Selasa, 05 Juni 2012

novel tibem

Tibem  
Telope iste  bubrah  ente  mawut

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah omellet western, rasanya gurih, enak, dan selalu nagihi untuk memakannya. Ngga ada bosan bosannya. Cocok sebagai menu breakfast pembuka hari.

09 – 09 – 2010
“ bli “
“ hmm? “
“ kita ini gila. Aku cowok kamu cowok, kenapa kita pacaran. Selain itu kita masih saudara “
“ yang penting kita bahagia kan?. Cinta itu ngga punya aturan dan ngga mau di atur “
“ betul “
“ dia mau hinggap di mana saja dan tumbuh di kondisi manapun terserah dia, semaunya dia, dan sesukanya dia. Seperti saat ini, ia menyemai di antara kita tak perduli kalau kita sesama jenis “
“ tapi bli “
“ kenapa?. Kamu malu?, takut di cibir orang? “
“ iya “ aku mengangguk
“ bencong kamu “
“ ini aib bli. Kalau orang tua kita mengetahui hal ini mati kita “
“ mati di kubur “
“ serius bli “
“ tanjung, denger aku baik baik yach. Orang yang bener bener orang adalah orang yang mau menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Entah itu sedeng, miring, sempurna, baik, jahat dan lain sebagainya. Kalau misalnya ada orang mencaci keadaan kita. Ke”orang”annya masih harus di pertanyakan. Toh selain itu apakah dia lebih baik dari kita. Engga juga kan? “
“ kamu ngomong apa sech bli?, aku ngga ngerti “
“ hahahaha, tanjung tanjung. Kebinguanganmu adalah kebahagiaanku. Udahlah ngga usah di piker. Aku punya puisi bagus nech, dengar baik baik yach “
“ ini yang paling ku suka. Tapi setelah itu gantian aku. Aku juga punya puisi “
“ sip sip sip “
           
Cinta adalah pertanyaan
          cinta adalah teka teki
          jawabannya entah seperti apa
          bisa senyum terkulum
          bisa tangis meringis
          bisa pula lamunan tertahan
         
          cinta adalah jalinan rumit
          cinta adalah pintalan ruwet
Alurnya entah berujung di mana
Butuh fikiran matang memaknainya

Ah pusing
Bagaimanapun cinta ia adalah bahagia
Ia adalah damai
Dan ia adalah pertautan hidup antara hatiku dan hatimu
Bibirku langsung terkulum mendengar kata kata bli
“ very good. Bli emang pinter bikin puisi “
“ ah biasa aja. Sekarang giliran kamu “
“ oke “
Aku langsung membetulkan posisi duduk untuk memulai aksi
“ dengar baik baik yach “
“ sip “
Bila aku menangis meradang dalam resah
Hanya kau penenangku
Kita ini bagiakan malam dengan gelap
Bagaikan pagi dengan fajar
Dan bagaikan kembang dengan kumbang

Rotasi waktu yang terus beralur sepanjang zaman sudah pasti mengukir cerita berjuta warna
Entah itu bahagia, nestapa, gulana, semua unjuk muka tak tersisa

Tapi dengan kamu di sisiku
Hari hari seterang bintang
Tiap saat terasa nikmat
Dan semyummu yang terkulum mengukir damai
Jangan sampai enyah lepas tanpa bekas
“ dalem banget jung puisimu? “ komentar bli secepat kilat dalam tanda tanya
“ dari situ udah jelas bli, aku ngga mau kita pisah. Aku ingin kita selamanya “
“ aku ngga akan bisa pergi jauh dari kamu. Kita ini simbiosis mutualisme tanjung. Satu sama lain saling membutuhkan dan menguntungkan “
Sekejap ku tatap lekat lekat mata bli. Tajam dan menebar aura cinta pencipta damai. Dialah bli puta, lelaki terindah yang saat ini sedang bertapa dalam jiwa
“ bli “
“ iya jung? “
“ apa yang akan kau lakukan bila orang tua kita mengetahui hubungan ini? “
“ entahlah jung. Biarkan semuanya mengalir seperti air, pasti akan menemukan muaranya “
Senyumku kembali tersungging. Kata kata bli benar, keadaan biarlah seperti ini, apa yang terjadi biarlah urusan nanti
“ bli “
“ iya jung “
“ aku ingin mencium bibirmu “
“ lakukanlah. Aku yakin sekarang ini kamu pasti sedang ketakutan “
“ bli kok tahu? “
“ kamu takut orang tua kita mengetahui hubungan kita kan? “
“ yang kau katakana benar bli. Bapak sama ibu pasti marah . . . . . “
“ sssttt, jangan di pikirkan. Ciumlah bibirku sekarang juga agar kau merasa nyaman “
“ tapi bli “
“ ciumlah “
Aku pun melakukan yang di perintahkan bli puta. Bibir kita sudah menyatu dalam untaian cinta. Benar kata bli, dengan melakukan hal ini sebuah kedamaian tak terlukiskan merasuk.  Ia ada di sini, di dalam dadaku.
“ i love you bli “
“ i love you tu jung “
Bibir kita semakin liar mengulum cium, semakin lama semakin erat tak terlepas. Aku dan bli puta bener bener gila, tapi apa mau di kata, inilah cinta, sangat membingungkan.
            cinta ini beralur kronis
Ia bagaikan siang tapi penuh bintang
Ia juga bagaikan malam, tapi berhias matahari secerah pagi
Sangat membingungkan
Kadang kala aku berfikir cinta apakah seperti ini
Gila atau setengah normal?
Tak ada jawaban

Namaku tanjung nadir bima sakti, umurku 20 tahun dan sedang tedfaftar sebagai mahasiswa sekolah perhotelan di surabaya, jurusan food product. Bapak memberi nama tersebut agar aku segagah bima sakti dalam tokoh pewayangan, api nyatanya berbalik 180 derajat. Aku lembek, feminism, kalem, keperempuanan, gemulai dan sangat lemah. Yang lebih parah aku menyukai sesama jenis. Lelaki, aku gay, homo, dan sebangsanya. Mungkinkah ada kesalahan waktu ibu mengandungku?, entahlah, aku tak tahu pasti. Aku lahir di sebuah daerah yang sangat damai. Kediri. Kabupaten di jawa timur yang terkenal dengan tahu taqwanya. Tapi sudahlah, sepertinya tak perlu untuk di bahas. Dan laki laki yang menjadi bagian dalam hidupku adalah puta wardana, atau yang lebih akrab ku panggil bli puta. Aku dan dia masih saudara sepupu. Ibu bli puta dan bapakku kakak adik, hubungan persaudaraan di antara kita sangat dekat.

Ngomong ngomong soal ibunya bli atau biasa ku pangil bude, ia mempunyai cerita sendiri. Waktu gadisnya dulu bude merantau ke bali di ajak salah satu temannya. Di sana ia bekerja sebagai pramusaji di sebuh restoran. Di restoran itulah ia mengenal supervisornya yang kemudian menjadi suaminya. Pak poh wayan (begitulah aku memanggilnya) dia orang bali asli dan beragama hindu. Kalau aku bertandang ke rumahnya di jimbaran aku seneng sekali, karena deket pantai.

Setelah pak poh wayan dan bude mempunyai dua anak hubungan mereka megalami kekacauan, pak poh wayan mempunyai wanita idalam lain dan membuat luka di hati bude, bude tak terima dan meminta cerai. Begitu urusan selesai buda kembali ke kediri membawa anak keduanya.  Puta wardana. Sedangkan pak poh tetap berda di bali dengan anak pertamanya. Ni kade claudia ayu.

Detik ini aku dan bli sedang bertahta di bangunan belum jadi di pojokan jl. Ngagel dan jl. Bung tomo surabaya. Apartemen adistana, kita berada di lantai puncak dan duduk di pinggir lantai. Kaki kita menggantung ke bawah seraya menikmati suasana surabaya yang semakin sumpek. Aku dan bli sering menghabiskan waktu di sini.
“ tanjung “
“ iya bli “
Kita berdua sudah mengakhiri ciuman
“ udah sore, pulang yuk, perutku udah laper nech “
“ ayuk “
Kita berdua segera enyah dari peraduan. Angin yang berhembus menampar pipi terasa dingin. Apartemen adistana ini adalah tempat favorit aku dan bli, kita seirng mengahbiskan waktu di sini, rasanya damai sekali. Ada sensasi tak terungkap yang susah di ucap dengan kata. Pokoknya asyik aja.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah chicken grilled with sauce inggris. Nikmat banget, apalagi makannya waktu perut lagi laper. Yummy serasa tak ada tandingannya.

Kediri, 01 – 09 – 1998
Kakek dan nenek hanya memiliki dua anak, ayahku dan bude (ibunya bli puta), sedangkan anaknya ayahku dan anaknya bude juga dua, so, jumlah cucu kakek nenek hanya empat, dua cewek dua cowok, pas. Rumah kakek berada di sebuah desa sejuk yang di kelilingi persawahan. Suasananya damai dan menentramkan. Keluarga kecil ayah yang terdiri dari empat orang masih tinggal satu rumah dengan kakek dan nenek. Ayah tidak mau tinggal berpisah karena kakek dan nenek tidak ada temannya.

Sejak bude dan pak poh wayan bercerai, kediaman ini bertambah dua orang, yaitu bude sendiri dan bli puta. Hari hari yang ku lewati semakain ramai, bahagia, ceria, dan tak mungkin bisa di lupakan. Setiap hari aku menghabiskan waktu bersama bli, kemana mana selalu berdua, main selalu bersama, yang kluyuran ke sawah sawah, manjat jambu tetangga, berenang di sungai, main gundu, dan lain sebagainya. Aku dan bli puta tak pernah pisah sedetik pun, aku dan dia sepantaran, makanya kita sangat dekat. Kakek sangat menyayangi kita, kita di buatkan satu kamar khusus yang terletak di pojok rumah, tiap malam kakek sering menghabiskan waktu di kamar tersebut bersama kita, entah itu bercanda, bercengkerama, tebak tebakan, dan lain sebagainya. Pokoknya bahagia sekali. Di rumah kakek yang sebesar ini cucunya yang ada hanya aku dan bli puta. Ni kade ikut pak poh wayan di bali, sedangkan mbak ratna (kakakku) mondok di sebuah pesantren di jombang dan masih kelas 2 smp. Praktis, kasih sayang kakek yang sangat besar hanya tercurah untuk aku dan bli saja, oh bahagianya.

Kediri, 03 – 09 – 1998
Pagi hari suasana cerah sekali, udara seger banget. Aku dan bli persiapan mau berangkat  sekolah. Kita masih kelas 2 sd.
“ puta, tanjung sarapan dulu “
Bude datang ke hadapan sambil membawa nasi hangat dan telor mata sapi yang di baluri kecap. Aromanya menggugah selera, aku dan bli puta di suapinya bergantian
“ masakan bude enak sekali “ pujiku tulus

Kediri, 10 – 10 – 1998
“ orang manjat kelapa klihatan apanya? “ tanya kakek kepada aku dan bli, sekarang ini kita sedang tebak tebakan
“ apa kek? “
“ jawab dong “
Aku dan bli puta kebingungan, tapi setelah itu langsung berfikir. Malam ini kakek stay di kamar pojok. Ini adalah tempat favorit beliau saat melepas lelah
“ kelihatan kakinya “ tebak bli asal
“ salah “
“ lalu apa dong? “
“ kliatan bodohnya “
“ kok bisa? “ aku dan bli puta protes
“ yang di panjat tuh pohonnya, bukan kelapanya. Iya tho? “
Aku dan bli puta langsung tersenyum geli. Lucu banget
“ kakek bisa aja “
Satu lagi yang paling ku suka dari kakek, adalah tawanya. Di dalam tawa tersebut seolah olah ada aura magis yang bisa menentramkan hatiku.

Malam makin merangkak menjadi sepi. Semua orang sudah berlayar ke mimpi. Tapi kita tidak, kita bertiga masih bercengkerama sepuas hati, padahal jam dinding menunjukkan pukul 24:00 wib. Peduli setan, toh sekarang malam minggu, besok libur
“ tanjung puta “
“ iya kek “
“ kakek punya pusisi bagus. Mau denger gak ? “
“ mau kek “
Setelah itu kakek lngsung  menunjukkan aksi
            senandung alam menyanyi riang menyapa bintang
          bulan purnama secerah matahri
          malam ini tak ada awan berkabut mendung
          terasa damai, ayem, dan menentramkan

          burung gagak berkicau melengking
          suaranya terdengar mengerikan
          tetapi tetap diam laksana kubangan bertapa tenang
          malam ini begitu indah

Aku dan bli puta langsung bertepuk tangan
“ puisi kakek bagus sekali “ puji bli puta tulus
“ aku ingin seperti kakek, bisa menciptakan puisi “
“ asal terus berlatih dan berkarya “
“ benar kek? “
“ iya “
Kakek adalah seorang satrawan yang di perhitungkan. Walaupun namanya tak sebesar chairil anwar atau ws. Rendra tapi puisi puisi kakek mampu mengundang decak kagum kritikus sasatra. Beberapa kali kakek pernah memenangi sayembara yang di adakan intitusi seperti dewan kesenian, pusat bahasa, komunitas sastra dan lain sebagainya. Selain itu kakek juga menjadi pembimbing tetap di komunitas sastra sabtu pahing yang base camp-nya di universitas pawiyatan daha kediri. Dari kakeklah aku dan bli puta belajar membuat puisi. Dengan berpuisi kita bisa mengutak atik kata hingga indah di baca
“ tanjung puta, sudah malam, kalian gak ngantuk? “
“ enggak kek “
“ besok kalian sekolah “
“ libur “
“ oh yach, ini kan malam minggu, kakek lupa “
“ kakek sudah pikun yach “
“ hahahaha “ kakek hanya cengengesan dan tertawa mesem.

Kediri, 12 – 12 – 1998
Hari ini rumah kakek rame sekali, kakek mempunyai hajatan besar, yaitu mengkhitankan aku dan bli puta. Untuk memeriahkan acara kakek nanggap wayang semalam suntuk. Aku dan bli puta senang seklai. Semua biaya di tanggung oleh kakek, awalnya orang tuaku dan orang tua bli puta keberatan, takut membebani kakek, tapi kakek sudah memberikan argumentasi jauh jauh hari
“ cucu lelakiku cuma dua orang, mumpung aku masih hidup biarkan aku melakukan hal ini “

Kediri, 15 – 12 – 1998
Aku tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi. Kakek pergi untuk selamanya, beliau meninggal karena komplikasi jantung dan paru paru yang selama ini di deritanya. Aku dan bli puta sedih sekali, tapi yang lebih sedih adalah nenek. Sedari tadi wanita itu tak kunjung henti mengeluarkan tangisannya, begitu pun dengan orang tuaku, bude, pak poh wayan, ni kade dan mbak ratna. Keluarga besarku tengah di landa rasa duka.

Beberapa bulan kemudian
Semenjak kepergian kakek kamar pojok rumah serasa tak berwarna, tidak ada lagi tebakan tebakan bersama kakek, tidak ada lagi senyum pencipta damai dari bibir kakek, dan yang paling mnyedihan tidak ada lagi puisi puisi indah yang tercipta dari buah pikiran kakek. Hidupku dan hidup bli puta serasa tak berwarna. Setiap hari kita melewati waktu hanya berdua, sesekali nenek menemani kita di kamar pojok rumah, tapi tak seperti ada kakek. Tiap malem kita akan berada di kanan kiri nenek seraya memeluk tubuhnya erat erat.
“ nek, kenapa kakek harus pergi? “ tanya bli puta polos
“ karena tuhan sayang sama kakek “
Dalam sekejap aku melihat ada embun hangan mengalir lembut di pipi nenek. Beliau menangis.

Ibarat makanan cintaku sekaranmg ini adalah cap cay chinesee yang di masak dengan arak cina, di campur udang rebus, ayam dan bakso. Rasanya asam, gurih, lezat dan sudah pasti membuat lidah berjingkat jingkat.

12 – 09 – 2010
Jam dinding menunjukkan pukul 08:00 wib, surabaya makin panas aja. Sepanas area kitchen yang di penuhi 14 anak dan 1 instruktur. Malam ini kita praktek food product, dan menu yang di masak adalah chiken grilled with sauce inggris. Penampilanku sudah memenuhi standart, dari ujung kaki hingga kepala sudah oke. Pertama topi kitchen, lalu uniform, apron, nepkins, celana hitam, dan safety shoes. Cakep banget, kayak chef findex gituloh. Bli puta sedari tadi terus setia di siiku, tangannya begitu cekatan mencicang bawang putih menjadi irisan bronoa kecil kecil. Sedangkan aku mem fillet paha ayam untuk memisahkan dengan tulangnya. Kitchen sangat ramai, di ujung sana mam prada sang intrukstur asyik mengawasi dan memberikan arahan pada anak anak
“ motong wortelnya tidak seperti ini, tapi di julien oke “ koreksinya pada salah satu anak
“ oke mam “ jawab yang di keroksi mantap. Mam prada adalah excekutif chef salah satu hotel ternama di surabaya. Kita beruntung sekali mendaptakan seorang intrukstur seperti dia. Mam prada sudah 16 tahun berkecimpung di dunia food product.
“ tanjung, puta sudah selesaikan pekerjaanmu? “
“ belum mam, sebentar lagi “
Di klas food product aku dan bli puta merupakan murid kesayangan mam prada, entah apa penyebabnya kita tak tahu pasti, mungkn karena kita sopan, anteng, nurut dan sedikit manis. Hahahaha. Narsis.

Beberapa waktu kemudian cincang mencincang sudah selesai, ayam fillet juga sudah beres. Setelah itu di sisening dengan salt, peper, minyak wijen, dan saos raja rasa. Di biarkan beberapa menit dan langsung di bagikan rata kepada 14 anak dan di grilled dengan sedikit minyak di atas teflon. Yummy baunya sedep banget.
“ perutku udah keroncongan jung “ seru bli puta sedikit kocak
“ makan aja di pikirin “
“ hahaha “
“ ingat anak anak, begitu ayam sudah kecoklatan langsung angkat dan tiriskan ke dinner plate, setelah itu kalian membuat sauce inggrisnya “ seru mam prada memberikan intruksi
“ oke mam “ jawab anak anak.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 18:30 wib, tanpa terasa setengah jam sudah berlalu, ayam di atas teflon juga sudah berubah warna.
“ kalau sudah mateng minyak bekas ayam tak usah di buang, itu langsung kalian gunakan untuk membuat sauce inggris. Ingat method-nya. Pertama masukkan chopped garleek, chopped unioun dan seterusnya. Oke?. Lets go “

Kita semua segera mengikuti intruksi yang di perintahkan mam prada. Aku dan bli puta sangat menikmati kelas ini. Kita tidak seperti study, tapi seperti main main. Benar kata ranchodas samaldas canchad di film three idiot (boliwood), bila kamu ingin menuntut ilmu, pilihlah yang sesuai dengan minat dan bakatmu, karena dengan begitu kau akan merasa seperti main main dalam proses belajar.

Bau garleek dan union yang di sauté harum sekali, benar benar mengundang lapar
“ perutku juga ikut ikut keroncongan bli “
“ ah dasar kamu “
Saudara sepupuku itu hanya senyum kecut. Setelah itu kaldu langsung masukkan, tak lupa di tambah dua sendok kecap inggris, dua sendok sauce tiram, di taburi salt peper sugar dan chiken powder, aduk aduk sebentar, masukkan irisan cabe besar tanpa isi, paprika merah, dan daun bawang. Langkah terakhir tinggal mengentalkan dengan lartuan maizena sebanyak tiga sendok. Yummy, pemandagan di depan mata sangat menggoda, membuat lidah berjingkat jingkat.
“ saucenya sudah mateng tho? “
“ sudah mam. Punyaku dan bli puta udah yummy “
“ oke, kalau gitu siramkan ke ayam grilled, jangan lupa garnish secantik mungkin dengan partsely dan carrot julien “
“ sip mam “
“ ih tanjung, kamu imut deh “
Sambil ngomong kayak gitu ekcexutif chef itu mencubit pipiku, bli puta yang persis di sampingku berdehem dehem ria sambil berbisik pelan
“ sepertinya mam prada naksir kamu jung. Hati hati lho di jadi’in suami keempatnya hahaha “
“ dasar kamu bli, kedengaran orangnya mampus kau “
Mam prada adalah seorang wanita berpenampilan modern yang berusia 43 tahun. Seperti yang di katakan bli puta, suaminya ada tiga orang. Suami pertama di bali, suami kedua di surabaya, dan suami ketiga di jakarta. Mam prada mandul, so ia tak punya anak.

Tarra, akhirnya selesai sudah masak chiken grilled with sauce inggris, aku dan bli puta langsung bernarsis narsis ria di depan kamera. Kita seneng banget.

            merenda hari yang penuh warna cinta terasa indah
Setiap saat terus seperti ini
Ku berharap bukan sesaat
Tapi selamanya
Sampai nafas lepas dari raga
Sampai jantung tak lagi berdetak
Sampai mata terpejam tak terbuka
Dan sampai nanti saat hari tak tersapa lagi.

14 – 09 – 2010
“ lihat kakakku nggak? “ tanyaku pada anak kamar sebelah
“ tadi keluar sama kenari ngga tahu kemana “
“ ya udah “
“ kenapa jung? “
“ ngga apapa “
Sebel sebel sebel. Pantesan dari tadi ngga kliatan, ternyata blakra’an sama cewek nyebelin kamar bawah. Selama di surabaya aku dan bli puta tingal di kost kostan. Yang punya kost namanya tante anjar. Perawan tua yang ngga nikah nikah dengan umur 40 tahun. Orangnya antic banget. Di tempat kosnya ini ia menerima cewek dan cowok. Mulai dari karyawan, mahasiswa, pelajar, hingga pasangan rumah tangga. Untuk anak anak cowok kamarnya di atas, kalau anak cewek di bawah. Yang kost di tempat ini lumayan banyak, ada 11 orang, 5 cowok dan 6 cewek. Kalau lagi ngumpul di ruang tv pasti rame banget.

Sekarang kembali ke masalah tadi. Cewek yang namanya kenari itu emang bener bener brengsek, akhir akhir ini sering banget curi curi pandang cari perhatian di depan bli. Yang begini lah, yang begitu lah, yang minta tolong ini lah dan lain sebagainya. Aku gedeg banget ama dia. Yang lebih nyebelin, bli puta juga meladeninya. Aaarrrggghhh. Kira kira mereka keluar kemana yach?. Terus ngapain?. Iiiihhh, awas aja kalau sampai bli macem macem. Aku ngga rela pokoknya

Malam kembali datang, aku sedang serius membaca novel dalam kamar, suasana begitu damai. Sedamai lagunya diana ross feat westlife yang mengalun merdu dari kamar sebelah. When you tell me that you love me. Krieeekkk. Tiba itba pintu terbuka. Bli puta masuk dan langsung duduk di sampingku. Oh yach, aku dan saudaraku satu kamar. Alasannya untuk mengirit biaya dan harga mati kalau kita tidak bisa di pisahkan.
“ baca apa jung? “
“ novel “ jawabku datar dan males. Aku masih gedeg ama bli
“ udah makan belum? “
“ makan ati “ nada sinis suaraku makin terdengar dengan jelas. Kening bli puta berkerut penuh tanya
“ tanjung kamu kenapa sech? “
“ nggak “
“ boong. Jawab kamu kenapa? “
Novel langsung ku tutup. Bruaaakkk. Suaranya sangat keras dan kasar. Setelah itu wajah bli puta ku tatap dengan tajam tajam seperti tatapan harimau mengaum
“ bli pasti senang kan? “
“ senang kenapa? “
“ pake nanya “
“ kamu ngomong apa sech jung?. Aku ngga ngerti “
“ kenari “
“ ouw. Kamu cemburu “ puta langsung tertawa geli sambil memandangiku aneh
“ ngga usah ketawa bli. Aku sebel sama kamu “
“ tanjung tanjung, aku uth tadi cuma nganterin kenari belu buku. Udah itu aja “
“ alah boong. Jujur aja kalau kamu udah bosen ama aku kan? “
“ kamu sensitive banget sech jung? “
“ habisnya kamu juga yang kayak gitu “
Pluk. Bli puta ngga mau piker panjang, ia langsung mencium bibirku untuk menghentikan omelanku, aku berusaha mengelak. Tapi percuma. Tangan bli sudah erat mencengkeram kepalaku, dan ciuamannya semakin liar.
“ lepas bli. Aku males ciuman sama kamu “ aku mereonta hebat dan berhasil lepas dari dekapan laki laki ini
“ kalau kamu ingin marah marahlah. Biar dadamu plong. Kalau kamu menganggapku main hati dengan kenari biarlah, tapi aku tidak begitu. Sampai detik ini kamu masih nomor satu di dadaku “
“ gombal “
“ kau ragu? “
Aku diam
“ sumpah tanjung. Aku tidak ada apa apa dengan kenari “
“ tapi dia suka kamu bli “
“ itu haq dia. Yang penting hatiku hanya untukmu “
Aku terdiam. Tersekap dalam keheningan. Tak ada satu patah kata pun keluar dari mulutku
“ benarkah yang kau katakan? “
Bli puta menangguk, nafasklu pun bisa berhembus lega. Senyum mengembnag sempurna, dan setelah itu tubuh bli puta ku peluk erat erat
“ kamu memang tercipta untukku bli “
“ percayalah kepadaku 100%. Jangan kau ragu sedikit pun “
“ iya bli, maafkan aku “
Bli puta membalas pelukanku semakin erat
“ tanjung “
“ iya bli? “
“ cinta kita itu sangat aneh, seperti benang kusut, ah udah lah ngga usah di bahas. Yang penting kita berdua selalu bersama “
“ benar “
Tiba tiba aku merasakan ada bau kecut yang tak di undang mampir ke hidung
“ bli “
“ iya? “
“ kamu belum mandi yach? “
“ he-eh “
“ jorok “
“ tapi kamu seneng kan? “
“ males “
“ buktinya kamu meluk aku makin kenceng “
“ iya juga sech hehehehe “
Malam semakin larut
Bintang bersinar menyapa alam
Aku dan kamu semakin dalam
Semakin larut dalam indah pengukir cinta

19 – 09 – 2010
Minggu sore ini aku dan bli puta duduk manis di lantai puncak gedung adistana aprtemen. Di bawah sana di lihat dari ketinggian ini surabaya masih hiruk pikuk, carut marut, dan semrawut. Auranya terasa panas dan gerah itu sudah pasti, apalagi di tambah dengan riuh rendah raung kendaraan yang berseliweran kesana kemari.

Minggu sore ini tidak ada kuliah. So, aku dan bli puta bisa leluasa menikmati waktu hanya berdua, tidak ada orang lain dan pengacau. Gedung mangkrak di jl. Ngagel ini memang terkesan angker, banyak semak belukar dan ilalang bertumbuhan, rangka rangka beton juga mulai berlumutan, tapi tetap menimbulkan aura romantic antara aku dan bli, rasanya tak ada tempat lain yang seindah ini. Entah kenapa, aku juga tak tahu penyebabnya.
“ bli “
“ hmmm? “
“ kadang kala aku suka mikir mikir “
“ mikirin apa? “
“ tentang kita lah “
“ masalahnya? “
“ mungkin kalau orang tuamu tidak bercerai, kalau bude tidak kembali ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar khusus untuk kita, kalau kita tidak menghabiskan waktu selalu bersama, kkk . . . . . . “
“ kamu ngomong apa sech jung?. Berbelit belit. Langsung aja ke inti masalahnya “
“ kamu jangan terburu buru memotong kata kataku “
“ oke oke oke. Terus tadi gimana? “
“ kalau semua ini tidak sepeti yang ku katakan, mungkin kita tak kan menjadi pasangan yang aneh “
“ terus? “
“ andai saja kamu masih di bali dan aku di kediri kita tidak akan pacaran bli “
Bli puta tak bereaksi, ia hanya diam sambil memandangiku dengan tatapan penuh tanda tanya.
“ kamu menyesal dengan kondisi saat ini? “
“ fifty fifty. Aku masih takut bli cinta ini tak kan untuk selamanya “
“ ketakutan itu yang membuat kamu sendiri jung, bukan aku atau orang lain. Ia ada di dalam dirimu sendiri, kalau kau bisa mengatasinya, hari harimu pasti akan tenang, gak usah mikir ini dan itu “
“ ngomong lebih enak dari pada menjalani “
“ iya juga sech, tapi itu tergantung kita menyikapinya “
“ ah pusing aku bli, ngomongin yang lain aja “
“ oke oke oke “
Aku dan bli puta kembali terdiam, adistana apaertemen semakin angkuh, angin berdesir menampar wajah, terasa dingin, dan matahari mulai tenggelam di ufuk barat.
“ setiap kali berada di tempat ini kau selalu menunjukkan ketakutan di wajahmu. Kenapa sech jung?. Jujur, aku tak nyaman dengan hal itu “
“ entahlah bli, tempat ini seolah olah menyiratkan aura tak baik “
“ ah udahlah dari pada pusing baca puisi yuk. Kamu punya ngga? “
“ punya dong “
“ oke, kalau gitu kamu duluan setelah itu aku “
“ sip “
            aku seperti merangkak dalam masa yang di pertanyakan
          tidak siang, tidak malam, tidak pagi, juga tidak sore
          semua sangat membingungkan

          aku seperti merangkak dengan tidak menggunakan tangan kaki
          hanya timbunan bingung yang menelusup sudut sudut relung
          beralaskan kebimbangan
          berhiaskan sejuta warna tak tersirat
          dan melukiskan sesuatu yang entah ku tahu wujud dan wajahnya

          aku seperti tak bernyawa
          aku seperti tak bertenaga
          tak punya daya dan upaya

          lemah
          itu yang ku rasakan
Ibarat kata yang di ucap pribahasa, aku adalah lap meja yang di rajut dari benang sutra
Lepek, kusam, lecek, di simpan tak ada arti, di buang tak sampai hati
Aku benar benar tenggelam dalam bimbang

Tapi di susut sempit menyimpan misteri tak tersibak
Ada satu senyum yang mengulum dari bibir tak mengaum
Ia membuat damai
Ia membuat tenang
Dan ia adalah kamu

“ udah? “ tanya bli spontan
“ udah “
Bli puta terus memandangiku, semakin dalam dan aku merasakan aneh. Tatapan bli tidak seperti tatapan tatapan sebelumnya
“ tanjung “
“ ya bli? “
“ apa yang kau takutkan? “ aku menggeleng
“ tanjung, cium dan peluklah aku agar kau tenang “
“ oke “
Aku segera melakukan apa yang di minta bli. Memang benar, ini sangat ampuh mengusir gundahku. Bibir bli memang bisa menenangkanku, pelukan bli memang bisa mendamaikanku, dan ini benar benar gila.
“ sekarang giliranku baca puisi “
“ oke “
Aku langsung mendengarkan untaian kata kata bli di dalam pelukannya. Bibirnya melekat erat di telingaku, deru nafasnya berhembus pelan mneyapa tengkukku, suaranya terdengar jelas dan sangat lembut, benar benar menenangkan.
            kita tak pernah tahu arah mana yang harus di tuju
          kita juga bingung menentukan jalan tuk menapak jejak
          tapi satu, kita akan terus selalu bersama
          jujur dalam hati ku tak ingin seperti ini
          seeprti malam berhias langit biru
          seperti siang berteman bintang berjuta pendar
          dan seperti sore yang bertahta bintang kejora
          aku ingin seperti manusia pada umumnya
          tapi takdir berkata lain

Bli mengakhiri puisinya dengan nada lemah, aku masih berada dalam pelukannya, aku merasakan ada yang tak biasa pada bli puta
“ bli “
“ hmm? “
“ aku ingin kau jujur “
“ tentang apa? “
“ puisi yang baru saja kau ucapkan seperti menyiratkan sesuatu “
“ sok tahu kamu jung “
“ kau merasakan yang aku rasakan kan? “
“ kamu ngomong apa sech? “
“ jawab bli sejujurnya walaupun pahit. Perasaanmu sama kan dengan perasanku, puisimu tadi menggambarkan dengan jelas isi hatimu “
Bli puta diam, ia masih berada dalam pelukanku dan tak mengucapkan sepatah kata pun. Deru nafasnya masih terdengar
“ jawab bli “
“ apa yang harus ku jawab? “
“ kamu tak usah berbelit belit bli. Jawab “
“ iya. Apa yang kau katakan memang benar. Jujur tanjung, aku merasa ada yang salah dengan hubungan kita. Tak seharusnya kita seperti ini. Semestinya tak ada hubungan asmara antara kau dan aku “
“ tapi kenapa begini? “
“ salahku. Aku terlalu mencintaimu, aku terlalu menyayangimu, aku tak bisa jauh darimu. Sedetik tanpa kamu serasa setahun, sehari tak melihatmu aku langsung blingsatan seperti itik kehilangan induk. Aku terlalu mencintaimu tanjung. Itu salahku “
“ bli, berarti kita merasakan yang sama. Kita bedua sama sama tak ingin larut dalam jalinan kacau ini. Tapi kita tak dapat keluar dan semakin tenggelam “
“ mungkin benar katamu “
“ tentang? “
“ kalau orang tuaku tidak bercerai, kalau ibu tidak kembali ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar khusus untu kita, kalau kita tidak melewati hari selalu bersama, dan kalau kita tidak terlahir sebagai sepupu, pasti tidak akan ada cerita cinta yang sangat keparat ini “
“ benar bli. Semua itu adalah bibit bibit cinta yang sekatang ini sudah membesar di hati kita. Susah menumbangkannya. Dari bibit bibit itulah kita berdua saling membutuhkan, saling menyayangi, saling bersama sama, dan tanpa kita sadari semua itu telah menjadi gelora asmara yang sangat membara. Kita telah salah arah bli “
“ iya jung. Kita salah arah “
“ lalu apa yang harus kita lakukan? “
“ biarkan seperti air mengalir “
“ pasti akan menemukan muaranya “ aku langsung menyahut
“ benar “
Oh tuhan, ini benar benar membingungkan.

Ibarat makanan, cintaku sekarang ini adalah cap cay chinesee yang di bumbui dengan sauce tiram, arak cina, dan kecap asin. Di dalamnya di isi berbagai macam jenis vegetable mulai dari carrot, sawi putih, buncis, brokoli dan lain sebagainya. Persis dengan isi hatiku yang berkecamuk dengan berbagai pikiran menggelisahkan.

            aku mengharap bulan datang ke pangkuan
          tapi yang ada malah bintang
Kecil
Berpendar setitik dan tak mampu menerangi gelap

Aku menanti pagi dengan fajar senyum cerah
Tapi yang ada pagi buta dengan langit berhias mendung
Tak ada hangat mentari
Hanya gerimis mengundang membasah lapang

Cinta yang ku harapkan tak seindah kenyataan
Angan yang ku impikan tak sesuai keinginan
Benar benar kacau

Ini adalah jalinan resah perajut semrawut
Ini adalah alur gundah pelukis tangis
Dan ini adalah ketidak warasan berkalang asmara.

Angin terus berhembus semakin kencang, semakin lama terasa dingin. Tak terasa bibirku mulai gemeteran. Adistana apartemen terus terdiam, angkuh, dan tak memberi senyum sesimpul pun. Di bawah sana dari ketinggian ini jalanan mulai macet, banyak kendaraan menjejal menyesak, semakin kacau dengan arus sepeda motor yang saling zig zag ke kanan ke kiri. Ini sudah pukul 17:00 wib waktunya orang orang pulang kerja.

Aku masih berada di pelukan bli dan bli masih berada di pelukanku
“ bli, lepaskan pelulukanmu. Kita pulang yuk. Udah sore nech “
Bli puta diam tak memberikan reaksi apa pun. Aku maklum, mungkin dia ingin mencari ketenangan dengan cara ini. So, aku biarkan saja. Tapi bebereapa menit berselang bli masih tetap seperti ini. Aneh
“ bli lepaskan pelukanmu. Kita pulang. Udah sore nech “
Bli tetap diam
“ bli “ aku berubah panic dan tanpa basa basi langsung ku lepaskan pelukanku . . . . Oh tuhan, ini sangan mengejutkan
“ bli . . . Bli . . . Kamu kenapa? “
Sepupuku itu nampak terkulai lemas dengan mata terpejam, ia pingsan. Yang lebih mengerikan, menetes cairan merah dari lubang hidungnya. Darah
“ bli . .  Bli . . Bangun bli. Kamu kenapa bli? “
Aku panic bukan main dan langsung menggoyang goyang tubuhnya
“ bli bangun bli “
Semakin lama semakin keras, dan ini cukup memberikan hasil
“ tanjung “ nada suara bli lemah
“ kamu kenapa bli? “
“ kepalaku pusing. Bawa aku ke rumah sakit jung “
“ baik bli “
Aku langsung membantunya berdiri dan memapahnya menuruni gedung mangkrak ini. Oh tuhan ada apa dengan bli. Jangan biarkan dia kenapa napa tuhan. Aku masih sangat membutuhkannya.

Malam, 19 – 09 – 2010
Setelah peristiwa tersebut bli puta langsung menjalani rawat inap di rumah sakit, bli begitu lemah, wajahnya begitu pucat, dan matanya mengantung hebat. Bli tergeletak di ranjang pesakitan tanpa daya dan upaya. Aku masih setia menungguinya, sedari tadi mataku tak kunjung lepas dari wajahnya
“ bli, bangun bli. Kamu kenapa bli? “
Tanganku juga erat menggenggam tangannya. Tangan bli puta begitu dingin. Sedingin perasaanku yang kacau oleh berbagai perasaan menyesak dada. Oh tuhan, apa yang harus ku lakukan?.
“ tanjung, kamu sendirian? “ tiba tiba bude muncul. Raut panic terlihat jelas di mukanya
“ iya bude “
“ puta kenapa? “
“ entahlah bude, tadi sore tiba tiba bli pingsan dan langsung ku bawa ke rumah sakit. Di hidungnya keluar darah “
“ astaga, . . . Kenapa si puta? “
“ entahlah bude, aku juga bingung “
Jam dinding menunjukkan pukul 00:00 wib. Tak terasa sudah sekian lama aku di sini. Lelah sekali rasanya. Lelah fisik tak begitu ku rasakan, tapi lelah bathin yang paling menyilksa
“ bude dari kediri? “
“ iya tanjung. Setelah kamu telfon bude langsung ke sini. Sekarang kamu istirahat dulu. Puta biar bude yang jaga, kamu pasti sudah capek “
“ iya bude. Ya udah kalau gitu aku pulang dulu “
Aku segera bergegas meninggalkan peraduan. Suasana rumah sakit ini sangat sepi. Sesepi hatiku yang di rundung bingung harus memilih jalan mana. Aku mencintai bli, begitu pun sebaliknya. Tapi ini tidak boleh. Ah, pusing.

20 – 09 – 2010
Hari ini di kelas aku bagai sayur tanpa garam, bagai kopi tanpa gula, dan bagai langit tanpa bintang. Tawar. Bli masih di opname dan aku merasakan kehampaan yang amat sangat. Materi psp yang di ajarkan di depan tak satu pun masuk ke pikiran. Hanya sekilas lantas lekas meninggalkan indra pendengaran. Guru psp menerangkan tentang kepribadian manusia yang terdiri atas introvert, ekstrovert, melankolis, dan phlegmatic. Mahasiswa perhotelan wajib memepelajari psp, karena menjadi acuan untuk kita bersikap dengan baik dan benar. Ingat, industry perhotelan  adalah bidang jasa. So, kita harus membawa diri dengan baik agar pengguna jasa kita terpuaskan dan kembali lagi memakai jasa kita.

Begitu pun saat pelajaran kedua berlangsung, japanesee food. Garing. Tidak ada bli puta di sampingku aku benar benar mati gaya. Aku tidak bisa berkonsentrasi. Berulang kali praktek membuat roll sushi bubrah tak karuan. Mulai yang dari kebanyakan rice vinegar, kulit norinya sobek, gulungannya tidak rata, banana leaf terlalu kecil, dan lain sebagainya. Pokoknya aku tidak seperti tanjung yang biasanya. Benar benar kacau, ini baru di tingal sebentar, gimana kalau lama. Oh tuhan, aku tidak mau hal ini terjadi. Aku masih membutuhkan bli puta.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah stick beef yang di sisening dengan salt, peper, oregano, mustard, dan sugar. Setelah itu di santap dengan saus lada hitam dan di temani fruit salad. Tapi sayang, proses memasaknya over cooking, gosong malah, oil-nya kurang banyak dan apinya terlalu besar. Rasanya jadi hancur hancuran. Pahit banget.

Begitulah cintaku saat ini. Seperti stick beef yang prosesnya over cooking hingga gosong tak beraturan.

23 – 09 – 2010
Sudah tiga hari bli puta tergeletak tak berdaya di atas ranjang pesakitan. Ia masih koma dan tak bereaksi sedikit pun. Bli terlihat lemah, seperti mayat hidup. Aku dan bude tiap hari gantian menjaga dia. Selama di surabaya bude tingal di kost ku.

Pagi ini kost kostan sedang sepi, yang ada hanya tiga penghuni saja. Aku tengah asyik duduk duduk di depan rumah sembari memandangi bocah yang bebarengan pergi ke sekolah, mereka bahagia banget. Jadi ingat waktu kecil dulu saat bersama bli. Saat kita berangkat sekolah pasti akan mampir ke warung mbah gemin, di sana kita akan beli pisang goring yang harganya cuma 50 rupiah. Andai waktu itu bisa terulang
“ tanjung “ tiba tiba menyapa seoang wanita, aku segera menoleh
 “ kenari “
“ gimana keadaan kakakmu? “
“ tetep sama, kamu tak ingin menjenguknya? “
“ mungkin nanti siang, kamu mau kan nganterin aku “
“ boleh “
Aku berubah ramah di depan kenari. Ini benar benar aneh. Padahal biasanya tak seperti ini. Sangat membingungkan.

24 – 09 – 2010
“ jadi ada apa dengan anak saya? “ tanya bude langsung masuk point kpd orang di depanya. Dr. Ishadi
“ penyakit langka “
“ maksud dokter? “
“ dari sejuta orang yang hidup di muka bumi hanya satu yang menderita penyakit ini. Stosia 6f “
“ penyakit apa itu dokter? “
“ sejenis kanker yang meggerogoti jantung, hati dan ginjal. Orang yang menderita penyakit ini akan pingsan dalam sekejap di sertai kleuarnya darah dari lubang hidung “
“ benar dokter, bli puta mengalami hal tersebut “ aku menimpali dengan serius
“ setelah itu penderita mengalami koma selama tujuh hari dan kembali normal seperti sedia kala “
“ puta sudah lima hari koma, berarti dua hari lagi dia akan siuman “
“ benar. Tapi anak ibu hanya akan bertahan selama tiga bulan “
“ setelah itu apa yang akan terjadi? “
Dr. Ishadi diam, tak ada satu patah kata pun keluar dari mulutnya. Ia tak segera memberi jawaban
“ apa dok? “ bude mendesak
“ kematian “ berat nada suara dr. Ishadi, seberat beban menggunung yang menghimpit dada ini
“ apakah anak saya bisa di selamatkan? “
“ cangkok hati, jantung dan ginjal “
Aku dan bude semakin terhenyak. Itu berarti kita harus mencari nyawa penganti untuk menyambung hidup bli puta. Menyedihkan
“ selama tiga bulan sisa hidupnya “ lanjut dr. Ishadi memberikan penjelasan “ ia akan menjalani hidup seperti normalnya manusia. Tampak segar, sehat, dan tidak menunjukkan kalau ia mengidap kanker di dalam tubuhnya. Tapi begitu memasuki bulan ketiga kanker itu akan menggerogoti tubuhnya dengan ganas, dan melemahkan kondisinya “
“ cukup dokter, aku tak mau mendengarnya lagi “ potong bude meng-cut kata kata dr. Ishadi.
Bli puta sedang di ambang maut, aku tak mungkin bisa tanpa dia.

10 – 10 – 2010
Hari ini aku senang sekali. Bli puta terlihat segar walaupun dalam penantian maut. Detik ini aku dan bli sedang casual/kareja paruh waktu di catering sativa surabaya. Kita menjadi anggota service wedding yang melayani prasmanan undangan. Acaranya di selenggarakan di ballroom asofa majid agung al-akbar surabaya.

Sebelumnya seluruh anggota casual yang berjumlah sepuluh orang ngumpul dulu untuk di briefing sama supervisor
“ satu anak jaga satu pos makanan, kan jumlahnya sepuluh tho? “
“ iya pak “ jawabku tegas
“ nanti kalau makanannya udah habis atau tinggal dikit kalian langsung ke belakang untuk ngisi lagi “
“ baik pak “
“ acaranya jam sepuluh sampai jam dua, kalian akan dapat fee 40 ribu oke? “
“ oke oke “
“ ya udah, sekarang lets go “

Casual/kerja paruh waktu adalah kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang tenaga kita di perbantukan selama satu hari atau lebih di catering, hotel, restoran, café, dan tempat tempat lain yang berhubungna dengan sekolah ini. Dan sudah pasti mendapat duit. Hehehe lumayan buat nambah nambah uang saku.

Acara kawinan sudah di mulai, kedua mempelai sudah di pelaminan. Penotocoro sudah berceoloteh, music electon plus penyanyis udah beraksi, dan para undangan sudah saling berbaris memberikan ucapan selamat.

Aku menunggu gubuk menu bakso, sedangkan bli puta persis di sebelahku menunggu gubuk siomay. Para undangan mulai berdatangan menikmati hidangan, aku pun langsung cekatan memberikan layanan. Para undangan terlebih dulu mengisi mangkuk dengan mie, lontong, siomay goring, daun bawang dan bawang goring, setelah itu di serahkan kepadaku untuk untuk ku tuangi kuah
“ silahkan “ seruku ramah sambil menyerahkan kembali mangkuk itu
“ terima kasih “
Di belakngnya sudah berjejer undangan lain yang juga ingin menikmati menu di gubug ini. Tertib sekali. Senang banget kalau casual di catering, coz orang orangnya ngga crewet
“ permisi mas ganggu sebentar “ tiba tiba muncul seorang bapak bapak menghampiriku
“ iya pak ada apa? “
“ sahut ku ramah sambil meneruskan pekerjaan “
“ catering mana ini mas? “
“ sativa pak “
“ ouw, saya bulan depan mau ngawinin anak saya mas. Rencananya mau pake catering ini “
“ ouw silahkan pak, dengan senang hati. Kalau mau nanya nanya lebih banyak supervisornya di sebelah sana “ tunjukku kepada orang yang di maksud.

Acara terus berlangsung, semakin lama semakin semakin meriah. Begitu jam dinding tet menunjukkan pukul 13:00 wib tugas kita selesai sudah, tinggal clear-up saja dan beres beres yang perlu di bereskan. Huffhh, lumayan melelahkan
“ tanjung, kamu ngga bungkus, mumpung tuan rumahnya baik hati nech “
“ boleh, aku pingin siomay ama dim sum. Kamu bungkusin yach bli? “
“ sip “
Begitu fee sudah masuk kantong aku dan bli puta langsung cabut meninggalkan peraduan.

17 – 10 – 2010
Minggu pagi sangat menyenangkan, udara terasa segar, sang surya tersenyum hangat, dan langit terlihat cerah kebiru biruan. Seperi biasa, aku dan bli puta detik ini duduk bertahta di lantai puncak adistana apartemen, kita hanya berdua
“ bagaimana keadaan bli? “
“ baik. Kenapa sech nanya kayak gitu? “
“ ngga apapa “
Sampai detik ini bli puta tidak tahu tentang umurnya yang tinggal beberapa bulan. Aku, dokter dan bude sengaja menutupi kenyataan ini
“ wajahmu pucet bli “
“ agak agak pusing “
“ udah minum obat kan? “
“ udah “
Obat obat itu pun percuma. Ia hanya berguna untuk menjaga ketahanan tubuh bli sampai ia benar benar menemui ajal. Sangat menyedihkan
“ kamu punya puisi ngga bli? “
“ ada “
“ baca dong “
“ oke. Setelah itu kamu “
“ sip “
            terbaring di atas keresahan membuatku mati kutu tak berdaya
          tak ada cinta yang bisa di rasa jiwa
          hanya kesepian merongrong dada

          di sini penuh keheningan
          sunyi senyap
          dan malam kelam

Tapi begitu mata menangkap senyum mu
Melihat tawamu
Mendengar cing cong mu
Semua resahku musnah
Dunia ini seolah olah berada dalam rengkuhan
Bli puta mengakhiri puisinya dengan manis
“ sekarang giliran kamu “
“ oke “
          kau adalah nafas dalam hidupku
          hidupku tanpa kamu serasa tak bernyawa
          datanglah
          mendekatlah
          masuklah dalam rengkuhan pelukku
          aku tengah terserang ketakutan tak bertuan
          biarkan ku dekap erat tubuh hangatmu
          agar ketenangan segera meresap tak tersisa
          aku membutuhkanmu
          jangan pergi sedikit pun
“ kenapa kata katamu begitu dalam jung? “ bli puta segra mengajukan tanya begitu aku selesai bersyair
“ apa kau masih mencintaiku bli? “
“ kenapa kau bertanya seperti itu? “
“ jawab “
“ jelas “
“ aku lega “
“ jung, pulang yuk, kepalaku agak pusing nech “
Sekilas rona pucat terlihat jelas di wajah bli
“ yuk “ kita berdua segera angkat pantat dan menuruni gedung mangkrak ini.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah kue lapis traditional yang terbuat dari tepung beras, tapioca, santan, gula, daun pandan dan berwarna selang seling. Walapun rasanya gurih, manis dan legit tapi ia tak bisa bertahan lama. Cintaku dan cinta bli puta seperti itu. Asmara kita sangat membara, tapi beberapa bulan ke depan akan musnah karena kematian. Aku tak ingin seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi.

18 – 10 – 2010
aku pulang sebulan bli ke kediri. Nenek snedirian, di rumah gak ada temennya “
“ yang lain? “
“ bude ngurusin bisnisnya tho di bali “
“ bener “
“ bapak ibuku di jakarta ngurusin butiknya, terus mbak ratna lagi gawe di batam “
“ kuliahmu “
“ pelajarannya tinggal satu, aku akan seminggu sekali ke surabaya “
“ okelah kalau begitu “
“ jangan lupa minum obat, trus kalau malam jangan nglayap “
“ sip tuan raden hehehe “
“ bulan depan giliran kamu yang jaga nenek “
“ oke “

19 – 10 – 2010
Kediri sangat menentramkan, sejak kecil aku hidup di sini, tumbuh di sini dan menghabiskan masa masa indah di sini. Kediri memiliki sejuta pesona yang bila di tulis dalam kata kata bisa menjadi beberapa jilid buku, apabila di buat sinetron menjadi beberapa episode, dan bila. . . . . .  . . Alah, kok malah berlebihan.

Pertama kali bertahta di rumah nenek aku langsung bergegas menuju kamar pojok. Design interiornya masih sama dengan yang dulu. Tak di ubah sedikit pun, di dinding sebelah kanan ada sebuah lukisan yang bergambar panorama pagi hari gunung kelud. Aku jadi teringat kakek. Beliau sendiri lah yang mebuat lukisan itu. Walapun usianya sudah puluhan tahun, tapi lukisan itu tetap cerah dan tidak pudar, karena terbuat dari bahan dasar yang berkualitas dan bermutu. Selain lukisan itu di dinding sebelah kiri ada kaligrafi yang juga di buat kakek menampangkan puisi karyanya.
            hidup adalah kenyataan
          bukan rekayasa bukan pula hayal semata
          di sana terselip prahara
          badai gelombang
          perjalanan
          perjuangan
          tangis tawa
          dan sejuta kata pengukir cerita

          yang tulus akan lulus
          yang binal berakhir sesal
          hidup adalah kenyataan
          bukan rekayasa bukan pula hayal semata
          ia seperti air mengalir
          walaupun di tengah arus tersangkut ranting bercabang
          di ujung nanti pasti berakhir di muara
          kematian
Aku bergidik membaca karya kakek. Akhir akhir ini entah kenapa aura kematian terlihat jelas di benakku. Mungkin karena umur bli puta yang tinggal beberapa bulan.  Ah, sudahlah gak usah di bahas.

Semasa kecil dulu kakek mengajarkan banyak hal kepadaku dan bli puta. Nilai kehidupan, pengetahuan, seni, puisi, dan lain sebagainya. Tapi satu yang tak di ajarkan kakek. Cinta, perempuan, dan hubungan asmara antara laki laki dan perempuan. Itulah yang mengakibatkan aku dan bli puta seperti ini, gay, homo, hombreng, dan persamaan kata lainnya yang menasbihkan kita sebagai penyuka sesama jenis. Ini sangat menyedihkan.

Memang benar pernyataan di bawah ini. Kalau bude dan pak poh wayan tidak bercerai, kalau bli puta tidak pindah ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar khusus aku dan bli, kalau aku dan bli tidak menghabiskan waktu selalu bersama, mungkin di antara kita tidak akan ada kisah cinta. Ah sayang, kata kalau itu sekarang hanya menjadi angan angan kosong yang tak bermakna dan berarti apa apa.
“ tanjung “ tiba tiba suara nenek terdengar mendadak memecah keheningan
“ nenek “
“ kapan kamu datang? “
“ barusan, nenek dari mana? “
“ pengajian le di mushola sebelah. Terima kasih yach mau nemenin nenek “
“ iya. Nanti bulan depan gantian bli puta “
“ iyo wis “

20 – 10 – 2010
Pagi hari datang lagi, aku mengawali hari dengan sarapan bersama nenek. Hanya berdua. Semalam kita tidur dalam satu ranjang di kamar pojok dengan membicarakan banyak hal. Mulai dari masa muda kakek dan nenek, kisah cinta mereka, saudara saudara nenek, saudara saudara kakek dan lain sebagainya.

Pagi ini nenek membuat sambel tumpang dan peyek udang. Rasanya wuiihh, mantep banget. Sambel tumpang adalah makanan khas dari kediri yang terbuat dari tempe busuk, santan, bawang, daun jeruk, daun salam, dan rempah rempah. Penyajiannya seperti ini.
  • Nasi di taruh di atas piring
  • Tambahkan sayur sayuran yang teluh di rebus di atasnya
  • Siram dengan sambel tumpang
  • Santap bersama peyek udang
Wuiiihhh, udah kebayang kan lezatnya.

Aku dan nenek beghitu lahap menikmati menu pagi ini
“ kamu ikut nenek ke pasar ya jung? “
“ pasti suruh bantuin kan? “
“ iya, heheheh “
“ oke nek. Pokoknya ama tanjung beres dah “
Untuk mengisi hari hari tua menjelang tutup usia, nenek melewatinya dengan berjualan camilan camilan ringan yang di packing ¼ kg, ½ kg, dan 1 kg. Yang di jual macem macem, mulai dari menterese, kacang telur, kuping gajah, stick, dan lain lain. Kalau bantuin nenek di pasar aku seneng banget. Coz, bisa nyam nyam seenak perut.

27 – 10 – 2010
Seminggu sudah berlalu. Tanpa bli puta aku benar benar kesepian, malam ini huja mengguyur deras, angin berderu hebat dan terasa dingin. Aku terbaring di atas ranjang hanya sendiri, benar benar kesepian. Handphone langsung ku raih dan menelfon bli puta. Begitu sambungan terhubung yang menerima seorang perempuan
“ siapa ini? “
“ ini siapa? “ seru seseorang di sebrang balik nanya
“ bli puta mana, ini tanjung “
“ dia masih mandi “
“ ouw ya udah, ntar ku telpon lagi “
Klik. Sambungan langsung terputus. Siapa perempuan itu, ah sudahlah gak usah di piker. Mungkin temennya. Positive tinking aja lah. Bli gak mungkin menduakanku.

Semenjak bli puta sakit ada sesuatu yang berubah dalam diriku. Tidak terlalu posesif dan cemburuan. Sebuah kemajuankah ini?, atau kemunduran?. Masih dalam tanda tanya besar.
Cinta
Hanya lima huruf
Punya arti banyak dan makna tak terhingga
Cinta itu apa, masih membingungkan
Masih menggelisahkan

11 – 11 – 2010
Hari ini semua anak cucu kakek kumpul, tumplek blek jadi satu di rumah kediri. Nenek ulang tahun ke-71. Umur yang sangat panjang dan sudah kenyang asam garam kehidupan. Aku seneng banget. Ada ayah, ibu, pak poh wayan, bli puta, bude, mbak ratna, dan ni kade, semuanya ngumpul. Dari tadi bli puta ku tatap lamat lamat, aku kangen banget dengan lelaki terindahku itu, sudah hampir seminggu aku tak bertemu, rasanya bagai seabad.
“ rambutmu udah mulai gondrong bli, besok di cukur yach “
“ kamu juga jung. Mending kita cukur bareng bareng. Gimana? “
“ boleh “
“ di rumah mbah sapto aja yach “
“ oke “
“ aku juga udah lama ngga ketemu kakek satu itu “
Mbah sapto adalah tukang cukur di pasar deket rumah yang menjadi langganan kakek. Orangnya humoris, kalau ngomong selalu di iringi ketawa, baik dan lucu banget. Setiap kakek potong di sana pasti akan mengajak aku dan bli, dan di sana biasanya kita di kasih kue anteng anteng yang di buat sendiri oleh mbah sapto. Kue anteng anteng terbuat dari parutan singkong yang di kukus dengan gula merah dan di taburi biji wijen. Rasanya enak banget. Apalagi kalau makannya lagi panas panas. Hmmmm yummy.

Malam, 11 – 11 – 2010
Pesta ulang tahun nenek ke-71 di rayakan sederhana. Nenek tidak ingin di besar besarkan atau mengundang ratusan orang. Nenek hanya ingin anak cucunya ngumpul jadi satu. Udah itu aja. Ngga lebih. Di ultah ke-71 nya ini nenek memasak nasi kuning tumpeng, sambel pecel, sambel tumpang, orek orek tempe dan membeli opak opil buanyak sekali. Pokoknya malam ini keluarga besarku very very happy. Sayang ngga ada kakek. So, kerasa ada yang kurang.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah siao long po – dim sum. Terbuat dari tepung terigu yang di isi dengan ayam dan potongan sawi putih. Sebagai bumbunya ada minyak wijen dan minyak ayam. Yummy, rasanya gurih banget, kalau perut belum kerasa eneg, mulut ngga akan berhenti ngunyah ngunyah.

12 – 11 – 2010
Aku dan bli puta jadi potong rambut di rumah mbah sapto. Kita di sambut dengan ramah
“ puta tanjung, lama ndak kelihatan kemana aja kalian? “
“ kuliah mbah di surabaya “
“ kuliah opo le? “
“ masak mbah “
“ ouw. Calon chef nu?, sing koyok nek tv tv itu “
“ doakan mbah yo “
“ yo, ada gerangan apa kalian kemari? “
“ potong rambut. Oh ya. Mbah, sameyan masih bikin kue anteng anteng tho? “
“ kalian mau “
Aku dan bli mengangguk
“ nanti tak bikinkan “
“ matur nuwun lho mbah “

30 menit kemudian acara cukur sudah selesai, perut juga udah makan kue anteng anteng dan sekarang pamit pulang. Tapi sebelumnya mbah sapto mengajukan tanya yang membingungkan
“ kalian berdua kenapa, sedang apa, dan bagaimana? “
Kontan kening kita berkerut berlipat lipat
“ maksud mbah sapto? “
“ aku melihat ada sesuatu yang aneh di mata kalian “
“ maksud mbah sapto? “
“ asmara, cinta dan kasih sayang “
“ mbah sapto ngomong apa sech?. Kita ngga paham “
“ aku wis tuo le, aku yo pernah jadi anak muda. Kalian saling jatuh cinta tho “
Deg. Aku serasa di sambar petir dengan mendadak, pertanyaan mbah sapto sangat mengagetkan
“ e . . E, . . . Nggak “
“ ndak usah bohong. Aku juga merasakan yang kalian rasakan. Alasan aku sampai detik ini mbujang karena aku iki homo. Seperti kalian “
“ homo? “ suara bli puta menyentak hebat meminta penjelasan
 “ aku homo sama seperti kalian. Dan itu benar benar ndak nyaman. Aku merasakan hidup yang tak normal. Tanjung puta, dengan mbah baik baik. Buang cinta asmara di antara kalian. Itu kan menyiksa kalian “
“ tapi mbah “
“ ngga ada tapi tapian. Pokoknya kalian tidak boleh lagi saling mencintai. Titik “
Mbah sapto mengakhiri kata katanya dengan tegas. Ini tidak seperti biasanya. Mbah sapto adalah sosok yang lucu, humoris, kalau bicara di selingi ketawa dan banyolan. Tapi kali ini tidak. Ia menjadi sosok lain, sebuah sosok yang merasa ter-aniaya karena orientasi hidupnya sebagai pecinta sesame jenis. Aku dan bli saling berpandangan. Kalau kita harus berpisah ini sangat berat.

21 – 11 – 2010
Aku kembali lagi ke surabaya setelah sebulan menemani nenek di kediri. Sekarang gantian bli yang bertugas. Nenek sebenarnya tidak apa apa di kediri sendirian, beliau tidak mau merepotkan dan menganggu kuliah kita, tapi aku dan bli puta tak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Hari ini kost kostan sepi. Anak anak banyak yang mudik, maklum sabtu minggu. Tapi aku tidak, jam tiga sore nanti ada casual bagian kitchen di ptc. Lumayan untuk nambah pengalaman dan uang saku.

“ tanjung aku mau bicara sama kamu “ tiba tiba muncul kenari tak di undang. Ia langsung duduk tepat di sampingku, dan aku biasa aja. Tidak marah, tidak sebel, tidak cemburu, dan ngamuk. Biasanya kalau deket dia emosiku langsung meletup letup
“ kenari, ada apa? “
“ t . . T . .  Tan . . Tt tanjung “ ada sedikit aura ketakutan di wajah perempuan itu, aku dapat merasakannya
“ kamu mau ngomong apa kenari? “
“ aaa . . .akakkk . . Aku mm mau mmm minta tolong “ suara kenari semakin tergagap hebat
“ ada apa? “
“ aku hamil “
“ kok? “ aku sedikit bertanya tanya
“ ini anaknya puta tanjung. Dia ngga mau tanggung jawab. Kamu kan saudaranya, tolong bujuk dia agar ngawinin aku. Aku tak bisa menggugurkan janin ini tanjung “
Diaaarrrr. Aku bagai tersambar petir di siang bolong. Aku benar benar syok. Kenari hamil. Ini tidak mungkin. Aaarrrggghhh
“ tanjung, kamu mau menolongku kan? “ suara kenari hanya sayup sayup terdengar telinga. Antara sadar dan tidak ku anggukkan kepala dengan lemah. Aku linglung sekali.

22 – 11 – 2010
Kediri pagi ini tak seperti biasanya. Mendung, berkabut, di gelayuti awan hitam dan siap memuntahkan air hujan. Aku pulang lagi ke kediri untuk membahas kehamilan kenari
“ kamu jahat bli “
“ kamu ngomong apa jung? “
“ kenari hamil dan itu anakmu. Kamu ngga mau tanggung jawab “
Bli puta diam. Tak ada satu patah kata pun keluar dari mulutnya
“ kenapa kau tega melakukan ini bli? “
“ aku ingin keluar dari hubungan terlarang di  antara kita “
“ tapi kenapa harus dengan mengahmili kenari?, toh setelah itu kau tak mau bertanggung jawab “
“ aku bingung jung “
“ bedebah kau bli. Brengsek “
“ aku salah jung “
“ terus sekarang nasib kenari gimana?. Kamu harus nikahin dia bli puta “
“ percuma “
“ maksudmu? “
“ sebentar lagi aku mati “
“ kamu ngomong apa sech bli? “
“ walaupun kau dan ibu tak memberitahu tentang penyakitku, tapi aku tahu kalau umurku tinggal beberapa hari lagi. Dr. Ishadi menceritakan semuanya kepadaku “
Diarrr. Aku kembali lagi bagai tersambar petir. Kata kata lelaki di hadapankku sangat mengagetkan
“ bli “
“ benar kan yang ku katakan? “
Aku diam tak memberikan jawaban
“ walaupun aku menikahi kenari percuma saja, aku tak akan bisa melihat anakku tumbuh dewasa, sebentar lagi aku mati “
Aku semakin tak bisa berkata kata.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah tepanyaki meshi (nasi goring jepang). Sebenarnya rasanya lezat, tapi berhubung masaknya dengan api sangat besar hasilnya malah gosong. Selain itu garamnya terlalu sedikit dan black peper kebanyakan. Shoyu dan mirin pun kelupaan di masukkan. Rasanya ancur ancuran. Persis dengan cintaku saat ini.

30 – 11 – 2010
Keluarga besar kembali kumpul. Setelah kemarin acara ultah nenek sekarang adalah haul memperingati kepergian  kakek. Seharusnya aku bahagia. Tapi tidak. Aku malah diam terus. Bude sampai heran. Karena biasanya aku kan rame
“ kamu sakit tanjung ?”
“ iya bude “ . . . Sakit bathin.

Tetangga kiri kanan di undang untuk memasak berbagai macam makanan. Malam harinya di gelar jamaa’ah tahlil sekaligus yasinan untuk kirim doa. Di sudut rumah, nenek tak kunjung henti menitikkan air mata. Beliau kembali teringat saat saat indah bersama kakek.

1 – 12 – 2010
Semua orang marah besar, tak terkecuali nenek. Gara garanya satu. Diary yang ku taruh geletakan di ranjang di baca ibu
“ kalian berdua benar benar gila, ngga waras. Pantes selama ini lengket terus kayak amplop sama prangko “
Aku dan bli puta yang menjadi sasaran kemarahan hanya diam seribu bahasa
“ kalian benar benar memalukan “
Dari diary itulah keluarga besar mengetahui kalau antara aku dan bli terjadi kisah cinta. Ini sangat mengerikan
“ puta tanjung. Mulai detik ini kalian tidak boleh bersama lagi. Tanjung ke jakarta ikut bulek tantric, dan puta ke jimbaran ikut pak poh wayan “
Bulek tantric adalah sepupu ibu
“ kalau kalian bersama terus ceritanya akan tambah ruwet. Paham “ ibuku berceloteh panjang lebar
“ tapi tante “ bli mencoba mengelak
“ tidak ada tapi tapian. Mulai sekarang kalian harus pisah. Barang barang kalian yang ada di surabaya cepat beresi “
Aku masih diam dan tertekan. Ini sangat berat ku hadapi.

Semua orang menghakimi kita. Yang paling parah tentu saja ibu. Ibu memang keras orangnya, kalau sudah tidak sreg dengannya ia akan nyap nyap tak karuan. Di sudut lain bude dan nenek tak kunjung henti menitikkan air mata. Mereka berdua sedih sekali, sampai akhirnya muncul pernyataan mengagetkan dari mulut nenek
“ ini semua salah kakek. Kakek lah yang patut di pertanggung jawabkan atas hubungan puta dan tanjung “
“ kenapa ibu bilang begitu? “ tanya bude dengan kening bererut, selebihnya kaget
“ aku dari dulu sudah menduga hal ini akan terjadi. Dulu waktu kecil puta dan tanjung selalu dekat. Mereka berdua saling membutuhkan, dimana ada puta pasti ada tanjung, begitu pun sebaliknya. Yang lebih parah kakek membuatkan satu kamar khusus untuk mereka berdua. Dulu sebenarnya nenek sudah mencegah, tapi kakek menolak. Dan sekarang nasi sudah menjadi bubur “
Kita semua semakin tenggelam dalam keheningan yang menyiksa. Ini benar benar menakutkan
“ selamat malam “ tiba tiba muncul kenari tak di undang. Aku yakin, sesuatu yang lebih mengejutkan akan terjadi
“ cari siapa mbak? “ tanya bude ramah
“ puta “
“ ouw silahkan masuk dulu “
Tanpa tedeng aling aling kenari langsung bergegas menghampiri bli puta dan berceloteh panjang lebar.
“ puta, sekarang ini aku hamil anakmu. Kau harus menikahiku, kau harus tanggung jawab puta, aku tidak mau menggugurkannya . . . . “ kenari menghentikan kata kata sejenak untuk menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan
“ kita harus segera menikah  puta. Kalau tidak ibu bisa sock dan mati mendadak. Ibu punya penyakit jantung puta. Kamu tahu sendiri kan “
Semua orang hanya diam tak berkedip dan tercengang
“ sekarang ini yang ku punya di dunia hanya ibu, aku tak bisa kehilangan ibu puta. Kau harus menikahiku “
Kenari adalah anak tunggal, bapaknya sudah lama mati 7 tahun yang lalu karena kanker otak.

Ibarat makanan cintaku sekarang ini adalah brownies coklat yang kebanyakan backing powder dan soda kue. Rasanya pahit dan bentuknya  tidak cantik di lihat mata.

02 – 12 – 2010
Pagi pagi buta muncul kehebohan dari kamar ayah ibu, mereka berdua bertengkar hebat
“ kau itu brengsek, kurang apa aku sampai kamu kayak gini? “
“ kamu terlalu membosankan. Setiap hari kerja kerja dan kerja. Ngga ada waktu buat aku “
“ aku kan nyari duit juga untuk keluarga kita “ suara ibu makin meninggi
“ aku sudah bilang, aku yang nyari duit, kamu di rumah aja “
“ di rumah nganggur, ngga ngapa ngapain, ngga enak “
“ alah alesan aja. Pokoknya kamu yang salah “
“ aku ngga mau panjang lebar. Pokoknya detik ini kita cerai “
Duaarrrr. Aku bagai tersambar petir. Kata kata ibu sangat mengagetkan. Aku tak percaya dengan hal ini. Oh tuhan apa yang harus ku lakukan. Ayah ketahuan sleingkuh dan itulah akar keributannya.

Pagi setengah siang bude mendatangiku. Ia berbicara serius denganku
“ tanjung “
“ iya bude “
“ bude bingung sekali “
“ kenapa bude? “
“ kemarin malam bude suah bicara sama kenari “
“ pasti soal kehamilannya “
“ benar. Kenapa kamu tidak mengawasi bli – mu tanjung “
“ setahuku bli puta cinta mati sama aku. Dia menduakanku bude. Sekarang bli di mana? “
“ keluar sama kenari, entah kemana “
“ apa yang akan bude lakukan? “
“ entah, bude pusing. Walaupun mereka berdua menikah. Percuma. Sebentar lagi puta meninggal. Umurnya tingaal menghitung hari. Tapi kalau mereka tidak menikah itu lebih berbahaya. Kamu tahu snediri kan penjelasan kenari kemarin? “
“ iya, ibunya akan mati karena jantungan. Sendangkan orang yang di punyainya tinggal ibunya saja “
“ bude bingung tanjung. Coba kalau ada orang baik hati mau mendonorkan jantung, hati dan ginjalnya untuk puta pasti semuanya akan baik baik saja “
“ siapa bude? “
“ entahlah “
Perempuan paruh baya itu menggeleng lemah. Ada sebulir embun hangat menetes dari kedua matanya.

Siang harinya ayah dan ibu serta mbak ratna pulang. Mereka satu mobil dan akan mempersiapkan perceraian. Tapi sebelumnya ibu mengeluarkan ultimatum keras untukku
“ tanjung, besok kamu harus ke surabaya, beresi barang barangmu, setelah itu ke jakarta ikut bulek tantric “
Aku diam tak memberikan jawaban
“ tanjung “ ibu mempertegas suaranya
“ iya bu “

Malamnya sesuatu yang lebih mengejutkan kembali terjadi, dan ini membuat tubuhku serasa tak bertenaga. Mobil yang di tumpangi ayah, mbak ratna, dan ibu kecelakaan hebat, menabrak pohon pinggir jalan dan ringsek tak karuan. Aku yakin, sebelum kecelakaan itu terjadi pasti terjadi cekcok hebat antara ayah dan ibu di dalam mobil. Kecelakaan itu sangat parah, mengerikan dan dahsyat. Ketiga orang penumpang yang sempat mengalami kritis akhirnya tak dapat di selamatkan. Ayah, ibu, dan mbak ratna pergi untuk selamanya. Ini sangat mengguncangkan. Tuhan beri aku ketegaran.

03 – 12 – 2010
Usai pemakaman aku langsung menghampiri bli puta
“ bli “
“ iya jung “
Detik ini sebenarnya aku hancur berat. Tapi aku mencoba tegar dan ikhlas. Dalam sekejap orang orang yang paling ku sayang pergi tak kembali, dan ini amat sangat tak terduga.
“ bagaimana hubunganmu dengan kenari “
“ maafkan aku jung “
“ tak usah di  pikirkan bli. Sekarang yang ada jalanin aja. Kenari bagaimana? “
“ aku akan menikahinya walaupun sebentar lagi aku mati “
“ jangan ngomong begitu bli “
“ tanjung, kadang kala aku berfikir andai saja ada orang baik mau mendonorkan jantung, hati dan ginjalnya untukku pasti aku akan tetap hidup dan melihat anakku tumbuh dewasa “
“ semoga saja bli “
            sayapku patah
Senyumku merangas
Hidupku kacau
Aku seperti sampah yang di buang dalam jamban
Tak berguna
Tak berharga
Makin menjijikkan
Aku tak punya apa apa
Aku tak punya siapa siapa
Haruskah aku enyah menuju surga jutaan warna?
Entahlah

Ibarat makanan, cintaku sekarang ini adalah nasi basi. Gak bisa di makan dan di sajikan. Solusinya hanya dua. Di buang ke tempat sampah atau di jemur di buat nasi akin. Begitulah cintaku saat ini. Seperti nasi basi.

Memang benar pernyataan di bawah ini. Kalau bude dan pak poh wayan tidak bercerai, kalau bli puta tidak pindah ke kediri, kalau kakek tidak membuatkan satu kamar khusus aku dan bli, kalau aku dan bli tidak menghabiskan waktu selalu bersama, mungkin di antara kita tidak akan ada kisah cinta. Ah sayang, kata kalau itu sekarang hanya menjadi angan angan kosong yang tak bermakna dan berarti apa apa.

13 – 12 – 2010
Siang ini suasana begitu terik. Panas sekali. Aku berada di lantai puncak gedung mangkrak adistana aprtemen. Aku di sini sendiri tanpa bli puta, dan ini tak seperti biasanya. Pandanganku bebas mengarah ke bawah. Tillit tililit tililit. Telfon dari tadi terus berdering, bli puta terus memanggil manggil. Tapi tak ku angkat. Ini sudah ke-25 kalinya. Aku ingin sendiri, aku ingin menyepi dan merenungi hidup yang beralur ruwet. Kenapa semua harus seperti ini kakek?. Tolong aku. Apa yang harus ku lakukan. Waktu kecil dulu setiap aku dan bli terlibat masalah kau selalu ada memberikan solusi. Tililit tililit tililit. Ini ke-26 kalinya. Aku segera mengangkat.
“ kenapa bli? “
“ kamu di mana? “
“ tempat terindah yang sering kita gunakan mengukir cinta “
“ gedung mangkrak? “
“ iya “
“ aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Ini penting, aku langsung ke sana yach? “
“ sudah tidak ada yang perlu di omongin bli. Percuma “
Klik. Sambungan langsung ku putus.

Aku segera bagkit dari duduk dan berjalan pelan menapak jejak menyusuri lantai tak berpenghuni. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, semakin terasa goyah. Hingga tak lama berselang tubuhku sudah tepat berdiri di ujung lantai. Mataku tajam menusuk pandangan bawah. Aku siap terjun mengakhiri hidup yang tak punya makna. Tililit tililit tililit, hp kembali berbunyi. Aku tak menggubris, detik ini juga aku harus mati. Sebelumnya ku buka dulu icon menu di layar handphone, setelah itu menuju icon pesan dan bergerak ke konsep, di situ sudah ada satu pesan yang sudah ku tulis dan siap ku kirimkan pada bli. Tapi sebelumnya ku baca lagi terelebih dulu.
Setelah kau baca sms ini aku sudah mati bli. Aku bunuh diri. Kalau aku terus hidup akan percuma dan sia sia saja. Ayah, ibu dan mbak ratna sudah mati, tidak ada lagi yang membutuhkanku.
Kalau kau, keluargamu masih membutuhkanmu. Kenari memerlukan figure ayah untuk anaknya. Di jimbaran sana, restoran pak poh wayan memerlukan tenaga serta fikiranmu. Kau lebih pantas untuk terus hidup dengan jantung hati dan ginjalku. Ambillah ketiga organku bli agar aku turut merasakan hari hari yang kau rasakan.
Tombol pilihan segera ku pencet dan langsung bergerak ke kirim. Ini benar benar pilihan sulit. Air mataku terus berlinang, tubuhku semakin lemas, antara sadar dan tidak aku sudah melayang melompat dari lanati puncak gedung mangkrak adistana apartemen. Tubuhku terasa ringan. Namun tak lama berselang. Bruooookkkkkk. Bau anyir darah menyengat tajam. Di depan mata dunia ini berubah gelap gulita.

Epilog : bude, pute wardana, nenek dan kenari duduk tertegun sembari menangis sesenggukan di depan pusara tanjung. Mereka sedih sekali
“tanjung sudah merelakan hidupnya untuk kita semua “ tutur puta kepada ibunya
“ iya puta. Ini benar benar tragis “
“ padahal waktu itu sebelum ia meloncat dari adistana aku ingin mengatakan kalau aku sudah mendapat donor jantung, hati dan ginjal dari orang lain. Tapi takdir berkata lain “
“ ini benar benar menyedihkan “
“ coba kalau dia mau mendnegar pejelasanku terlebih dulu dan tidak memutus sambungan telfon. Ia pasti masih berada di tengah tengah kita bu “
“ kau tidak usah menyesali yang terjadi. Tak baik. Ikhlaskan kepergian tanjung agar ia tenang di sisinya “
“ iya bu “.

Surabaya, 9 maret 2012
In the home of my om   
(-^-)   hiks”  hiks” hiks”


Gunung Ranti 2.601 MDPL - hiking with PGJ (pendaki gunung jember)

puncak ranti 2.601 mdpl Gunung ranti adalah pendakian ketiga gue setelah semeru dan ijen, kali ini benar benar istimewa, karena ram...