Sabtu, 13 November 2010

skenario " JAMUNE - JAMUNA "

FADE IN
#1.INT.RUANGAN PENJARA (SIANG)
(jamuna,asih,figuran:para narapidana)
Kita mulai dengan pemandangan sebuah ruangan penjara

Asih
Jamuna kurang ajar awakmu

Jamuna yang sedang duduk terperanjat dan langsung menatap asih dengan pandangan sinis

Jamuna
Lu kenape sich siang siang triak triak ngga jelas?

Asih
Babah. Gak ngurus. Cangkem - cangkem ku dewe ae

Jamuna
Gue tau itu cangkem mu. Trus lu maunya apa?

Asih menyingsingkan lengan baju dan langsung berkacak pinggang

Asih
Kita duel. Berani ngga kamu?

Jamuna bangun dari duduknya dan langsung berdiri menantang

Jamuna
Hehh siapa takut, toh tangan gue udah gatel buat nonjok muka lu yang songong itu

Asih
Apa kamu bilang?

Jamuna
SONGONG

Asih
Bangsaaat. Rasakno iki

Satu pukulan telak mendarat di wajah muna. Ia tersungkur. Muna tak terima dan langsung melakukan pembalasan.


Jamuna
SIALAN LU

Muna menonjok muka asih hingga berdarah. Asih menyekanya dengan tangan, namun tiba tiba
POV ASIH : pukulan muna mengenai matanya

START SLOW MOTION EFECT
Pukulan muna bertubi tubi ke perut asih. Wanita itu jatuh ke lantai secara tengkurap. Setelah itu kaki muna menendang tubuh asih sangat kasar
END OFF SLOW MOTION EFECT

Asih bangun dari tengkurapnya

Asih
Awas. Lihat aja pembalasanku

Asih langsung berlari meninggalkan muna

CUT TO

#2.EXT.KOTA JEMBER (MALAM)
Kita melihat lampu yang berkerlap kerlip dan lalu lalang kendaraan bermotor. Kemudian pemandangan menara masjid jami’ dan beberapa pepohonan yang ada di depannya. Setelah itu kita melihat lembaga permasyarakatan KLAS II –A JEMBER

CUT TO

#3.INT.SEBUAH KAMAR PENJARA (MALAM)
(jamuna,figuran)
Jamuna tengah resah. Sedari tadi mondar mandir kesana kemarai mencari sesuatu

Jamuna
Duuuh, kemana sech selimut gue?, pasti di umpetin asih nech. Kurang ajar ntu orang

jamuna menghentakkan kaki ke tanah
POV JAMUNA : sebuah selimut tergeletak di sudut ruangan.
Jamuna segera mengambil benda tersebut. Namun tiba tiba
INSERT FRAME : sebuah tangan menepis tangan jamuna dengan kasar, dan segera merampas selimut itu.

Figuran
Kamu jangan macem macem yach. Ini selimutku

Jamuna
Sory

Jamuna segera menuju pembaringan dengan lemah. Di ruangan ini tiba tiba kilat memenuhi ruangan dan di susul hembusan angin. Di pembaringannya bibir muna bergetar kedinginan

CUT TO

#4.INT.SEBUAH KAMAR PENJARA (MALAM)
(asih)
Kita melihat asih sedang duduk di sudut ruang
EXTREME CLOSE UP : bibir asih tersenyum penuh kemenangan
Asih (vo)
Modiar kowe mun. Selimut mu tak sembunyikan. Pasti kamu kedinginan. Huaahahaha . . . hahahah . . . modiar kamu jamuna

CUT TO

#5.ESTABILISHONG SHOT. SUASANA KOTA JEMBER (PAGI)
• Kita melihat gambar matahari dari celah celah rimbunnya dedaunan.
• Seekor burung sedang berkicauan
• LONG SHOT : gunung yang tampak indah di pagi hari
• Air sungai mengalir memantulkan cahaya matahari
• Bunga bunga berwarna warni menghiasi pagi
• ZOOM IN : lembaga permasyarakatan klas II-A JEMBER

CUT TO

#6.INT.RUANG PENJARA (PAGI)
(jamuna,beberapa figuran)
Jamuna bangun tidur dan langsung menggeliatkan badan. Ketika memutar tubuh ke arah pintu sontak raut nukanya berubah
POV JAMUNA : asih senyum senyum kegiranga.
Wajah muna berubah garang

Jamuna
(teriak)
HHEEEEHHHH MANA SELIMUT GUE?

Asih kaget dan langsung mengacakkan pinggang

Asih
Heeh awakmu kalau ngomong yang enaka dong. Sembarangan nuduh aku maling

Muna bangkit dari duduknya dan langsung mencengkeram kerah baju asih

Jamuna
Alaaah ngga usah ngeles. Mendingan sekarang balikin selimut gue. Kalau ngga gue bakal bikin perhitungan sama lu

Asih melepaskan cengkeraman tangan muna dan mendorong tubuhnya hingga jatuh tersungkur

Asih
Awakmu ndak usah bikin perkara sama aku yach?

Jamuna
Apa?, gue bikin perkara sama lu?. Kuping gue ngga salah denger nech?. Asih dengerin yach. Bukannya elu yang selama ini nglakuin hal kayak gitu ke gue. Malahan pertama kali gue datang di sini elu tuh bawaannya benci banget ama gue. Emang kenapa sech sih?, apa salah gue sama lu?.

Asih diam tak berkutik, kemarahannya pun juga mereda. Setelah itu ia langsung pergi meninggalkan tempat ini.

Jamuna
Asiiiiih jangan pergi duluuuuuuuu. Lu jangan jadi pengecut gitu dong. Balikin selimut gue

POV MUNA ; asih tetap terus berjalan

Jamuna
(jengkel)
Arrrrrgh. Sialan

CUT TO

#7.INT.RUANGAN PENJARA (PAGI)
(jamuna,asih,figuran : narapidana)
Suasana ruangan makan sangat gaduh. Narapidana pagi ini tengah antre untuk mengambil makanan. Di anatara narapipdana tersebut muna juga iut berbaris. Ketika sudah sampai di depan petugas pembagi makanan. Muna terpana

Jamuna
(mengeluh)
Haaaaa?. Kok sayur asem lagi sech mba?. Bosen tauk

Petugas
Udah ngga usah crewet. Makan gratis aja banyak bacot. Sekarang itu apa apa mahal.

Sang petugas langsung menuangkan nasi, sayur dan lauk ke piring jamuna.

Jamuna
(ramah di sertai rayuan)
Mbak besok sayurnya soto yach. Terus lauknya sate

Petugas
Apa?. Soto sate

Jamuna
Iya

Petugas
Enak banget kamu

Jamuna
Ya harus enak dong mba’. Kan kita hidup di dunia Cuma sekali. Makanya harus di buat enak

Petugas
Huuuuu dasar kamu. uDah sana. Yang lain udah pada ngantre tuh

Jamuna putri langsung menuju ruang makan. Ia begitu lahap menyantap makanannya. Dari kejauhan / di latar belakang sekilas kita melihat asih.
POV ASIH SECARA LONG SHOT : muna tengah asyik sarapan
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : asih berjalan menghampiri muna.

Asih
Halo jamuna putri

Muna menghentikan kunyahannya. Dan sejenak di tatapnya asih
POV MUNA : kamera menganbil gambar asih dari ujung kaki hingga ujung kepala

Jamuna
Mau apa lu?

Asih
Apa?

Jamuna segera menelan suapan terakhir. Setelah itu langsung minum segelas air yag ada di depannya.

Jamuna
Kuping elo tuh emang budeg ye. Makanya bersihin dong coroknya

Asih
(Sedikit emosi)
Kamu bilang apa?

Jamuna
Corok budeg. Lu goblok amat sech jadi orang. Malu maluin aja

Asih
Kurang ajar

Jamuna
Lu yang kurang ajar

Asih
Buangsaaaaaaaaaat

STAR SLOW MOTION EFECT

INSERT FRME : kaki asih menendang piring jamuna keras keras

END OFF SLOW MOTION EFECT

Piring berserakan di lantai. Pecah berkeping keping. Jamuna terpana dan langsung bangun dari duduknya. Asih ia dorong hingga jatuh tersungkur ke lantai

Jamuna
Elo bilang aja kalau mau myari masalah ama gue

Asih beranjak dari tersungkurnya dan meninju pipi muna hingga merah. Muna tidak terima. Ia melakukan pembalasan dengan menonjok perut asih. Setelah itu perkelahian tak dapat di hindarkan. Narapidana lain yang melihat kejadian ini langsung berhamburan mengelilingi mereka.

Para narapidana
(koor / bersamaan dan gaduh banget)
asih – aasih, muna – muna, asih – muna

CUT TO

#8.RUANG PENJAGAAN (PAGI)
(dua sipir)
Kita melihat dua sipir tengah kaget. samar samar terdengar suara gaduh dari runag makan. mereka langsung bergegas.
SUBJECTIVE KAMERA MOVEMENT : dua orang sipir tengah berlari.

INTERCUT TO

#9.INT.RUANG MAKAN (PAGI)
(asih,muna,sipir,figuran)
Dua sipir sudah sampai di ruang makan. Mereka terkejut
POV SIPIR : narapidana tengah bergerombol mengerumuni sesuatu.

Sipir
Stooooooooooooopppppp

Narapidana terus bersorak dan tak menggubris sipir

Para narapidana
(koor / bersamaan dan gaduh banget)
asih – aasih, muna – muna, asih – muna


kedua sipir langsung menghampiri kerumunan

sipir
(teriak)
STOOOOP

Para penghuni lapas terdiam mendadak. Asih dan muna langsung di omeli

Sipir
Kenapa tengkar?. Hhaaaaaa?. Sudah jadi jagoan yach?

Jamuna dan asih hanya diam saja

Sipir
Sekarang lebih baik kalian ikut saya ke ruangan kepala penjara

CUT TO

#10.INT.RUANGAN KEPALA PENJARA (PAGI)
(jamuna,asih,kepala penjara}

Kepala penjara
(bijak)
Kalian berdua ini sudah besar, sudah dewasa, masak umur di atas 20 tahun masih kayak anak kecil. Yang tengkarlah, yang cek cok lah, yang ini lah, yang itu lah. Apa kalian ngga malu

Asih mengomat ngamitkan bibirnya.

Kepala penjara
(sedikit teriak)
Asiiiih. Kamu bisa menghargai orang ngga?

Asih
(gugup dan kaget)
Eh . . . i. . iiii . . iya pak .aaa. . . .aa addda ada apa?

Kepala penjara
(berusaha sabar)
Ngga ada apa apa

Kepala penjara membetulkan duduknya

Kepala penjara
Ya sudah. Sekarang sudah saya putuskan muna yang salah. Mulai detik ini muna akan menjalani hukuman di ruang isolasi selama empat hari

Muna kaget

Muna
Kok saya pak?

Kepala penjara
Sudah ngga usah protes

CUT TO

#11.INT.RUANG ISOLASI (PAGI)
(muna,mak ning,sipir)
Sipir memasukkan tubuh muna ke ruang isolasi secara kasar. Gadis itu jatuh tersungkur

Jamuna
(jengkel)
Yang enak dong pak. Gue juga manusia. Bukan binatang

Sipir
Jangan crewet

Sipir langsung mengembok pintu dan enyah dari tempat ini

Jamuna
(teriak + marah)
Mentang mentang sipir gayanya udah belagu. Gue sumpahin moga moga lu berdua hidup susah tujuh turunan. Dasar songong

Muna membalikkan tubuh untuk beranjak ke pembaringan. Namun tiba tiba langkahnya terhenti. Ia sedikit terkaget
POV JAMUNA : di atas pembaringan kita melihat sesosok perempuan tua yang kita kenal dengan nama mak ning.
Jamuna menghentikan langkah dan diam mematung

Mak ning usia 70 tahun
(ramah)
Nyapo kok iso mlebu rene?

Muna
(gugup)
Iii .i i. . . .iiiyya iya

POV MAK NING : muna salah tingkah

Mak ning usia 70 tahun
Nyapo kok iso mlebu ndek kene?

Jamuna
Maaf. Saya tak mengerti maksud anda

Mak ning usia 70 tahun
Kamu tidak bisa bahasa jawa?

Muna menggeleng

Makning usia 70 tahun
Kamu kenapa kok bisa masuk ruang isolasi?

Muna
Habis berantem

Mak ning usia 70 tahun
Oalah. Kamu jangan berdiri terus. Nanti kakinya capek lho. Dududk sini. Ndak usah takut sama saya. Saya nggak gigit kok hehehehehehe

Muna langsung duduk di samping mak ning. Tiba tiba asih datang
POV MUNA DAN MAK NING : asih tersenyum puas penuh kemenangan

Asih
Sukurin. Makanya jangan macem macem sama aku

Muna panas. Ia langsung bangun dari duduknya namun mak ning mencegah

Mak ning usia 70 tahun
Sudah biarkan saja

Jamuna
Saya tuh kesel banget sama dia. Bikin masalah terus

Mak ning usia 70 tahun
Sabar. Inget orang sabar itu di sayang tuhan. Oh yach ngomong ngomong kita belum kenalan. Panggil saya mak ning. Kamu?

Muna
Jamuna putri. Panggil aja muna

Mak ning usia 70 tahun
Kok kayak namanya orang India?

Jamuna
Iya mak. Waktu aku dalam perut ibu ngefans banget sama hema malini yang artis India itu. Makanya aku di kasih nama India

Mak ning usia 70 tahun
Oalah ngono tho?

Jamuna mengangguk angguk

Mak ning usia 70 ahun
Terus gimana ceritanya kamu kok bisa masuk penjara?

Jamuna
Ceritanya panjang mak. Mendingan mak ning dulu deh yang cerita. Kenapa mak bisa masuk penjara?

Mak ning
Kamu ini gimana tho. Di suruh kok malah balik nyuruh

Jamuna
Biarin . pokoknya mak ning dulu

Mak ning usia 70 tahun
Iya deh mak ning ngalah. Bener nech muna ngga mau cerita duluan?

Muna mengangguk angguk. Seteleh itu mak ning memeperbaiki duduknya

Makning
(serius)
Dulu saya hidup bahagia dengan suami saya dan anak saya. Sampai pada suatu ketika perbuatan suami saya menghancurkan semuanya

DISSOLVE TO

#12.EXT.PEMANDANGAN ALAM KOTA JEMBER (PAGI)
(catatan : scene #12. hingga scene #39. adalah FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu mak ning).

MONTAGE SHOT

• Kita melihat sinar matahari menyembur dari rimbunnya dedaunan.
• Air terjun yang memancar dari bukit terlihat indah
• Pegunungan argopuro yang tampak seperti lukisan
• Sejuknya hamparan terasiring yang melandai

END OFF MONTAGE SHOT

CUT TO

#13.EXT.SAWAH (SIANG)

MONTAGE SHOT

• matahari sudah di tengah tengah langit
• petani berjalan di pematang sawah. Di pundaknya ada cangkul
• petani mencangkul tanah
• bu tani menyiapkan bekal makan siang
• burung burung yang memakan padi di usir pak tani dengan lemparan batu. Burung burung pun beterbangan kesana kemari
• ular yang melata di persawahan
• angin berhembus menampar nampar padi yang kehijauan
• anak anak bermain layang layang
• terasiring tampak indak

END OFF MOTAGE SHOT

CUT TO

#14.EXT.SAWAH (SIANG)
(pak tarjo, mak ning usia 40 tahun, figuran)
Pak tarjo tengah sibuk mengurusi padinya. Di sisinya mak ning turut membantu

Pak tarjo
Tiga bulan lagi kita udah panen lho mbok. Terus rencana bapak nanti kalau untungnya banyak bapak mau beli sepeda motor yang dari de-a-ler itu. Biar bisa pamer sama tetangga heheheheh

Mak ning usia 40 tahun
Mugo mugo ijabah

Pak tarjo
Kok mugo mugo sech mbok?. Yo kudu ijabah tho

Mak ning usia 40 tahun
Kita ndak boleh ngomong ngono iku pak. Siapa tahu umur kita ndak panjang. Kita ini sudah tua. Tinggal nunggu giliran Mbalek nang pengeran

Pak tarjo melepaskan topi dan mengipas ngipaskan ke tubuhnya

Pak tarjo
Hari ini kok panas mbanget yo. Mana angin ngga datang.

POV PAK TARJO : hamparan sawah yang tampak hijau. Dan gunung di kejauhan

Mak ning
Iya pak. Panas

Pak tarjo
Mbok. Perutku keroncongan. Muti di rumah masak opo yo?. Jadi pingin pulang. Pulang yuk

Mak ning
Mengko disek tho pak. Tanggung. Bentar lagi juga rampung. Lagian masakan muti juga ndak akan minggat hehehehe

Pak tarjo
Sameyan itu bisa bisa aja mbok

Tiba tiba datang seorang figuran yang berprofesi sama

Figuran
Pak tarjo. Gimana pari sameyan?

Pak tarjo
Ya seperti ini. Di bilang sehat ngga sehat. Di bilang sakit ngga sakit. Yang sedang sedang saja

Figuran
Kalau pari saya parah. Jelek mbanget, ngga jadi untung malah buntung

Mak ning usia 40 tahun
Kok bisa?. Memang kenapa?

Figuran
Yang di makan keong. Yang di makan tikus. Yang ini lah yang itulah. Poko’e hancur. Pusing kepalaku rasane.

Pak tarjo
Sing sabar

Figuran
Yo wis. Saya tak pulang dulu. Monggoh mak ning pak tarjo

Pak tarjo dan mak ning
Monggoh monggoh

Matahari sudah di tengah tengah langit. Awan putih berarak menghias siang. Burung burung pun masih berterbangan

Pak tarjo
Kita pulang yuk mbok

Mak ning
Ayo pak

CUT TO

#15.EXT.JALAN PERSAWAHAN (SIANG)
(mak ning, pak tarjo, figuran)
Di jalanan banyak sekali orang orang berlalu lalang. Sedangkan di sisi sebelah kiri kita melihat sosok mak ning dan pak tarjo tengah berjalan kaki.

Mak ning usia 40 tahun
Pak sameyan lihat berita kemarin ndak?

Pak tarjo
Ya lihat. Memang ono opo tho?

Mak ning
Aku tuh masih ndak percaya. Masak ada ibu yang tega membakar anaknya dan kemudian memakannya. orang itu pasti udah gila

Pak tarjo
Memangnya yang ngeri sameyan thok. Aku juga. Bahkan ada yang lebih parah lho mbok. Kemarin di tv ada bapak memperkosa anaknya sendiri. Sameyan tau ndak anaknya umur berapa?

Mak ning menggeleng

Pak tarjo
Lima tahun. Yang lebih sadis bapaknya itu mengulangi perbuatan bejatnya sampai anaknya umur sebelas tahun. Edan tenan

Mak ning
Kenapa ya pak anak kecil itu selalu jadi korban. orang tua cerai anak jadi korban. Ngga punya duit anak jadi korban. Waktu birahi kumat anak jadi sasaran. Poko’e anak anak thok yang jadi korban

Pak tarjo
Seharusnya polisi itu mesti ngasih hukuman yang berat supaya kejadian kayak gitu ndak ada lagi. Setuju ngga bu’?

Mak ning usia 40 tahun
Yo setuju tho pak. Mosok ndak

Bruuaaak tiba tiba kaki mak ning tersandung hingga jatuh berlutut
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari mak ning dan pak tarjo

Pak tarjo
Ada apa mbok?

Mak ning usia 40 tahun
Perasaanku kok jadi ndak enak yo pak?

Pak tarjo membantu istri untuk bangkit berdiri

Pak tarjo
Memangnya ndak enak kenapa tho?

Mak ning
Emboh lah. Poko’e ndak enak

CUT TO

#16.EXT.HALMAN RUMAH PAK TARJO (SIANG)
Di scene ini kita mendengar lagu rancak dari radio butut milik muti. Selanjuthnya nampak rumah pak tarjo yang sederhana.
ZOOM IN : kamera berjalan mendekati rumah tersebut.
Di balik jemdela muti tengah menyetrika pakaian

INTERCUT TO

#17.INT.RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti)
Muti tengah menyetrika dengan serius. Di sisinya ada radio butut yang menyiarkan lagu cantik. Sesekali mulut muti ikut nyanyi
INSERT FRAME : setrika kuno dengan pemanas bara api terlihat sibuk menjalankan fungsinya.
Tokt tok tok tok tiba tiba pintu di ketok

Mak ning (vo)
Mutiiiiii . . . . buka pintunya

Muti
Iya mbok. Sebentar

Muti langsung menaruh setrika di atas piring tembaga dan beranjak ke arah pintu.
INSERT FRAME : tangan muti memutar kunci
Begitu sudah terbuka
POV MUTI : wajah pak tarjo dan mak ning terlihat kelelahan

Muti
Capek mbok?

Mak ning
Yo mesti

Mak ning langsung duduk ke kursi untuk istirahat

Pak tarjo
Kamu masak apa ti?

Muti
Bapak ini yang di pikir makan thok. Badan masih kotor kayak gitu emangnya mau makan?. Bapak nggak jijik yach?

Pak tarjo
Biarin. Bapak wis laper nduk.

Muti
Ngga boleh. Poko’e bapak musti mandi dulu

Pak tarjo
Ngga bisa poko’e makan dulu

Muti
Ih bapak ini di bilangin kok susah yach. Poko’e mandi dulu. Baru makan

Muti mendorong pak tarjo ke kamar mandi dan menutup pintu rapat rapat

Muti
Udah sekarang bapak mandi dulu

INTERCUT TO

#18.INT.KAMAR MANDI (SIANG)
Pak tarjo membuka baju dan langsung mengguyur tubuhnya dengan air

INTERCUT TO

#19.DI DALAM RUMAH (SIANG)
(makning,pak tarjo,muti)
Ketiga manusia ini tengah asyik menikmati menu makan siang.
CAMERA MOVEMENT : 180° mengitari subjek

Muti
Gimana pak masakan muti. Enak tho?. Ini sayurnya terong plus sambel trasi. Lauknya tempe goreng


Makning
Lha wong anaknya mak ning. Pasti pinter masak. Iya tho?

Pak tarjo
Masakan muti itu memang enak. Lebih enak daripada masakan masakan di restoran itu.

Muti
Alah bapak ini sukanya berlebihan

Dari arah luar tiba tiba angin berhembus kencang. Rok muti tersibak
INSERT FRAME + POV PAK TARJO : rok muti tersibak hingga terlihat pahanya yang mulus.
Akibat kejadian itu birahi pak tarjo menggeliat. Muti segera membenahi rok nya

Muti
Heehh bapak nglamunin apa sech?

Pak tarjo
(gugup)
Eh . . . .ii . . iii . . I I iyyiya

Muti
Ada apa sech pak kok gugup kayak gitu

Pak tarjo
Engg. . . . eng . . .eee e . . . ngga ad.dd. .aad. ada apapa kok

CUT TO

#20.INT.KAMAR MUTI (MALAM)
(muti,pak tarjo)
Muti tengah membaca sebuah Koran bekas sambil berbaring di atas ranjang

Mak ning usia 40 tahun (VO)
(teriak)
Mutiiiii mbok mau ke rumah mbahe. Ikut ngga?

Muti
(teriak)
Engggaaaaa mbooook. Muti ngantuuuukk

Setelah itu suasana hening. Mata muti sudah merah. Ia ngantuk berat. Koran bekas terlebih dulu ia letakkan Dan tak lupa mematikan lampu. Dari arah luar tiba tiba hujan turun deras. Suara petir mengelegar, angin pun berhembus cukup kencang.

pintu kamar terbuka, muculah sosok pak tarjo
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : pak tarjo berjalan mengahampiri muti
Setelah itu kamera bergeser mengambil gambar lantai. Di lantai tersebut baju pak tarjo dan muti berjatuhan

Muti
(teriak)
Awww . . . Bapak jangan aww . . . .bapaaaaaak

Pak tarjo
Diam muti.

Suara muti yang pilu masih bergema. Petir dan kilat pun juga bernyanyi. Dalam sesaat Hembusan angin mampir di kamar yang tengah gelap ini, Menggoyang goyangkan horden jendela

CUT TO

#21.INT.KAMAR MUTI (MALAM)
(muti, pak tarjo)
Pak tarjo tengah berbaring di ranjang. Dari arah pusar hingga lutut tertutup selimut, selebihnya tidak. Sedangkan muti. Ia duduk di sudut ruangan dengan pucat. Lemas sekali. Tangisnya terdengar pilu

Muti
(menangis)
Kenapa bapak tega melakukan ini pada muti?

Pak tarjo
Denger baik baik muti. Kalau sampai orang orang tahu masalah ini bapak akan membunuhmu

Muti
(menangis semakin menyayat)
Bapak jahat

Pak tarjo
Maafkan bapak muti. Mbok mu sudah tidak bisa melayani bapak

Tangisan muti semakin pilu. Kilat petir masih menggema. Suasana kamar tampak gelap. Dan angin pun masih berhembus

CUT TO

#22.INT.RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti)
Hujan turun dengan deras.
ZOOM IN : Kamera berjalan mendekati rumah pak tarjo.
Di balik jendela dan tetesan air dari genting, kita melihat sosok muti yang sedang melamun dan bersedih. Pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #20. – partical SCENE

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : pak tarjo berjalan mengahampiri muti
Setelah itu kamera bergeser mengambil gambar lantai. Di lantai tersebut baju pak tarjo dan muti berjatuhan

Muti
(teriak)
Awww . . . Bapak jangan aww . . . .bapaaaaaak

Pak tarjo
Diam muti.

BACK TO NORMAL SCENE
Muti menjatuhkan kepala ke meja dan menangis pilu.
ZOOM OUT : kamera berjalan menjauhi muti dari balik jendela dan tetesan air dari genting.

Hujan di luar masih terus mengguyur

CUT TO

#23.INT.KAMAR MUTI (SIANG)
(muti)

DUA BULAN KEMUDIAN

Saat ini kita melihat sosok muti tengah membaca KORAN bekas. Di sisinya ada radio butut yang memancarkan lagu Indonesia rancak. Beberapa waktu kemudian tiba tiba perutnya terasa mual. Ia Langsung beranjak dari duduk
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muti berlari menuju jendela
Wanita tersebut langsung muntah muntah, seketika itu juga wajahnya berubah kalut.

Muti
(lirih)
Ya tuhan jangan sampai semua ini terjadi

Ia langsung membalikkan badan dan bersandar ke tembok. Wajahnya masih terlihat kalut. Tak lama kemudian tangisnya tumpah. Terdengar pilu.

CUT TO

#24.INT.KAMAR MANDI (SIANG)
(muti)

Muti tengah mencelupkan testpack ke dalam urin. Tak lama kemudian ia pandangi lekat lekat

Muti
(menggerutu)
Ku mohon ya tuhan jangan biarkan semuanya terjadi

INSERT FRAME : mata muti terbelalak lebar, bibirnya pun bergetar hebat.

Muti
Ngga mungkin . . . . . nggak mungkin

Tangis muti pecah. Testpack langsung ia buang ke lantai, dan mengguyur tubuhnya dengan bergayung gayung air
INSERT FRAME : testpack menunjukan hasil positif.

CUT TO

#25.INT.KAMAR MUTI (SIANG)
(muti)

LIMA BULAM KEMUDIAN

Muti tengah mengaca. Sedari tadi terus memandangi perut. lumayan membuncit. Setelah itu ia bergegas keluar kamar

INTERCUT TO

#26.INT.DAPUR RUMAH PAK TARJO (SIANG)
(muti, mak ning)
Saat ini mak ning tampak sibuk mengulek bumbu. Tiba tiba muti datang dan langsung bersimpuh di dekatnya

Mak ning usia 40 tahun
Kamu kenapa tho ti kok sering pake daster?. Biasanya kan baju baju ketat. Kayak selebritis di tv itu. Terus kamu juga tambah gemuk lagi.

Muti
Ya gara gara gemuk itu mbok makanya muti nggawe daster. Kalau pake baju baju ketat kan ngga pantes. Nanti di kira bola bungkusan lagi. Hehehe

Mak ning usia 40 tahun
Terus kenapa kamu bisa tambah gemuk?

Mendadak wajah muti berubah panik dan kalut

Muti
(gugup)
Kalau ii …. Iiit itu kkk. . .kar. . .karna muti. . . . . mmak makk ………makan tidur terus mbok

Mak ning
Pantes. Kamu tak bilangin yach. Jadi anak peremupuan itu ngga boleh begitu. Klembrak klelmbruk ngga jelas. Ora apik iku nduk. Nanti ngga ada yang seneng karo kowe. ndak payu rabi. Mau kamu koyok ngono?

Muti
Ya engga lah

Mak ning dan muti kembali berjibaku dengan bahan bahan masakan

CUT TO

#27.INT.RUMAH PAK TARJO (MALAM)
(muti, mak ning, pak tarjo)

DUA BULAN KEMUDIAN

Kita melihat pak tarjo tengah membaca koran bekas. Mak ning menjahit baju dengan jarum tangan, sedangkan muti tengah asyik mendengarkan lagu dari radio butut.

Muti
(teriak keasakitan)
Awww . . . . aduuuuuhhhh . . . . sakiiiiitttttt.. . .awww

Makning dan pak tarjo terperanjat. Sejenak ia pandangi anak semata wayangnya
POV MAK NING DAN PAK TARJO : muti kesakitan memegangi perutnya

Mak ning usi a40 tahun
Kowe nyapo ti?

Muti
Perutku sakit mbok

Mak ning
Kenek opo?

Muti
Nggak tahu. Anterin ke bu bidan mbok. . . . sakit banget. . . .awwwww. . . .

Wajah pak tarjo mendadak panik dan pucat pasi. Mak ning dan muti segera beranjak dari tempat ini

Mak ning
Saya nganter muti dulu pak. Sameyan di rumah saja yo?

Pak tarjo
(gugup)
iii. . .. iii. . . iiyyy iyo mbok

CUT TO

#28.EXT.DEPAN KAMAR PRAKTEK BU BIDAN (MALAM)
(mak ning bu bidan)
Sedari tadi mak ning terus mondar mandir di depan pintu. Ia tampak kalut dan tidak tenang.
Pintu terbuka dan muncul bu bidan.

Bu bidan
Mak ning

Mak ning usia 40 tahun
Ya saya

Bu bidan
Muti meminta anda menemaninya

Mak ning
Muti kenapa bu bidan?

Bu bidan
Lebih baik mak ning lihat saja sendiri

Dua perempuan itu segera masuk ke dalam

INTERCUT TO

#29.INT.KAMAR PRAKTEK BU BIDAN (MALAM)
(muti, mak ning, bu bidan)
Di atas kursi tempat orang bersalin, muti merenggangkan kakinya lebar lebar. Ia tengah menjerit kesakitan

Mak ning usia 40 tahun
Muti kenpa bu bidan?

Suasana hening. Semuanya tengan terdiam. Duuar tiba tiba petir menggelagr. Hujan pun turun dengan deras. Listrik padam. Bu bidan segera menyalakan lilin. Detik ini frame tampak remang remang.

Muti
M .. m.. mmmm . . . . mmmmuuuti muti . . . . aawwwww . . . awwwwwww. . . . sakiiiitt

Muti terdiam. Bu bidan pun terdiam. Kilat masih beratraksi.

Mak ning
Muti kenapa bu bidan?

Bu bidan
(berat dan gugup)
mmm. . . mmmuu muti sss...sssebent. . ar lagi. . . . melahirkan

duarrrr. Petir meggelegar lagi. Suaranya semakin kencang

mak ning
(sock berat)
APAAAAAA?

Bu bidan
Iya, sebentar lagi anda punya cucu

Wajah muti tampak pucat dan ketakutan. Setelah itu tangisnya pecah tak tertahan. Terdengar pilu.

Makning
Nggak mungkin

Mak ning terlihat pucat. Dalam matanya penuh dengan sejuta tanda tanya. Sejenak ia pandangi putri kesayangannya
POV MAK NING : muti begitu ketakutan, lemas, kesakitan, dan mengenaskan.

Mak ning usia 40 tahun
Katakan muti. Kamu hamil dengan siapa?

Muti terdiam. Detik ini kondisi psikokoginya benar benar tak terkontrol. Ia begitu hancur.

Mak ning
Katakan muti. KATAKAN

Muti
Muti di perkosa mbok. . . awwww sakiiiiitt. . . . aww

Makning usia 40 tahun
(sedikit emosi dan menangis)
Siapa yang melakukannya?

Muti
B .b.b... . . . .bbbb bapak awwwww . . . awwwww . . . sakit

DUUAAAAAARRRRR. Petir kemblai menggelegar di susul dengan sinar kilat. Mak ning begitu terkejut dengan pengakuan anknya.

Mak ning usia 40 tahun
Nggak mungkin

Setelah itu mak ning langsung berlari meninggalkan ruangan ini.

CUT TO

#30.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(mak ning)
Petir menggema. Kilat bersinar. Hujan mengguyur dengan deras. Di bawah langit hitam makning berlari penuh kemarahan

Mak ning
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mak ning terus berlari di bawah guyuran hujan.
Tiba tiba kakinya tersandung hingga jatuh berlutut
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Mak ning
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK

CUT TO

#31.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(muti, bu bidan)
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

Muti
Aaawwwwwww. . . . . sakiiiiiittt. . . . . .awwwww

Bu bidan
Tarik nafas muti, keluarkan,. . . . . .sekarang ngeden

CUT TO

#32.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(mak ning)
Detik ini mak ning masih berlutut di bawah guyuran hujan

Mak ning
Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkk. Tuhan mengapa harus seperti ini

Hujan masih terus mengguyur. Baju mak ning basah kuyup. Kilat dan petir masih beratraksi
CAMERA MOVEMENT: 360 derajat mengitari subjek

CUT TO

#33.INT.RUMAH PAK TARJO (MALAM)
(mak ning, pak tarjo)
Hujan sudah reda. Mak ning segera memasuki rumah dengan kondisi basah kuyup. Sejenak ia pandangi suaminya.
POV MAK NING : pak tarjo sedang sibuk membaca koran

Pak tarjo
Muti kenapa mbok?

Mak ning usia 40 tahun
Sakit perut pak

Mak ning bergegas ke dapur dan mengambil pisau

CUT TO

#34.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(muti, bu bidan)
Muti tengah berjuang untuk melahirkan anaknya. Keringatnya bercucuran deras

Muti
Awwwwww sakiiiiittttt

Bu bidan
Tarik nafas muti. . . . ngeden. . . . kepalanya sudah kelihatan

CUT TO

#35.START MONTAGE SHOT.

• mak ning menyelipkan pisau di balik tubuhnya dan bergegas menghampiri pak tarjo
• muti tengah berjuang untuk melahirkan anaknya
• mak ning berjalan meghampiri pak tarjo
• nafas muti ngos ngos ngosan. Ia terus menjerit kesakitan
• makning benar benar marah besar. Ia masih berjalan menghampiri pak tarjo
• muti semakin tak karuan. Akhirnya bayinya lahir ke dunia

kita melihat suasana benar benar kacau

END OFF MONTAGE SHOT

Mak ning sudah berada di depan pak tarjo. Dan tanpa pikir panjang langsung menusuk perut lelaki itu tanpa ampun. Mendadak mata mak ning berair. Ia menagis sembari bersimpuh menjatuhkan diri ke lantai. Pak tarjo mengerang kesakitan. Matanya mendelik meregang nyawa.

CUT TO

#36.INT.RUANG BERSALIN (MALAM)
(bu bidan, muti)
Bu bidan menggendong bayi muti yang terus menangis. Namun tiba tiba wanita itu terhenyak. Sejenak ia pandangi muti
POV BU BIDAN : muti terdiam dan tak bergerak sama sekali. Kondisinya sudah benar benar pasrah dan tak bereaksi.

Wajah bu bidan mendadak pucat pasi. Sang bayi terlebih dulu ia serahkan pada asistennya.

Bu bidan
(sambil menggerakkan badan muti)
Muti . . . . bangun muti . . . muti . . . . nggak mungkin. . . . . . .muti bangun muti . . . inalillahi

Bu bidan menutup tubuh muti dengan kain. Bayi muti masih terus menangis.

CUT TO

#37.EXT.PEMAKAMAN MASAAL (PAGI)
(mak ning, bayi muti, figuran)
Dari suasana pemakaman kita mengetahui bahwa pak tarjo dan muti telah tiada. Mak ning menggendong bayi muti. Ia terlihat sedih dan hancur. Para pelayat satu persatu meninggalkan tempat ini.
ZOOM IN : kamera berjalan menjauh, meninggalkan suasana pemakaman.

CUT TO

#.38.INT.KANTOR POLISI (SIANG)
(mak ning, polisi)
Saat ini kita melihat mak ning tengah berbincang bincang dengan polisi

Polisi
Maksud anda?

Mak ning usia 40 tahun
Sudah jelas kan pak. Saya menyerahkan diri karena saya telah membunuh suami saya

Polisi
Alasan anda membunuh suami anda?

Mak ning
Ndak usah di omong pak. Memalukan

CUT TO

#39.LEMBAGA PERMASYARAKATAN JEMBER (SIANG)
(mak ning, figuran)
Oleh salah satu petugas sipir mak ning di antarkan menuju kamar tahanannya.

Sipir
Saya terenyuh mendengar cerita ibu

Mak ning
Kok bisa?

Sipir
ah sudahlah nggak usah di bahas

mak ning segera memasuki cel-nya dan Bapak sipir langsung menggembok pintunya. Sekilas dari matanya mengeluarkan air. Bapak sipir menangis.

DISSOLVE TO

#40.INT.RUANG ISOLASI (MENJELANG SIANG)
(mak ning, jamuna)

Mak ning usia 70 tahun
Begitulah mun cerita saya

Jamuna
Tragis banget ya mak?

Mak ning usia 70 tahun
Namanya juga hidup. Pasti ada ujian dan cobaan. Mungkin lakon hidup saya harus seperti ini. Gusti pengeran sudah menggariskan

Muna mengangguk angguk

Jamuna
Oh ya mak. Terus anaknya muti nasibnya bagimana?

Mak ning
Saya menyerahkan jimmy pada orang lain

Jamuna
Namanya jimmy?

Mak ning
Iya. Umurnya sekarang sudah 30 tahun . . . . eh, kamu kan tadi sudah janji habis saya cerita terus kamu gilirannya. Ayo. Gimana ceritanya kamu bisa masuk penjara.

Jamuna
Iya deh . . . langsung di mulai nech

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari mak ning dan jamuna putri

Jamuna
Dulu saya hidup bahagia di jakarta. Adak bapak, ada ibuk dan adik saya. Namanya mino. Jamino putra. Saampai pada suatu hari kerusuhan mei 1998 mengahncurkan semuanya. Ibu bapak mati. Harta benda di jarah. Tapi untung rumahku ngga di bakar. Harta yang tersisa hanya tinggal rumah itu, mau tak mau saya dan mino harus merawat peningalan bapak ibu itu. Namun delapan tahun kemudian kami menjual rumah itu dan hijrah ke rumah nenek. Di sini. Di jember.

DISSOLVE TO

#41.EXT.STASIUN JEMBER (SIANG)
(jamuna, jamino, figuran)

Catatan : scene #41. hingga scene #1 adalah FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu jamuna.

Kereta api baru saja berhenti. Dari sekian banyak manusia yang berdesakan turun, kita melihat mino dan muna juga ikut turun dari gerbong kereta.
INSERT FRAME : tangan muna menjinjing tas

Mino
Rasanya lega banget deh kalau udah turun. Bayangin aja sehari sealam di gerbong Cuma duduk terus. pinggang udah berasa pegel aja

Muna
Emangnya yang sengsara elo doang. Pantat mbak rasanya juga udah mau kempes nech

Mino
Hehehe. Mbak muna lucu deh. Emangnya balon pake’ kempes segala

Muna
Biarin aja . mulut mulut gue suka suka gue dong

Ketika lewat di depan seorang pedagang kaki lima, mino membeli minuman. Setelah itu wajahnya di tolehkan kesana kemari
POV MINO: bangunan stasiun kereta yang ber-arsitektur belanda

Mino
Mbak. Perasaan dari tadi bangunan stasiun yang kita lewati kok bikinan belanda semua yach?. Emangnya orang indonesia ngga bisa buat apa?

Muna
Siapa bilang?. Malahan orang indonesia itu pinter pinter. Saking pinternya nech. Baru satu tahun bangunan berdiri udah pada retak retak. Coba kalau orang belanda. Walaupun bangunannya udah satu abad tetep saja kuat. Tapi sayang, orang belanda ngejajah indonesia sampai tiga setengah abad. Bangsat ngga tuh?

Mino menganggk anguk. Dan setelah itu mereka berdua menghilang di tengah kerumunan orang orang. Frame beralih ke gambar kereta yang baru saja transit di salah satu peron.

Mino
Mbak nanti anterin aku daftar ke sekolah baru yach?

Muna
Elu tenang aja deh. Pasti mbak anterin

CUT TO

#42.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(jamuna, jamino, figuran)
Mino dan muna tengah naik becak. Mino sedari tadi tampak menoleh kesana kemari memperhatikan suasana kota jember. Sedangkan muna hanya diam saja. Di belakang mereka bapak tukang becak masih setia mengayuh becaknya
POV MINO : tower berdiri menjulang, pohon di pinggir jalan, bangunan ruko yang tertata rapi, warung pinggir jalan dan orang yang mengemis.

Mino
Mbak. Ini yang namanya jember?

Muna
Iya emang kenapa?

Mino
Ngga apa apa. Cuma ngerasa asing aja

Muna
Kok bisa?. Emangnya ngga pernah kesini?

Mino
Pernah dong. Tapi dulu. Waktu di perutnya ibu . . . . . . eh mbak. Rumahnya nenek mana sech?

Muna
Udah sabar aja. Bentar lagi juga nyampe’

Setelah itu suasana hening. Sayup sayup terdegar lagu pop indonesia dari kios kaset dan cd bajakan pinggir jalan

Figuran tukang becak
Awakmu teko ndhi tho?

Muna dan mino
Ya?

Figuran tukang becak
Awakmu toko ndhi?

Muna
Aduh maaf saya tidak bisa bahasa jawa

Figuran tukang becak
Oalah gak mudeng . . . . kalian dari mana?

Mino
Kita dari jakarta pak. Mau ke rumah nenek

Figuran tukang becak
Jakartanya mana?

Muna
Kita di senen. Memang kenapa pak?

Figuran tukang becak
Saya juga punya saudara di jakarta. Di priok

Muna
Di sana kerja apa pak?

Figuran tukang becak
Waduh saya ndak tahu. Tapi denger denger katanya jadi pengemis. Tapi yo mboh lah. Wong masih katanya

Mino
Kok bisa?

Figuran tukang becak
Lha wong dia itu ndak punya bekal opo opo, tepi tetep wae ngotot pingin ke jakarta. Padahal pak gubernur jakarta kan udah berpidato bahwa jakarta sudah tidak menerima pendatang baru lagi.
Iya tho?

Jamuna dan jamino mengangguk angguk. Setelah itu mino mendongakkan kepala ke atas.
PON MINO : burung burung berterbangan di antara awan awan putih

Mino (VO)
Hidup ini emang bagaikan mozaik

CUT TO

#43.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (SIANG)
(mino, muna, nenek)
Becak berhenti tepat di halaman rumah nenek. Mino dan muna bergegas turun.
POV MINO DAN MUNA : rumah nenek terlihat mungil, sederhana, dan bersih.
Pintu tebuka, dan yang di maksud muncul. Mino dan muna segera menghampiri
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mino dan muna berlari ke arah nenek

Muna dan mino
(gembira)
NENEEEEEEEKKKKKKK

Nenek terperanjat. Muna mino memeluknya erat lalu menciumi pipinya di lanjutkan dengan sungkem

Nenek
(gembira)
Mino muna. Kok ndak ngomong dulu kalao mau kesini?

Mino
Surprise nek

Nenek
(sedikit cemas)
Gimana kabranya?

Muna
Baik nek

Nenek
Yo wis. Masuk dulu yuk. Nenek barusan buat jamu. Kalian pasti udah kangen tho pingin minum?

Muna
Pasti dong nek

CUT TO

#44.ESH.SHOT SUASANA JEMBER (SORE)

Matahari berada di arah barat. Mega sudah mulai nampak di langit langit. Burung burung berterbangan pulang ke sarangnya. Warung warung lesehan mulai menggelar lapaknya, dan kendaraan yang bertebaran di jalanan mulai menyalakan lampu.

CUT TO


#45.INT.RUMAH NENEK (MALAM)
(mino, muna, nenek)
Kita melihat mino tengah tiduran di atas dipan bambu. Sedangkan muna tengah sibuk di meja.

Mino
Lagi sibuk ngapain sech mbak?

Muna
Persiapan pindahan elu

Suasana tampak hening, samar samar terdengar suara tumbukan dari arah dapur. Wajah mino mendadak berubah penasaran. Ia langsung bangun dan bergegas ke arah sumber suara
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : mino berjalan ke arah dapur dan mendapati nenek tengah sibuk
POV MINO : nenek menumbuk bahan bahan jamu

Mino
Lagi ngapain nek?

Nenek
Bikin jamu

Mino
Boleh mino bantuin nggak?

Nenek
Memangnya kamu bisa?

Mino
Bisa dong nek. Kan dulu waktu masih ada ibu aku sering bantuin bikin jamu

Nenek
Yo wis, kamu sinio. Yang udah nenek tumbuk kamu peres yach sama air.

Setelah itu mino langsung duduk di sisi nenek dan menekuri kesibukan

Mino
Nek?

Nenek
Hmmmm?

mino
Kalau kunir sinom itu buat apaan sech?

Nenek
Biar badan seger

` mino
Terus kalau untuk vagina singset apaan nek?

Nenek
Kunci, pepet, dan delima putih

Mino
Kalau jualan jamu itu untungnya berapa sech?

Nenek
Yo ndak mesti. Tapi kalau untuk makan pas lah

Mino
(sambil menunjuk)
Kalau jualan pake gerobak itu yach?

POV MINO : gerobak jamu tampak kusam jelek dan terlihat mulai lapuk

Nenek
He – eh

Mino kembali membantu nenek meracik jamu. Tangannya begitu lihai memeras bahan bahan yang sudah di tumbuk

CUT TO

#46.ESH.SHOT SUASANA JEMBER (MALAM)
Jam dinding menunjukkan pukul 02:30. di jalan raya hujan turun begitu deras. Suasana terlihat lengang dans epi.
Tiba tiba melintas sebuah sedan perlahan. Suaranya sangat halus. Di sudut lain dedaunan bergoyang goyang di hempas angin. Dari pucuk pucuknya, air menetes membasahi bumi. Di atas sana. Kilat dan petir masih beratraksi.

CUT TO

#47.INT.KAMAR JAMINO (MALAM)
(mino)
Suasana kamar tampak gelap. Di atas ranjangnya, mino tak bisa tidur nyenyak. Sedari tadi tubuhnya di miringkan ke kiri dan ke kanan, ia begitu ketakutan karena memimpikan sesuatu.

Duaaarrrr. Petir mengelegar, mino bangun dari tidurnya, kilat berataraksi, menerangi kamar walau sesaat.

Detik ini nafas mino ngos ngosan. Keringat terus bercucuran dari keningnya

Mino
(menggumam)
Kenapa aku mimipi buruk tentang nenek?

CUT TO

#48.ESH.SHOT PEMANDANGAN PAGI HARI

• pegunungan terlihat indah dari kejauhan
• pucuk daun meneteskan air embun
• ayam berkokok begitu riang
• suasana jalan raya mulai menampakan keramaian
• matahari terbit berwarna kekuningan
• padi di sawah terlihat hijau
• terasiring begitu menyejukkan mata

CUT TO

#49.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (PAGI)
(nenek, muna)
Kita melihat muna dan nenek tengah menata jamu di gerobak.

Nenek
Kamu masih seneng buat jamu ndak mun?

Muna
Hehe. Males nek

nenek
Sebenarnya nenek itu pingin kalau nanti nenek udah ngga ada kamu dan mino nerusin usaha jualan jamu ini

Jamuna
Hhuuussssyyy. Nenek ngomong apa sech?. Pamali tauk

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari nenek dan jamuna

Nenek
Nenek sudah tua mun. sudah bau tanah

Jamuna
Tapi ya jangan bilang gitu dong, kayak maut udah mau menjemput aja

Nenek
Siapa tahu kan?

Jamuna
Hussyy. Sudah jangan bilang kayak gitu lagi. Ngeri dengerinnya. Muna kan nggak mau kehilangan nenek.

Nenek
Eh adik mu tadi kemana?

Jamuna
Mandi nek. Ntar mau daftar sekolah. Kan kita udah pindah ke jember

Nenek
Yo wis. Kalau gitu nenek mangkat dulu yo

Muna mengagguk. Nenek segera menjalankan gerobaknya. Muna tetap berdiri sambil memperhatikan perempuan sepuh itu
POV MUNA : nenek berjalan mendorong gerobak jamu. Meski sudah sepuh tapi terlihat akas

CUT TO

#50.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(mino, muna)
Di sebuah trotoar kita melihat mino dan muna tengah berjalan sambil mengobrolkan sesuatu.
LONG SHOT : mino dan muna berjalan di trotoar. Gambarnya timbul tenggelam terhalang kendaraan yang berlalu lalang.

CUT TO

#51.EXT.JALAN RAYA-2(PAGI)
(nenek)
Nenek tengah mendorong gerobak jamu
INSERT FRAME : gerobak jamu nenek bertuliskan “JAMU BAROKAH”

CUT TO

#52.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(muna, mino)
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna dan mino berjalan di trotoar

CUT TO

#53.EXT.JALAN RAYA-2 (PAGI)
(nenek,figuran)
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : nenek mendorong gerobak jamu.

tiba tiba ada seorang pembeli, nenek langsung melayaninya.

CUT TO

#54.EXT.JALAN RAYA-1 (PAGI)
(muna, mino)
LONG SHOT : muna dan mino menyeberang jalan. Di sisi mereka kendaraan masih berlalu lalang

CUT TO

#55.EXT.GANG PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK (PAGI)
(nenek, figuran)
Nenek membelokan gerobaknya memasuki sebuah gang.

Nenek
(teriak)
JAMUUUUUU. . . . JAMUUUUUUUUUUUU. . . . . JAMUUUU

FIGURAN
(TERIAK)
JAMUUUUUUU MBAAAAAAAAAHHHH

Nenek
Iya ya

Nenek menghentikan laju gerobaknya dan langsung di hampiri sesosok pembeli.

Figuran
Kunir sinomnya tiga gelas mbah

Nenek
Enggeh mbak

CUT TO

#56.HALAMAN SEBUAH SMU (PAGI)
(muna, mino)
Kita menuju ke sebuah halaman sekolah. Muna dan mino baru saja menginjakan kaki di sini. Sejenak ia pandangi suasana sekitar
POV MINO : . . bangunan sekolah terlihat tua. Dua orang siswa berjalan di koridor kelas. Sepeda terparkir dengan rapi. Pepohonan yang berdiri di halaman sekolah Sangat teduh.

Detik ini pelajaran tengah berlangsung

Mino
(berbisik)
Mbak bangunannya tua banget?

Muna
Elu tau nggak?. Kata nenek, sekolahan ini umurnya lima puluh tahun

Mino
Kayak umurnya bapak dong?

Muna
Ya begitu deh . . . . eh ke kantor yuk!

Mino
Yuk

INTERCUT TO

#57.INT.RUANG KANTOR (PAGI)
(mino,muna,figuan)
Sesampainya di dalam, mino dan muna menemukan tiga sosok figuran yang melihatnya dengan wajah penasaran

Figuran
Ada perlu apa mbak?

Muna
Mutasi sekolah. Adik saya pindahan dari luar kota

Figuran
Oh iya, silahkan duduk dulu

Jamuna
Terima kasih

Setelah itu antara muna dan figuran terjadi perbincangan serius.

INTERCUT TO

#58.EXT.KORIDOR SEKOLAH (PAGI)
(mino,figuran)
LONG SHOT : mino dan figuran menyusuri koridor sekolah

figuran
(ramah)
pindahan dari mana dik?

Mino
Saya dari jakarta

Figuran
Well come di sekolah ini. Semoga betah

Mino
Terima kasih. Kalau boleh tahu kelas saya ada di mana yach?

Figuran
Itu. Sebentar lagi juga sampai

Sekarang mino dan figuran sudah berada di depan kelas. pintu di ketuk, tak lama kemudian muncul seorang ibu guru berjilbab, dan setelah itu terjadilah perbincangan di antara keduanya

Bu guru
(ramah)
Ayo dek masuk. Siapa namanya?

Mino
Mino. Jamino putra

INTERCUT TO

#59.INT.RUANG KELAS (PAGI)
(mino, bu guru, siswa siswi)
Begitu mino masuk ke ruangan ini. Cewek cewek berbisik bisik karena melihat ketampanannya.

Siswi
(lirih)
Duuuuh kereeen buanget

Bu guru
Anak anak hari ini kita kedatangan teman baru. Namanya jamino putra. Panggilannya mino. Dia pindahan dari jakarta . . . . . baik mino, sekarang kamu duduk di bangku belakang pojok sana yach

Mino
Baik

POV MINO : bangku pojok belakang terlihat kosong.

CUT TO

#60.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(nenek,figuran)
Nenek tengah mendorong gerobak jamu di trotoar. Dua puluh meter ke arah kanannya ada sebuah mobil box melaju kencang. Sopirnya ngantuk berat.

LONG SHOT : nenek menurunkan gerobaknya dari trotoar dan langsung menyeberang.

Bruaaak. Kecelekaan tak dapat di hindarkan. Sang sopir sock dan ketakutan. Jalanan ini lumayan sepi. Maka dari itu Sopir tersebut langsung tancap gas secepat kilat.

CUT TO

#61.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna)
Jamuna tengah berjalan di trotoar. Tiba tiba kakinya tersandung hingga jatuh berlutut.

Jamuna
(menggumam)
kenapa perasaan gue jadi kagak enak?. Moga moga ngga ada apa apa. Amin

jamuna bergegas berdiri dan kembali melanjutkan langkahnya

CUT TO

#62.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna, nenek, figuran)
Orang orang tengah mengerubuti sesosok mayat. Sepuluh meter ke arah kiri ada muna yang tegah berjalan. Seketika itu pandangannya tertuju pada kerumunan tersebut
POV JAMUNA : kerumunan orang orang
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berlari menghampiri kerumunan. Namun sayang, korban tersebut sudah di masukkan ke dalam ambulans.

Muna
(penasaran)
Ada apa sech mas?

Figuran
Korban tabrak lari mbak

Jamuna
Kasian banget

Figuran
Korbannya udah tua mbak. Kira kira 70 tahun lah

Jamuna
Laki apa perempuan?

Figuran
Perempuan

CUT TO

#64.EXT.HALAMAN RUMAH NENEK (SIANG)
(muna, polisi)
Muna baru saja tiba di halaman rumah. Tapi di depan pintu ada dua sosok laki laki berseragam polisi

Muna
(rumah)
Maui cari siapa pak?

Polisi
Jamuna. Bener ini rumahnya?

Jamuna
Iya. Saya sendiri

Polisi
Sekarang anda ikut kami ke rumah sakit

Jamuna
Ada apa ya pak kalau boleh tahu?

Suasana hening

Polisi
Anda sabar ya mbak. Nenek anda saat ini di UGD. kondisinya kritiS

Muna kaget

Jamuna
Kenapa?

polisi
Korban tabarak lari. Beliau tertabrak di perempatan jl. Kartini dan jl. Gatot subroto

Muna semakin sock dan akhirnya menangis. Raut mukanya terlihat lemas.

Jamuna
(menggumam)
Nggak mungkin . . . . nggak mungkin

Sesaat pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #63. particel SCENE.
Orang orang tengah mengerubuti sesosok mayat. Sepuluh meter ke arah kiri ada muna yang tegah berjalan. Seketika itu pandangannya tertuju pada kerumunan tersebut
POV JAMUNA : kerumuna orang orang
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berlari menghampiri kerumunan Namun sayang, korban tersebut sudah di masukkan ke dalam ambulans.
BACK TO NORMAL SCENE

Tubuh muna tak bertenaga dan mendadak pingsan.

CUT TO

#65.EXT.SUASANA PEMAKAMAN (SIANG)
(muna,mino,figuran)
Kita menuju area pemakaman. Dari suasana pemakaman, kita mengerti bahwa nenek telah tiada.

Muna dan mino menangis di depan pusara, di sekelilingnya banyak sekali para pelayat yang tengah berdoa.

Jamuna
(menggumam)
Kenapa nenek harus pergi sekarang?

Pikiran muna menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #49. particel SCENE

nenek
Sebenarnya nenek itu pingin kalau nanti nenek udah ngga ada kamu dan mino nerusin usaha jualan jamu ini

Jamuna
Hhuuussssyyy. Nenek ngomong apa sech?. Pamali tauk

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari nenek dan jamuna

Nenek
Nenek sudah tua mun. sudah bau tanah

Jamuna
Tapi ya jangan bilang gitu dong, kayak maut udah mau menjemput aja

Nenek
Siapa tahu kan?

Jamuna
Hussyy. Sudah jangan bilang kayak gitu lagi. Ngeri dengerinnya. Muna kan nggak mau kehilangan nenek.

BACK TO NORMAL SCENE
Kembali ke area pemakaman. Kita melihat mino tengah menangis, pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #45. particel SCENE

Mino
Lagi ngapain nek?

Nenek
Bikin jamu

Mino
Boleh mino bantuin nggak?

Nenek
Memangnya kamu bisa?

Mino
Bisa dong nek. Kan dulu waktu masih ada ibu aku sering bantuin bikin jamu

Nenek
Yo wis, kamu sinio. Yang udah nenek tumbuk kamu peres yach sama air.

BACK TO NORMAL SCENE
Kembali ke area pemakaman. Muna dan mino masih bersimpuh di depan pusara. Para pelayat satu persatu mulai meninggalkan tempat ini

CUT TO

#66.INT.RUMAH NENEK (MALAM)
(jamuna, jamino)

EMPAT BULAN KEMUDIAN

malam ini mino tengah sibuk membuat jamu. seluruh bahan seperti jahe, kunyit, kunir, kunci, kencur semua di tumbuk. setelah itu di peres dan di bubuhi garam, gula, dan asem.

di atas dipan bambu jamuna tengah duduk selonjor melemaskan kaki, sesekali tangannya memijit mijit bagian betis dan paha

jamino menuangkan cairan jamu ke dalam botol botol bening.

Mino
Mbak muna pasti lelah

Jamuna
Jelas. Kaki gua rasanya pegel banget no’, kayak udah mau patah aja

Jamino menuangkan jamu pada sebuah gelas, dan langsung di serahkan pada jamuna

Mino
Ya udah, Nech jamu pegel linu di minum dulu

Muna menerima pemberian adiknya dan langsung meneguk hingga habis

Mino
Gimana?

Muna
Udah mendingan . . . tapi gue kok jadi inget nenek yach

Mino
Kenapa lagi dengan nenek?

Muna
(sedih)
Jamu buatan elo tuh rasanya mirip banget dengan buatan nenek

Mino
Udah lah mabak ngga usah di inget inget. Nenek kan udah empat bulan pergi, ikhlasin aja. Lagian kalau kita sedih pasti di sana nenek juga sedih

Suasana hening. Jangkrik masih terus bernyanyi. Muna duduk terdiam di atas dipan bambu, sedangkan mino masih sibuk dengan jamunya

CUT TO

#67.INT.DAPUR (PAGI)
(muna, mino)
Muna tengah duduk di atas dipan bambu sambil mengulek bumbu, sedangkan di depan tungku perapian, mino tengah meniup kayu bakar membuat api. Asap bertebaran di dapur. Langit langit terlihat hitam dan kotor. Mata muna mengeluarkan air.

Mino
Pagi pagi kok nangis sech mbak?

Muna
Siapa yang nagis?. Lihat nech gue lagi ngapain

Mino
Ouw. Kamu lagi ngiris bawang tho?

Muna mengangguk angguk

Muna
Eh ngomong ngomong soal bawang. Kemarin gue kan belanja kepasar. Ada orang ngembat bawang, terus di gebukin dan sekarang katanya lagi anteng di penjara

Mino
Aku heran deh mabk

Muna
Heran napa?

Mino
Kalau misalnya nyuri ayam tiga bulan penjara. Nyuri pisang lima bulan penjara. Nyuri semangka cuman satu biji empat bulan penjara. Nyuri sepatu sendal dua bulan penjara. Tapi giliran pejabat nilep duit rakyat yang jumlahnya milyaran milyaran, e e e e e malah di biarin gentayangan kemana mana. Curang banget sech. Emangnya hukum indonesia mau jadi apa coba kalau caranya kayak gitu?. Lihat duit aja matanya langsung merah kuning ijo kayak stopan di pengkolan sono no

Muna
Alah. Elo juga gitu kan?

Mino
Hehe . . . kalau iya emang kenapa?

Muna
Huuuuu. Dasar bacot lu gede. Mino dengerin yach. Sebelum ngatain orang lain, lihat dulu keadaan kita. Udah bener apa belum.

Mino
Wuiiiissss calon ustadzah nech

Muna
Lo tu ye kalau di bilangin

Mino
Itulah jamino putra. Walau begitu mbak seneng kan?

Muna
Alah ngaco aja. Tuh benerin tungkunya

Muna kembali berjibaku dengan bumbunya. Mino pun sibuk dengan api di tungku

Mino
Sarapan mau bikin apa mbak?

Muna
Sambel trasi ama tempe goreng

CUT TO

#68.INT.KAMAR MANDI (PAGI)
(mino)
Mino tengah mandi sambil nyanyi nyanyi

INTERCUT TO

#69.EXT.HALAMAN RUMAH (PAGI)
(jamuna)
Muna tengah menata jamu di gerobak. Setelah semuanya siap ia langsung berangkat

Muna
(teriak)
Minoooooo. Mbak berangkat. Nanti rumahnya di kunci

Mino (VO)
(teriak)
Iyaaaaa mbaaaaakkk

INTERCUT TO

#70.INT.RUMAH (PAGI)
(mino)
Mino keluar dari kamar mandi dan langsung masuk kamar. Setelah itu Membuka lemari, pake’ seragam. Mengaca dulu, merapikan rambut. Semuanya siap dan langsung GO.

CUT TO

#71.START MONTAGE SHOT
(muna, mino, figuran)
• EXT.TROTOAR : mino berjalan di trotoar
• EXT.ROTOAR : muna mendorong gerobak jamu di are gank
• EXT.JALAN RAYA : kendaraan berlalu lalang
• EXT.HALAMAN SEKOLAH : siswa siswi dan mino tiba di sekolah
• EXT.JALAN RAYA : muna melayani pembeli jamu
• EXT.KORIDOR SEKOLAH : mino bercengkerama dengan teman temannya
• EXT.TROTOAR : muna menyeka peluhnya dengan tangan
• INT.KELAS : siswa siswi sedang menerima pelajaran
• EXT.PEREMPETAN : muna mendorong gerobak jamu menyeberangi perempetan

END OFF MONTAGE SHOT

CUT TO

#72.INT.KELAS (PAGI)
(mino,bu guru, figuran)
Suasana kelas hening. Siswa siswi begitu serius mendengarkan keterangan.

Tiba tiba pintu di ketuk dan muncul seorang petugas tata usaha

Petugas TU
permisi. jamino putra di tunggu di kantor sekarang juga. terima kasih

mino
(menggumam)
Ada apa yach?

Mino segera beranjak dari duduknya.

CUT TO

#73.INT.RUANG KANTOR SEKOLAH (PAGI)
(mino,bendahara)
Mino baru saja memasuki ruang kantor. Di hadapannya ada bendahara sekolah.

Bendahara
Jamino putra?

Mino
Iya

Bendahara
Silahkan duduk

Mino langsung duduk di kursi yang ada di dekatnya

Mino
Kalau boleh tahu ada apa yach

Bendahara
Begini yach mino. SPP kamu itu sudah nunggak selama lima bulan. Terus uang gedung, lks, seragam juga belum di bayarkan. Sebentar lagi ujian semester, kalau kamu belum melunasi administrasi terpaksa kamu tidak boleh ikut.

Mino
Waduh gimana yach?. Saya bingung. Soalnya masalah pembayaran yang mengurus kakak saya.

Bendagara
Gini aja. Besok kakakmu suruh menemui saya. Bagaimana?

Mino
Baiklah

Bendahara
Ya sudah sekarang kamu kembali ke kelas

Mino bagun dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan ini

CUT TO

#74.INT.RUMAH (SORE)
(muna,mino)
Mino dan muna tengah duduk di atas dipan bambu. mino asyik menyantap masakan, sedangkan jamuna begitu sibuk menghitung hasil jualan jamu

Mino
Mbak sambel trasinya enak dech. Apalagi makannya sama tempa goreng kayak gini

Muna
Siapa dulu dong. Jamuna. Gituloh

Mino
Mbak umurmu sekarang berapa?

muna
Dua lima tahun. Emang napa?

Mino
Nggak kawin?

Muna
Pingin lah. Kenapa sech nanya kayak gitu. Aneh banget deh

Mino
Aku pingin punya ponakan. Biar ada yang manggil om. Kayaknya keren banget tuh.

Muna
dasar lu. Emangnya nglahirin anak gampang

mino
hehehe . . . . eh mbak besok kamu di suruh dateng ke sekolah

muna
ada apa?

Mino
Administrasi

Muna
Lu tenang aja

CUT TO

#75.EXT.HALAMAN SEKOLAH (SIANG)
(mino,figuran,muna)
Kita menuju ke halaman sekolah. jamuna baru saja keluar dari kantor. Wajahnya terlihat lemas dan kuyu

Muna
(menggumam)
Mampus gue

Kamera tetap meng-shot halaman sekolah. Tak lama kemudian bel pulang berkumandang. Siswa siswi berhamburan keluar. Dari kerumunan tersebut kita melihat sosok mino dan rekannya tengah ngobrol

Mino
Ntar kita jadi tho nonton bioskop?

figuran
Jadi dong. Mana filmnya bagus banget

Mino
Ntar jam berapa berangkatnya?

Figuran
Terserah. Pokoknya jam tujuh harus udah di bioskop

CUT TO

#76.INT.RUMAH (PETANG)
(muna,mino)
Muna sedang duduk di atas dipan bambu sambil termenung. Pikirannya kacau. Sedangkan mino, ia tengah makan malam sambil baca sebuah novel. Dandanannya tampak lebih rapi di banding hari hari biasa.

Mino
Tadi di sekolah gimana mbak?

Muna
Suruh bayar lah

Mino
berapa duit?

CAMERA MOVEMENT : seratus delapan puluh terus mengitari subjek

Muna
Dua juta tiga ratus

Mino
(tak percaya)
Yang bener mbak?

Muna
Iya

Mino
Mendingan aku ngga usah sekolah lagi deh mbak

Muna
Elu jangan gila no’. elu ngga kasihan sama ibu. Beliau udah pesen sama mbak Salah satu di antara kita musti ada yang tetep sekolah. Mbak nggak sekolah ngga apapa, mbak cewek bisa ikut suami. Kalo elu laki laki musti ngasih nafkah anak istri. Ijazah sma tuh ngga ada gunanya sekarang

Mino
Tapi mbak duit segitu musti dapet dari mana?

Muna
Gue usaha’in

Mino
Tapi mbak

Muna
Udah deh ngga ada tapi tapian. Sekarang yang gue mau dari elu Cuma sekolah doang. Paham?. Beljar yang rajin biar pinter. Biaya biar gue yang nanggung.

Mino menyelesaikan suapan terakhir dan langsung meminum segelas air.

Muna
Elu mau kemana kok rapi banget?

Mino
Nonton bioskop. Ikut nggak?

Muna
Gue kagak ada duit

Mino
Ku bayarin deh

Muna
Engga ah males

Mino
ya udah

mino turun dari dipan bambu dan menaruh piring bekas makan ke tempat cucian. Setelah itu ia langsung pergi dari rumah ini.

CUT TO

#77.INT.HALAMAN BIOSKOP (MALAM)
(mino,figuran,teman)
Mino baru saja tiba. Di tempat parkir ia melihat sosok teman. Ia pun bergegas menghampiri

Mino
Hei udah lama belum?

Teman
Nggak. Baru aja datang

Seteleh itu mereka berdua segera ke loket

Mino
Karcis dua pak

Petugas loket
Iya

INSERT FRAME : tangan mino menyerahkan uang dan langsung menerima karcis pada lubang loket

CUT TO

#77.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna)
Di atas dipan bambu muna termenung. Ia begitu resah dan bingung.

CUT TO

#78.INT.STUDIO BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Di ruangan ini bangku bangku penuh dengan penonton. Di salah satu sudut mino and friend terlihat serius. Tiga meter ke arah kanannya ada dua sejoli yang tengah kasmaran.

CUT TO

#79.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(muna,nito,figuran)
Jalan raya begitu ramai, lampu di alun alun berkerlap kerlip, malam ini suasana begitu riuh. Banyak sekali orang orang berlalu lalang. Di salah satu tempat duduk muna tengah melamun dan bingung. Ia resah, tatapannya pun kosong.

Dari suasana yang ada kita mengetahui bahwa alu alun jember banyak pengunjung. Pedagang kaki lima juga banyak yang menggelar dagangan

20 meter di belakang muna ada seseorang yang mengawasinya. Sebut saja namanya nito
ANGLE ON : nito tengan mengawasi muna
POV NITO : muna duduk termenung
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : nito segera berjalan menghampiri muna
Dan langsung duduk di sisinya

Nito
Hai . . . !

Muna terperanjat

Muna
Hai juga

Nito
Kok sendiri?

Muna
Dari tadi gue Emang sendiri

Nito
Mau nggak aku temenin?

Muna
Boleh

Nito
Oh ya namaku nito. Kamu?.

Muna
Gue Muna

Nito
Kamu seneng kacang nggak?

Muna mengangguk. Setelah itu nito langsung meghampiri pedagang kacang godok dan kembali ke bangku dengan membawa dua bungkus. Satu bungkus ia buka dan sisanya ia serahkan pada muna.

Muna
Makasih

Nito
Kamu pasti orang jakarta yach?

Nito kembali menaruh pantatnya ke bangku. Tepat di sebelah jamuna. Muna segera mengupas kacang kulit dan memakannya

Muna
Kok elu tahu?

Nito
Kan kamu suka ngomong elu elu gue gue itu kan logatnya anak jakarta

Muna
Gue aslinya emang jakarta. Baru beberapa bulan pindah ke jember

Nito
Kamu kenapa sech dari tadi kok lemes. Sedih yach?

Muna
Ee . . ee. . ee . .

CUT TO

#80.INT.STUDIO BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Layar bioskop padam. Lampu studio menyala. Orang orang segera bergegas dari duduknya.

Mino
Akhirnya selesai juga. Eh jam berapa nech?

Teman
Jam delapan lebih 30 menit

CUT TO

#81.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(muna,nito,fuguran)

nito
kamu bisa curhat sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu

muna
e...e...e gue tuh sekarang

muna menghentikan kata katanya

nito
udah cerita aja ngga usah malu malu

muna mikir mikir

START MONTAGE SHOT AND SLOW MOTION EFECT
muna menceritakan semuanya. Nito mendengarkan dengan penuh seksama
AND OFF MONTAGE SHOT

Nito
Jadi sekarang kamu butuh duit buat bayar sekolah adikmu?

Muna mengangguk

Muna
Elu bisa bantu gak?

Nito menarik nafas dalam dalam

Nito
Bisa sech, tapi kerjanya ngga bener. Aku ini germo

Muna
Maksud lu gue jadi perek?

Nito
Iya. Tapi aku ngga bermak . . . .

Muna
Gue ngerti kok. Lu tenang aja. Gue ngga bakalan marah kok

Nito memandangi seikonya
INSERT FRAME : Seiko menunjukkan pukul 21:30

Nito
Udah dulu yach. Aku ada urusan nech. Ini kartu nama aku. Kalau misalnya kamu tertarik hubungi nomer itu. Duluan yach

Muna
Ya

Muna menerima pemberian dari nito dan memperhatikan cukup lama
INSERT FRAME : kartu nama. Nama nito baskoro. Alamat jl. Kenari 45. no tlp.(0331)423433 no hp. 081235689333.

Kartu tersebut langsung ia masukkan dalam saku.

CUT TO

#82.EXT.HALAMAN GEDUNG BIOSKOP (MALAM)
(mino,teman,figuran)
Orang orang berhamburan keluar dari gedung bioskop. Di antara kerumunan kita melihat mino dan temannya tengah berbincang bincang

Teman
Aktingnya artis tadi bagus banget yach. Aku tuh sampe nangis lho waktu ngliat adiknya mati

Mino
Aku juga. Aku yakin deh dia pasti bakalan dapat award

Teman
Besok kita nonton lagi mau nggak?

Mino
Ku usahaain. Tapi nggak janji lho yach

Teman
Sip lah

CUT TO

#83.INT.RUMAH (SORE)
(jamuna,jamino)
Nito menumbuk bahan bahan jamu, setelah itu memerasnya dengan air, dan tak lupa di bubuhi gula, garem, asem.

Jamuna duduk di atas dipan bambu. ia tengah melamun. pikirannya menerawang.
FLASHBACK TO SCENE #81. particel SCENE

Nito
Jadi sekarang kamu butuh duit buat bayar sekolah adikmu?

Muna mengangguk

Muna
Elu bisa bantu gak?

Nito menarik nafas dalam dalam

Nito
Bisa sech, tapi kerjanya ngga bener. Aku ini germo

Muna
Maksud lu gue jadi perek?

BACK TO NORMAL SCENE
Mino menepuk pundak kakaknya pelan. Jamuna kaget

Mino
Mbak mikirin apa sech. Pasti soal uang itu kan?

Muna
Nggak, gue nggak mikirin apa apa

Mino
Udah deh mbak ngaku aja. Mata mbak itu nggak bisa bo’ong. Kalau misalnya nggak punya duit ya sudah. Aku ngga usah sekolah aja. Mino tuh ngga mau ngliat mbak repot kayak gini

Muna
Engga no. elo musti tetep sekolah. Malam ini juga mbak akan dapat duit.

Muna beranjak dari dipan bambu dan langsung enyah dari tempat ini

Mino
Mau kemana mbak?

Muna terus berlalu tanpa memberi jawaban

CUT TO

#84.INT.WARTEL (SORE)
(Muna,figuran)
Muna tengah duduk di KBU wartel. Ia begitu ragu ragu. Gagang telfon ia angkat, kemudian di taruh lagi. Angkat lagi taruh lagi angkat lagi taruh lagi.

Muna
Tuhan gue bingung banget

Setelah terdiam cukup lama akhirnya muna mantap. Ia mengambil kartu nama nito yang ada di sakunya. menarik nafas dalam dalam, lalu mengangkat gagang telfon dan memencet nomor.
INSERT FRAME : mesin penghitung pulsa menampilkan nomor
081235689333 secara berselang
Terdengar dering tut tut. Telfon tersambung

Nito (vo)
Halo

Muna
Nito gue muna

Nito (vo)
Ada apa mun?

Muna
Gue terima tawaran elu

Nito (vo)
Oke. Jam delapan datang ke rumahku yach

Muna
Gampang

Tut tut tut. Sambungan terputus. Muna segera menaruh gagang telpon. Ia tampak sedih.

CUT TO

#85.INT.KAMAR HOTEL (PAGI)
(muna,figuran)
kita melihat kemeja, celana, sepatu, celana dalam, rok, kaos kaki, dasi, jas, bra dan lainnya bergelimpangan di lantai. Sedangkan di atas ranjang, jamuna dan lelaki hidung belang tengah tertidur pulas. Dari suasana yang terjadi kita mengetahui bahwa mereka berdua telah melakukan hubungan intim.

Beberapa waktu kemudian muna bangun, lalu mengambil pakaiannya dan masuk kamar mandi. Sejenak kita mendengar guyuran air dari shower.

Di atas ranjang, lelaki hidung belang menggeliatkan badannya dengan nikmat. Pandangannya di arahkan ke sekitar.
POV LELAKI HIDUNG BELANG : suasana tampak sepi
Ia pun tidur lagi.

Pintu toilet terbuka. Muna keluar. Wajahnya terlihat cerah. Penampilannya pun rapi. Sebuah cek yang ada di meja langsung ia sikat dan ia pandangi

Muna
(Menggumam)
Lelaki ini tajir juga. Berani beli virgin gue segede ini. Gue doa’in moga moga hidup lu bahagia.

Tanpa pikir panjang jamuna langsung enyah dari tempat ini

CUT TO

#86.INT.RUMAH (PAGI)
(muna,mino)
Saat ini mino tengah memasukan keperluan sekolahnya ke dalam tas. Di atas dipan bambu muna tengah sarapan dengan roti dan susu. Mino segera menghampiri dan ikut sarapan.

Mino
Tadi malem kemana mbak?. Dandanannya kok menor banget?. Nggak biasanya deh

Muna
Ke rumah temen . . . . oh yach nech uangnya udah ada

Muna menyodorkan duit ke arah mino. Mino menerimanya dengan ragu ragu.

Mino
Dapet dari mana mbak?

Muna
Ya temen gue

Mino
Temen yang mana. Aku kok ngga tahu?

Muna
Temen baru. Baru kenalan kemarin. cowok

Mino menyelesaikan suapan terakhirnya dan langsung minum susu.

Mino
Ya udah. Mino berangkat dulu yach

Mino turun dari dipan bambu dan segera berjalan ke arah pintu. Namun tiba tiba

Muna
Mino tunggu sebentar

Langkah mino terhenti

Mino
Ada apa lagi mabk?

Muna
Mau ngomong

Muna segera menghampiri adiknya. Namun tiba tiba wajah mino berubah. Ia sock melihat cara jalan kakaknya.
POV MINO : langkah kaki muna membentuk huruf “V”.

Mino
(sock)
Mbak (jeda) kamu jalannya kok kayak gitu?

Raut muka mino makin mengenaskan. Seketika itu juga tangis muna pecah.

Mino
Mbak . . . jawab mbak

Muna
Iya no’. . . gue nglacurin diri . . . hik hik hik

Mino kaget

Mino
(sambil menggelng gelengkan kepala)
Nggak mungkin

Muna
Tapi kenyataannya emang gitu no . . . hik hik hik . . . gue udah ngga perawan lagi

Mino
Kenapa sech mbak nglakuin ini?

Muna
Gue bingung no’ . . . gue ngga tahu harus ngapain . . . . gua nggak tahu musti dapet duit dengan cara apa kalau ngga pake cara ini.

Mino
Mbak . . . mbak kok jadi kayak gini sech?

Muna
Elu marah sama gue?

Suasana hening. Mino diam. Muna makin ketakutan. Dua puluh lima detik kemudian.

Muna
Jawab no’. lu marah sama gue?

Mino
Mino ngga marah . . .(jeda) . . . mino masih ngga percaya aja dengan semua ini . . . (jeda) . . . tapi aku bangga sama mbak muna. Mbak muna sudi ngejual harta satu satunya mbak hanya untuk nyekolahin aku . . . . . mino bangga sama mbak . . . . mino bangga sama mbak . . . .walaupun . . jeda . . .walaupun itu ngga baik.

Tagis mino akhirnya pecah. Suasana benar benar menyayat hati.

Muna
(menangis)
Jadi elu nggak marah no’?

Mino menggeleng.

Muna
Gue seneng banget dengar hal ini. Tanks ya no’

Mino
Aku juga mbak. Mbak udah nglakuin semua ini hanya untuk aku.

Mino dan muna saling berpelukan dan bertangisan

CUT TO

#87.INT.RUMAH (MALAM)
(mino,muna)
Mino tengah menata botol botol jamu di gerobak. Di atas dipan bambu muna tengah diam mematung seraya memandangi keluar rumah. Tatapannya kosong. Tililit tililit tiba tiba handphonenya berdering

Muna
Halo . . . .ya . . . jam berapa?. . . . oke

Muna meletakkan hp tepat di sisinya. Sedangkan mino, ia masih sibuk dengan gerobak jamunya.

Mino
Baru beli hp mbak?

Muna mengangguk

Mino
Siapa yang nelfon?

Muna
Lelaki buaya darat

Mino
Mbak masih nglacur

Muna
Iyalah. Biaya sekolah elu tuh banyak. Duit hasilnya jamu nggak cukup buat nutupin

Mino menarik nafas daalm dalam. Raut wajahnya begitu lemas.

Mino
(mengalihkan topik)
Mbak gimana kalau label “JAMU BAROKAH” yang ada di gerobak itu di ganti

Muna
Emangnya mau di ganti apaan?

Mino
“JAMUNE - JAMUNA”. Keren nggak?, siapa tahu bawa hoki

Muna
Terserah lu deh. Tapi ngomong ngomong nama kayak gitu lu dapet dari mana?

Mino
Spontanitas aja

Muna
Engga plagiat kan lu?

Mino
Sembarangan. Kalau ngomong yang enak dikit ngapa?

Muna
Becanda. Gitu aja marah

Mino
Aku ngga marah. Cuma ngamuk

Muna segera bergegas masuk kamar dan keluar lagi dengan dandanan menantang.

Mino
Mau dines mbak?

Muna
Iya

CUT TO

#88.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna,figuran)
Suasana jalan raya begitu panas. Asap dari kedaraan yang berlalu lalang bertebaran di mana mana. Di sebuah perempatan tampak beberapa kendaraan tengah bedesakan menunggu lampu hijau. Begitu sudah hijau motor motor itu langsung tancap gas secara perlahan.

Di sebuah trotoar kita melihat jamuna putri tengah mendorong gerobak jamu

Muna
(teriak)
Jamuuuuuu . .. jamuuuuuuuuuu

` figuran
Jamu mbak

Muna
Iya. Jamu apa bu’?

Figuran
Beras kencur sama kunci suruhnya setengah botol mbak

Muna
Baik. Sebentar yach

Jamuna tampak cekatan meladeni pembeli

CUT TO

#89.EXT.HALAMAN HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Sebuah mobil sedan berwarna hitam baru saja berhenti di parkiran. Ketika pintu terbuka kita melihat sosok jamuna dan lelaki hidung belang. Mereka segera memasuki hotel dengan berangkulan sangat intim.

INTERCUT TO

#90.INT.HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Muna dan lelaki hidung belang memasuki kamar untuk check in. muna begitu manja menggelayut di tangan figuran. Sedangkan lelaki tersebut, pandangan matanya begitu jalang.

Figuran
Malam ini kau sangat menggairahkan

Muna
Ah biasa aja

Figuran
Aku sudah tidak sabar sayang

INTERCUT TO

#91.INT.KAMAR HOTEL (MALAM)
(muna,figuran)
Di atas ranjang, muna dan figuran tertidur pulas dengan telanjang, hanya tertutup selimut. Tangan figuran begitu erat memeluk perut jamuna
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

CUT TO

#92.INT.RUMAH (SORE)
(muna)
Kita beralih ke rumah nenek. Detik ini di atas dipan bambu jamuna tengah duduk duduk sambil melamun. Ujung rambutnya yang panjang sebahu ia main mainkan dengan santai.

Tiba tiba hp-ny berdering
INSERT FRAME : nito memanggil

Muna
Ada apaan to?

Nito (vo)
Mun ada pria kesepian dari U.S.A. mau nggak?

Muna
Amerika?. Kalau gituan sama orang bula gue ngeri. barangnya itu lho gede banget. Ntar punya gue locer lagi.

Nito (vo)
Itu sech terserah kamu. Dia mau bayar mahal lho. Mau ngga ?

Muna tampak mikir mikir

Muna
Iya deh gue mau. Di mana tempatnya?. Sekali kali ngrasain punyanya bule

Nito (vo)
Seperti biasa

Muna langsung mematikan hp-nya
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

Muna
(menggumam)
Tuhan gue tahu yang gue lakuin ini salah.

Muna segera beranjak bangkit dan beregas masuk kamar.

CUT TO

#93.MONTAGE SHOT

• muna dan lelaki hidung belang berada di ranjang dengan setengah telanjang
• muna dan seorang lelaki turun dari mobil dan langsung check in
• muna dan seorang lelaki di discotek
• muna dan seorang lelaki makan di restoran
• muna merayu seorang lelaki di sebuah tempat
• muna di jemput seorang lelaki di rumahnya dengan mobil. Sejenak para tetangga (ibu ibu) saling mengamati dan menggunjing
• muna dan seorang lelaki berhubungan intim di bak mandi
• muna dan seorang lelaki tertidur pulas di atas ranjang dengan kondisi setengah telanjang

AND OFF MONTAGE SHOT

CUT TO

#94.EXT.GANG DEPAN RUMAH NENEK (SIANG)
(muna,figuran)
Muna tengah berjalan dengan langkah santai. Di sekelilingnya para tetangga memandangi dengan tatapan najis. Sejenak terdengar bisik bisik menyakitkan
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berjalan santai

Figuran-A
Ibu ibu perempuan itu pelacur lho

Figuran-B
` masak sech?. di lingkungan kita ada pelacur. Ini ngga bisa di biarkan. Kita musti lapor bu RT.

CUT TO

#95.INT.KELAS MINO (SIANG)
(muna,figuran,siwa siswi)
Suasana kelas begitu ramai. Para siswa sedang bercanda. Ada yang kote’an. Ada yang lempar lempar kapur. Ada yang coret coret di papan tulis. Ada yang pacaran. Ada yang kejar kejaran. Ada juga yang sms-an. Di sudut bangku paling belakang, kita melihat sosok mino tengah membaca sebuah novel. Tiba tiba seorang siswa mendatanginya.

Siswa
Mino. Mbak mu itu namanya siapa?

Mino
Jamuna

Siswa
Kok bisa cantik sech?

Mino
Itu namanya rezeki

siswa
Mbak mu seksi banget. Kayaknya pantes deh jadi pelacur.

Mino menutup novel. Emosinya mulai tersulut

Mino
Kalau ngomong ati ati ye

Siswa
Kamu ngga usah banyak omong. Mbak mu kerjanya emang begitu kan?

Mino
Kalau iya emang kenapa?

Siswa
Ngga malu?

Mino
Ngapain malu. Aku malah bangga punya seorang kakak yang rela ngejual keperawanannya hanya untuk nyekolahin aku. Bukan kayak kamu. Yang bisanya ngabisin harta orang tua.

Siswa
(sambil bertepuk tangan)
Bagus banget gaya bicaramu. Kamu percaya ngga?. Aku pernah tidur dengan mbak mu. Dia begitu lihai bermain di ranjang. Aku baru kali itu merasakan indahnya sorga dunia. Jamuna itu memang pelacur kelas elit. Fantastis. Lembut tapi liar

Bogem mino langsung mendarat di pipi siswa tersebut

Mino
Mulutmu emang kurang ajar ye.

Bibir siswa tadi berdarah. Ia tak terima dan langsung menyerang mino balik.

SLOW MOTION EFECT : siswa memukul pipi mino

Pertarungan tak dapat di hindarkan. Bangku bangku berserakan. Dari pintu muncul guru bp yang sangat kasar

Guru bp
STOOOOPPPP

Semua yang ada di kelas ini langsung terdiam. Mino dan siswa langsung di ciduk ke ruang bp

CUT TO

#96.INT.RUANG BP (SIANG)
(mino,siswa,guru bp)

STAR MONTAGE SHOT

guru bp terus memarahi mino. Bahkan yang lebih parah guru tersebut juga menunjuk nunjuk muka mino secara kasar. Mino diam saja menikmati kesialan. Tak lama kemudian gurur bp kehabisan kata kata

AND OFF MONTAGE SHOT

Mino
Mana suara bapak?. Kok ngga di lanjutkan?

Guru bp terperangah. Sedikit sock

Mino
Kenapa sech bapak ngga bisa mengahargi seorang kakak yang membiayai adiknya. Kenapa sech bapak ngga bisa menghargai seorang pelacur. Meereka juga manusia bukan binatang. Mereka juga punya perasaan . . . (jeda) . . . begitu juga kakak saya. Saya tahu dia adalah sampah masyarakat. Tapi sebenarnya dia ngga mau kayak gitu. Hanya karena biaya sekolah adiknya harga dirinya ia singkirkan. Keperawananya ia gadaikan . . . (jeda) . . . andai saja bapak berada di posisi saya pasti bapak juga marah jika ada oarang yang menghina kakaknya dengan begitu rendah. Iya kan?

Guru bp terdiam tak berkutik. Ia begitu malu dengan kata kata mino. Setelah itu frame meredup

CUT TO

#97.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,mino,bu rt)
Muna duduk di lantai secara lesehan. Di sisinya ada mino yang tengah sibuk meracik jamu. Malam ini wajah muna begitu lelah dan letih

Mino
Engga dines mbak?

Muna
gimana mau dines. Fisik gue klagi k.o. kalau bentuknya kayak gini nanti kliennya ngga puas tauk

mino
kalau gitu miunum aja nech. Jamu pegel linu

mino menyodorkan segelas jamu untuk muna. Muna langsung menerima dan meneguknya hingga tandas.

BRUUAAAAKKK. Terdengar suara pintu di banting. Mino dan muna segera menoleh ke arah sumber suara.
POV MUNA DAN MINO : bu rt gembrot berdiri dengan berkacak pinggang

Bu rt
(teriak)
Lingkungan sini tidak menerima seorang pelacur

Muna dan mino tercengang

Bu rt
Demi menjaga nama baik lingkunagn sini. Lebih baik kamu menghentikan pekerjaan kotormu. Memalukan.

Muna menarik nafas dalam dalam dan berdiri dari duduknya dengan angkuh.

Muna
Dengan senang hati saya stop jadi perek. Malahan niat ini sudah ada sejak dulu. Dan sekarang orang nomor satu di lingkungan ini yaitu bu rt menyuruh saya untuk berhenti jadi pelacur. Itu merupakan suatu kehormatan bagi saya. Dan saya jamin pada saat ini juga saya pastikan pensiun dari dunia mesum. Tapi jika esok hari adik saya meminta uang untuk keperluan sekolah apakah bu rt bersedia membantu saya?

Bu rt
Maksud kamu apa?

Muna
Bu rt ngerti kan saya jualan jamu?

Bu rt
Iya memang kenapa?

Muna
Hasil dari jualan jamu itu hanya cukup untuk makan saja. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya saya musti dapat dari mana?

Bu rt
Kenapa kamu ngga cari kerjaan lain?

Muna
Saya itu tamatan smp. Jaman sekarang mana ada yang sudi menerima ijazah smp . . . (jeda) . . .meskipun jadi pelacur toh saya tidak menganggu bapak bapak sini. Mereka ngga akan kuat bayar tarif saya.

Bu rt terdiam. Ia tak berkutik sama sekali. Tak lama kemudian perempuan tambun itu enyah dari tempat ini

Mino
Dia mau kemana mbak?

Muna
Tauk. Ke kuburan kali. Nyusul nenek moyangnya

CUT TO

#98.EXT.ALUN ALUN JEMBER (MALAM)
(jamuna,jimmy,figuran)
Alun alun begitu ramai. Orang orang pada berseliweran kesana kemari. Lampu lampu hias berkerlip kerlip. Di anatra orang orang yang berlalu lalang kita melihat sosok muna tengah berjalan jalan. Pandangannya di tolehkan kesana kemari.
POV JAMUNA : di salah satu bangku alun alun dua orang muda mudi sedang kasmaran. Pedagang kaki lima berjejer jejer. Di luar alun alun kendaraan berlalu lalang padat sekali

BRUUUAAAAAKK. Tiba tiba ia bertubrukan dengan seorang pemuda

Pemuda
Sory mbak

Muna
Ngga apapa

Muna kembali melanjutkan perjalanannya. Tiba tiba matanya menatap sesuatu
POV JAMUNA : Di salah satu sudut duduk seorang lelaki dengan wajah sedih. Sebut saja namanya jimmy.
Muna segera menghampiri dan duduk si sampingnya.

Jamuna
Hay

Jimmy terperangah. Ia terlihat sedih. Tatapannya pun kosong

Jimmy
(ogah ogahan)
Hay juga

Jamuna
Sendirian?

Jimmy mengangguk

Jamuna
Boleh kan gue duduk di samping elu?

Jimmy kembali mengangguk

Jamuna
Kenalin. Gue jamuna putri. Panggil aja muna. Kamu?

Jimmy
Jimmy

Mereka berdua saling berjabat tangan. Erat seklai

Jamuna
Tampang lu kusut banget sech. Kenapa?

Jimmy terdiam. Pandangannya masih kosong

Jamuna
Elu bisa cerita ke gue. Mungkin gue bisa bantu . . . (jeda) . . . eh jimmy. Lu dengerin gue kan?

Jimmy
Iya. Aku dengerin kamu kok. Emangnya kamu mau dengerin cerita aku?

Jamuna
Dengan senang hati

Jimmy
Aku baru di putusin pacarku

Jamuna
Kok bisa?

Jimmy
dia punya kekasih lain. Dia menduakan aku. Malam ini adalah malam pernikahannya.

Jamuna
Elu pasti sedih banget. Mau gak gue hibur?

Jimmy
Caranya?

Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif

jamuna
Dari tampang elu yang borju. Elu pasti punya mobil kan?

Jimmy
Apa hubungannya?

Jamuna
Ikut aku yuk

Jimmy
Kemana?

Jamuna
Udah ikut aja

Jamuna langsung menyeret tangan jimmy meninggalkan tempat ini

CUT TO

#99-a.EXT.HOTEL (MALAM)
(muna,jimmy,figuran)
Mobil berhenti di area parkir. Begitu pintu terbuka muncul sosok jimmy & jamuna yang bergandengan tangan. Mereka langsung memasuki loby hotel.

INTERCUT TO

#99-b.INT.HOTEL (MALAM)
(muna,jimmy,figuran)

Jimmy
Aku mau kamu bawa kemana. Kok ke hotel?

Jamuna
Udah tenang aja. Malam ini kamu pasti puas.

Jamuna kembali mengulum bibir jimmy dengan liar. Lelaki itu hanya diam saja di perlakukan sedemikian rupa.

INETRCUT TO

#99-c.INT.KAMAR HOTEL (PAGI)
(muna,jmmy)
Detik ini jimmy dan jamuna tengah tertidur dengan telanjang di atas ranjang. Mereka saling berpelukan. Muna tidur dengan berbantalkan lengan kekar jimmy.
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

CUT TO

#100.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna,jammino)
Detik ini muna dan mino tengah sama sama membuat jamu. Wajah muna terlihat berseri seri
INSER FRAME : bahan jamu di tumbuk

Mino
Nggak dines mbak?

Muna
Engga

mino
Emang kenapa

Muna
ngga kenapa napa. Biar bisa bantu lu bikin jamu.

Tiba tiba pintu terbuka dan muncul bu rt

Bu rt
Jamuna. Saya pesen jamu singset yach. Nanti jam sepuluh saya ambil

jamuna
Iya bu rt

Setelah itu bu rt langsung keluar dari rumah ini

Muna
Mino elu tau nggak kemarin malem gue ketemu siapa?

Mino
Emang siapa?

Muna
kemarin malem gue itu ketemu laki laki yang guanteng banget. Matanya bibirnya, senyumnya indaaaaaah banget. Waktu aku jeb ejeb sama dia rasanya nikmaaaaaaaaaat banget. Baru kali itu gue ngrasain nikmatnya seorang laki laki

mino
terus mbak jatuh cinta sama dia?

muna
betul

mino
namanya siapa?

Muna
Jimmy

CUT TO

#101.INT.STUDIO RADIO (SIANG)
(jimmy,penyiar radio)
Detik ini jimmy sedang nongkrong di studio siaran. Di depannya ada penyiar cewek yang lagi ngoceh. Sedari tadi jimmy terus melamun. Pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #98. particel SCENE

Jamuna
Elu pasti sedih banget. Mau gak gue hibur?

Jimmy
Caranya?

Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif
BACK TO NORMAL SCENE

Jimmy (vo)
Aku kenapa sech mikirin dia terus?

Mendadak bibir jimmy tersenyum
EXTREME CLOSE UP : bibir jimmy tersenyum

Peyiar radio
Pak direktur nglamunin apa sech?

Jimmy terperanjat

Jimmy
(agak jengkel)
Kamu itu ngagetin aja

Penyiar
Sory – sory. Nglamunin apa sech?

Jimmy
Mau tau aja

Penyiar
Pasti mikirin cewek kan?. Lagi jatuh cintrong ye?

Jimmy
Iya. namanya jamuna

Penyiar
Tuh kan bener. Pasti dari india yach?

Jimmy
Bukan. Wajahnya made in indonesia. Manis banget

Penyiar
Cie cie cie yang lagi kasmaran. Kayak apa sech orangnya?

Jimmy
Cuantik banget. Wajahnya, senyumnya, bibirnya, pokoknya pantes deh jadi istriku

Penyiar
Indahnya. Aku doa’in deh moga moga jamuna itu bisa jadi istri bapak

jimmy tersenyum malu malu. Lagu dan iklan sudah habis. penyiar itu kembali ngoceh di depan microphone.

Penyiar
Oke listener. Hari ini di studio ini ada seseorang yang jatuh cinta. Dia itu adalah direktur radio ini. Jimmy notohadi negoro. Dia ada di depan aku lho listener lagi senyum senyum

CUT TO

#102.INT.SUPERMARKET (SIANG)
(muna,jimmy,figuran,satpam)
Suasana supermarket lumayan ramai. Banyak orang datang kesini untuk berbelanja. Di salah satu sudut kita melihat sosok jamuna tengah berdiri memperhatikan barang barang
POV JAMUNA : barang barang tertata rapi pada sebuah rak

Tiba tiba mata jamuna tertuju pada sebuah dompet. Ia amati sebentar untuk mengecek kondisi.
POV JAMUNA : dompet terlihat cantik dan bermutu
Jamuna segera merogoh saku. Namun wajahnya sock mendadak

Jamuna
(menggumam sambil menepuk jidat)
Mampus. Duit kok bisa ketinggalan sech.

Wajah muna terlihat begitu kecewa.

Jamuna
Alah peduli setan. Dari pada kebeli orang lain. Mending gue embat aja

Jamuna segera melirik ke kanan ke kiri dan tanpa pikir panjang langsung memasukkan barang tersebut ke balik bajunya.

Dua puluh meter ke arah kanan ada seorang satpam tengah mengawasi jamuna
ANGLE ON : seorang satpam mengawasi jamuna.
Setelah itu sang satpam segera menghampiri jamuna

Satpam
Mbak. Ikut saya sebentar

Muna
(gugup)
K . . kk . . kemana pak?

Satpam
Sudah ikut saja.

Jamuna sadar bahwa kondisi tidak menguntungkan. Ia langsung lari sekencang kencangnya menghindari manusia itu. Akibat hal ini oto matis pak satpam terkejut

Satpam
Woei mbak jangan lari.

Setelah itu Terjadilah aksi kejar kejaran antara jamuna dan pak stpam. Orang ornag yang berlalu lalang di tempat ini memandangi ulah keduanya hanya dengan tatapan penuh tanya.

Jamuna terus berlari. Tak perduli dengan orang orang yang memandanginya.
LONG SHOT : jamuna menuruni escalator dengan tergesa gesa
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna terus berlari

BRUAAAAKKKK. Tiba tiba kaki jamuna tersandung. Dan akhirnya ia pun jatuh tersungkur. Pak satpam tepat berada di belakang. I langsung meringkus tanpa ampun

Satpam
Sekarang ikut saya ke pos

Jamuna
(sambil meronta)
Leppppaassss. Lepasin nggak?

` satpam
Sudah jangan melawan

Jamuna
Sialan. Lepasin gue

Jamuna terus memberontak, pak satpam pun semakin gregetan.

Beberapa meter ke arah kanannya kita melihat sosok jiimy tengah sendirian.
ANGLE ON : jimmy berjalan sendirian.
Tiba tiba matanya tertuju ke arah jamuna. Ia langsung menghampirin

Jimmy
Jamuna. Kenapa kamu?

Jamuna sedikit terperanjat

Jamuna
Jimmy . . . (jeda) . . . tolongin gue dong

Satpam
Ia mencuri dompet mas

Jimmy
Kalau begitu biar saya yang bayar kerugian. Sekarang tolong lepaskan perempuan ini

Satpam langsung merenggangkan cengkeramannya. Jamuna bernafas lega dan langsung di ciumnya pipi jimmy

Jamuna
Tanks ya jim

CUT TO

#103.EXT.JALAN RAYA (SIANG)
(muna,jimmy)
Kendaraan yang berlalu lalang terlihat ramai. Salah satunya adalah mobil jimmy. Berwarna biru dan berjalan lumayan kencang.
LONG SHOT : mobil jimmy melaju lumayan kencang

Detik ini jimmy tengah mengemudi dan muna ada di sisinya. Mereka tengah berbincang bincang.

Jimmy
Kamu kenapa sech kok nyuri dompet?

Muna
Aslinya gue tuh mau beli. Tapi duit ketingglan di rumah. Dari pada dompetnya kebeli orang lain duluan ya gue embat aja. Dompet itu tinggal atu atunya

Jimmy
Ouw begitu?

INSERT FRAME : tangan jimmy mengobrak abrik laci mobil. Sebuah cd ia dapatkan dan langsung memutarnya ke player. Dalam sekejap terdengarlah sebuah lagu cantik.

Muna
Ngomong ngomong elu mau ngajak gue kemana sech?

Jimmy
Pantai. Kamu suka pantai ngga?

muna
Suka banget

Mobil jimmy melaju semakin kencang. Detik ini suasana jalan raya terlihat sepi.

CUT TO

#104.EXT.PANTAI (SIANG)
(muna,jimmy)
Ombak berdebur membasahi pasir. Laut berwarna biru. Di pinggir pantai kita melihat sosok jimmy jamuna tengah berjalan sambil bergandengan tangan
LONG SHOT : jimmy jamuna berjalan di pinggir pantai sambil bergandengan tangan

INSERT FRAME : kaki jimmy tersiram ombak
Tiba tiba muna melihat sebuah bangku di bawah pohon
POV MUNA : suasana di atas bangku terlihat teduh.

Muna
Kita ke bangku situ yuk!

Jimmy
Ayuk

Jimmy dan jamuna segera beranjak ke bangku dan langsung mendudukinya.

Jimmy
Mun. kamu lihat laut itu ngga?

Muna
Lihat. Emang kenapa?

Jimmy
Indaaaaaah banget. Seindah hatiku yang tengah berbahagia

Muna
Kalau boleh tahu. Bahagia karena apa?

Jimmy
Kamu

Muna
Maksud lu?

Jimmy
Muna. Semenjak kita bertemu di alun alun entah kenapa wajahmu selalu ada di pikiranku. Sebelumnya aku ngga pernah seperti ini. Kau lah satu satunya perempuan yang pertama di hatiku

Muna
Gue juga ngrasain seperti itu jim.

Jimmy
Masksud mu?

Muna
Wajah elu tuh juga selalu ada di pikiran gue

Jimmy
I love you mun

Muna
Aku juga jim. Aku sangat sangat mencintaimu.

Jimmy dan muna saling bertatapan. Wajah mereka saling berdekatan. 5-cm. 4-cm. 3-cm. 2-cm. 1-cm dan akhirnya berciuman.

Namun tak lama kemudian jamuna tersentak. Ia langsung melepaskan bibirnya dari bibir jimmy.

Muna
Engga . . . nggak boleh . . . kita ngga boleh begini

Jimmy
Memangnya kenapa mun?

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Muna
Gue perek. Gue ngga pantes punya lelaki sebaik lu

Jimmy
Aku ngga peduli siapa kamu. Yang aku tahu, detik ini kamu adalah pacarku. Dan mulai detik ini ku mohon padamu tinggalkan duniamu

Muna
Tapi jim. Gue butuh duit buat bayar sekolah adik gue

Jimmy
Kamu tenang aja. Masalah sekolah biar aku yang urus. Sekarang yang penting kamu ngga boleh jadi pelacur lagi. Aku ngga bisa lihat kamu berdua’an dengan laki laki lain. Janji?

Muna
Yach. Gue janji. Gue ngga akan nglacur lagi.

Jimmy dan jamuna saling berpelukan.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

CUT TO

#105.INT.RUMAH (MALAM)
(jamuna,jamino)
Mino dan muna tengah membuat jamu. Wajah muna terlihat berseri seri

Mino
Cerah banget ada apa sech mbak?

Muna
Lu kagak tahu yach. Kakak lu yang cantic ini sedang kenapa?

Mino
Ya ngga lah. Makanya aku nanya

Muna
Tadi siang gue di ajak ke pantai

Mino
Pasti sama jimmy

Muna
Lu tau ngga no. jimmy katakan cinta ke gue. Romantis banget.

Mino
Pantes. Selamet deh. Akhirnya laku juga

Muna
(sedikit sock)
Maksud lu?

Mino mengangkat bahu enggan.

Mino
Pikir aja sendiri. Kan kamu punya otak

Muna
Sialan lu

CUT TO

#106.RUMAH (SIANG)
(muna,mino,jimmy)
Muna dan mino tengah makan siang. Sejenak kita mendengar suara deru mobil dari luar. Tak lama kemudian muncullah sosok jimmy dari pintu

Jimmy
Hai mino muna . lagi makan yach?

Mino
Iya mas. Ikutan yuk

Jimmy
Makasih. Tadi udah makan

Jimmy langsung duduk di sisi muna

Jimmy
Sayang habis ini kita jalan jalan yuk

Jamuna mengangguk sambil mengunyah makanan

Mino
Mau jalan jalan kemana sech?

Muna
Lu tuh mau tahu aja

Mino
nggak kasih tahu nggak masalah. Yang penting bungkusannya yach

Muna
Dasar lu

Melihat tingkah laku kakak beradik di depannya, jimmy hanya mesem mesem geli.

Jimmy
Kamu tenang aja no. pasti nanti ku bawa’in

CUT TO

#107.MONTAGE SHOT

• jimmy dan jamuna makan di restoran (siang)
• jimmy dan jamuna belanja di swalayan (siang)
• jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)
• jimmy dan jamuna berenang di kolam renang (siang)
• jimmy dan jamuna memancing di sebuah pemancingan (siang)
• jimmy dan jamuna jogging pagi pagi (pagi)
• jimmy dan jamuna di studio siaran (sore)
• jimmy dan jamuna bersepada di persawahan secara boncengan (pagi)
• jimmy dan jamuna berkencan di alun alun jember
• jimmy dan jamuna memasuki kamar hotel
• jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)
• jimmy dan jamuna tertidur pulas dengan kondisi setengah telanjang

AND OFF MONTAGE SHOT

CUT TO

#108.EXT.JALAN (SIANG)
(muna,figuran)
INSERT FRAME : Gerobak jamu berlabel “jamune-jamuna” tengah berjalan
ZOOM IN : camera mendekati sosok jamuna yang tengah mendorong gerobak di trotoar.

Jamuna
Jamuuuuuuu . . . . . . jamuuuuuuu

SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna berjalan mendorong gerobak jamu

Figuran
Mbaaaaaaaakkk jamuuuuuu

CUT TO

#109.INT.PASAR TANJUNG JEMBER (SIANG)
(muna,figuran)
kita melihat jamuna tengah belanja di lapak sayur mayur. Di latar belakang beberapa orang nampak hilir mudik menjalankan kesibukan. Suasana pasar tengah ramai.

Tililit tilillit tilililit hp muna berdering. Ia langsung mengambilnya dari saku.
INSERT FRAME : nito memanggil

Muna
Kenapa to?

Nito (vo)
Nanti malam kamu ke rumahku yach

Muna
Ada apaan?

Nito (vo)
Udah datang aja

Tut tut tut. Sambungan terputus. Muna kembali memilah milah sayur mayur yang akan di beli.

CUT TO

#110-A.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito,pak dodi,figuran)
Ruang tamu rumah nito penuh dengan psk psk asuhannya. Mereka bercengkerama dengan santai. Suasana terdengar riuh. Interior rumah ini terlihat mewah dan megah.

Dari arah pintu muncul sosok jamuna yang memakai gaun motif kemben dengan rambut tergerai lurus. Cantik sekali. Salah satu psk langsung mendekatinya

Figuran
Hai muna. Apa kabar?

Muna
Hai jeng. Lama tak jumpa. Baik baik aja nech.

Figuran
kamu makin lama kok makin bahenol? kasih tahu dong rahasianya

muna
ah elu bisa aja. Gue masih seperti yang dulu kok. Toh Gue juga udah lama gk terima order

figuran
maksudnya?

muna
gue udah stop jadi perek. . . . . eh ini ada acara apaan sech?

Figuran
Ul-tah nya nito

Di tengah tengah keriuhan tiba tiba muncul sosok nito bersama seorang lelaki yang sebut saja namanya pak dodi. Pertama kali memasuki ruangan mata nya langsung tertuju pada sosok jamuna.
POV PAK DODI : jamuna terlihat cantik memakai kemben dengan rambut tergerai lurus.

Pak dodi (vo)
(licik, matanya terlihat jalang)
Perempuan ini fantastis. Pasti tipe tipe jalang di atas ranjang. Aku harus memilikinya. HARUS

Setelah itu muncul sesosok figuran membawa kue tart. Nito langsung membuka acara.

Nito
Sebelumnya aku mengucapkan terima kasih banyak karena sudah datang ke pesta ini

CUT TO

#110-B.INT.RUMAH (MALAM)
(mino)
Di atas dipan bamboo mino tengah belajar secara serius. Angin yang datang, berhembus sangat kencang. Menggoyang goyang pigura foto jimmy dan jamuna hingga oleng kesana kemari. Karena tidak kuat menahan beban figura itu akhirnya jatuh. Kacanya pecah berserakan.

Mino kaget. Mendadak perasaannya berubah tidak enak

Mino
Ya tuhan. Ada apa ini. Kenapa foto mas jimmy dan mbak muna jatuh. Semoga bukan pertanda buruk.

Mino beranjak dari dipan bamboo dan memberesi figura tersebut

CUT TO

#110-C.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito,pak dodi,figuran)
Pak dodi dan nito tengah berbincang bincang serius di lantai atas. Sejenak pandangan mereka di arahkan ke bawah
POV NITO DAN PAK DODI : psk psk menikmati hidangan sambil bercengkerama di lantai bawah

Nito
Bisnis ini sudah mantep kan pak?

Pak dodi
Jelas. Germo germo di Thailand dan timur tengah sudah tak sabar untuk segera di kirimi cewek cewek semlohai

Nito
Lalu di antara perempuan perempuan yang ada di situ kira kira mana saja yang layak untuk kita ambil?

Pak dodi
Aku sudah memilih sepuluh orang. Masing masing aku hargai 10 juta rupiah. Tapi ada satu yang eksotis. Dan aku mau dia

Nito
Siapa?

Pak dodi menunjuk. Mata nito langsung mengarah pada yang di maksud
POV NITO : jamuna tengah menyantap hidangan sambil bercengkerama

Nito
Jamuna?

Pak dodi
Iya. Perempuan pake kemben itu eksotis sekali. Aku berani bayar dia lima kali lipat

Mata nito berbinar licik

Nito
Apakah anda serius dengah uang sebanyak itu . . . . . hanya untuk seorang perempuan seperti dia

Pak dodi
Serius. Dia tak akan ku jual. Dia akan ku jadikan simpanan

Pak dodi dan nito turun ke lantai bawah dan langsung menghampiri jamuna.

Nito
Muna kenalkan ini pak dodi

Muna dan pak dodi saling bertatapan dan kemudian berjabat tangan

CUT TO

#111.INT.CAFE (MALAM)
(muna,nito,figuran)
Muna dan nito tengah nongkrong di salah satu bangku. Di depan mereka ada dua cangkir kopi dan beberapa camilan ringan. Jamuna mengambil dan langsung menyeruput isinya.

Muna
Lu ngapain ngajak gue kesini?

Nito
Ada proyek besar yang sangat menjanjikan

Muna
Maksud lu

Nito
Pak dodi berniat mengirim kamu ke cina. Di sana kamu pasti akan sukses besar sebagai pelacur. Dan sebagai awal mula. Pak dodi udah ngasih tunjangan kamu lima puluh juta

Muna
Ogah. Gue udah ngga mau jadi perek lagi. Apalagi sampe ke cina. Mimpi aja ngga bakalan sudi. Lu cari orang lain aja deh. Winta kek, dinda kek. Atau siapa lah. Toh mereka lebih mantep dari gue

Nito
Ngga bisa mun. pak dodi maunya kamu. Lagian kenapa sech kamu nolak?

Muna
Gue udah ngga mau lagi begituan. Capek.

Nito
(marah)
Ngga bisa. Pokoknya kamu musti terima tawaran ini

Muna
(jengkel)
Lu kok maksa sech to. Sekali ngga tetep ngga.

Nito
(berapi api)
Lu harus trima mun. ini proyek besar. Untungnya pasti gede

Muna
Lu kok gitu sech to. Emang apa hak lu ngatur ngatur gue

Nito
Sudahlah. Elo terima tawaran ini atau . . .

Muna
Apa?. Lu ngancam. Gue ngga takut. Coba aja kalau lu berani. nyesel gue kenal ama lu

Jamuna berdiri dari duduk dan langsung menyiram cangkir kopinya ke muka nito

Muna
Lu tuh emang bajingan

Perempuan itu langsung enyah dari tempat ini.

CUT TO

#112.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,jimmy)
Muna sedang melamun di atas dipan bamboo. Pikirannya menerawang

FLASHBACK TO SCENE #111.particel SCENE

Nito
Pak dodi berniat mengirim kamu ke cina. Di sana kamu pasti akan sukses besar sebagai pelacur. Dan sebagai awal mula. Pak dodi udah ngasih tunjangan kamu lima puluh juta

BACK TO NORMAL SCENE

Jamuna
Gue ngga bakalan sudi nglacur lagi

Dari arah pintu tiba tiba jimmy muncul mendadak. Ia langsung menghampiri muna dan mengecup pipinya.

Jimmy
Kita jalan jalan yuk yang

Muna
Kemana?

Jimmy
Udah ikut aja

Muna
Bentar aku ganti baju dulu

Muna segera masuk kamar dan keluar dalam waktu lima menit dengan dandanan rapi.

Muna
Yuk berangkat

Jimmy
Ayuk. Eh si mino kemana?

Muna
Lagi belajar di rumah temannya. Ngerjain tugas kelompok katanya

CUT TO

#113.ESH.SHOT (SIANG)
Langit berhiaskan awan awan. Tiba tiba burung beterbangan berkelompok dan di susul dengan sebuah pesawat yang melintas di udara.

CUT TO

#114.EXT.JALAN MENANJAK MENUJU PUNCAK REMBANGAN (SORE)
(muna,jimmy)
Pemandangan gunung di sore hari terlihat indah. Terasiring tertata begitu rapi. Di ruas jalan kita melihat mobil jimmy tengah melintas perlahan

Jamuna (vo)
Kita mau kemana sech jim?

Jimmy (vo)
Puncak

Di dalam mobil, jimmy duduk di belakang kemudi. Sedangkan muna di sisinya

Muna
Pantes. Dari tadi jalannya nanjak terus

Jimmy
Kamu udah pernah ke puncak belum

Jamuna menggeleng. Sejenak pandangannya ia tolehkan ke sekitar.
PON JAMUNA : terasiring begitu indah

Muna
View nya indah benget jim

Jimmy
Itu namanya terasiring

Muna
Udah tauk kali. Aku pernah lihat di buku diktat ips sd kok. Eh lu sering kesini yach jim?

Jimmy
Sering banget.

Muna
Jimmy laper nech

Beberapa waktu kemudian jimmy menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia dan jamuna segera keluar, dan langsung masuk warung lesehan.

CUT TO

#115.EXT.PUNCAK (MALAM)
(muna,jimmy)
Muna dan jimmy tengah berpelukan bersandarkan mobil. Mereka tidak saling berhadapan. Pandangan mereka tertuju ke bawah.
POV JIMMY JAMUNA : lampu lampu di kawasan kota berkerlip kerlip indah sekali.

Muna
Malam ini indah banget. Kita di sini hanya berdua. Sungguh indah

Jimmy
Muna. Aku tahu kita saling mencintai. Aku takut tuhan memisahkan kita. Aku pasti tak akan bisa bila hal itu terjadi

Muna membalikan badannya dan meletakkan telunjuknya tepat di bibir jimmy

Muna
Sssstttt. Jangan bilang begitu. Pamali. Gue ngerti lu cinta ama gue. Tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Semoga saja hubungan kita ini bisa abadi untuk selamanya

Jimmy mengeluarkan sebuah kotak cincin dari sakunya dan langsung meraih tangan muna

Jimmy
Malam ini aku melamar kamu. Aku ingin mengikat cinta kita dengan cincin ini. Muna, apakah kamu mau jadi istriku?

Jamuna tersenyum

jimmy
aku bersumpah kepada langit, kepada gunung, kepada bintang, kepada rembulan, kepada semua yang ada di sini apabila jamuna menerima lamaranku aku akan membahagiakannya selama ku bisa. Jamuna putri, apakah kamu mau jadi istriku?

jamuna
(sambil mengangguk)
Ya. Gue mau

Wajah jimmy begitu bahagia. Cincin yang sedari tadi ia pegang langsung di sematkan ke jari manis muna. Setelah itu mereka berdua berpelukan.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

CUT TO

#116.EXT.DEPAN RUMAH (MALAM)
(muna)
Mobil jimmy berhenti tepat di depan halaman rumah nenek. Jamuna keluar dan bergegas menuju rumah.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : muna berjalan menuju rumah

Mobil jimmy langsug tancap gas meninggalkan tempat ini.

Malam ini suasana tampak sepi. Yang terdengar hanya suara jangkrik. Sekilas di pos ronda kita melihat bapak bapak yang sedang piket tengah main kartu sambil ngobrol ngobrol.

Ketika jamuna sudah sampai di depan pintu. Ia menemukan sebuah kotak karton berwarna hitam legam. Ia segera memungut dan membukanya. Melihat isi kotak itu jamuna sock berat dan langsung membuang.

Muna
(menggumam + marah)
Kurang ajar. Ini pasti ulah nito. Brengsek

Seketika itu juga petir menggelegar di susul hujan yang mengguyur dengan deras.
INSERT FRAME : di dalam kotak karton ada bangkai ayam yang berdarah darah. Di sampingnya ada foto jimmy dan mino serta sebuah tulisan sangat jelas KALAU KAMAU TAK MENERIMA TAWARANKU DUA ORANG YANAG ADA DALAM KOTAK INI AKAN BERNASIB SAMA DENGAN BANGKAI BUSUK

Wajah muna menunjukkan amarah yang luar biasa. Petir kembali menggelegar di susul hujan yang semkain deras saja. jamuna langsung berlari kencang meninggalkan tempat ini

INTERCUT TO

#117.EXT.GANG DEPAN RUMAH (MALAM)
(muna,figuran)
Muna berlari kencang di bawah guyuran hujan yang terus menderas. Dalam sekejap ia melewati bapak bapak yang sedang jaga di pos ronda.

Salah satu petugas jaga pos ronda
Mbak mau kemana mbak. Sudah malam lho

Muna tak perduli. Ia terus berlari meninggalkan tempat ini

INTERCUT TO

#118.EXT.TROTOAR JALAN RAYA (MALAM)
(muna)
Petir dan kilat masih beratraksi. Detik ini muna masih berlari dengan wajah penuh amarah yang tak terkontrol. Bibirnya bergetar hebat menahan dingin dan emosi yang meledak.
LONG SHOT : muna berlari kencang

Muna
Lu bakalan nyesel nito udah bermain main dengan gue

INTERCUT TO

#119.EXT.JALAN RAYA (MALAM)
(muna)
Jamuna masih berlari kencang di bawah guyuran hujan.
BRUUUAKKK tiba tiba kakinya tersandung dan jatuh berlutut. Ia ngos ngosan. Di wajahnya masih terlihat sebuah amarah yang meledak ledak
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Jamuna bangkit dan langsung berlari lagi.
Cahaya kilat berpendar di penjuru sudut. Petir menggelegar di susul hujan yang semakin menggila

INTERCUT TO

#120.EXT.DEPAN RUMAH NITO (MALAM)
(muna,nito)
Sekarang kita menuju rumah nito. Tepat di halamannya kita melihat sosok jamuna baru saja muncul. Nafasnya ngos ngosasan. Bajunya basah kuyup.

Begitu sudah di depan pintu, bel rumah langsung ia pencet secara liar. Tapi tak kunjung terbuka, pencet lagi. Masih sama. Pintu tak terbuka

Muna
(teriak)
NITOOOOOOOOOOOO KELUAAAAAAARRR KAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU

Jamuna memencet lagi. Kali ini lebih kasar. Dan pada akhirya pintu terbuka. Nito muncul dengan baju piyama di sertai wajah yang menyebalkan.

Jamuna
Eh brengsek. Urusan lu tuh sama gue. Jangan bawa bawa jimmy ama mino deh. Mereka ngga tahu apa apa. Lu jangan jadi bencong gitu ye. Beraninya Cuma ama cewek

Nito
Terserah kamu mau ngomong apa. Aku ngga peduli

Jamuna menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan penuh beban

Jamuna
Mau elu tuh apa sech?

Nito
Kamu terima tawaran aku

Jamuna
Najis. Walaupun gue di bayar semilyar gue gak sudi. Paham?

Nito
Oke. Kamu tinggal pilih sekarang. Mereka mati atau . . . . .

Jamuna meludahi wajah nito secara kasar dan nito langsung menyekanya.

Muna
Elu tuh emang binatang. Kadal liar. Denger baik baik ya to. Kalau sampai terjadi sesuatu sama jimmy dan mino. Gue akan bikin perhitungan sama lu. CAMKAN.

Muna membalikan badan dan langsung berlari meninggalkan rumah nito

Nito
(menggumam)
Kamu belum tahu siapa aku mun. kita lihat aja nanti

CUT TO

#121.INT.RUMAH NITO (SIANG)
(nito,figuran : anak buah nito)
Di sebuah meja kita melihat nito dan beberapa anak buahnya tengah merundingkan sesuatu. Mereka sangat serius
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Nito
Perempuan sundel itu memang harus di beri pelajaran

Figuran
Betul banget bos

Nito
Gara gara dia proyek besarku dengan pak dodi gagal total. Brengsek dia.

CUT TO

#122.ESH.SHOT (SORE)
Seekor burung terbang di langit.ia begitu bahagia dan ceria.
DOOOOORRRR
Namun tiba tiba sebuah peluru bersarang di tubuhnya. Burung itu langsung jatuh ke tanah dan menggelepar meregang nyawa.

CUT TO

#123.INT.RUMAH MUNA (PAGI)
(jamuna,jamino)
Saat ini kita melihat jamuna tengah menjahit baju dengan jarum jahit. Ia begitu tenang duduk di atas dipan bamboo. Tak lama kemudian muncul sosok mino yang rapi berseragam sekolah

Mino
Berangkat dulu mbak

Muna
Ya ati ati

Mino langsung menghilang dari pandangan

CUT TO

#124.EXT.JALAN (PAGI)
(jimmy,figuran)
Mobil jimmy tengah melintas di sebuah jalan secara perlahan. Tiba tiba muncul sebuah jeep dari arah belakang yang langsung menyetop. Jimmy sedikit sock.

Jimmy
(menggumam)
Siapa yach?

Beberapa laki laki berbadan kekar keluar dari jeep. Mereka segera menghampiri jimmy dan menyekapnya tanpa ampun

Jimmy
(meronta)
Eh tunggu dulu. Apa apaan ini. Lepasin aku

CUT TO

#125.INT.RUMAH (PAGI)
(muna)
Tiba tiba saja jari muna tertusuk jarum jahit. Ia kaget dan langsung menyedot supaya darah tidak terus keluar. Seketika itu juga perasaan perempuan ini menjadi tak enak. Wajahnya terlihat resah dan gelisah

Muna
(menggumam)
Ya tuhan ada apa ini?

CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

CUT TO

#126.EXT.TROTOAR (PAGI)
(mino,figuran)
Kita melihat mino tengah berjalan di atas trotoar. Ia begitu santai dan asyik nyanyi nyanyi. Dari arah belakang tiba tiba muncul beberapa laki laki berbadan kekar yang menyekapnya tanpa permisi. Mino kaget.

Mino
Woei apa apaan ini?

Ia langsung di masukkan dalam sebuah jeep. Sesaat mata jimmy terbelalak. Ia semakin sock dengan pemandangan di dalam
POV MINO : kita melihat jimmy tengah pingsan. Tangan dan mulutnya terikat rapat.

FRAME MEREDUP

CUT TO

#127.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)

FRAME BERUBAH TERANG

Sedari tadi muna mondar mandir kesana kemari. Sesekali pandangannya di tolehkan keluar. Wajahnya terlihat cemas dan resah

Muna
(menggumam)
Mino kemana sech kok jam segini belum pulang?

Pandangan muna kembali di arahkan keluar
POV JAMUNA : suasana masih sepi. Pintu masih terbuka lebar
Jamuna kambali mondar mandir. Lama lama ekspresi wajahnya berubah kalut.

Muna
Jangan sampai nito berani . . . . ah ngga mungkin . . . .mino cepet pulang dong

CUT TO

#128-a.INT.RUANG PENYEKAPAN (MALAM)
(jimmy,mino,figuran)
Saat ini jimmy dan mino tengah terikat dengan kondisi mengenaskan. Sedari tadi mereka terus berusaha melepas jerat yang menyiksa. Tapi selalu gagal.

Jimmy
Gimana no. bisa ngga?

Mino
Susah mas. Talinya kenceng banget

Wajah jimmy dan mino terlihat lemas. Mereka begitu kelelahan, kelaparan, dan kehausan.

Jimmy
Coba lagi deh no

Muna
Iya mas

INSERT FRAME : jari jemari mino begitu gigih melepaskan jeratan di tangan jimmy

Jimmy
Gimana no?

Mino
Bentar lagi mas

Tali itu akhirnya lepas. Jimmy terlihat bahagia dan bersemangat. Setelah itu ia langsung bergegas melepas ikatan mino. Sejenak pandangannya di edar ke sekitar
POV JIMMY : suasana ruang penyekapan terlihat kotor dan berantakan. Di salah satu sudut dua ekor tikus tengah berlari an berkejaran.

Jimmy
Kita musti kabur dari tempat ini no

Mino
Caranya?

Jimmy
itu ada jendela. Kita lewat situ aja

jimmy dan mino langsung bergegas, namun baru beberapa langkah kaki menapak, pintu rangan terbuka. Muncul beberapa anak buah nito yang langsung terperanjat

figuran
(teriak)
Heeeiii kalian mau kemanaaaaa?

Jimmy
Berisik. Kamu bisa nonjok kan no?

Jamino mengangguk dan setelah itu terjadilah pertarungan yang menegangkan.

INSERT FRAME : sebuah tangan memukul tengkuk jimmy keras sekali.
Tubuh jimmy terhuyung kesana kemari. Dalam sekejap frame mulai meredup. Sejenak pandangannya di arahkan pada mino
POV JIMMY : samar samar terlihat sosok mino yang babak belur di hajar anak buah nito.

CUT TO

#128-B.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)
Muna tengah duduk di atas dipan bamboo dengan ekspresi tak bertenaga. Ia begitu lemas dan loyo

Muna
Kalau nito benar benar melakukan hal itu. Hancur gue

CUT TO

#129.INT.RUANG PENYEKAPAN (MALAM)
(nito,jimmy,mino,figuran)
Mino berbaring di sudut ruangan dg kondsi babak belur. Jimmy baru saja sadar dari pingsannya. Wajahnya lelah sekali. Dari arah pintu muncul beberapa anak buah nito dengan wajah menyebalkan

Figuran
Minum ini. Kalian pasti kehausan

Anak buah nito melempar dua botol air mineral secara kasar

Jimmy
Kenpa kalian melakukan ini pada kami, apa salah kami?

Figuran
Mending awakmu meneng ae. Ce’ aman. Ngerti?

Jimmy bergegas bangkit dan langsung menyerang anak buah nito secara kasar

jimmy
lepasin aku

kekuatan tak seimbang. Jimmy mendapatkan balasan yang lebih menyakitkan. Setetes darah mengucur dari bibirnya

jimmy
kalian bajingan. Bilaaaang. Apa salaaaaahhhhkuuuu?

Satu bogem mentah kembali mendarat di wajah jimmy. Ia langsung tersungkur tanpa ada daya. Sedangkan mino, ia hanya diam saja tanpa berkutik dan berlagak. Ia sudah lemah.

Mino
Sudahlah mas. Kita ikuti saja apa mau mereka

Jimmy
Aku ngga kuat no

Dari arah depan tiba tiba muncul nito. Tanapa pikir panjang ia lansung memoncongkan sebuah pistol ke arah jimmy dan mino.

Nito
Hari ini kalian berdua mati. ada pesan terakhir nggak buat jamuna putri?

Jimmy dan mino gemetar ketakutan

Jimmy
Maksudmu apa. Kenapa dengan jamuna?

Nito
Crewet

Doooorrrrr. Tembakan meletus. Sebuah peluru bersarang di perut jimmy. Ia langsung mengerang kesakitan

Mino
(kaget)
Maaaaasssssss jimmmyyyyyyyyy

Doooorrr. Pistol kembali meletus. Kali ini mengenai mino. Kepala remaja itu mengucurkan darah. Deras sekali

Nito
Hahahahahahahaha. Kau pasti hancur muna. Puaaaaasssss aku

Jimmy dan mino mengerang kesakitan. Dan tak lama kemudian mereka berdua menemui ajal

CUT TO

#130.JALAN RAYA (MALAM)
(jimmy,mino,figuran)
Sebuah mobil melintas sangat cepat. Suasana malam ini sangat sepi. Di dalam mobil itu ada beberapa anak buah nito dan mayat jimmy mino.

Mobil berhenti tepat di pinggir jurang. Para figuran segera keluar sambil menggotong mayat jimmy dan mino

Figuran-1
Nasib pacar dan adiknya mbak muna kasiah banget yach

Figuran-2
Alah gak sah di pikir. nasibnya begitu

Jenazah jimmy dan mino langsung di buang ke jurang dengan kasar.

CUT TO

#131.INT.HALAMAN RUMAH (PAGI)
(muna,pak pos)
Muna tengah menata jamu di gerobak. Tiba tiba datang pak pos yang langsung menghampirinya.

Pak pos
Apa benar ini rumah jamuna?

Jamuna
Iya pak betul. Ada apa yach?

Pak pos
Ada surat untuk anda. Tapi sebelumnya tolong tanda tangan di
Sini

Jamuna segera menuruti apa yang di katakan pak pos.

Pak pos
Terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu. Monggoh

Jamuna
Iya.

Pak pos langsung pergi dari tempat ini. Jamuna langsung melihatjam dinding.
POV JAMUNA :jam dinding menunjukkan pukul 10:00 wib

Jamuna
(kalut)
Mampus gue udah siang.
Ia masuk rumah dan melempar surat tadi di atas dipan bamboo. Ia begitu tergopoh gopoh. Gerobak jamu ia dorong, dan tanpa pikir panjang langsung beranjak meninggalkan peraduan

CUT TO

#132.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(nito, figuran)
Nito dan anak buahnya tengah mabuk mabukan. Di sisi mereka ada beberapa perempuan jalang yang setia mendampingi.

Segelas bir masuk kerongkongan nito, dan setelah itu bibir najisnya langsung nyosor perempuan di sisinya dengan nafsu

Nito
(teller)
Aku yakin. Malam ini si jamuna pasti nangis darah

Anak buah
(teller)
Pasti bos. Setelah lihat rekaman di cd, pasti dia ajur mumur.

Nito
Muna muna. Nasibmu bener bener mengenaskan. Salah sendiri main main dengan aku. Huahahahahaah modiar kowe mun. buongko

CUT TO

#133.INT.RUMAH MUNA (MALAM)
(muna)
Muna duduk di atas dipan bamboo. Surat itu di bukanya.
INSERT FRAME : Sebuah cd ia keluarkan dari dalam amplop.

Jamuna
Apaan nech?

Muna bergegas turun dari dipan bamboo menghampiri vcd player. Cd tadi ia masukkan dan tak lama kemudian munculah sebuah video.

Jamuna
Cd apaan sech ini?

Melihat video tersebut jamuna sock berat. Air matanya mendadak berlinang deras.

Jamuna
Ngga mungkin . . . . kurang ajar kamu to. Brengsek.

Jamuna marah hebat. Tatapan matanya masih tertuju ke arah video
POV JAMUNA : video menayangkan scene #129. komplit

Jamuna
Bangsat nito. Gue akan bikin perhitungan sama dia

INSERT FRAME : gigi jamuna bergemelatuk menahan amarah

CUT TO

#134-A.ESH.SHOT (MALAM)
Detik ini bulan di langit tengah purnama. Indah sekali. Namun tiba tiba awan hitam yang berarak menghalang. Bulan itu pun hilang

CUT TO

#134-B.INT.RUMAH MUNA (MALAM)
(muna)
Di depan video muna masih menitikan air mata. Raut wajahnya bercampur aduk. Ada marah, sedih, kesal, dan kecewa.

Jamuna
Kurang ajar elu to. Gue ngga terima dengan ini semua. Gue akan nuntut balas. Lu liat aja nanti

Dari arah luar petir menggelegar. Suaranya membahana. listrik padam. Cahaya kilat berpijar. Hujan mengguyur dengan deras. Dan jamuna langsung berlari kencang keluar dari rumahnya.

INTERCUT TO

#135.EXT.LAPANGAN (MALAM)
(muna)
Muna berlari kencang memasuki lapangan. Hujan terus mengguyur, petir dan kilat juga terus beratraksi. Detik ini wajah muna masih terlihat penuh amarah dan kesedihan.
Bruaaaakkk. Kakinya tersandung dan ia terjatuh. Sejenak muna merenung. Terdiam dalam kesedihan tak terungkap. Air matanya masih mengalir deras

Jamuna
(teriak)
Jimmyyyyyyyyyyyy . . . . . minoooooooooooooooo

Pikiran muna menerawang ke masa lalu. Tepat saat ia masih bahagia bersma jimmy dan mino

FLASHBACK TO SCENE #41. particle SCENE
Kereta api baru saja berhenti. Dari sekian banyak manusia yang berdesakan turun, kita melihat mino dan muna juga ikut turun dari gerbong kereta.

FLASHBACK TO SCENE#98. particle SCENE
Jamuna langsung mencium bibir jimmy dengan agresif

FLASHBACK TO SCENE #74. particle SCENE
Mino dan muna tengah duduk di atas dipan bambu. mino asyik menyantap masakan, sedangkan jamuna begitu sibuk menghitung hasil jualan jamu

FLASHBACK TO SCENE #104.particel SCENE
Jimmy dan muna saling bertatapan. Wajah mereka saling berdekatan. 5-cm. 4-cm. 3-cm. 2-cm. 1-cm dan akhirnya berciuman.

BACK TO NORMAL SCENE

Petir dan kilat masih beratraksi, hujan pun terus mengguyur dengan begitu deras. Muna basah kuyup. Ia masih menangis. Suaranya terdengar pilu
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

FLASHBACK TO SCENE #115. particle SCENE
Wajah jimmy begitu bahagia. Cincin yang sedari tadi ia pegang langsung di sematkan ke jari manis muna. Setelah itu mereka berdua berpelukan.

FLASHBACK TO SCENE #42.particel SCENE
Mino dan muna tengah naik becak. Mino sedari tadi tampak menoleh kesana kemari memperhatikan suasana kota jember. Sedangkan muna hanya diam saja.

FLASHBACK TO SCENE #107.particel SCENE
• jimmy dan jamuna makan di restoran (siang)
• jimmy dan jamuna belanja di swalayan (siang)
• jimmy dan jamuna berenang di kolam renang (siang)
• jimmy dan jamuna memancing di sebuah pemancingan (siang)
• jimmy dan jamuna jogging pagi pagi (pagi)

FLASHBACK TO SCENE #50.particel SCENE
Di sebuah trotoar kita melihat mino dan muna tengah berjalan sambil mengobrolkan sesuatu.

BACK TO NORMAL SCENE

Jamuna masih berlutut di lapangan sambil menangis. Hujan terus mengguyur. Petir dan kilat juga masih beratraksi
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Jamuna
(teriak)
TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKK

CUT TO

#136.INT.RUMAH (MALAM)
(muna)
Muna tengah meracik jamu. Bahan bahan seperti jahe, kunyit, kencur ia tumbuk hingga halus.
CAMERA MOVEMENT : 180 derajat mengitari subjek

Keringat yang ada di kening langsung di seka. Dalam sekejap pikiran muna langsung menerawang.

FLASHBACK TO SCENE #107.particel SCENE

jimmy,jamuna,mino sama sama membuat jamu (malam)

BACK TO NORMAL SCENE

Jamuna
(menggumam)
Mino, jimmy kenapa elu berdua cepet banget perginya?

Air mata muna menetes lagi

CUT TO

#137.ESH.SHOT

Cahaya matahari menyembur dari rimbunnnya dedaunan. Pegunungan argopuro di pagi hari tampak seperti sebuah lukisan. Terasiring tertata begitu rapi dan terlihat indah.

Setelah itu kita melihat air terjun, bunga bunga bermekaran, air mengalir di sungai, dan para petani yang berangkat ke sawah

Matahari berjalan ke tengah tengah langit. Suasana terlihat panas. Di jalanan, kendaraan bermotor berjibaku. asap knalpot bertebaran kemana mana.

Sore telah tiba. Surya bertahta di langit barat. Mega menyembur ke permukaan. Burung burung berarak pulang. Dan ketika petang menjelang. Lampu lampu kota, Neon, bilboard berkerliapan.

CUT TO

#138.EXT.JALAN (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)

Jamuna
Jamuuuuuuu . . . . jamuuuuuu . . .

Jamuna terus mendorong gerobaknya di jalanan. Keringat yang ada di kenignya langsung di seka

Jamuna
Jamuuuuuuuuuuuu . . . . . . jamuuuuuuuuuuuu

Figuran
Jamune mbak

Seorang nenek tua menghampiri jamuna

Jamuna
Jamu nek?

Figuran
Iyo nduk. Kunir asem sama beras kencur

Muna langsung melayani nenek tadi. Ia begitu lihai dan terampil.

Figuran
Matur nuwun yo nduk

Muna
Sama sama nek

Jamuna kembali mendorong gerobak jamunya. Suasana masih terasa panas. Dan keringat di keningnya juga masih bercucuran.

LONG SHOT : jamuna menyeberang jalan.
Perempuan ini berhenti di sebuah halte. Namun tiba tiba saja pandangannya terhenyak.
POV JAMUNA : seorang cewek sebut saja namanya yasmin tengah mencopet. Ia berhasil dan langsung enyah dari peraduan.

Jamuna penasaran. Ia pun mengikuti langkah yasmin.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna berjlan mengikuti yasmin

Ketika yasmin menolehkan wajah ke belakang, jamuna segera menyembunyikan muka.

Jamuna
Cewek itu berani banget siang siang nyopet

INTERCUT TO

#139.EXT.GANG (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)
Yasmin memasuki sebuah gang dan berkumpul dengan gank-nya. Sedangkan muna masih mengamati dari balik gerobak jamu

Figuran-1
Yas teko ndi we?

Yasmin
Nyari itung . . . udah makan belum?

Figuran-1
Belum lah

Yasmin
Ke warung yuk!

Figuran-3
Mlarat. Mbayar nggawe opo?

Yasmin
Tak bayari

Figuran -1,2,3
Asyik nech. Yuk.

Jamuna masih mengawasi sosok yasmin dan teman temannya. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar. Ia memandangi yasmin semakin jelas
POV JAMUNA : wajah yasmin mirip banget dengan wajahnya

Jamuna
Ngga mungkin . . .siapa dia?. Kenapa wajahnya mirip gue?

Jamuna segera bergegas mendorong gerobak meninggalkan tempat ini

CUT TO

#140.EXT.DEPAN RUMAH (SORE)
(muna,nito)
Muna baru saja tiba di depan rumah. Tiba tiba saja amarahnya bergejolak setelah melihat sesuatu
POV JAMUNA : sosok nito berdiri di depan pintu

Jamuna segera menghampiri dan mencengkeram kerah bajunya

Jamuna
Elu udah berani bunuh jimmy dan mino. Sekarang giliran gue ngebunuh lu

Nito mendorong tubuh jamuna hingga jatuh tersungkur

Nito
Hei perek. Salahmu sendiri main api sama aku

Muna bergegas bangkit dan kembali mencengkeram kerah baju nito. Detik ini mereka saling bertatapan dangan pandangan singa mengaum
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Nito
Gara gara ulahmu pak dodi membatalkan semuanya. Bisnisku hancur

Muna
Emang enak. Makan tuh hancur. . . . . Sebagai lelaki lu tuh emang bajingan. Ngga bisa ngehargain perempuan. Emangnya mak lu ngidam apa sech sampe ngelahirin manusia bejat macam lu?

Mendengar pernyataan muna, nito semakin panas

Nito
Buangsat

Nito menghajar muna tanpa ampun. Ia menampar, menjambak, menonjok hingga muna babak belur.

Nito
Modiar we mun

Jamuna merintih kesakitan. Satu tetes darah keluar dari bibirnya

Jamuna
(dingin dan mengancam)
Inget ya to. Elu udah bunuh jimmy dan mino. Suatu saat lu pasti bakal gue mati’in. Inget baik baik.

Jamuna mendorong tubuh jamuna hingga jatuh tersungkur ke tanah. Wajahnya memar memar dan berdarah darah
POV JAMUNA : debu debu bertebaran. Kaki nito mendarat di wajahnya sangat keras.

Nito
Kamu ngga akan bisa mati’in aku

Jamuna
Lihat aja nanti

Nito segera enyah dari peraduan, sedangkan muna masih terbujur di tanah.

CUT TO

#141.INT.RUMAH (MALAM)
(muna,bu rt)
Di atas dipan bamboo tepat di depan kaca muna tengah mengompres lukanya. Sesekali ia merintih kesakitan.

Pintu terbuka. Munculah bu rt gembrot sambil membawa botol

Bu rt
Jamuna. Saya pesan jamu vagina singset

Jamuna
Iya bu. Botolnya taruh situ aja

Melihat jamuna bu rt gembrot terpana
POV BU RT : wajah jamuna lebam lebam

Bu rt
Kamu kenapa kok bisa kayak gini?

Jamuna
Habis jatuh

Bu rt
Jatuh di mana?

Jamuna
Di jalanan yang turunannya tajem itu lho bu

Bu rt
Kalau gitu sini saya bantu ngompres

Jamuna
Ngga usah lah bu. Ngrepotin

Bu rt
Engga kok

Jamuna
Ngga usah lah bu. Saya bisa sendiri

Bu rt
Sungguh?

Jamuna mengangguk

Bu rt
Yo wis kalau gitu saya pulang dulu

Jamuna
Iya

Bu rt gembrot langsung bergegas enyah dari pandangan. Dan muna kembali sibuk mengompres lukanya. Namun tiba tiba pikirannya menerawang
FLASHBACK TO SCENE #139.particel SCENE

Jamuna masih mengawasi sosok yasmin dan teman temannya. Namun tiba tiba matanya terbelalak lebar. Ia memandangi yasmin semakin jelas
POV JAMUNA : wajah yasmin mirip banget dengan wajahnya

BACK TO NORMAL SCENE
Muna masih melamun

Muna
(menggumam)
Kenapa wajahnya sama persis dengan wajah gue?

Mulut muna menguap lebar, dan tak lama kemudian ia tertidur di atas didepan bamboo.

CUT TO

#142.INT.PASAR TANJUNG JEMBER (SIANG)
(muna,yasmin,figuran)
Muna tengah berbelanja di lapak sayuran. Tangannya begitu sibuk memilih sayur mayur.

Dari arah samping tiba tiba terdengar suara kegaduhan

Figuran (vo)
(teriak)
Copeeeeeeeeeeetttt copeeeeeeeeeeeeetttt copeeeeeeeeett

Tak lama kemudian BRUAAAAK. Yasmin menubruk jamuna hingga jatuh tersungkur namun langsung bangkit.

START SLOW MOTION EFFECT

Jamuna dan yasmin terpana. Mereka saling berpandangan.
POV jamuna : wajah yasmin mirip dengannya
POV yasmin : wajah jamuna mirip dengannya
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

END OFF SLOW MOTION EFFECT

Figuran
Copeeeeeeeet

Jamuna dan yasmin terperenjat. Yasmin langsung menarik tangan jamuna dan berlari secepat kilat.
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : jamuna dan yasmin berlari kencang

Figuran
Coopeeeeeeeettttttttttt

Orang orang yang berlalu lalang di pasar ini memandangi kejadian hanya dengan tanpa exspresi.

Di depan yasmin ada seorang lelaki yang menghalangi. Ia langsung menabraknya dan kembali berlari kencang. Tangan jamuna masih ia pegang dengan erat
INSERT FRAME : tangan yasmin memegang erat tangan jamuna

Figuran
(marah)
Jangkrik we nduk. Jalan lihat lihat tho

Yasmin
Sepurane pak

Sepuluh meter ke belakang orang orang terus berlari mengejar yasmin dan jamuna

Figuran
Copeeeeeeeeeeeeeetttttt

INTERCUT TO

#143.EXT.TROTOAR (SIANG)
(jamuna,yasmin,figuran)
Yasmin dan muna baru saja keluar dari pasar. Di atas trotoar mereka masih berlari secepat mungkin. Sepluh meter di belakang, orang orang masih agresif untuk menangkap sang copet

Figuran
Maliiiiing maliiiiiiiing

Orang orang di jalanan yang menaiki kendaraan, memandangi peristiwa ini tampak begitu penasaran.

Jamuna dan yasmin masih berlari
SUBJECTIVE CAMERA MOVEMENT : Jamuna dan yasmin berlari KENCANG

Yasmin
Kalau lari yang cepet dong

Jamuna
Kenapa elu bawa lari gue?

Yasmin
Wajah kau mirip aku. Emangnya kamu mau di gebukin?

Di depan pandangan ada tangga menuju jembatan penyeberangan. Muna dan yasmin langsung menaikinya
LONG SHOT : jamuna dan yasmin melewati jembatan penyeberangan.

INTERCUT TO

#144.EXT.PERLINTASAN REL KERETA API (SIANG)
(muna, yasmin, figuran)
Muna dan yasmin menuju perlintasan rel kereta api. palang telah mengahadang. Kereta api sebentar lagi akan lewat.

Yasmin
Orang orang masih jauh kan?

Jamuna
Lumayan. Sepuluh meter

Muna dan yasmin langsung menerobos palang, kereta api pun melintas sangat cepat. Mereka berdua selamat.

Orang orang yang ada di seberang terlihat kecewa.

Figuran
ASSSUUU.

CUT TO

#145.INT.RUMAH MUNA (SIANG)
(muna, Yasmin)
Pintu terbuka. Muncul muna dan yasmin yang langsung menghempaskan diri di atas dipan bamboo. Nafas mereka ngos ngosan

Yasmin
Untung tadi ngga ketangkep

Jamuna
Iya. Coba kalau ketangkep. Bisa jadi perkedel kita

Yasmin
Betul banget.

Yasmin dan jamuna saling bertatap. Mereka tercengang
POV jamuna : wajah yasmin mirip dengannya
POV yasmin : wajah jamuna mrip dengannya
Tangan yasmin meraba raba wajah jamuna

Yasmin
Kenapa wajah kita beegitu mirip?

Yasmin mengalihkan tangannya. Suasana mendadak hening

Jamuna
Gue ngga tahu. Apa kita saudara kembar?

Yasmin
Kalau misalnya kita saudara kembar. Mana mungkin kita hidup terpisah?

Suasana hening kembali
CAMERA MOVEMENT : 180 DERAJAT MENGITARI SUBJEK

Jamuna
Oh ya belum kenalan. Gue muna. Elu?

Yasmin
Yasmin

INSERT FRAME : tangan mereka saling berjabat erat.
Detik ini suasana terasa panas. Jamuna mengibas ngibaskan tangannya ke leher

Yasmin
Di sini kok panas banget sech?

Yasmin menarik resleting jaketnya ke bawah. Dan menyemburlah sebuah kalung berbandul waru. Melihat peristiwa ini jamuna tercengang.
POV JAMUNA : kalung berbandul waru menggelantung di dada yasmin

Jamuna
Yasmin, Lu dapet kalung itu dari mana?

Yasmin
Kata ibu angkatku sejak bayi kalung ini sudah melekat di leherku

Jamuna
Kok bisa?

Yasmin
Tauk. Sejak ibu menemukanku di gerbong kereta api. Aku sudah pake’ kalung ini

Jamuna
Sekarang ibu mu di mana?

Yasmin
Udah meninggal

Jamuna mengeluarkan sebuah kalung dari lehernya dan menyandingkan dengan kalung yasmin. Mereka berdua segera mengamati
POV YASMIN DAN MUNA : kalung muna dan yasmin sama persis

Yasmin
Kenapa kalung kita juga sama?

Jamuna
Waktu gue kecil ibu pernah cerita tentang kalung ini

DISSOLVE TO

#146.INT.SEBUAH RUANGAN (SIANG)
(ibu jamuna,muna kecil,mino kecil)
(catatan : ini adalah scene FLASHBACK yang menggambarkan masa lalu jamuna)
Ibu tengah menimang nimang mino kecil. Di sisinya jamuna kecil tengah memandangi kalung berbandul hati

Ibu
Kalungnya kok di lihatin terus mun?. di pake’ dong

Jamuna
Kalungnya lucu bu’?. Ada lagi nggak. Nanti biar di pake dede’ mino

Ibu
Ada

Muna kecil
Di mana?

Ibu
Di pake’ saudara kembarmu

Muna kecil
Emangnya muna punya sudara kembar?

Ibu mengangguk

Jamuna
Alahh ibu bohong

Ibu
Buat apa ibu bohong?

Jamuna
Terus kembarannya muna sekarang di mana?

Tiba tiba mino kecil menangis, ibu cepat cepat menenangkannya. Sedangkan muna kembali lagi dengan mainannya.

DISSOLVE TO

#147.INT.RUMAH MUNA (SIANG)
(muna, yasmin)
Jamuna dan yasmin saling bertatapan

Yasmin
Jadi kita saudara kembar?

Jamuna
Iya kita saudara kemabr

Muna dan yasmin saling berpelukan.

Tiba tiba mata yasmin menatap sesuatu
POV YASMIN : foto jimmy, mino dan jamuna tergantung di dinding

Yasmin
Cowok cowok itu siapa mun?

Muna
(sedih)
Jimmy dan mino

Yasmin
Siapa mereka?

Jamuna
Mino adik kita. Jimmy pacarku

Yasmin
Mereka sekarang di mana?

Jamuna terdiam. Air matanya tiba tiba menetes. Ia langsung menangis.

Yasmin
(panic)
Kenapa nangis mun?

Jamuna
Mereka mm mm . . . .mmm . . ati

MONTAGE SHOT
Yasmin sock berat. Jamuna menceritakan semuanya. Yasmin mendengarkan dengan penuh seksama. Aura kemarahan sudah terlihat di wajah mereka berdua
AND OFF MONTAGE SHOT

CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

Yasmin
(dingin)
Bangsat. Nito harus mati. Nyawa di tebus nyawa

CUT TO

#148.SEBUAH RUANGAN (MALAM)
(yasmin,muna,figuran preman preman teman yasmin)
Yasmin, muna dan preman preman tengah berunding secara serius. Mereka duduk melingkar.
CAMERA MOVEMENT : 360 derajat mengitari subjek

YASMIN
malam ini juga kita harus mati’in nito

muna dan figuran mengangguk angguk

CUT TO

#149.EXT.DEPAN RUMAH NITO (MALAM)
(muna,yasmin,figuran)
Muna yasmin dan preman preman memanjat pagar rumah nito. Setelah itu berjalan mengendap endap menuju dalam rumah. Namun tiba tiba muncul anak buah nito yang berbadan kekar

Anak buah nito
WOEII. SOPO IKU?

Preman
Crewet. sikat rek

Terjadilah pertarungan antara sepuluh preman teman yasmin dan delapan anak buah nito. Suasana terlihat tegang
CAMERA MOVEMENT : 360 derajt mengitari subjek

Kekuatan tak seimbang. Anak buah nito akhirnya tumbang satu persatu.

Preman
Modiar we.

Pintu rumah terbuka dan muncul sosok nito dengan baju piyama

Nito
Ada apa ini?

Muna
Mampusin elu

Preman preman teman yasmin bergegas menghampiri nito. Namun langkah mereka mandeg mendadak. Mereka ketakutan. Detik ini nito memoncongkan pistol.

Nito
Jika kalian berani melangkah. Kalian ku tembak semua.

Suasana mencekam dan mendebarkan

Nito
MUNDDUUUUUUUR MUNDUUUUUURRRRRR

INSERT FRAME : sebuah ranting kayu menghantam tangan nito keras sekali.

Pistol jatuh ke lantai dan nito mengerang kesakitan. Preman preman segera menghampiri dan menghajar tanpa ampun.

Preman
Modiar we

Mereka semua langsung menyeret nito masuk dalam rumah.

CUT TO

#150.INT.RUMAH NITO (MALAM)
(muna,yasmin,preman preman,nito)
Nito masih di gebuki oleh preman preman

Muna
CUKUP

suasana langsung hening. wajah nito babak belur. Salah satu preman menghampiri jamuna dan menyerahkan sebuah pistol

preman
ini pistolnya dia. Tembak aja pake ini. Ben modiar

muna segera memoncongkan pistol ke arah nito
POV JAMUNA : nito terlihat lemah dan tidak berdaya

Nito
Muna jangan lakukan itu. Please mun. ampuni aku mun

Muna
Elu bunuh jimmy dan mino dengan pistol ini. Sekarang giliran lu mati juga dengan pistol ini.

INSERT FRAME : jari jamuna menari pelatuk
DOOOORRRRR. Perut nito mengeluarkan darah. Ia mengerang kesakitan dan akhirnya mati

Preman
Modiar we

Jamuna menangis. Yasmin menghampirinya. Pistol yang di genggam jamuna ia lempar ke arah nito.

Jamuna
Gue udah ngebunuh orang

Yasmin
Udah lah mun ngga usah nyesel. Mino pantes dapet itu semua.

Tiba tiba mata nito terbuka. Dengan kondisi lemah ia mengambil pistol dan memoncongkan ke arah jamuna
INSERT FRAME : jari nito menarik pelatuk.
Yasmin mengetahui hal ini.
DOOOORRRRR. Peluru meletus. Dada yasmin berdarah. Ia langsung ambruk

Jamuna
YASMIIIIIINNNNN

Preman preman langsung menghajar nito hingga ia tak bernyawa.

Yasmin
Mm . . .mmm . . mmuun . . .

Jamuna
(menangis)
Bertahan min. gue akan bawa lu ke rumah sakit

Yasmin
Mm . . . mmmm. . . muna . . .selam . . . .

Yasmin terdiam. Wajahnya terlihat tenang. Ia sudah mati. Jamuna sock.

Jamuna
(sambil menggoyang goyang badan yasmin)
Yasmin bangun . . . yasmin bangun . . . . bangun yasmin.

Preman preman masih menghajar nito

Jamuna (vo)
YASMIIIIIIIIIIIIIIIN

Preman preman terperanjat. Mereka langsung berhamburan ke arah muna dan mendapati yasmin telah tiada
POV PREMAN PREMAN : yasmin tergeletak mati di pangkuan muna

CUT TO

#151.INT.LEMBAGA PERMASYARAKATAN JEMBER (MALAM)
(muna,figuran,sipir)
Muna berjalan di koridor penjara dengan di kawal dua orang sipir. Di sekitarnya napi napi tengah memandanginya dengan tatapan misterius.

Bersamaan dengan scene ini kita mendengar suara seorang hakim

Hakim (vo)
Setelah melihat saksi saksi dan bukti bukti akhirnya pengadilan memutuskan bahwa jamua putri terbukti sah telah membunuh nito baskoro. Sebagai ganjaran atas perbuatannya pengadilan memutuskan jamuna putri di vonis 17 tahun penjara

Tok tok tok. Palu di ketok keras sekali. Suaranya membahana ke penjuru sudut.

Jamuna memasuki ruang tahanan.

DISSOLVE TO

#152.INT.RUANG ISOLASI (SIANG)
(mak ning usia 70 tahun, jamuna)
Muna mengakhiri cerita dengan lega

Jamuna
Begitulah cerita saya mak

Mak ning
Tragis

Jamuna
Hidup itu memang berliku. Untung saya bisa melewati dengan sukses

Mak ning
Berarti Kamu masuk penjara karna membunuh?

Muna
Iya

Mak ning
Berarti kita adalah dua perempuan pembunuh?

Muna
Betul banget

Mak ning
Apakah kamu menyesali perbuatanmu?

Muna
Di bilang nyesel ya nyesel. Di bilang ngga ya ngga. Entahlah mak.

Suasana hening. Muna dan mak ning saling berpandangan

Mak ning
Perasan tadi kamu cerita soal jimmy

Muna
Iya memang kenapa mak?. Dia pacarku

Mak ning
Apa dia anaknya kuncoro ningrat

Muna
Iya mak

Mak ning
Dia mempunyai stasiun radio?

Muna mengagguk. Tiba tiba mak ning menangis. Suaranya menyayat

Muna
Mak ning kenapa nangis?

Mak ning
Dia anak muti yang aku serahkan ke kuncoro ningrat. Dia cucuku

Muna terperanjat

Muna
Apa?

Makning
Iya jimmy cucuku. Kalau dia mati berarti keturunanku berhenti.

Suasana terasa sepi. Yang terdengar hanya tangisan mak ning. sekejap kemudian jamuna tersenyum

Muna
Mak ning ngga usah kawatir. Di perutku sekarang ada bayinya jimmy.

Mak ning
Kamu yakin itu anaknya jimmy?

Jamuna
Iya mak. Semenjak aku ketemu jimmy. Aku tak pernah berhubungan dengan lelaki lain.

Mak ning
Sungguh?

Muna
Iya. Pecayalah padaku mak. Ini bener bener anaknya jimmy

Mak ning mengelus elus perut muna

Mak ning
Dunia ini ternyata begitu sempit ya mun?

Jamuna
Ah ngga juga.

Mak ning dan muna saling berpelukan. Wajah mereka begitu bahagia.
ZOOM OUT : kamera berjalan menjauhi subjek.

FADE OUT

[THE END]

Gunung Ranti 2.601 MDPL - hiking with PGJ (pendaki gunung jember)

puncak ranti 2.601 mdpl Gunung ranti adalah pendakian ketiga gue setelah semeru dan ijen, kali ini benar benar istimewa, karena ram...