOT
Madani mengakhiri uraiannya dengan tangisan yang memilukan, melihat hal ini ainun begitu miris dan terenyuh.
Madani
Sebentar lagi jimmy mati, aku ngga bisa hidup tanpa dia.
Madani segera menjatuhkan kepala ke pundak ainun.
Ainun
Kamu yang sabar dan, semua itu pasti akan ada hikmahnya.
CUT TO
#69.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (SORE)
(jimmy,ratih,asih)
Saat ini jimmy tengah duduk bersila, ratih yang ada di sampingnya langsung mengguyur dengan air kembang berkali kali.
INSERT FRAME : sambil melakukan aksinya, bibir ratih tampak komat kamit melafalkan mantra.
Dari arah belakang tiba tiba datang sosok asih, wajahnya menampakkan kepanikan.
Asih
Ratih, gawat.
Ratih segera menghentikan pekerjaan, ia kembali menaruh gayung ke dalam gentong yang penuh air kembang.
Ratih
Ada apa?
Asih
Madani gagal ku bunuh, ia berhasil kabur
Ratih
Kamu tenang aja, waria itu ngga akan bisa nylametin jimmy, kekuatannya ngga akan mampu menandingi kekuatan kita.
CUT TO
#70.ESTABILISHING SHOT.(PAGI)
Dalam frame yang tampak gelap ini, kita mendengar kokok ayam jago.
Beberapa detik berjalan, frame perlahan lahan menjadi terang, dan nampak suasana pagi yang menyegarkan.
Matahari baru saja terbit dari timur, cahayanya yang terang benderang, menyembur dari rimbunnya dedaunan.
Bunga bunga yang mulai bermekeran, satu demi satu telah di kerubuti kupu kupu, sedangkan di langit yang biru cerah, beberapa burung tampak beterbangan.
CUT TO
#71.EXT.JALAN SEKITAR RUMAH AINUN (PAGI)
(madani,ainun,figuran)
Pagi ini madani dan ainun tengah berlari lari kecil, wajah mereka terlihat segar. Suasana di tempat ini tampak ramai, karena di sana sini banyak orang sedang jooging.
Tiiiiiiit tiiiiiit tiiiiiiiiit, tiba tiba alarm handphone madani berbunyi, ia segera meraihnya dari dalam saku.
Madani
Halo?........ ada apa? ....... dari mana ini? ..... aduh sory aku ngga bisa ........ saat ini aku sedang ada masalah .......
Ya udah ...... iya, sama sama.
Madani kembali memasukkan hp ke dalam saku.
ainun
dari siapa dan?
Madani
Stasiun tv
Ainun
Ada apa?
Madani
Ngasih job
Ainun
Kok di tolak?
Madani
Aku takut, nanti asih sama ratih tahu keberadaanku, mereka itu kan mau membunuhku
Ainun
Bener juga kamu
Madani dan ainun kembali melanjutkan acara joogingnya.
CUT TO
#72.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
Kita melihat sosok madani tengah duduk di kursi, ia tengah melamun dan memikirkan sesuatu, mendadak ingatannya menerawang ke masa lalu.
FLASHBACK TO SCENE #2. particle SCENE
Madani merapatkan diri ke tubuh jimmy, lalu mencium pipinya dengan penuh cinta.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani masih dudk di kursi sambil melamun dan memikirkan sesuatu.
FLASHBACK TO SCENE #22. particle SCENE
Madani dan jimmy menjerit sekuat tenaga, setelah itu tergeletak pinsan.
BACK TO NORMAL SCENE
Madani tengah duduk di kursi, tiba tiba air matanya menetes.
FLAHBACK TO SCENE #12. particle SCENE
Madani dan jimmy segera berlari meninggalkan peraduan, namun baru beberapa langkah terayun, kuntilanak muncul di hadapan.
BACK TO NORMAL SCENE.
Air mata madani masih terus menetes, ia begitu sedih dan muram.
Madani
Ya tuhan, kalau aku dan jimmy mesti berpisah, kenapa harus secepat ini?, apa salah kita berdua (jeda) tapi akau ngga berniat menyalahkan-MU, karena aku yakin, semua ini pasti ada hikmahnya.
Madani segera mengusap air mata di pipi, dan segera masuk ke dalam rumah.
INTERCUT TO
#73.INT.DAPUR RUMAH AINUN (PAGI)
(madani,ainun)
Madani baru saja memasuki ruangan ini, wajahnya terlihat sedikit tenang, dan kemudian langsung membantu ainun.
Madani
Kamu itu emang bisa banget untuk mandiri.
Ainun
Maksudnya?
Madani
Masak sendiri, ngurus rumah sendiri, ngga ada pembantunya lagi. Kalau misalnya aku kayak kamu pasti udah keteteran.
Ainun
Setiap orang itu kan beda beda, ngga mungkin sama
Madani dan ainun masih menekuri aktivitasnya.
Ainun
Dan, kamu masih pingin nylametin jimmy?
Madani
Iyalah, dia itu kan soulmate-ku
Ainun
Kamu kok bisa cinta mati sih sama dia?, padahal kalian berdua lelaki
Madani
Entahlah, namanya cinta itu kan ngga kenal status,
Ainun
(mengalihkan arah pembicaraan)
Eh, kemarin aku di kasih tahu temen, ada seorang dukun yang bisa ngurusin masalah ini, mungkin dia bisa Bantu kamu.
Madani
Yang bener nun?
Ainun
Iya ,Habis ini kita ke sana mau ngga?
Madani menganggukan kepala kuat kuat, wajahnya tampak berbinar binar ceria
CUT TO
#74.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (SIANG)
(madani,ainun,mbah dukun)
Mbah dukun
Kalian ada perlu apa datang kesini?
Ainun
Kami mau minta bantuan mbah
Madani
Iya mbah
Mbah dukun
Untuk apa?
Madani
Menyelamatkan kekasih saya
Madani segera menolehkan pandangan kesana kemari.
POV MADANI : ruangan ini terdominasi warna hitam, dan tampak serem. Di dinding tembok benyak sekali tulang belulang dan tengkorak, sedangkan di hadapan mbah dukun, benda benda yang berhubungan dengan ilmu hitam juga bertebaran, seperi kemenyan, keris, kembang dan lain lain.
Ainun
Kekasih madani namanya jimmy, saat ini ia di culik oleh seorang perempuan, dia akan di jadikan tumbal.
Mbah dukun
Tumbal apa?
Madani
Saya kurang tahu mbah, mbah dukun bisa Bantu kita kan?
Mbah dukun
gampang, asal ada fulus
madani
itu juga masalah gampang, uang berapa pun akan saya keluarkan, asal jimmy selamat.
Mbah dukun
Baiklah, sekarang mana foto kekasihmu?
Madani
Ini mbah
Madani mengangsurkan sebuah foto, mbah dukun segera meraih dan memeperhatikan dengan penuh seksama.
POV MBAH DUKUN : di jemari tangan mbah dukun, kita melihat foto jimmy yang tersenyum.
Mbah dukun
Sebelumnya kalian musti mempersiapkan beberapa syarat.
CUT TO
#75.INT.KAMAR TIDUR RATIH (MALAM)
(jimmy,ratih)
Suasana kamar ini tampak kusam dan menyeramkan.
Di atas ranjang, kita melihat sosok jimmy dan ratih tengah duduk secara berhadapan.
Perlahan lahan tangan ratih mulai membuka kancing baju jimmy, dan kemudian menanggalkan hingga tampak telanjang dada.
Ratih segera membaca mantra dan menepuk pipi jimmy dengan pelan, akibat hal ini kontan saja jimmy tersadar. Ia langsung terperanjat sekaligus kaget, sebab di hadapannya ratih tengah membelai belay dengan penuh gairah, bibirnya pun juga mengecupi dadanya dengan parah. Jimmy merasa jijik dan langsung mendorong ratih dari hadapnnya
Jimmy
Ratih, apa apaan kamu?
Ratih
(terkejut)
Jimmy, aku ingin bersenggama denganmu
Jimmy
Najis
Ratih kembali meraba raba tubuh jimmy, jimmy pun segera menepis tangan ratih.
Ratih
Jimmy, ku mohon bahagiakan aku.
Jimmy
Ngga, aku ngga mau
Jimmy segera beranjak dari duduknya, kemudian mengedarkan pandangan kesana kemari.
POV JIMMY : suasana sekitar tampak sepi
Jimmy
Madani kemana?
Ratih
Untuk apa kamu memikirkannya?
Jimmy
(sedikit emosi)
Madani kemana?
Ratih
Udah aku usir.
Jimmy
Bangsaaaat
Jimmy semakin panas, ia segera mendekati ratih dan mencekik lehernya kuat kuat, akibat hal ini kontan saja ratih sulit bernafas
jimmy
mati kau, mati kau.
Bibir ratih komat kamit membaca mantra, dan setelah itu langsung menampar jimmy keras keras. Akibat hal ini cowok blasteran kanada-korea tersebut langsung tergeletak pinsan.
Ratih
Jangan harap kamu bisa membunuhku
CUT TO
#76.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH AINUN (MALAM)
(madani,ainun)
Madani dan ainun berdiri di samping pintu mobil, mereka akan segera memasukinya.
ainun
Kata mbah dukun musti bawa apa aja?
Madani
Kembang melati, tanah kuburan, daun beringin, kepala ayam, sama garam jawa.
Ainun
Udah kamu siapin?
Madani
Tinggal garam jawa, nanti beli aja di jalan.
Ainun
Udah siap kan?
Madani menganggukkan kepala dengan mantap, wajahnya tampak berbinar binar ceria.
Ainun
Berangkat yuk!
Madani
Ayuk
Madani dan ainun langsung memasuki mobil
LONG SHOT : mobil mereka langsung bergerak meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#77.EXT.SEBUAH BADAN JALAN (MALAM)
(madani,ainun,figuran : setan)
Kita melihat mobil madani baru saja melintas. Suasana tempat ini tampak lengang dan sepi.
Di dalam mobil, ainun duduk di belakang setir, dan madani di sampingnya.
Duaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar gahar, dan akhirnya hujan turun dengan deras.
Madani
Nun, kok turun hujan?
Ainun
Iya, aneh, padahal sekarang kemarau
Mendadak perasaan madani tidak enak.
Madani
Kata temenku, kalau misalnya ada kejadian ngga lumrah, itu pertanda ngga baik, perasaanku ngga enak nih.
Ainun
Ngga usah di pikirinlah, mungkin aja temenmu ngeboong
Madani
Tapi nun
Ainun
Udah dan, lupain aja
Duaarrrr, petir kembali menggelegar, hujan pun juga turun semakin deras.
LONG SHOT : mobil mereka melaju kencang di bawah rintikan hujan.
ZOOM IN : Tiba tiba di atap kendaraan bertengger sosok setan berwajah menyeramkan.
CUT TO
#78.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun)
Mobil madani baru saja tiba di tempat ini, ketika pintu terbuka, madani dan ainun segera beranjak dari peraduan.
Dan berjalan ke arah tujuan. Sesampainya di depan pintu.
INSERT FRAME : Tangan madani mengetok pintu. Tok tok tok
Madani
Permisiii, mbaaaaah saya madani
Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi. Sekarang giliran ainun yang mengetok pintu
Ainun
Permisiiii
Tetap tidak ada jawaban, di ketok lagi, masih sama, di ulangi lagi, pintu tak kunjung terbuka.
Madani
Mbah dukun kemana sih?
Ainun menggelengkan kepala.
Krieeek, tiba tiba pintu terbuka dengan sendirinya.
Ainun
Kebuka dan
Madani
Iya, masuk yuk!
INTERCUT TO
#79.INT.RUANG KERJA MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun,mbah dukun)
Suasana ruangan ini tampak menyeramkan, asap kemenyan masih bertebaran kesana kemari.
Madani dan ainun memasuki ruangan tersebut, wajah mereka tampak penuh tanda Tanya. Di genggaman madani terdapat sebuah kresek berwarna hitam legam
Madani
Mbaaaah, saya madani, saya sudah bawa sarat saratnya.
Tidak ada jawaban, suasana masih terasa sepi
Ainun
Mbah dukun kemana sih?
Madani
Ngga tahu, paling lagi keluar. Nun, perasaanku kok jadi ngga enak gini yah?
Ainun
Alaaah, lupain aja, kita keluar yuk!, sekalian nunggu mbah dukun.
Madani
Ayuk.
Madani dan ainun segera membalikkan badan, namun tiba tiba mereka terperanjat kaget
Madani dan ainun
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
POV MADANI DAN AINUN : kita melihat mbah dukun sudah mati,wajahnya berdarah darah, matanya pun melotot. ia tengah tergantung dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
Ainun
Dan, mmm bh mbah dd ddu k dukun kenapa?
Madani
Mm mm mati
Tiba tiba mata mbah dukun menjadi merah, tubuhnya pun juga bergerak gerak dengan sendirinya.
Madani Dan ainun
Aaaaaaaaaaaa
Mereka berdua segera berlari dari tempat ini.
INTERCUT TO
#80.EXT.DEPAN RUMAH MBAH DUKUN (MALAM)
(madani,ainun,mbah dukun)
Pintu rumah terbuka, dan mucul sosok madani dan ainun yang ketakutan. Mereka tengah berlari dengan sangat kencang, namun baru beberapa langkah terayun, mbah dukun menghadang di depan mata. Kondisinya seperti orang yang kerasukan setan.
Madani ainun
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mbah dukun segera mencekik leher mereka .
Mbah dukun
Kalian jangan menyelamatkan jimmy lagi
Mbah dukun semakin mencekik dengan erat, madani dan ainun otomatis sulit bernafas.
Mbah dukun
Mati kalian
Wajah madani dan ainun menegang hebat, mereka juga terus meronta ronta.
Mbah dukun
Mati kalian.
Sampai pada suatu ketika, kaki madani berhasil menendang selangkangan mbah dukun.
Mbah dukun langsung mengerang kesakitan dan melepaskan cengkraman. Madani dan ainun segera berlari Memasuki mobil, dan tancap gas meninggalkan tempat ini
CUT TO
#81.INT.KAMAR RATIH (MALAM)
(asih,ratih)
Kedua perempuan ini tengah duduk secara berhadapan, mereka tengah berbincang bincang.
Ratih
Hari ini aku seneng banget.
Asih
Habis jeb ajeb dengan jimmy?
Ratih
Engga, dia itu ngga mau aku ajak begituan, kemarin aja waktu aku minta dengan punuh cinta, dia malah mau membunuhku, untung aku cepet cepet ngepingsanin dia.
Asih
Jadi senengnya kamu karena apa?
Ratih
Tadi, madani dan ainun ngedatengin seorang dukun goblok, mereka minta bantuan untuk ngebebasin jimmy
Asih
Terus?
Ratih
Aku sukses ngerusak rencana mereka,
Mendadak kening asih berkerut penuh tanda tanya
Ratih
Demit demit yang ada di bawah kendaliku, ku suruh untuk mati’in si dukun itu.
Asih
Pinter juga kamu
Ratih
Jelas dong, madani itu ngga akan bisa ngelawan aku, dia itukan manusia biasa, sedang aku luar biasa.
CUT TO
#82.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (MALAM)
(ainun,madani)
Madani
Aku musti gimana lagi nun?, kayaknya ngga mungkin deh bisa nylametin jimmy.
Ainun
Kamu yang sabar, jangan nyerah gitu dong, usaha dan doa terus. Kalau ada kemauan, pasti ada jalan
Madani
Tapi musti dengan cara apa?
Ainun
Entahlah, aku juga bingung
Wussssss,di latar belakang tiba tiba berkelebat sesosok gaib, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
Ainun
Ada apa dan?
Madani
Aku ngerasa ada sesuatu di rumah ini
Ainun
Ah, perasaanmu aja kali.
Wusssssss, berkelebat lagi, madani langsung menoleh, namun tidak ada apa apa.
Madani
Dia datang lagi
Ainun
Kamu ini ngaco, dari tadi di sini Cuma ada kita. (jeda) eh, ngomong ngomong soal jimmy, asalnya dari mana sih?, dia bule kan?
Madani
Iya, dia bule, asalnya kanada, tapi ngga seratus persen kanada
Ainun
Maksudnya?
Madani
Blasteran
Ainun
Wiiiihhhh, Keren banget
Madani
Bapaknya kanada, ibunya korea.
Ainun
Kok bisa ke dampar di Indonesia gimana ceritanya?
Madani
Ngikutin bapaknya yang ngurusin bisnis di sini. Enam bulan lalu bapaknya balik, tapi berhubung ia jatuh cinta sama Indonesia dan aku, akhirnya dia tetap tinggal di sini.
Wusssssss, hal gaib itu berkelebat lagi, madani langsung menolehkan kepala, namun tidak ada apa apa.
Ainun
Datang lagi?
Madani menganggukkan kepala.
Ainun
Udah malem, tidur yuk!, Ngantuk nich
Madani
ayuk
madani dan ainun segera beranjak dari duduk. tanpa di sangka dan di duga, di depan mata demit demit bermunculan.
Madani ainun
(ketakutan + teriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Mereka berdua langsung tergeletak pinsan
CUT TO
#83.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH TUSUK SATE (PAGI)
(ratih,jimmy)
Jimmy tengah duduk bersila dengan telanjang dada, ia masih belum sadar. Di sisinya, kita melihat sesosok ratih tengah memasukkan bunga bunga ke dalam gentong air.
Ratih
Hari ini kamu ku mandikan dengan air suci.
Ratih mulai mengguyur tubuh jimmy dengan perlahan lahan.
Ratih
Air ini berasal dari enam sumur keramat.
Ratih kembali mengguyur jimmy dengan air tersebut.
CUT TO
#84.INT.RUANG UTAMA RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
START MONTAGE SHOT
madani tengah menyapu lantai
· madani menata perabotan
· madani membersihkan perabotan perabotan dengan kemoceng
· madani mengepel lantai dengan sapu pel
AND OF MONTAGE SHOT
madani tengah memasang taplak meja. tiba tiba tangannya menyenggol vas bunga.
Pyarrrr, benda tersebut jatuh ke lantai menjadi keping keping.
Mendadak perasaannya tidak enak
Madani
Orang tuaku pernah bilang, kalau ada sesuatu yang pecah, pasti akan ada kejadian buruk, ya tuhan semoga saja tidak ada apa apa.
CUT TO
#85.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (PAGI)
(jimmy,ratih)
Ratih tengah mengikat jimmy di sebuah tiang. Penampilan jimmy pada detik ini tampak rapi dengan baju berwarna hitam legam.
Beberapa waktu kemudian bibir ratih komat kamit melafalkan mantra, ketika tangannya di tepukan ke pipi jimmy, seketika itu juga cowok bule ini sadar, raut wajahnya tampak sock mendapati suasana ini.
Jimmy
(marah)
Aku mau kamu apain?, lepasin aku
Jimmy langsung meronta ronta untuk melepas ikatan.
Ratih
Nanti malam gerhana bulan. kamu sudah siap kan jadi tumbal?
Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tak kunjung ada hasil.
Jimmy
Buuuaaaangsaaaaat, kamu emang iblis
Ratih
Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli
Jimmy
Kenapa harus aku yang di jadi’in tumbal?
Ratih
Demit demit ingin darah orang bule
Mendadak jimmy diam terpaku, ia tampak lemas dan tak berdaya.
Jimmy
(memelas + mengiba)
Ratih, please, lepasin aku, aku masih pingin hidup, di dunia ini masih banyak yang ingin ku raih, kamu jangan menjegal aku dong.
Ratih
Ngga. Aku ngga akan nglepasin kamu, walaupun kamu merangkak dan bersujud di kakiku
Mendengar kata kata ratih, Jimmy kembali panas.
Jimmy
Kamu memang ngga punya hati
Ratih
Aku udah bilang, kamu mau ngomong apa tentang aku, aku ngga peduli
Jimmy
Bangsaaat, lepasin akuuuu, leepppppaaaaaas.
Jimmy kembali berontak untuk melepas ikatan, namun tetap nihil.
CUT TO
#86.EXT.BALE BALE RUMAH AINUN (PAGI)
(madani)
Kita melihat madani sedang membaca sebuah majalah dengan serius, selang beberapa waktu kemudian majalah tersebut ia tutup dan di letakkan di lantai. Pesawat radio yang ada di sisinya langsung ia hidupkan, seketika itu juga kita mendengar siaran seorang penyiar radio yang bernada semangat.
Tiiiit tiiiiit tiiiiit, alarm handphone madani berbunyi. Ia segera mengambilnya dari saku.
Madani
Halo (jeda), iya saya sendiri (jeda)
Mendadak kening madani berkerut, matanya pun terbelalak lebar, ia begitu sock.
Madani
Apaaaaaa?
CUT TO
#87.INT.KAMAR RUMAH SAKIT (PAGI)
(madani,ainun,figuran)
Suasana ruangan ini tampak putih bersih. banyak sekali peralatan medis yang terhubung ke tubuh ainun. Pada detik ini kondisi ainun tengah tak sadarkan diri.
Beberapa waktu kemudian, madani memasuki ruangan ini dengan langkah lemas, ia sangat sedih dan terguncang, setibanya di sisi ainun, ia mendapati tubuh saudaranya yang terbujur mengenaskan. Mendadak air matanya berlinang.
Madani
Nasib jimmy entah bagaiman endingnya, sekarang ainun malah kena sial. kalau ceritanya udah kayak gini, nanti siapa yang akan Bantu aku. ya tuhan, kenapa ini musti ku alami?, aku udah ngga kuat.
Tangis madani semakin pecah, suaranya terdengar pilu
INSER FRAME : tangan madani menggenggam erat tangan ainun.
Madani
Nun, Kenapa sih kamu bisa kayak gini?, bangun dong!, aku butuh bantuanmu.
Dari arah belakang tiba tiba muncul sesosok dokter berbaju putih.
Dokter
Mbak madani yang sabar yach?
Madani
Iya dok (jeda), eh ngomong ngomong, kenapa ainun bisa kayak gini?
Dokter
Kecelakaan. kalau melihat mobilnya yang ringsek, kita masih untung melihat ainun bisa nernafas. Ini mukjizat.
Madani menghapus air mata di pipinya.
Madani
Apakah kondisinya parah dok?
Dokter
Sangat, tulang kaki patah, gegar otak, dan banyak organ organ lain yang mengalami gangguan. Kalau tidak segera di tangani, saya khawatir ainun akan megalami amnesia, dan yang lebih parah, kematian.
Mata madani semakin terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
Madani
Apaaa?, ainun bisa mati?
Dokter menganggukan kepala dengan mantap.
Madani
Tapi ainun bisa sembuh kan dok?
Dokter
Harapannya fifty fifty, biaya penyembuhannya pun juga mahal.
Madani
Masalah biaya biar aku yang urus, yang penting ainun selamat.
Sang dokter segera memriksa kondisi ainun dengan teliti. Sedangkan madani, ia langsung beranjak meninggalkan tempat ini. dari dalam saku, ia mengeluarkan handphone untuk menghubungu seseorang.
Madani
Halo, vikram .... aku madani.... saat ini aku lagi butuh uang... aku masih bisa kan ngedance di video clip mu?.....iya,syutingnya kapan?..... siang ini?,oke,tanks yach?
CUT TO
#88.EXT.LOKASI SHOOTING (SIANG)
(madani,beberapa figuran)
START MONTAGE SHOT
para kru mempersaipkan segala sesuatunya
· madani di make up sambil mendapat pengarahan dari sutradara
· beberapa kru tengah berdiskusi dengan serius
AND OF MONTAGE SHOT
Madanni tengah standby di depan kamera.
Sutradara
Cameraaaaaa, action
Lagu berirama ceria mulai mengalun. dengan perlahan lahan, madani pun mulai menggerakkan tubuhnya. Ia menari dengan sangat enerjik.
Satu menit kemudian, madani mengakhiri tariannya dengan sangat manis
Sutradara
Cuuuuuuuttt.
Madani menghembuskan nafas dengan lega.
CUT TO
#89.INT.RUANG MAKAN RUMAH AINUN (SORE)
(madani,asih)
Madani tengah makan dengan tidak nafsu, makanan yang ada di atas piring sedari tadi terus ia buat mainan.
TING TONG, TING TONG, TING TONG. Tiba tiba bel rumah berbunyi dengan membabi buta, TING TONG, TING TONG, TING TONG. Madani segera beranjak dari peraduan.
Madani
Iya sebentar, ngga sabaran amat sih?
Setibanya di pintu, ia segera membukanya. Namun tiba tiba wajahnya berubah panic.
POV MADANI : kita melihat sosok asih.
Bruaaak, madani langsung menutup pintu dengan kasar.
INSERT FRAME : tangannya pun langsung mengunci dengan cekatan.
Asih (os)
Madani, jangan tutup dulu, buka pintunya.
Madani
Ngga, kamu mau ngapain kesini?
Asih (os)
Aku mau ngomong sesuatu sama kamu
Madani
Ngga mungkin, kamu pasti mau membunuhku.
Asih (os)
Ngga madani, aku ngga akan bunuh kamu
Madani
Bohong, aku sudah ngga percaya lagi sama kamu.
Nafas madani berhembus tak beraturan, ia begitu marah, panic, dan takut.
Madani
Mendingan kamu pergi dari sini, sebelum aku teriak kenceng minta tolong sama orang orang.
Suasan hening, antara asih dan madani tidak ada yang angkat bicara. Namun beberapa waktu kemudian.
Asih
(sedikit sedih)
Aku mau menolongmu
Mendengar hal ini, madani sangat terkejut, ia tak pernah menyangka asih akan berbuat seperti itu.
Madani (os)
Ngga mungkin, bajingan macam kamu mana mau buat baik.
Asih
Demi tuhan madani, percayalah sama aku. untuk kali ini aku bener bener ingin menolongmu.
Madani (os)
Taiiik, aku tuh udah ngga percaya lagi sama kamu
Asih (os)
Demi tuhan, percayalah sama aku, memangnya kamu ngga kasihan sama jimmy.
Madani
Ngga usah sebut sebut nama jimmy
Asih
Aku ngga tega ngeliat dia seperti ini. jadi tumbal. (jeda) aku pernah merasakan apa yang kamu rasakan.
Madani
Maksudmu?
Asih (os)
Dulu suamiku juga pernah di jadikan tumbal oleh ratih. (jeda) melihat besarnya cinta kalian berdua, aku bertekad untuk menolong kalian.
Madani tampak terdiam terpaku, perasaannya bercampur aduk, ia nggak tahu musti harus bagaimana.
Beberapa waktu kemudian, tangan madani mengotak atik kunci pintu, dan ketika sudah terbuka dengan perlahan lahan, ia sangat tidak percaya melihat raut wajah asih.
POV MADANI : wajah asih tampak bersedih, air matanya pun juga terus mengalir.
CUT TO
#90.EXT.BELAKANG RUMAH AINUN (SORE)
(madani,asih)
Kita melihat madani dan asih tengah duduk di atas dipan bambu, mereka tampak berbincang bincang dengan serius.
Madani
Setelah suamimu mati, kenapa kamu ngga balas dendam sama ratih?.
Asih
Aku ngga bisa ngelawan ratih, dia bukan orang biasa.
Madani
Terus kenapa kamu sudi jadi kacungnya?
Asih
Untuk merencanakan balas dendam. dengan aku jadi pembantunya, aku pasti akan tahu kelemahannya.
Madani
Tapi yang bikin aneh, ratih kok ngga curiga sama sekali.
Asih
Entahlah, padahal dia itu nyai ringin lho.
Madani
Apaaa?, ratih nyai ringin?
Asih
Iya.
Madani
Dulu waktu aku masih kecil,kakek pernah ngedongeng tentang nyai ringin. Dia itu adalah perempuan pemuja setan, kekuatan, dan keabadian.
asih
Iya, bener banget.
Madani
Setiap gerhana bulan nyai ringin selalu mengundang para demit ke rumahnya untuk melakukan ritual dino graono. Sebuah ritual yang di gunakan untuk melanggengkan usia dan kekuatannya. Dan setiap ritual ini di laksanakan, pasti akan membutuhkan tumbal seorang manusia berjenis kelamin lelaki.
Asih
Iya, ritual yang sebentar lagi terjadi, adalah ke-1500 kalinya, suamiku menjadi tumbal pada perhelatan ke-1489.
Tiba tiba saja wajah madani berubah panic
Madani
Asih, tadi pagi waktu akau baca majalah, nanti malam tepat jam dua belas, gerhana bulan akan terjadi.
Asih
Memang, makanya aku langsung kesini ngajak kamu untuk bareng bareng ngancurin ratih
Madani
Tapi gimana caranya?.
Asih
Nanti aku kasih tahu di jalan, sekarang lebih baik kita ke rumah asih, sebelum semuanya terlambat.
Madani
Oke
Madani dan asih segera beranjak dari duduknya, mereka berdua langsung meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#91.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (SORE)
(jimmy,beberapa figuran)
Kita melihat jimmy tengah terikat pada sebuah tiang. di depannya ada tiga orang anak buah ratih yang sedang menyiapkan
Sesajen untuk ritual dino grono
Anak buah I
Jimmy ini sebenarnya ganteng banget
Anak buah II
Iya. sayang nasibnya ngga seganteng wajahnya
Anak buah III
Aku yakin, madani pasti sedang nangis darah saat ini
Anak buah II
Kalau jimmy ngga jadi tumbal, aku mau banget jadi pacar keduanya.
Anak buah III
Ngaco aja kamu, sekarang lebih baik kita siapin sesajen, ntar kalau ngga becus di amuk nyai ringin nyahok kita.
Ketiga anak buah tersebut segera menekuri kesibukannya lagi.
CUT TO
#92.ESTABILISING SHOT
Matahari terbenam di ufuk barat, bunga bunga mulai layu, burung burung dan awan pun mulai berarak pulang. langit suram yang tengah bermega tampak menyeramkan bila di lihat oleh mata.
LONG SHOT : setelah itu kita melihat rumah tusuk sate yang tua dan kusam.
frame mula mula tampak terang oleh cahaya sore hari, namun lama kelamaan berubah menjadi gelap. Sampai pada suatu ketika munculah demit demit yang memasuki rumah tusuk sate dengan cara menembus tembok.
CUT TO
#93.EXT.JALANAN (PETANG)
(madani,asih)
Jalanan ini tampak lengang sepi serta gelap. Tanda tanda kehidupan sama sekali tak nampak.
LONG SHOT : mobil madani melaju dengan kecepatan kencang.
Di dalamnya, madani duduk di belakang setir, dan asih di sampingnya.
Madani
Sekarang jam berapa?
Asih
Enam
Madani
Enam jam lagi. Kita mesti cepet nylametin jimmy
Asih
Iya sebelum dia bener bener mati karena ratih
Madani semakin melajukan mobil dengan kecepatan kencang.
Madani
Ngomong ngomong gimana cara musnahin ratih?.
Asih
Dengan ngruntuhin tiga tugu setan
madani
Yang ada di jl.pocong, kuntilanak, demit itu?
asih
iya, kok kamu tahu?
Madani
Ratih pernah cerita tentang tugu itu
Asih
Biar cepet ngancurinnya, kita musti pakai mantra
Madani
Emangnya ngga bisa pakai alat
Asih
Bisa, tapi kelamaan. Inget, waktu kita tinggal enam jam lagi.
Madani
Terus bunyi mantranya gimana?
Asih
Mantranya ada di sebuah kertas, letaknya ada di belakang lukisan.
madani
(mengalihkan arah pembicaraan)
Asih, ternyata tuhan mengabulkan doa ku, akhirnya aku mendapatkan jalan untuk nyelametin jimmy.
Asih
Iya madani, aku juga seneng kok Bantu kamu. apalagi aku juga dendam sama ratih. Aku ingin banget musnahin dia dari muka bumi, agar tumbal ritual dino graono ngga ada lagi.
Madani
Semoga kita berhasil
Asih
Iya, semoga saja.
Duaaaarrr, tiba tiba di sekeliling mereka berdua banyak setan setan berdatangan, di atas setir pun juga tampak kepala buntung yang berdarah darah
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Asih
Kamu ngga usah panic madani, tetep konsen dengan setir, setan setan ini biar aku usir.
Setelah itu bibir asih komat kamit membaca mantra, seketika itu juga, setan setan yang di dalam mobil hilang dari pandangan. Madani pun kembali melajukan mobil dengan tenang.
CUT TO
#94.INT.RUANG RITUAL DINO GRONO (PETANG)
(jimmy,ratih,beberapa figuran)
Kita melihat ratih cs. Tengah berdiri di hadapan jimmy, bibir mereka masih komat kamit melafalkan mantra. Sedangkan jimmy tanaya rejon, sedari tadi masih terus meronta ronta untuk melepas ikatan.
Ratih
Enam jam lagi gerhana bulan terjadi, kamu udah siap kan jadi tumbal.
Jimmy
Kamu memang bajingan, setan, iblis, lepasin aku, biarin aku bebas.
Ratih
Ooo, ngga bisa. Aku ngga akan pernah nglepasin kamu. ingat itu baik baik.
Jimmy masih berontak hebat, namun tali yang membelit tubuhnya tak kunjung terlepas.
Jimmy
Kenapa sih kamu musti buat ritual bejat ini?
Ratih
Agar kekuatan dan usiaku abadi.
Jimmy
Kamu itu emang bener bener nyalahin kodrat. Aku sumpahin kamu masuk neraka.
Ratih
Aduh jimmy, mendingan kamu itu diem aja deh, ngga usah banyak cing cong, buang buang tenaga aja.
Jimmy
Kenapa sih di dunia ini musti ada orang jahat macam kamu?
Ratih
Biar lebih berwarna. kalau di dunia ngga ada orang macam aku, dunia akan terasa tawar, bagai sayur tanpa garam.
Jimmy
Pemikiranmu itu udah gila
Ratih
Terserah kamu mau ngomong apa, aku ngga peduli.
Jimmy semakin panas, setelah itu ia kembali meronta ronta untuk melepas ikatan.
CUT TO
#95.EXT.PERTIGAAN JL.DEMIT, JL.POCONG, JL.KUNTILANAK (PETANG)
(madani,asih,beberapa figuran)
Sebuah mobil baru saja tiba di tempat ini, ketika pintunya terbuka, keluarlah sosok madani dan asih.
Suasana sekitar tampak lengang dan sepi.
Asih
Sekarang kita musti masuk ke dalam untuk ngambil kertas mantra.
Madani
Iya, sekarang udah jam tujuh, berarti tinggal lima jam lagi, tapi di depan rumah kok banyak orang, mereka siapa?
Asih
Pengikut ratih yang tersebar di Indonesia, setiap ritual ini di laksanakan, mereka akan datang ke rumah tusuk sate.
Madani
Terus cara masuk ke dalem gimana?
Asih
Mereka akan aku sirep
Madani
Apaan tuh?
Asih
Di buat pingsan.
asih langsung memejamkan mata sambil komat kamit membaca mantra. ketika tiupan nafasnya di arahkan ke depan pintu, seketika itu juga orang orang yang telah di maksud tergeletak di lantai.
Asih
Yuk kita masuk!
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.
Madani
asih, pengikutnya ratih ada berapa?
Asih
Tahun ini 666 orang
Madani
Berarti di dalam masih banyak dong?
Asih
Iya, kita musti ati ati
Madani asih masih terus mengendap endap, wajah mereka sedari tadi di tolehkan kesana kemari.
CUT TO
#96.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,beberapa figuran)
Jimmy masih meronta ronta untuk melepaskan ikatan, namun tetap saja hasilnya nihil.
Di sisi lain, ratih dan ank buahnya tengah menata sesajen.
Jimmy
Oeeeee lepppaaassin akuuuu, lepaaaas , setaaaaan , lepaaaas aku ngga mau di jadi’in tumbal. Kalian semua bangsat.
Prakkk, tiba tiba ratih menampar pipi jimmy dengan keras.
Ratih
Diaaaaaaaam
jimmy menuruti kata kata ratih, namun beberapa waktu berjalan, ia kembali beraksi
Jimmy
bangsaat lepasin akuuu lepaaaas.aku ngga mau jadi tumbal.
Salah satu anak buah tidak tahan mendengar lolongan jimmy, ia ingin memberi pelajaran kepadanya, namun ratih terlanjur mencegah.
Ratih
Sudah, biarkan saja.
Anak buah
Tapi nyai.
Ratih
Sudah, biarkan saja.
Ratih dan anak buahnya kembali menata sesajen, kemudian menghidupkan lilin lilin yang mengelilingi jimmy.
Duaaarrrr, di sudut ruangan tiba tiba hantu hantu bermunculan, dan salah satu di antara mereka, berjalan menghampiri jimmy untuk mengendus endus tubuhnya.
Ratih
Sekarang sudah jam tujuh, berarti gerhana bulan tinggal lima jam lagi.
Mendengar hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.
Jimmy
Lepassiiin akuuu, lepaaas, aku ngga mau jadi tumbal.
CUT TO
#97.ESTABILISING SHOT.
Sebentuk bulan purnama tengah bersinar terang, ia tengah bertengger di langit dengan tenang, awan hitam yang terus berarak, sedari tadi menimbul tenggelamkan.
Sedangkan di pertigaan jl.pocong, jl.kuntilanak, jl.demit. angin berhembus dengan kencang, mengoyangkan pohon pohon di sekitarnya.
Di latar belakang, suasana rumah tusuk sate tampak menyeramkan. Sejenak kita melihat siluet tubuh madani asih yang berjalan mengendap endap.
Sampai pada suatu ketika hantu hantu berwajah menyeramkan bermunculan, mereka memasuki rumah tersebut dengan cara menembus tembok.
CUT TO
#98.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih,figuran)
Madani dan asih masih berjalan mengendap endap, pandangan mereka juga masih di tolehkan kesana kemari.
POV MADANI : suasana sekitar tampak lengang dan sepi.
Tiba tiba pintu rumah terbuka, lalu muncul beberapa anak buah ratih yang berbaju hitam. Akibat hal ini madani dan asih langsung sembunyi.
Asih
Untung kita udah mindahin yang jaga di depan.
Madani
Iya, untung aja, kalau misalnya orang orang itu ngliat bandit bandit yang udah kita sirep, bisa runyam ceritanya.
Setelah itu madani langsung mengintip.
POV MADANI : dari balik tempat persembunyian, kita melihat suasana di depan pintu tampak sepi.
Madani
Ayuk kita jalan lagi!
Madani menyeret tangan asih dan berjalan meninggalkan peraduan.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani dan asih berjalan mengendap endap.
Sesampainya di pintu, asih langsung membukanya dengan perlahan lahan.
CUT TO
#99.ESTABILISING SHOT
Kita melihat seonggok bulan purnama bersinar terang, awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Sebuah jam dinding tua, yang auranya terlihat menyeramkan, pada detik ini menunjukkan pukul 07:30.
CUT TO
#100.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih)
Pintu terbuka dengan perlahan lahan, sedikit demi sedikit nampkalah sosok madani dan asih.
Madani
Gimana?, aman ngga?
Asih
Sepi, yuk masuk!
Madani dan asih segera memasuki rumah ini, kemudian berjalan mengendap endap menyusuri peraduan. Sambil berjalan, mata madani juga mengawasi sekeliling
POV MADANI : suasana tampak lengang dan sepi.
Bruaaaak.
Madani
Aduuuuh
Tiba tiba madani terjegal hingga jatuh tersungkur, asih segera menolongnya untuk kembali berdiri.
Asih
Ssssstttt, jangan teriak, nanti ketahuan.
Glontang, dari arah belakang tiba tiba terdengar sebuah benda terjatuh, mendadak madani dan asih panic.
Dengan perlahan lahan mereka segera membalikkan pandangan
POV MADANI DAN ASIH : seekor kucing melompat dari almari tua.
Madani dan asih langsung bernafas lega
Asih
Untung aja Cuma kucing.
Madani dan asih kembali berjalan mengendap endap.
Madani
Di mana lukisannya?.
Asih
Udah tenang aja, bentar lagi juga nyampe’
Sampai pada suatu ketika, madani dan asih tiba di depan ruang ritual dino graono, tanpa sengaja mata madani tertuju ke dalam, ia begitu besedih menyaksikan yang terjadi, air matanya pun menetes.
Asih
Ada apa madani?
Madani
Jimmy
POV ASIH DAN MADANI : sosok jimmy tengah terikat di sebuah tiang.
Asih
Udahlah, sekarang kita ke tempat lukisan dulu, ambil kertas mantra untuk ngebebasin jimmy
Asih segera menarik tangan madani meninggalakn tempat ini, namun walau begitu mata madani masih tertuju ke dalam ruang ritual dino graono.
POV MADANI : sosok jimmy perlahan lahan menghilang dari balik dinding.
CUT TO
#101.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,asih,beberapa figuran)
Jimmy tampak meronta ronta untuk melepaskan ikatan, matanya masih tertuju ke depan.
POV JIMMY : Ratih cs. Tengah duduk bersila.
INSERT FRAME : bibir ratih komat kamit membaca mantra.
Dari arah luar, angin berhembus dengan kencang, mengibarkan pakaian yang di kenakan jimmy.
Hantu hantu kembali bermunculan, wajah mereka tampak menyeramkan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan dan gemetaran.
Jimmy
(antara percaya dan tidak)
Ya tuhan, hantunya banyak banget.
Nafas jimmy berhambus tak beraturan.
Jimmy
Lepasiiiiiiin akuuuuuuuuu
Ratih cs. Tidak peduli, mereka masih tetap membaca mantra.
CUT TO
#102.INT.SALAH SATU RUANGAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani,asih,figuran)
Kita melihat sebuah lukisan yang sangat indah, namun lukisan tersebut sangat menyeramkan, sebab panoramanya menggambarkan sebuah kuburan yang di kelilingi tengkorak hidup.
Madani dan asih baru saja memasuki ruangan ini, dan langsung menghampiri benda tersebut.
Asih
Madani, ini lho lukisannya.
Madani
Aneh
Asih
Kenapa aneh?
Madani
Waktu aku ke sini, aku kok ngga ngliat?
Asih
Kok bisa?
Madani
Entahlah, emangnya baru di pajang yach?
Asih
Engga, lukisan ini udah ada sejak tahun 1913.
Madani tampak mikir mikir
Madani
Ah, udahlah ngga usah di pikirin, mendingan kita ambil kertasnya.
Asih langsung mengoyang goyang lukisan tersebut, sebuah lipatan kertas terjatuh dari baliknya, madani segera meraihnya. Kertas tersebut sudah terlihat kusam dan kuno.
Ketika madani membuka lipatannya, asih lagsung memberikan petunjuk.
Asih
Mantra nomor satu itu untuk tugu jl.pocong, untuk tugu jl.kuntilanak pake nomor dua, sedangkan jl.demit yang nomor tiga
Madani
Terus kalau yang ini untuk apa?
Asih segera memperhatikan yang di tunjuk madani.
POV ASIH DAN MADANI + INSERT FRAME : kita melihat tangan madani tengah menunjuk sebuah tulisan yang sangat rapat dan lumayan kecil.
Asih
Itu untuk ngusir hantu
Madani
Maksudnya?
Asih
Sebelum tiba di tiap tugu, kita akan di hadang oleh hantu. Hantu itu sangat buas dan liar, mereka pasti akan berusaha membunuh kita. Nah, mantra ini gunanya untuk mengusir mereka.
Madani
(membaca kertas mantra)
Putih putih sing mulio, nyingkriho 3X
Wedok wedok rupo elok, ngaliho 3X
Demit demit paling apik, minggiro 3X
Dari arah lain, tiba tiba datang beberapa anak buah ratih tanpa permisi.
Anak buah I
(penuh selidik)
Oeeee,asih, ngapain kamu di sini?
Asih dan madani terperanjat kaget.
Asih
Ngga ngapa ngapain kok
Anak buah II
(sambil menatap madani dengan penuh selidik)
Siapa dia?
Asih
Madani, temenku
Anak buah III
Apa itu di tangannya?, coba lihat.
asih
jangan, bukan apa apa kok
sang anak buah segera merampas kertas mantra, namun ratih berhasil mengagalkannya. Akibat hal, ini sang anak buah menjadi panas.
Asih
Madani cepet lari.
Madani
Tapi gimana dengan mu?
Asih
Udah, kamu ngga usah pikirin aku
Madani segera menuruti kata kata asih, sang anak buah segera mengejar madani, tapi asih berhasil mencegahnya, dan akhirnya antara asih dan figuran terjadi perkelahian.
CUT TO
#103.EXT.DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(madani)
Pintu depan terbuka dengan keras, lalu muncul madani yang langsung berlari ke arah mobil. Setibanya di tujuan, ia langsung menghidupkan mesin, namun tudak berhasil, di hidupkan lagi, masih sama saja, di ulangi lagi, nihil.
Madani
(sambil membanting setir)
Sialan, kok bisa mati sih?
Madani kembali menghidupkannya lagi, tetap gagal.
Madani langsung keluar dari mobil, kemudian menutup pintunya keras keras, lalu berlari menuju jl.pocong. ia melangkahkan kaki dengan sangat cepat.
Ratih (os)
Tugu yang ada di jl.pocong, jaraknya 600 meter dari rumah tusuk sate.
Madani
Jauh banget. ya tuhan tolong aku.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah berlari dengan langkah cepat.
CUT TO
#104.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ruangan ini semakin lama semakin menyeramkan, hantu hantu yang berwajah menakutkan semakin lama semakin banyak bermunculan. Di tiang yang ada di tengah tengah ruangan, jimmy masih terikat dengan kondisi yang masih meronta ronta. Sedangkan di hadapannya, ratih cs. Tampak bersemedi membaca mantra. Tak lama kemudian hantu hantu kembali bermunculan, akibat hal ini jimmy semakin ketakutan. Sejenak matanya tertuju pada sebuah objek.
POV JIMMY : jam dinding tua menunjukkan pukul 08:00
Jimmy
Sekarang jam delapan, berarti gerhana bulan tinggal empat jam lagi, ngga mungkin, aku ngga ingin mati, aku ngga mau mati. Tuhan tolong aku.
Jimmy semakin berontak dengan sangat hebat
CUT TO
#105.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Pada detik ini asih tengah berkelahi dengan ketiga anak buah ratih, ia tampak lincah melakukan aksinya, energinya pun sungguh luar biasa.
Beberapa waktu kemudian lawan lawannya telah berhasil ia lumpuhkan. Namun tiba tiba saja datang lima orang anak buah yang lain, akibat hal ini ratih kembali lagi melakukan aksi baku hantam.
Anak buah
Kamu memang penghianat
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek.
Mereka semua masih bertarung, sampai sampai semua perabotan yang ada di ruangan ini berserakan tak beraturan.
Asih
Terserah kalian mau ngomong apa, aku ngga peduli.
Bruuaaak, tiba tiba pipi asih terkena sebuah pukulan, darah menetes keluar, namun ia masih kuat, ia langsung menghapusnya, dan kembali bertarung dengan semangat yang berkobar kobar
CUT TO
#106.EXT.JL.POCONG (MALAM)
(madani)
Madani menghentikan langkah dengan sigap, nafasnya terdengar ngos ngosan, lipatan kertas mantra yang tampak kusam masih ia genggam dengan erat erat. Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.
POV MADANI : bulan purnama masih bersinar dengan terang.
Madani
Ya tuhan, berikan aku kekuatan.
Nafas madani masih ngos ngosan. Dan setelah itu ia kembali berlari menyusuri peraduan.
CUT TO
#107.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Asih masih terus bergulat dengan beberapa anak buah ratih, energinya masih tetap berkobar kobar, sedangkan lawan lawannya mulai terlihat loyo.
CUT TO
#108.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih, figuran)
Jimmy tengah terikat dengan kondisi yang meronta ronta.
Jimmy
Ratiiih, lepasiiin akuuuu.
Ratih diam saja, akibatnya jimmy menjadi semakin panas.
Jimmy
Ratiiihhh buangsaat, lepasiin akuuuu.
Setelah itu ratih cs. beranjak dari duduk dan berjalan mengelilingi jimmy sambil membawa kemenyan.
Tak lama kemudian demit demit bermunculan, jumlah mereka banyak sekali, dan memenuhi ruangan ini.
Jimmy
Hoeeeee, lepasiiin akuuuu buaaangsaaat
Ratih cs. Tetap tidak peduli
CUT TO
#109.INT.RUANG UTAMA RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Sosok ratih tengah bergulat dengan figuran. Tak lama kemudian figuran tersebut berhasil ia lumpuhkan, namun tanpa ia duga datang lagi beberapa figuran yang lain, jumlahnya ada delapan.
Asih
Busyet, bajingannya banyak banget, aku musti keluar, biar dapat angin seger
Asih segera berlari ke halaman depan., para figuran pun segera mengejarnya.
Anak buah ratih
Asih, mau kemana kamu?, jangan pengecut.
Asih
Ngoceh aja dari tadi.
Anak buah ratih
Dasar penghianat, malam ini kamu harus mati
Asih
Coba aja
Setelah itu antara asih dan ke delapan anak buah ratih terjadi pertarungan sengit, asih tampak lincah meladeni lawan lawannya. Sampai pada suatu ketika empat orang telah berhasil ia lumpuhkan.
CUT TO
#110.EXT.JL.POCONG (MALAM)
(madani,figuran)
Madani tengah berlari dengan langkah cepat, beratus ratus jejak telah ia tinggalkan di belakang, sejenak matanya di arahkan ke langit.
POV MADANI : bulan purnama bersinar dengan terang.
Gedubrak, sesosok pocong yang tergeletak di jalanan, menjegal kaki madani hingga jatuh tersungkur. setelah itu dari berbagai
Sudut, pocong pocong bermunculan, mereka semua langsung melompat lompat menghampiri madani, akibat hal ini kontan saja waria ini gemetaran, namun ia segera teringat dengan mantra pengusir.
Madani
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Putih putih sing mulio nyingkriho nyingkriho nyingkriho
Blap, satu persatu pocong pocong menghilang dari pandangan, perasaan madani tampak begitu lega.
Ia segera beranjak dari duduk dan berlari menuju tugu pocong.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani berlari dengan kencang.
Madani melepas sepatu, hal ini ia lakukan agar larinya semakin kencang.
Beberapa waktu kemudian ia sudah tiba di tempat tujuan, sejenak matanya di pergunakan untuk memandangi yang telah di maksud.
POV MADANI : tugu pocong berdiri dengan angkuh dan kokoh, di tugu tersebut, tampak sebuah gambar pocong yang berwajah menakutkan.
Madani segera membuka lipatan kertas mantra dan membacanya dengan suka cita
Madani
(suara madani ber-echo)
Tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni
dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni
tugu gedi iki pocong pocong sing manggoni
dino ing sepi iki wis gak kenek di panggoni
rubuho, rubuho, rubuho, ambru’o, ambru’o, ambru’o
selesai membaca mantra, perasaan madani begitu berdebar debar.
Beberapa waktu berjalan, tugu tersebut mulai condong.
90 derajat, 80 derajat, 70 derajat, 50 derajat, 30 derajat.
Bluuummm, dan akhirnya terhempas ke tanah, wajah madani tampak berbinar binar ceria. Setelah itu ia langsung membalikkan badan dan berlari ke tugu berikutnya
CUT TO
#111.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih cs. Tengah bersemedi, mata mereka terpejam dengan bibir yang komat kamit melafalkan mantra.
Blap, sepertiga dari demit demit yang ada di ruangan ini menghilang, ratih cs. Sama sekali tidak menyadarinya.
Jimmy yang tengah terikat di tiang, tampak berbinar binar mendapati semua ini.
Jimmy
Ya tuhan, kenapa setannya ngilang?, apa mungkin ini pertolonganmu?.
CUT TO
#112.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Keempat anak buah ratih masih bergulat dengan asih, tanpa mereka sadari peluh sudah menetes di kening masing masing.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Asih
Mana kekuatan kalian?, masak empat cowok ngga bisa ngalahin satu cewek, dasar banci.
Mendengar hal ini keempat figuran semakin panas. Mereka kembali menyerang asih dengan begitu liar, namun asih berhasil mengimbanginya.
CUT TO
#113.ESTABILISING SHOT
Daun daun yang ada di sebuah pohon bergoyang goyang tertiup angin. Malam ini suasana tampak kusam dan menyeramkan. Bulan purnama yang bertengger di langit masih menyala dengan terang, awan hitam yang sedang berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
CUT TO
#114.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berlari kencang, dari jl.pocong ia langsung belok ke jl.kuntilanak. malam ini suasana sangat sunyi dan sepi. Tiba tiba sebuah angin berhembus dengan kencang, menerpa tubuhnya hingga bajunya berkibaran.
Semakin lama kekuatan lari madani semakin melemah, karena sudah terlalu letih, akhirnya ia hanya bisa berjalan perlahan lahan, nafasnya pun terdengar ngos ngosan.
Asih (os)
Tugu kuntilanak jaraknya 300 meter dari rumah tusuk sate.
LONG SHOT : tanpa madani sadari, lima meter di atasnya ada sesosok kuntilanak yang bertengger di pohon, mahluk tersebut tengah memandangi madani dengan penuh seksama.
POV KUNTILANAK : madani tengah berjalan dengan perlahan.
CUT TO
#115.EXT.HALAMN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kedelapan anak buah ratih semuanya sudah tergeletak di lantai. Di sisi lain, asih tengah mengatur pernafasan sembari membasuh peluh di kening.
Asih
Aku musti keluar dari sini, aku harus menyusul madani.
Asih segera berjalan meninggalkan peraduan.
Bruaak, sebuah tendangan tiba tiba mendarat di punggung asih, hinngga akhirnya ia jatuh terhempas
Figuran
Eh bangsat mau kemana kau?
Asih
Bukan urusanmu, urus saja ratumu yang gila itu
Figuran
Berani sekali kamu bilang nyai ringin gila
Asih
Dia emang gila. kenapa?, kamu ngga terima?
Mendengar hal ini sang figuran semakin panas, dan setelah itu terjadilah pertarungan sengit antara mereka berdua.
Lawan asih kali ini lumayan berat, berkali kali ia terus mendapat tekanan mematikan.
CUT TO
#116.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Jimmy sudah tidak mencak mencak lagi. Ia berdiri tenang dengan kondisi terikat di tiang. sedangkan ratih cs. Saat ini tengah bersemedi sambil membaca mantra.
Di latar belakang, demit demit tengah berdiri dengan tenang.
CUT TO
#117.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,figuran)
Madani tengah berlari dengan kencang, peluh di kening juga terus bercucuran.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa ngancurin semua tugu setan.
Madani masih berlari dengan kencang.
Duaaaaarr, tiba tiba datang kuntilanak di depan mata. Langkah madani langsung terhenti.
Tanpa di sangka dan di duga, di samping dan belakangnya, juga berdatangan mahkluk sejenis, jumlahnya ada enam, mereka semua langsung menghampiri madani. di antaranya ada yang mencekik, menjambak, membelit, dan lain lain. Akibat hal ini madani mengerang kesakitan dan susah bernafas.
Dengan terbata bata, madani mulai berusaha untuk membaca mantra.
Madani
We.. ..w w wedok w. www wedok r rrr ur rupo elok
Ng nggg..... ngl ngal ll ..... ngaliho ngaliho.
Blap, kuntilanak menghilang dengan tiba tiba, madani tampak lega dan plong.
Setelah itu ia segera berlari menuju tempat tujuan.
Di langit, bulan purnama masih bersinar dengan terang, awan hitam yang sedari tadi terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Beberapa waktu kemudian madani telah tiba di tugu kuntilanak. sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu ia mengelilingi dan memperhatikan tugu tersebur.
POV MADANI : tugu tersebut berdiri dengan kokoh, berhiaskan sesosok gambar kuntilanak berwajah menyeramkan.
Madani segera membuka lipatan kertas mantra.
Madani
Wedok wedok rambut dowo podo nyangkruk ning tugu iki
Bulan terang sing mateni wengi iki ngrusak mati
Lengsero lengsero lengsero lengsero lengsero
Setelah itu tugu kuntilanak berguncang hebat, dan tak lama kemudian jatuh terhempas.
Madani yang menyaksikan semua ini, wajahnya berbinar binar ceria. Ia segera membalikkan badan, dan berjalan menuju tugu berikutnya.
CUT TO
#118.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kita melihat asih dan figuran tengah berkelahi. Kekuatan mereka tampak seimbang. Berkali kali asih mendapat tekanan, tapi ia berhasil menahannya, malahan asih juga mampu melawannya.
CUT TO
#119.EXT.JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah berlari dengan kecepatan 10km/jam,
Nafasnya terdengar ngos ngosan, peluhnya pun juga semakin bercucuran.
CUT TO
#120.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Jimmy tampak diam terpaku. Di hadapnnya ratih cs. Tampak bersemadi sambil membaca mantra. Beberapa waktu kemudian setengah dari jumlah demit yang ada di ruangan ini kembali menghilang, melihat hal ini wajah jimmy tampak berbinar binar ceria.
Jimmy (vo)
Ya tuhan hilangkan setan setan itu dari sini.
Ratih cs. Beranjak dari duduknya, di tangan mereka tergenggan sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
Mendadak mata ratih terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
POV RATIH : demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya tinggal sedikit.
Ratih
Demit demit pada pergi kemana?
Para pengikutnya yang menyaksikan semua ini juga ikut ikut terperanjat
Anak buah
Nyai, demitnya kok tinggal sedikit?
Ratih
Kurang ajar, ini pasti ada yang buat ulah.
Ratih segera meletakkan kemenyan ke tempat sesajen.
Melihat hal ini, jimmy langsung menyunggingkan senyum kemenangan.
Jimmy
Ratih bangsat, aku yakin, malam ini aku pasti selamat. Dan kamu akan menemui ajal.
Mendadak emosi ratih mulai naik ke permukaan, nafasnya pun berhembus tak beraturan.
Ratih
Tutup mulutmu!, jangan harap ocehanmu itu jadi kenyataan.
Ratih segera meninggalkan tempat ini.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : ratih berjalan menyusuri rumah tusuk sate.
Tiba tiba ia mendengar sebuah gerakan perkelahian dari arah luar.
Ratih + figuran (os)
(berteriak teriak)
Hiaaaaaat aaaaaa hiaaaaaat maaaaatiiiiiiii kauuuu
Ratih segera berjalan ke arah pintu dan membukanya. Mendadak matanya terbelalak lebar.
POV RATIH : asih dan anak buahnya tengah berkelahi.
Ratih
Stooooppp.
Asih dan figuran langsung terdiam, ratih segera menghampiri mereka berdua.
Ratih
Kenapa kalian berkelahi?
Figuran
Asih menghianati kita nyai, ia dan madani berusaha mnghancurkan tiga tugu settan.
Ratih
Benarkah itu asih?
Asih
Benar sekali
Ratih
Kenapa kamu lakukan itu?
Asih
Aku masih punya dendam sama kamu
Ratih
(emosi)
Kamu memang bangsat. Penghianat.
Asih
Kamu ngga perlu mengatakan aku seperti itu, coba lihat diri kamu sendiri, kamu itu lebih bangsat dari aku, sesosok iblis berwajah manusia.
Mendengar hal ini emosi ratih semakin mendidih.
Ratih
Buuuaaaangsaaaaat.
Brak bruk bruk. Setelah itu antara asih dan ratih terjadi pertarungan sengit, mereka melakukan aksi selama satu menit.
Karena kekuatan yang tidak seimbang, akhirnya asih tumbang, dari mulutnya, darah berwarna merah mengucur deras.
Sebelum asih menemui ajal, terlebih dulu ia mengucapkan kata kata terakhir.
Asih
(terbata bata)
Selama seta ... hun terakhir ... aku tirakat pada yang kuasa ... agar dia mel ... enyapkan kamu dari muka bumi, ... malam ini aku yakin ... tira ... katku pasti akan menjadi ke ... nyataan.
Setelah mengucapkan hal itu, asih benar benar menghembuskan nafas terakhir.
Ratih yang melihat semua ini, hanya mampu tersenyum getir.
INSERT FRAME : kita melihat dan mendengar bibir ratih mengucapkan kata “ngga mungkin”
CUT TO
#121.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani,ratih)
Madani baru saja tiba di tempat ini, ia langsung berbelok ke jl.demit. Namun tiba tiba,
Ratih (os)
Banci, mau kemana kamu?
Madani segera menolehkan pandangan ke arah ratih.
POV MADANI : Sosok ratih tengah memandang madani dengan tatapan bengis.
Madani
Bukan urusanmu
Ratih
Kamu mau ke tugu demit kan?. Untuk menghancurkannya.
Madani
Sudah ku bilang ini bukan urusanmu
Ratih
Jelas semua ini urusanku, karena kamu sudah kurang ajar berusaha merusak ritual dino graono.
Madani
Capek aku ngladenin kamu
Madani segera tancap gas menuju tugu demit.
Menyikapi hal ini, ratih langsung menghampiri sekaligus menghajarnya.
Ratih
Kamu itu memang bangsat.
Brak brak brak, ratih membanting tubuh madani dengan sangat brutal. karena tidak punya kekuatan, waria ini hanya bisa pasrah saja.
Semakin lama keadaan madani semakin mengenaskan, darah bercucuran dari segala penjuru.
Sampai pada suatu ketika, sebuah tendangan keras mendarat di paha madani, kontan saja ia langsung menjerit hebat.
Madani
Aaaaaaaaaaaaaaaaa
Ratih segera menambil kertas mantra dari tangan madani
Ratih
Kamu ngga akan bisa ngelawan aku
Dengan perlahan lahan, ratih langsung membuka lipatan kertas tersebut.
Madani
Ratih, ku mohon jangan di sobek.
Ratih
Emang aku pikirin.
Tangan nyai ringin langsung merobek robek kertas tersebut menjadi potongan kecil, lalu melemparkannya ke arah madani.
Setelah lega berbuat demikian, ia langsung berjalan menuju rumah tusuk sate. Sedangkan madani, wajahnya tampak bersedih dan tidak bersemangat.
CUT TO
#122.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih baru saja memasuki ruangan ini, matanya langsung tertuju pada suasana sekitar.
POV RATIH : jimmy tampak tenang meski dalam kondisi terikat. Para figuran kembali bersemedi. Demit demit yang ada di ruangan ini jumlahnya sedikit.
Ratih langsung menghampiri jimmy.
Ratih
Sekarang udah jam sembilan, tiga jam lagi gerhana bulan akan terjadi, kamu siap kan untuk jadi tumbal?.
Jimmy
Tutup mulut busukmu, aku ngga mau lagi dengar suaramu ... ... malam ini aku pasti selamat
Ratih
Ngga mungkin. jangan harap kamu bisa keluar dari tempat ini hidup hidup, karena di luar sana, orang orang yang berniat merusak ritual ini, telah aku bereskan.
Jimmy
Kamu jangan terlalu yakin perempuan liar. Bila pertolongan tuhan datang, apa yang ngga mungkin bisa jadi mungkin. Dan malam ini aku sangat percaya, tuhan akan berpihak kepadaku.
Mendengar hal ini ratih semakin panas.
Ratih
Diaaaaaaaaam
Jimmy
Kenapa?, kamu takut?
Ratih
Tutup mulutmu
Pyaaaarrrr, satu buah tamparan mendarat di pipi jimmy, sejenak ia merasakan kesakitan.
CUT TO
#123.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah tersungkur dengan keadaan mengenaskan. Ia mencoba berdiri, namun tidak bisa, mencoba berdiri lagi, masih sama saja, sekali lagi, nihil.
Seketika itu wajahnya terlihat panic & ketakutan.
Madani
Ya tuhan, kenapa ini?. kenapa aku tidak bisa berdiri?
Madani kembali mencoba berdiri, tetap tidak bisa.
Ia putus asa dan akhirnya menangis.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan, aku ngga mau kehilangan jimmy.
Mendadak ia teringat masa indah bersama sang kekasih.
DISSOLVE TO
#124.EXT.JALANAN (SIANG)
(madani,jimmy)
Jimmy dan madani tengah berboncengan di sebuah sepeda motor. mereka menyusuri jalanan ini dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Tangan madani tampak mesra mendekap erat perut sang kekasih.
Madani
Say, ngebutnya kencengin dong.
Jimmy
Oke
Jimmy melajukan sepeda motor dengan semakin kencang, tangan madani pun juga semakin erat memeluk perutnya.
DISSOLVE TO
#125.EXT.PERTIGAAN JL.POCONG, JL.DEMIT, JL.KUNTILANAK (MALAM)
(madani)
Madani masih menangis.
Ia kembali mencoba berdiri, namun tetap tidak bisa.
Di tengah tengah kesialan tersebut, ia mempunyai sebuah ide. waria ini tanpa pikir panjang langsung mengesot menuju ke tugu demit.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : madani tengah mengesot.
Asih (os)
Jarak tugu demit dengan rumah tusuk sate sekitar 666 meter.
Madani masih terus mengesot, air mata yang ada di pipi ia hapus cepat cepat.
Madani
Ya tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa sampai di tugu demit.
CUT TO
#126.EXT.HALAMAN DEPAN RUMAH TUSUK SATE (MALAM)
(asih,figuran)
Kita melihat sosok asih tengah tergeletak dengan keadaan tidak bernyawa. Tiba tiba dua orang manusia datang menghampirinya.
Figuran [1]
Mayatnya asih kita apain enaknya?
Figuran [2]
Buang ke tong sampah aja
Figuran [1]
Ide bagus itu
Dua manusia tersebut segera menggotong tubuh asih dengan suka cita.
CUT TO
#127.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Madani tengah mengesot dengan kondisi yang mengenaskan. Tiba tiba angin berhembus dengan kencang, menampar tubuhnya dengan lembut.
Sejenak pandangannya ia arahkan ke atas.
POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.
Akibat hal ini, madani langsung mengesot dengan cepat.
Beberapa meter kemudian demit demit bermunculan dan menghampiri madani. Mereka semua langsung berusaha membunuhnya. Akibat hal ini madani mengalami kepanikan dan ketakutan. yang lebih mengenaskan, madani lupa mantra pengusir demit.
Di tengah tengah rasa kesakitan akibat aksi demit, madani tampak mikir mikir.
Semakin lama usaha demit untuk membunuh madani mulai menuai hasil. perlahan lahan badan madani lemah lunglai, matanya pun sudah tak kuat lagi untuk terbuka lebar, hingga pada akhirnya tubuhnya tergeletak di tanah, namun ia masih hidup.
Madani
Ya tuhan tolong aku.
Mata madani yang sudah terpejam, mendadak terbuka lebar. Ia telah ingat mantra pengusir demit.
Madani
Demit demit paling apik.
Minggiro minggiro minggiro
Demit demit paling apik
Minggiro minggiro minggiro
Blap, satu persatu demit demit itu menghilang dari pandangan.
Kekuatan madani pun kembali pulih. Setelah itu ia langsung mengesot menuju tugu demit.
Sejenak matanya kembali di arahkan ke langit.
POV MADANI : bulan tampak remang remang, posisinya berada di penumbra.
Madani semakin mengesot dengan cepat.
CUT TO
#128.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih figuran)
Dalam kondisi terikat pada tiang, jimmy masih tampak tenang menyikapi semuanya.
Di hadapannya, ratih cs. Langsung beranjak dari semedi dan mengelilingi jimmy.
di tangan mereka terdapat sebuah kemenyan yang masih mengepulkan asap.
Ratih
Saat ini posisi bulan ada di penumbra, sebentar lagi gerhana akan terjadi.
Mendengar hal ini jimmy menjadi ketakutan, ketenangan jiwanya pun tiba tiba menghilang. Setelah itu ia kembali meronta hebat untuk melepaskan ikatan.
Jimmy
Lepaaaaassiiiiiinnnn akuuuuuu.
Melihat hal ini, ratih tersenyum penuh kemenangan.
Setelah itu bersama anak buahnya, ia meninggalkan tempat ini.
CUT TO
#129.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah mengesot. Jalanan yang saat ini di laluinya terletak di tengah tengah persawahan.
Sambil mengesot, mata madani tertuju lurus ke depan.
POV MADANI : tugu demit mulai terlihat.
Akibat hal ini madani semakin mengesot dengan lebih cepat.
Sejenak matanya ia tolehkan ke langit.
POV MADANI : bulan remang remang, masih di posisi penumbra. Awan hitam yang terus berarak, berkali kali menimbul tenggelamkan.
Tak lama kemudian madani sudah tiba di tugu demit, namun ia kebingungan, sebab kertas mantranya tidak ada.
Namun madani langsung menghampiri tugu tersebut, mendorong dorongnya dengan kekuatan yang ada, namun tugu demit tak kunjung runtuh.
Ia segera mengedarkan pandangan kesana kemari, dan menemukan sebuah batang kayu, tanpa pikir panjang, benda tersebut berkali kali ia benturkan ke tugu demit. tetap tidak runtuh.
Tanpa terasa peluh menetes di kening, nafasnya pun ngos ngosan.
Sampai pada suatu ketika, mata madani tertuju pada sebuah objek
POV MADANI : sebuah cangkul tergeletak di tanah.
Setelah itu madani menolehkan pandangan kesana kemari.
POV MADANI : suasana persawahan tampak lengang dan sepi
Madani
Itu pasti cangkul pak tani
Wajah madani berbinar binar ceria, ia segera mengesot untuk mengambil cangkul tersebut. lalu kembali ke tugu demit dan menggali tanah yang menjadi tumpuan tancapan tugu demit.
Beberapa waktu kemudian kedalaman tanah sudah mulai terlihat, namun tugu tidak kunjung runtuh. Ia kembali menggali menggali dan terus menggali. Ia tidak peduli dengan peluh yang menetes.
Sampai pada suatu ketika suasana gelap gulita. Madani langsung berhanti menggali dan mengarahkan pandangan ke langit. Mendadak matanya terbelalak lebar. Ia begitu panic.
POV MADANI : Bulan yang pada posisi penumbra, bergeser menjadi gerhana bulan total.
Setelah itu madani menolehkan pandangan ke arah tugu
POV MADANI : tugu demit masih berdiri dengan kokoh.
Madani langsung menjatuhkan cangkul ke tanah. ia tidak percaya dengan semua ini. Gerhana bulan telah terjadi.
Madani
(antara percaya dan tidak)
Ngga mungkin ... ngga mungkin ... ngga mungkin.
Air matanya tiba tiba menetes.
Madani
Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
CUT TO
#130.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,figuran)
CATATAN : scene di nomor ini sama persis dengan scene nomor (1) satu
CUT TO
#131.EXT.JL.DEMIT (MALAM)
(madani)
Kita melihat madani tengah menangis, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.
Madani
Tuhan, aku tahu hubunganku dengan jimmy sangat engkau benci, tapi ku mohon tuhan, jangan dengan cara ini engkau pisahkan kita. Ku mohon tuhan!.
Madani kembali menumpahkan air mata, suaranya terdengar pilu dan menyayat hati.
Tiba tiba tugu demit condong. 80 derajat, 70 derajat,
65 derajat, 50 derajat. Melihat hal ini madani tampak berbinar binar ceria.
Ketika sudah condong 45 derajat, madani segera menghampiri dan meruntuhkannya.
Madani
Terima kasih tuhan
CUT TO
#132.INT.RUANG RITUAL DINO GRAONO (MALAM)
(jimmy,ratih,figuran)
Ratih memasuki ruangan ini dengan wajah penuh kemenangan. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar, ia begitu sock dan kaget.
POV RATIH : demit demit yang mengelilingi jimmy menghilang secara tiba tiba. Sedangkan jimmy sendiri, ia tengah tak sadarkan diri. bajunya tampak sobek sobek dan compang camping, darah segar pun juga mengucur dari kulit putihnya.
Melihat hal ini ratih langsung ketakutan.
Ratih
Demiiiiiiit jangan pergiiiiiiii kembaliiiiiiiiii demiiiiiiiiit
Kembaliiiiiiiiiiiiiii
Ratih terus berteriak teriak seperti orang gila.
Perlahan lahan fisiknya mengalami perubahan, dari seorang gadis muda menjadi tua renta.
Tak lama kemudian ia langsung tersungkur ke lantai dengan kondisi mengenaskan, seluruh tubuhnya tiba tiba saja menjadi tulang belulang dan hilang tak berbekas.
Jimmy yang terikat di tiang, masih pingsan dan compang camping.
CUT TO
#133.EXT.SEBUAH TAMAN (PAGI)
(jimmy dan madani)
Jimmy tengah mendorong kursi roda yang di duduki madani.
Saat ini madani tidak bisa berjalan karena ulah ratih.
Beberapa waktu kemudian jimmy menuntun madani untuk duduk di kursi taman, jimmy pun tanpa pikir panjang langsung duduk di sampingnya. Mereka berdua duduk secara berhadapan
Jimmy
Madani, kamu adalah orang yang bener bener hebat, kamu berani taruhin nyawa untuk menolongku. Aku memang ngga salah memilih kamu menjadi separuh nafasku.
Madani
Aku melakukan itu karena aku cinta kamu, aku ngga ingin pisah dengan kamu. Kamu janji yach jangan tinggalin aku?.
Jimmy
Iya, aku janji
Duuaaaarrrrr, tiba tiba petir menggelegar, hujan pun turun dengan tidak deras.
Madani
Jimmy sayang, hujan, kita berteduh yuk!.
Jimmy
Ngga usah dan. orang tuaku pernah bilang, hujan itu anugrah, kita biar aja basah basah kehujanan, mungkin dengan cara ini tuhan akan memberikan anugrah kepada kita.
Mendengar kata kata jimmy, madani hanya tersenyum manis.
Madani
Kamu ini bisa aja
Semakin lama hujan semakin turun dengan deras, di bawah guyuran air, madani dan jimmy saling bertatapan.
POV JIMMY : tatapan madani penuh dengan cinta
POV MADANI : tatapan jimmy penuh dengan cinta.
Perlahan lahan bibir mereka saling mendekat. 5cm,4cm,3cm,2cm.
Dan akhirnya berciuman, mereka sangat menikmati peristiwa ini.
Beberapa detik kemidian mereka menyudahi ciuman, lalu saling berpelukan. Wajah mereka berdua tampak bahagia dan penuh kelegaan.
ZOOM OUT : kamera berjalan meninggalkan subjek.
FADE OUT
THE END []
Langganan:
Postingan (Atom)
HANUNG NUNUNG GUNUNG
Hanung dan nunung adalah dua siswa sma yang mejadi sepasang kekasih, dua duanya anggota sispala di sekolah mereka, hanung dan nunung suka ...
-
AKU DI PERKOSA BAPAK AKU MEMPERKOSA BAPAK Namaku samila. Umur 20 tahun, aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali kali....
-
Namaku wulandari, usia 22 tahun. Tiga hari lagi aku akan menikah dengan mas doni, seharusnya aku bahagia, namun perasaanku berbalik 180 dera...
-
A Y A H kalau boleh memilih sebenarnya a ku tidak ing i n ketemu dia lagi. Melihat wajahnya yang sema k in tua dan ra...