AKU DI PERKOSA BAPAK
AKU MEMPERKOSA BAPAK
Namaku
samila. Umur 20 tahun, aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak sangat tangguh. Aneh,
gila, dan keblinger.
Semua
ini bermula saat ibu meninggal dua tahun lalu, jantung dan komplikasi ginjal.
Begitulah dokter mengatakan penyebabnya. Aku sedih sekali waktu itu. Aku
kehilangan orang yang selama ini mejadi pegangan. Ibu tempat curhat, ibu tempat
berbagi resah dan ibu adalah tempat yang memberiku kedamaian. Waktu itu umur
ibu 38 tahun dan ayah 40 tahun.
Sepeninggal ibu otomatis bapak tidak mempunyai pelampiasan. Selama satu bulan
setelah pemakaman aku sering melihat bapak tidur tidak tenang, ia sering
ber-onani sembunyi sembunyi dan setiap naik ranjang bantal guling ia peluk erat
erat. Mungkin dalam khayalannya guling itu adalalh istrinya.
Namaku
samila. Umur 20 tahun ,aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak ku sangat tangguh.
Aneh, gila, dan keblinger.
Kejadian
itu bermula di malam hari tepat saat hujan deras berhias kilatan petir. Di
kamar dengan berselimut bibirku menggigil kedinginan, semakin menggila dengan
hembusan angin yang terus menerjang. Pintu kamar tiba tiba terbuka, bapak
muncul menghampiriku
“
samila berikan bapak kepuasan “ begitulah kata kata bapak yang penuh dengan
erangan kesepian, nafasnya pun mendengus tak beraturan yang menunjukkan hasrat
birahi yang selama ini tertahan. Awalnya aku menolak. Dari dulu sudah ku gadang
gadang keperawananku hanya untuk suamiku. Tapi lama lama aku luluh. Dan praktis
malam itu kehormatanku hilang di tangan satu satunya lelaki yang sangat ku
hormati. Bapak. Ini benar benar aneh, aku yakin di dalam kubur ibu pasti
nangis.
Keesokan
harinya di sekolah teman teman merasa heran dengan gaya berjalanku yang mekekh
kekeh dan nge-v, salah satu
anak bertanya heran
“
kamu habis ML ya samila? “
“
tidak “ aku menjawab dengan satu kata dan teman itu langsung mingkem tak
melanjutkan kata kata introgasi. Selama ini aku terkenal pendiam di sekolahan,
maka dari itu aku sedikit di segani oleh anak anak.
Namaku
samila. Umur 20 tahun ,aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak ku sangat tangguh.
Aneh, gila, dan keblinger.
Aku
berani mengatakan di perkosa, bukan perbuatan suka sama suka. Karena waktu itu
aku memang benar benar di perkosa oleh bapakku, bapak sedikit memaksa untuk di
layani. Tapi lama lama dan semakin ke belakang aku sudah bisa mengatakan hal
ini adalah perbuatan suka sama suka. Awalnya aku malu malu melakukan hal itu,
tapi lama lama malah aku yang semakin liar. Kadang kala saat bapak asyik tiduran
sambil nonton tv aku menghampirinya dan melucuti bajunya secara liar. Sudah tak
terhitung berapa kali bapak memperkosaku dan aku memperkosa bapak. Tapi aku
sangat menikmati dan tak merasa di rugikan,, untung besar malah. hahahahaahaha.
Aku yakin di dalam kubur ibu pasti nangis darah. Maafkan aku ibu. Mungkin perbuatan
bejatmu menurun padaku. Perlu di ingat dan di catat. Ibuku adalah alumni dolly.
Beliau pernah menjajakan cinta di sana selama empat tahun empat bulan empat
puluh empat hari, maka dari itu jangan salahkan aku kalau aku seperti ini.
Malam
ini aku dan bapak mengulangi lagi. Bapak benar benar tangguh. Walaupun usianya
40 tahun tapi tenaganya seperti 20 tahun. Dialah yang membuat alur, menentukan
tempo dan mengatur serangan dalam permainan hari ini. Aku ingin aktif dan liar,
tapi aku tidak bisa. Bapak terlalu agresif dan aku pun pasrah menjadi pasif.
Ini benar benar gila, kempleng dan keblinger. Tapi aku menikmatinya
“
samila “
“
ya bapak “
“
kau dengar gossip orang orang? “
“
dengar. Mereka membicarakan kita. Tadi di warung ibu ibu komplek nanya macam
macam “
“
Tanya apa? “
“
kenapa bapak tidak menikah lagi . . . ah sudahlah ngga usah di piker. Pusing
ngurusin omongan orang. Mending biarin aja “
orang
orang itu berbicara seperti itu memang ada sebabnya, akhir akhir ini bila aku
berboncengan dengan ayah di atas sepeda motor aku akan memeluk perut ayah erat
erat, persis seperti sepasang kekasih. Tapi sudahlah, mereka mau ngomong apa
peduli setan. Emang ku pikirin.
Namaku
samila. Umur 20 tahun ,aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak ku sangat tangguh.
Aneh, gila, dan keblinger.
Detik
ini aku memandangi taspeck. Positif. Aku hamil. Aku yakin ini pasti anaknya
bapak, kalau bukan bapak lalu siapa lagi. Selama ini yang selalu berhubungan
denganku hanya bapak, tidak ada yang lain lagi. Tapi yang membuat aneh, bila
nanti anak ini lahir dia akan menjadi anak sekaligus cucu bapak. Ini benar
benar aneh, gila, dan keblinger.
“
bapak aku hamil “ tuturku pada bapak
“
hamil? “
“
iya “
“
gugurkan. Kamu mau kita jadi bahan cacian orang orang? “
“
ngga, aku ngga mau menggugurkan “
“
kenapa? “
“
dosa bapak “
“
sok suci kamu. Kamu main cinta sama bapak bukan dosa? “
Aku
diam, pertanyaan bapak tak dapat ku bantah, karena itu memang benar
“
kalau buat dosa jangan nanggung. Gugurkan bayi itu, aku ngga mau ngurus “
“
terserah. Yang penting aku tetep mempertahankan bayi ini “
“
bapak juga terserah kamu, bapak ngga mau pusing samila “
Bapak
benar benar kurang ajar. Sialan, laki laki tak tahu di untung. Ibu sudah ia
jual ke germo gang dolly, walaupun aku tidak di jual tapi aku telah di
cicipinya berkali kali. Keparat. Ia maunya yang enak saja, susahnya nggak.
Sialan, apa yang harus ku lakukan.
Lima
bulan kemudian perutku membuncit. Orang orang tahu kalau itu anak bapak, mereke
mencaci, menghina, dan me-, me-, lainnya. Orang orang marah besar dan mengusir
kita berdua dari kampong ini. Tapi sebelumnya kita di arak ke balai desa dan di
permalukan secara hina.
Begitu
aku dan bapak sudah tidak berada di kampong ini lagi bapak marah besar kepadaku
“
dari dulu sudah ku bilang gugurkan kandunganmu, itu akan membawa petaka. Dan
sekarang sudah terbukti kan? “
“
bapak juga salah, sudah tahu anak sendiri kenapa bapak gagahi “
“
kamu juga mau “
“
bapak yang mulai, kalau bapak tidak ngajarin, aku tidak akan seperti ini. Bapak
yang membuat aku liar dan keranjingan seks. Sedangkan di luar sana aku tak
berani melakukan dengan laki laki lain “
“
kenapa tak kau lakukan itu hah? “
“
malu “
“
anak pelacur aja punya malu. Sok suci kamu “
“
bapak jangan bilang begitu. Yang jual ibu ke dolly bapak kan?, kalau bapak
tidak main judi dan punya utang banyak bapak tidak akan melakukan itu dan ibu
masih menjadi perempuan terhormat, begitu juga dengan aku. Laki laki emang
bajingan. Bisanya Cuma ambil kesenangan dari perempuan, setelah puas di buang
gitu aja kayak kulit kacang “
“
ngomong apa kamu? “
“
alah, bapak ngga usah pura pura bodoh “
Perdebatan
antara aku dan bapak semakin sengit. Kita sama sama ngeyel dengan argument
masig masing. Aku dan bapak mempunyai sifat yang sama. Keras kepala. Sedang ibu
lembut, sayang aku tidak mewarisinya. Makanya ibu nurut aja di atur atur laki
laki sialan itu termasuk di jualnya ke germo dolly, oh kasihan sekali nasibmu bu’.
Tapi aku tidak, aku tidak mau dan tidak akan seperti itu.
Setelah
Sembilan bulan mengandung aku pun melahirkan. Anakku lahir dengan keadaan sehat
wal afiat. Berjenis kelamin laki laki. Bapak menunggui proses kelahiranku, dia
sangat senang sekali. Selama ini bapak mendambakan anak laki laki, tapi tidak pernah
tercapai, sejak ibu melahirkanku rahim ibu bermasalah hingga dokter harus
mengangkatnya.
Bapak
sangat senang dengan kelahiran anak sekaligus cucunya, dan yang mengejutkanku
bapak mengadzani dan mengiqomahi telinga kiri dan telinga kanan bayi merah itu.
Namun walau begitu bayi itu adalah anak haram. Ini benar benar aneh, gila, dan
kempleng.
Semenjak
anak sekaligus cucunya lahir bapak berubah sikap. Bapak menjadi lebih halus,
kalem, dan tidak bringasan seperti dulu lagi, bapak lebih menyayangiku. Aku
sudah ia anggap seperti istrinya sendiri, bukan anaknya. Aku tahu ini salah,
tak benar dan melanggar aturan dan norma etika. Tapi aku terlanjur bahaia,
haruskah aku melepasnya. Jujur aku tak rela. Ini benar benar aneh, gila dan
kempleng. Di luar sana cibiran orang orang terus bergema. Ocehan, cacian,
makian, dan hinaan mampir ke kuping. Tapi aku tak memperdulikan. Yan penting
aku, bapak, dan anak sekaligus cucunya bahagia. Toh aku juga tidak menganggu
mereka.
Sampai
pada suatu ketika bapak bertemu dengan seorang ulama muda, bapak di ceramahi
macam macam, kalau di tulis dalam sebuah buku mungkin menjadi seribu seratus
sebelas lembar. Aku sampai eneg mendengarnya. Kalau misalnya ada filter
penyaring omongan tak enak di dengar pasti langsung ku beli satu karton, biar
bisa menjadi cadangan
“
anda telah melakukan dosa besar, anak anda adalah anak haram. Anda harus
bertobat sekarang sebelum semuanya terlambat “ begitulah sebagian kata kata
yang di ucapkan ulama itu. Aku benar benar eneg.
Malam harinya
“
samila “
“
ya bapak “
“
mungkin kata kata ulama itu ada benarnya, hubungan kita ini salah dan tak
seharusnya di teruskan “
“
sekarang samila mau Tanya ke bapak “
“
apa? “
“
apakah bapak bahagia menjalani hubungan ini? “
bapak
mengangguk
“
apakah bapak bahagia punya anak laki laki walaupun itu anak haram “
Bapak
kembali mengangguk
“
apakah bapak ingin kebahagiaan ini hilang
“
tidak. Aku sudah lelah merasakan penderitaan “
“
ya sudah. Semuanya jelas. Bapak tidak usah mendengarkan kata kata ulama itu.
Gampang kan? “
Bapak
terdiam. Aku yakin ia pasti sedang mikir mikir. Dalam benaknya tengah bercokol
sebentuk kebimbangan yang merongrong jiwa. Ah bapak bapak.
Muungkin
benar kata kakek dan nenek (orang tua bapak). Bapak mempunyai kelebihan dalam
dirinya. Walaupun wajahnya tidak tampan tapi bapak mempunyai karisma yang
membuat wanita jatuh cinta, termasuk aku. Dalam diri bapak ada sesuatu yang
membuatku ketagihan untuk terus berada di sisinya, dan sampai detik ini aku tak
menganggap bapak sebagai orang tuaku tapi sebagai orang yang sangat ku sayangi.
Ini benar benar gila, kempleng dan keblinger.
Namaku
samila. Umur 20 tahun ,aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak ku sangat tangguh.
Aneh, gila, dan keblinger.
Malam
ini aku duduk manis di ruang depan rumah kontrakan, sedang bapak Nampak terlelap
di atas tikar yang sudah kusam. Sejak aku dan bapak di usir dari kampong
terdahulu kita mengontrak rumah dengan sangat murah, seribu rupiah perhari.
Bapak bisa mendapatkan harga tersebut karena pemiliknya adalah teman dekatnya.
Sejenak ku tatap lekat lekat anak lelakiku, dia begitu tenang, damai, dan
bahagia. Dia tak berdosa, yang berdosa adalah ibunya dan ayah sekaligus
kakeknya. Aku sedikit kasihan dengan bayi itu, tapi aku bingung harus
bagaimana. Semuanya sudah terjadi dan susah untuk ku ubah.
“
USIR BIANG MESUM DARI TEMPAT INI “ dari arah luar tiba tiba muncul kehebohan.
Banyak sekali massa yang merangsek mengerubungi rumah kontrakan ini, aku segera
keluar mencari kejelasan
“
ada apa ini? “
“
ah, ngga usah banyak omong, sekarang kau tinggalkan kampong ini “
Lelaki
di depanku berbicara penuh membara. Otot otot di lehernya terlihat jelas dan
menegang, dialah ulama yang waktu itu menceramahi bapak habis habisan. Aku
sedikt terkejut dengan hal ini. Beginikah tindakan seorang ulama
“
kamu itu perempuan sundal, kau telah melakukan dosa besar. Aku tak ingin kampong
ini terkena sial gara gara ulah kalian berdua. Jadi lebih baik kau pergi
secepat mungkin Dari tempat ini “
Aku
semakin terhenyak. Inikah kelakuan seorang ulama, bukankah islam itu adalah
rahmatan lil alamin dan menganggap saudara
semua umat manusia, tapi ulama itu tidak mencerminkan semuanya. Ini benar benar
aneh, gila, kempleng dan keblinger
“
sekarang juga kemasi barang barangmu dan angkat kaki dari tempat ini “
“
ada apa ini? “ tiba tiba ayah muncul, ia baru bangun tidur. Di pipinya ada
bekas motif anyaman tikar yang tertekan
kulit saat terlelap. Sagat menyedihkan
“
ah banyak cing cong. Mending sekarang kita kasih pelajaran aja biang kerok ini
“
Singkat
cerita semuanya kacau balau. Orang orang itu merangsek masuk menghancurkan
barang barang di rumah kontrakanku. Setelah puas, di bakarnya tempat itu hingga
luluh lantak. Aku dan bapak di giring di balai desa. Tapi yang tak bisa ku
terima anakku menjadi ayam panggang pada peristiwa pembakaran tersebut.
Aaarrrggghhh aku marah sekali,
Keesokan
harinya. Aku hanya bisa menguburkan jenazah anakku yang kondisinya sangat
mengenaskan. Mendapati hal ini bapak sock berat, ia sedikit tak tenang dan
menyumpah serapah semua orang di desa ini. Tapi percuma. Semuanya tak dapat
mengembalikan anak lelaki sekaligus cucu satu satunya. Ini benar benar gila,
kempleng dan keblinger.
EPILOG
Namaku
samila. Umur 20 tahun ,aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali
kali. Seharusnya aku marah, aku aku nangis, aku terpuruk, dan aku hancur berat,
tapi aku senang, aku menikmatinya dan aku mengakui bapak ku sangat tangguh.
Aneh, gila, dan keblinger.
SURABAYA,
11 november 2011