FADE IN
#1.INT.RUANGAN PENJARA (SIANG)
(jamuna,asih,figuran:para narapidana)
Kita mulai dengan pemandangan sebuah ruangan penjara
Asih
Jamuna kurang ajar awakmu
Jamuna yang sedang duduk terperanjat dan langsung menatap asih dengan pandangan sinis
Jamuna
Lu kenape sich siang siang triak triak ngga jelas?
Asih
Babah. Gak ngurus. Cangkem - cangkem ku dewe ae
Jamuna
Gue tau itu cangkem mu. Trus lu maunya apa?
Asih menyingsingkan lengan baju dan langsung berkacak pinggang
Asih
Kita duel. Berani ngga kamu?
Jamuna bangun dari duduknya dan langsung berdiri menantang
Jamuna
Hehh siapa takut, toh tangan gue udah gatel buat nonjok muka lu yang songong itu
Asih
Apa kamu bilang?
Jamuna
SONGONG
Asih
Bangsaaat. Rasakno iki
Satu pukulan telak mendarat di wajah muna. Ia tersungkur. Muna tak terima dan langsung melakukan pembalasan.
Jamuna
SIALAN LU
Muna menonjok muka asih hingga berdarah. Asih menyekanya dengan tangan, namun tiba tiba
POV ASIH : pukulan muna mengenai matanya
START SLOW MOTION EFECT
Pukulan muna bertubi tubi ke perut asih. Wanita itu jatuh ke lantai secara tengkurap. Setelah itu kaki muna menendang tubuh asih sangat kasar
END OFF SLOW MOTION EFECT
Asih bangun dari tengkurapnya
Asih
Awas. Lihat aja pembalasanku
Asih langsung berlari meninggalkan muna
CUT TO
#2.EXT.KOTA JEMBER (MALAM)
Kita melihat lampu yang berkerlap kerlip dan lalu lalang kendaraan bermotor. Kemudian pemandangan menara masjid jami’ dan beberapa pepohonan yang ada di depannya. Setelah itu kita melihat lembaga permasyarakatan KLAS II –A JEMBER
CUT TO
#3.INT.SEBUAH KAMAR PENJARA (MALAM)
(jamuna,figuran)
Jamuna tengah resah. Sedari tadi mondar mandir kesana kemarai mencari sesuatu
Jamuna
Duuuh, kemana sech selimut gue?, pasti di umpetin asih nech. Kurang ajar ntu orang
jamuna menghentakkan kaki ke tanah
POV JAMUNA : sebuah selimut tergeletak di sudut ruangan.
Jamuna segera mengambil benda tersebut. Namun tiba tiba
INSERT FRAME : sebuah tangan menepis tangan jamuna dengan kasar, dan segera merampas selimut itu.
Figuran
Kamu jangan macem macem yach. Ini selimutku
Jamuna
Sory
Jamuna segera menuju pembaringan dengan lemah. Di ruangan ini tiba tiba kilat memenuhi ruangan dan di susul hembusan angin. Di pembaringannya bibir muna bergetar kedinginan
CUT TO
#4.INT.SEBUAH KAMAR PENJARA (MALAM)
(asih)
Kita melihat asih sedang duduk di sudut ruang
EXTREME CLOSE UP : bibir asih tersenyum penuh kemenangan
Asih (vo)
Modiar kowe mun. Selimut mu tak sembunyikan. Pasti kamu kedinginan. Huaahahaha . . . hahahah . . . modiar kamu jamuna
CUT TO
#5.ESTABILISHONG SHOT. SUASANA KOTA JEMBER (PAGI)
• Kita melihat gambar matahari dari celah celah rimbunnya dedaunan.
• Seekor burung sedang berkicauan
• LONG SHOT : gunung yang tampak indah di pagi hari
• Air sungai mengalir memantulkan cahaya matahari
• Bunga bunga berwarna warni menghiasi pagi
• ZOOM IN : lembaga permasyarakatan klas II-A JEMBER
CUT TO
#6.INT.RUANG PENJARA (PAGI)
(jamuna,beberapa figuran)
Jamuna bangun tidur dan langsung menggeliatkan badan. Ketika memutar tubuh ke arah pintu sontak raut nukanya berubah
POV JAMUNA : asih senyum senyum kegiranga.
Wajah muna berubah garang
Jamuna
(teriak)
HHEEEEHHHH MANA SELIMUT GUE?
Asih kaget dan langsung mengacakkan pinggang
Asih
Heeh awakmu kalau ngomong yang enaka dong. Sembarangan nuduh aku maling
Muna bangkit dari duduknya dan langsung mencengkeram kerah baju asih
Jamuna
Alaaah ngga usah ngeles. Mendingan sekarang balikin selimut gue. Kalau ngga gue bakal bikin perhitungan sama lu
Asih melepaskan cengkeraman tangan muna dan mendorong tubuhnya hingga jatuh tersungkur
Asih
Awakmu ndak usah bikin perkara sama aku yach?
Jamuna
Apa?, gue bikin perkara sama lu?. Kuping gue ngga salah denger nech?. Asih dengerin yach. Bukannya elu yang selama ini nglakuin hal kayak gitu ke gue. Malahan pertama kali gue datang di sini elu tuh bawaannya benci banget ama gue. Emang kenapa sech sih?, apa salah gue sama lu?.
Asih diam tak berkutik, kemarahannya pun juga mereda. Setelah itu ia langsung pergi meninggalkan tempat ini.
Jamuna
Asiiiiih jangan pergi duluuuuuuuu. Lu jangan jadi pengecut gitu dong. Balikin selimut gue
POV MUNA ; asih tetap terus berjalan
Jamuna
(jengkel)
Arrrrrgh. Sialan
CUT TO
#7.INT.RUANGAN PENJARA (PAGI)
(jamuna,asih,figuran : narapidana)
Suasana ruangan makan sangat gaduh. Narapidana pagi ini tengah antre untuk mengambil makanan. Di anatara narapipdana tersebut muna juga iut berbaris. Ketika sudah sampai di depan petugas pembagi makanan. Muna terpana
Jamuna
(mengeluh)
Haaaaa?. Kok sayur asem lagi sech mba?. Bosen tauk
Petugas
Udah ngga usah crewet. Makan gratis aja banyak bacot. Sekarang itu apa apa mahal.
Sang petugas langsung menuangkan nasi, sayur dan lauk ke piring jamuna.
Jamuna
(ramah di sertai rayuan)
Mbak besok sayurnya soto yach. Terus lauknya sate
Petugas
Apa?. Soto sate
Jamuna
Iya
Petugas
Enak banget kamu
Jamuna
Ya harus enak dong mba’. Kan kita hidup di dunia Cuma sekali. Makanya harus di buat enak
Petugas
Huuuuu dasar kamu. uDah sana. Yang lain udah pada ngantre tuh
Jamuna putri langsung menuju ruang makan. Ia begitu lahap menyantap makanannya. Dari kejauhan / di latar belakang sekilas kita melihat asih.
POV ASIH SECARA LONG SHOT : muna tengah asyik sarapan
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : asih berjalan menghampiri muna.
Asih
Halo jamuna putri
Muna menghentikan kunyahannya. Dan sejenak di tatapnya asih
POV MUNA : kamera menganbil gambar asih dari ujung kaki hingga ujung kepala
Jamuna
Mau apa lu?
Asih
Apa?
Jamuna segera menelan suapan terakhir. Setelah itu langsung minum segelas air yag ada di depannya.
Jamuna
Kuping elo tuh emang budeg ye. Makanya bersihin dong coroknya
Asih
(Sedikit emosi)
Kamu bilang apa?
Jamuna
Corok budeg. Lu goblok amat sech jadi orang. Malu maluin aja
Asih
Kurang ajar
Jamuna
Lu yang kurang ajar
Asih
Buangsaaaaaaaaaat
STAR SLOW MOTION EFECT
INSERT FRME : kaki asih menendang piring jamuna keras keras
END OFF SLOW MOTION EFECT
Piring berserakan di lantai. Pecah berkeping keping. Jamuna terpana dan langsung bangun dari duduknya. Asih ia dorong hingga jatuh tersungkur ke lantai
Jamuna
Elo bilang aja kalau mau myari masalah ama gue
Asih beranjak dari tersungkurnya dan meninju pipi muna hingga merah. Muna tidak terima. Ia melakukan pembalasan dengan menonjok perut asih. Setelah itu perkelahian tak dapat di hindarkan. Narapidana lain yang melihat kejadian ini langsung berhamburan mengelilingi mereka.
Para narapidana
(koor / bersamaan dan gaduh banget)
asih – aasih, muna – muna, asih – muna
CUT TO
#8.RUANG PENJAGAAN (PAGI)
(dua sipir)
Kita melihat dua sipir tengah kaget. samar samar terdengar suara gaduh dari runag makan. mereka langsung bergegas.
SUBJECTIVE KAMERA MOVEMENT : dua orang sipir tengah berlari.
INTERCUT TO
#9.INT.RUANG MAKAN (PAGI)
(asih,muna,sipir,figuran)
Dua sipir sudah sampai di ruang makan. Mereka terkejut
POV SIPIR : narapidana tengah bergerombol mengerumuni sesuatu.
Sipir
Stooooooooooooopppppp
Narapidana terus bersorak dan tak menggubris sipir
Para narapidana
(koor / bersamaan dan gaduh banget)
asih – aasih, muna – muna, asih – muna
kedua sipir langsung menghampiri kerumunan
sipir
(teriak)
STOOOOP
Para penghuni lapas terdiam mendadak. Asih dan muna langsung di omeli
Sipir
Kenapa tengkar?. Hhaaaaaa?. Sudah jadi jagoan yach?
Jamuna dan asih hanya diam saja
Sipir
Sekarang lebih baik kalian ikut saya ke ruangan kepala penjara
CUT TO
#10.INT.RUANGAN KEPALA PENJARA (PAGI)
(jamuna,asih,kepala penjara}
Kepala penjara
(bijak)
Kalian berdua ini sudah besar, sudah dewasa, masak umur di atas 20 tahun masih kayak anak kecil. Yang tengkarlah, yang cek cok lah, yang ini lah, yang itu lah. Apa kalian ngga malu
Asih mengomat ngamitkan bibirnya.
Kepala penjara
(sedikit teriak)
Asiiiih. Kamu bisa menghargai orang ngga?
Asih
(gugup dan kaget)
Eh . . . i. . iiii . . iya pak .aaa. . . .aa addda ada apa?
Kepala penjara
(berusaha sabar)
Ngga ada apa apa
Kepala penjara membetulkan duduknya
Kepala penjara
Ya sudah. Sekarang sudah saya putuskan muna yang salah. Mulai detik ini muna akan menjalani hukuman di ruang isolasi selama empat hari
Muna kaget
Muna
Kok saya pak?
Kepala penjara
Sudah ngga usah protes
CUT TO
#11.INT.RUANG ISOLASI (PAGI)
(muna,mak ning,sipir)
Sipir memasukkan tubuh muna ke ruang isolasi secara kasar. Gadis itu jatuh tersungkur
Jamuna
(jengkel)
Yang enak dong pak. Gue juga manusia. Bukan binatang
Sipir
Jangan crewet
Sipir langsung mengembok pintu dan enyah dari tempat ini
Jamuna
(teriak + marah)
Mentang mentang sipir gayanya udah belagu. Gue sumpahin moga moga lu berdua hidup susah tujuh turunan. Dasar songong
Muna membalikkan tubuh untuk beranjak ke pembaringan. Namun tiba tiba langkahnya terhenti. Ia sedikit terkaget
POV JAMUNA : di atas pembaringan kita melihat sesosok perempuan tua yang kita kenal dengan nama mak ning.
Jamuna menghentikan langkah dan diam mematung
Mak ning usia 70 tahun
(ramah)
Nyapo kok iso mlebu rene?
Muna
(gugup)
Iii .i i. . . .iiiyya iya
POV MAK NING : muna salah tingkah
Mak ning usia 70 tahun
Nyapo kok iso mlebu ndek kene?
Jamuna
Maaf. Saya tak mengerti maksud anda
Mak ning usia 70 tahun
Kamu tidak bisa bahasa jawa?
Muna menggeleng
Makning usia 70 tahun
Kamu kenapa kok bisa masuk ruang isolasi?
Muna
Habis berantem
Mak ning usia 70 tahun
Oalah. Kamu jangan berdiri terus. Nanti kakinya capek lho. Dududk sini. Ndak usah takut sama saya. Saya nggak gigit kok hehehehehehe
Muna langsung duduk di samping mak ning. Tiba tiba asih datang
POV MUNA DAN MAK NING : asih tersenyum puas penuh kemenangan
Asih
Sukurin. Makanya jangan macem macem sama aku
Muna panas. Ia langsung bangun dari duduknya namun mak ning mencegah
Mak ning usia 70 tahun
Sudah biarkan saja
Jamuna
Saya tuh kesel banget sama dia. Bikin masalah terus
Mak ning usia 70 tahun
Sabar. Inget orang sabar itu di sayang tuhan. Oh yach ngomong ngomong kita belum kenalan. Panggil saya mak ning. Kamu?
Muna
Jamuna putri. Panggil aja muna
Mak ning usia 70 tahun
Kok kayak namanya orang India?
Jamuna
Iya mak. Waktu aku dalam perut ibu ngefans banget sama hema malini yang artis India itu. Makanya aku di kasih nama India
Mak ning usia 70 tahun
Oalah ngono tho?
Jamuna mengangguk angguk
Mak ning usia 70 ahun
Terus gimana ceritanya kamu kok bisa masuk penjara?
Jamuna
Ceritanya panjang mak. Mendingan mak ning dulu deh yang cerita. Kenapa mak bisa masuk penjara?
Mak ning
Kamu ini gimana tho. Di suruh kok malah balik nyuruh
Jamuna
Biarin . pokoknya mak ning dulu
Mak ning usia 70 tahun
Iya deh mak ning ngalah. Bener nech muna ngga mau cerita duluan?
Muna mengangguk angguk. Seteleh itu mak ning memeperbaiki duduknya
Makning
(serius)
Dulu saya hidup bahagia dengan suami saya dan anak saya. Sampai pada suatu ketika perbuatan suami saya menghancurkan semuanya
DISSOLVE TO
#12.EXT.PEMANDANGAN ALAM KOTA JEMBER (PAGI)
(catatan : scene #12. hingga scene #39. adalah FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu mak ning).
MONTAGE SHOT
• Kita melihat sinar matahari menyembur dari rimbunnya dedaunan.
• Air terjun yang memancar dari bukit terlihat indah
• Pegunungan argopuro yang tampak seperti lukisan
• Sejuknya hamparan terasiring yang melandai
END OFF MONTAGE SHOT
CUT TO
#13.EXT.SAWAH (SIANG)
MONTAGE SHOT
• matahari sudah di tengah tengah langit
• petani berjalan di pematang sawah. Di pundaknya ada cangkul
• petani mencangkul tanah
• bu tani menyiapkan bekal makan siang
• burung burung yang memakan padi di usir pak tani dengan lemparan batu. Burung burung pun beterbangan kesana kemari
• ular yang melata di persawahan
• angin berhembus menampar nampar padi yang kehijauan
• anak anak bermain layang layang
• terasiring tampak indak
END OFF MOTAGE SHOT
CUT TO
#14.EXT.SAWAH (SIANG)
(pak tarjo, mak ning usia 40 tahun, figuran)
Pak tarjo tengah sibuk mengurusi padinya. Di sisinya mak ning turut membantu
Pak tarjo
Tiga bulan lagi kita udah panen lho mbok. Terus rencana bapak nanti kalau untungnya banyak bapak mau beli sepeda motor yang dari de-a-ler itu. Biar bisa pamer sama tetangga heheheheh
Mak ning usia 40 tahun
Mugo mugo ijabah
Pak tarjo
Kok mugo mugo sech mbok?. Yo kudu ijabah tho
Mak ning usia 40 tahun
Kita ndak boleh ngomong ngono iku pak. Siapa tahu umur kita ndak panjang. Kita ini sudah tua. Tinggal nunggu giliran Mbalek nang pengeran
Pak tarjo melepaskan topi dan mengipas ngipaskan ke tubuhnya
Pak tarjo
Hari ini kok panas mbanget yo. Mana angin ngga datang.
POV PAK TARJO : hamparan sawah yang tampak hijau. Dan gunung di kejauhan
Mak ning
Iya pak. Panas
Pak tarjo
Mbok. Perutku keroncongan. Muti di rumah masak opo yo?. Jadi pingin pulang. Pulang yuk
Mak ning
Mengko disek tho pak. Tanggung. Bentar lagi juga rampung. Lagian masakan muti juga ndak akan minggat hehehehe
Pak tarjo
Sameyan itu bisa bisa aja mbok
Tiba tiba datang seorang figuran yang berprofesi sama
Figuran
Pak tarjo. Gimana pari sameyan?
Pak tarjo
Ya seperti ini. Di bilang sehat ngga sehat. Di bilang sakit ngga sakit. Yang sedang sedang saja
Figuran
Kalau pari saya parah. Jelek mbanget, ngga jadi untung malah buntung
Mak ning usia 40 tahun
Kok bisa?. Memang kenapa?
Figuran
Yang di makan keong. Yang di makan tikus. Yang ini lah yang itulah. Poko’e hancur. Pusing kepalaku rasane.
Pak tarjo
Sing sabar
Figuran
Yo wis. Saya tak pulang dulu. Monggoh mak ning pak tarjo
Pak tarjo dan mak ning
Monggoh monggoh
Matahari sudah di tengah tengah langit. Awan putih berarak menghias siang. Burung burung pun masih berterbangan
Pak tarjo
Kita pulang yuk mbok
Mak ning
Ayo pak
CUT TO
#15.EXT.JALAN PERSAWAHAN (SIANG)
(mak ning, pak tarjo, figuran)
Di jalanan banyak sekali orang orang berlalu lalang. Sedangkan di sisi sebelah kiri kita melihat sosok mak ning dan pak tarjo tengah berjalan kaki.
Mak ning usia 40 tahun
Pak sameyan lihat berita kemarin ndak?
Pak tarjo
Ya lihat. Memang ono opo tho?
Mak ning
Aku tuh masih ndak percaya. Masak ada ibu yang tega membakar anaknya dan kemudian memakannya. orang itu pasti udah gila
Pak tarjo
Memangnya yang ngeri sameyan thok. Aku juga. Bahkan ada yang lebih parah lho mbok. Kemarin di tv ada bapak memperkosa anaknya sendiri. Sameyan tau ndak anaknya umur berapa?
Mak ning menggeleng
Pak tarjo
Lima tahun. Yang lebih sadis bapaknya itu mengulangi perbuatan bejatnya sampai anaknya umur sebelas tahun. Edan tenan
Mak ning
Kenapa ya pak anak kecil itu selalu jadi korban. orang tua cerai anak jadi korban. Ngga punya duit anak jadi korban. Waktu birahi kumat anak jadi sasaran. Poko’e anak anak thok yang jadi korban
Pak tarjo
Seharusnya polisi itu mesti ngasih hukuman yang berat supaya kejadian kayak gitu ndak ada lagi. Setuju ngga bu’?
Mak ning usia 40 tahun
Yo setuju tho pak. Mosok ndak
Bruuaaak tiba tiba kaki mak ning tersandung hingga jatuh berlutut
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari mak ning dan pak tarjo
Pak tarjo
Ada apa mbok?
Mak ning usia 40 tahun
Perasaanku kok jadi ndak enak yo pak?
Pak tarjo membantu istri untuk bangkit berdiri
Pak tarjo
Memangnya ndak enak kenapa tho?
Mak ning
Emboh lah. Poko’e ndak enak
CUT TO
#16.EXT.HALMAN RUMAH PAK TARJO (SIANG)
Di scene ini kita mendengar lagu rancak dari radio butut milik muti. Selanjuthnya nampak rumah pak tarjo yang sederhana.
ZOOM IN : kamera berjalan mendekati rumah tersebut.
Di balik jemdela muti tengah menyetrika pakaian
INTERCUT TO
#17.INT.RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti)
Muti tengah menyetrika dengan serius. Di sisinya ada radio butut yang menyiarkan lagu cantik. Sesekali mulut muti ikut nyanyi
INSERT FRAME : setrika kuno dengan pemanas bara api terlihat sibuk menjalankan fungsinya.
Tokt tok tok tok tiba tiba pintu di ketok
Mak ning (vo)
Mutiiiiii . . . . buka pintunya
Muti
Iya mbok. Sebentar
Muti langsung menaruh setrika di atas piring tembaga dan beranjak ke arah pintu.
INSERT FRAME : tangan muti memutar kunci
Begitu sudah terbuka
POV MUTI : wajah pak tarjo dan mak ning terlihat kelelahan
Muti
Capek mbok?
Mak ning
Yo mesti
Mak ning langsung duduk ke kursi untuk istirahat
Pak tarjo
Kamu masak apa ti?
Muti
Bapak ini yang di pikir makan thok. Badan masih kotor kayak gitu emangnya mau makan?. Bapak nggak jijik yach?
Pak tarjo
Biarin. Bapak wis laper nduk.
Muti
Ngga boleh. Poko’e bapak musti mandi dulu
Pak tarjo
Ngga bisa poko’e makan dulu
Muti
Ih bapak ini di bilangin kok susah yach. Poko’e mandi dulu. Baru makan
Muti mendorong pak tarjo ke kamar mandi dan menutup pintu rapat rapat
Muti
Udah sekarang bapak mandi dulu
INTERCUT TO
#18.INT.KAMAR MANDI (SIANG)
Pak tarjo membuka baju dan langsung mengguyur tubuhnya dengan air
INTERCUT TO
#19.DI DALAM RUMAH (SIANG)
(makning,pak tarjo,muti)
Ketiga manusia ini tengah asyik menikmati menu makan siang.
CAMERA MOVEMENT : 180° mengitari subjek
Muti
Gimana pak masakan muti. Enak tho?. Ini sayurnya terong plus sambel trasi. Lauknya tempe goreng
Makning
Lha wong anaknya mak ning. Pasti pinter masak. Iya tho?
Pak tarjo
Masakan muti itu memang enak. Lebih enak daripada masakan masakan di restoran itu.
Muti
Alah bapak ini sukanya berlebihan
Dari arah luar tiba tiba angin berhembus kencang. Rok muti tersibak
INSERT FRAME + POV PAK TARJO : rok muti tersibak hingga terlihat pahanya yang mulus.
Akibat kejadian itu birahi pak tarjo menggeliat. Muti segera membenahi rok nya
Muti
Heehh bapak nglamunin apa sech?
Pak tarjo
(gugup)
Eh . . . .ii . . iii . . I I iyyiya
Muti
Ada apa sech pak kok gugup kayak gitu
Pak tarjo
Engg. . . . eng . . .eee e . . . ngga ad.dd. .aad. ada apapa kok
CUT TO
#20.INT.KAMAR MUTI (MALAM)
(muti,pak tarjo)
Muti tengah membaca sebuah Koran bekas sambil berbaring di atas ranjang
Mak ning usia 40 tahun (VO)
(teriak)
Mutiiiii mbok mau ke rumah mbahe. Ikut ngga?
Muti
(teriak)
Engggaaaaa mbooook. Muti ngantuuuukk
Setelah itu suasana hening. Mata muti sudah merah. Ia ngantuk berat. Koran bekas terlebih dulu ia letakkan Dan tak lupa mematikan lampu. Dari arah luar tiba tiba hujan turun deras. Suara petir mengelegar, angin pun berhembus cukup kencang.
pintu kamar terbuka, muculah sosok pak tarjo
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : pak tarjo berjalan mengahampiri muti
Setelah itu kamera bergeser mengambil gambar lantai. Di lantai tersebut baju pak tarjo dan muti berjatuhan
Muti
(teriak)
Awww . . . Bapak jangan aww . . . .bapaaaaaak
Pak tarjo
Diam muti.
Suara muti yang pilu masih bergema. Petir dan kilat pun juga bernyanyi. Dalam sesaat Hembusan angin mampir di kamar yang tengah gelap ini, Menggoyang goyangkan horden jendela
CUT TO
#21.INT.KAMAR MUTI (MALAM)
(muti, pak tarjo)
Pak tarjo tengah berbaring di ranjang. Dari arah pusar hingga lutut tertutup selimut, selebihnya tidak. Sedangkan muti. Ia duduk di sudut ruangan dengan pucat. Lemas sekali. Tangisnya terdengar pilu
Muti
(menangis)
Kenapa bapak tega melakukan ini pada muti?
Pak tarjo
Denger baik baik muti. Kalau sampai orang orang tahu masalah ini bapak akan membunuhmu
Muti
(menangis semakin menyayat)
Bapak jahat
Pak tarjo
Maafkan bapak muti. Mbok mu sudah tidak bisa melayani bapak
Tangisan muti semakin pilu. Kilat petir masih menggema. Suasana kamar tampak gelap. Dan angin pun masih berhembus
CUT TO
#22.INT.RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti)
Hujan turun dengan deras.
ZOOM IN : Kamera berjalan mendekati rumah pak tarjo.
Di balik jendela dan tetesan air dari genting, kita melihat sosok muti yang sedang melamun dan bersedih. Pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #20. – partical SCENE
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : pak tarjo berjalan mengahampiri muti
Setelah itu kamera bergeser mengambil gambar lantai. Di lantai tersebut baju pak tarjo dan muti berjatuhan
Muti
(teriak)
Awww . . . Bapak jangan aww . . . .bapaaaaaak
Pak tarjo
Diam muti.
BACK TO NORMAL SCENE
Muti menjatuhkan kepala ke meja dan menangis pilu.
ZOOM OUT : kamera berjalan menjauhi muti dari balik jendela dan tetesan air dari genting.
Hujan di luar masih terus mengguyur
CUT TO
#23.INT.KAMAR MUTI (SIANG)
(muti)
DUA BULAN KEMUDIAN
Saat ini kita melihat sosok muti tengah membaca KORAN bekas. Di sisinya ada radio butut yang memancarkan lagu Indonesia rancak. Beberapa waktu kemudian tiba tiba perutnya terasa mual. Ia Langsung beranjak dari duduk
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muti berlari menuju jendela
Wanita tersebut langsung muntah muntah, seketika itu juga wajahnya berubah kalut.
Muti
(lirih)
Ya tuhan jangan sampai semua ini terjadi
Ia langsung membalikkan badan dan bersandar ke tembok. Wajahnya masih terlihat kalut. Tak lama kemudian tangisnya tumpah. Terdengar pilu.
CUT TO
#24.INT.KAMAR MANDI (SIANG)
(muti)
Muti tengah mencelupkan testpack ke dalam urin. Tak lama kemudian ia pandangi lekat lekat
Muti
(menggerutu)
Ku mohon ya tuhan jangan biarkan semuanya terjadi
INSERT FRAME : mata muti terbelalak lebar, bibirnya pun bergetar hebat.
Muti
Ngga mungkin . . . . . nggak mungkin
Tangis muti pecah. Testpack langsung ia buang ke lantai, dan mengguyur tubuhnya dengan bergayung gayung air
INSERT FRAME : testpack menunjukan hasil positif.
CUT TO
#25.INT.KAMAR MUTI (SIANG)
(muti)
LIMA BULAM KEMUDIAN
Muti tengah mengaca. Sedari tadi terus memandangi perut. lumayan membuncit. Setelah itu ia bergegas keluar kamar
INTERCUT TO
#26.INT.DAPUR RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti, mak ning)
Saat ini mak ning tampak sibuk mengulek bumbu. Tiba tiba muti datang dan langsung bersimpuh di dekatnya
Mak ning usia 40 tahun
Kamu kenapa tho ti kok sering pake daster?. Biasanya kan baju baju ketat. Kayak selebritis di tv itu. Terus kamu juga tambah gemuk lagi.
Muti
Ya gara gara gemuk itu mbok makanya muti nggawe daster. Kalau pake baju baju ketat kan ngga pantes. Nanti di kira bola bungkusan lagi. Hehehe
Mak ning usia 40 tahun
Terus kenapa kamu bisa tambah gemuk?
Mendadak wajah muti berubah panik dan kalut
Muti
(gugup)
Kalau ii …. Iiit itu kkk. . .kar. . .karna muti. . . . . mmak makk ………makan tidur terus mbok
Mak ning
Pantes. Kamu tak bilangin yach. Jadi anak peremupuan itu ngga boleh begitu. Klembrak klelmbruk ngga jelas. Ora apik iku nduk. Nanti ngga ada yang seneng karo kowe. ndak payu rabi. Mau kamu koyok ngono?
Muti
Ya engga lah
Mak ning dan muti kembali berjibaku dengan bahan bahan masakan
CUT TO
#27.INT.RUMAH PAK TARJO (MALAM)
(muti, mak ning, pak tarjo)
DUA BULAN KEMUDIAN
Kita melihat pak tarjo tengah membaca koran bekas. Mak ning menjahit baju dengan jarum tangan, sedangkan muti tengah asyik mendengarkan lagu dari radio butut.
Muti
(teriak keasakitan)
Awww . . . . aduuuuuhhhh . . . . sakiiiiitttttt.. . .awww
Makning dan pak tarjo terperanjat. Sejenak ia pandangi anak semata wayangnya
POV MAK NING DAN PAK TARJO : muti kesakitan memegangi perutnya
Mak ning usi a40 tahun
Kowe nyapo ti?
Muti
Perutku sakit mbok
Mak ning
Kenek opo?
Muti
Nggak tahu. Anterin ke bu bidan mbok. . . . sakit banget. . . .awwwww. . . .
Wajah pak tarjo mendadak panik dan pucat pasi. Mak ning dan muti segera beranjak dari tempat ini
Mak ning
Saya nganter muti dulu pak. Sameyan di rumah saja yo?
Pak tarjo
(gugup)
iii. . .. iii. . . iiyyy iyo mbok
CUT TO
#28.EXT.DEPAN KAMAR PRAKTEK BU BIDAN (MALAM)
(mak ning bu bidan)
Sedari tadi mak ning terus mondar mandir di depan pintu. Ia tampak kalut dan tidak tenang.
Pintu terbuka dan muncul bu bidan.
Bu bidan
Mak ning
Mak ning usia 40 tahun
Ya saya
Bu bidan
Muti meminta anda menemaninya
Mak ning
Muti kenapa bu bidan?
Bu bidan
Lebih baik mak ning lihat saja sendiri
Dua perempuan itu segera masuk ke dalam
INTERCUT TO
#29.INT.KAMAR PRAKTEK BU BIDAN (MALAM)
(muti, mak ning, bu bidan)
Di atas kursi tempat orang bersalin, muti merenggangkan kakinya lebar lebar. Ia tengah menjerit kesakitan
Mak ning usia 40 tahun
Muti kenpa bu bidan?
Suasana hening. Semuanya tengan terdiam. Duuar tiba tiba petir menggelagr. Hujan pun turun dengan deras. Listrik padam. Bu bidan segera menyalakan lilin. Detik ini frame tampak remang remang.
Muti
M .. m.. mmmm . . . . mmmmuuuti muti . . . . aawwwww . . . awwwwwww. . . . sakiiiitt
Muti terdiam. Bu bidan pun terdiam. Kilat masih beratraksi.
Mak ning
Muti kenapa bu bidan?
Bu bidan
(berat dan gugup)
mmm. . . mmmuu muti sss...sssebent. . ar lagi. . . . melahirkan
duarrrr. Petir meggelegar lagi. Suaranya semakin kencang
mak ning
(sock berat)
APAAAAAA?
Bu bidan
Iya, sebentar lagi anda punya cucu
Wajah muti tampak pucat dan ketakutan. Setelah itu tangisnya pecah tak tertahan. Terdengar pilu.
Makning
Nggak mungkin
Mak ning terlihat pucat. Dalam matanya penuh dengan sejuta tanda tanya. Sejenak ia pandangi putri kesayangannya
POV MAK NING : muti begitu ketakutan, lemas, kesakitan, dan mengenaskan.
Mak ning usia 40 tahun
Katakan muti. Kamu hamil dengan siapa?
Muti terdiam. Detik ini kondisi psikokoginya benar benar tak terkontrol. Ia begitu hancur.
Mak ning
Katakan muti. KATAKAN
Muti
Muti di perkosa mbok. . . awwww sakiiiiitt. . . . aww
Makning usia 40 tahun
(sedikit emosi dan menangis)
Siapa yang melakukannya?
Muti
B .b.b... . . . .bbbb bapak awwwww . . . awwwww . . . sakit
DUUAAAAAARRRRR. Petir kemblai menggelegar di susul dengan sinar kilat. Mak ning begitu terkejut dengan pengakuan anknya.
Mak ning usia 40 tahun
Nggak mungkin
Setelah itu mak ning langsung berlari meninggalkan ruangan ini.
CUT TO
#30.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(mak ning)
Petir menggema. Kilat bersinar. Hujan mengguyur dengan deras. Di bawah langit hitam makning berlari penuh kemarahan
Mak ning
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mak ning terus berlari di bawah guyuran hujan.
Tiba tiba kakinya tersandung hingga jatuh berlutut
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Mak ning
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK
CUT TO
#31.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(muti, bu bidan)
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
Muti
Aaawwwwwww. . . . . sakiiiiiittt. . . . . .awwwww
Bu bidan
Tarik nafas muti, keluarkan,. . . . . .sekarang ngeden
CUT TO
#32.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(mak ning)
Detik ini mak ning masih berlutut di bawah guyuran hujan
Mak ning
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkk. Tuhan mengapa harus seperti ini
Hujan masih terus mengguyur. Baju mak ning basah kuyup. Kilat dan petir masih beratraksi
CAMERA MOVEMENT: 360 derajat mengitari subjek
CUT TO
#33.INT.RUMAH PAK TARJO (MALAM)
(mak ning, pak tarjo)
Hujan sudah reda. Mak ning segera memasuki rumah dengan kondisi basah kuyup. Sejenak ia pandangi suaminya.
POV MAK NING : pak tarjo sedang sibuk membaca koran
Pak tarjo
Muti kenapa mbok?
Mak ning usia 40 tahun
Sakit perut pak
Mak ning bergegas ke dapur dan mengambil pisau
CUT TO
#34.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(muti, bu bidan)
Muti tengah berjuang untuk melahirkan anaknya. Keringatnya bercucuran deras
Muti
Awwwwww sakiiiiittttt
Bu bidan
Tarik nafas muti. . . . ngeden. . . . kepalanya sudah kelihatan
CUT TO
#35.START MONTAGE SHOT.
• mak ning menyelipkan pisau di balik tubuhnya dan bergegas menghampiri pak tarjo
• muti tengah berjuang untuk melahirkan anaknya
• mak ning berjalan meghampiri pak tarjo
• nafas muti ngos ngos ngosan. Ia terus menjerit kesakitan
• makning benar benar marah besar. Ia masih berjalan menghampiri pak tarjo
• muti semakin tak karuan. Akhirnya bayinya lahir ke dunia
kita melihat suasana benar benar kacau
END OFF MONTAGE SHOT
Mak ning sudah berada di depan pak tarjo. Dan tanpa pikir panjang langsung menusuk perut lelaki itu tanpa ampun. Mendadak mata mak ning berair. Ia menagis sembari bersimpuh menjatuhkan diri ke lantai. Pak tarjo mengerang kesakitan. Matanya mendelik meregang nyawa.
CUT TO
#36.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(bu bidan, muti)
Bu bidan menggendong bayi muti yang terus menangis. Namun tiba tiba wanita itu terhenyak. Sejenak ia pandangi muti
POV BU BIDAN : muti terdiam dan tak bergerak sama sekali. Kondisinya sudah benar benar pasrah dan tak bereaksi.
Wajah bu bidan mendadak pucat pasi. Sang bayi terlebih dulu ia serahkan pada asistennya.
Bu bidan
(sambil menggerakkan badan muti)
Muti . . . . bangun muti . . . muti . . . . nggak mungkin. . . . . . .muti bangun muti . . . inalillahi
Bu bidan menutup tubuh muti dengan kain. Bayi muti masih terus menangis.
CUT TO
#37.EXT.PEMAKAMAN MASAAL (PAGI)
(mak ning, bayi muti, figuran)
Dari suasana pemakaman kita mengetahui bahwa pak tarjo dan muti telah tiada. Mak ning menggendong bayi muti. Ia terlihat sedih dan hancur. Para pelayat satu persatu meninggalkan tempat ini.
ZOOM IN : kamera berjalan menjauh, meninggalkan suasana pemakaman.
CUT TO
#.38.INT.KANTOR POLISI (SIANG)
(mak ning, polisi)
Saat ini kita melihat mak ning tengah berbincang bincang dengan polisi
Polisi
Maksud anda?
Mak ning usia 40 tahun
Sudah jelas kan pak. Saya menyerahkan diri karena saya telah membunuh suami saya
Polisi
Alasan anda membunuh suami anda?
Mak ning
Ndak usah di omong pak. Memalukan
CUT TO
#39.LEMBAGA PERMASYARAKATAN JEMBER (SIANG)
(mak ning, figuran)
Oleh salah satu petugas sipir mak ning di antarkan menuju kamar tahanannya.
Sipir
Saya terenyuh mendengar cerita ibu
Mak ning
Kok bisa?
Sipir
ah sudahlah nggak usah di bahas
mak ning segera memasuki cel-nya dan Bapak sipir langsung menggembok pintunya. Sekilas dari matanya mengeluarkan air. Bapak sipir menangis.
DISSOLVE TO
#40.INT.RUANG ISOLASI (MENJELANG SIANG)
(mak ning, jamuna)
Mak ning usia 70 tahun
Begitulah mun cerita saya
Jamuna
Tragis banget ya mak?
Mak ning usia 70 tahun
Namanya juga hidup. Pasti ada ujian dan cobaan. Mungkin lakon hidup saya harus seperti ini. Gusti pengeran sudah menggariskan
Muna mengangguk angguk
Jamuna
Oh ya mak. Terus anaknya muti nasibnya bagimana?
Mak ning
Saya menyerahkan jimmy pada orang lain
Jamuna
Namanya jimmy?
Mak ning
Iya. Umurnya sekarang sudah 30 tahun . . . . eh, kamu kan tadi sudah janji habis saya cerita terus kamu gilirannya. Ayo. Gimana ceritanya kamu bisa masuk penjara.
Jamuna
Iya deh . . . langsung di mulai nech
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari mak ning dan jamuna putri
Jamuna
Dulu saya hidup bahagia di jakarta. Adak bapak, ada ibuk dan adik saya. Namanya mino. Jamino putra. Saampai pada suatu hari kerusuhan mei 1998 mengahncurkan semuanya. Ibu bapak mati. Harta benda di jarah. Tapi untung rumahku ngga di bakar. Harta yang tersisa hanya tinggal rumah itu, mau tak mau saya dan mino harus merawat peningalan bapak ibu itu. Namun delapan tahun kemudian kami menjual rumah itu dan hijrah ke rumah nenek. Di sini. Di jember.
DISSOLVE TO
#41.EXT.STASIUN JEMBER (SIANG)
(jamuna, jamino, figuran)
Catatan : scene #41. hingga scene #1 adalah FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu jamuna.
Kereta api baru saja berhenti. Dari sekian banyak manusia yang berdesakan turun, kita melihat mino dan muna juga ikut turun dari gerbong kereta.
INSERT FRAME : tangan muna menjinjing tas
Mino
Rasanya lega banget deh kalau udah turun. Bayangin aja sehari sealam di gerbong Cuma duduk terus. pinggang udah berasa pegel aja
Muna
Emangnya yang sengsara elo doang. Pantat mbak rasanya juga udah mau kempes nech
Mino
Hehehe. Mbak muna lucu deh. Emangnya balon pake’ kempes segala
Muna
Biarin aja . mulut mulut gue suka suka gue dong
Ketika lewat di depan seorang pedagang kaki lima, mino membeli minuman. Setelah itu wajahnya di tolehkan kesana kemari
POV MINO: bangunan stasiun kereta yang ber-arsitektur belanda
Mino
Mbak. Perasaan dari tadi bangunan stasiun yang kita lewati kok bikinan belanda semua yach?. Emangnya orang indonesia ngga bisa buat apa?
Muna
Siapa bilang?. Malahan orang indonesia itu pinter pinter. Saking pinternya nech. Baru satu tahun bangunan berdiri udah pada retak retak. Coba kalau orang belanda. Walaupun bangunannya udah satu abad tetep saja kuat. Tapi sayang, orang belanda ngejajah indonesia sampai tiga setengah abad. Bangsat ngga tuh?
Mino menganggk anguk. Dan setelah itu mereka berdua menghilang di tengah kerumunan orang orang. Frame beralih ke gambar kereta yang baru saja transit di salah satu peron.
Mino
Mbak nanti anterin aku daftar ke sekolah baru yach?
Muna
Elu tenang aja deh. Pasti mbak anterin
CUT TO
#42.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(jamuna, jamino, figuran)
Mino dan muna tengah naik becak. Mino sedari tadi tampak menoleh kesana kemari memperhatikan suasana kota jember. Sedangkan muna hanya diam saja. Di belakang mereka bapak tukang becak masih setia mengayuh becaknya
POV MINO : tower berdiri menjulang, pohon di pinggir jalan, bangunan ruko yang tertata rapi, warung pinggir jalan dan orang yang mengemis.
Mino
Mbak. Ini yang namanya jember?
Muna
Iya emang kenapa?
Mino
Ngga apa apa. Cuma ngerasa asing aja
Muna
Kok bisa?. Emangnya ngga pernah kesini?
Mino
Pernah dong. Tapi dulu. Waktu di perutnya ibu . . . . . . eh mbak. Rumahnya nenek mana sech?
Muna
Udah sabar aja. Bentar lagi juga nyampe’
Setelah itu suasana hening. Sayup sayup terdegar lagu pop indonesia dari kios kaset dan cd bajakan pinggir jalan
Figuran tukang becak
Awakmu teko ndhi tho?
Muna dan mino
Ya?
Figuran tukang becak
Awakmu toko ndhi?
Muna
Aduh maaf saya tidak bisa bahasa jawa
Figuran tukang becak
Oalah gak mudeng . . . . kalian dari mana?
Mino
Kita dari jakarta pak. Mau ke rumah nenek
Figuran tukang becak
Jakartanya mana?
Muna
Kita di senen. Memang kenapa pak?
Figuran tukang becak
Saya juga punya saudara di jakarta. Di priok
Muna
Di sana kerja apa pak?
Figuran tukang becak
Waduh saya ndak tahu. Tapi denger denger katanya jadi pengemis. Tapi yo mboh lah. Wong masih katanya
Mino
Kok bisa?
Figuran tukang becak
Lha wong dia itu ndak punya bekal opo opo, tepi tetep wae ngotot pingin ke jakarta. Padahal pak gubernur jakarta kan udah berpidato bahwa jakarta sudah tidak menerima pendatang baru lagi.
Iya tho?
Jamuna dan jamino mengangguk angguk. Setelah itu mino mendongakkan kepala ke atas.
PON MINO : burung burung berterbangan di antara awan awan putih
Mino (VO)
Hidup ini emang bagaikan mozaik
CUT TO
#43.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (SIANG)
(mino, muna, nenek)
Becak berhenti tepat di halaman rumah nenek. Mino dan muna bergegas turun.
POV MINO DAN MUNA : rumah nenek terlihat mungil, sederhana, dan bersih.
Pintu tebuka, dan yang di maksud muncul. Mino dan muna segera menghampiri
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mino dan muna berlari ke arah nenek
Muna dan mino
(gembira)
NENEEEEEEEKKKKKKK
Nenek terperanjat. Muna mino memeluknya erat lalu menciumi pipinya di lanjutkan dengan sungkem
Nenek
(gembira)
Mino muna. Kok ndak ngomong dulu kalao mau kesini?
Mino
Surprise nek
Nenek
(sedikit cemas)
Gimana kabranya?
Muna
Baik nek
Nenek
Yo wis. Masuk dulu yuk. Nenek barusan buat jamu. Kalian pasti udah kangen tho pingin minum?
Muna
Pasti dong nek
CUT TO
#44.ESH.SHOT SUASANA JEMBER (SORE)
Matahari berada di arah barat. Mega sudah mulai nampak di langit langit. Burung burung berterbangan pulang ke sarangnya. Warung warung lesehan mulai menggelar lapaknya, dan kendaraan yang bertebaran di jalanan mulai menyalakan lampu.
CUT TO
#45.INT.RUMAH NENEK (MALAM)
(mino, muna, nenek)
Kita melihat mino tengah tiduran di atas dipan bambu. Sedangkan muna tengah sibuk di meja.
Mino
Lagi sibuk ngapain sech mbak?
Muna
Persiapan pindahan elu
Suasana tampak hening, samar samar terdengar suara tumbukan dari arah dapur. Wajah mino mendadak berubah penasaran. Ia langsung bangun dan bergegas ke arah sumber suara
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mino berjalan ke arah dapur dan mendapati nenek tengah sibuk
POV MINO : nenek menumbuk bahan bahan jamu
Mino
Lagi ngapain nek?
Nenek
Bikin jamu
Mino
Boleh mino bantuin nggak?
Nenek
Memangnya kamu bisa?
Mino
Bisa dong nek. Kan dulu waktu masih ada ibu aku sering bantuin bikin jamu
Nenek
Yo wis, kamu sinio. Yang udah nenek tumbuk kamu peres yach sama air.
Setelah itu mino langsung duduk di sisi nenek dan menekuri kesibukan
Mino
Nek?
Nenek
Hmmmm?
mino
Kalau kunir sinom itu buat apaan sech?
Nenek
Biar badan seger
` mino
Terus kalau untuk vagina singset apaan nek?
Nenek
Kunci, pepet, dan delima putih
Mino
Kalau jualan jamu itu untungnya berapa sech?
Nenek
Yo ndak mesti. Tapi kalau untuk makan pas lah
Mino
(sambil menunjuk)
Kalau jualan pake gerobak itu yach?
POV MINO : gerobak jamu tampak kusam jelek dan terlihat mulai lapuk
Nenek
He – eh
Mino kembali membantu nenek meracik jamu. Tangannya begitu lihai memeras bahan bahan yang sudah di tumbuk
CUT TO
#46.ESH.SHOT SUASANA JEMBER (MALAM)
Jam dinding menunjukkan pukul 02:30. di jalan raya hujan turun begitu deras. Suasana terlihat lengang dans epi.
Tiba tiba melintas sebuah sedan perlahan. Suaranya sangat halus. Di sudut lain dedaunan bergoyang goyang di hempas angin. Dari pucuk pucuknya, air menetes membasahi bumi. Di atas sana. Kilat dan petir masih beratraksi.
CUT TO
#47.INT.KAMAR JAMINO (MALAM)
(mino)
Suasana kamar tampak gelap. Di atas ranjangnya, mino tak bisa tidur nyenyak. Sedari tadi tubuhnya di miringkan ke kiri dan ke kanan, ia begitu ketakutan karena memimpikan sesuatu.
Duaaarrrr. Petir mengelegar, mino bangun dari tidurnya, kilat berataraksi, menerangi kamar walau sesaat.
Detik ini nafas mino ngos ngosan. Keringat terus bercucuran dari keningnya
Mino
(menggumam)
Kenapa aku mimipi buruk tentang nenek?
CUT TO
#48.ESH.SHOT PEMANDANGAN PAGI HARI
• pegunungan terlihat indah dari kejauhan
• pucuk daun meneteskan air embun
• ayam berkokok begitu riang
• suasana jalan raya mulai menampakan keramaian
• matahari terbit berwarna kekuningan
• padi di sawah terlihat hijau
• terasiring begitu menyejukkan mata
CUT TO
#49.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (PAGI)
(nenek, muna)
Kita melihat muna dan nenek tengah menata jamu di gerobak.
Nenek
Kamu masih seneng buat jamu ndak mun?
Muna
Hehe. Males nek
nenek
Sebenarnya nenek itu pingin kalau nanti nenek udah ngga ada kamu dan mino nerusin usaha jualan jamu ini
Jamuna
Hhuuussssyyy. Nenek ngomong apa sech?. Pamali tauk
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari nenek dan jamuna
Nenek
Nenek sudah tua mun. sudah bau tanah
Jamuna
Tapi ya jangan bilang gitu dong, kayak maut udah mau menjemput aja
Nenek
Siapa tahu kan?
Jamuna
Hussyy. Sudah jangan bilang kayak gitu lagi. Ngeri dengerinnya. Muna kan nggak mau kehilangan nenek.
Nenek
Eh adik mu tadi kemana?
Jamuna
Mandi nek. Ntar mau daftar sekolah. Kan kita udah pindah ke jember
Nenek
Yo wis. Kalau gitu nenek mangkat dulu yo
Muna mengagguk. Nenek segera menjalankan gerobaknya. Muna tetap berdiri sambil memperhatikan perempuan sepuh itu
POV MUNA : nenek berjalan mendorong gerobak jamu. Meski sudah sepuh tapi terlihat akas
CUT TO
#50.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(mino, muna)
Di sebuah trotoar kita melihat mino dan muna tengah berjalan sambil mengobrolkan sesuatu.
LONG SHOT : mino dan muna berjalan di trotoar. Gambarnya timbul tenggelam terhalang kendaraan yang berlalu lalang.
CUT TO
#51.EXT.JALAN RAYA-2(PAGI)
(nenek)
Nenek tengah mendorong gerobak jamu
INSERT FRAME : gerobak jamu nenek bertuliskan “JAMU BAROKAH”
CUT TO
#52.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(muna, mino)
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna dan mino berjalan di trotoar
CUT TO
#53.EXT.JALAN RAYA-2 (PAGI)
(nenek,figuran)
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : nenek mendorong gerobak jamu.
tiba tiba ada seorang pembeli, nenek langsung melayaninya.
CUT TO
#54.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(muna, mino)
LONG SHOT : muna dan mino menyeberang jalan. Di sisi mereka kendaraan masih berlalu lalang
CUT TO
#55.EXT.GANG PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK (PAGI)
(nenek, figuran)
Nenek membelokan gerobaknya memasuki sebuah gang.
Nenek
(teriak)
JAMUUUUUU. . . . JAMUUUUUUUUUUUU. . . . . JAMUUUU
FIGURAN
(TERIAK)
JAMUUUUUUU MBAAAAAAAAAHHHH
Nenek
Iya ya
Nenek menghentikan laju gerobaknya dan langsung di hampiri sesosok pembeli.
Figuran
Kunir sinomnya tiga gelas mbah
Nenek
Enggeh mbak
CUT TO
#56.HALAMAN SEBUAH SMU (PAGI)
(muna, mino)
Kita menuju ke sebuah halaman sekolah. Muna dan mino baru saja menginjakan kaki di sini. Sejenak ia pandangi suasana sekitar
POV MINO : . . bangunan sekolah terlihat tua. Dua orang siswa berjalan di koridor kelas. Sepeda terparkir dengan rapi. Pepohonan yang berdiri di halaman sekolah Sangat teduh.
Detik ini pelajaran tengah berlangsung
Mino
(berbisik)
Mbak bangunannya tua banget?
Muna
Elu tau nggak?. Kata nenek, sekolahan ini umurnya lima puluh tahun
Mino
Kayak umurnya bapak dong?
Muna
Ya begitu deh . . . . eh ke kantor yuk!
Mino
Yuk
INTERCUT TO
#57.INT.RUANG KANTOR (PAGI)
(mino,muna,figuan)
Sesampainya di dalam, mino dan muna menemukan tiga sosok figuran yang melihatnya dengan wajah penasaran
Figuran
Ada perlu apa mbak?
Muna
Mutasi sekolah. Adik saya pindahan dari luar kota
Figuran
Oh iya, silahkan duduk dulu
Jamuna
Terima kasih
Setelah itu antara muna dan figuran terjadi perbincangan serius.
INTERCUT TO
#58.EXT.KORIDOR SEKOLAH (PAGI)
(mino,figuran)
LONG SHOT : mino dan figuran menyusuri koridor sekolah
figuran
(ramah)
pindahan dari mana dik?
Mino
Saya dari jakarta
Figuran
Well come di sekolah ini. Semoga betah
Mino
Terima kasih. Kalau boleh tahu kelas saya ada di mana yach?
Figuran
Itu. Sebentar lagi juga sampai
Sekarang mino dan figuran sudah berada di depan kelas. pintu di ketuk, tak lama kemudian muncul seorang ibu guru berjilbab, dan setelah itu terjadilah perbincangan di antara keduanya
Bu guru
(ramah)
Ayo dek masuk. Siapa namanya?
Mino
Mino. Jamino putra
INTERCUT TO
#59.INT.RUANG KELAS (PAGI)
(mino, bu guru, siswa siswi)
Begitu mino masuk ke ruangan ini. Cewek cewek berbisik bisik karena melihat ketampanannya.
Siswi
(lirih)
Duuuuh kereeen buanget
Bu guru
Anak anak hari ini kita kedatangan teman baru. Namanya jamino putra. Panggilannya mino. Dia pindahan dari jakarta . . . . . baik mino, sekarang kamu duduk di bangku belakang pojok sana yach
Mino
Baik
POV MINO : bangku pojok belakang terlihat kosong.
CUT TO
#60.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(nenek,figuran)
Nenek tengah mendorong gerobak jamu di trotoar. Dua puluh meter ke arah kanannya ada sebuah mobil box melaju kencang. Sopirnya ngantuk berat.
LONG SHOT : nenek menurunkan gerobaknya dari trotoar dan langsung menyeberang.
Bruaaak. Kecelekaan tak dapat di hindarkan. Sang sopir sock dan ketakutan. Jalanan ini lumayan sepi. Maka dari itu Sopir tersebut langsung tancap gas secepat kilat.
CUT TO
#61.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna)
Jamuna tengah berjalan di trotoar. Tiba tiba kakinya tersandung hingga jatuh berlutut.
Jamuna
(menggumam)
kenapa perasaan gue jadi kagak enak?. Moga moga ngga ada apa apa. Amin
jamuna bergegas berdiri dan kembali melanjutkan langkahnya
CUT TO
#62.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna, nenek, figuran)
Orang orang tengah mengerubuti sesosok mayat. Sepuluh meter ke arah kiri ada muna yang tegah berjalan. Seketika itu pandangannya tertuju pada kerumunan tersebut
POV JAMUNA : kerumunan orang orang
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berlari menghampiri kerumunan. Namun sayang, korban tersebut sudah di masukkan ke dalam ambulans.
Muna
(penasaran)
Ada apa sech mas?
Figuran
Korban tabrak lari mbak
Jamuna
Kasian banget
Figuran
Korbannya udah tua mbak. Kira kira 70 tahun lah
Jamuna
Laki apa perempuan?
Figuran
Perempuan
CUT TO
#64.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (SIANG)
(muna, polisi)
Muna baru saja tiba di halaman rumah. Tapi di depan pintu ada dua sosok laki laki berseragam polisi
Muna
(rumah)
Maui cari siapa pak?
Polisi
Jamuna. Bener ini rumahnya?
Jamuna
Iya. Saya sendiri
Polisi
Sekarang anda ikut kami ke rumah sakit
Jamuna
Ada apa ya pak kalau boleh tahu?
Suasana hening
Polisi
Anda sabar ya mbak. Nenek anda saat ini di UGD. kondisinya kritiS
Muna kaget
Jamuna
Kenapa?
polisi
Korban tabarak lari. Beliau tertabrak di perempatan jl. Kartini dan jl. Gatot subroto
Muna semakin sock dan akhirnya menangis. Raut mukanya terlihat lemas.
Jamuna
(menggumam)
Nggak mungkin . . . . nggak mungkin
Sesaat pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #63. particel SCENE.
Orang orang tengah mengerubuti sesosok mayat. Sepuluh meter ke arah kiri ada muna yang tegah berjalan. Seketika itu pandangannya tertuju pada kerumunan tersebut
POV JAMUNA : kerumuna orang orang
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berlari menghampiri kerumunan Namun sayang, korban tersebut sudah di masukkan ke dalam ambulans.
BACK TO NORMAL SCENE
Tubuh muna tak bertenaga dan mendadak pingsan.
CUT TO
#65.EXT.SUASANA PEMAKAMAN (SIANG)
(muna,mino,figuran)
Kita menuju area pemakaman. Dari suasana pemakaman, kita mengerti bahwa nenek telah tiada.
Muna dan mino menangis di depan pusara, di sekelilingnya banyak sekali para pelayat yang tengah berdoa.
Jamuna
(menggumam)
Kenapa nenek harus pergi sekarang?
Pikiran muna menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #49. particel SCENE
nenek
Sebenarnya nenek itu pingin kalau nanti nenek udah ngga ada kamu dan mino nerusin usaha jualan jamu ini
Jamuna
Hhuuussssyyy. Nenek ngomong apa sech?. Pamali tauk
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari nenek dan jamuna
Nenek
Nenek sudah tua mun. sudah bau tanah
Jamuna
Tapi ya jangan bilang gitu dong, kayak maut udah mau menjemput aja
Nenek
Siapa tahu kan?
Jamuna
Hussyy. Sudah jangan bilang kayak gitu lagi. Ngeri dengerinnya. Muna kan nggak mau kehilangan nenek.
BACK TO NORMAL SCENE
Kembali ke area pemakaman. Kita melihat mino tengah menangis, pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #45. particel SCENE
Mino
Lagi ngapain nek?
Nenek
Bikin jamu
Mino
Boleh mino bantuin nggak?
Nenek
Memangnya kamu bisa?
Mino
Bisa dong nek. Kan dulu waktu masih ada ibu aku sering bantuin bikin jamu
Nenek
Yo wis, kamu sinio. Yang udah nenek tumbuk kamu peres yach sama air.
BACK TO NORMAL SCENE
Kembali ke area pemakaman. Muna dan mino masih bersimpuh di depan pusara. Para pelayat satu persatu mulai meninggalkan tempat ini
CUT TO
#66.INT.RUMAH NENEK (MALAM)
(jamuna, jamino)
EMPAT BULAN KEMUDIAN
malam ini mino tengah sibuk membuat jamu. seluruh bahan seperti jahe, kunyit, kunir, kunci, kencur semua di tumbuk. setelah itu di peres dan di bubuhi garam, gula, dan asem.
di atas dipan bambu jamuna tengah duduk selonjor melemaskan kaki, sesekali tangannya memijit mijit bagian betis dan paha
jamino menuangkan cairan jamu ke dalam botol botol bening.
Mino
Mbak muna pasti lelah
Jamuna
Jelas. Kaki gua rasanya pegel banget no’, kayak udah mau patah aja
Jamino menuangkan jamu pada sebuah gelas, dan langsung di serahkan pada jamuna
Mino
Ya udah, Nech jamu pegel linu di minum dulu
Muna menerima pemberian adiknya dan langsung meneguk hingga habis
Mino
Gimana?
Muna
Udah mendingan . . . tapi gue kok jadi inget nenek yach
Mino
Kenapa lagi dengan nenek?
Muna
(sedih)
Jamu buatan elo tuh rasanya mirip banget dengan buatan nenek
Mino
Udah lah mabak ngga usah di inget inget. Nenek kan udah empat bulan pergi, ikhlasin aja. Lagian kalau kita sedih pasti di sana nenek juga sedih
Suasana hening. Jangkrik masih terus bernyanyi. Muna duduk terdiam di atas dipan bambu, sedangkan mino masih sibuk dengan jamunya
CUT TO
#67.INT.DAPUR (PAGI)
(muna, mino)
Muna tengah duduk di atas dipan bambu sambil mengulek bumbu, sedangkan di depan tungku perapian, mino tengah meniup kayu bakar membuat api. Asap bertebaran di dapur. Langit langit terlihat hitam dan kotor. Mata muna mengeluarkan air.
Mino
Pagi pagi kok nangis sech mbak?
Muna
Siapa yang nagis?. Lihat nech gue lagi ngapain
Mino
Ouw. Kamu lagi ngiris bawang tho?
Muna mengangguk angguk
Muna
Eh ngomong ngomong soal bawang. Kemarin gue kan belanja kepasar. Ada orang ngembat bawang, terus di gebukin dan sekarang katanya lagi anteng di penjara
Mino
Aku heran deh mabk
Muna
Heran napa?
Mino
Kalau misalnya nyuri ayam tiga bulan penjara. Nyuri pisang lima bulan penjara. Nyuri semangka cuman satu biji empat bulan penjara. Nyuri sepatu sendal dua bulan penjara. Tapi giliran pejabat nilep duit rakyat yang jumlahnya milyaran milyaran, e e e e e malah di biarin gentayangan kemana mana. Curang banget sech. Emangnya hukum indonesia mau jadi apa coba kalau caranya kayak gitu?. Lihat duit aja matanya langsung merah kuning ijo kayak stopan di pengkolan sono no
Muna
Alah. Elo juga gitu kan?
Mino
Hehe . . . kalau iya emang kenapa?
Muna
Huuuuu. Dasar bacot lu gede. Mino dengerin yach. Sebelum ngatain orang lain, lihat dulu keadaan kita. Udah bener apa belum.
Mino
Wuiiiissss calon ustadzah nech
Muna
Lo tu ye kalau di bilangin
Mino
Itulah jamino putra. Walau begitu mbak seneng kan?
Muna
Alah ngaco aja. Tuh benerin tungkunya
Muna kembali berjibaku dengan bumbunya. Mino pun sibuk dengan api di tungku
Mino
Sarapan mau bikin apa mbak?
Muna
Sambel trasi ama tempe goreng
CUT TO
#68.INT.KAMAR MANDI (PAGI)
(mino)
Mino tengah mandi sambil nyanyi nyanyi
INTERCUT TO
#69.EXT.HALAMAN RUMAH (PAGI)
(jamuna)
Muna tengah menata jamu di gerobak. Setelah semuanya siap ia langsung berangkat
Muna
(teriak)
Minoooooo. Mbak berangkat. Nanti rumahnya di kunci
Mino (VO)
(teriak)
Iyaaaaa mbaaaaakkk
INTERCUT TO
#70.INT.RUMAH (PAGI)
(mino)
Mino keluar dari kamar mandi dan langsung masuk kamar. Setelah itu Membuka lemari, pake’ seragam. Mengaca dulu, merapikan rambut. Semuanya siap dan langsung GO.
CUT TO
#71.START MONTAGE SHOT
(muna, mino, figuran)
• EXT.TROTOAR : mino berjalan di trotoar
• EXT.ROTOAR : muna mendorong gerobak jamu di are gank
• EXT.JALAN RAYA : kendaraan berlalu lalang
• EXT.HALAMAN SEKOLAH : siswa siswi dan mino tiba di sekolah
• EXT.JALAN RAYA : muna melayani pembeli jamu
• EXT.KORIDOR SEKOLAH : mino bercengkerama dengan teman temannya
• EXT.TROTOAR : muna menyeka peluhnya dengan tangan
• INT.KELAS : siswa siswi sedang menerima pelajaran
• EXT.PEREMPETAN : muna mendorong gerobak jamu menyeberangi perempetan
END OFF MONTAGE SHOT
CUT TO
#72.INT.KELAS (PAGI)
(mino,bu guru, figuran)
Suasana kelas hening. Siswa siswi begitu serius mendengarkan keterangan.
Tiba tiba pintu di ketuk dan muncul seorang petugas tata usaha
Petugas TU
permisi. jamino putra di tunggu di kantor sekarang juga. terima kasih
mino
(menggumam)
Ada apa yach?
Mino segera beranjak dari duduknya.
CUT TO
#73.INT.RUANG KANTOR SEKOLAH (PAGI)
(mino,bendahara)
Mino baru saja memasuki ruang kantor. Di hadapannya ada bendahara sekolah.
Bendahara
Jamino putra?
Mino
Iya
Bendahara
Silahkan duduk
Mino langsung duduk di kursi yang ada di dekatnya
Mino
Kalau boleh tahu ada apa yach
Bendahara
Begini yach mino. SPP kamu itu sudah nunggak selama lima bulan. Terus uang gedung, lks, seragam juga belum di bayarkan. Sebentar lagi ujian semester, kalau kamu belum melunasi administrasi terpaksa kamu tidak boleh ikut.
Mino
Waduh gimana yach?. Saya bingung. Soalnya masalah pembayaran yang mengurus kakak saya.
Bendagara
Gini aja. Besok kakakmu suruh menemui saya. Bagaimana?
Mino
Baiklah
Bendahara
Ya sudah sekarang kamu kembali ke kelas
Mino bagun dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan ini
CUT TO
#74.INT.RUMAH (SORE)
(muna,mino)
Mino dan muna tengah duduk di atas dipan bambu. mino asyik menyantap masakan, sedangkan jamuna begitu sibuk menghitung hasil jualan jamu
Mino
Mbak sambel trasinya enak dech. Apalagi makannya sama tempa goreng kayak gini
Muna
Siapa dulu dong. Jamuna. Gituloh
Mino
Mbak umurmu sekarang berapa?
muna
Dua lima tahun. Emang napa?
Mino
Nggak kawin?
Muna
Pingin lah. Kenapa sech nanya kayak gitu. Aneh banget deh
Mino
Aku pingin punya ponakan. Biar ada yang manggil om. Kayaknya keren banget tuh.
Muna
dasar lu. Emangnya nglahirin anak gampang
mino
hehehe . . . . eh mbak besok kamu di suruh dateng ke sekolah
muna
ada apa?
Mino
Administrasi
Muna
Lu tenang aja
CUT TO
#75.EXT.HALAMAN SEKOLAH (SIANG)
(mino,figuran,muna)
Kita menuju ke halaman sekolah. jamuna baru saja keluar dari kantor. Wajahnya terlihat lemas dan kuyu
Muna
(menggumam)
Mampus gue
Kamera tetap meng-shot halaman sekolah. Tak lama kemudian bel pulang berkumandang. Siswa siswi berhamburan keluar. Dari kerumunan tersebut kita melihat sosok mino dan rekannya tengah ngobrol
Mino
Ntar kita jadi tho nonton bioskop?
figuran
Jadi dong. Mana filmnya bagus banget
Mino
Ntar jam berapa berangkatnya?
Figuran
Terserah. Pokoknya jam tujuh harus udah di bioskop
CUT TO
#76.INT.RUMAH (PETANG)
(muna,mino)
Muna sedang duduk di atas dipan bambu sambil termenung. Pikirannya kacau. Sedangkan mino, ia tengah makan malam sambil baca sebuah novel. Dandanannya tampak lebih rapi di banding hari hari biasa.
Mino
Tadi di sekolah gimana mbak?
Muna
Suruh bayar lah
Mino
berapa duit?
CAMERA MOVEMENT : seratus delapan puluh terus mengitari subjek
Muna
Dua juta tiga ratus
Mino
(tak percaya)
Yang bener mbak?
Muna
Iya
Mino
Mendingan aku ngga usah sekolah lagi deh mbak
Muna
Elu jangan gila no’. elu ngga kasihan sama ibu. Beliau udah pesen sama mbak Salah satu di antara kita musti ada yang tetep sekolah. Mbak nggak sekolah ngga apapa, mbak cewek bisa ikut suami. Kalo elu laki laki musti ngasih nafkah anak istri. Ijazah sma tuh ngga ada gunanya sekarang
Mino
Tapi mbak duit segitu musti dapet dari mana?
Muna
Gue usaha’in
Mino
Tapi mbak
Muna
Udah deh ngga ada tapi tapian. Sekarang yang gue mau dari elu Cuma sekolah doang. Paham?. Beljar yang rajin biar pinter. Biaya biar gue yang nanggung.
Mino menyelesaikan suapan terakhir dan langsung meminum segelas air.
Muna
Elu mau kemana kok rapi banget?
Mino
Nonton bioskop. Ikut nggak?
Muna
Gue kagak ada duit
Mino
Ku bayarin deh
Muna
Engga ah males
Mino
ya udah
mino turun dari dipan bambu dan menaruh piring bekas makan ke tempat cucian. Setelah itu ia langsung pergi dari rumah ini.
CUT TO
#77.INT.HALAMAN BIOSKOP (MALAM)
(mino,figuran,teman)
Mino baru saja tiba. Di tempat parkir ia melihat sosok teman. Ia pun bergegas menghampiri
Mino
Hei udah lama belum?
Teman
Nggak. Baru aja datang
Seteleh itu mereka berdua segera ke loket
Mino
Karcis dua pak
Petugas loket
Iya
INSERT FRAME : tangan mino menyerahkan uang dan langsung menerima karcis pada lubang loket
CUT TO
#77.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna)
Di atas dipan bambu muna termenung. Ia begitu resah dan bingung.
CUT TO
#78.INT.STUDIO BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Di ruangan ini bangku bangku penuh dengan penonton. Di salah satu sudut mino and friend terlihat serius. Tiga meter ke arah kanannya ada dua sejoli yang tengah kasmaran.
CUT TO
#79.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(muna,nito,figuran)
Jalan raya begitu ramai, lampu di alun alun berkerlap kerlip, malam ini suasana begitu riuh. Banyak sekali orang orang berlalu lalang. Di salah satu tempat duduk muna tengah melamun dan bingung. Ia resah, tatapannya pun kosong.
Dari suasana yang ada kita mengetahui bahwa alu alun jember banyak pengunjung. Pedagang kaki lima juga banyak yang menggelar dagangan
20 meter di belakang muna ada seseorang yang mengawasinya. Sebut saja namanya nito
ANGLE ON : nito tengan mengawasi muna
POV NITO : muna duduk termenung
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : nito segera berjalan menghampiri muna
Dan langsung duduk di sisinya
Nito
Hai . . . !
Muna terperanjat
Muna
Hai juga
Nito
Kok sendiri?
Muna
Dari tadi gue Emang sendiri
Nito
Mau nggak aku temenin?
Muna
Boleh
Nito
Oh ya namaku nito. Kamu?.
Muna
Gue Muna
Nito
Kamu seneng kacang nggak?
Muna mengangguk. Setelah itu nito langsung meghampiri pedagang kacang godok dan kembali ke bangku dengan membawa dua bungkus. Satu bungkus ia buka dan sisanya ia serahkan pada muna.
Muna
Makasih
Nito
Kamu pasti orang jakarta yach?
Nito kembali menaruh pantatnya ke bangku. Tepat di sebelah jamuna. Muna segera mengupas kacang kulit dan memakannya
Muna
Kok elu tahu?
Nito
Kan kamu suka ngomong elu elu gue gue itu kan logatnya anak jakarta
Muna
Gue aslinya emang jakarta. Baru beberapa bulan pindah ke jember
Nito
Kamu kenapa sech dari tadi kok lemes. Sedih yach?
Muna
Ee . . ee. . ee . .
CUT TO
#80.INT.STUDIO BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Layar bioskop padam. Lampu studio menyala. Orang orang segera bergegas dari duduknya.
Mino
Akhirnya selesai juga. Eh jam berapa nech?
Teman
Jam delapan lebih 30 menit
CUT TO
#81.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(muna,nito,fuguran)
nito
kamu bisa curhat sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu
muna
e...e...e gue tuh sekarang
muna menghentikan kata katanya
nito
udah cerita aja ngga usah malu malu
muna mikir mikir
START MONTAGE SHOT AND SLOW MOTION EFECT
muna menceritakan semuanya. Nito mendengarkan dengan penuh seksama
AND OFF MONTAGE SHOT
Nito
Jadi sekarang kamu butuh duit buat bayar sekolah adikmu?
Muna mengangguk
Muna
Elu bisa bantu gak?
Nito menarik nafas dalam dalam
Nito
Bisa sech, tapi kerjanya ngga bener. Aku ini germo
Muna
Maksud lu gue jadi perek?
Nito
Iya. Tapi aku ngga bermak . . . .
Muna
Gue ngerti kok. Lu tenang aja. Gue ngga bakalan marah kok
Nito memandangi seikonya
INSERT FRAME : Seiko menunjukkan pukul 21:30
Nito
Udah dulu yach. Aku ada urusan nech. Ini kartu nama aku. Kalau misalnya kamu tertarik hubungi nomer itu. Duluan yach
Muna
Ya
Muna menerima pemberian dari nito dan memperhatikan cukup lama
INSERT FRAME : kartu nama. Nama nito baskoro. Alamat jl. Kenari 45. no tlp.(0331)423433 no hp. 081235689333.
Kartu tersebut langsung ia masukkan dalam saku.
CUT TO
#82.EXT.HALAMAN GEDUNG BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Orang orang berhamburan keluar dari gedung bioskop. Di antara kerumunan kita melihat mino dan temannya tengah berbincang bincang
Teman
Aktingnya artis tadi bagus banget yach. Aku tuh sampe nangis lho waktu ngliat adiknya mati
Mino
Aku juga. Aku yakin deh dia pasti bakalan dapat award
Teman
Besok kita nonton lagi mau nggak?
Mino
Ku usahaain. Tapi nggak janji lho yach
Teman
Sip lah
CUT TO
#83.INT.RUMAH (SORE)
(jamuna,jamino)
Nito menumbuk bahan bahan jamu, setelah itu memerasnya dengan air, dan tak lupa di bubuhi gula, garem, asem.
Jamuna duduk di atas dipan bambu. ia tengah melamun. pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #81. particel SCENE
Nito
Jadi sekarang kamu butuh duit buat bayar sekolah adikmu?
Muna mengangguk
Muna
Elu bisa bantu gak?
Nito menarik nafas dalam dalam
Nito
Bisa sech, tapi kerjanya ngga bener. Aku ini germo
Muna
Maksud lu gue jadi perek?
BACK TO NORMAL SCENE
Mino menepuk pundak kakaknya pelan. Jamuna kaget
Mino
Mbak mikirin apa sech. Pasti soal uang itu kan?
Muna
Nggak, gue nggak mikirin apa apa
Mino
Udah deh mbak ngaku aja. Mata mbak itu nggak bisa bo’ong. Kalau misalnya nggak punya duit ya sudah. Aku ngga usah sekolah aja. Mino tuh ngga mau ngliat mbak repot kayak gini
Muna
Engga no. elo musti tetep sekolah. Malam ini juga mbak akan dapat duit.
Muna beranjak dari dipan bambu dan langsung enyah dari tempat ini
Mino
Mau kemana mbak?
Muna terus berlalu tanpa memberi jawaban
CUT TO
#84.INT.WARTEL (SORE)
(Muna,figuran)
Muna tengah duduk di KBU wartel. Ia begitu ragu ragu. Gagang telfon ia angkat, kemudian di taruh lagi. Angkat lagi taruh lagi angkat lagi taruh lagi.
Muna
Tuhan gue bingung banget
Setelah terdiam cukup lama akhirnya muna mantap. Ia mengambil kartu nama nito yang ada di sakunya. menarik nafas dalam dalam, lalu mengangkat gagang telfon dan memencet nomor.
INSERT FRAME : mesin penghitung pulsa menampilkan nomor
081235689333 secara berselang
Terdengar dering tut tut. Telfon tersambung
Nito (vo)
Halo
Muna
Nito gue muna
Nito (vo)
Ada apa mun?
Muna
Gue terima tawaran elu
Nito (vo)
Oke. Jam delapan datang ke rumahku yach
Muna
Gampang
Tut tut tut. Sambungan terputus. Muna segera menaruh gagang telpon. Ia tampak sedih.
CUT TO
#85.INT.KAMAR HOTEL (PAGI)
(muna,figuran)
kita melihat kemeja, celana, sepatu, celana dalam, rok, kaos kaki, dasi, jas, bra dan lainnya bergelimpangan di lantai. Sedangkan di atas ranjang, jamuna dan lelaki hidung belang tengah tertidur pulas. Dari suasana yang terjadi kita mengetahui bahwa mereka berdua telah melakukan hubungan intim.
Beberapa waktu kemudian muna bangun, lalu mengambil pakaiannya dan masuk kamar mandi. Sejenak kita mendengar guyuran air dari shower.
Di atas ranjang, lelaki hidung belang menggeliatkan badannya dengan nikmat. Pandangannya di arahkan ke sekitar.
POV LELAKI HIDUNG BELANG : suasana tampak sepi
Ia pun tidur lagi.
Pintu toilet terbuka. Muna keluar. Wajahnya terlihat cerah. Penampilannya pun rapi. Sebuah cek yang ada di meja langsung ia sikat dan ia pandangi
Muna
(Menggumam)
Lelaki ini tajir juga. Berani beli virgin gue segede ini. Gue doa’in moga moga hidup lu bahagia.
Tanpa pikir panjang jamuna langsung enyah dari tempat ini
CUT TO
#86.INT.RUMAH (PAGI)
(muna,mino)
Saat ini mino tengah memasukan keperluan sekolahnya ke dalam tas. Di atas dipan bambu muna tengah sarapan dengan roti dan susu. Mino segera menghampiri dan ikut sarapan.
Mino
Tadi malem kemana mbak?. Dandanannya kok menor banget?. Nggak biasanya deh
Muna
Ke rumah temen . . . . oh yach nech uangnya udah ada
Muna menyodorkan duit ke arah mino. Mino menerimanya dengan ragu ragu.
Mino
Dapet dari mana mbak?
Muna
Ya temen gue
Mino
Temen yang mana. Aku kok ngga tahu?
Muna
Temen baru. Baru kenalan kemarin. cowok
Mino menyelesaikan suapan terakhirnya dan langsung minum susu.
Mino
Ya udah. Mino berangkat dulu yach
Mino turun dari dipan bambu dan segera berjalan ke arah pintu. Namun tiba tiba
Muna
Mino tunggu sebentar
Langkah mino terhenti
Mino
Ada apa lagi mabk?
Muna
Mau ngomong
Muna segera menghampiri adiknya. Namun tiba tiba wajah mino berubah. Ia sock melihat cara jalan kakaknya.
POV MINO : langkah kaki muna membentuk huruf “V”.
Mino
(sock)
Mbak (jeda) kamu jalannya kok kayak gitu?
Raut muka mino makin mengenaskan. Seketika itu juga tangis muna pecah.
Mino
Mbak . . . jawab mbak
Muna
Iya no’. . . gue nglacurin diri . . . hik hik hik
Mino kaget
Mino
(sambil menggelng gelengkan kepala)
Nggak mungkin
Muna
Tapi kenyataannya emang gitu no . . . hik hik hik . . . gue udah ngga perawan lagi
Mino
Kenapa sech mbak nglakuin ini?
Muna
Gue bingung no’ . . . gue ngga tahu harus ngapain . . . . gua nggak tahu musti dapet duit dengan cara apa kalau ngga pake cara ini.
Mino
Mbak . . . mbak kok jadi kayak gini sech?
Muna
Elu marah sama gue?
Suasana hening. Mino diam. Muna makin ketakutan. Dua puluh lima detik kemudian.
Muna
Jawab no’. lu marah sama gue?
Mino
Mino ngga marah . . .(jeda) . . . mino masih ngga percaya aja dengan semua ini . . . (jeda) . . . tapi aku bangga sama mbak muna. Mbak muna sudi ngejual harta satu satunya mbak hanya untuk nyekolahin aku . . . . . mino bangga sama mbak . . . . mino bangga sama mbak . . . .walaupun . . jeda . . .walaupun itu ngga baik.
Tagis mino akhirnya pecah. Suasana benar benar menyayat hati.
Muna
(menangis)
Jadi elu nggak marah no’?
Mino menggeleng.
Muna
Gue seneng banget dengar hal ini. Tanks ya no’
Mino
Aku juga mbak. Mbak udah nglakuin semua ini hanya untuk aku.
Mino dan muna saling berpelukan dan bertangisan
CUT TO
#87.INT.RUMAH (MALAM)
(mino,muna)
Mino tengah menata botol botol jamu di gerobak. Di atas dipan bambu muna tengah diam mematung seraya memandangi keluar rumah. Tatapannya kosong. Tililit tililit tiba tiba handphonenya berdering
Muna
Halo . . . .ya . . . jam berapa?. . . . oke
Muna meletakkan hp tepat di sisinya. Sedangkan mino, ia masih sibuk dengan gerobak jamunya.
Mino
Baru beli hp mbak?
Muna mengangguk
Mino
Siapa yang nelfon?
Muna
Lelaki buaya darat
Mino
Mbak masih nglacur
Muna
Iyalah. Biaya sekolah elu tuh banyak. Duit hasilnya jamu nggak cukup buat nutupin
Mino menarik nafas daalm dalam. Raut wajahnya begitu lemas.
Mino
(mengalihkan topik)
Mbak gimana kalau label “JAMU BAROKAH” yang ada di gerobak itu di ganti
Muna
Emangnya mau di ganti apaan?
Mino
“JAMUNE - JAMUNA”. Keren nggak?, siapa tahu bawa hoki
Muna
Terserah lu deh. Tapi ngomong ngomong nama kayak gitu lu dapet dari mana?
Mino
Spontanitas aja
Muna
Engga plagiat kan lu?
Mino
Sembarangan. Kalau ngomong yang enak dikit ngapa?
Muna
Becanda. Gitu aja marah
Mino
Aku ngga marah. Cuma ngamuk
Muna segera bergegas masuk kamar dan keluar lagi dengan dandanan menantang.
Mino
Mau dines mbak?
Muna
Iya
CUT TO
#88.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna,figuran)
Suasana jalan raya begitu panas. Asap dari kedaraan yang berlalu lalang bertebaran di mana mana. Di sebuah perempatan tampak beberapa kendaraan tengah bedesakan menunggu lampu hijau. Begitu sudah hijau motor motor itu langsung tancap gas secara perlahan.
Di sebuah trotoar kita melihat jamuna putri tengah mendorong gerobak jamu
Muna
(teriak)
Jamuuuuuu . .. jamuuuuuuuuuu
` figuran
Jamu mbak
Muna
Iya. Jamu apa bu’?
Figuran
Beras kencur sama kunci suruhnya setengah botol mbak
Muna
Baik. Sebentar yach
Jamuna tampak cekatan meladeni pembeli
CUT TO
#89.EXT.HALAMAN HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Sebuah mobil sedan berwarna hitam baru saja berhenti di parkiran. Ketika pintu terbuka kita melihat sosok jamuna dan lelaki hidung belang. Mereka segera memasuki hotel dengan berangkulan sangat intim.
INTERCUT TO
#90.INT.HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Muna dan lelaki hidung belang memasuki kamar untuk check in. muna begitu manja menggelayut di tangan figuran. Sedangkan lelaki tersebut, pandangan matanya begitu jalang.
Figuran
Malam ini kau sangat menggairahkan
Muna
Ah biasa aja
Figuran
Aku sudah tidak sabar sayang
INTERCUT TO
#91.INT.KAMAR HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Di atas ranjang, muna dan figuran tertidur pulas dengan telanjang, hanya tertutup selimut. Tangan figuran begitu erat memeluk perut jamuna
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
CUT TO
#92.INT.RUMAH (SORE)
(muna)
Kita beralih ke rumah nenek. Detik ini di atas dipan bambu jamuna tengah duduk duduk sambil melamun. Ujung rambutnya yang panjang sebahu ia main mainkan dengan santai.
Tiba tiba hp-ny berdering
INSERT FRAME : nito memanggil
Muna
Ada apaan to?
Nito (vo)
Mun ada pria kesepian dari U.S.A. mau nggak?
Muna
Amerika?. Kalau gituan sama orang bula gue ngeri. barangnya itu lho gede banget. Ntar punya gue locer lagi.
Nito (vo)
Itu sech terserah kamu. Dia mau bayar mahal lho. Mau ngga ?
Muna tampak mikir mikir
Muna
Iya deh gue mau. Di mana tempatnya?. Sekali kali ngrasain punyanya bule
Nito (vo)
Seperti biasa
Muna langsung mematikan hp-nya
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
Muna
(menggumam)
Tuhan gue tahu yang gue lakuin ini salah.
Muna segera beranjak bangkit dan beregas masuk kamar.
CUT TO
#93.MONTAGE SHOT
• muna dan lelaki hidung belang berada di ranjang dengan setengah telanjang
• muna dan seorang lelaki turun dari mobil dan langsung check in
• muna dan seorang lelaki di discotek
• muna dan seorang lelaki makan di restoran
• muna merayu seorang lelaki di sebuah tempat
• muna di jemput seorang lelaki di rumahnya dengan mobil. Sejenak para tetangga (ibu ibu) saling mengamati dan menggunjing
• muna dan seorang lelaki berhubungan intim di bak mandi
• muna dan seorang lelaki tertidur pulas di atas ranjang dengan kondisi setengah telanjang
AND OFF MONTAGE SHOT
CUT TO
#94.EXT.GANG DEPAN RUMAH NENEK (SIANG)
(muna,figuran)
Muna tengah berjalan dengan langkah santai. Di sekelilingnya para tetangga memandangi dengan tatapan najis. Sejenak terdengar bisik bisik menyakitkan
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berjalan santai
Figuran-A
Ibu ibu perempuan itu pelacur lho
Figuran-B
` masak sech?. di lingkungan kita ada pelacur. Ini ngga bisa di biarkan. Kita musti lapor bu RT.
CUT TO
#95.INT.KELAS MINO (SIANG)
(muna,figuran,siwa siswi)
Suasana kelas begitu ramai. Para siswa sedang bercanda. Ada yang kote’an. Ada yang lempar lempar kapur. Ada yang coret coret di papan tulis. Ada yang pacaran. Ada yang kejar kejaran. Ada juga yang sms-an. Di sudut bangku paling belakang, kita melihat sosok mino tengah membaca sebuah novel. Tiba tiba seorang siswa mendatanginya.
Siswa
Mino. Mbak mu itu namanya siapa?
Mino
Jamuna
Siswa
Kok bisa cantik sech?
Mino
Itu namanya rezeki
siswa
Mbak mu seksi banget. Kayaknya pantes deh jadi pelacur.
Mino menutup novel. Emosinya mulai tersulut
Mino
Kalau ngomong ati ati ye
Siswa
Kamu ngga usah banyak omong. Mbak mu kerjanya emang begitu kan?
Mino
Kalau iya emang kenapa?
Siswa
Ngga malu?
Mino
Ngapain malu. Aku malah bangga punya seorang kakak yang rela ngejual keperawanannya hanya untuk nyekolahin aku. Bukan kayak kamu. Yang bisanya ngabisin harta orang tua.
Siswa
(sambil bertepuk tangan)
Bagus banget gaya bicaramu. Kamu percaya ngga?. Aku pernah tidur dengan mbak mu. Dia begitu lihai bermain di ranjang. Aku baru kali itu merasakan indahnya sorga dunia. Jamuna itu memang pelacur kelas elit. Fantastis. Lembut tapi liar
Bogem mino langsung mendarat di pipi siswa tersebut
Mino
Mulutmu emang kurang ajar ye.
Bibir siswa tadi berdarah. Ia tak terima dan langsung menyerang mino balik.
SLOW MOTION EFECT : siswa memukul pipi mino
Pertarungan tak dapat di hindarkan. Bangku bangku berserakan. Dari pintu muncul guru bp yang sangat kasar
Guru bp
STOOOOPPPP
Semua yang ada di kelas ini langsung terdiam. Mino dan siswa langsung di ciduk ke ruang bp
CUT TO
#96.INT.RUANG BP (SIANG)
(mino,siswa,guru bp)
STAR MONTAGE SHOT
guru bp terus memarahi mino. Bahkan yang lebih parah guru tersebut juga menunjuk nunjuk muka mino secara kasar. Mino diam saja menikmati kesialan. Tak lama kemudian gurur bp kehabisan kata kata
AND OFF MONTAGE SHOT
Mino
Mana suara bapak?. Kok ngga di lanjutkan?
Guru bp terperangah. Sedikit sock
Mino
Kenapa sech bapak ngga bisa mengahargi seorang kakak yang membiayai adiknya. Kenapa sech bapak ngga bisa menghargai seorang pelacur. Meereka juga manusia bukan binatang. Mereka juga punya perasaan . . . (jeda) . . . begitu juga kakak saya. Saya tahu dia adalah sampah masyarakat. Tapi sebenarnya dia ngga mau kayak gitu. Hanya karena biaya sekolah adiknya harga dirinya ia singkirkan. Keperawananya ia gadaikan . . . (jeda) . . . andai saja bapak berada di posisi saya pasti bapak juga marah jika ada oarang yang menghina kakaknya dengan begitu rendah. Iya kan?
Guru bp terdiam tak berkutik. Ia begitu malu dengan kata kata mino. Setelah itu frame meredup
CUT TO
#97.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,mino,bu rt)
Muna duduk di lantai secara lesehan. Di sisinya ada mino yang tengah sibuk meracik jamu. Malam ini wajah muna begitu lelah dan letih
Mino
Engga dines mbak?
Muna
gimana mau dines. Fisik gue klagi k.o. kalau bentuknya kayak gini nanti kliennya ngga puas tauk
mino
kalau gitu miunum aja nech. Jamu pegel linu
mino menyodorkan segelas jamu untuk muna. Muna langsung menerima dan meneguknya hingga tandas.
BRUUAAAAKKK. Terdengar suara pintu di banting. Mino dan muna segera menoleh ke arah sumber suara.
POV MUNA DAN MINO : bu rt gembrot berdiri dengan berkacak pinggang
Bu rt
(teriak)
Lingkungan sini tidak menerima seorang pelacur
Muna dan mino tercengang
Bu rt
Demi menjaga nama baik lingkunagn sini. Lebih baik kamu menghentikan pekerjaan kotormu. Memalukan.
Muna menarik nafas dalam dalam dan berdiri dari duduknya dengan angkuh.
Muna
Dengan senang hati saya stop jadi perek. Malahan niat ini sudah ada sejak dulu. Dan sekarang orang nomor satu di lingkungan ini yaitu bu rt menyuruh saya untuk berhenti jadi pelacur. Itu merupakan suatu kehormatan bagi saya. Dan saya jamin pada saat ini juga saya pastikan pensiun dari dunia mesum. Tapi jika esok hari adik saya meminta uang untuk keperluan sekolah apakah bu rt bersedia membantu saya?
Bu rt
Maksud kamu apa?
Muna
Bu rt ngerti kan saya jualan jamu?
Bu rt
Iya memang kenapa?
Muna
Hasil dari jualan jamu itu hanya cukup untuk makan saja. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya saya musti dapat dari mana?
Bu rt
Kenapa kamu ngga cari kerjaan lain?
Muna
Saya itu tamatan smp. Jaman sekarang mana ada yang sudi menerima ijazah smp . . . (jeda) . . .meskipun jadi pelacur toh saya tidak menganggu bapak bapak sini. Mereka ngga akan kuat bayar tarif saya.
Bu rt terdiam. Ia tak berkutik sama sekali. Tak lama kemudian perempuan tambun itu enyah dari tempat ini
Mino
Dia mau kemana mbak?
Muna
Tauk. Ke kuburan kali. Nyusul nenek moyangnya
CUT TO
#98.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(jamuna,jimmy,figuran)
Alun alun begitu ramai. Orang orang pada berseliweran kesana kemari. Lampu lampu hias berkerlip kerlip. Di anatra orang orang yang berlalu lalang kita melihat sosok muna tengah berjalan jalan. Pandangannya di tolehkan kesana kemari.
POV JAMUNA : di salah satu bangku alun alun dua orang muda mudi sedang kasmaran. Pedagang kaki lima berjejer jejer. Di luar alun alun kendaraan berlalu lalang padat sekali
BRUUUAAAAAKK. Tiba tiba ia bertubrukan dengan seorang pemuda
Pemuda
Sory mbak
Muna
Ngga apapa
Muna kembali melanjutkan perjalanannya. Tiba tiba matanya menatap sesuatu
POV JAMUNA : Di salah satu sudut duduk seorang lelaki dengan wajah sedih. Sebut saja namanya jimmy.
Muna segera menghampiri dan duduk si sampingnya.
Jamuna
Hay
Jimmy terperangah. Ia terlihat sedih. Tatapannya pun kosong
Jimmy
(ogah ogahan)
Hay juga
Jamuna
Sendirian?
Jimmy mengangguk
Jamuna
Boleh kan gue duduk di samping elu?
Jimmy kembali mengangguk
Jamuna
Kenalin. Gue jamuna putri. Panggil aja muna. Kamu?
Jimmy
Jimmy
Mereka berdua saling berjabat tangan. Erat seklai
Jamuna
Tampang lu kusut banget sech. Kenapa?
Jimmy terdiam. Pandangannya masih kosong
Jamuna
Elu bisa cerita ke gue. Mungkin gue bisa bantu . . . (jeda) . . . eh jimmy. Lu dengerin gue kan?
Jimmy
Iya. Aku dengerin kamu kok. Emangnya kamu mau dengerin cerita aku?
Jamuna
Dengan senang hati
Jimmy
Aku baru di putusin pacarku
Jamuna
Kok bisa?
Jimmy
dia punya kekasih lain. Dia menduakan aku. Malam ini adalah malam pernikahannya.
Jamuna
Elu pasti sedih banget. Mau gak gue hibur?
Jimmy
Caranya?
Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif
jamuna
Dari tampang elu yang borju. Elu pasti punya mobil kan?
Jimmy
Apa hubungannya?
Jamuna
Ikut aku yuk
Jimmy
Kemana?
Jamuna
Udah ikut aja
Jamuna langsung menyeret tangan jimmy meninggalkan tempat ini
CUT TO
#99-a.EXT.HOTEL (MALAM)
(muna,jimmy,figuran)
Mobil berhenti di area parkir. Begitu pintu terbuka muncul sosok jimmy & jamuna yang bergandengan tangan. Mereka langsung memasuki loby hotel.
INTERCUT TO
#99-b.INT.HOTEL (MALAM)
(muna,jimmy,figuran)
Jimmy
Aku mau kamu bawa kemana. Kok ke hotel?
Jamuna
Udah tenang aja. Malam ini kamu pasti puas.
Jamuna kembali mengulum bibir jimmy dengan liar. Lelaki itu hanya diam saja di perlakukan sedemikian rupa.
INETRCUT TO
#99-c.INT.KAMAR HOTEL (PAGI)
(muna,jmmy)
Detik ini jimmy dan jamuna tengah tertidur dengan telanjang di atas ranjang. Mereka saling berpelukan. Muna tidur dengan berbantalkan lengan kekar jimmy.
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
CUT TO
#100.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna,jammino)
Detik ini muna dan mino tengah sama sama membuat jamu. Wajah muna terlihat berseri seri
INSER FRAME : bahan jamu di tumbuk
Mino
Nggak dines mbak?
Muna
Engga
mino
Emang kenapa
Muna
ngga kenapa napa. Biar bisa bantu lu bikin jamu.
Tiba tiba pintu terbuka dan muncul bu rt
Bu rt
Jamuna. Saya pesen jamu singset yach. Nanti jam sepuluh saya ambil
jamuna
Iya bu rt
Setelah itu bu rt langsung keluar dari rumah ini
Muna
Mino elu tau nggak kemarin malem gue ketemu siapa?
Mino
Emang siapa?
Muna
kemarin malem gue itu ketemu laki laki yang guanteng banget. Matanya bibirnya, senyumnya indaaaaaah banget. Waktu aku jeb ejeb sama dia rasanya nikmaaaaaaaaaat banget. Baru kali itu gue ngrasain nikmatnya seorang laki laki
mino
terus mbak jatuh cinta sama dia?
muna
betul
mino
namanya siapa?
Muna
Jimmy
CUT TO
#101.INT.STUDIO RADIO (SIANG)
(jimmy,penyiar radio)
Detik ini jimmy sedang nongkrong di studio siaran. Di depannya ada penyiar cewek yang lagi ngoceh. Sedari tadi jimmy terus melamun. Pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #98. particel SCENE
Jamuna
Elu pasti sedih banget. Mau gak gue hibur?
Jimmy
Caranya?
Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif
BACK TO NORMAL SCENE
Jimmy (vo)
Aku kenapa sech mikirin dia terus?
Mendadak bibir jimmy tersenyum
EXTREME CLOSE UP : bibir jimmy tersenyum
Peyiar radio
Pak direktur nglamunin apa sech?
Jimmy terperanjat
Jimmy
(agak jengkel)
Kamu itu ngagetin aja
Penyiar
Sory – sory. Nglamunin apa sech?
Jimmy
Mau tau aja
Penyiar
Pasti mikirin cewek kan?. Lagi jatuh cintrong ye?
Jimmy
Iya. namanya jamuna
Penyiar
Tuh kan bener. Pasti dari india yach?
Jimmy
Bukan. Wajahnya made in indonesia. Manis banget
Penyiar
Cie cie cie yang lagi kasmaran. Kayak apa sech orangnya?
Jimmy
Cuantik banget. Wajahnya, senyumnya, bibirnya, pokoknya pantes deh jadi istriku
Penyiar
Indahnya. Aku doa’in deh moga moga jamuna itu bisa jadi istri bapak
jimmy tersenyum malu malu. Lagu dan iklan sudah habis. penyiar itu kembali ngoceh di depan microphone.
Penyiar
Oke listener. Hari ini di studio ini ada seseorang yang jatuh cinta. Dia itu adalah direktur radio ini. Jimmy notohadi negoro. Dia ada di depan aku lho listener lagi senyum senyum
CUT TO
#102.INT.SUPERMARKET (SIANG)
(muna,jimmy,figuran,satpam)
Suasana supermarket lumayan ramai. Banyak orang datang kesini untuk berbelanja. Di salah satu sudut kita melihat sosok jamuna tengah berdiri memperhatikan barang barang
POV JAMUNA : barang barang tertata rapi pada sebuah rak
Tiba tiba mata jamuna tertuju pada sebuah dompet. Ia amati sebentar untuk mengecek kondisi.
POV JAMUNA : dompet terlihat cantik dan bermutu
Jamuna segera merogoh saku. Namun wajahnya sock mendadak
Jamuna
(menggumam sambil menepuk jidat)
Mampus. Duit kok bisa ketinggalan sech.
Wajah muna terlihat begitu kecewa.
Jamuna
Alah peduli setan. Dari pada kebeli orang lain. Mending gue embat aja
Jamuna segera melirik ke kanan ke kiri dan tanpa pikir panjang langsung memasukkan barang tersebut ke balik bajunya.
Dua puluh meter ke arah kanan ada seorang satpam tengah mengawasi jamuna
ANGLE ON : seorang satpam mengawasi jamuna.
Setelah itu sang satpam segera menghampiri jamuna
Satpam
Mbak. Ikut saya sebentar
Muna
(gugup)
K . . kk . . kemana pak?
Satpam
Sudah ikut saja.
Jamuna sadar bahwa kondisi tidak menguntungkan. Ia langsung lari sekencang kencangnya menghindari manusia itu. Akibat hal ini oto matis pak satpam terkejut
Satpam
Woei mbak jangan lari.
Setelah itu Terjadilah aksi kejar kejaran antara jamuna dan pak stpam. Orang ornag yang berlalu lalang di tempat ini memandangi ulah keduanya hanya dengan tatapan penuh tanya.
Jamuna terus berlari. Tak perduli dengan orang orang yang memandanginya.
LONG SHOT : jamuna menuruni escalator dengan tergesa gesa
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna terus berlari
BRUAAAAKKKK. Tiba tiba kaki jamuna tersandung. Dan akhirnya ia pun jatuh tersungkur. Pak satpam tepat berada di belakang. I langsung meringkus tanpa ampun
Satpam
Sekarang ikut saya ke pos
Jamuna
(sambil meronta)
Leppppaassss. Lepasin nggak?
` satpam
Sudah jangan melawan
Jamuna
Sialan. Lepasin gue
Jamuna terus memberontak, pak satpam pun semakin gregetan.
Beberapa meter ke arah kanannya kita melihat sosok jiimy tengah sendirian.
ANGLE ON : jimmy berjalan sendirian.
Tiba tiba matanya tertuju ke arah jamuna. Ia langsung menghampirin
Jimmy
Jamuna. Kenapa kamu?
Jamuna sedikit terperanjat
Jamuna
Jimmy . . . (jeda) . . . tolongin gue dong
Satpam
Ia mencuri dompet mas
Jimmy
Kalau begitu biar saya yang bayar kerugian. Sekarang tolong lepaskan perempuan ini
Satpam langsung merenggangkan cengkeramannya. Jamuna bernafas lega dan langsung di ciumnya pipi jimmy
Jamuna
Tanks ya jim
CUT TO
#103.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna,jimmy)
Kendaraan yang berlalu lalang terlihat ramai. Salah satunya adalah mobil jimmy. Berwarna biru dan berjalan lumayan kencang.
LONG SHOT : mobil jimmy melaju lumayan kencang
Detik ini jimmy tengah mengemudi dan muna ada di sisinya. Mereka tengah berbincang bincang.
Jimmy
Kamu kenapa sech kok nyuri dompet?
Muna
Aslinya gue tuh mau beli. Tapi duit ketingglan di rumah. Dari pada dompetnya kebeli orang lain duluan ya gue embat aja. Dompet itu tinggal atu atunya
Jimmy
Ouw begitu?
INSERT FRAME : tangan jimmy mengobrak abrik laci mobil. Sebuah cd ia dapatkan dan langsung memutarnya ke player. Dalam sekejap terdengarlah sebuah lagu cantik.
Muna
Ngomong ngomong elu mau ngajak gue kemana sech?
Jimmy
Pantai. Kamu suka pantai ngga?
muna
Suka banget
Mobil jimmy melaju semakin kencang. Detik ini suasana jalan raya terlihat sepi.
CUT TO
#104.EXT.PANTAI (SIANG)
(muna,jimmy)
Ombak berdebur membasahi pasir. Laut berwarna biru. Di pinggir pantai kita melihat sosok jimmy jamuna tengah berjalan sambil bergandengan tangan
LONG SHOT : jimmy jamuna berjalan di pinggir pantai sambil bergandengan tangan
INSERT FRAME : kaki jimmy tersiram ombak
Tiba tiba muna melihat sebuah bangku di bawah pohon
POV MUNA : suasana di atas bangku terlihat teduh.
Muna
Kita ke bangku situ yuk!
Jimmy
Ayuk
Jimmy dan jamuna segera beranjak ke bangku dan langsung mendudukinya.
Jimmy
Mun. kamu lihat laut itu ngga?
Muna
Lihat. Emang kenapa?
Jimmy
Indaaaaaah banget. Seindah hatiku yang tengah berbahagia
Muna
Kalau boleh tahu. Bahagia karena apa?
Jimmy
Kamu
Muna
Maksud lu?
Jimmy
Muna. Semenjak kita bertemu di alun alun entah kenapa wajahmu selalu ada di pikiranku. Sebelumnya aku ngga pernah seperti ini. Kau lah satu satunya perempuan yang pertama di hatiku
Muna
Gue juga ngrasain seperti itu jim.
Jimmy
Masksud mu?
Muna
Wajah elu tuh juga selalu ada di pikiran gue
Jimmy
I love you mun
Muna
Aku juga jim. Aku sangat sangat mencintaimu.
Jimmy dan muna saling bertatapan. Wajah mereka saling berdekatan. 5-cm. 4-cm. 3-cm. 2-cm. 1-cm dan akhirnya berciuman.
Namun tak lama kemudian jamuna tersentak. Ia langsung melepaskan bibirnya dari bibir jimmy.
Muna
Engga . . . nggak boleh . . . kita ngga boleh begini
Jimmy
Memangnya kenapa mun?
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Muna
Gue perek. Gue ngga pantes punya lelaki sebaik lu
Jimmy
Aku ngga peduli siapa kamu. Yang aku tahu, detik ini kamu adalah pacarku. Dan mulai detik ini ku mohon padamu tinggalkan duniamu
Muna
Tapi jim. Gue butuh duit buat bayar sekolah adik gue
Jimmy
Kamu tenang aja. Masalah sekolah biar aku yang urus. Sekarang yang penting kamu ngga boleh jadi pelacur lagi. Aku ngga bisa lihat kamu berdua’an dengan laki laki lain. Janji?
Muna
Yach. Gue janji. Gue ngga akan nglacur lagi.
Jimmy dan jamuna saling berpelukan.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
CUT TO
#105.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna,jamino)
Mino dan muna tengah membuat jamu. Wajah muna terlihat berseri seri
Mino
Cerah banget ada apa sech mbak?
Muna
Lu kagak tahu yach. Kakak lu yang cantic ini sedang kenapa?
Mino
Ya ngga lah. Makanya aku nanya
Muna
Tadi siang gue di ajak ke pantai
Mino
Pasti sama jimmy
Muna
Lu tau ngga no. jimmy katakan cinta ke gue. Romantis banget.
Mino
Pantes. Selamet deh. Akhirnya laku juga
Muna
(sedikit sock)
Maksud lu?
Mino mengangkat bahu enggan.
Mino
Pikir aja sendiri. Kan kamu punya otak
Muna
Sialan lu
CUT TO
#106.RUMAH (SIANG)
(muna,mino,jimmy)
Muna dan mino tengah makan siang. Sejenak kita mendengar suara deru mobil dari luar. Tak lama kemudian muncullah sosok jimmy dari pintu
Jimmy
Hai mino muna . lagi makan yach?
Mino
Iya mas. Ikutan yuk
Jimmy
Makasih. Tadi udah makan
Jimmy langsung duduk di sisi muna
Jimmy
Sayang habis ini kita jalan jalan yuk
Jamuna mengangguk sambil mengunyah makanan
Mino
Mau jalan jalan kemana sech?
Muna
Lu tuh mau tahu aja
Mino
nggak kasih tahu nggak masalah. Yang penting bungkusannya yach
Muna
Dasar lu
Melihat tingkah laku kakak beradik di depannya, jimmy hanya mesem mesem geli.
Jimmy
Kamu tenang aja no. pasti nanti ku bawa’in
CUT TO
#107.MONTAGE SHOT
• jimmy dan jamuna makan di restoran (siang)
• jimmy dan jamuna belanja di swalayan (siang)
• jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)
• jimmy dan jamuna berenang di kolam renang (siang)
• jimmy dan jamuna memancing di sebuah pemancingan (siang)
• jimmy dan jamuna jogging pagi pagi (pagi)
• jimmy dan jamuna di studio siaran (sore)
• jimmy dan jamuna bersepada di persawahan secara boncengan (pagi)
• jimmy dan jamuna berkencan di alun alun jember
• jimmy dan jamuna memasuki kamar hotel
• jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)
• jimmy dan jamuna tertidur pulas dengan kondisi setengah telanjang
AND OFF MONTAGE SHOT
CUT TO
#108.EXT.JALAN (SIANG)
(muna,figuran)
INSERT FRAME : Gerobak jamu berlabel “jamune-jamuna” tengah berjalan
ZOOM IN : camera mendekati sosok jamuna yang tengah mendorong gerobak di trotoar.
Jamuna
Jamuuuuuuu . . . . . . jamuuuuuuu
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna berjalan mendorong gerobak jamu
Figuran
Mbaaaaaaaakkk jamuuuuuu
CUT TO
#109.INT.PASAR TANJUNG JEMBER (SIANG)
(muna,figuran)
kita melihat jamuna tengah belanja di lapak sayur mayur. Di latar belakang beberapa orang nampak hilir mudik menjalankan kesibukan. Suasana pasar tengah ramai.
Tililit tilillit tilililit hp muna berdering. Ia langsung mengambilnya dari saku.
INSERT FRAME : nito memanggil
Muna
Kenapa to?
Nito (vo)
Nanti malam kamu ke rumahku yach
Muna
Ada apaan?
Nito (vo)
Udah datang aja
Tut tut tut. Sambungan terputus. Muna kembali memilah milah sayur mayur yang akan di beli.
CUT TO
#110-A.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito,pak dodi,figuran)
Ruang tamu rumah nito penuh dengan psk psk asuhannya. Mereka bercengkerama dengan santai. Suasana terdengar riuh. Interior rumah ini terlihat mewah dan megah.
Dari arah pintu muncul sosok jamuna yang memakai gaun motif kemben dengan rambut tergerai lurus. Cantik sekali. Salah satu psk langsung mendekatinya
Figuran
Hai muna. Apa kabar?
Muna
Hai jeng. Lama tak jumpa. Baik baik aja nech.
Figuran
kamu makin lama kok makin bahenol? kasih tahu dong rahasianya
muna
ah elu bisa aja. Gue masih seperti yang dulu kok. Toh Gue juga udah lama gk terima order
figuran
maksudnya?
muna
gue udah stop jadi perek. . . . . eh ini ada acara apaan sech?
Figuran
Ul-tah nya nito
Di tengah tengah keriuhan tiba tiba muncul sosok nito bersama seorang lelaki yang sebut saja namanya pak dodi. Pertama kali memasuki ruangan mata nya langsung tertuju pada sosok jamuna.
POV PAK DODI : jamuna terlihat cantik memakai kemben dengan rambut tergerai lurus.
Pak dodi (vo)
(licik, matanya terlihat jalang)
Perempuan ini fantastis. Pasti tipe tipe jalang di atas ranjang. Aku harus memilikinya. HARUS
Setelah itu muncul sesosok figuran membawa kue tart. Nito langsung membuka acara.
Nito
Sebelumnya aku mengucapkan terima kasih banyak karena sudah datang ke pesta ini
CUT TO
#110-B.INT.RUMAH (MALAM)
(mino)
Di atas dipan bamboo mino tengah belajar secara serius. Angin yang datang, berhembus sangat kencang. Menggoyang goyang pigura foto jimmy dan jamuna hingga oleng kesana kemari. Karena tidak kuat menahan beban figura itu akhirnya jatuh. Kacanya pecah berserakan.
Mino kaget. Mendadak perasaannya berubah tidak enak
Mino
Ya tuhan. Ada apa ini. Kenapa foto mas jimmy dan mbak muna jatuh. Semoga bukan pertanda buruk.
Mino beranjak dari dipan bamboo dan memberesi figura tersebut
CUT TO
#110-C.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito,pak dodi,figuran)
Pak dodi dan nito tengah berbincang bincang serius di lantai atas. Sejenak pandangan mereka di arahkan ke bawah
POV NITO DAN PAK DODI : psk psk menikmati hidangan sambil bercengkerama di lantai bawah
Nito
Bisnis ini sudah mantep kan pak?
Pak dodi
Jelas. Germo germo di Thailand dan timur tengah sudah tak sabar untuk segera di kirimi cewek cewek semlohai
Nito
Lalu di antara perempuan perempuan yang ada di situ kira kira mana saja yang layak untuk kita ambil?
Pak dodi
Aku sudah memilih sepuluh orang. Masing masing aku hargai 10 juta rupiah. Tapi ada satu yang eksotis. Dan aku mau dia
Nito
Siapa?
Pak dodi menunjuk. Mata nito langsung mengarah pada yang di maksud
POV NITO : jamuna tengah menyantap hidangan sambil bercengkerama
Nito
Jamuna?
Pak dodi
Iya. Perempuan pake kemben itu eksotis sekali. Aku berani bayar dia lima kali lipat
Mata nito berbinar licik
Nito
Apakah anda serius dengah uang sebanyak itu . . . . . hanya untuk seorang perempuan seperti dia
Pak dodi
Serius. Dia tak akan ku jual. Dia akan ku jadikan simpanan
Pak dodi dan nito turun ke lantai bawah dan langsung menghampiri jamuna.
Nito
Muna kenalkan ini pak dodi
Muna dan pak dodi saling bertatapan dan kemudian berjabat tangan
CUT TO
#111.INT.CAFE (MALAM)
(muna,nito,figuran)
Muna dan nito tengah nongkrong di salah satu bangku. Di depan mereka ada dua cangkir kopi dan beberapa camilan ringan. Jamuna mengambil dan langsung menyeruput isinya.
Muna
Lu ngapain ngajak gue kesini?
Nito
Ada proyek besar yang sangat menjanjikan
Muna
Maksud lu
Nito
Pak dodi berniat mengirim kamu ke cina. Di sana kamu pasti akan sukses besar sebagai pelacur. Dan sebagai awal mula. Pak dodi udah ngasih tunjangan kamu lima puluh juta
Muna
Ogah. Gue udah ngga mau jadi perek lagi. Apalagi sampe ke cina. Mimpi aja ngga bakalan sudi. Lu cari orang lain aja deh. Winta kek, dinda kek. Atau siapa lah. Toh mereka lebih mantep dari gue
Nito
Ngga bisa mun. pak dodi maunya kamu. Lagian kenapa sech kamu nolak?
Muna
Gue udah ngga mau lagi begituan. Capek.
Nito
(marah)
Ngga bisa. Pokoknya kamu musti terima tawaran ini
Muna
(jengkel)
Lu kok maksa sech to. Sekali ngga tetep ngga.
Nito
(berapi api)
Lu harus trima mun. ini proyek besar. Untungnya pasti gede
Muna
Lu kok gitu sech to. Emang apa hak lu ngatur ngatur gue
Nito
Sudahlah. Elo terima tawaran ini atau . . .
Muna
Apa?. Lu ngancam. Gue ngga takut. Coba aja kalau lu berani. nyesel gue kenal ama lu
Jamuna berdiri dari duduk dan langsung menyiram cangkir kopinya ke muka nito
Muna
Lu tuh emang bajingan
Perempuan itu langsung enyah dari tempat ini.
CUT TO
#112.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,jimmy)
Muna sedang melamun di atas dipan bamboo. Pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #111.particel SCENE
Nito
Pak dodi berniat mengirim kamu ke cina. Di sana kamu pasti akan sukses besar sebagai pelacur. Dan sebagai awal mula. Pak dodi udah ngasih tunjangan kamu lima puluh juta
BACK TO NORMAL SCENE
Jamuna
Gue ngga bakalan sudi nglacur lagi
Dari arah pintu tiba tiba jimmy muncul mendadak. Ia langsung menghampiri muna dan mengecup pipinya.
Jimmy
Kita jalan jalan yuk yang
Muna
Kemana?
Jimmy
Udah ikut aja
Muna
Bentar aku ganti baju dulu
Muna segera masuk kamar dan keluar dalam waktu lima menit dengan dandanan rapi.
Muna
Yuk berangkat
Jimmy
Ayuk. Eh si mino kemana?
Muna
Lagi belajar di rumah temannya. Ngerjain tugas kelompok katanya
CUT TO
#113.ESH.SHOT (SIANG)
Langit berhiaskan awan awan. Tiba tiba burung beterbangan berkelompok dan di susul dengan sebuah pesawat yang melintas di udara.
CUT TO
#114.EXT.JALAN MENANJAK MENUJU PUNCAK REMBANGAN (SORE)
(muna,jimmy)
Pemandangan gunung di sore hari terlihat indah. Terasiring tertata begitu rapi. Di ruas jalan kita melihat mobil jimmy tengah melintas perlahan
Jamuna (vo)
Kita mau kemana sech jim?
Jimmy (vo)
Puncak
Di dalam mobil, jimmy duduk di belakang kemudi. Sedangkan muna di sisinya
Muna
Pantes. Dari tadi jalannya nanjak terus
Jimmy
Kamu udah pernah ke puncak belum
Jamuna menggeleng. Sejenak pandangannya ia tolehkan ke sekitar.
PON JAMUNA : terasiring begitu indah
Muna
View nya indah benget jim
Jimmy
Itu namanya terasiring
Muna
Udah tauk kali. Aku pernah lihat di buku diktat ips sd kok. Eh lu sering kesini yach jim?
Jimmy
Sering banget.
Muna
Jimmy laper nech
Beberapa waktu kemudian jimmy menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia dan jamuna segera keluar, dan langsung masuk warung lesehan.
CUT TO
#115.EXT.PUNCAK (MALAM)
(muna,jimmy)
Muna dan jimmy tengah berpelukan bersandarkan mobil. Mereka tidak saling berhadapan. Pandangan mereka tertuju ke bawah.
POV JIMMY JAMUNA : lampu lampu di kawasan kota berkerlip kerlip indah sekali.
Muna
Malam ini indah banget. Kita di sini hanya berdua. Sungguh indah
Jimmy
Muna. Aku tahu kita saling mencintai. Aku takut tuhan memisahkan kita. Aku pasti tak akan bisa bila hal itu terjadi
Muna membalikan badannya dan meletakkan telunjuknya tepat di bibir jimmy
Muna
Sssstttt. Jangan bilang begitu. Pamali. Gue ngerti lu cinta ama gue. Tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Semoga saja hubungan kita ini bisa abadi untuk selamanya
Jimmy mengeluarkan sebuah kotak cincin dari sakunya dan langsung meraih tangan muna
Jimmy
Malam ini aku melamar kamu. Aku ingin mengikat cinta kita dengan cincin ini. Muna, apakah kamu mau jadi istriku?
Jamuna tersenyum
jimmy
aku bersumpah kepada langit, kepada gunung, kepada bintang, kepada rembulan, kepada semua yang ada di sini apabila jamuna menerima lamaranku aku akan membahagiakannya selama ku bisa. Jamuna putri, apakah kamu mau jadi istriku?
jamuna
(sambil mengangguk)
Ya. Gue mau
Wajah jimmy begitu bahagia. Cincin yang sedari tadi ia pegang langsung di sematkan ke jari manis muna. Setelah itu mereka berdua berpelukan.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
CUT TO
#116.EXT.DEPAN RUMAH (MALAM)
(muna)
Mobil jimmy berhenti tepat di depan halaman rumah nenek. Jamuna keluar dan bergegas menuju rumah.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berjalan menuju rumah
Mobil jimmy langsug tancap gas meninggalkan tempat ini.
Malam ini suasana tampak sepi. Yang terdengar hanya suara jangkrik. Sekilas di pos ronda kita melihat bapak bapak yang sedang piket tengah main kartu sambil ngobrol ngobrol.
Ketika jamuna sudah sampai di depan pintu. Ia menemukan sebuah kotak karton berwarna hitam legam. Ia segera memungut dan membukanya. Melihat isi kotak itu jamuna sock berat dan langsung membuang.
Muna
(menggumam + marah)
Kurang ajar. Ini pasti ulah nito. Brengsek
Seketika itu juga petir menggelegar di susul hujan yang mengguyur dengan deras.
INSERT FRAME : di dalam kotak karton ada bangkai ayam yang berdarah darah. Di sampingnya ada foto jimmy dan mino serta sebuah tulisan sangat jelas KALAU KAMAU TAK MENERIMA TAWARANKU DUA ORANG YANAG ADA DALAM KOTAK INI AKAN BERNASIB SAMA DENGAN BANGKAI BUSUK
Wajah muna menunjukkan amarah yang luar biasa. Petir kembali menggelegar di susul hujan yang semkain deras saja. jamuna langsung berlari kencang meninggalkan tempat ini
INTERCUT TO
#117.EXT.GANG DEPAN RUMAH (MALAM)
(muna,figuran)
Muna berlari kencang di bawah guyuran hujan yang terus menderas. Dalam sekejap ia melewati bapak bapak yang sedang jaga di pos ronda.
Salah satu petugas jaga pos ronda
Mbak mau kemana mbak. Sudah malam lho
Muna tak perduli. Ia terus berlari meninggalkan tempat ini
INTERCUT TO
#118.EXT.TROTOAR JALAN RAYA (MALAM)
(muna)
Petir dan kilat masih beratraksi. Detik ini muna masih berlari dengan wajah penuh amarah yang tak terkontrol. Bibirnya bergetar hebat menahan dingin dan emosi yang meledak.
LONG SHOT : muna berlari kencang
Muna
Lu bakalan nyesel nito udah bermain main dengan gue
INTERCUT TO
#119.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(muna)
Jamuna masih berlari kencang di bawah guyuran hujan.
BRUUUAKKK tiba tiba kakinya tersandung dan jatuh berlutut. Ia ngos ngosan. Di wajahnya masih terlihat sebuah amarah yang meledak ledak
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Jamuna bangkit dan langsung berlari lagi.
Cahaya kilat berpendar di penjuru sudut. Petir menggelegar di susul hujan yang semakin menggila
INTERCUT TO
#120.EXT.DEPAN RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito)
Sekarang kita menuju rumah nito. Tepat di halamannya kita melihat sosok jamuna baru saja muncul. Nafasnya ngos ngosasan. Bajunya basah kuyup.
Begitu sudah di depan pintu, bel rumah langsung ia pencet secara liar. Tapi tak kunjung terbuka, pencet lagi. Masih sama. Pintu tak terbuka
Muna
(teriak)
NITOOOOOOOOOOOO KELUAAAAAAARRR KAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
Jamuna memencet lagi. Kali ini lebih kasar. Dan pada akhirya pintu terbuka. Nito muncul dengan baju piyama di sertai wajah yang menyebalkan.
Jamuna
Eh brengsek. Urusan lu tuh sama gue. Jangan bawa bawa jimmy ama mino deh. Mereka ngga tahu apa apa. Lu jangan jadi bencong gitu ye. Beraninya Cuma ama cewek
Nito
Terserah kamu mau ngomong apa. Aku ngga peduli
Jamuna menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan penuh beban
Jamuna
Mau elu tuh apa sech?
Nito
Kamu terima tawaran aku
Jamuna
Najis. Walaupun gue di bayar semilyar gue gak sudi. Paham?
Nito
Oke. Kamu tinggal pilih sekarang. Mereka mati atau . . . . .
Jamuna meludahi wajah nito secara kasar dan nito langsung menyekanya.
Muna
Elu tuh emang binatang. Kadal liar. Denger baik baik ya to. Kalau sampai terjadi sesuatu sama jimmy dan mino. Gue akan bikin perhitungan sama lu. CAMKAN.
Muna membalikan badan dan langsung berlari meninggalkan rumah nito
Nito
(menggumam)
Kamu belum tahu siapa aku mun. kita lihat aja nanti
CUT TO
#121.INT.RUMAH NITO (SIANG)
(nito,figuran : anak buah nito)
Di sebuah meja kita melihat nito dan beberapa anak buahnya tengah merundingkan sesuatu. Mereka sangat serius
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Nito
Perempuan sundel itu memang harus di beri pelajaran
Figuran
Betul banget bos
Nito
Gara gara dia proyek besarku dengan pak dodi gagal total. Brengsek dia.
CUT TO
#122.ESH.SHOT (SORE)
Seekor burung terbang di langit.ia begitu bahagia dan ceria.
DOOOOORRRR
Namun tiba tiba sebuah peluru bersarang di tubuhnya. Burung itu langsung jatuh ke tanah dan menggelepar meregang nyawa.
CUT TO
#123.INT.RUMAH MUNA (PAGI)
(jamuna,jamino)
Saat ini kita melihat jamuna tengah menjahit baju dengan jarum jahit. Ia begitu tenang duduk di atas dipan bamboo. Tak lama kemudian muncul sosok mino yang rapi berseragam sekolah
Mino
Berangkat dulu mbak
Muna
Ya ati ati
Mino langsung menghilang dari pandangan
CUT TO
#124.EXT.JALAN (PAGI)
(jimmy,figuran)
Mobil jimmy tengah melintas di sebuah jalan secara perlahan. Tiba tiba muncul sebuah jeep dari arah belakang yang langsung menyetop. Jimmy sedikit sock.
Jimmy
(menggumam)
Siapa yach?
Beberapa laki laki berbadan kekar keluar dari jeep. Mereka segera menghampiri jimmy dan menyekapnya tanpa ampun
Jimmy
(meronta)
Eh tunggu dulu. Apa apaan ini. Lepasin aku
CUT TO
#125.INT.RUMAH (PAGI)
(muna)
Tiba tiba saja jari muna tertusuk jarum jahit. Ia kaget dan langsung menyedot supaya darah tidak terus keluar. Seketika itu juga perasaan perempuan ini menjadi tak enak. Wajahnya terlihat resah dan gelisah
Muna
(menggumam)
Ya tuhan ada apa ini?
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
CUT TO
#126.EXT.TROTOAR (PAGI)
(mino,figuran)
Kita melihat mino tengah berjalan di atas trotoar. Ia begitu santai dan asyik nyanyi nyanyi. Dari arah belakang tiba tiba muncul beberapa laki laki berbadan kekar yang menyekapnya tanpa permisi. Mino kaget.
Mino
Woei apa apaan ini?
Ia langsung di masukkan dalam sebuah jeep. Sesaat mata jimmy terbelalak. Ia semakin sock dengan pemandangan di dalam
POV MINO : kita melihat jimmy tengah pingsan. Tangan dan mulutnya terikat rapat.
FRAME MEREDUP
CUT TO
#127.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)
FRAME BERUBAH TERANG
Sedari tadi muna mondar mandir kesana kemari. Sesekali pandangannya di tolehkan keluar. Wajahnya terlihat cemas dan resah
Muna
(menggumam)
Mino kemana sech kok jam segini belum pulang?
Pandangan muna kembali di arahkan keluar
POV JAMUNA : suasana masih sepi. Pintu masih terbuka lebar
Jamuna kambali mondar mandir. Lama lama ekspresi wajahnya berubah kalut.
Muna
Jangan sampai nito berani . . . . ah ngga mungkin . . . .mino cepet pulang dong
CUT TO
#128-a.INT.RUANG PENYEKAPAN (MALAM)
(jimmy,mino,figuran)
Saat ini jimmy dan mino tengah terikat dengan kondisi mengenaskan. Sedari tadi mereka terus berusaha melepas jerat yang menyiksa. Tapi selalu gagal.
Jimmy
Gimana no. bisa ngga?
Mino
Susah mas. Talinya kenceng banget
Wajah jimmy dan mino terlihat lemas. Mereka begitu kelelahan, kelaparan, dan kehausan.
Jimmy
Coba lagi deh no
Muna
Iya mas
INSERT FRAME : jari jemari mino begitu gigih melepaskan jeratan di tangan jimmy
Jimmy
Gimana no?
Mino
Bentar lagi mas
Tali itu akhirnya lepas. Jimmy terlihat bahagia dan bersemangat. Setelah itu ia langsung bergegas melepas ikatan mino. Sejenak pandangannya di edar ke sekitar
POV JIMMY : suasana ruang penyekapan terlihat kotor dan berantakan. Di salah satu sudut dua ekor tikus tengah berlari an berkejaran.
Jimmy
Kita musti kabur dari tempat ini no
Mino
Caranya?
Jimmy
itu ada jendela. Kita lewat situ aja
jimmy dan mino langsung bergegas, namun baru beberapa langkah kaki menapak, pintu rangan terbuka. Muncul beberapa anak buah nito yang langsung terperanjat
figuran
(teriak)
Heeeiii kalian mau kemanaaaaa?
Jimmy
Berisik. Kamu bisa nonjok kan no?
Jamino mengangguk dan setelah itu terjadilah pertarungan yang menegangkan.
INSERT FRAME : sebuah tangan memukul tengkuk jimmy keras sekali.
Tubuh jimmy terhuyung kesana kemari. Dalam sekejap frame mulai meredup. Sejenak pandangannya di arahkan pada mino
POV JIMMY : samar samar terlihat sosok mino yang babak belur di hajar anak buah nito.
CUT TO
#128-B.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)
Muna tengah duduk di atas dipan bamboo dengan ekspresi tak bertenaga. Ia begitu lemas dan loyo
Muna
Kalau nito benar benar melakukan hal itu. Hancur gue
CUT TO
#129.INT.RUANG PENYEKAPAN (MALAM)
(nito,jimmy,mino,figuran)
Mino berbaring di sudut ruangan dg kondsi babak belur. Jimmy baru saja sadar dari pingsannya. Wajahnya lelah sekali. Dari arah pintu muncul beberapa anak buah nito dengan wajah menyebalkan
Figuran
Minum ini. Kalian pasti kehausan
Anak buah nito melempar dua botol air mineral secara kasar
Jimmy
Kenpa kalian melakukan ini pada kami, apa salah kami?
Figuran
Mending awakmu meneng ae. Ce’ aman. Ngerti?
Jimmy bergegas bangkit dan langsung menyerang anak buah nito secara kasar
jimmy
lepasin aku
kekuatan tak seimbang. Jimmy mendapatkan balasan yang lebih menyakitkan. Setetes darah mengucur dari bibirnya
jimmy
kalian bajingan. Bilaaaang. Apa salaaaaahhhhkuuuu?
Satu bogem mentah kembali mendarat di wajah jimmy. Ia langsung tersungkur tanpa ada daya. Sedangkan mino, ia hanya diam saja tanpa berkutik dan berlagak. Ia sudah lemah.
Mino
Sudahlah mas. Kita ikuti saja apa mau mereka
Jimmy
Aku ngga kuat no
Dari arah depan tiba tiba muncul nito. Tanapa pikir panjang ia lansung memoncongkan sebuah pistol ke arah jimmy dan mino.
Nito
Hari ini kalian berdua mati. ada pesan terakhir nggak buat jamuna putri?
Jimmy dan mino gemetar ketakutan
Jimmy
Maksudmu apa. Kenapa dengan jamuna?
Nito
Crewet
Doooorrrrr. Tembakan meletus. Sebuah peluru bersarang di perut jimmy. Ia langsung mengerang kesakitan
Mino
(kaget)
Maaaaasssssss jimmmyyyyyyyyy
Doooorrr. Pistol kembali meletus. Kali ini mengenai mino. Kepala remaja itu mengucurkan darah. Deras sekali
Nito
Hahahahahahahaha. Kau pasti hancur muna. Puaaaaasssss aku
Jimmy dan mino mengerang kesakitan. Dan tak lama kemudian mereka berdua menemui ajal
CUT TO
#130.JALAN RAYA (MALAM)
(jimmy,mino,figuran)
Sebuah mobil melintas sangat cepat. Suasana malam ini sangat sepi. Di dalam mobil itu ada beberapa anak buah nito dan mayat jimmy mino.
Mobil berhenti tepat di pinggir jurang. Para figuran segera keluar sambil menggotong mayat jimmy dan mino
Figuran-1
Nasib pacar dan adiknya mbak muna kasiah banget yach
Figuran-2
Alah gak sah di pikir. nasibnya begitu
Jenazah jimmy dan mino langsung di buang ke jurang dengan kasar.
CUT TO
#131.INT.HALAMAN RUMAH (PAGI)
(muna,pak pos)
Muna tengah menata jamu di gerobak. Tiba tiba datang pak pos yang langsung menghampirinya.
Pak pos
Apa benar ini rumah jamuna?
Jamuna
Iya pak betul. Ada apa yach?
Pak pos
Ada surat untuk anda. Tapi sebelumnya tolong tanda tangan di
Sini
Jamuna segera menuruti apa yang di katakan pak pos.
Pak pos
Terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu. Monggoh
Jamuna
Iya.
Pak pos langsung pergi dari tempat ini. Jamuna langsung melihatjam dinding.
POV JAMUNA :jam dinding menunjukkan pukul 10:00 wib
Jamuna
(kalut)
Mampus gue udah siang.
Ia masuk rumah dan melempar surat tadi di atas dipan bamboo. Ia begitu tergopoh gopoh. Gerobak jamu ia dorong, dan tanpa pikir panjang langsung beranjak meninggalkan peraduan
CUT TO
#132.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(nito, figuran)
Nito dan anak buahnya tengah mabuk mabukan. Di sisi mereka ada beberapa perempuan jalang yang setia mendampingi.
Segelas bir masuk kerongkongan nito, dan setelah itu bibir najisnya langsung nyosor perempuan di sisinya dengan nafsu
Nito
(teller)
Aku yakin. Malam ini si jamuna pasti nangis darah
Anak buah
(teller)
Pasti bos. Setelah lihat rekaman di cd, pasti dia ajur mumur.
Nito
Muna muna. Nasibmu bener bener mengenaskan. Salah sendiri main main dengan aku. Huahahahahaah modiar kowe mun. buongko
CUT TO
#133.INT.RUMAH MUNA (MALAM)
(muna)
Muna duduk di atas dipan bamboo. Surat itu di bukanya.
INSERT FRAME : Sebuah cd ia keluarkan dari dalam amplop.
Jamuna
Apaan nech?
Muna bergegas turun dari dipan bamboo menghampiri vcd player. Cd tadi ia masukkan dan tak lama kemudian munculah sebuah video.
Jamuna
Cd apaan sech ini?
Melihat video tersebut jamuna sock berat. Air matanya mendadak berlinang deras.
Jamuna
Ngga mungkin . . . . kurang ajar kamu to. Brengsek.
Jamuna marah hebat. Tatapan matanya masih tertuju ke arah video
POV JAMUNA : video menayangkan scene #129. komplit
Jamuna
Bangsat nito. Gue akan bikin perhitungan sama dia
INSERT FRAME : gigi jamuna bergemelatuk menahan amarah
CUT TO
#134-A.ESH.SHOT (MALAM)
Detik ini bulan di langit tengah purnama. Indah sekali. Namun tiba tiba awan hitam yang berarak menghalang. Bulan itu pun hilang
CUT TO
#134-B.INT.RUMAH MUNA (MALAM)
(muna)
Di depan video muna masih menitikan air mata. Raut wajahnya bercampur aduk. Ada marah, sedih, kesal, dan kecewa.
Jamuna
Kurang ajar elu to. Gue ngga terima dengan ini semua. Gue akan nuntut balas. Lu liat aja nanti
Dari arah luar petir menggelegar. Suaranya membahana. listrik padam. Cahaya kilat berpijar. Hujan mengguyur dengan deras. Dan jamuna langsung berlari kencang keluar dari rumahnya.
INTERCUT TO
#135.EXT.LAPANGAN (MALAM)
(muna)
Muna berlari kencang memasuki lapangan. Hujan terus mengguyur, petir dan kilat juga terus beratraksi. Detik ini wajah muna masih terlihat penuh amarah dan kesedihan.
Bruaaaakkk. Kakinya tersandung dan ia terjatuh. Sejenak muna merenung. Terdiam dalam kesedihan tak terungkap. Air matanya masih mengalir deras
Jamuna
(teriak)
Jimmyyyyyyyyyyyy . . . . . minoooooooooooooooo
Pikiran muna menerawang ke masa lalu. Tepat saat ia masih bahagia bersma jimmy dan mino
FLASHBACK TO SCENE #41. particle SCENE
Kereta api baru saja berhenti. Dari sekian banyak manusia yang berdesakan turun, kita melihat mino dan muna juga ikut turun dari gerbong kereta.
FLASHBACK TO SCENE#98. particle SCENE
Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif
FLASHBACK TO SCENE #74. particle SCENE
Mino dan muna tengah duduk di atas dipan bambu. mino asyik menyantap masakan, sedangkan jamuna begitu sibuk menghitung hasil jualan jamu
FLASHBACK TO SCENE #104.particel SCENE
Jimmy dan muna saling bertatapan. Wajah mereka saling berdekatan. 5-cm. 4-cm. 3-cm. 2-cm. 1-cm dan akhirnya berciuman.
BACK TO NORMAL SCENE
Petir dan kilat masih beratraksi, hujan pun terus mengguyur dengan begitu deras. Muna basah kuyup. Ia masih menangis. Suaranya terdengar pilu
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
FLASHBACK TO SCENE #115. particle SCENE
Wajah jimmy begitu bahagia. Cincin yang sedari tadi ia pegang langsung di sematkan ke jari manis muna. Setelah itu mereka berdua berpelukan.
FLASHBACK TO SCENE #42.particel SCENE
Mino dan muna tengah naik becak. Mino sedari tadi tampak menoleh kesana kemari memperhatikan suasana kota jember. Sedangkan muna hanya diam saja.
FLASHBACK TO SCENE #107.particel SCENE
• jimmy dan jamuna makan di restoran (siang)
• jimmy dan jamuna belanja di swalayan (siang)
• jimmy dan jamuna berenang di kolam renang (siang)
• jimmy dan jamuna memancing di sebuah pemancingan (siang)
• jimmy dan jamuna jogging pagi pagi (pagi)
FLASHBACK TO SCENE #50.particel SCENE
Di sebuah trotoar kita melihat mino dan muna tengah berjalan sambil mengobrolkan sesuatu.
BACK TO NORMAL SCENE
Jamuna masih berlutut di lapangan sambil menangis. Hujan terus mengguyur. Petir dan kilat juga masih beratraksi
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Jamuna
(teriak)
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKK
CUT TO
#136.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)
Muna tengah meracik jamu. Bahan bahan seperti jahe, kunyit, kencur ia tumbuk hingga halus.
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek
Keringat yang ada di kening langsung di seka. Dalam sekejap pikiran muna langsung menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #107.particel SCENE
jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)
BACK TO NORMAL SCENE
Jamuna
(menggumam)
Mino, jimmy kenapa elu berdua cepet banget perginya?
Air mata muna menetes lagi
CUT TO
#137.ESH.SHOT
Cahaya matahari menyembur dari rimbunnnya dedaunan. Pegunungan argopuro di pagi hari tampak seperti sebuah lukisan. Terasiring tertata begitu rapi dan terlihat indah.
Setelah itu kita melihat air terjun, bunga bunga bermekaran, air mengalir di sungai, dan para petani yang berangkat ke sawah
Matahari berjalan ke tengah tengah langit. Suasana terlihat panas. Di jalanan, kendaraan bermotor berjibaku. asap knalpot bertebaran kemana mana.
Sore telah tiba. Surya bertahta di langit barat. Mega menyembur ke permukaan. Burung burung berarak pulang. Dan ketika petang menjelang. Lampu lampu kota, Neon, bilboard berkerliapan.
CUT TO
#138.EXT.JALAN (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)
Jamuna
Jamuuuuuuu . . . . jamuuuuuu . . .
Jamuna terus mendorong gerobaknya di jalanan. Keringat yang ada di kenignya langsung di seka
Jamuna
Jamuuuuuuuuuuuu . . . . . . jamuuuuuuuuuuuu
Figuran
Jamune mbak
Seorang nenek tua menghampiri jamuna
Jamuna
Jamu nek?
Figuran
Iyo nduk. Kunir asem sama beras kencur
Muna langsung melayani nenek tadi. Ia begitu lihai dan terampil.
Figuran
Matur nuwun yo nduk
Muna
Sama sama nek
Jamuna kembali mendorong gerobak jamunya. Suasana masih terasa panas. Dan keringat di keningnya juga masih bercucuran.
LONG SHOT : jamuna menyeberang jalan.
Perempuan ini berhenti di sebuah halte. Namun tiba tiba saja pandangannya terhenyak.
POV JAMUNA : seorang cewek sebut saja namanya yasmin tengah mencopet. Ia berhasil dan langsung enyah dari peraduan.
Jamuna penasaran. Ia pun mengikuti langkah yasmin.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna berjlan mengikuti yasmin
Ketika yasmin menolehkan wajah ke belakang, jamuna segera menyembunyikan muka.
Jamuna
Cewek itu berani banget siang siang nyopet
INTERCUT TO
#139.EXT.GANG (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)
Yasmin memasuki sebuah gang dan berkumpul dengan gank-nya. Sedangkan muna masih mengamati dari balik gerobak jamu
Figuran-1
Yas teko ndi we?
Yasmin
Nyari itung . . . udah makan belum?
Figuran-1
Belum lah
Yasmin
Ke warung yuk!
Figuran-3
Mlarat. Mbayar nggawe opo?
Yasmin
Tak bayari
Figuran -1,2,3
Asyik nech. Yuk.
Jamuna masih mengawasi sosok yasmin dan teman temannya. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar. Ia memandangi yasmin semakin jelas
POV JAMUNA : wajah yasmin mirip banget dengan wajahnya
Jamuna
Ngga mungkin . . .siapa dia?. Kenapa wajahnya mirip gue?
Jamuna segera bergegas mendorong gerobak meninggalkan tempat ini
CUT TO
#140.EXT.DEPAN RUMAH (SORE)
(muna,nito)
Muna baru saja tiba di depan rumah. Tiba tiba saja amarahnya bergejolak setelah melihat sesuatu
POV JAMUNA : sosok nito berdiri di depan pintu
Jamuna segera menghampiri dan mencengkeram kerah bajunya
Jamuna
Elu udah berani bunuh jimmy dan mino. Sekarang giliran gue ngebunuh lu
Nito mendorong tubuh jamuna hingga jatuh tersungkur
Nito
Hei perek. Salahmu sendiri main api sama aku
Muna bergegas bangkit dan kembali mencengkeram kerah baju nito. Detik ini mereka saling bertatapan dangan pandangan singa mengaum
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Nito
Gara gara ulahmu pak dodi membatalkan semuanya. Bisnisku hancur
Muna
Emang enak. Makan tuh hancur. . . . . Sebagai lelaki lu tuh emang bajingan. Ngga bisa ngehargain perempuan. Emangnya mak lu ngidam apa sech sampe ngelahirin manusia bejat macam lu?
Mendengar pernyataan muna, nito semakin panas
Nito
Buangsat
Nito menghajar muna tanpa ampun. Ia menampar, menjambak, menonjok hingga muna babak belur.
Nito
Modiar we mun
Jamuna merintih kesakitan. Satu tetes darah keluar dari bibirnya
Jamuna
(dingin dan mengancam)
Inget ya to. Elu udah bunuh jimmy dan mino. Suatu saat lu pasti bakal gue mati’in. Inget baik baik.
Jamuna mendorong tubuh jamuna hingga jatuh tersungkur ke tanah. Wajahnya memar memar dan berdarah darah
POV JAMUNA : debu debu bertebaran. Kaki nito mendarat di wajahnya sangat keras.
Nito
Kamu ngga akan bisa mati’in aku
Jamuna
Lihat aja nanti
Nito segera enyah dari peraduan, sedangkan muna masih terbujur di tanah.
CUT TO
#141.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,bu rt)
Di atas dipan bamboo tepat di depan kaca muna tengah mengompres lukanya. Sesekali ia merintih kesakitan.
Pintu terbuka. Munculah bu rt gembrot sambil membawa botol
Bu rt
Jamuna. Saya pesan jamu vagina singset
Jamuna
Iya bu. Botolnya taruh situ aja
Melihat jamuna bu rt gembrot terpana
POV BU RT : wajah jamuna lebam lebam
Bu rt
Kamu kenapa kok bisa kayak gini?
Jamuna
Habis jatuh
Bu rt
Jatuh di mana?
Jamuna
Di jalanan yang turunannya tajem itu lho bu
Bu rt
Kalau gitu sini saya bantu ngompres
Jamuna
Ngga usah lah bu. Ngrepotin
Bu rt
Engga kok
Jamuna
Ngga usah lah bu. Saya bisa sendiri
Bu rt
Sungguh?
Jamuna mengangguk
Bu rt
Yo wis kalau gitu saya pulang dulu
Jamuna
Iya
Bu rt gembrot langsung bergegas enyah dari pandangan. Dan muna kembali sibuk mengompres lukanya. Namun tiba tiba pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #139.particel SCENE
Jamuna masih mengawasi sosok yasmin dan teman temannya. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar. Ia memandangi yasmin semakin jelas
POV JAMUNA : wajah yasmin mirip banget dengan wajahnya
BACK TO NORMAL SCENE
Muna masih melamun
Muna
(menggumam)
Kenapa wajahnya sama persis dengan wajah gue?
Mulut muna menguap lebar, dan tak lama kemudian ia tertidur di atas didepan bamboo.
CUT TO
#142.INT.PASAR TANJUNG JEMBER (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)
Muna tengah berbelanja di lapak sayuran. Tangannya begitu sibuk memilih sayur mayur.
Dari arah samping tiba tiba terdengar suara kegaduhan
Figuran (vo)
(teriak)
Copeeeeeeeeeeetttt copeeeeeeeeeeeeetttt copeeeeeeeeett
Tak lama kemudian BRUAAAAK. Yasmin menubruk jamuna hingga jatuh tersungkur namun langsung bangkit.
START SLOW MOTION EFFECT
Jamuna dan yasmin terpana. Mereka saling berpandangan.
POV jamuna : wajah yasmin mirip dengannya
POV yasmin : wajah jamuna mirip dengannya
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
END OFF SLOW MOTION EFFECT
Figuran
Copeeeeeeeet
Jamuna dan yasmin terperenjat. Yasmin langsung menarik tangan jamuna dan berlari secepat kilat.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna dan yasmin berlari kencang
Figuran
Coopeeeeeeeettttttttttt
Orang orang yang berlalu lalang di pasar ini memandangi kejadian hanya dengan tanpa exspresi.
Di depan yasmin ada seorang lelaki yang menghalangi. Ia langsung menabraknya dan kembali berlari kencang. Tangan jamuna masih ia pegang dengan erat
INSERT FRAME : tangan yasmin memegang erat tangan jamuna
Figuran
(marah)
Jangkrik we nduk. Jalan lihat lihat tho
Yasmin
Sepurane pak
Sepuluh meter ke belakang orang orang terus berlari mengejar yasmin dan jamuna
Figuran
Copeeeeeeeeeeeeeetttttt
INTERCUT TO
#143.EXT.TROTOAR (SIANG)
(jamuna,yasmin,figuran)
Yasmin dan muna baru saja keluar dari pasar. Di atas trotoar mereka masih berlari secepat mungkin. Sepluh meter di belakang, orang orang masih agresif untuk menangkap sang copet
Figuran
Maliiiiing maliiiiiiiing
Orang orang di jalanan yang menaiki kendaraan, memandangi peristiwa ini tampak begitu penasaran.
Jamuna dan yasmin masih berlari
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : Jamuna dan yasmin berlari KENCANG
Yasmin
Kalau lari yang cepet dong
Jamuna
Kenapa elu bawa lari gue?
Yasmin
Wajah kau mirip aku. Emangnya kamu mau di gebukin?
Di depan pandangan ada tangga menuju jembatan penyeberangan. Muna dan yasmin langsung menaikinya
LONG SHOT : jamuna dan yasmin melewati jembatan penyeberangan.
INTERCUT TO
#144.EXT.PERLINTASAN REL KERETA API (SIANG)
(muna, yasmin, figuran)
Muna dan yasmin menuju perlintasan rel kereta api. palang telah mengahadang. Kereta api sebentar lagi akan lewat.
Yasmin
Orang orang masih jauh kan?
Jamuna
Lumayan. Sepuluh meter
Muna dan yasmin langsung menerobos palang, kereta api pun melintas sangat cepat. Mereka berdua selamat.
Orang orang yang ada di seberang terlihat kecewa.
Figuran
ASSSUUU.
CUT TO
#145.INT.RUMAH MUNA (SIANG)
(muna, Yasmin)
Pintu terbuka. Muncul muna dan yasmin yang langsung menghempaskan diri di atas dipan bamboo. Nafas mereka ngos ngosan
Yasmin
Untung tadi ngga ketangkep
Jamuna
Iya. Coba kalau ketangkep. Bisa jadi perkedel kita
Yasmin
Betul banget.
Yasmin dan jamuna saling bertatap. Mereka tercengang
POV jamuna : wajah yasmin mirip dengannya
POV yasmin : wajah jamuna mrip dengannya
Tangan yasmin meraba raba wajah jamuna
Yasmin
Kenapa wajah kita beegitu mirip?
Yasmin mengalihkan tangannya. Suasana mendadak hening
Jamuna
Gue ngga tahu. Apa kita saudara kembar?
Yasmin
Kalau misalnya kita saudara kembar. Mana mungkin kita hidup terpisah?
Suasana hening kembali
CAMERA MOVEMENT : 180 DERAJAT MENGITARI SUBJEK
Jamuna
Oh ya belum kenalan. Gue muna. Elu?
Yasmin
Yasmin
INSERT FRAME : tangan mereka saling berjabat erat.
Detik ini suasana terasa panas. Jamuna mengibas ngibaskan tangannya ke leher
Yasmin
Di sini kok panas banget sech?
Yasmin menarik resleting jaketnya ke bawah. Dan menyemburlah sebuah kalung berbandul waru. Melihat peristiwa ini jamuna tercengang.
POV JAMUNA : kalung berbandul waru menggelantung di dada yasmin
Jamuna
Yasmin, Lu dapet kalung itu dari mana?
Yasmin
Kata ibu angkatku sejak bayi kalung ini sudah melekat di leherku
Jamuna
Kok bisa?
Yasmin
Tauk. Sejak ibu menemukanku di gerbong kereta api. Aku sudah pake’ kalung ini
Jamuna
Sekarang ibu mu di mana?
Yasmin
Udah meninggal
Jamuna mengeluarkan sebuah kalung dari lehernya dan menyandingkan dengan kalung yasmin. Mereka berdua segera mengamati
POV YASMIN DAN MUNA : kalung muna dan yasmin sama persis
Yasmin
Kenapa kalung kita juga sama?
Jamuna
Waktu gue kecil ibu pernah cerita tentang kalung ini
DISSOLVE TO
#146.INT.SEBUAH RUANGAN (SIANG)
(ibu jamuna,muna kecil,mino kecil)
(catatan : ini adalah scene FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu jamuna)
Ibu tengah menimang nimang mino kecil. Di sisinya jamuna kecil tengah memandangi kalung berbandul hati
Ibu
Kalungnya kok di lihatin terus mun?. di pake’ dong
Jamuna
Kalungnya lucu bu’?. Ada lagi nggak. Nanti biar di pake dede’ mino
Ibu
Ada
Muna kecil
Di mana?
Ibu
Di pake’ saudara kembarmu
Muna kecil
Emangnya muna punya sudara kembar?
Ibu mengangguk
Jamuna
Alahh ibu bohong
Ibu
Buat apa ibu bohong?
Jamuna
Terus kembarannya muna sekarang di mana?
Tiba tiba mino kecil menangis, ibu cepat cepat menenangkannya. Sedangkan muna kembali lagi dengan mainannya.
DISSOLVE TO
#147.INT.RUMAH MUNA (SIANG)
(muna, yasmin)
Jamuna dan yasmin saling bertatapan
Yasmin
Jadi kita saudara kembar?
Jamuna
Iya kita saudara kemabr
Muna dan yasmin saling berpelukan.
Tiba tiba mata yasmin menatap sesuatu
POV YASMIN : foto jimmy, mino dan jamuna tergantung di dinding
Yasmin
Cowok cowok itu siapa mun?
Muna
(sedih)
Jimmy dan mino
Yasmin
Siapa mereka?
Jamuna
Mino adik kita. Jimmy pacarku
Yasmin
Mereka sekarang di mana?
Jamuna terdiam. Air matanya tiba tiba menetes. Ia langsung menangis.
Yasmin
(panic)
Kenapa nangis mun?
Jamuna
Mereka mm mm . . . .mmm . . ati
MONTAGE SHOT
Yasmin sock berat. Jamuna menceritakan semuanya. Yasmin mendengarkan dengan penuh seksama. Aura kemarahan sudah terlihat di wajah mereka berdua
AND OFF MONTAGE SHOT
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
Yasmin
(dingin)
Bangsat. Nito harus mati. Nyawa di tebus nyawa
CUT TO
#148.SEBUAH RUANGAN (MALAM)
(yasmin,muna,figuran preman preman teman yasmin)
Yasmin, muna dan preman preman tengah berunding secara serius. Mereka duduk melingkar.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek
YASMIN
malam ini juga kita harus mati’in nito
muna dan figuran mengangguk angguk
CUT TO
#149.EXT.DEPAN RUMAH NITO (MALAM)
(muna,yasmin,figuran)
Muna yasmin dan preman preman memanjat pagar rumah nito. Setelah itu berjalan mengendap endap menuju dalam rumah. Namun tiba tiba muncul anak buah nito yang berbadan kekar
Anak buah nito
WOEII. SOPO IKU?
Preman
Crewet. sikat rek
Terjadilah pertarungan antara sepuluh preman teman yasmin dan delapan anak buah nito. Suasana terlihat tegang
CAMERA MOVEMENT : 360 derajt mengitari subjek
Kekuatan tak seimbang. Anak buah nito akhirnya tumbang satu persatu.
Preman
Modiar we.
Pintu rumah terbuka dan muncul sosok nito dengan baju piyama
Nito
Ada apa ini?
Muna
Mampusin elu
Preman preman teman yasmin bergegas menghampiri nito. Namun langkah mereka mandeg mendadak. Mereka ketakutan. Detik ini nito memoncongkan pistol.
Nito
Jika kalian berani melangkah. Kalian ku tembak semua.
Suasana mencekam dan mendebarkan
Nito
MUNDDUUUUUUUR MUNDUUUUUURRRRRR
INSERT FRAME : sebuah ranting kayu menghantam tangan nito keras sekali.
Pistol jatuh ke lantai dan nito mengerang kesakitan. Preman preman segera menghampiri dan menghajar tanpa ampun.
Preman
Modiar we
Mereka semua langsung menyeret nito masuk dalam rumah.
CUT TO
#150.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,yasmin,preman preman,nito)
Nito masih di gebuki oleh preman preman
Muna
CUKUP
suasana langsung hening. wajah nito babak belur. Salah satu preman menghampiri jamuna dan menyerahkan sebuah pistol
preman
ini pistolnya dia. Tembak aja pake ini. Ben modiar
muna segera memoncongkan pistol ke arah nito
POV JAMUNA : nito terlihat lemah dan tidak berdaya
Nito
Muna jangan lakukan itu. Please mun. ampuni aku mun
Muna
Elu bunuh jimmy dan mino dengan pistol ini. Sekarang giliran lu mati juga dengan pistol ini.
INSERT FRAME : jari jamuna menari pelatuk
DOOOORRRRR. Perut nito mengeluarkan darah. Ia mengerang kesakitan dan akhirnya mati
Preman
Modiar we
Jamuna menangis. Yasmin menghampirinya. Pistol yang di genggam jamuna ia lempar ke arah nito.
Jamuna
Gue udah ngebunuh orang
Yasmin
Udah lah mun ngga usah nyesel. Mino pantes dapet itu semua.
Tiba tiba mata nito terbuka. Dengan kondisi lemah ia mengambil pistol dan memoncongkan ke arah jamuna
INSERT FRAME : jari nito menarik pelatuk.
Yasmin mengetahui hal ini.
DOOOORRRRR. Peluru meletus. Dada yasmin berdarah. Ia langsung ambruk
Jamuna
YASMIIIIIINNNNN
Preman preman langsung menghajar nito hingga ia tak bernyawa.
Yasmin
Mm . . .mmm . . mmuun . . .
Jamuna
(menangis)
Bertahan min. gue akan bawa lu ke rumah sakit
Yasmin
Mm . . . mmmm. . . muna . . .selam . . . .
Yasmin terdiam. Wajahnya terlihat tenang. Ia sudah mati. Jamuna sock.
Jamuna
(sambil menggoyang goyang badan yasmin)
Yasmin bangun . . . yasmin bangun . . . . bangun yasmin.
Preman preman masih menghajar nito
Jamuna (vo)
YASMIIIIIIIIIIIIIIIN
Preman preman terperanjat. Mereka langsung berhamburan ke arah muna dan mendapati yasmin telah tiada
POV PREMAN PREMAN : yasmin tergeletak mati di pangkuan muna
CUT TO
#151.INT.LEMBAGA PERMASYARAKATAN JEMBER (MALAM)
(muna,figuran,sipir)
Muna berjalan di koridor penjara dengan di kawal dua orang sipir. Di sekitarnya napi napi tengah memandanginya dengan tatapan misterius.
Bersamaan dengan scene ini kita mendengar suara seorang hakim
Hakim (vo)
Setelah melihat saksi saksi dan bukti bukti akhirnya pengadilan memutuskan bahwa jamua putri terbukti sah telah membunuh nito baskoro. Sebagai ganjaran atas perbuatannya pengadilan memutuskan jamuna putri di vonis 17 tahun penjara
Tok tok tok. Palu di ketok keras sekali. Suaranya membahana ke penjuru sudut.
Jamuna memasuki ruang tahanan.
DISSOLVE TO
#152.INT.RUANG ISOLASI (SIANG)
(mak ning usia 70 tahun, jamuna)
Muna mengakhiri cerita dengan lega
Jamuna
Begitulah cerita saya mak
Mak ning
Tragis
Jamuna
Hidup itu memang berliku. Untung saya bisa melewati dengan sukses
Mak ning
Berarti Kamu masuk penjara karna membunuh?
Muna
Iya
Mak ning
Berarti kita adalah dua perempuan pembunuh?
Muna
Betul banget
Mak ning
Apakah kamu menyesali perbuatanmu?
Muna
Di bilang nyesel ya nyesel. Di bilang ngga ya ngga. Entahlah mak.
Suasana hening. Muna dan mak ning saling berpandangan
Mak ning
Perasan tadi kamu cerita soal jimmy
Muna
Iya memang kenapa mak?. Dia pacarku
Mak ning
Apa dia anaknya kuncoro ningrat
Muna
Iya mak
Mak ning
Dia mempunyai stasiun radio?
Muna mengagguk. Tiba tiba mak ning menangis. Suaranya menyayat
Muna
Mak ning kenapa nangis?
Mak ning
Dia anak muti yang aku serahkan ke kuncoro ningrat. Dia cucuku
Muna terperanjat
Muna
Apa?
Makning
Iya jimmy cucuku. Kalau dia mati berarti keturunanku berhenti.
Suasana terasa sepi. Yang terdengar hanya tangisan mak ning. sekejap kemudian jamuna tersenyum
Muna
Mak ning ngga usah kawatir. Di perutku sekarang ada bayinya jimmy.
Mak ning
Kamu yakin itu anaknya jimmy?
Jamuna
Iya mak. Semenjak aku ketemu jimmy. Aku tak pernah berhubungan dengan lelaki lain.
Mak ning
Sungguh?
Muna
Iya. Pecayalah padaku mak. Ini bener bener anaknya jimmy
Mak ning mengelus elus perut muna
Mak ning
Dunia ini ternyata begitu sempit ya mun?
Jamuna
Ah ngga juga.
Mak ning dan muna saling berpelukan. Wajah mereka begitu bahagia.
ZOOM OUT : kamera berjalan menjauhi subjek.
FADE OUT
[THE END]
RWT BGT is the best - - - hidup itu penuh dengan hal hal ruwet. tapi dengan adanya ruwet, hidup akan berwarna. bener nggak?. hahaha
HANUNG NUNUNG GUNUNG
Hanung dan nunung adalah dua siswa sma yang mejadi sepasang kekasih, dua duanya anggota sispala di sekolah mereka, hanung dan nunung suka ...
-
AKU DI PERKOSA BAPAK AKU MEMPERKOSA BAPAK Namaku samila. Umur 20 tahun, aku diperkosa bapakku, tidak satu kali, tapi berkali kali....
-
Namaku wulandari, usia 22 tahun. Tiga hari lagi aku akan menikah dengan mas doni, seharusnya aku bahagia, namun perasaanku berbalik 180 dera...
-
A Y A H kalau boleh memilih sebenarnya a ku tidak ing i n ketemu dia lagi. Melihat wajahnya yang sema k in tua dan ra...