Selasa, 17 Januari 2012

cerpen PHK


P H K
Akhir akhir ini kepala bu tantric sering cemat cemot. Hal ini karena keluhan beberapa karyawanya yang terancam phk.
“ istri saaya akan melahirkan anak kedua bu tantric. Kalau saya di pecat anak istri saya makan apa bu tantric? “ itu adalah keluhan dari seorang lelaki bernama parto. Ia sudah 15 tahun bekerja di tempatnya
“ saya sebenatar lagi menikah. Kalau saya benar benar di keluarkan pernikahan saya akan batal bu tantri “ kalau yang ini dari eko. Tukang masak soto, rawon, dan gule yang sangat berdedikasi. Kata para customer, olahan racikannya sangat mantap. Ia tak tahu harus bagaimana bila eko benar benar ter-phk.
“ adik saya butuh biaya banyak bu tantri, tolong bantu saya agar tidak keluar dari tempat ini “ kata kata memelas itu keluar dari seorang permpuan 25 tahun bernama siti. Walaupun orangnya polos, tidak pintar, dan sedikit oon. Tapi ia rajin, jujur, disiplin, dan bisa mengerjakan apapun yang di tugaskan. Bu tantric tak tega dan tak sanggup untuk memecat orang sebaik siti.
“ kontrakan saya belum di bayar bu tantric. Kalau saya benar benar di pecat . . . . . . . “ kata katanya mandeg dan di gantikan tangis menyayat hati
“ anak saya kemarin masuk rumah sakit. Butuh biaya banyak “
“ saya jangan di pecat bu tantric. Kalau saya keluar dari sini saya ngga tahu musti kerja di mana lagi. Ijazah saya Cuma sd bu tantri “
Selain keluhan keluhan di atas masih banyak keluah lain yang membuat kepala bu tantric serasa mau pecah di tiban batu. Ia bingung harus bagaimana. Setiap hari tidurnya tak nyenyak, insomnia stadium empat terus merongrong dalam mimpinya, bantal dan guling di ranjang serasa batu yang tak nyaman di gunakan rebahan. Aaarrrggghhh bu tantric benar benar pusing. Apa yang harus ia lakukan.

Montana catering sudah 35 tahun menapak langkah. Dari yang semula hanya catering rumahan kini menjelma menjadi raksaa besar yang melayani acara acara besar pula. Bukan pekerjaan mudah untuk memulai semua ini. Awalnya dengan bermodal sepeda onthel tua bu tantric mengantarkan puluhan rantang dari satu rumah ke rumah lain, bermandikan keringat dan bertapkan langit panas setiap hari ia jalani untuk menafkahi ketiga anaknya. Sang suami sudah lama meniggal karena serangan kanker otak stadium akhir. Itu semua sangat melelahkan. Dan hal ini semakin melelahkan dengan kondisi Montana catering yang di ambang kebangkrutan. Bu tantric bingung sekali.

Detik ini bu tantric tengah duduk di meja kerja. Di hadapan, asistennya juga duduk dengan tidak tenang
“ apa yang harus kita lakukan? “ Tanya bu tantric mengawali perjumpaan
“ kita harus mencari penyebab kondisi ini. Kalau ada asap tak mungkin kalau tak ada api “
“ yang menjadi pertanyaan sekarang apinya itu berada di mana? “
“ itu yang harus kita cari tahu “
Asisten tersebut bernama sukoco, dialah yang mengurusi management montana catering. Sedangkan bu tantric hanya ongkang ongkang kaki membaca laporan, namaun walau begitu bu tantric bukanlah pemimpin otoriter. Dia adalah pempimpin demokratis yang di segani, di hormati, dan di sayangi oleh 150 karyawannya
“ tapi sebelum penyebab itu di temukan kita harus mem-phk beberapa karyawan bu tantricntuk mengurungi baiya produksi “
“ terserah kamulah. Urusan ini aku serahkan padamu. Aku terima beres saja “

Mendapati situasi kacau speerti ini ingin rasanya bu tantric berkumpul dengan anak dan cucunya. Tapi sayang anak petama berserta suami dan tiga anaknya bekerja di Malaysia, anak kedua beserta istri dan dua anaknya bekerja di dubai, sedangkan untuk ragil sedang menjalani study di Harvard university, amerika. Bu tantric benar benar kesepian.

Pagi ini bu tantric sedang keliling keliling ruang dapur. Suasana sangat sepi, hanya ada lima belas orang. Dulu sebelum melakukan phk, di sini selalu di penuhi hampir 45 orang. Bu tantric sedih sekali. Rasanya ada sesuatu yang hilang
“ satrio, lagi masak apa kamu? “ Tanya bu tantric parau kepada orang yang di maksud, yaitu satrio. Dia sudah Sembilan tahun menduduki posisi kepala dapur
“ soto dan rawon bu tantric, akan di bawa ke gedng juang “
“ satrio. Apa kamu tidak mersa kehilangan? “
“ jeas bu tantric, di sudut sana, di tempat penggroengan biasanya ada tini yang goreng goreng sambil nyanyi lagu lagu india. Orangnya lucu sekali. Ngga ada dia sepi sekali “
“ sekarang dia kerja di maa? “
“ tidak tahu bu tantric “
“ sebenarnya saya tidak ingin menghentikannya tapi keadaan harus memaksa “

Malam berganti pagi membawa semilir angin yang mendesir mendirikan bulu roma, matahari malu malu menampakkan wajah di balik bukit, ia tersenyum sedikit, manis sekali. Pagi ini bu tantric tengah jooging di sekitar komplek tempat tinggalnya, sedari tadi udara pagi terus ia hirup untuk menyegarkan tubuh.
“ bu tantric “ tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya. Satipah. Mantan karyawanya yang menjadi wakil sukoco di dalam management Montana catering.
“ satipah, kamu kok di sini? “ sedikit sinis nada suara bu tantri. Satipah dapat merasakannya
“ pasti bu tantric masih meganggap saya jelek. Sukoco pasti berkata yang tidak tidak tentang saya “
“ kamu itu orang tak tahu di untung “
“ terserah bu tantric mau bilang saya apa. Tapi saya tidak seperi itu “
“ ngga usah sok suci kamu 
Satipah di pecat dengan tidak hormat oleh bu tantric dua tahun lalu karena melakukan penggelapan keuangan perusahaan, bu tantric eneg banget melihatnya
“ saya di fitnah sukoco bu tantric, tapi saya diam. Saya menderita karena perbuatannya saya juga diam. Tapi sekarang melihat teman teman di Montana catering sedang menjerit saya tidak akan diam “
“ lalu apa maumu? “
“ sukoco tak sebaik yang ibu kira. Dia itu srigala berbulu domba. Dialah akar permasalahan yang saat ini membelit Montana catering “
Kening bu tantric berkerut berlipat lipat
“ kamu ngomong apa satipah? “
“ bu tantric boleh percaya dengan kata kata saya boleh tidak. Sukoco itu ular. Bu tantric bisa membuktikannya sendiri. Permisi “ setelah berceloteh panjang lebar satipah angkat kaki meningaalkan peraduan, bu tantric mencoba mencegah tapi percuma
“ satipah tunggu dulu “
Yang di panggil tetap terus melanjutkan langkah.

Keesokan harinya tanpa sepengetahuan orang lain bu tantric lagsung investigasi dan inspeksi ke kantor pusat Montana catering. Sekarang hari minggu. Kantor libur. Suasana Nampak sepi dan lengang, so, bu tantric bisa leluasa menjalankan aksinya.

Jadwal acara yang ada di buku jurnal ia periksa semuanya. Dalam satu tahun ini ada 443 acara yang menggunakan jasa Montana catering. Berarti sebuah angka yang cukup besar, dan penghasilan yang di dapat  sudah pasti besar pula. Tapi kenapa bisa merugi dan menyebabkan keuangan menipis. Ini benar benar aneh. Pasti ada yang tak beres di belakang. Mungkin benar kata kata satipah. Tanpa pikir panjang bu tantri langsung menghubungi Alicia. Dia adalah petugas pembukuan Montana catering.

Singkat cerita setelah waktu berjalan beberapa menit kedua perempuan ini sudah berada di depan computer, data data keuangan terlihat jelas di depan mata
“ bgaimana al? “
“ untuk tahun 2010 kontrak yang kita dapat sebanyak 443 tempat bu tantric. 50 persen acara pernikahan, 25 persen acara ulang tahun dan sisanya acara pertemuan. Kalau di lihat dari catatan saya seharusnya Montana catering untung besar, bukannya merugi “
“ kok bisa? “
“ entahlah bu tantric, saya sendiri juga heran. Perusahaan kita itu sebenarnya mengalami kenaikan keuntungan, seharusnya para karyawan mendapat bonus, bukannya di phk “
“ lha terus uang itu kemana? “
“ pak sukoco yang mengurusinya. Tugas saya hanya mencatat pembukuan keungan. Jujur ya bu tantric, akhir akhir ini saya lihat pak sukoco berubah “
“ masksudmu? “
“ dia lebih perlente, necis, ganti mobil, pokoknya seneng banget lah bu. Kemarin aja dia baru beli rumah “
“ oh yach? “
Alice mengangguk. Sekarang bu tantric yakin, kata kata satipah memang benar. Sukoco memang tak sebaik di depan mata.

Untuk memberika kepastian, bu tatric tak mau tanggung tanggung, ia langsung mengundang seorang akutan untuk mengaudit keuangan Montana catering di tahun 2010. Hasilnya mengejutkan, 75 persen dari keuntungan tahun itu memang hilang entah kemana, hal ini menyebabkan produksi di tahun 2011 sangat seret dan kembang kempis. Maka dari itu terjadilah phk masal, ini benar benar tragis, siapa yang membawa uang tersebut. Kepala bu tantric makin terasa cekot cekot.

“ sekarang jujurlah padaku sukoco kenapa kamu melakukan ini? “
Detik ini bu tantric dan kepala management Montana catering sudah saling berhadapan empat mata, hanya mereka berdua, tak ada yang lain lagi
“ maksud bu tantric apa? “
“ kamu tidak usah pura pura bodoh, aku sudah tahu semuanya “
Hening sejenak, kedua orang itu sama sama diam dan saling berpandangan
“ tahu tentang apa bu tantric? “
“ dengar baik baik sukoco, selama ini aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri, tapi kenapa balasanmu seperti ini sukoco? “
“ maaf bu tantric, saya benar benar tidak paham dengan kata kata anda “
BRUAAKKKK. Bu tantric langsung menggebrak meja keras keras. Emosinya sudah naik ke ubun ubun
“ kamu memang benar benar tak tahu di untung “ suara bu tantric meninggi, menggelegar, dan menggetarkan bumi
“ kamu tho yang menggelapkan 75 persen uang perusahaan? “ bu tantric langsung bertanya pada inti. Manusia di depan mata sepertinya memang pura pura bodoh. Benar benar brengsek.
“ JAWAB SUKOCO “ suara bu tantric makin meninggi “ aku lebih suka kejujuran walau pahit “
Kembali hening, Susana sepi, yang terdengar hanya denting detik jarum jam dinding
“ iya, saya memang melakukan itu “ dingin nada suara sukoco, sisanya sebuah keangkuhan dan ketamakan “ saya memag melakukan itu bu tantric. Tapi saya puas “
“ kamu benar benar kurang ajar sukoco, apa maksudmu dengan kata kata tadi? “
“ saya ingin balas dendam, dan sekarang semuanya sudah terbalas “
“ maksudmu? “
“ apakah bu tantric masih ingat dengan peristiwa 25 tahun lalu? “
“ ngomong apa kamu? “
“ waktu itu ada seorang bayi yang di buang ibunya di tong sampah. Bayi itu hampir mati, tapi berhasil di selamtkan seorang perempuan yang berkerja sebagai tukang masak di Montana catering “
“ kamu ngomong apa sukoco? “
“ bayi itu adalah aku. Ibu bayi itu anda, dan perempuan mulia yang menyelamtakan bayi itu adalah mbok darmi. Karyawan setia Montana catering yang sudah 30 tahun menjadi anak buahmu bu tantric. Dan dengan menjadi kepala management di tempat ini aku telah membalas ketidak adilan yang telah kau lakukan padaku bu tantric. Aku ini anakmu, anakmu, ANAKMU “
Bu tantric terkejut luar biasa. Dalam sejekap peristawa 25 tahun lalu tergambar jelas di pikirannya. Waktu itu ia berselingkuh dengan tetangganya yang sekarang sudah meninggal, sang suami mengetahui hal ini dan sangat murka. Bu tantric sadar, yang telah ia lakukan salah. Untuk menebusnya anak hasil perselingkuhannya itu ia buang dan kembali menjalankan kebahagiaan bersama suaminya. Sampai detik ini peristiwa pembuangan bayi itu tak pernah ia ingat ingat. Tapi sekarang semuanya sangat mengejutkan
“ berarti . . . . . . kamu? “
“ iya bu tantric. Aku adalah anakmu “
“ tidak mungkin, kamu pasti bohong “ tiba tiba pandangan bu tantric berkunang kunang, dan perlahan lahan seisi dunia  berubah gelap. GUBRAK. Perempuan itu pun jatuh tersungkur tak berdaya. Sangat menyedihkan.

EPILOG
Sukoco tertunduk lesu di depan pusara ibunya. Setelah peristiwa tersebut, jantung bu tantric kambuh hebat tak dapat di selamatkan. Kadang kadang dalam hati terbersit sebuah penyesalan yang meneror. Kenapa ia harus melakukan semua ini. Ah sudahlah, yang terjadi biarlah terjadi, untuk ke depan ia ingin membangun dan membesarkan kembali Montana catering.

Langkah awal yang akan ia lakukan memanggil semua karyawan yang telah di phk untuk bekerja kembali. Semoga menjadi awal yang indah.



Jember, 7 november 2011
Inspiration from :
 mrs. Indana (shs teacher)
With materi psp human relation

Gunung Ranti 2.601 MDPL - hiking with PGJ (pendaki gunung jember)

puncak ranti 2.601 mdpl Gunung ranti adalah pendakian ketiga gue setelah semeru dan ijen, kali ini benar benar istimewa, karena ram...