Selasa, 17 Januari 2012

PUISI - PUISI


AKHIR CERITA
Aku mengawali pagi dengan senyum kecut di timpuk resah
Matahari begitu malas menapak jejak

Langit suram
Mendung bergejolak
Petir menggelegar

Ia mencabik dan menebar gahar mengusik hening
Langkahku terseok pada rotasi waktu yang kacau balau
Gila, kempleng, dan membingungkan

Tapi senja ini semua berubah
Resahku hilang
Kacauku musnah
Dan senyumku renyah mengembang di ujung cinta






AKU BAGAI AYAM TAK PUNYA MASA DEPAN

Aku  mengais bagai ayam di atas tumpukan sampah
Mengharap satu atau dua makanan pengganjal lapar
Tapi sial
Di sini yg ada hanya sampah
Tidak ada apa apa

Aku terseok bagai ayam yang terluka kakinya
Berjalan pincang setelah terketapel bocah tadi siang
Aku bertiduran di atas tumpukan jerami
Menikmati hidup yang kurasakan bukanlah hidup
Tapi sial
Aku mendengar ular liar siap menerkam gahar
Ia begitu kelaparan dan aku segera lari tunggang langgang
Aku tak perduli dengan luka kaki yang menganga lebar
Oh malang

Aku bagaikan ayam yang tak punya masa depan
Kakiku pincang
Badanku kkurus, kering, kerontang
Tak ada satu manusia yang sudi memakan dagingku
Aku virusan
Aku adalah aku
Sekali lagi
Aku bagaikan ayam yang tak punya masa depan

Cengkok ngronggot
Ma sm 003\02\2010




AKU INI BEGUNDAL
Aku meretas kisah pada kertas penuh bercak
          Semua terlihat kotor dan tak indah di pandang mata
          Mereka bilang aku ini anjing binal
Menggonggong najis di tengah tengah rotasi cinta
Aku sadar dan aku pun diam
Karena aku memang seperti itu
Aku ini memang bajingan tengik
Aku adalah siluman berkepala manusia
Dan aku adalah sebentuk ke-abnormalan yang terpaksa lahir pada ruang waktu.








AKU KATA MEREKA

Mereka pernah bilang dengan lantang
Aku adalah manusia tak bernyawa
aku tak perduli

mereka pernah bilangdengan lantang
aku adalah manusia tak punya paras senyum
akupun tak perduli

mereka pernah bilang dengan lantang
aku adalah manusia bertampang kusam
aku lebih tak perduli

mereka pernah bilang  dengan lantang
aku adalah manusia sombong, ketus, dan culas
aku semakin tak perduli

mereka tak mengerti aku
semua yang ku lakukan karena sebuah alasan
aku lemah
aku gundah
aku kalah
aku tak mau mereka tahu tentang lemahku
biarlah . . . . . . . . . . . . . . .
terserah . . . . . . . . . . . .. . . . . .

nganjuk-ma psm cengkok, 05/01/2010





AKU LUNGKRAH

Bertahan pada waktu yang tak jelas bikin jiwa terasa gerah
Ia menyiksaku
Mendekapku dalam peluk yang baunya tengik taik
Kalau aku punya daya
Pasti aku sikat
Terus Ku cabik cabik dan ku lempar ke sahara afrika
Tapi aku lemah
Aku tak seperti cat woman ataupun lara croft
Powerku sangat labil dan tak mampu kokoh tegak
Aku lungkrah







           APA YANG HARUS KU LAKUKAN
       
        Aku adalah burung yang terbang di atas awan
Sayapku mengepak indah menampar angin
Alam tersenyum mendengar laguku
Tapi sayang
Tiba tiba bumi ini terasa gelap
Senapan angin menembus dadaku hingga aku terkulai layu

Hidupku parah
Alurku tak menentu
Rotasiku oleng
Aku ini bagaikan planet yang tegang di ambang bubrah
Jauh di sana sebuah komet meroket cepat siap menggempur
Tapi aku bingung
Aku pusing
Apa yang harus ku lakukan?

Aku mencoba berlindung pada senyum simpul bibir
Tapi sial
Ia sama saja
Angkuh
Sombong
Dan terlalu najis untuk menjadi sandar







ANTARA SEPI DAN MATI

Aku lelah meniti hari
Aku jengah mengukir mimpi
Ingin sekali mati
Tapi maut enggan menjemput

Benang benang nafas
Masih rapat menjalin kehidupan
Mengharap aku untuk tetap bertahan

Aku tak bisa
Aku tak sanggup
Semua sinar yang ada dalam jiwa telah redup
Hilang terbang di terjang kesepian
Dan bagiku hidup ini sudah tak berarti

Jember, 19 mei 2008



           APA YANG HARUS KU LAKUKAN
       
        Aku adalah burung yang terbang di atas awan
Sayapku mengepak indah menampar angin
Alam tersenyum mendengar laguku
Tapi sayang
Tiba tiba bumi ini terasa gelap
Senapan angin menembus dadaku hingga aku terkulai layu

Hidupku parah
Alurku tak menentu
Rotasiku oleng
Aku ini bagaikan planet yang tegang di ambang bubrah
Jauh di sana sebuah komet meroket cepat siap menggempur
Tapi aku bingung
Aku pusing
Apa yang harus ku lakukan?

Aku mencoba berlindung pada senyum simpul bibir
Tapi sial
Ia sama saja
Angkuh
Sombong
Dan terlalu najis untuk menjadi sandar







BERHARAP PADA FIKTIF

mencoba menatap bulan
tapi awan menghalang
mencoba dendangkan tembang
tapi suaraku sumbang
mencoba meraih cinta
tapi duka meraja

tak ada bahagia
hanya kecewa
tak ada rasa cinta
hanya merana
semuanya tak berguna
hanya sia sia

yang selama ini kuharap akhirnya hilang di telan lenyap
yang tersisa hanya sunyi senyap

kata orang bergelimang cinta
di atas sana terdapat angkasa
yang menjanjikan suka dan cinta

aku ingin terbang ke sana
biar sepi yang ku rasa
musnah hilang di telan senja

kediri, 20 juli 2008








BERSELIMUT SEPI

Jalan yang ke sebrangi terasa gersang untuk kuterjang
Semakin lama semakin erat menjerat pekat
Hingga embun yang tak bertuan
Enggan lagi menebar fajar

Aku di sini terkulai linglung
Menatap bimbang yang hanya bisa membuat bingung
Aku tak tahu arti semua ini
Tapi yang pasti jiwaku sedang berselimut sepi

Jember, 20 maret 2008
























cerpen PHK


P H K
Akhir akhir ini kepala bu tantric sering cemat cemot. Hal ini karena keluhan beberapa karyawanya yang terancam phk.
“ istri saaya akan melahirkan anak kedua bu tantric. Kalau saya di pecat anak istri saya makan apa bu tantric? “ itu adalah keluhan dari seorang lelaki bernama parto. Ia sudah 15 tahun bekerja di tempatnya
“ saya sebenatar lagi menikah. Kalau saya benar benar di keluarkan pernikahan saya akan batal bu tantri “ kalau yang ini dari eko. Tukang masak soto, rawon, dan gule yang sangat berdedikasi. Kata para customer, olahan racikannya sangat mantap. Ia tak tahu harus bagaimana bila eko benar benar ter-phk.
“ adik saya butuh biaya banyak bu tantri, tolong bantu saya agar tidak keluar dari tempat ini “ kata kata memelas itu keluar dari seorang permpuan 25 tahun bernama siti. Walaupun orangnya polos, tidak pintar, dan sedikit oon. Tapi ia rajin, jujur, disiplin, dan bisa mengerjakan apapun yang di tugaskan. Bu tantric tak tega dan tak sanggup untuk memecat orang sebaik siti.
“ kontrakan saya belum di bayar bu tantric. Kalau saya benar benar di pecat . . . . . . . “ kata katanya mandeg dan di gantikan tangis menyayat hati
“ anak saya kemarin masuk rumah sakit. Butuh biaya banyak “
“ saya jangan di pecat bu tantric. Kalau saya keluar dari sini saya ngga tahu musti kerja di mana lagi. Ijazah saya Cuma sd bu tantri “
Selain keluhan keluhan di atas masih banyak keluah lain yang membuat kepala bu tantric serasa mau pecah di tiban batu. Ia bingung harus bagaimana. Setiap hari tidurnya tak nyenyak, insomnia stadium empat terus merongrong dalam mimpinya, bantal dan guling di ranjang serasa batu yang tak nyaman di gunakan rebahan. Aaarrrggghhh bu tantric benar benar pusing. Apa yang harus ia lakukan.

Montana catering sudah 35 tahun menapak langkah. Dari yang semula hanya catering rumahan kini menjelma menjadi raksaa besar yang melayani acara acara besar pula. Bukan pekerjaan mudah untuk memulai semua ini. Awalnya dengan bermodal sepeda onthel tua bu tantric mengantarkan puluhan rantang dari satu rumah ke rumah lain, bermandikan keringat dan bertapkan langit panas setiap hari ia jalani untuk menafkahi ketiga anaknya. Sang suami sudah lama meniggal karena serangan kanker otak stadium akhir. Itu semua sangat melelahkan. Dan hal ini semakin melelahkan dengan kondisi Montana catering yang di ambang kebangkrutan. Bu tantric bingung sekali.

Detik ini bu tantric tengah duduk di meja kerja. Di hadapan, asistennya juga duduk dengan tidak tenang
“ apa yang harus kita lakukan? “ Tanya bu tantric mengawali perjumpaan
“ kita harus mencari penyebab kondisi ini. Kalau ada asap tak mungkin kalau tak ada api “
“ yang menjadi pertanyaan sekarang apinya itu berada di mana? “
“ itu yang harus kita cari tahu “
Asisten tersebut bernama sukoco, dialah yang mengurusi management montana catering. Sedangkan bu tantric hanya ongkang ongkang kaki membaca laporan, namaun walau begitu bu tantric bukanlah pemimpin otoriter. Dia adalah pempimpin demokratis yang di segani, di hormati, dan di sayangi oleh 150 karyawannya
“ tapi sebelum penyebab itu di temukan kita harus mem-phk beberapa karyawan bu tantricntuk mengurungi baiya produksi “
“ terserah kamulah. Urusan ini aku serahkan padamu. Aku terima beres saja “

Mendapati situasi kacau speerti ini ingin rasanya bu tantric berkumpul dengan anak dan cucunya. Tapi sayang anak petama berserta suami dan tiga anaknya bekerja di Malaysia, anak kedua beserta istri dan dua anaknya bekerja di dubai, sedangkan untuk ragil sedang menjalani study di Harvard university, amerika. Bu tantric benar benar kesepian.

Pagi ini bu tantric sedang keliling keliling ruang dapur. Suasana sangat sepi, hanya ada lima belas orang. Dulu sebelum melakukan phk, di sini selalu di penuhi hampir 45 orang. Bu tantric sedih sekali. Rasanya ada sesuatu yang hilang
“ satrio, lagi masak apa kamu? “ Tanya bu tantric parau kepada orang yang di maksud, yaitu satrio. Dia sudah Sembilan tahun menduduki posisi kepala dapur
“ soto dan rawon bu tantric, akan di bawa ke gedng juang “
“ satrio. Apa kamu tidak mersa kehilangan? “
“ jeas bu tantric, di sudut sana, di tempat penggroengan biasanya ada tini yang goreng goreng sambil nyanyi lagu lagu india. Orangnya lucu sekali. Ngga ada dia sepi sekali “
“ sekarang dia kerja di maa? “
“ tidak tahu bu tantric “
“ sebenarnya saya tidak ingin menghentikannya tapi keadaan harus memaksa “

Malam berganti pagi membawa semilir angin yang mendesir mendirikan bulu roma, matahari malu malu menampakkan wajah di balik bukit, ia tersenyum sedikit, manis sekali. Pagi ini bu tantric tengah jooging di sekitar komplek tempat tinggalnya, sedari tadi udara pagi terus ia hirup untuk menyegarkan tubuh.
“ bu tantric “ tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya. Satipah. Mantan karyawanya yang menjadi wakil sukoco di dalam management Montana catering.
“ satipah, kamu kok di sini? “ sedikit sinis nada suara bu tantri. Satipah dapat merasakannya
“ pasti bu tantric masih meganggap saya jelek. Sukoco pasti berkata yang tidak tidak tentang saya “
“ kamu itu orang tak tahu di untung “
“ terserah bu tantric mau bilang saya apa. Tapi saya tidak seperi itu “
“ ngga usah sok suci kamu 
Satipah di pecat dengan tidak hormat oleh bu tantric dua tahun lalu karena melakukan penggelapan keuangan perusahaan, bu tantric eneg banget melihatnya
“ saya di fitnah sukoco bu tantric, tapi saya diam. Saya menderita karena perbuatannya saya juga diam. Tapi sekarang melihat teman teman di Montana catering sedang menjerit saya tidak akan diam “
“ lalu apa maumu? “
“ sukoco tak sebaik yang ibu kira. Dia itu srigala berbulu domba. Dialah akar permasalahan yang saat ini membelit Montana catering “
Kening bu tantric berkerut berlipat lipat
“ kamu ngomong apa satipah? “
“ bu tantric boleh percaya dengan kata kata saya boleh tidak. Sukoco itu ular. Bu tantric bisa membuktikannya sendiri. Permisi “ setelah berceloteh panjang lebar satipah angkat kaki meningaalkan peraduan, bu tantric mencoba mencegah tapi percuma
“ satipah tunggu dulu “
Yang di panggil tetap terus melanjutkan langkah.

Keesokan harinya tanpa sepengetahuan orang lain bu tantric lagsung investigasi dan inspeksi ke kantor pusat Montana catering. Sekarang hari minggu. Kantor libur. Suasana Nampak sepi dan lengang, so, bu tantric bisa leluasa menjalankan aksinya.

Jadwal acara yang ada di buku jurnal ia periksa semuanya. Dalam satu tahun ini ada 443 acara yang menggunakan jasa Montana catering. Berarti sebuah angka yang cukup besar, dan penghasilan yang di dapat  sudah pasti besar pula. Tapi kenapa bisa merugi dan menyebabkan keuangan menipis. Ini benar benar aneh. Pasti ada yang tak beres di belakang. Mungkin benar kata kata satipah. Tanpa pikir panjang bu tantri langsung menghubungi Alicia. Dia adalah petugas pembukuan Montana catering.

Singkat cerita setelah waktu berjalan beberapa menit kedua perempuan ini sudah berada di depan computer, data data keuangan terlihat jelas di depan mata
“ bgaimana al? “
“ untuk tahun 2010 kontrak yang kita dapat sebanyak 443 tempat bu tantric. 50 persen acara pernikahan, 25 persen acara ulang tahun dan sisanya acara pertemuan. Kalau di lihat dari catatan saya seharusnya Montana catering untung besar, bukannya merugi “
“ kok bisa? “
“ entahlah bu tantric, saya sendiri juga heran. Perusahaan kita itu sebenarnya mengalami kenaikan keuntungan, seharusnya para karyawan mendapat bonus, bukannya di phk “
“ lha terus uang itu kemana? “
“ pak sukoco yang mengurusinya. Tugas saya hanya mencatat pembukuan keungan. Jujur ya bu tantric, akhir akhir ini saya lihat pak sukoco berubah “
“ masksudmu? “
“ dia lebih perlente, necis, ganti mobil, pokoknya seneng banget lah bu. Kemarin aja dia baru beli rumah “
“ oh yach? “
Alice mengangguk. Sekarang bu tantric yakin, kata kata satipah memang benar. Sukoco memang tak sebaik di depan mata.

Untuk memberika kepastian, bu tatric tak mau tanggung tanggung, ia langsung mengundang seorang akutan untuk mengaudit keuangan Montana catering di tahun 2010. Hasilnya mengejutkan, 75 persen dari keuntungan tahun itu memang hilang entah kemana, hal ini menyebabkan produksi di tahun 2011 sangat seret dan kembang kempis. Maka dari itu terjadilah phk masal, ini benar benar tragis, siapa yang membawa uang tersebut. Kepala bu tantric makin terasa cekot cekot.

“ sekarang jujurlah padaku sukoco kenapa kamu melakukan ini? “
Detik ini bu tantric dan kepala management Montana catering sudah saling berhadapan empat mata, hanya mereka berdua, tak ada yang lain lagi
“ maksud bu tantric apa? “
“ kamu tidak usah pura pura bodoh, aku sudah tahu semuanya “
Hening sejenak, kedua orang itu sama sama diam dan saling berpandangan
“ tahu tentang apa bu tantric? “
“ dengar baik baik sukoco, selama ini aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri, tapi kenapa balasanmu seperti ini sukoco? “
“ maaf bu tantric, saya benar benar tidak paham dengan kata kata anda “
BRUAAKKKK. Bu tantric langsung menggebrak meja keras keras. Emosinya sudah naik ke ubun ubun
“ kamu memang benar benar tak tahu di untung “ suara bu tantric meninggi, menggelegar, dan menggetarkan bumi
“ kamu tho yang menggelapkan 75 persen uang perusahaan? “ bu tantric langsung bertanya pada inti. Manusia di depan mata sepertinya memang pura pura bodoh. Benar benar brengsek.
“ JAWAB SUKOCO “ suara bu tantric makin meninggi “ aku lebih suka kejujuran walau pahit “
Kembali hening, Susana sepi, yang terdengar hanya denting detik jarum jam dinding
“ iya, saya memang melakukan itu “ dingin nada suara sukoco, sisanya sebuah keangkuhan dan ketamakan “ saya memag melakukan itu bu tantric. Tapi saya puas “
“ kamu benar benar kurang ajar sukoco, apa maksudmu dengan kata kata tadi? “
“ saya ingin balas dendam, dan sekarang semuanya sudah terbalas “
“ maksudmu? “
“ apakah bu tantric masih ingat dengan peristiwa 25 tahun lalu? “
“ ngomong apa kamu? “
“ waktu itu ada seorang bayi yang di buang ibunya di tong sampah. Bayi itu hampir mati, tapi berhasil di selamtkan seorang perempuan yang berkerja sebagai tukang masak di Montana catering “
“ kamu ngomong apa sukoco? “
“ bayi itu adalah aku. Ibu bayi itu anda, dan perempuan mulia yang menyelamtakan bayi itu adalah mbok darmi. Karyawan setia Montana catering yang sudah 30 tahun menjadi anak buahmu bu tantric. Dan dengan menjadi kepala management di tempat ini aku telah membalas ketidak adilan yang telah kau lakukan padaku bu tantric. Aku ini anakmu, anakmu, ANAKMU “
Bu tantric terkejut luar biasa. Dalam sejekap peristawa 25 tahun lalu tergambar jelas di pikirannya. Waktu itu ia berselingkuh dengan tetangganya yang sekarang sudah meninggal, sang suami mengetahui hal ini dan sangat murka. Bu tantric sadar, yang telah ia lakukan salah. Untuk menebusnya anak hasil perselingkuhannya itu ia buang dan kembali menjalankan kebahagiaan bersama suaminya. Sampai detik ini peristiwa pembuangan bayi itu tak pernah ia ingat ingat. Tapi sekarang semuanya sangat mengejutkan
“ berarti . . . . . . kamu? “
“ iya bu tantric. Aku adalah anakmu “
“ tidak mungkin, kamu pasti bohong “ tiba tiba pandangan bu tantric berkunang kunang, dan perlahan lahan seisi dunia  berubah gelap. GUBRAK. Perempuan itu pun jatuh tersungkur tak berdaya. Sangat menyedihkan.

EPILOG
Sukoco tertunduk lesu di depan pusara ibunya. Setelah peristiwa tersebut, jantung bu tantric kambuh hebat tak dapat di selamatkan. Kadang kadang dalam hati terbersit sebuah penyesalan yang meneror. Kenapa ia harus melakukan semua ini. Ah sudahlah, yang terjadi biarlah terjadi, untuk ke depan ia ingin membangun dan membesarkan kembali Montana catering.

Langkah awal yang akan ia lakukan memanggil semua karyawan yang telah di phk untuk bekerja kembali. Semoga menjadi awal yang indah.



Jember, 7 november 2011
Inspiration from :
 mrs. Indana (shs teacher)
With materi psp human relation

cerpen KAU CANTIK TAPI TAK MENARIK


KAU CANTIK TAPI TAK MENARIK


Dedaunan kering yang merangas lepas dari rantingnya, ia terbang di ombang ambing angin. Tak berguna, tak berharga, dan jatuh ke tanah menjadi sampah. Setelah itu akan di bakar dan mencipta asap pembuat pengap. Seperti itulah hidupku, tak berguna, tak berharga, dan tak punya arti lagi bagi suami. Mas wiryo pergi dan menjalani hidup baru dengan perempuan lain. Aku tak tahu harus bagaimana, ini benar benar menyedihkan.

Sepuluh tahun lalu ibu mengenalkanku pada mas wiryo dengan bangga. Aku masih ingat kata katanya
“ canting, ini namanya wiryo sukandar. Dia asisten ibu di toko, orangnya rajin, pengertian, dan ganteng sekali. Kalau kamu menikah dengannya ngga akan rugi deh, hidupmu pasti akan sangat bahagia. Dia pintar masak lho “ nada suara ibu seperti tukang sales yang memperkenalkan barangnya dari rumah ke rumah. Tapi waktu itu aku tidak tertarik. Aku baru lulus kuliah dan ingin kerja dulu.

Selepas bapak meninggal ibu mendirikan toko di depan rumah, di sana menjual berbagai kebutuhan seperti sabun, minyak, gula, beras, dan lain sebagainya, mas wiryo sukandar lah yang membantu ibu. Ia bekerja di toko kami sudah lima tahun, maka dari itu ibu benar benar respeck dengannya.

Singkat cerita setelah terbuai dengan kata kata ibu dan sejuta rayuan serta permintaan, aku pun luluh
“ ibu sudah tuah pingin sekali punya cucu. Mumpung ibu masih ada umur cepatlah menikah. Apa susahnya tho tinggal bilang iya. Wiryo juga sudah mantep milih kamu. Cepatlah menikah canting, nanti kalau kamu jadi perempuan tua bagaimana?, nanti kalau ibu pergi duluan bagaimana? “

Akhirnya aku pun menikah dengan mas wiryo. Tapi yang membuat aneh, dalam hatiku sama sekali tidak ada rasa cinta, yang ada hanya rasa bahwa mas wiryo adalah suamiku, hanya sebatas itu. Seingatku saat remaja dulu, saat teman teman bergenit genit dengan para pria aku tidak seperti mereka. Aku selalu apatis bila ada kawan pria menyatakan cinta, bahkan sampai saat ini. Pernah suatu hari mas wiryo mendekatiku dengan mesra
“ sayang, malam ini indah sekali, kita hanya berdua . . . . “
“ ngomong apa sech mas “ aku langsung memotong dengan ketus. Sekilas ada kekecewaan di wajahnya
“ geli aku ngedengernya, ngga usah sayang sayangan, panggil aja canting “
Mas wiryo memang romantic, tapi aku tidak cuek. Dan itu yang membedakan kita.

Sampai pada suatu ketika aku di terima kerja di sebuah EO ternama. Aku di tempatkan di bagian HUMAS dan di tuntut untuk tampil modis dengan baju baju seksi. Untuk menarik pelanggan kata management. Mas wiryo protes suatu hari
“ ih, bajunya kayak orang kere, kayak kekurangan bahan aja. Mini banget, kamu ngga pantes sayang “
“ ini tuntutan kerjaan mas, toh kalau udah di rumah aku juga pake yang longgar longgar “
“ tapi sayang . . . . “
“ udahlah mas biarin aja, namanya juga nyari duit. Dan ingat, panggil aku canting, jangan sayang. Geli aku “
Di setiap perdebatan mas wiryo selalu kalah dariku, ia memang tipe lelaki tak banyak omong.

Setahun kemudian aku melahirkan bayi mungil. Ibu senang sekali, akhirnya menimang cucu. Anakku lahir perempuan dan di beri nama nada oleh mas wiryo. Simpel sekali, cukup nada, tidak ada embel embel lain.

Tapi setahun kemudiannya lagi kesedihan menimpa keluarga ini. Ibu pergi karena penyakit kanker yang selama ini di idapnya. Setelah itu pengelolaan toko di serahkan pada mas wiryo.

“ sayang . . . . “ suatu hari mas wiryo berkata padaku
“ canting “
“ Sayang . . . “ mas wiryo tetap kukuh dengan panggilannya
“ terserah lah mas, ada apa? “
“ mulai besok ajukanlah pengunduran diri dari kantormu. Aku ingin kau menjadi ibu rumah tangga yang baik. Sejak ibu meninggal tidak ada yang mengurus nada, kasihan dia. Yang kerja biar aku saja “
“ tidak bisa mas, kerjaan lagi sibuk sibuknya. Ngga bisa di tinggal. Takutnya nanti belum tentu bener kalu di ganti orang lain “
“ tapi sayang . . . “
“ tidak mas wiryo, aku tidak bisa “
Sekali lagi mas wiryo kalah debat dengan diriku.

Keesokan harinya pagi pagi sekali tepat pukul 05:00 wib aku sudah berangkat kerja dengan baju seksi dari kantor
“ pagi pagi kok rapi sekali sayang? “
“ ada urusan penting di kantor. Takut ngga selesai kalau ngga berangkat sekarang “
“ ini masih subuh. Matahari aja belum muncul. Udah sholat belum? “
 nanti di kantor aja “
“ pagi pagi kayak gini pasti belum ada orang di kantor, kamu masak dulu gih. Perasaan selama kita menikah denganmu aku belum pernah makan hasil karyamu “
“ kamu kan bisa masak sendiri mas “
“ kata temen temenku masakan istri tuh lebih enak walapun tak enak ak . . . “
“ sudahlah mas ngga usah manja. Aku berangkat dulu yach. Asalamualaikum “
“ walaikumsalam “

Dua hari kemudian
“ sayang, nada besok terima rapot. Kemarin nada bawa surat edaran. Wali murid di minta menemui wali kelas, kamu yach yang besok kesana “
“ sibuk mas, besok ada acara besar di Surabaya. Aku tak bisa. Mas aja yang ke sekolah “
“ kamu kan bisa menyempatkan waktu satu jam dua jam sayang. Masak dari dulu aku terus yang kesana. Wali kelas nada kan juga pingin tahu ibunya kayak apa “
“ ya kayak orang lah. Pokoknya aku ngga bisa, aku sibuk mas wiryo “
“ baiklah “

Begitulah kehidupanku setiap hari, selalu sibuk dengan pekerjaan. Berangkat pagi pulang malam. Tidak ada waktu untuk keluarga sedetik pun. Tapi yang membuat aneh mas wiryo tak pernah mengeluh dengan rutinitasku, malah cenderung nurut walau ada sedikit kekecewaan. Aku tahu mas wiryo menginginkan aku menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Materi dari hasil toko depan juga sudah cukup. Tapi aku tidak bisa menurutinya, entah kenapa. Berkali kali suamiku mengungkapkan itu padaku, dan berkali kali pula aku menolaknya.

Jam Sembilan malam aku pulang dari kantor. Rumah sepi, toko sudah tutup dan nada sudah tidur. Mas wiryo sedang di meja makan. Kepalanya terayun ayun menahan kantuk, aku segera menghampiri
“ belum tidur mas? “
Mas wiryo bangun dengan tergeragap, sebuah senyuman tersungging di bibirnya, manis sekali, benar kata ibu, suamiku ini memang ganteng sekali.
“ kau sudah pulang sayang “
Mas wiryo menghampiri dan mendudukkanku di atas kursi meja makan. Aku baru sadar ternyata ada yang beda malam ini. Di depan mata tersaji berbagai makanan favoritku. Soto ayam, krupuk udang, dan kolak pisang. Suasana semakin romantic dengan adanya lilin di tengah tengah meja, apalagi lampu ruangan sudah mas wiryo matikan
“ ada apa ini mas? “
“ kamu lupa?. Hari ini Sembilan tahun pernikahan kita. Aku sudah menyiapkan sejak dari siang. Aku bela belain tutup toko lho untuk masak semua ini “
“ mas wiryo kenapa repot repot? “
“ ini demi kita sayang, ayo kita makan bersama mumpung masih anget dan nada sudah tidur “
Mas wiryo memang tercipta sebagai manusia bersikap romantic, sedangkan aku cuek
“ perutku sudah kenyang mas, tadi aku sudah makan di kantin kantor “
“ tapi sayang, makanlah sesendok saja “
“ tidak mas wiryo, aku sudah kenyang “
Dalam sekejap aura kekecewaan tersirat jelas di wajahnya, tapi mau bagaimana lagi, perutku benar benar kenyang.

Beberapa jam kemudian di atas ranjang. Sedari tadi mas wiryo terus mencolek colek pinggangku, tatapan genit juga terpancar dari matanya, aku paham maksud suamiku itu
“ aku capek mas, biarkan aku istirahat dulu Besok pagi harus berangkat ke kantor menemui klien “
“ kita sudah dua bulan tidak melakukan hal ini sayang “
“ aku sudah capek mas, mataku berat sekali “
“ tapi sayang . . . . “
“ tidurlah mas “

Beberapa hari kemudian saat aku pulang kantor aku mendapati rumah Nampak sepi. Hari ini musim libur sekolah. Anakku mengisi liburannya  di kampong halaman nenekku, nenek buyutnya. Mas wiryo tak ada, masakannya juga tak ada. Yang ada hanya sunyi senyap memerangkap. Kemana mas wiryo?, jarang jarang dia keluar tanpa pamit. Ah sudahlah, paling mengunjungi temannya.

Seminggu kemudian aku juga mendapati hal yang sama. Mas wiryo tetap tak ada di rumah. Kemanakah perginya?.
Hari minggu pagi saat libur kantor aku belanja sayur pada abang sayur depan rumah, aku mendengar bisik bisik ibu komplek yang tak enak.
“ eh ibu ibu, denger berita baru nggak?, katanya pak wiryo kabur dari rumah “
“ oh yach? “
“ dia selingkuh sama perempuan lain. Benar benar bodoh “
“ iya. Pak wiryo itu memang bodoh. Istri cantik, duitnya banyak, hidup mapan. Kurang apa coba? “
“ iya iya “
Walaupun mereka bisik bisik tapi aku dapat mendengar dengan jelas. Mas wiryo tak mungkin melakukan hal itu, ia sangat sayang padaku juga pada nada. Jadi mas wiryo tak mungkin selingkuh.

Sampai pada usatu ketika datanglah tukang pos ke rumah. Ia membawa surat dari mas wiryo. Begitu ku baca isinya aku benar benar sock. Apa yang di perbincankan ibu ibu itu benar. Mas wiryo selingkuh.

Sayang . . . eh maaf, kau selalu geli bila aku memanggilmu dengan kata itu. Canting, maafkan aku. Aku salah pergi dari rumah meninggalkanmu, pergi meninggalkan nada, dan pergi meninggalkan semua cerita yang pernah terjadi antara kita. Setelah sekian lama bersama, sepertinya kita memang tidak berjodoh. Jalan inilah yang seharusnya terjadi, kita berpisah. Aku dan dirimu adalah dua karkter bertolak belakang.
            Canting, dari awal saat pertama kita di ikat dalam pernikahan aku menginginkan hubungan romantic, tapi kamu tidak. Aku ingin kau berada di dalam rumah, tapi kau memaksa di luar rumah. Jujur canting, sebenarnya aku masih mencintaimu, aku berharap suatu saat kau akan berubah dan menuruti kata kataku. Tapi sepertinya harapanku akan sia sia. Setiap hari kau selalu sibuk dan sibuk, pergi pagi pulang malam, dan itu terus terjadi hingga Sembilan tahun pernikahan kita. Aku tak butuh banyak dirimu, hanya perhatian. Sepertinya aku ini hanya bantal guling saat kau tidur, sepertinya aku ini hanya restoran elit saat kau lapar, dan sepertinya aku ini hanya baby sister saat anak kita merengek dan menangis. Rumah tangga tidak seperti ini canting. Ini adalah permainan sandiwara. Seperti itulah rumah tangga kita.
            Mungkin benar kata ibumu, kau adalah seseorang berwatak keras. Untuk memimpinmu dalam rumah tangga juga harus menggunakan cara keras. Tapi aku lembut. Aku tidak bisa keras, dan akhirnya aku hanya nurut saat kau ingin begini dan begitu.
            Canting, maafkan aku. Kau cantik tapi tak menarik. Apa yang ku inginkan tak ada pada dirimu, apa yang tak kau punya ada pada orang lain. SINTA. Dan itu ada pada dirinya. Kau pasti tahu dia. Dia tetangga sebelah kita yang seorang janda ia di tinggal mati suaminya 10 tahun lalu. Dia bisa memahamiku, dia selalu ada saat kau tak ada, dan apa yang ku inginkan ada padanya. Maafkan aku canting, aku pergi meninggalkanmu bersamanya. Mulai saat ini kita bukan lagi suami istri, aku menjatuhkan talak tiga padamu. Maafkan aku canting.
WIRYO SUKANDAR.

Aku tak tahu harus bagaimana. Mas wiryo benar, dan aku salah. Aku terlalu sibuk hingga mengabaikan keberadaannya. Tiba tiba air mataku menetes, aku benar benar kehilangan.
            Di kebun depan, dedaunan kering yang merangas lepas dari rantingnya, ia terbang di ombang ambing angin. Tak berguna, tak berharga, dan jatuh ke tanah menjadi sampah. Setelah itu akan di bakar dan mencipta asap pembuat pengap. Seperti itulah hidupku, tak berguna, tak berharga, dan tak punya arti lagi bagi suami. Mas wiryo pergi dan menjalani hidup baru dengan perempuan lain. Aku tak tahu harus bagaimana, ini benar benar menyedihkan. Maafkan aku mas wiryo.

Ramadhan –  pomosda, 25/08/11



Gunung Ranti 2.601 MDPL - hiking with PGJ (pendaki gunung jember)

puncak ranti 2.601 mdpl Gunung ranti adalah pendakian ketiga gue setelah semeru dan ijen, kali ini benar benar istimewa, karena ram...